Anda di halaman 1dari 16

Makalah Sosiologi

Lembaga Sosial Politik

Kelompok 5
Nama Anggota :
1. Fikri Keynobi
2. Hanny Tri Anysha Pinem
3. Mutiara Aisyah
4. Rizky Aulia
5. Roro Anggie Danukusumawardhani
6. Zelki

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA BENGKULU


SMA NEGERI 8 KOTA BENGKULU TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai .Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.

    Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

    Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bengkulu, 17 Oktober 2017

                                                                                               Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
   A. LATAR BELAKANG......................................................................................1
   B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................2
C. METODE.....................................................................................................2
   D. TUJUAN......................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................3
1. PENGERTIAN LEMBAGA POLITIK...............................................................3
2. FUNGSI LEMBAGA POLITIK........................................................................4
3. PROSES PEMBENTUKAN LEMBAGA POLITIK..............................................5
4. CIRI LEMBAGA POLITIK..............................................................................7
5. FUNGSI PERAN LEMBAGA POLITIK............................................................7
6. PENGERTIAN KEKUASAAN DAN OTORITAS................................................7
BAB III PENUTUP..............................................................................................9
A. KESIMPULAN..............................................................................................9
B. SARAN.........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Lembaga sosial merupakan  sistem nilai dan norma-norma sosial serta bentuk atau
organ sosial. Menurut Soerjono Soekanto, lembaga sosial adalah himpunan norma dari segala
tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat. Lembaga
sosial berkaitan dengan seperangkat norma yang saling berkaitan, seperangkat norma yang
dapat dibentuk, seperangkat norma yang mengatur hubungan antar warga.  Salah satu jenis
lembaga sosial adalah lembaga politik.
Politik berasal dari bahasa Belanda politiek dan bahasa Inggris politics, yang masing-
masing bersumber dari bahasa Yunani politika (yang berhubungan dengan negara) dengan
akar katanya polites (warga negara) dan polis (negara kota). Secara etimologi, kata politik
masih berhubungan dengan polisi, kebijakan. Kata politis berarti hal-hal yang berhubungan
dengan politik. Kata politisi berarti orang-orang yang menekuni hal politik.
Jika kita membahas dunia perpolitikan, memang tak ada habisnya, karena politik
sendiri adalah salah satu cabang ilmu sosial yang sangat luas pembahasannya. Politik
digunakan oleh seseorang untuk menguasai dan menjalankan roda pemerintahan suatu
wilayah yang dikuasainya, umumnya negara. Dengan politik sang penguasa bisa
mempengaruhi masyarakat, menguasai suatu wilayah serta menjalankan roda
pemerintahannya.
Dalam menjalankan roda politik diperlukan suatu badan yang disebut dengan lembaga
politik. Fungsi lembaga politik sendiri adalah menjalankan roda perpolitikan dengan
menjalankan tugasnya semaksimal mungkin agar roda perpolitikkan dapat berjalan dengan
lancar.
Dalam makalah yang telah kami susun ini, akan dibahas tentang lembaga politik
beserta seluk beluknya dan apa yang bersangkutan dengan lembaga politik. Serta akan
dibahas pula tentang kekuasaan dan otoritas.
            

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud lembaga politik?
2. Apa fungsi lembaga politik?
3. Bagaimana proses pembentukan lembaga politik?
4. Apa ciri lembaga politik?
5. Apa saja fungsi peran serta lembaga politik?
6. Apa yang dimaksud dengan kekuasaan dan otoritas?

C. Metode Penelitian
Pada bagian ini, metode penelitian yang kami gunakan adalah metode penelitian
kuantitatif dengan pendekatan secara deskriptif dan menggunakan metode kajian pustaka
yang diambil dari berbagai media sosial seperti internet, serta membaca berbagai literatur.

D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian lembaga politik.
2. Untuk mengetahui  fungsi lembaga politik.
3. Untuk mengetahui proses pembentukan lembaga politik.
4. Untuk mengetahui ciri lembaga politik.
5. Untuk mengetahui fungsi peran serta lembaga politik.
6. Untuk mengetahui pengertian kekuasaan dan otoritas.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Lembaga Politik


Lembaga merupakan seperangkat norma, aturan perilaku yang dipakai menjadi
kesepakatan bersama. Sedangkan politik adalah kegiatan dalam suatu sistem politik atau
negara yang menyangkut proses penentuan tujuan dari sistem tersebut dan bagaimana
melaksanakan tujuannya. Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang
mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya.
Lembaga politik merupakan seperangkat norma yang dijadikan kesepakatan bersama
yang juga menyangkut dalam bidang politik dan juga mengkhususkan diri pada pelaksanaan
kekuasaan dan wewenang. Lembaga politik juga merupakan badan yang mengatur untuk
memilih pemimpin yang berwibawa.
Lembaga politik akan berkaitan dengan kehidupan politik. Kehidupan politik
menyangkut tujuan dari keseluruhan masyarakat agar tercapai suatu keteraturan dan tertib
kehidupan. Adapun yang diatur dan ditertibkan dalam masyarakat adalah kepntingan-
kepentingan dari para warga masyarakat itu sendiri. Sehingga tidak terjadi benturan antara
kepentingan satu orang atau kelompok orang dengan kepentingan orang atau kelompok
orang lain. Untuk dapat mengatur kepentingan ini diperlukan suatu kebijaksanaan tertentu.
 Pengertian Lembaga Politik Menurut Para Ahli
 Menurut Kamanto Soenarto, lembaga politik adalah suatu badan yang
mengkhususkan diri pada pelaksanaan kekuasaan dan wewenang. Oleh karena itu,
lembaga politik meliputi eksekutif, legislatif, yudikatif, keamanan dan pertahanan
nasional, serta partai politik.
 Menurut J.W.Schorel, lembaga politik merupakan badan yang mengatur dan
memelihara tata tertib dan untuk memilih pemimpin yang berwibawaan dan
karismatik.[3]
 Menurut Surbakti, lembaga politik adalah pranata yang memegang monopoloi
penggunaan paksaan fisik dalam suatu wilayah tertentu.
 Menurut Kornblum, lembaga politik adalah seperangkat norma dan status yang
mengkhususkan diri pada pelaksanaan kekuasaan dan wewenang.
2. Fungsi Umum Lembaga Politik
 Membentuk norma-norma kenegaraan berupa undang-undang yang disusun oleh
legeslatif.
 Melaksanakan norma yang telah disepakati bersama.
 Memberikan pelayanan kepada masyarakat baik dibidang pendidikan, kesehatan,
kesejahterahan, keamanan dan lain sebagainya.
 Mempertahankan kedaulatan suatu negara dari serangan bangsa lain.
 Menumbuhkan kesiapan untuk menghadapi berbagai kemungkinan bahaya.
 Menjalankan diplomasi untuk berhubungan dengan bangsa lain.

 Fungsi Laten dan Fungsi Manifes Lembaga Politik


 Fungsi Laten (tersembunyi)
Menciptakan stratifikasi politik, parpol sebagai saluran mobilitas, menimbulkan
kesenjangan sosial, terjadinya perebutan kekuasaan di lingkungan politik, terjadinya
bentuk-bentuk penyalahgunaan wewenang, menimbulkan pelapisan sosial dalam
masyarakat.
 Fungsi Manifes (nyata)
Memelihara ketertiban wilayah, menjaga keamanan, melaksanakan kesejahteraan
umum, melembagakan norma melalui undang-undang yang disampaikan badan
legislatif, melaksanakan undang-undang yang telah disetujui, menyelesaikan konflik
yang terjadi antar anggota.

3. Proses pembentukan Lembaga Politik


 Mengadakan kegiatan dan proyek yang dapat menjawab keinginan warga.
 Masyarakat. Misalnya, pembangunan bendungan, irigasi, pabrik, dll.
 Menekankan adanya persamaan nilai, norma atau sejarah melalui pengajaran di sekolah
ataupun media massa.
 Pembentukan tentara nasional dari suatu negara merdeka dengan partisipasi semua
golongan yang ada dalam masyarakat.
 Mengadakan upacara pada kesempatan tertentu.

Lembaga politik dalam suatu negara yang menganut pola pemisahan kekuasaan
biasanya terdiri atas lembaga legislatif (parlemen, berfungsi berwenang membuat undang-
undang), lembaga eksekutif (pemerintah, berfungsi melaksanakan undang-undang), dan
lembaga yudikatif (peradilan, berfungsi mengawasi pelaksanakan undang-undang).
Lembaga politik juga berkaitan dengan masalah-masalah bentuk negara, bentuk
pemerintahan, dan bentuk kekuasaan.

1. Bentuk negara
 Kesatuan
Memiliki ciri-ciri antara lain hanya ada satu pemerintahan, satu parlemen, satu
lembaga peradilan, satu konstitusi. Contoh : Indonesia.
 Federasi atau serikat
Memiliki ciri-ciri antara lain terdapat negara di dalam negara atau negara bagian yang
memiliki wewenang membuat undang-undang untuk wilayahnya dan tiap negara
bagian memiliki peradilan sendiri. Contoh : Amerika Serikat.

2.    Bentuk pemerintahan


 Republik
Dipimpin oleh seorang presiden yang memegang kekuasaan eksekutif, legislatif
dipimpin oleh parlemen, dan yudikatif dipimpin oleh lembaga peradilan. Bentuk
republik yaitu republik monarki dan parlementer, beda antara keduanya kekuasaan
yang dominan antara legislatif atau konstitutif.
 Monarki
Dipimpin oleh seorang raja atau ratu yang dipilih berdasarkan keturunan. Bentuk
monarki yaitu monarki absolut (raja memiliki kekuasaan mutlak) dan monarki
parlementer (kekuasaan di pegang oleh parlemen).
 Kekaisaran
Dipimpin oleh seorang kaisar yang diperoleh secara turun-temurun. Contoh : Jepang.

3.   Bentuk kekuasaan
Kekuasaan diperoleh melalui cara :
 Kewibawaan lahiriah
 Tradisi atau turun-temurun
 Pemberian secara formal

Hilangnya pola ketaatan masyarakat pada kekuasaan karena :


 Masyarakat menganggap bahwa mereka yang berkuasa hanyalah manusia
biasa.
 Masyarakat menganggap mereka tidak diikutkan dalam setiap keputusan.
 Krisis kewibawaan yang terjadi karena pemerintah yang tidak mampu
mengubah dan menyesuaikan dengan kekuasaan yang demokrasi, bukan lagi feodal.

Cara mengatasi :
 Mengubah prinsip sentalisasi kekuasaan kepada desentralisasi
 Memiliki prinsip-prinsip yang menghindari disintegrasi
 Koordinasi terpadu dari pimpinan yang berwenang
 Tidak mengulang-ulang cara lama

4. Ciri lembaga politik


 Terdapat satu kelompok yang memiliki wilayah dan telah menempati wilayah tersebut
dalam waktu yang lama, selain itu mereka juga telah memiliki norma dan nilai sosial yang
telah dipenuhi bersama.
 Adanya perkumpulan politik yang dibentuk dengan sistem tertentu misalnya kerajaan
atau republik yang biasanya disebut dengan pemerintah, pemerintah ini berhak
melakukan hak dan kewajiban politiknya untuk kepentingan umum.
 Sebagian dari individu diwilayah tersebut diberikan wewenang untuk melakukan tugas-
tugas pemerintahan , baik dengan anjuran maupun dengan paksaan.
 Hak dan kewajiban yang dimliki suatu pemerintahan hanya berlaku dalam batas wilayah
mereka saja, dan tidak berlaku di wilayah atau negara lain.

5. Peran serta Fungsi  dari Lembaga Politik


 Menjaga keamanan dan integritas masyarakat.
 Melaksanakan kesejahteraan umum.
 Memelihara ketertiban di dalam wilayahnya, berkaitan dengan kehidupan politik.
 Sebagai saluran bagi anggota masyarakat untuk melakukan mobilitas sosial ke atas (social
climbing).
 Sebagai penentu kepemilikan salah satu kriteria dalam stratifikasi sosial, yakni kekuasaan.

6. Kekuasaan dan Otoritas


Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau sekelompok manusia untuk
mempengaruhi tingkah laku seseorang atau kelompok lain sedemikian rupa, sehingga tingkah
laku itu menjadi sesuai dengan keinginan dan tujuan dari orang yang mempunyai kekuasaan
itu. Sedangkan otoritas sendiri adalah istilah yang sering digunakan dalam bidang
pemerintahan yang artinya klaim legitimasi atau pembenaran hak untuk melakukan untuk
menjalankan kekuasaan.Otoritas sering disamakan dengan istilah 'kekuasaan', padahal
sebenarnya tidak sama, kekuasaan lebih mengacu pada kemampuan untuk memerintah
seseorang yang orang lain tidak memiliki kemampuan itu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Politik adalah suatu alat yang digunakan dalam suatu pemerintahan. Tanpa adanya politik,
suatu roda pemerintahan tidak akan pernah bisa dijalankan. Tetapi politik butuh suatu bentuk
badan untuk mewadahinya, maka di bentuklah lembaga politik dengan fungsinya masing-
masing.
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau sekelompok manusia untuk mempengaruhi
tingkah laku seseorang atau kelompok lain agar tingkah laku itu menjadi sesuai dengan
keinginan dan tujuan dari orang yang mempunyai kekuasaan itu. Sedangkan otoritas sendiri
adalah istilah yang sering digunakan dalam bidang pemerintahan yang artinya klaim legitimasi
atau pembenaran hak untuk melakukan untuk menjalankan kekuasaan.
Demokrasi sendiri adalah jenis dari paham suatu negara yang di dasari pada paham
kerakyatan. Jadi demokrasi adalah pemerintahan yang berasala dari rakyat, oleh rakyat dan
untuk rakyat.

B. Saran

Kita sebagai rakyat Indonesia seharusnya kita dapat menjadi pelopor penggerak untuk
kemajuan lembaga politik dan bukan hanya menganggap bahwa lembaga politik adalah suatu
wadah untuk sekelompok orang yang “gila” akan kekuasaan. Jadi dimulai dari sekarang jauh
kan fikiran tentang hal buruk mengenai lembaga politik. Dan semoga para pembaca bisa
memahami makalah yang kami buat ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://kucingracing.blogspot.com/2013/03/makalah-lembaga-politik.html
http://fisipunsil.blogspot.no/2013/05/bentuk-negara-dan-kenegaraan.html
Wahyuni, Niniek Sri dan Yusniati, 2004. Manusia dan Masyarakat Pelajaran Sosiologi untuk
SMA Jilid 1,2,3, Jakarta: Geneca Exact
Maryati, Kun dan Suryati Juju, 2001 . Sosiologi untuk SMA dan MA kelas XII,Jakarta: Erlangga
Yulianti, Maya dan Ruci, Dyah, 2006. Sosiologi SMA/MA untuk kelas XII Jilid 3, Jakarta:
Erlangga
Adwina, 2007. Sosiologi, Jakarta: Widya Utama
Murdiyatmoko, Janu, 2007. Sosiologi memahami dan mengkaji masyarakat,Jakarta: Grafindo
Media Pratama
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai