Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ika Sri Suryati

Npm : 223404202

Kelas : D

Jurusan : Perbankan dan Keuangan

Judul laporan baca : Mengembangkan Kemampuan Berbicara Akademik


Berpresentasi

Daftar Pustaka : Abidin,Y. et al. (2018). Kemahiran Berbahasa Indonesia untuk


Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Bumi Aksara.

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA AKADEMIK


BERPRESENTASI
A. PENGERTIAN DAN TUJUAN PRESENTASI
Presentasi adalah suatu sarana komunikasi untuk menyampaikan pesan
dengan cara menjelaskan atau menguraikan suatu materi secara sistematis,
dengan ha- rapan akan berlaku efektif baik pembawa presentasi maupun
penerima (audience). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa
presentasi mempunyai makna pemberian, pengucapan, pidato (pada
penerimaan suatu jabatan, perkenalan tentang seseorang kepada seseorang
biasanya kedudukannya lebih tinggi), penyajian, atau pertunjukan (tentang
sandiwara, film, dsb.).
Presentasi sebagai sebuah kegiatan komunikasi pastilah memiliki tujuan.
Tujuan presentasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Tujuan presen- tasi
dilihat dari sudut tipe presentasinya dapat dinyatakan sebagai berikut.
1. Presentasi untuk kegiatan ilmiah. Presentasi ini dilakukan untuk
menyampaikan informasi, hasil temuan, analisis, dan sebagainya.
2. Presentasi untuk menjual sesuatu. Presentasi ini dilakukan dalam
hubungannya dengan bisnis untuk memikat dan menarik audience agar
menerima sesuatu yang sedang ditawarkan, serta menjadi sesuatu yang
dibutuhkan audience.
3. Presentasi untuk pendidikan. Presentasi ini dilakukan dalam rangka
proses belajar mengajar yang bersifat formal maupun nonformal.
Presentasi ini lebih bersifat mengajar/mendidik, ceramah, kuliah, dan
sebagainya.
4. Presentasi untuk penyusunan program. Presentasi ini dilakukan untuk
mengetahui program apa yang akan dikerjakan oleh kelompok atau
organisasi tersebut selama satu periode program kerja.
5. Presentasi untuk menambah wawasan. Presentasi ini disajikan dalam
situasi yang tidak formal, seperti lazimnya dimanfaatkan untuk
penyajian materi yang menyangkut human interest (Roji. 2006)
B. PRASYARAT PRESENTASI
Guna berhasil dalam menyajikan pembicaraan di muka umum, secara
prinsip ada tiga prasyarat yang harus dipenuhi seorang pembicara di muka
umum. Ketiga prasyarat tersebut diuraikan sebagai berikut.
1. Prasyarat Organis
2. Prasyarat Retoris
3. Prasyarat Psikologis

C. PERSIAPAN PRESENTASI
Dalam bidang apa pun menunjukkan bahwa suatu keberhasilan dapat diraih mana
kala adanya persiapan yang baik, demikian juga dengan presentasi. Dalam hal ini
persiapan dasar yang diperlukan untuk presentasi mencangkup beberapa hal, antara
lain sebagai berikut (Kasali, 2006, Hidayat, 2006, Roji, 2006, Herimanto dan
Indrojiono, 2005)
1. Penguasaan terhadap Topik atau Materi Presentasi
Penguasaan topik dan materi presentasi merupakan hal inti yang mendukung
keberhasilan presentasi. Pembicara yang akan tidak menguasai materi jelas akan
ragu-ragu dalam berpresentasi, tidak punya rasa percaya diri, dan gugup ketika
berpresentasi. Hal tersebut tertentu dapat menyebabkan kegagalan presentasi.
2. Penguasaan Berbagai Alat Bantu Presentasi
Alat bantu presentasi adalah peralatan yang digunakan untuk membantu kesuksesan
suaru presentasi. Salah satu alat peraga yang paling banyak digunakan dalam
presentasi adalah alat peraga visual.Alat peraga visual (visual Aids) adalah benda-
benda (material) yang diperlihatkan oleh pembicara kepada pendengar (audience)
sepanjang berlangsungnya pembicaraan.
Manfaat penggunaan alat peraga visual diuraikan sebagai berikut:
a. Alat peraga menjadikan ide semakin jelas dan lebih dapat dipahami.
b. Alat peraga visual dapat menjadikan pembicaraan lebih menarik.
c. Alat peraga visual dapat membantu pendengar mengingatkan fakta-fakta
dan rincian rincian (detil).
d. Alat peraga visual dapat menjelaskan secara gamblang hal-hal yang
kompleks.

3. Menganalisis Audience
Faktor lain yang harus diperhatikan ketika melakukan persiapan adalah
menganalisis atau mengenali data presentasi calon audience. Data calon audience
ini dapat dibedakan berdasarkan latar belakang antara lain:
a. Tingkar pendidikan
b. Profesi
c. Umur dan pengalaman hidup
d. Agama, ras, suku, dan
e. Tujuan mengikuti presentasi
Penguasaan atas berbagai karakteristik audience tersebut akan sangat membantu
rasa percaya diri pembicara, ketepatan memilih strategi pembi- caraan, dan
keberhasilan berpresentasi Penguasaan audience juga akan mem- bantu penyaji
dalam menentukan program latihan yang akan dipilihnya sehingga kelancaran
dalam presentasi akan tercapai.
4. Menganalisis Lingkungan Lokasi atau Tempat Presentasi
Lingkungan yang dipilih untuk digunakan ketika melakukan presentasi sangat
memengaruhi berhasil atau tidaknya suatu presentasi. Suasana lingkungan yang
dimaksud adalah suasana lingkungan perkotaan, perdesaan, atau di tengah kota
yang bising Logikanya, suasana lingkungan yang dipilih untuk presentasi akan
memengaruhi presentasi dan emosi dari peserta presentasi. Hal yang berhubungan
erat dengan kenyamanan ruangan diuraikan sebagai berikut
a. Kapasitas Ruangan
b. Tata Ruang
c. Penerangan Ruangan
d. Akustik Ruangan
e. Pengaturan Udara Ruangan
f. Toilet Dalam Ruangan

5. Memahami Tujuan Akhir Presentasi


Pemahaman atas tujuan presentasi akan menentukan strategi presentasi. Secara
umum, tujuan ini bisa berbentuk untuk informasi, bisnis, hiburan, maupun
meyakinkan pendengar Sejalan dengan tujuan akhir tersebut, strategi pembicaraan
akan berbeda antara tujuan yang satu dengan tujuan yang lain.
6. Menguasai Berbagai Teknik Presentasi
Penguasaan strategi presentasi jelas merupakan hal yang harus dikuasai pembicara
Penguasaan teknik ini akan mempengaruhi tujuan presentasi. Penguasaan teknik
presentasi juga akan mendukung penguasaan audience ketika presentasi, kejelasan
dan keterpahaman presentasi, dan kemenarikan presentasi yang dilakukan Oleh
sebab itu, penguasaan berbagai teknik presentasi merupakan prasyarat mutlak untuk
terampil berpresentasi.
D. METODE PENYAJIAN PRESENTASI
Terdapat dua metode pengajian makalah dalam presentasi, yaitu metode presentasi
tunggal dan metode presentasi kelompok. Metode presentasi tunggal biasanya
dimanfaatkan untuk menampilkan seorang pakar yang dipandang benar-benar
menguasai secara menyeluruh bidang keahliannya. Sementara itu metode presentasi
kelompok merupakan metode yang digunakan dengan ura kerja sama dalam suatu
kelompok penyaji yang terdiri dari beberapa orang penyaji atau pembicara.
E. MENULIS BAHAN PRESENTASI
Dalam penulisan bahan presentasi perlu diperhatikan beberapa faktor dibawah ini:
1. Akmalitas, artinya kemampuan mengemukakan pendapat perihal-perihal
yang baru (up to date) dan tidak ketinggalan zaman.
2. Konsepsional, artinya memberi keluasan wawancara, jangkauan
pandangan, visi ke depan, dan konsep-konsep yang bersumber pada gagasan
segar.
3. Faktual, artinya menyajikan hal-hal yang sesungguhnya, kebenaran,
data,bukan merupakan fiksi semata.
4. Kontekstual, artinya hendaknya memperhatikan relevani antara tema yang
dipilih dan materi yang disajikan.
Ada bermacam-macam bentuk penulisan yang dapat digunakan dalam presentasi,
seperti makalah, sinopsis, ikhtisar, maupun ringkasan materi. Baik atau tidaknya
materi yang disampaikan dalam presentasi juga dipengaruhi och penulisan bahan
presentasi
Selain bahan presentasi berbentuk makalah, penulisan bahan yang penting juga
adalah penulisan bahan untuk membantu penjelasan makalah yang biasanya berupa
media visual atau audio visual. Salah satu tayangan bahan presentasi yang
digunakan adalah tayangan berupa beningan untuk pewayang pandang atau
tayangan dalam bentuk powerpoint atau flash yong biasanya digunakan dalam
penyajian menggunakan projector.
F. PROSEDUR DAN TEKNIK PRESENTASI
Langkah-langkah yang harus dilakukan pada saat melakukan presentasi adalah
sebagai berikut (Kasali, R., 2006; Hidayat, 2006, Roji, 2006, Herimanto dan
Indrojiono, 2005).
1. Langkah Mempersiapkan Diri
2. Langkah Membawakan Presentasi
3. Langkah Pascapresentasi

G. ETIKA DAN NORMA PRESENTASI


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penampilan diri terkait dengan etika
dan norma dalam presentasi diuraikan sebagai berikut (Kasali, 2006; Hidayat, 2006,
Roji, 2006, Herimanto dan Indrojiono, 2005).
1. Cara Berpakaian
2. Cara Bicara
3. Cara Berakting
4. Kesiapan Mental
5. Pengelolaan Waktu
6. Sistematika Penyajian

H. TEKNIK UMUM PRESENTASI


Guna mencapai keberhasilan dalam berpresentasi, pembicara harus mampu
menguasai beberapa teknik berikut (Kasali, 2006, Hidayat, 2006, Roji, 2006;
Herimanto dan Indrojiono, 2005).
1. Pendekatan permulaan, artinya pembicara harus memberikan kesan menarik
pada pembukaan pembicaraannya. Hal ini dapat dilakukan dengan
membuka pembicaraan dengan rasa percaya diri yang tinggi.
2. Mengatasi kegugupan atau demam panggung. Hal ini dapat dilakukan
dengan membangun sikap positif terhadap diri sendiri, berdiri dengan regak
dan tenang, menguasai materi dengan mantap. banyak berlatih, dan
memandang pendengar sebagai kesempatan untuk mengembangkan
kemampuan diri.
3. Membuat pendengar tertarik. Hal ini dapat dilakukan dengan menyajikan
sesuatu yang baru bagi pendengar, jangan memohon maaf kepada
pendengar, sajikan pembicaraan dengan segar dan aktual, serta dapat pula
sesekali menggunakan humor asal tidak berlebihan.
4. Menjaga ketepatan berbicara, kejernihan, dan volume suara. Hal ini dapat
dilakukan dengan menguasai ruang pembicaraan, dan tidak banyak
mengeluarkan suara ‘’e...e...e…’’ Pembicara harus berbicara dengan tepat
tidak terlalu lambat atau terlalu cepat, serta suara pembicara harus terdengar
akrab.
5. Percaya terhadap kemampuan diri dan perbanyak perbendaharaan kata.
6. Memberikan penekanan pada pembicaraan penting dan bersemangat dalam
menyampaikan pesan.
7. Berbicara tepat waktu, mengontrol kelancaran berbicara, serta memiliki rasa
humor.
8. Gerakan tubuh secara alamiah dan berbicara secara wajar, serta gunakanlah
pakaian yang serasi.
9. Membawa catatan kecil guna membantu penyampaian pesan.
10. Tutup pertemuan dengan mengesankan. Sebelum presentasi berakhir.
pembicara sebaiknya mempersilakan audience untuk bertanya. Setelah itu,
ucapkan terima kasih dan tinggalkan podium dengan senyuman.

I. TEKNIK PRAKTIS PRESENTASI


Selain harus memperhatikan beberapa etika norma presentasi tersebut. terdapat
beberapa teknik presentasi yang harus dikuasai oleh seorang pembicara. Beberapa
teknik presentasi tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut (Kasali, 2006; Hidayat,
2006; Roji, 2006; Herimanto dan Indrojiono. 2005).
1. Jangan menggantungkan diri pada teks, spesifiklah dalam menyajikan
bahan, dan kuasai materi presentasi.
2. Pelajari audience dengan saksama dan mendalam, jangan membicarakan
apa yang telah mereka ketahui dan yang tidak ingin mereka dengarkan.
3. Jangan biarkan audience jenuh. Sisipilah pembicaraan dengan humor
seperlunya.
4. Periksa ruangan dan fasilitas pendukung sebelum presentasi dimulai.
5. Biasakan untuk interaktif dengan audience.
6. Jangan merendahkan diri di awal presentasi dengan mengatakan, "Saya
mohon maaf atas keterbatasan saya".
7. Berlatih dengan cukup sebelum presentasi.
8. Perhatikan Bahasa tubuh agar tidak merusak penampilan dan berpakaianlah
agak cerah agar menciptakan kesegaran ruangan.
9. Sampaikan pesan dengan vokal yang jelas, jangan seperti berbicara sendiri

J. KRITERIA KEBERHASILAN PRESENTASI


Kriteria utama untuk menentukan berhasil atau tidaknya presentasi pada dasarnya
sama dengan kriteria komunikasi efektif Kriteria tersebut dapat jelaskan sebagai
berikut :
1. Pengertian, yaitu suoru presentasi dapat dikatakan berhasil jika pembicara
mampu meningkatkan pengertian pada diri pendengar. Pengertian di sini
berarti penerimaan secara cermat dari isi stimulasi seperti apa yang
dimaksudkan oleh pendengar.
2. Kesenangan, yaitu suatu presentasi dapat dikatakan berhasil jika pembicara
mampu menumbuhkan kesenangan dalam diri pendengar.
3. Pengaruh pada sikap, yaitu suoru presentasi dapat dikatakan berhasil jika
pembicara mampu mengubali sikap dan keyakinan pendengar sebagai
akibat dari pesan yang disampaikan.
4. Terciptanya hubungan sosial, yaitu suatu presentasi dapat dikatakan
berhasil jika pembicara mampu menumbuhkan hubungan sosial yang baik
antora dirinya dengan pendengar. Artinya, pembicara mampu
membangkitkan kebutuhan sosial baik berupa motif, inclusion, control, dan
affection.
5. Tindakan yaitu suatu presentasi dapat dikatakan berhasil jika pembicara
mampu menggerakkan pendengar sesuai yang dikehendakinya Demikianlah
beberapa hal yang perlu diketahui oleh seorang pembicara atau penyaji
presentasi. Selamat berlatih dan sukses.

Anda mungkin juga menyukai