NIM : 0801518090
Pendekatan Politik
Tulisan ini adalah critical review dari presentasi materi “Pendekatan Politik”
yang disusun oleh kelompok 1, mata kuliah Dasar-Dasar Ilmu Politik kelas HI18C
yang dipresentasikan pada hari Rabu, 17 Oktober 2018.
Pengertian ilmu politik dan pendekatan-pendekatan dalam ilmu politik cukup
bervariasi seiring beragamnya konsep dan definisi yang berkembang dalam ilmu
sosial yang termasuk tertua . Hal ini terjadi agar ilmu politik dapat melihat dari
berbagai sudut pandang bagaimana suatu permasalahan politik dapat dijelaskan.
Menurut Vernon van Dyke suatu pendekatan adalah kriteria untuk menyeleksi
masalah dan data yang relevan. Sedangkan Politik menurut Miriam Budiardjo
merupakan bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik atau negara yang
menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan sistem itu dan melaksanakan tujuan-
tujuan itu. Teori yang disampaikan Miriam Budiardjo juga memiliki makna yang
sama dengan teori Aristoteles. Menurut Aristoteles Politik merupakan upaya atau
cara untuk memperoleh sesuatu yang dikehendaki.
1
legal atau legal-institusional. Pendekatan ini lebih bersifat statis dan deskriptif dari
pada analitis.
Kemudian, yang ketiga ada Pendekatan Neo Marxis. Para Marxis ini, yang
sering dinamakan Neo-Marxis untuk memmbedakan mereka dari orang Marxis
klasik yang lebih dekat dengan komunisme, bukan merupakan kelompok yang ketat
organisasinya atau mempunyai pokok pemikiran yang sama. Fokus analisis Neo-
Marxis adalah kekuasaan serta konflik yang terjadi dalam negara. Mereka mengecam
analisis struktural-fungsional dari para behavioralis karena terlampau mengutamakan
harmoni dan keseimbangan sosial dalam suatu sistem politik. Menurut pandangan
struktural-fungsional, konflik dalam masyarakat dapat diatasi melalui rasio, iktikad
baik, dan kompromi, dan ini sangat berbeda dengan titik tolak pemikiran Neo-
Marxis.
2
Yang Kelima ada Pendekatan Pilihan Rasional. Pendekatan ini muncul dan
berkembang belakangan sesudah pertentangan antara pendekatan-pendekatan yang
dibicarakan di atas mencapai semacam konsensus yang menunjukkan adanya
plularitas dalam bermacam-macam pandangan. Ia juga lahir dalam dunia yang bebas
dari peperangan besar selama empat dekade, di mana seluruh dunia berlomba-lomba
membangun ekonomi negaranya.