Anda di halaman 1dari 3

1. Asal kata politik?

Menurut etimologi Politik berasal dari bahasa Belanda politiek dan bahasa Inggris politics, yang
masing-masing bersumber dari bahasa Yunani τα πολιτικά (politika - yang berhubungan dengan
negara) dengan akar katanya πολίτης (polites - warga negara) dan πόλις (polis - negara kota).
Secara etimologi kata "politik" masih berhubungan dengan politis, kebijakan. Kata "politis" berarti
hal-hal yang berhubungan dengan politik. Kata "politisi" berarti orang-orang yang menekuni hal
politik.
Politik berasal dari bahasa Yunani yaitu polis yang berarti kota atau negara kota. Turunan dari kata
tersebut yaitu:

 polites berarti warga negara.


 politikos berarti kewarganegaraan.
 politike tehne berarti kemahiran politik.
 politike episteme berarti ilmu politik.
Kata ini berpengaruh ke wilayah Romawi sehingga bangsa Romawi memiliki istilah ars politica yang
berarti kemahiran tentang masalah masalah kenegaraan. Politik pun dikenal dalam bahasa Arab
dengan kata siyasah yang berarti mengurus kepentingan seseorang. Pengarang kamus al Muhith
mengatakan bahwa sustu ar-ra’iyata siyasatan berarti saya memerintahnya dan melarangnya.
Sedangkan politik secara terminologis dapat diartikan

1. Menunjuk kepada satu segi kehidupan manusia bersama dengan masyarakat. Lebih
mengarah pada politik sebagai usaha untuk memperoleh kekuasaan, memperbesar atau
memperluas serta mempertahankan kekuasaan (politics). Misal: kejahatan politik, kegiatan
politik, hak-hak politik.
2. Menujuk kepada “satu rangkaian tujuan yang hendak dicapai” atau “cara-cara atau arah
kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu”. Lebih mengarah pada kebijakan (policy).
Misal: politik luar negeri, politik dalam negeri, politik keuangan.
3. Menunjuk pada pengaturan urusan masyarakat dalam segala aspek kehidupan. Pemerintah
mengatur urusan masyarakat, masyarakat melakukan koreksi terhadap pemerintah dalam
melaksanakan tugasnya (siyasah).
Di antara ketiga definisi tersebut, tentunya definisi pertama lebih memiliki konotasi negatif
dibandingkan definisi kedua dan ketiga. Hal ini disebabkan orientasi yang pertama adalah politik
kekuasaan, untuk meraih dan mempertahankan kekuasaan dapat dilakukan dalam jalan apapun
entah baik entah buruk, dapat menghalalkan segala cara dan lebih berorientasi pada kepentingan
pemimpin atau elit yang berkuasa. Sedangkan definisi politik yang kedua dan ketiga lebih
berorientasi pada politik pelayanan terhadap masyarakat, dimana posisi pemimpin merupakan
pelayan masyarakat bukan penguasa aset-aset strategis

Ilmu politik

2.definisi atau pendekatan politik

Menurut Rod Hague et.al:”politik adalah kegiatan yang menyangkut cara bagaimana kelompok
kelompok mencapai keputusan keputusan yang bersifat kolektif dan mengikat melalui usaha untuk
mendamaikan perbedaan perbedaan di antara anggota anggotanya
Menurut Andrew Heywood :”politik adalah kegiatan suatu bangsa yang bertujuan untuk membuat,
mempertahankan, dan mengamandemen peraturan peraturan umum yang mengatur kehidupannya,
yang berarti tidak dapat terlepas dari gejala konflik dan kerja sama.

Politik adalah usaha menggapai kehidupan yang baik. Di Indonesia kita teringat gemah ripah loh
jinawi, yang menggambarkan betapa kaya raya alam kita,. Mengapa politik dalam arti ini begitu
penting?karena sejak dahulu masyarakat mengatur kehidupan secara bersama dengan baik walau
masyarakat sring dihadapi terbatsnya sumber daya alam atau perlu dicari satu cara distribusi
sumber daya agar agar semua warga merasa bahagia da puas. Ini adala politik. Tapi terkadang
untuk mencapai tujuan itu terjadi pertentangan satu dengan yang lainnya. Namun tujuan itu dapat
dicapaijika memiliki kekuasaan TERHADAP suatu wilayah tertentu. Kekuasaan ini digunakan untuk
membina kerja sama dan menyelesaikan konflik jika terjadi. Cara yang digunakan dapat dengan
menyakinkan dan bahkan bersifat paksaan tetpi bukan memksa hanya perumusan keiginan belaka.
Jadi politik adalah usaha untuk menentukan peraturan peraturan yang dapat diterima baik oleh
sebagian besar warga, untuk membawa masyarakat kea rah kehidupan bersama yang harmonis.
Ruang Lingkup Ilmu Politik. Ruang lingkup ilmu politik meliputi :

1. Menurut UNESCO, ruang lingkup ilmu politik meliputi :


 teori politik.
 lembaga politik, yaitu Undang-Undang Dasar, pemerintah nasional, pemerintah daerah dan
lokal, fungsi ekonomi dan sosial dari pemerintah, dan perbandingan lembaga-lembaga politik.
 partai-partai (golongan dan pendapat umum), yaitu para partai politik, golongan, dan asosiasi,
partisipasi warga negara dalam pemerintah dan administrasi serta pendapat umum.
 Hubungan internasional seperti politik internasional, organisasi dan administrasi internasional
serta hukum internasional.

2. Menurut Conley H. Dillon, ruang lingkup ilmu politik adalah :


 teori politik.
 partai-partai politik.
 administrasi negara.
 hukum internasional dan politik internasional.
 organisasi internasional.
 pendapat umum dan propaganda.
 perbandingan politik.
 pemerintah pusat dan daerah.
 hukum tata negara dan hukum internasional.

3. Menurut Carlton Clymer Rodee, ruang lingkup ilmu politik adalah :


 filsafat politik.
 peradilan dan proses hukum.
 proses eksekutif.
 organisasi dan tingkah laku administrasi.
 politik legislatif.
 partai politik dan kelompok kepentingan.
 pemungutan suara dan pendapat umum.
 sosialisasi politik dan kebudayaan politik.
 perbandingan politik.
 pembangunan politik.
 politik dan organisasi internasional.
 teori dan metodelogi ilmu politik.

Ruang lingkup ilmu politik sebagaimana tersebut di atas mencakup bidang-bidang yang sangat
luas, namun begitu, ruang lingkup ilmu politik pada dasarnya adalah :
1. Filsafat dan teori politik. Filsafat politik mencari penjelasan yang berdasarkan ratio, sedangkan
teori politik tidak memajukan suatu pandangan tersendiri mengenai metafisika dan epistemologi,
tetapi berdasarkan atas pandangan-pandangan yang sudah lajim  pada masa itu.
2. Struktur dan lembaga-lembaga politik. Merupakan kajian terhadap lembaga-lembaga politik
khususnya peranan konstitusi, eksekutif, birokrasi, yudikatif, partai politik  dan sistem pemilihannya.
3. Partai politik dan organisasi masyarakat. Partai-partai, golongan-golongan, dan pendapat
umum, banyak memakai konsep-konsep sosiologis dan psikologis dan sering disebut  political dynamic
oleh karena sangat menonjolkan aspek-aspek dinamis dari proses-proses politik.
4. Partisipasi warga negara. Kegiatan seseorang dalam partai politik merupakan bentuk
partisipasi politik.
5. Hukum dan lembaga-lembaga internasional. Sub bidang ilmu politik menfokuskan pada
masalah-masalah yang beragam menyangkut organisasi-organisasi iyternasional, ekonomi politik
internasional, kajian perang, kajian perdamaian, dan analisis kebijakan luar negeri.

Anda mungkin juga menyukai