Kelompok 5
Nama Anggota :
1. Fikri Keynobi
2. Hanny Tri Anysha Pinem
3. Mutiara Aisyah
4. Rizky Aulia
5. Roro Anggie Danukusumawardhani
6. Zelki
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai .Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. LATAR BELAKANG......................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................2
C. METODE.....................................................................................................2
D. TUJUAN......................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................3
1. PENGERTIAN LEMBAGA POLITIK...............................................................3
2. FUNGSI LEMBAGA POLITIK........................................................................4
3. PROSES PEMBENTUKAN LEMBAGA POLITIK..............................................5
4. CIRI LEMBAGA POLITIK..............................................................................7
5. FUNGSI PERAN LEMBAGA POLITIK............................................................7
6. PENGERTIAN KEKUASAAN DAN OTORITAS................................................7
BAB III PENUTUP..............................................................................................9
A. KESIMPULAN..............................................................................................9
B. SARAN.........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Lembaga sosial merupakan sistem nilai dan norma-norma sosial serta bentuk atau
organ sosial. Menurut Soerjono Soekanto, lembaga sosial adalah himpunan norma dari segala
tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat. Lembaga
sosial berkaitan dengan seperangkat norma yang saling berkaitan, seperangkat norma yang
dapat dibentuk, seperangkat norma yang mengatur hubungan antar warga. Salah satu jenis
lembaga sosial adalah lembaga politik.
Politik berasal dari bahasa Belanda politiek dan bahasa Inggris politics, yang masing-
masing bersumber dari bahasa Yunani politika (yang berhubungan dengan negara) dengan
akar katanya polites (warga negara) dan polis (negara kota). Secara etimologi, kata politik
masih berhubungan dengan polisi, kebijakan. Kata politis berarti hal-hal yang berhubungan
dengan politik. Kata politisi berarti orang-orang yang menekuni hal politik.
Jika kita membahas dunia perpolitikan, memang tak ada habisnya, karena politik
sendiri adalah salah satu cabang ilmu sosial yang sangat luas pembahasannya. Politik
digunakan oleh seseorang untuk menguasai dan menjalankan roda pemerintahan suatu
wilayah yang dikuasainya, umumnya negara. Dengan politik sang penguasa bisa
mempengaruhi masyarakat, menguasai suatu wilayah serta menjalankan roda
pemerintahannya.
Dalam menjalankan roda politik diperlukan suatu badan yang disebut dengan lembaga
politik. Fungsi lembaga politik sendiri adalah menjalankan roda perpolitikan dengan
menjalankan tugasnya semaksimal mungkin agar roda perpolitikkan dapat berjalan dengan
lancar.
Dalam makalah yang telah kami susun ini, akan dibahas tentang lembaga politik
beserta seluk beluknya dan apa yang bersangkutan dengan lembaga politik. Serta akan
dibahas pula tentang kekuasaan dan otoritas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud lembaga politik?
2. Apa fungsi lembaga politik?
3. Bagaimana proses pembentukan lembaga politik?
4. Apa ciri lembaga politik?
5. Apa saja fungsi peran serta lembaga politik?
6. Apa yang dimaksud dengan kekuasaan dan otoritas?
C. Metode Penelitian
Pada bagian ini, metode penelitian yang kami gunakan adalah metode penelitian
kuantitatif dengan pendekatan secara deskriptif dan menggunakan metode kajian pustaka
yang diambil dari berbagai media sosial seperti internet, serta membaca berbagai literatur.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian lembaga politik.
2. Untuk mengetahui fungsi lembaga politik.
3. Untuk mengetahui proses pembentukan lembaga politik.
4. Untuk mengetahui ciri lembaga politik.
5. Untuk mengetahui fungsi peran serta lembaga politik.
6. Untuk mengetahui pengertian kekuasaan dan otoritas.
BAB II
PEMBAHASAN
Lembaga politik dalam suatu negara yang menganut pola pemisahan kekuasaan
biasanya terdiri atas lembaga legislatif (parlemen, berfungsi berwenang membuat undang-
undang), lembaga eksekutif (pemerintah, berfungsi melaksanakan undang-undang), dan
lembaga yudikatif (peradilan, berfungsi mengawasi pelaksanakan undang-undang).
Lembaga politik juga berkaitan dengan masalah-masalah bentuk negara, bentuk
pemerintahan, dan bentuk kekuasaan.
1. Bentuk negara
Kesatuan
Memiliki ciri-ciri antara lain hanya ada satu pemerintahan, satu parlemen, satu
lembaga peradilan, satu konstitusi. Contoh : Indonesia.
Federasi atau serikat
Memiliki ciri-ciri antara lain terdapat negara di dalam negara atau negara bagian yang
memiliki wewenang membuat undang-undang untuk wilayahnya dan tiap negara
bagian memiliki peradilan sendiri. Contoh : Amerika Serikat.
3. Bentuk kekuasaan
Kekuasaan diperoleh melalui cara :
Kewibawaan lahiriah
Tradisi atau turun-temurun
Pemberian secara formal
Cara mengatasi :
Mengubah prinsip sentalisasi kekuasaan kepada desentralisasi
Memiliki prinsip-prinsip yang menghindari disintegrasi
Koordinasi terpadu dari pimpinan yang berwenang
Tidak mengulang-ulang cara lama
B. Saran
Kita sebagai rakyat Indonesia seharusnya kita dapat menjadi pelopor penggerak untuk
kemajuan lembaga politik dan bukan hanya menganggap bahwa lembaga politik adalah suatu
wadah untuk sekelompok orang yang “gila” akan kekuasaan. Jadi dimulai dari sekarang jauh
kan fikiran tentang hal buruk mengenai lembaga politik. Dan semoga para pembaca bisa
memahami makalah yang kami buat ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://kucingracing.blogspot.com/2013/03/makalah-lembaga-politik.html
http://fisipunsil.blogspot.no/2013/05/bentuk-negara-dan-kenegaraan.html
Wahyuni, Niniek Sri dan Yusniati, 2004. Manusia dan Masyarakat Pelajaran Sosiologi untuk
SMA Jilid 1,2,3, Jakarta: Geneca Exact
Maryati, Kun dan Suryati Juju, 2001 . Sosiologi untuk SMA dan MA kelas XII,Jakarta: Erlangga
Yulianti, Maya dan Ruci, Dyah, 2006. Sosiologi SMA/MA untuk kelas XII Jilid 3, Jakarta:
Erlangga
Adwina, 2007. Sosiologi, Jakarta: Widya Utama
Murdiyatmoko, Janu, 2007. Sosiologi memahami dan mengkaji masyarakat,Jakarta: Grafindo
Media Pratama
LAMPIRAN