Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

LEMBAGA-LEMBAGA POLITIK

Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah

Sistem Politik Indonesia

Dosen Pengampu : Ibu Agustina Damanik, S.Sos., M.A.

Disusun oleh :

Saddam Huseini Siregar (2210300051)

Arya Pamungkas (2210300036)

T. Zaky Fathurrahman (2210300047)

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA

FAKULTAS SYARIAH DAN ILMU HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYEKH ALI HASAN AHMAD ADDARY

PADANGSIDIMPUAN

T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini, dan atas pertolongan-Nya
kami dapat Menyusun makalah yang berjudul “Lembaga-Lembaga Politik”.

Terimakasih kami ucapkan kepada ibu dosen yang membimbing kami dalam sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya tanpa ada kendala yang
berarti.

Dalam hal ini kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah
ini, karena kami menyadari masih banyak kekurangan dikarenakan keterbatasan ilmu dan
pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami senantiasa menerima kritik dan saran dari ibu dosen
dan teman teman sekalian.

Akhir kata, semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Terimakasih.

Padangsidimpuan, 28 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i


DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................ 1
C. TUJUAN ..................................................................................................................................... 1
BAB II .................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 2
A. PENGERTIAN LEMBAGA POLITIK ....................................................................................... 2
1. Pengertian Lembaga Politik secara Istilah .............................................................................. 2
2. Pengertian Lembaga Politik Menurut Para Ahli ..................................................................... 2
B. FUNGSI LEMBAGA POLITIK ................................................................................................. 3
a. Fungsi Manifest ...................................................................................................................... 3
b. Fungsi Laten............................................................................................................................ 4
C. PROSES PEMBENTUKAN LEMBAGA POLITIK .................................................................. 5
D. CIRI-CIRI LEMBAGA POLITIK .............................................................................................. 5
E. KEKUASAAN DAN OTORITAS .............................................................................................. 6
1. Kekuasaan ............................................................................................................................... 6
b. Otoritas .................................................................................................................................... 6
F. HUBUNGAN KEKUASAAN DAN OTORITAS ...................................................................... 7
BAB III................................................................................................................................................... 8
PENUTUP.............................................................................................................................................. 8
A. KESIMPULAN ........................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Lembaga-lembaga politik Indonesia adalah organisasi-organisassi atau badan-badan
yang memiliki peran penting dalam proses politik, pemerintahan, dan tata Kelola negara.
Tentunya sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) yang baik tentunya kita harus mengenal
Lembaga-lembaga politik di Indonesia serta mengetahui peranan mereka dalam
memajukan bangsa kita ini.

Mempelajari lembaga-lembaga politik membantu individu memahami begaimana


sistem politik di Indonesia beroperasi. Hal ini juga dapat memotivasi kita sebagai warga
negara untuk berpartisipasi dalam proses politik dan membantu kita memahami peran
masing-masing lembaga.

Warga negara yang memahami terkait lembaga-lembaga politik lebih cenderung


memantau kinerja pemerintah dan lembaga-lembaga politik lainnya, serta memnuntu
akuntabilitas ketika diperlukan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian lembaga politik?
2. Apa fungsi dari lembaga politik tersbut?
3. Bagaimana proses pembentukan lembaga politik tersebut?
4. Apa ciri-ciri lembaga politik tersebut?
5. Apa yang dimaksud dengan kekuasaan dan otoritas?

C. TUJUAN
1. Memahami pengertian dari lembaga politik.
2. Mengetahui fungsi dari lembaga politik tersebut.
3. Mengetahui proses terbentuknya lembaga poltik tersebut.
4. Mengenal ciri-ciri lembaga politik tersebut.
5. Memahami maksud dari kekuasaan dan otoritas.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN LEMBAGA POLITIK


1. Pengertian Lembaga Politik secara Istilah
Lembaga merupakan seperangkat norma, aturan perilaku yang dipakai menjadi
kesepakatan bersama. Sedangkan politik adalah kegiatan dalam suatu sistem politik atau
negara yang menyangkut proses penentuan tujuan dari sistem tersebut dan bagaimana
melaksanakan tujuannya. Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang
mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya 1.

Jadi kesimpulannya lembaga politik merupakan seperangkat norma yang dijadikan


kesepakatan bersama yang juga menyangkut dalam bidang politik dan juga mengkhususkan
diri pada pelaksanaan kekuasaan dan wewenang. tak lepas juga lembaga politik merupakan
badan yang mengatur untuk memilih pemimpin dalam satu negara atau daerah, dalam hal
ini dikenal dengan kelembagaan politik negara atau kelembagaan politik daerah.

2. Pengertian Lembaga Politik Menurut Para Ahli


a. Kamanto Soenarto: Lembaga politik adalah suatu badan yang mengkhususkan diri
pada pelaksanaan kekuasaan dan wewenang. Oleh karena itu, lembaga politik
meliputi eksekutif, legislatif, yudikatif, keamanan dan pertahanan nasional, serta
partai politik.
b. Surbakti: Lembaga politik adalah pranata yang memegang monopoloi penggunaan
paksaan fisik dalam suatu wilayah tertentu.
c. J.W.Schorel: Lembaga politik merupakan badan yang mengatur dan memelihara
tata tertib dan untuk memilih pemimpin yang berwibawaan dan karismatik.
d. Kornblum: Lembaga politik adalah seperangkat norma dan status yang
mengkhususkan diri pada pelaksanaan kekuasaan dan wewenang.

1
Dr. H. Muhammad Idris Patarai, M.SI., Kotak Kosong Pilwali Makassar Perspektif Demokratis konstitusional,
( Makassar : De La Macca, 2019), h. 60

2
B. FUNGSI LEMBAGA POLITIK
Fungsi sebuah lembaga yang ada di dalam masyarakat seringkali tidaklah optimal
termasuk lembaga politik. Lembaga politik biasanya digunakan sebagai sarana oleh
beberapa orang untuk mengamankan kepentingannya masing-masing.

Secara umum, pembentukan lembaga politik memiliki beberapa fungsi di antaranya


adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan norma-norma kenegaraan yang berupa undang-undang yang disahkan


oleh pemerintah dan disusun oleh lembaga legislatif di pemerintahan.
2. Selain merumuskan undang-undang, lembaga politik juga harus menaati peraturan
yang telah disepakati bersama.
3. Lembaga politik harus memberikan pelayanan pada khalayak masyarakat umum
seperti dalam bidang kesehatan, pendidikan, keamanan dan kesejahteraan dll.
4. Membantu dalam mempertahankan kedaulatan negara dari serangan negara lain
baik serangan fisik maupun ideologi.
5. Lembaga politik juga harus memiliki kesiapan jika sewaktu-waktu terjadi gejolak
di dalam negara yang berasal dari serangan luar.
6. Melakukan jalan diplomasi dengan negara lain untuk mempererat hubungan luar
negeri sehingga tercipta harmonisasi yang kuat dalam hubungan internasional.
7. Lembaga politik juga bisa digunakan sebagai jalan untuk berpindah stratifikasi
politik.
8. Lembaga politik dapat menentukan tingkat kekuasaan seseorang tergantung pada
tingkatan di mana dirinya berada.
9. Lembaga politik harus menjaga dan membuat rasa keamanan di dalam masyarakat
agar terhindar dari penyebab terjadinya tindakan penyalahgunaan kewenangan.
10. Memelihara kehidupan politik supaya dapat menjadi lebih sejahtera di dalam
masyarakat.

Selain fungsi di atas, lembaga politik juga memiliki fungsi manifest dan fungsi laten.

a. Fungsi Manifest
Fungsi manifest sama dengan fungsi yang dapat dilihat secara nyata, fungsi
manifest lembaga politik adalah sebagai pemeliharaan kesejahteraan umum, menjaga
ketertiban wilayah, dan menjaga keamanan serta menyelesaikan permasalahan yang
ada di dalam organisasinya maupun di wilayah kekuasaannya. Fungsi manifest lembaga

3
politik saat ini kerap diabaikan terutama oleh pelakunya sendiri karena adanya
pendidikan politik yang rendah.

b. Fungsi Laten
Fungsi laten sama dengan fungsi yang timbul secara tidak sadar atas adanya lembaga
politik itu sendiri. Lembaga politik memiliki fungsi laten diantaranya sebagai berikut 2:

1) Menciptakan stratifikasi politik di dalam masyarakat, mungkin saat ini dapat


dlihat di di masyarakat jika ada orang yang memiliki kekuasaan tinggi di suatu
daerah dan bisa melakukan berbagai hal. Inilah yang disebut dengan stratifikasi
politik. Stratifikasi politik biasanya dapat dilihat dengan mudah pada sistem
pemerintahan baik daerah atau pemerintah pusat.
2) Sebagai saluran mobilitas, salah satu fungsi laten dari lembaga politik adalah
sebagai saluran mobiitas bagi seseorang untuk mencapai tingkatan yang lebih
tinggi terutama dalam tingkatan pemerintahan dan politik. Dengan masuk ke
dalam lebaga politik, seseorang yang ingin masuk ke ranah politik akan lebih
mudah bergerak dibandingkan dengan orang yang tidak masuk dalam lembaga
politik.
3) Partai politik juga kerap kali menjadi biang dari adanya kesenjangan sosial
karena adanya perebuatan kekuasaan dan biasanya yang sudah berkuasa akan
tetap mempertahankan kekuasaanya sehingga mereka ini selalu dia atas
sedangkan yang tidak berkuasa juga akan tetap tidak berkuasa.
4) Lembaga politik juga sangat rawan pada penyalahgunaan wewenang dan
kekuasann yang dimilikinya. oleh karena itu tidak heran jika dalam
pemerintahan tersebut ada sebuah lembaga politik maka bisa dipastikan
lembaga politik tersebutlah yang akan mendapatkan beberapa masalah seperti
korupsi dan segala jenis penyalahgunaan wewenang lainnya.
5) Adanya lembaga politik juga rawan menjadikan perebutan kekuasaan di dalam
wilayah tersebut karena setiap lembaga politk ingin mendapatkan kekuasaan
tertinggi di suatu sistem pemerintahan.

2
Ibid, h. 68

4
C. PROSES PEMBENTUKAN LEMBAGA POLITIK
Lembaga politik di suatu negara atau bangsa dapat dibentuk dan dipercepat melalui
berbagai cara. Berikut proses pembentukan lembaga politik 3:

1. Mengadakan kegiatan dan proyek yang dapat menjawab keinginan warga


masyarakat, misalnya pembangunan bendungan, irigasi, pabrik, atau sarana ibadah
2. Menekankan adanya persamaan nilai, norma, atau sejarah melalui pengajaran di
sekolah ataupun media massa
3. Pembentukan tentara nasional atau organisasi militer di suatu negara dengan
partisipasi dari semua golongan masyarakat
4. Mengadakan upacara pada kesempatan tertentu, seperti upacara pengibaran bendera
di sekolah.

D. CIRI-CIRI LEMBAGA POLITIK


Berikut beberapa ciri-ciri Lembaga politik 4:
1. Terdapat satu kelompok yang memiliki wilayah dan telah menempati wilayah
tersebut dalam waktu yang lama, selain itu mereka juga telah memiliki norma dan
nilai sosial yang telah dipenuhi bersama.
2. Adanya perkumpulan politik yang dibentuk dengan sistem tertentu misalnya
kerajaan atau republik yang biasanya disebut dengan pemerintah, pemerintah ini
berhak melakukan hak dan kewajiban politiknya untuk kepentingan umum.
3. Sebagian dari individu diwilayah tersebut diberikan wewenang untuk melakukan
tugas-tugas pemerintahan , baik dengan anjuran maupun dengan paksaan.
4. Hak dan kewajiban yang dimliki suatu pemerintahan hanya berlaku dalam batas
wilayah mereka saja, dan tidak berlaku di wilayah atau negara lain.

3
Drs. Taufiq Rohman Dhohiri, M. SI., Sosiologi : Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat, ( Jakarta : Yudhistira,
2003)
4
Elly M. Setiadi, Pengantar Ringkas Sosiologi : Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial, ( Jakarta
: Kencana, 2020)

5
E. KEKUASAAN DAN OTORITAS
1. Kekuasaan
a. Pengertian Kekuasaan
Kekuasaan berasal dari kata "kuasa" yang berarti kemampuan atau kesanggupan
untuk berbuat sesuatu; kewenangan atas sesuatu atau untuk menentukan sesuatu.
Kemudian kekuasaan berarti kuasa untuk mengurus atau memerintah; kemampuan;
kesanggupan dan kekuatan .

Dalam bahasa Inggris ditemukan beberapa istilah yang menunjukkan pengertian


atau kekuatan, antara lain power, force, energy atau strength. Artinya secara umum
iaiah kemampuan untuk mengarahkan segala usaha guna mencapal tujuan;
kemampuan untuk mempengaruhi sesuatu atau seseorang. Namun diantara istilah
tersebut power merupakan istilah yang umum diterjemahkan dan sering digunakan
untuk memberi arti kekuasaan atau kekuatan.

Di antara para sarjana yang banyak diikuti pendapatnya adalah MaxWeber


merumuskan kekuasaan adalah kemampuan melaksanakan kemauan sendlrl
sekalipun mengalami dan apapun dasar kemampuan itu.

Terakhir adalah Johan Galtung menyatakan bahwa kekuasaan cenderung


menaruh kepercayaan pada kekuatan, sedangkan otoritas adalah kekuasaan yang
dilegitimasikan, artinya kekuasaan telah mendapatkan pengakuan umum. Dalam
hal ini Galtung lebih cenderung melihat kekuasaan pada aspek kekuatan 5.

b. Otoritas
Istilah otoritas sering digunakan secara bergantian dengan istilah wewenang atau
berwenang (authoritative), namun Max Weber leblh sering menggunakan Istilah
otoritas daripada istilah kekuasaan.

Otoritas berarti membuat agar orang lain mematuhi suatu perintah dengan maksud
(isi) tertentu, sehlngga apabila dibandingkan dengan kekuasaan maka kekuasaan tidak
ada artinya apabila tidak disertai dengan otoritas. Demikian pula jika dihubungkan
dengan suatu organisasi misalnya negara. Suatu organisasi atau negara tidak akan dapat
menjalankan fungsi jika tidak disertai dengan otoritas, sehingga otoritas mempunyai
arti penting.

5
SF Marbun, Pemerintahan Berdasarkan Kekuasaan dan Otoritas, Jurnal Hukum, Vol.3, No.6, 1996

6
Otoritas merupakan bentuk khusus dari kekuasaan karena dengan otoritas baru
terlihat bahwa suatu kekuasaan diterima dan diabsahkan. Dengan demikian dalam suatu
pemerintahan otontas akan terwujud dan berfungsi sebagai pemerintahan. Karena itu
otoritas disebut.kekuasaan yang dilembagakan.

Menurut Max Weber otoritas iaiah keabsahan (legitimasi) dan keabsahan itu selalu
dihubungkan dengan hukum. Otoritas sah apabila otoritas ditenma oleh pengikutnya
sebagaisesuatu yang mengikat. Jadi otoritas itu menuntut adanya ketaatan. Otoritas
yang tahan lama ialah otoritas yang sah. Otoritas berhak menuntut ketaatan dan berhak
pula memberikan perintah.

F. HUBUNGAN KEKUASAAN DAN OTORITAS


Setiap kekuasaan negara harus berdasarkan dan atau memiliki otoritas dan atau
wewenang. Otoritas atau wewenang yang dimaksud iaiah hak yang dimiliki oleh seseorang
atau sekelompok orang yang diorganisir dalam bentuk negara atau pemerintahan. Jadi di
sini penekanannya adalah piada hak dan bukan pada kekuasaan semata-mata.

Suatu kekuasaan tanpa disertai otoritas atau wewenang akan merupakan kekuatan tidak
sah. Karenanya suatu kekuasaan harus memperoleh pengakuan dan pengesahan dari
masyarakat agar lahir suatu otoritas atau wewenang.

Kekuasaan sendiri masih bersifat abstrak. Suatu kekuasaan haruslah disertai otoritas.
Kekuasaan tanpa otoritas tidak banyak artinya, karenanya diperlukan pengabsahan dan
pelembagaan, sehingga kekuasaan baru akan diterima sebagai sesuatu yang benar.
Kekuasaan demikian inilah yang menjadi otoritas. Dengan demikian otoritas berarti
kekuasaan yang diterima dan diabsahkan. Fungsi manifest sama dengan fungsi yang dapat
dilihat secara nyata, fungsi manifest lembaga politik adalah sebagai pemeliharaan
kesejahteraan umum, menjaga ketertiban wilayah, dan menjaga keamanan serta
menyelesaikan permasalahan yang ada di dalam organisasinya maupun di wilayah
kekuasaannya. Sedangkan

7
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Lembaga politik merupakan seperangkat norma yang dijadikan kesepakatan bersama
yang juga menyangkut dalam bidang politik dan juga mengkhususkan diri pada
pelaksanaan kekuasaan dan wewenang. tak lepas juga lembaga politik merupakan badan
yang mengatur untuk memilih pemimpin dalam satu negara atau daerah, dalam hal ini
dikenal dengan kelembagaan politik negara atau kelembagaan politik daerah.

Lembaga politik memiliki dua pembagian fungsi, yaitu fungsi laten dan fungsi
manifest. Fungsi laten sama dengan fungsi yang timbul secara tidak sadar atas adanya
lembaga politik itu sendiri. Sedangkan Fungsi manifest sama dengan fungsi yang dapat
dilihat secara nyata, fungsi manifest lembaga politik adalah sebagai pemeliharaan
kesejahteraan umum, menjaga ketertiban wilayah, dan menjaga keamanan serta
menyelesaikan permasalahan yang ada di dalam organisasinya maupun di wilayah
kekuasaannya.

Ciri ciri dari lembaga politik ini sendiri yaitu adanya perkumpulan, hak, kewajiban serta
otoritas.

Kekuasaan berasal dari kata "kuasa" yang berarti kemampuan atau kesanggupan untuk
berbuat sesuatu; kewenangan atas sesuatu atau untuk menentukan sesuatu. Sedangkan
otoritas merupakan bentuk khusus dari kekuasaan karena dengan otoritas baru terlihat
bahwa suatu kekuasaan diterima dan diabsahkan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Dr. H. Muhammad Idris Paratai, M. S. (2019). Kotak Kosong Pilwali Makassar Perspektif
Demokratis Konstitusional. Makassar: De La Macca.

Drs. Taufiq Rohman Dhohiri, M. S. (2003). Sosiologi : Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat.
Jakarta: Yudhistira.

Marbun, S. (1996). Pemerintahan Berdasarkan Kekuasaan dan Otoritas. Jurnal Hukum, Vol.3,
No. 6.

Setiadi, E. M. (2020). Pengantar Ringkas Sosiologi : Pemahaman Fakta dan Gejala


Permasalahan Sosial. Jakarta: Kencana.

Anda mungkin juga menyukai