Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

POLITIK SECARA UNIVERSAL


Diajukan Untuk Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pengampu : Dr. Wakhudin, M.Pd

Disusun Oleh :
Friosa Alfrianto_2306010076
Fadhil Abdullah_2306010050

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
TAHUN 1445 H / 2024 M
KATA PENGANTAR

Bissmilahirrahmanirrahim, Assalamualaikum. Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul masyarakat ini
tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang politik secara universal
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Dr. Wakhudin, M.Pd, selaku dosen
mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. kami
menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

wassalamualaikum wr.wb.

Banyumas, 18 Maret 2024

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................ iii
BAB I .................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH............................................................. 1
C. TUJUAN ...................................................................................... 1
BAB II ................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ................................................................................... 2
A. PENGERTIAN POLITIK ........................................................... 3
B. CIRI-CIRI SISTEM POLITIK .................................................... 4
C. TUJUAN POLITIK ..................................................................... 5
D. TEORI POLITIK ......................................................................... 6
E. KONSEP POLITIK ..................................................................... 6
BAB III ................................................................................................... 9
PENUTUP ............................................................................................. 9
A. KESIMPULAN............................................................................ 9
B. SARAN ........................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................10

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang

Politik, bukan merupakan hal yang asing didengar sekarang ini. Banyak kata
sering dirangkaikan dengan kata politik. Politik dalam negeri, politik luar negeri,
kebijakan politik, politik uang, politik dagang sapi, dan sebagainya. Memang,
kehidupan manusia itu tidak lepas dari apa yang disebut politik, sehingga Aristoteles
pernah berkata1 Man is by nature a political animal atau bahwa manusia secara alamiah
adalah makhluk politik.
Banyak orang yang mengkaitkan politik itu dengan kegiatan yang kotor,
sehingga jangan dekat-dekat dengan politik. Adapula yang mengkaitkan politik dengan
masalah kekuasaan atau pemerintahan saja. Tetapi, sudah pahamkah kita sebagai
manusia tentang apa yang dimaksud politik dan apakah definisi dari politik?
Politik adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan perumusan dan implementasi
kebijakan publik pemerintah. Berbagai tindakan dalam sistem politik (negara) yang
meliputi proses penentuan tujuan sistem dan pelaksanaan tujuan tersebut.
Pada hakikatnya politik merupakan fenomena terkait manusia yang selalu hidup
bermasyarakat. Secara kodrat, ia adalah makhluk sosial yang selalu dinamis dan
berkembang. Karena itu, politik adalah gejala yang terwujud dalam proses
perkembangan manusia.

b. Rumusan Masalah

Seperti yang telah dipaparkan penulis dalam latar belakang rumusan masalah
dari makalah ini adalah politik secara universal.

c. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan ditulisnya makalah ini adalah : Untuk mengetahui dan


memahami politik secara universal atau umum.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Politik

a. Pengertian menurut KBBI


Menurut KBBI Politik/po·li·tik/ adalah
1 (pengetahuan) mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan (seperti tentang sistem
pemerintahan, dasar pemerintahan
2 segala urusan dan tindakan (kebijakan, siasat, dan sebagainya) mengenai
pemerintahan negara atau terhadap negara lain
3 cara bertindak (dalam menghadapi atau menangani suatu masalah); kebijaksanaan.

Sedangkan Universal /uni·ver·sal / adalah umum (berlaku untuk semua orang


atau untuk seluruh dunia); bersifat (melingkupi) seluruh dunia.

b. Pengertian secara etimologi

Secara etimologi kata "politik" masih berhubungan dengan policy, kebijakan.


Kata "politis" berarti hal-hal yang berhubungan dengan politik. Kata "politisi" berarti
orang-orang yang menekuni hal politik.
Politik berasal dari bahasa Yunani yaitu polis yang berarti kota atau negara kota.
Turunan dari kata tersebut yaitu:
• polites berarti warga negara.
• politikos berarti kewarganegaraan.
• politike tehne berarti kemahiran politik.
• politike episteme berarti ilmu politik.

Kata ini berpengaruh ke wilayah Romawi sehingga bangsa Romawi memiliki


istilah ars politica yang berarti kemahiran tentang masalah masalah kenegaraan. Politik
pun dikenal dalam bahasa Arab dengan kata siyasah yang berarti mengurus kepentingan
seseorang. Pengarang kamus al Muhith mengatakan bahwa sustu ar-ra’iyata
siyasatan berarti saya memerintahnya dan melarangnya.

2
c. Pengertian secara terminologi

Sedangkan politik secara terminologis dapat diartikan

1. Menunjuk kepada satu segi kehidupan manusia bersama dengan masyarakat. Lebih
mengarah pada politik sebagai usaha untuk memperoleh kekuasaan jabatan,
memperbesar atau memperluas serta mempertahankan jabatan kekuasaan (politics).
Misal: kejahatan politik, kegiatan politik uang, hak-hak politik.
2. Menujuk kepada “satu rangkaian tujuan yang hendak dicapai” atau “cara-cara atau
arah kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu”. Lebih mengarah pada
kebijakan (policy). Misal: politik luar negeri, politik dalam negeri, politik
pendidikan yang berkualitas.
3. Menunjuk pada pengaturan urusan masyarakat dalam segala aspek kehidupan.
Pemerintah mempermudah urusan masyarakat yang positif, masyarakat melakukan
koreksi serta memberikan solusi masukan terhadap pemerintah dalam
melaksanakan tugasnya (siyasah).

d. Pengertian menurut para ahli


1. Ramlan Surbakti
Politik adalah komunikasi pemerintah dan masyarakat demi kebaikan bersama.
Hal ini diwujudkan dalam pembuatan dan pelaksanaan keputusan dari semua orang yang
terlibat serta terdampak politik.
2. F Isjwara
Politik adalah bentuk perjuangan untuk mendapatkan atau cara menjalankan
kekuasaan. Tentunya disertai dengan niat dan tujuan yang baik untuk kepentingan
bersama.
3. Kartini Kartono
Menurut Kartini Kartono, politik dapat diartikan sebagai aktivitas perilaku atau
proses yang menggunakan kekuasaan untuk menegakkan peraturan-peraturan dan
keputusan-keputusan yang sah berlaku di tengah masyarakat.
4. Roger F. Soltau
Menurut Roger F. Soltau, Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari negara,
tujuan negara, lembaga yang akan melaksanakan tujuan itu, hubungan negara dengan
warga negaranya dan negara-negara lain.
3. Joyce Mitchell

3
Politik adalah pengambilan keputusan atau pembuatan kebijaksanaan umum
untuk masyarakat. Tentunya disertai peran serta seluruh masyarakat yang terlibat dan
terdampak politik.

4. Carl J. Friedrich
Politik menyoroti kehadiran partai sebagai komponen dalam sistem. Partai politik
adalah organisasi yang stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan kekuasaan.
Tujuan selanjutnya adalah penguasaan pemerintahan dan memberikan manfaat bagi
anggota partai.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan, politik adalah suatu
kegiatan atau cara untuk mendapatkan kekuasaan untuk memimpin dalam masyarakat
dan masyarakat ikut andil dalam setiap pengambilan keputusan dan kebijakan dalam
memilih pemimpinnya.

B. Ciri-ciri Sistem Politik

Dalam sistem politik juga terdapat beberapa ciri. Untuk lebih jelasnya berikut adalah
ciri-ciri dari sistem politik menurut David Easton yang dikutip dari buku Sistem Politik
Indonesia: Pemahaman Secara Teoritik dan Empirik karya Drs. Beddy Iriawan Maksudi,
M. Si.

1. Sistem Politik Memiliki Unit dan Batasan


Untuk bisa menjalankan suatu sistem politik diperlukan unit dengan proses bahu-
membahu. Contoh unit yang bisa menggerakkan suatu sistem politik adalah seperti
legislatif, eksekutif, yudikatif, partai politik, lembaga masyarakat sipil dan lain
sebagainya.

2. Memiliki Input dan Output di Dalamnya


Dalam sistem politik juga terdapat input dan output di dalamnya. Input sendiri
merupakan masukan dari masyarakat yang nantinya ditujukan pada sistem politik.
Bentuk input dari masyarakat ini biasanya adalah berupa dukungan dan tuntutan.

4
Secara sederhana dukungan bisa diartikan sebagai sebuah usaha dari masyarakat
untuk bisa mendukung suatu sistem politik agar bisa berjalan dengan baik secara terus-
menerus.
Sedangkan untuk output sendiri merupakan suatu hasil kerja dari sistem politik
yang berasal dari input masyarakat atau dukungan maupun tuntutan dari masyarakat.
Output bisa dibedakan menjadi dua bagian yaitu keputusan dan tindakan yang
kebanyakan akan dilakukan oleh pemerintah.
Keputusan tersebut juga merupakan implementasi dari setiap tuntutan dan
dukungan yang ada. Sedangkan tindakan adalah penerapan yang dilakukan oleh
pemerintah sesuai dengan hasil putusan yang telah dibuat.

3. Memiliki Tingkat Diferensiasi


Ciri yang berikutnya dari sistem politik adalah adanya tingkat diferensiasi.
Diferensiasi juga bisa disebut sebagai pembedaan pemisah kerja. Hal ini karena tidak
memungkinkan satu lembaga bisa menyelesaikan seluruh masalah yang ada.
Maka dari itu diperlukan diferensiasi dalam sistem politik agar semua bisa
berjalan dengan lancar sekaligus dapat terselesaikan dengan tepat.

4. Adanya Integrasi
Meski dalam sistem politik terdapat diferensiasi. Namun tetap saja aspek
integrasi sangat dibutuhkan di dalamnya. Integrasi bias diartikan sebagai keterpaduan
kerja antar unit yang berbeda. Hal ini dilakukan agar bisa mencapai tujuan yang sama
dengan baik dan benar.
Itulah beberapa ciri-ciri yang ada di dalam sistem politik jika dilihat secara umum.

C. Tujuan Politik
Adanya politik tentunya juga memiliki tujuan-tujuan tertentu yang harus dicapai.
Dilihat secara umum ada beberapa tujuan politik seperti yang dijelaskan di bawah ini.

1. Politik bisa digunakan untuk mengupayakan suatu kekuasaan yang ada di


masyarakat dan pemerintah bisa diproses, dikelola dan diterapkan sesuai dengan
norma maupun hukum yang ada.

5
2. Politik bisa digunakan untuk membuat suatu kekuasaan yang ada di masyarakat
dan pemerintah dapat memperoleh, mengenal dan menerapkan demokrasi secara
menyeluruh.
3. Terakhir, politik bisa digunakan untuk menerapkan dan mengelola politik yang ada
di masyarakat dan pemerintah sesuai dengan kerangka guna mempertahankan
prinsip negara.

D. Teori Politik

Teori politik adalah kajian mengenai konsep penentuan tujuan politik, bagaimana
mencapai tujuan tersebut dengan segala konsekuensinya. Bahasan dalam Teori Politik
antara lain adalah filsafat politik, konsep tentang sistem politik, negara, masyarakat,
kedaulatan, kekuasaan, legitimasi, lembaga negara, perubahan sosial, pembangunan
politik, perbandingan politik, dsb.

Terdapat banyak sekali sistem politik yang dikembangkan oleh negara-negara di


dunia antara lain: anarkisme, autotarian, demokrasi, diktatorisme, fasisme, federalisme,
feminisme, fundamentalisme, keagamaan, globalisme, imperalisme, kapitalisme,
komunisme, liberalisme, libertarianisme, marxisme, meritokrasi, monarki,
nasionalisme, rasisme, sosialisme, theokrasi, totaliterisme, oligarki, dsb.

E. Konsep Politik
Politik juga memiliki beberapa konsep, diantaranya adalah;

1. Klasik
Politik memiliki konsep klasik (Aristoteles), dimana politik tersebut akan
digunakan oleh masyarakat untuk bisa mencapai suatu kebaikan bersama yang
didalamnya dianggap memiliki nilai moral yang lebih tinggi.
Selain itu kepentingan umum kerap diartikan sebagai bentuk tujuan moral atau
nilai ideal yang memiliki sifat abstrak seperti keadilan, kebenaran dan juga kebahagiaan.
Konsep politik klasik dinilai kabur seiring banyaknya penafsiran tentang kepentingan
umum. Kepentingan umum juga bisa diartikan sebagai general will, will of all dan juga
kepentingan mayoritas.

6
2. Kelembagaan
Politik juga memiliki sifat kelembagaan. Menurut Max Weber, politik merupakan
segala sesuatu yang berkaitan langsung dengan penyelenggara negara. Ia melihat negara
dari sudut pandang yuridis formal yang juga status.
Negara dianggap memiliki suatu hak monopoli kekuasaan fisik yang paling
utama. Akan tetapi konsep ini hanya bisa diberlakukan bagi negara modern. Negara
modern sendiri merupakan suatu negara yang sudah memiliki diferensiasi serta
spesialisasi peranan.
Lalu negara modern juga sudah memiliki batas wilayah yang lebih pasti serta
penduduknya tidak nomaden atau berpindah-pindah tempat.

3. Kekuasaan
Berikutnya ada konsep politik kekuasaan. Yang mana menurut Robinson, politik
merupakan suatu kegiatan untuk mencari dan mempertahankan sebuah kekuasaan atau
suatu kegiatan yang menentang pelaksanaan kekuasaan.
Kekuasaan di sini memiliki arti suatu kemampuan seseorang yang bisa
memberikan pengaruh kepada orang lain. Baik itu tentang pola pikir ataupun perbuatan
yang bisa membuat orang lain berfikir dan bertindak sesuai dengan orang yang
memberikan pengaruh tersebut.
Konsep politik kekuasaan memiliki kelemahan di dalamnya yaitu tidak dapat
membedakan konsep beraspek publik dan juga non politik. Selain itu konsep kekuasaan
juga merupakan salah satu konsep yang ada di dalam ilmu politik yang masih ada konsep
ideologi, legitimasi serta konflik.

4. Fungsionalisme
Politik juga memiliki konsep fungsional. Menurut David Easton memiliki
pendapat jika politik merupakan alokasi dari nilai-nilai secara otoritatif. Nilai-nilai
otoritatif tersebut memiliki dasar kewenangan serta mengikat masyarakat.
Sedangkan menurut Harold Lasswell, politik adalah who gets, what gets, when
gets dan how gets nilai. Selain itu politik juga digunakan sebagai perumusan serta
pelaksanaan kebijakan umum.
Konsep politik fungsional juga memiliki kelemahan yaitu pemerintah hanya bisa
ditempatkan sebagai sarana dan juga wasit terhadap persaingan antara berbagai macam
kekuatan politik. Hal ini dilakukan untuk bisa mendapatkan nilai terbanyak dari

7
kebijakan umum yang ada tanpa perlu memperhatikan kepentingan pemerintah itu
sendiri.

5. Konflik
Konsep berikutnya dari politik adalah konsep konflik. Konsep ini bisa diartikan
sebagai politik merupakan suatu kegaiatn yang bisa memberikan pengaruhan terhadap
perumusan sekaligus kebiajakan umum dalam rangka usaha untuk mempengaruhi,
mendapatkan serta mempertahankan suatu nilai.
Maka dari itu kerap terjadi suatu perdebatan dan juga pertentangan dari berbagai
macam pihak. Yang mana perdebatan dan pertengkaran tersebut semata-mata untuk
memperjuangkan serta mempertahankan suatu nilai. Kelemahan dari konsep konflik
adalah tidak semua konflik memiliki dimensi politik.

Lima poin di atas merupakan penjelasan terhadap beberapa konsep dalam politik.
Seperti yang dijelaskan jika ada beberapa konsep yang memiliki kelebihannya masing-
masing.

8
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Politik adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan perumusan dan implementasi
kebijakan publik pemerintah. Berbagai tindakan dalam sistem politik (negara) yang
meliputi proses penentuan tujuan sistem dan pelaksanaan tujuan tersebut.
Pada hakikatnya politik merupakan fenomena terkait manusia yang selalu hidup
bermasyarakat. Secara kodrat, ia adalah makhluk sosial yang selalu dinamis dan
berkembang. Karena itu, politik adalah gejala yang terwujud dalam proses
perkembangan manusia.

Saran
Masih banyak pengetahuan politik secara universal yang belum diulas
secara rinci. Maka diharapkan bagi para pembaca untuk tidak selesei sampai disini,
karena pengetahuan mengenai politik begitu luas sehingga dapat mencari
pengetahuan dari sumber-sumber lainnya. Namun begitu dengan adanya tulisan ini
diharapkan mampu menambah wawasan bagi para pembaca untuk dapat memahami
gambaran politik secara umum.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. KBBI daring
2. https://staffnew.uny.ac.id/upload/132306803/pendidikan/pertemuan-1-selayang-
pandang-politik.pdf
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Politik#
4. https://news.detik.com/berita/d-6773593/apa-itu-politik-berikut-pengertian-tujuan-dan-
contoh-perilakunya.
5. https://www.gramedia.com/literasi/politik-adalah/

10

Anda mungkin juga menyukai