Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
makalah yang berjudul "budaya politik yang berkembang di Indonesia”. Atas dukungan
moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Ibu Nikmah Nurbaity, SPd, M.Pd selaku kepala SMA Negeri 7 Purworejo yang
selalu memberi motivasi sehingga kami dapatmenyelesaikan makalah ini
2. Ibu Ani Purwaningsih, SP.d selaku ibu guru mata pelajaran pendidikan
kewarganegaraan yang memberi tugas ini dan pembimbing dari kelas X hingga
kelas XI
3. Teman- teman kelas XI MIPA 3 yang selalu mendukung kami dalam penyelesaian
makalah ini.
Kelompok kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..1
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….2
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang……………………………………………………………….…3
2. Rumusan masalah................................................................................................3
3. Tujuan…………………………………………………………………………..3
4. Metode dan teknik pengumpulan data..................................................................3
5. Manfaat ................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
Budaya politik yang berkembang di Indonesia............................................................5-13
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan…………………………………………………………………………..14
3.2. Saran…………………………………………………………………………………14
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................15
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap negara memiliki budaya politik masing- masing dengan karakter yang
berbeda – beda. Budaya politik yang terbentuk dalammasyarakat tidak terlepas dari
sistem politik yang diterapkan. Demokrasi sudah menjadi budaya bangsa Indonesia
dalam bidang politiksehingga disebut budaya politik. Indonesia adalah negara dengan
sistem politik demokrasi pancasila sehingga diharapkan budaya politik yang terbentuk
juga budaya politik yang demokratis dengan berpedoman pada sendi – sendi
pancasila. Walaupun budaya politik pedoman indonesia adalah budaya politik
pancasila, indonesia juga memiliki macam – macam budaya politik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi budaya politik?
2. Apa unsur- unsur yang membangun pengertian budaya politik ?
3. Apa saja tipe- tipe budaya politik ?
4. Bagaimana perkembangan budaya politik di indonesia ?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi budaya politik
2. Mengetahui tipe - tipe budaya politik
3. Mengetahui perkembangan budaya politik di indonesia
3
E. Manfaat
1. Menambah wawasan terhadap budaya politik masyarakat indonesia
2. Memperkenalkan tetntang budaya politik di indonesia
3. Memperkenalkan budaya politik di indonesia
4
BAB II
PEMBAHASAN
Ada banyak sarjana ilmu politik yang telah mengkaji tema budaya politik sehingga
terdapat variasi konsep tentang budaya politik yang kita ketahui. Namun bila diamati dan
dikaji lebih jauh, derajat / tingkat perbedaan konsep tersebut tidaklah begitu besar sehingga
tetap dalam satu pemahaman dan rambu – rambu yang sama. Berikut ini merupakan
pengertian budaya politik menurut beberapa ahli ilmu politik. Berikut ini merupakan
pengertian budaya politik menurut beberapa ahli ilmu politik.
a. Rusadi Sumintapura
Budaya politik tidak lain adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap
kehidupan poltik yang dihayati oleh para anggota suatu system politik.
b. Sidney verba
Budaya politik adalah suatu system kepercayaan empirik, symbol – symbol eksresif,
dan nilai – nilai yang menegaskan suatu situasi di mana tindakan politik dilakukan.
c. Alan R. Ball
Budaya politik adalah suatu susunan yang terdiri dari sikap, kepercayaan, emosi dan
nilai – nilai masyarakat yang berhubungan denngan system politik dan isu – isu politik.
d. Austin ranney
Budaya politik adalah seperangkat pandangan tentang politik dan pemerintahan yang
dipegang secara bersama – sama, sebuah pola orientasi terhadap objek – objek politik.
e. Gabriel A. Almond dan G. Bingham powell, Jr.
Budaya politik berisikan siakp, keyakinan, nilai, dan keterampilan yang berlaku bagi
seluruh populasi, juga kecenderungan dan pola – pola khusus yang terdapat pada bagian –
bagian tertentu dari populasi.
5
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut diatas (dalam arti umum atau menurut para ahli),
dapat ditarik beberapa batasan konseptual tentang budaya politik sebagai berikut:
Pertama : bahwa konsep budaya politik lebih memberi penekanan pada perilaku –
perilaku nonaktual seperti orientasi, sikap, nilai – nilai dan kepercayaan –
kepercayaan.
Kedua : hal – hal yang diorientasikan dalam budaya politik adalah sisitem politik,
artinya pembicaraan tentang budaya politik tidak pernah lepas dari pembicaraan
tentang system politik.
Ketiga : budaya politik merupakan deskripsi konseptual yang menggambarkan
komponen – komponen budaya politik dalam tataran massif, atau mendeskripsikan
masyarakat di suatu Negara atau wilayah, bukan per individu.
Dengan memahami pengertian budaya politik, kita akan memperoleh paling tidak dua
mannfaat, yakni:
a. Sikap warga Negara terhadap system politik akan mempengaruhi tuntutan, tanggapan,
dukungan, serta orientasinya terhadap system politik itu.
b. Hubungan antara budaya politik dengan system politik atau factor – factor apa yang
menyebabkan terjadinya pergeseran politik dapat dimengerti.
Dapat diidentifikasi unsur-unsur yang membangun pengertian budaya politik, yaitu :
1) Orientasi masyarakat terhadap sistem politik dan pemerintah, yang mencakup :
a. Orientasi yang bersifat kognitif.
Orientasi ini menyangkut pemahaman dan keyakinanan individu terhadap
sistem politik dan atributnya, sepeerti tentang ibukota negara, lembaga negara, kepala
negara, batas-batas negara, mata uang yang dipakai, dan sebagainya.
b. Orientasi yang bersifat afektif.
Orientasi ini menyangkut ikatan emosional yang dimiliki oleh individu
terhadap sistem politiknya.
c. Orientasi yang bersifat evaluatif.
Orientasi ini menyangkut kapasitas individu dalam rangka memberikan
penilaian terhadap sistem politik yang sedang berjalan dan bagaimana peranan
individu di dalamnya.
2) Menekankan pada dimensi psikologis dan bersifat subjektif.
6
3) Akan membentuk sikap dan perilaku politik yang khas sesuai dengan budaya
politik yang melekat.
7
b. Tipe Budaya Politik Berdasarkan Sikap terhadap Tradisi dan Perubahan
Berdasarkan sikap terhadap tradisi dan perubahan, budaya politik dapat
digolongkan sebagai berikut.
8
c. Tipe Budaya Politik Berdasarkan Orientasi Politik
Realitas yang ditemukan dalam budaya politik, ternyata memiliki beberapa
variasi. Berdasarkan orientasi politik yang dicirikan dan karakter-karakter dalam
budaya politik, setiap sistem politik akan memiliki budaya politik yang berbeda.
Perbedaan ini terwujud dalam tipe-tipe yang ada dalam budaya politik yang setiap tipe
memiliki karakteristik berbeda-beda. Dari realitas budaya politik yang berkembang di
dalam masyarakat, Gabriel Almond mengklasifikasikan budaya politik sebagai
berikut.
9
Orientasi parokial menyatakan alpanya harapan-harapan terhadap perubahan
komparatif yang diinisiasikan oleh sistem politik.
Kaum parokial tidak mengharapkan apa pun dari sistem politik.
Parokialisme murni berlangsung dalam sistem tradisional yang lebih sederhana
ketika spesialisasi politik berada pada jenjang sangat minim.
Parokialisme dalam sistem politik yang diferensiatif lebih bersifat afektif dan
normatif daripada kognitif.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan ciri budaya kaula atau subjek
sebagai berikut :
Terdapat frekuensi orientasi politik yang tinggi terhadap sistem politik yang
diferensiatif dan aspek output dari sistem itu. Akan tetapi, frekuensi orientasi
terhadap objek-objek input secara khusus, dan terhadap pribadi sebagai partisipan
yang aktif mendekati nol
Para subjek menyadari adanya otoritas pemerintah.
Hubungannya terhadap sistem politik secara umum dan terhadap output,
administratif secara esensial merupakan hubungan yang pasif.
10
Orientasi subjek lebih bersifat afektif dan normatif daripada kognitif.
Tipe budaya kaula atau subjek ini antara lain diterapkan oleh golongan
bangsawan Prancis. Mereka sangat menyadari adanya institusi demokrasi, tetapi
secara sederhana hal ini tidak memberi keabsahan kepada mereka.
11
Anggota masyarakat bersikap partisipatif terhadap objek politik (tingkat
partisipasi masyarakat sangat tinggi).
Masyarakat berperan sebagai aktivis.
Contoh masyarakat atau bangsa yang memiliki tipe budaya politik partisipan,
menurut studi Almond dan Verba adalah Inggris dan Amerika Serikat.
Menurut Almond dan Verba, ketiga tipe (partisipan, parokial, dan subjek)
tervariasi ke dalam tiga bentuk budaya politik sebagai berikut.
12
Perkembangan Tipe Budaya Politik Masyarakat Indonesia
Menurut Rusadi Kantaprawira, budaya politik Indonesia sampai saat ini
belum mengalami perubahan. Hal ini dapat dimengerti, karena menurut hukum-
hukum perkembangan masyarakat, perubahan yang menyangkut kebudayaan
cenderung berjalan lambat. Sedangkan di sisi lain, sistem politik Indonesia sudah
beberapa kali berubah, yaitu sistem politik demokrasi liberal ke sistem politik
demokrasi terpimpin dan terakhir beralih ke sistem politik demokrasi pancasila.
Budaya politik yang berlaku dalam ketiga sistem politik ini cenderung tetap. Berikut
ini kesimpulan sementara tentang budaya politik Indonesia :
13
cenderung memilih partai politik yang sesuai dengan pilihan atasannya denga
pertimbangan supaya mendapatkan perhatian lebih.
BAB IV
PENUTUP
1. Simpulan
1. Budaya politik adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap
kehiduan politik yang dihayati oleh para anggota suatu sistem politik
2. Unsur pembangun budaya politik :
- Pengorientasian masyarakat terhadap sistem politik dan pemerintahan
- Penekanan dimensi psikologi
- Pembentukan sikap dan perilaku politik
3. Budaya politik yang berkembang di Indonesia adalah Budaya Politik Parokial,
Budaya Politik Kaula, dan Budaya politk Partisipan
4. Pembentukan budaya politik di Indonesia belum mengalami perubahan.
2. Saran
Sebagai warga negara indonesia, seharusnya kita memahami budaya politik
Indonesia agar cita – cita dan tjuan negara dapat mudah tercapai.
14
DAFTAR PUSTAKA
15
16