LEMBAGA-LEMBAGA POLITIK
Disusun oleh :
PADANGSIDIMPUAN
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini, dan atas pertolongan-Nya
kami dapat Menyusun makalah yang berjudul “Lembaga-Lembaga Politik”.
Terimakasih kami ucapkan kepada ibu dosen yang membimbing kami dalam sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya tanpa ada kendala yang
berarti.
Dalam hal ini kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah
ini, karena kami menyadari masih banyak kekurangan dikarenakan keterbatasan ilmu dan
pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami senantiasa menerima kritik dan saran dari ibu dosen
dan teman teman sekalian.
Akhir kata, semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Terimakasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Lembaga-lembaga politik Indonesia adalah organisasi-organisassi atau badan-badan
yang memiliki peran penting dalam proses politik, pemerintahan, dan tata Kelola negara.
Tentunya sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) yang baik tentunya kita harus mengenal
Lembaga-lembaga politik di Indonesia serta mengetahui peranan mereka dalam
memajukan bangsa kita ini.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian lembaga politik?
2. Apa fungsi dari lembaga politik tersbut?
3. Bagaimana proses pembentukan lembaga politik tersebut?
4. Apa ciri-ciri lembaga politik tersebut?
5. Apa yang dimaksud dengan kekuasaan dan otoritas?
C. TUJUAN
1. Memahami pengertian dari lembaga politik.
2. Mengetahui fungsi dari lembaga politik tersebut.
3. Mengetahui proses terbentuknya lembaga poltik tersebut.
4. Mengenal ciri-ciri lembaga politik tersebut.
5. Memahami maksud dari kekuasaan dan otoritas.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Dr. H. Muhammad Idris Patarai, M.SI., Kotak Kosong Pilwali Makassar Perspektif Demokratis konstitusional,
( Makassar : De La Macca, 2019), h. 60
2
B. FUNGSI LEMBAGA POLITIK
Fungsi sebuah lembaga yang ada di dalam masyarakat seringkali tidaklah optimal
termasuk lembaga politik. Lembaga politik biasanya digunakan sebagai sarana oleh
beberapa orang untuk mengamankan kepentingannya masing-masing.
Selain fungsi di atas, lembaga politik juga memiliki fungsi manifest dan fungsi laten.
a. Fungsi Manifest
Fungsi manifest sama dengan fungsi yang dapat dilihat secara nyata, fungsi
manifest lembaga politik adalah sebagai pemeliharaan kesejahteraan umum, menjaga
ketertiban wilayah, dan menjaga keamanan serta menyelesaikan permasalahan yang
ada di dalam organisasinya maupun di wilayah kekuasaannya. Fungsi manifest lembaga
3
politik saat ini kerap diabaikan terutama oleh pelakunya sendiri karena adanya
pendidikan politik yang rendah.
b. Fungsi Laten
Fungsi laten sama dengan fungsi yang timbul secara tidak sadar atas adanya lembaga
politik itu sendiri. Lembaga politik memiliki fungsi laten diantaranya sebagai berikut 2:
2
Ibid, h. 68
4
C. PROSES PEMBENTUKAN LEMBAGA POLITIK
Lembaga politik di suatu negara atau bangsa dapat dibentuk dan dipercepat melalui
berbagai cara. Berikut proses pembentukan lembaga politik 3:
3
Drs. Taufiq Rohman Dhohiri, M. SI., Sosiologi : Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat, ( Jakarta : Yudhistira,
2003)
4
Elly M. Setiadi, Pengantar Ringkas Sosiologi : Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial, ( Jakarta
: Kencana, 2020)
5
E. KEKUASAAN DAN OTORITAS
1. Kekuasaan
a. Pengertian Kekuasaan
Kekuasaan berasal dari kata "kuasa" yang berarti kemampuan atau kesanggupan
untuk berbuat sesuatu; kewenangan atas sesuatu atau untuk menentukan sesuatu.
Kemudian kekuasaan berarti kuasa untuk mengurus atau memerintah; kemampuan;
kesanggupan dan kekuatan .
b. Otoritas
Istilah otoritas sering digunakan secara bergantian dengan istilah wewenang atau
berwenang (authoritative), namun Max Weber leblh sering menggunakan Istilah
otoritas daripada istilah kekuasaan.
Otoritas berarti membuat agar orang lain mematuhi suatu perintah dengan maksud
(isi) tertentu, sehlngga apabila dibandingkan dengan kekuasaan maka kekuasaan tidak
ada artinya apabila tidak disertai dengan otoritas. Demikian pula jika dihubungkan
dengan suatu organisasi misalnya negara. Suatu organisasi atau negara tidak akan dapat
menjalankan fungsi jika tidak disertai dengan otoritas, sehingga otoritas mempunyai
arti penting.
5
SF Marbun, Pemerintahan Berdasarkan Kekuasaan dan Otoritas, Jurnal Hukum, Vol.3, No.6, 1996
6
Otoritas merupakan bentuk khusus dari kekuasaan karena dengan otoritas baru
terlihat bahwa suatu kekuasaan diterima dan diabsahkan. Dengan demikian dalam suatu
pemerintahan otontas akan terwujud dan berfungsi sebagai pemerintahan. Karena itu
otoritas disebut.kekuasaan yang dilembagakan.
Menurut Max Weber otoritas iaiah keabsahan (legitimasi) dan keabsahan itu selalu
dihubungkan dengan hukum. Otoritas sah apabila otoritas ditenma oleh pengikutnya
sebagaisesuatu yang mengikat. Jadi otoritas itu menuntut adanya ketaatan. Otoritas
yang tahan lama ialah otoritas yang sah. Otoritas berhak menuntut ketaatan dan berhak
pula memberikan perintah.
Suatu kekuasaan tanpa disertai otoritas atau wewenang akan merupakan kekuatan tidak
sah. Karenanya suatu kekuasaan harus memperoleh pengakuan dan pengesahan dari
masyarakat agar lahir suatu otoritas atau wewenang.
Kekuasaan sendiri masih bersifat abstrak. Suatu kekuasaan haruslah disertai otoritas.
Kekuasaan tanpa otoritas tidak banyak artinya, karenanya diperlukan pengabsahan dan
pelembagaan, sehingga kekuasaan baru akan diterima sebagai sesuatu yang benar.
Kekuasaan demikian inilah yang menjadi otoritas. Dengan demikian otoritas berarti
kekuasaan yang diterima dan diabsahkan. Fungsi manifest sama dengan fungsi yang dapat
dilihat secara nyata, fungsi manifest lembaga politik adalah sebagai pemeliharaan
kesejahteraan umum, menjaga ketertiban wilayah, dan menjaga keamanan serta
menyelesaikan permasalahan yang ada di dalam organisasinya maupun di wilayah
kekuasaannya. Sedangkan
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Lembaga politik merupakan seperangkat norma yang dijadikan kesepakatan bersama
yang juga menyangkut dalam bidang politik dan juga mengkhususkan diri pada
pelaksanaan kekuasaan dan wewenang. tak lepas juga lembaga politik merupakan badan
yang mengatur untuk memilih pemimpin dalam satu negara atau daerah, dalam hal ini
dikenal dengan kelembagaan politik negara atau kelembagaan politik daerah.
Lembaga politik memiliki dua pembagian fungsi, yaitu fungsi laten dan fungsi
manifest. Fungsi laten sama dengan fungsi yang timbul secara tidak sadar atas adanya
lembaga politik itu sendiri. Sedangkan Fungsi manifest sama dengan fungsi yang dapat
dilihat secara nyata, fungsi manifest lembaga politik adalah sebagai pemeliharaan
kesejahteraan umum, menjaga ketertiban wilayah, dan menjaga keamanan serta
menyelesaikan permasalahan yang ada di dalam organisasinya maupun di wilayah
kekuasaannya.
Ciri ciri dari lembaga politik ini sendiri yaitu adanya perkumpulan, hak, kewajiban serta
otoritas.
Kekuasaan berasal dari kata "kuasa" yang berarti kemampuan atau kesanggupan untuk
berbuat sesuatu; kewenangan atas sesuatu atau untuk menentukan sesuatu. Sedangkan
otoritas merupakan bentuk khusus dari kekuasaan karena dengan otoritas baru terlihat
bahwa suatu kekuasaan diterima dan diabsahkan.
8
DAFTAR PUSTAKA
Dr. H. Muhammad Idris Paratai, M. S. (2019). Kotak Kosong Pilwali Makassar Perspektif
Demokratis Konstitusional. Makassar: De La Macca.
Drs. Taufiq Rohman Dhohiri, M. S. (2003). Sosiologi : Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat.
Jakarta: Yudhistira.
Marbun, S. (1996). Pemerintahan Berdasarkan Kekuasaan dan Otoritas. Jurnal Hukum, Vol.3,
No. 6.