Anda di halaman 1dari 5

TUGAS II

“KEWARGANEGARAAN”
Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan
Dosen pengampu : La Bilu, S.PD., M.Si.

Oleh:

Nama : Ahmad Ihsan Gunawan


Nomor Stambuk : C1E121100
Program Studi : Ilmu Politik (B)

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
TUGAS II: KEWARGANEGARAAN

1. Jelaskan pengertian Politik!


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian politik adalah
pengetahuan mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan (seperti tentang sistem
pemerintahan, dasar pemerintahan).
Secara etimologis, kata “Politik” berasal dari bahasa Yunani, yakni Politeia.
Politeia berasal dari akar kata polis dan teia. Polis mengandung arti kesatuan
masyarakat yang berdiri sendiri, yaitu negara. Sedangkan teia mengandung arti
urusan. Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politics mempunyai makna
kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Politik merupakan suatu
rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan, cara, dan alat yang digunakan untuk
mencapai tujuan tertentu yang kita kehendaki.
Lasswell melalui bukunya berjudul Politics: Who Gets What, When,
How terbit di tahun 1936. Menjelaskan secara sederhana bahwa pengertian politik
adalah pergulatan persoalan “Siapa memperoleh apa, kapan dan bagaimana” (who
gets what, when and how). 

2. Sama kah Politics dan Policy? Dan apa hubungan antara kedua konsep
tersebut?
Mengenai pengertian Politics dan Policy, tentu saja maknanya berbeda.
Dalam bahasa Inggris, politics adalah suatu rangkaian asas (prinsip), keadaan,
cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai cita-cita atau tujuan tertentu.
Sedangkan policy, yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai
kebijaksanaan, adalah penggunaan pertimbangan-pertimbangan yang dianggap
dapat lebih menjamin terlaksananya suatu usaha, cita-cita atau tujuan yang
dikehendaki. Pengambil kebijaksanaan biasanya dilakukan oleh seorang
pemimpin.
Namun Politics dan policy memiliki hubungan yang erat dan timbal balik.
Politics memberikan asas, jalan, arah, dan medannya, sedangkan policy
memberikan pertimbangan cara pelaksanaan asas, jalan, dan arah tersebut sebaik-
baiknya.

3. Jelaskan konsep-konsep yang berkaitan dengan Politik!


Ada beberapa konsep politik dasar yang bersumber dari para ahli, yaitu:
a. Klasik. Pada pandangan klasik (Aristoteles) mengemukakan bahwa politik
digunakan masyarakat untuk mencapai suatu kebaikan bersama yang dianggap
memilki nilai moral yang lebih tinggi daripada kepentingan swasta.
Kepentingan umum sering diartikan sebagai tujuan-tujuan moral atau nilai-nilai
ideal yang bersifat abstrak seperti keadilan, kebenaran dan kebahagiaan.
Pandangan klasik dianggap kabur seiring banyaknya penafsiran tentang
kepentingan umum itu sendiri. kepentingan umum dapat diartikan pula sebagai
general will, will of all atau kepentingan mayoritas.
b. Kelembagaan. Menurut Max Weber, politik adalah segala sesuatu yang
berkaitan dengan penyelenggaraan negara. Max Weber melihat negara dari
sudut pandang yuridis formal yang statis. Negara dianggap memiliki hak
memonopoli kekuasaan fisik yang utama. Namun konsep ini hanya berlaku
bagi negara modern yaitu negara yang sudah ada differensiasi dan spesialisasi
peranan, negara yang memiliki batas wilayah yang pasti dan penduduknya
tidak nomaden.
c. Kekuasaan. Robson mengemukakan politik adalah kegiatan mencari dan
mempertahankan kekuasaan ataupun menentang pelaksanaan kekuasaan.
Kekuasaan sendiri adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang
lain, baik pikiran maupun perbuatan agar orang tersebut berpikir dan bertindak
sesuai dengan orang yang mempengaruhi. Kelemahan dari konsep ini adalah
tidak dapat dibedakannya konsep beraspek politik dan yang non politik dan
juga kekuasaan hanya salah satu konsep dalam ilmu politik, masih ada konsep
ideologi, legitimasi dan konflik.
d. Fungsionalisme. David Easton berpendapat bahwa politik adalah alokasi nilai-
nilai secara otoritatif berdasarkan kewenangan dan mengikat suatu masyarakat.
Sedangkan menurut Harold Lasswell, politik merupakan who gets, what gets,
when gets dan how gets nilai. Dapat diketahui bahwa politik sebagai
perumusan dan pelaksanaan kebijakan umum. Kelemahan dari konsep ini
adalah ditempatkannya pemerintah sebagai sarana dan wasit terhadap
persaingan diantara pelbagai kekuatan politik untuk mendapatkan nilai-nilai
terbanyak dari kebijakan umum tanpa memperhatikan kepentingan pemerintah
itu sendiri.
e. Konflik. Pandangan konflik mendeskripsikan bahwa politik merupakan
kegiatan untuk memengaruhi perumusan dan kebijaksanaan umum dalam
rangka usaha untuk memengaruhi, mendapatkan dan mempertahankan nilai.
Oleh karena itu sering terjadi perdebatan dan pertentangan antara pihak yang
memperjuangkan dan pihak yang mempertahankan nilai. Kelemahan konsep
ini adalah tidak semua konflik berdimensi politik.
4. Jelaskan tujuan nasional bangsa Indonesia!
Sebelum mengenali tujuan nasional bangsa Indonesia, perlu kita ketahui
makna tujuan negara terlebih dahulu. Menurut Aristoteles tujuan negara adalah
suatu kesempurnaan warganya berdasarkan atas keadilan. Keadilan memerintah
harus menjelma di dalam negara dan hukum berfungsi memberi kepada setiap
manusia, apa sebenarnya yang berhak mereka terima.
Tujuan nasional bangsa Indonesia terdapat pada UUD 1945 alinea ke-4, yang
berbunyi: “Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, 
perdamaian abadi dan keadilan sosial.” 
Jadi, dapat disimpulkan dari alinea ke-4 tersebut, tujuan nasional bangsa
Indonesia terdiri dari 4, yaitu:
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
b. Memajukan kesejahteraan umum
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa
d. Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,  perdamaian
abadi dan keadilan sosial.

5. Apa yang dimaksud dengan Politik nasional?


Politik nasional adalah asas, haluan, usaha, serta kebijaksanaan negara
tentang pembinaan (perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, dan
pengendalian) serta penggunaan kekuatan nasional untuk mencapai tujuan
nasional.

6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan strategi!


Strategi berasal dari bahasa Yunani, yakni strategia, yang artinya adalah seni
seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan (the art of
general). Di era modern sekarang ini, penggunaan kata strategi tidak lagi terbatas
pada konsep atau seni seorang panglima dalam peperangan, tetapi sudah
digunakan secara luas, termasuk dalam ilmu ekonomi, ilmu teknik, olahraga, dan
ilmu lainnya. Dalam pengertian umum, strategi adalah cara untuk mendapatkan
kemenangan atau pencapaian tujuan. Dengan kata lain, strategi pada dasarnya
merupakan seni dan ilmu menggunakan dan mengembangkan kekuatan (ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam) untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.

7. Jelaskan hakikat konstitusi bagi suatu negara!


Konstitusi memiliki arti penting bagi negara karena kedudukannya dalam
mengatur kekuasaan; membatasi kekuasaan, menjadi barometer dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara; serta memberikan arahan dan pedoman bagi generasi
penerus bangsa dalam menjalankan suatu negara.
Konstitusi dan negara ibarat dua sisi mata uang yang satu sama lainnya tidak
terpisahkan. Karena eksistensi konstitusi dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara merupakan suatu hal yang sangat urgen, bahkan disebutkan tanpanya
bisa jadi tidak akan terbentuk sebuah negara. Jika dilihat dalam lintasan sejarah
hingga awal abad ke-21 ini, hampir tidak ada negara yang tidak memiliki
konstitusinya. Sehingga hal ini menunjukkan betapa urgennya konstitusi sebagai
perangkat suatu negara.
8. Jelaskan fungsi konstitusi!
Fungsi konstitusi adalah sebagai sumber dasar hukum tertinggi negara. Secara
umum, terbentuknya konstitusi berhubungan dengan teori terbentuknya negara.
Berbagai teori terbentuknya negara seperti teori teokrasi, teori kekuasaan, teori
perjanjian masyarakat, atau teori lain pada dasarnya berpengaruh terhadap
bagaimana konstitusi disusun. 
Dalam konteks Indonesia, konstitusi yang membentuk negara kesatuan yang
berbentuk republik sebagaimana kita saksikan hari ini merupakan karya dari para
pendiri negara. Ada dua bagian pokok yang terkandung dalam konstitusi, yakni
bagian formil dan bagian materiil. 
Bagian formil mengandung aturan-aturan yang berhubungan dengan badan-
badan tertinggi dalam negara, prosedur dan penetapan badan-badan tersebut, dan
prinsip-prinsip struktural pokok dari negara. Bagian formil konstitusi juga
memuat masalah kekuasaan sekaligus batasan kekuasaan masing-masing badan-
badan penyelenggara negara. Sedangkan bagian materiil meletakkan nilai-nilai,
maksud dan tujuan yang hendak dicapai negara, demokrasi, keadilan sosial, tata
pemerintahan yang baik, perlindungan lingkungan dan hak-hak dasar
manusia/warga negara.

Anda mungkin juga menyukai