PEDAGOGIK:
KAREKTERISTIK ANAK USIA DINI
PROFESIONAL:
MASALAH DAN PENANGANAN ANAK USIA DINI
Kegiatan Pembelajaran 1
Karakteristik Perkembangan anak usia dini
a. Faktor Internal
1. Faktor hereditas
Merupakan factor pertama yang mempengarhui individu yang diturunkan
oleh orangtua anak.
2. Proses selama kehamilan
b. Faktor Eksternal
1. Asupan gizi
Macam-macam zat gizi yang terpenting diantaranya adalah karbohidrat,
protein, zat besi, kalsium, asam folat, vitamin A, yodium.
2. Gangguan fisik dan penyakit yang diderita
Berbgai pennyakit yang diderita anak juga mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangannya.
3. Lingkungan keluarga
Keluarga memberikan pengaruh yang sangat bersar terutam pada
perkembangan social anak.
4. Lingkungan sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematis
melaksanakan program bimibingan, pengajaran, dan latihan dalam membantu
anak dalam mencapai standar tingkat pencapaian perkembangan sesuai
rentang usia anak.
Dalam pendidikan anak usia dini atau PAUD perembangan anak merupakna hal yang
harus diperhatikan karena perkembangan anak secara lanjut akan menentukan proses
pembelajaran anak tersebut dijenjang selajutnya.
a. Karakteristik anak usia dini
Sistem yang berlaku di Indonesia rentang usia tersebut mencakup anak pada kelas
rendah (dari kelas 1 sampai kelas 3) di Sekolah Dasar, taman kanak-kanak, dan yang
sederajat. Pembahasan anak usia dini yang dimaksud disini lebih dibatasi pada usia
sekitar 4 samapi 7 tahun.
Kegiatan Pembelajaran 2
Lingkup perkembangan anak usia dini sesuai dengan Permendikbud No.137 tahun 2014
mencakup ringkup perkembangan nilai-nilai agama dan moral, fisik motoric, kognitif, bahasa,
sosial emosional dan perkembangan seni.
Perkembangan nilai-nilai agama dan moral berkaitan dengan cara anak mengenal,
menirukan, dan mencotoh berbagai aktifitas keagamaan yang dilakukan dan yang distimulasikan
oleh orang-orang dewasa yang ada dilingkungannya serta sifat-sifat keagamaan yang
menyertainya sesuai dengan gama dan keyakinan yang dianutnya.
Perkembangan fisik anak meliputi perkembangan keterampilan, motoric kasar, motoric
halus dan kesehatan dan perilaku keselamatan.
Perkembagan kognitif meliputi belajar dan pemecahan masalah, berfikir logis, dan
berfikir simbolik.
Perkembangan bahasa meliputi memahami bahasa, mengungkapkan bahasa dan
keaksaraan.
Perkembangan sosial emosi anak berkaitan dengan cara anak ketika berinteraksi dengan
temannya, berinteraksi dengan mainannya, dan berinteraksi dengan orang dewasa
dilingkungannya.
Perkembangan sosial anak meliputi kesadaran diri, tanggung jawab diri sendiri dan orang
lain, dan perilaku sosial.
Perkemangan seni anak meliputi anak mampu menikmati alunan lagu, atau suara, dan
anak tertarik dengan kegiatan seni.
Tugas-tugas perkembangan yang harus dipenuhi oleh anak usia 4-6 tahun diformulasikan
dalam standar tingkat pencapaian perkembangan.
Kegiatan Pembelajaran 3
Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Usia Dini
1. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebgaian atau
keseluruhan sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat, misalnya berat
tubuh, tinggi badan/ panjang badan, lingkar kepala, pertumbuhan gigi dan pertumbuhan
tulang.
2. Perkembangan adalah bertambhanya fungsi psikis dan fisik anak meliputi sensorik
(mendengar, melihat, meraba, merasa dan menghirup). Motoric (gerakan motoric kasar
dan halus), kognitif (pengetahuan kecerdasan), komunikasi (berbicara dan bahasa), serta
sikap religious, sosial-emosional dan kreativitas.
3. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada anak secara umum
dibagi menjadi 2, yaitu factor dalam (internal) dan factor luar (eksternal/lingkungan).
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi dua factor tersebut.
4. Menurut Permendikbud No. 146 Tahun 2014, deteksi dini adalah kegiatan untuk
menemukan secara dini adanya potensi dan hambatan pertumbuhan dan perkembangan
pada anak usia dini. Sedangkan intervensi adalah upaya khusus yang diberikan kepada
anak yang menurut hasil deteksi dini diketahui tumbuh kembangnya tidak optimal.
Serangkaian upaya khusus dilakukan untuk mengoreksi, memperbaiki, dan mengatasi
hambatan tumbuh kembangnya anak, agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara
optimal sesuai dengan potensi.