Anda di halaman 1dari 9

TUGAS RESUME PUBLIK SPEAKING

Dosen: Andi Hasriani, S.Ag., M.Ag

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah program PPI public speaking

Oleh:
Eni Nadira
10120190066

FAKUKTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2023
2

1. Pengertian dan etika publik Speaking

a. Pengertian Publik Speaking

Public speaking berasal dari Bahasa inggris yaitu public yang artinya umum dan

speaking yang artinya berbicara yang berarti berbicara didepan umum. Istilah

public speaking bermula dari para ahli retorika yang mengartikannya sebagai seni

(keahlian) dalam berbicara. Beberapa pengertian public speaking menurut para

ahli, diantaranya:

1) Menurut YS Gunadi (dalam Angriadi 2013, diakses 6 Maret 2017) public

speaking adalah komunikasi yang dilakukan secara lisan mengenai suatu

hal atau topik di hadapan banyak orang dengan tujuan mempengaruhi,

mengajak, mendidik, mengubah opini, memberikan penjelasan, dan

memberikan informasi kepada masyarakat di tempat tertentu.

2) Menurut Lucas (2009:8) public speaking atau berbicara secara publik

adalah cara untuk membuat ide kita menjadi publik dengan berbagi kepada

orang lain dan atau mempengaruhi orang lain. Menurut Lucas (2009:22),

Public Speaking adalah proses yang berpusat pada khalayak dalam situasi

retoris yang terdiri dari pembicara, khalayak, dan kesempatan serta dipandu

oleh urgensi. Pidato yang efektif tergantung pada bagaimana khalayak

mendengarkan, memahami, mengingat, dan termotivasi untuk bertindak

atas apa yang dikatakan pembicara. Pusat khalayak dari pembicara

menunjukkan kejujuran dan 9 sikap hormat terhadap khalayak dengan

menggunakan ethos, pathos, dan logos sepanjang perencanaan pidato dan

proses penyajian mengikuti prinsip umum seperti konten yang efektif,

stuktur, dan cara penyampaian


3

3) Gareis (dalam ADJES 2016:20) menyebutkan beberapa hal yang dianggap

penting dalam public speaking diantaranya pengaturan, penampilan dan

bahasa tubuh, perilaku suara, dukungan berupa audio visual, dan sesi

bertanya. Dalam penjelasannya, Gareis menyebutkan tentang penggunaan

audio visual. Audio visual akan mendukung pembicara untuk

menyampaikan pikiran dan perasaan di depan khalayak.

Disebutkan juga bahwa public speaking adalah salah satu rumpun atau

kelompok keluarga dari Ilmu Komunikasi (Retorika). Pada pengertiannya, retorika

memiliki pengertian yang mirip dengan public speaking yaitu seni berkomunikasi

secara lisan yang dilakukan oleh seseorang ke sekelompok orang secara langsung

bertatap muka sebagai contoh yaitu pidato, moderator, MC (Master of Ceremony)

dan dalam presentasi.

Sedangkan dalam (KBBI, 2016) pengertian retorika lebih dikerucutkan lagi

yaitu: 1. (n). sebagai keterampilan berbahasa secara efektif; 2. (n). studi tentang

pemakaian bahasa secara efektif dalam karang-mengarang; 3. (n). seni berpidato

yang muluk-muluk dan bombastis.

Dari pengertian umum yang telah dijelaskan di atas, kunci utama yang

dibutuhkan untuk dapat lancar dalam public speaking adalah menyampaikan

gagasan ke lawan bicara. Tentunya hal tersebut sejenis dengan percakapan yang

kita dalam berinteraksi dalam keseharian. Namun secara istilah, percakapan dan

public speaking memiliki persamaan dan perbedaan di dalamnya.

b. Etika public speaking:

a. Tujuan yang baik, ketika kita berbicara didepan public hal pertama yang perlu

kita perhatikan yaitu tujuannya. Untuk itu hendaknya seseorang yang


4

berbicara didepan publik harus memiliki tujuan yang baik dan bukan untuk

mengajak mereka kejalan yang salah. Pembicara harus sudah mengetahui

tujuan apa yang menjadi tujuan dalam pembicaraannya nanti. Selayaknya, hal

yang akan disampaikan merupakan hal yang faktual, jujur, lengkap, dan

bermanfaat bagi orang lain.

b. Persiapan yang matang, Pembicara harus paham dan menguasai materi yang

akan disampaikan dengan baik tidak peduli jumlah audiens yang hadir, apa

pun topik yang akan disampaikan, seorang pembicara sudah sepantasnya

mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Melakukan persiapan dengan

dimulai dari diri sendiri, lalu melakukan analisa publik guna membuat materi

dan alat bantu visual yang akan digunakan.

c. Kejujuran, Seorang pembicara sudah selayaknya selalu mengedepankan

kejujuran dalam penyampaian materi yang didukung berbagai fakta dan data

pendukung yang akurat. Karena publik memiliki ekspektasi yang tinggi

terhadap pembicara, jadi apabila sekali saja melakukan kebohongan maka

akan merugikan diri sendiri dan instansi auatu organisasi yang diwakili.

d. Penggunaan Bahasa, Tata bahasa yang kita gunakan. Selalu gunakan bahasa

yang baik, sopan, dan mudah dimengerti. Hindari penggunaan kata-kata kasar

dan menjatuhkan beberapa pihak yang membuat audiens merasa tidak

nyaman.

e. Hindari etnosentrisme, Hindari bertanya mengenai topik-topik yang sifatnya

terlalu pribadi, seperti berat badan, status pernikahan, keadaan fisik, anak,

uang dan nilai ekonomis, gosip, pekerjaan pasangan audiens, serta berbagai

hal mengenai suku, agama, dan ras (SARA).


5

f. Hindari plagiarisme, Jangan lupa untuk selalu menyertakan sumber atau

referensi yang kredibel apabila kita mengutip sebuah kalimat atau gagasan

orang lain dalam materi public speaking. Hal ini agar pembicara terhindarkan

dari kasus plagiarisme yang sewaktu-waktu menyeretnya nanti.

1. Listening dalam komunikasi (kemampuan mendengar) merupakan aktivitas yang

paling vital dalam berkomunikasi. Listening dalam berkomunikasi berarti

mendengarkan dengan penuh perhatian sehingga akhirnya bisa memberikan umpan

balik yang sesuai dengan pesan yang disampaikan. Tahapan listening dalam

komunikasi (DeVito 2000) yaitu:

a. Receiving (menerima informasi/pesan yang disampaikan)

Proses mendengarkan diawali dengan menerima pesan dari komunikator baik

berupa pesan verbal maupun nonverbal seperti ekspresi wajah, bahasa isyarat, dan

lain lain. Pada tahap menerima pesan sebaiknya anda memperhatikan hal berikut

ini: Perhatian fokus pada pengirim pesan baik terhadap hal apa saja yang

disampaikan maupun yang tidak disampaikan, Lingkungan yang sesuai dan

memadai, Perhatian penuh pada komunikator agar apa yang disampaikan sesuai

dengan topik yang sedang dibicarakan, Mengutamakan penerima pesan atau

komunikan sebagai pendengar dan menghindari interupsi.

b. Understanding (memahami informasi yang disampaikan)

Memahami adalah tahapan dimana penerima pesan berusaha mengerti serta

memahami apa yang disampaikan komunikator baik pikiran komunikator maupun

intonasi yang mewakili emosi komunikator. Pada tahap ini sebaiknya:

Menghubungkan antara fakta di lapangan dengan informasi terbaru yang

disampaikan oleh komunikator, Memahami inti pesan yang disampaikan

komunikator dan tidak menyimpulkan terlebih dahulu sebelum komunikator


6

menyampaikan seluruh pesan hingga selesai., Jika diperlukan anda bisa tanyakan

contoh nyata berdasarkan pesan ataupun pernyataan yang disampaikan

komunikator sekaligus untuk melakukan klarifikasi. Dan anda dapat

menerjemahkan apa yang disampaikan komunikator menjadi bahasa sendiri agar

anda lebih mudah memahami pesan tersebut.

c. Remembering (mengingat informasi yang disampaikan)

Pada tahapan proses mendengar, dibutuhkan ingatan agar pesan yang

disampaikan dapat diingat dengan baik. Ingatan yang baik sangat berguna agar

pesan yang diterima sesuai dengan yang disampaikan sehingga tidak

menimbulkan ambigu ataupun kerancuan. Misalnya, ingatan tentang alamat

rumah, janji bertemu, arah jalan, dan lain sebagainya. Pada tahapan mengingat,

diperlukan adanya: Identifikasi sumber ide serta referensi yang mendukung,

Ringkasan secara singkat namun tidak menghilangkan inti bagian yang penting

agar mudah diingat dan Pengulangan nama ataupun kata kunci yang jelas agar

anda mudah untuk mengingatnya

d. Evaluating (mengevaluasi informasi sehingga dapat divalidasi)

Tahapan selanjutnya adalah evaluasi yang terdiri dari pengambilan kesimpulan.

Tahap evaluasi merupakan tahap agar pesan yang disampaikan komunikator

sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan. Pada tahap ini, terdapat beberapa

hal yang bisa anda perhatikan: Supaya anda lebih memahami sudut pandang

pembicara, cobalah untuk menentang evaluasi anda serta memberikan evaluasi

jika anda telah paham pesan yang disampaikan pembicara. Asumsikan bahwa

pembicara adalah orang yang berniat baik. sehingga apa yang disampaikan akan

bermanfaat bagi pendengar. Antara fakta dan opini pembicara dibedakan. Dan

identifikasi sikap pembicara yang memiliki kecenderungan pada salah satu hal.
7

e. Responding (merepon informasi yang disampaikan)

Tahapan yang terakhir dari proses mendengar dalam komunikasi interpersonal

adalah menanggapi atau merespon. Tahap ini terdiri dari dua macam yaitu respon

yang diberikan pada saat komunikator sedang menyampaikan pesan dan respon

yang diberikan setelah pembicara menyampaikan keseluruhan pesan. Pada proses

komunikasi, memberikan umpan balik atau respon merupakan hal yang sangat

penting karena menentukan apakah proses komunikasi tersebut berjalan efektif

sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, pada saat merespon sebaiknya

anda mencoba untuk: Memberikan umpan balik sesuai dengan pesan yang

disampaikan. Jangan lupa juga untuk memberikan kesan jika anda telah

mendengarkan dengan cara memberi tanggapan meskipun sangat singkat seperti

suara hmm, ya, he? dan lain lain. Hal ini dapat membuat anda selain menjadi

pendengar juga menjadi pengendali komunikasi tersebut. Cobalah untuk

memberikan ekspresi yang mendukung. Hal yang diinginkan oleh komunikator

adalah ekspresi dan umpan balik yang apa adanya, sehingga berusahalah untuk

jujur.,Respon yang anda berikan adalah umpan balik dari diri anda sendiri bukan

respon yang ideal.

2. Menyusun topik dan ide pokok dalam public speaking tahapannya:

a. Memilih topik yang tepat yang akan kita bahas, pembicara harus memilih tema

atau judul yang tepat sesuai acara. Biasanya topik/tema pembicaraan telah

diberikan oleh panitia acara saat menghubungi pembicara.

b. Kumpulkan informasi terkait topik yang akan kita bahas, pembicara harus

mengumpulkan informasi dan referensi yang berhubungan dengan tema/topik

acara.
8

c. Menentukan poin-poin penting yang akan kita bahas, pembicara harus

menentukan poin-poin yang akan dibicarakan nanti agar permbicaraan tidak

melebar dan merembes ke topik pembicaraan yang lain.

d. Mencari data-data pendukung materi yang akan kita bahas, agar materi yang kita

bawa lebih dipercayai oleh audiens maka pembicara harus mencari data yang

valid sebagai pendukung dalam materinya.

3. Komunikatif yaitu kemampuan berkomunikasi dengan baik kepada audiens

sedangkan interaktif merupakan kemampuan berinteraksi dengan audiens. Ketika kita

berbicara didepan umum hal yang paling penting yaitu audiens jadi komunikatif dan

interaktif sangat penting dalam public speaking. Komunikatif dan interaktif dalam

public speaking seperti menyapa audiens, memberikan pertanyaan, serta berinteraksi

dengan audiens dengan membicarakan berbagai hal yang menarik. Hal tersebut akan

menunjukkan bahwa kita menghargai mereka. Topik yang bisa kita bicarakan

diantaranya seperti keadaan lingkungan, cuaca, lalu lintas, wisata dan kuliner,

olahraga, musik, film, buku-buku populer, dan berbagai hobi menarik lainnya.

4. Teknik berbicara dengan benar

1. Percaya diri

Percaya diri merupakan keyakinan dalam diri untuk sukses dalam mengerjakan

sesuatu hal tertentu. Dalam hal ini kita harus memperhatikan beberapa hal yaitu

akar dari public speaking, deal with yourself, amount of confidence, jangan

minder, setiap manusia itu unik, dan banyak latihan dan jam terbang.

2. Vocal/intonasi

Dalam public speaking teknik vokal merupakan hal penting yang harus dipelajari.

Hal yang harus diperhatikan dalam teknik vokal adalah volume, speed, artikulasi,

dan intonasi.
9

3. Ekspresi dan gesture

Selain percaya diri dan teknik vokal, ekspresi dan gestur juga harus diperhatikan

dalam public speaking. Hal yang harus diperhatikan dalam ekspresi dan gestur

yaitu gunakan ekspresi dalam wajah (kepala dan tangan), jangan tegang, kontrol

diri sendiri.

4. Komunikatif dan interaktif

Yang harus diperhatikan dalam public speaking adalah komunikasi. Yang harus

diperhatikan dalam komunikasi adalah ketika di atas panggung atau di depan

audiens kita tidak perlu berbicara tentang diri sendiri tetapi tentang audiens,

analisa audiens, sapa audiens, dan berikan pertanyaan untuk audiens.

Anda mungkin juga menyukai