Dosen Pengampu:
Nastiti Mufidah, M.Pd.
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar sehingga
kami pada akhirnya bisa menyelesaikan makalah dengan judul “batasan, sasaran,
perkembangan, dan ruang lingkup ilmu politik” tepat pada waktunya.
Kami ucapkan terimakasih banyak kepada pihak yang telah membantu penulis
dalam pembuatan makalah ini. Makalah ini disusun untuk di jadikan bahan
pembelajaran bagi para mahasiswa. penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan, tentunya masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran
yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan guna memperbaiki penulisan
makalah dimasa yang akan datang.
Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan para pembaca
pada umumnya.
Nama Penulis
ii
DAFTAR ISI
PERKEMBANGAN DAN RUANG LINGKUP ILMU POLITIK ........................................... i
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A.Latar Belakang .................................................................................................................. 1
B. Rumusan masalah ............................................................................................................. 1
C. Tujuan .............................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2
A. Pengertian Ilmu Politik ................................................................................................. 2
B. Konsep Pokok Pengertian Ilmu Politik ......................................................................... 2
C. Sejarah dan Tokoh Ilmu Politik .................................................................................... 3
D. Perkembangan Ilmu Politik pada Abad Pertengahan .................................................... 5
E. Sejarah Perkembangan Ilmu Politik pada Permulaan Zaman Moderen ........................ 6
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 6
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Definisi ilmu politik atas dasar Hakikat Politik sejatinya adalah pendefinisian
atas dasar hakikat politik lebih sejalan dengan konsep ilmu politik sebenarnya.
Konsep dasar ilmu politik adalah unsur penelitian yang terpenting dan merupakan
sesuatu yang digunakan oleh para peneliti untuk lebih mengerti dunia sekelilingnya.
Dunia ini penuh dengan kejadian dan ide-ide yang masing-masing mempunyai ciri
yang berbeda satu sama lain. Dalam perumusan yang paling sederhana, ciri yang
sama dimiliki itu disebut “konsep”. Demikian suatu konsep dapat dikenali dengan
melihat kejadian atau ide.
Ilmu politik yaitu mencari seperti kebenaran,hokum dan keadilan. Sedangkan
sarjana modern lebih cenderung untuk meihat konsep-konsep seoerti masyarakat,
Negara, atau politik, pemerintah, kekuasaan dan sebagainya.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Dilihat dari etimilogi, kata politik berasal dari bahasa yunani ,yakni polis yang
berarti kota.1 Dalam negara-negara kota di zaman yunani ,orang slaing berinterkasi
untuk mencapai kesejahteraan (menurut Aristoteles.) dalam hidupnya.1
Pemikiran mengenai politik khusunya di dunia barat banyak di pengaruhi oleh
yunani kuno.Aritoteles mengannggap politics sebagai suatu usaha untuk mencapai
masyarakat politik yang baik.2
Dalam perkembangannya ilmu politik, para ilmuwan politik menjelaskan
secara berbeda-berbeda sehingga memperkaya pemikiran tentang politik. Gabriel A.
Almond menjelaskan politik sebagai kegiatan yang berhubungan dengan kendali
pembuatam keputusan publik dalam masyarakat.
Definisi menurut Andrew Heywood, politik adalah kegiatan suatu bangsa
yang bertujuan membuat, mempertahankan, dan membuat peraturan umum yang
mengatur tenteng kehidupannya. Dengan pengertian tersebut haywood mengungkap
bahwa masyarakat politik dalam proses interaksi pembuatan keputusan public juga
tidak lepas dari konflik antara individu dengan individu,individu dengan
kelompok,kelompok dengan kelompok lainnya.
1
Hidajat Iamam, Teori-Teori Politik, (Malang : Setarapress,2009), hlm 2
2
Budiadjom Iriam, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jogjakarta: Indie Box Corner,2007), hlm 2
2
yang menganut pendekatan kelembagaan, bersifat tradisional dan agak sempit. Roger
F. Soltau misalnya, dalam bukunya Introduction to Politics mengatakan bahwa “Ilmu
poliik mempelajari negara, tujuan-tujuan Negara, dan lembaga-lembaga yang akan
melaksanakan tujuan-tujuan itu, hubungan antara Negara dengan warganya serta
hubungan antar negara”.
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi
tingkah laku sesseorang atau kelompok lain, sesuai dengan keingingan si pelaku.
Dibanding dengan definisi ilmu politik yang berpijak pada aspek Negara, definisi
para sejarah yang lebih menamakan aspek kekuasaan memiliki jangkauan lebih luas.
Pengambilan Keputusan Dalam Kebijakan Publik, pengambilan kekuasaan
sebagai konsep pokok ilmu poliik, melibatkan keputusan-keputusan yang diambil
secara kolektif dan mengikat seluruh warga masyarakat. Ruang lingkup keputusan itu
pun terbatas hanya pada penentuan tujuan masyarakat, namun dapat pula menjangkau
keputusan-keputusan untuk mencapai tujuan tersebut. Kecuali itu, pengambilan
keputusan sebagai aspek utama dari politik juga harus dilihat sebagai suatu proses
memilih alternatife yang terbaik.
Kompromi dan Konsensus, politik sering kali dianggap sebagai suatu cara untuk
menyelesaikan sebuah konflik (resolusi konflik) melalui kompromi dan negosiasi
dibandingkan melalui kekuasan atau aplikasi kekuasaan secara nyata. Karena konflik
tidak bisa dihindari maka saat kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat yang
bertentangan sama-sama memiliki kekuasaan maka mereka tidak bisa dihancurkan
begitu saja tetapi dapat dipecahkan melalui kompromi.3
Pembagian dan Alokasi, pembagian (distribution) dan alokasi yang dimaksud
adalah pembagian dan penjatahan nilai-nilai (values) dalam masyarakat. Politik
adalah pembagian dan pengalokasian nilai-nilai secara mengikat.
Sejarah Perkembangan Ilmu Poliik di Zaman Yunani Kuno, ilmu politik bisa
dikatakan masih memiliki umur yang cukup muda, karena baru lahir pada akhir abad
3
Bernard Crick, in defence of politics (1993)
3
ke-19. Pada tahap itu ilmu politik berkembang pesat berdampingan dengan cabang-
cabang ilmu sosial lainya, seperti sosiologi, antropologi dan mereka saling
mempengaruhi satu sama lain. Pembahasan tentang Negara sebenarnya sudah ada
sejak 450sM di Yunani Kuno. Seorang ahli sejarah Herodutus (480-430sM), maupun
filsuf-filsuf ternama Yunani seperti Plato (427-347sM) karya-karyanya politeia
(tenang politik), Kriton (tentang ketaatan Terhadap hukum), dan Arisoteles (384-
332sM) sudah banyak berbicara tentang politik.4 Pada zaman Plato dalam bukunya
Politea, menyatakan Negara itu seperti Tubuh yang berkembang dari beberapa
individu yang terorganisasi. Bentuk-bentuk itu antara lain
a. Aristokrasi : kekuasaan dipegang para cendikiawan
b. Timokrasi : sekelompok penguasa (elit) yang lebih mengutamakan
kepeningan kelompoknya dan karena itu tidak adil.
c. Oligarchie : Kekuasaan dipegang kaum hartawan
d. Demokrasi : pemerintahan dipegang oleh rakyat dan kepentingan umum di
uamakan
e. Tyrani : pemerintahan dipegang seorang
Ada banyak sekali tokoh-tokoh yang memiliki pemikiran yang menggugah di
dunia Timur. Mereka muncul dari berbagai negara yang memiliki kebudayaan dan
agama yang berbeda, seperti islam, Cina dan India. Tapi budaya dan agama juga yang
menjadi ciri dari tokoh-tokoh ini. Karena dasar-dasar pemikiran politik mereka sangat
dipengaruhi oleh ajaran agam dan budaya mereka masing-masing.5 Unuk lebih
jelasnya bisa kita bandingkan perbedaan dan persamaanya dalam penjelasan singkat
berikut :
Al- Farabi : dalam pemikiran politik al- farabi terlihat jelas dilandasi olehfilsafat
kenabian, dalam hal ini al- farabi tergolong filosof politik yang idealistic. Al- farabi
memfokuskan kaitanya dengan pemimpin atau kepala Negara serta kaitanya dengan
system pemerinahan.6
4
Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara,2007),hlm.520
5
A.Rahman Zainudin, Ilmu Politik, (Jakarta:Gramedia Pustaka Utama, 1990), hlm 21
6
M. Azhar, Filsafat Politik: Perbandingan Islam dan Barat, (Jakarta: Raja Grafindo persada, 1997),
hlm 56
4
Mahatma Gandi : Mohandas Karamchad Gandi, Seorang pemikir politik di India
dan berjuang memerdekakan India. Ahimsa (tidak melukai) ajaran Gandi yang
terkenal, ajaran ahimsa adalah pedoman untuk bertindak. Tujuanya unuk menegakkan
kebenaran. Ciri ahimsa adalah penyesiaian dan pembaharuan yang tidak henti. Salah
satunya yang paling terkenal adalah co-operation dimaksud menolak untuk
mengambil bagian dalam system yang tidak adil. Tuhanya adalah untuk perubahan
struktur masyarakat yang tidak adil, yang membua orang menderita.
Perkembangan Ilmu Politik di Zaman Romawi, di zaman romawi kuno ini
memberikan sumbangan yang sangat berharga bagi ilmu politik antara lain ; hukum,
yurisprudensi, dan administrasi Negara. Filsafat demokrasi dengan asumsinya tenang
rasionalitas, moralitas dan persamaan serta konsep tentang hokum alam dan hak-hak
alamiah,banyak menurun dari faham stoic dan cicero, yang memadukan filsafat stoic
kedalam pemikiran barat.7
7
Carlton Clymer Rodee, Pengantar Ilmu Politik, (Jakarta: Rajawali Press,2009), hlm 6
8
Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm.526
5
E. Sejarah Perkembangan Ilmu Politik pada Permulaan Zaman Moderen
Tokoh uama pada transisi ini adalah Niccolo Machiavelli (1469-1527). Dia
merasa jemu dengan perengkaran-pertengkaran doktrin, dan ia membuka jalan bagi
pemikir kekuasaan yang sekuler. Perhatian utamanya untuk menunjukkan
bagaimana pemerintahan-pemerintahan republika dapat mendorong stabilitas dan
kebebasan sambil menghindari pengaruh-pengaruh korupsi yang membuat lemah
bagi Negara. Sebab bagi Machiavelli, kejayaan (baik pangeran maupun republika)
merupakan ambisi politik definitif yang dikejar dalam batas-batas yang dientukan
oleh akal, kearifan, nasib baik, dan kebutuhan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Azhar, Muhammad. Perbandingan Islam Dan Barat. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
1997.
Budiarjo , Miriam. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
1993.
Rodee, Carlton Clymer. Pengantar Ilmu Politik. Jakarta: Rajawali Press. 2009.
Supardan, Dadang. Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2007.
Zainudin, Ahmad Rahman. Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.1990.