NIM : 18613014
Tugas : Laporan Bacaan mengenai Cara Pendekatan, Pengertian dan
Pendefinisian Politik
B. Cara pendekatan
1. Analisa structural fungsional dan analisan masukan keluaran ( input
output) ini di jabarkan dari teori system umum/TSU, yang pada intinya
ingin mendapatkan satu kesatuan mengenai asas-asas dan pengertianya
dari semua ilmu pengetahuan, yang secara abstrak dapat dimanifestasikan
1
dalam wujud gejala-gejalanya. Analisa sturktural fungsuional
mempelajari: struktur-struktur dengan fungsi-fungsi dasarnya, serta
kondisi yang perlu diadakan untuk memperlakukan macam-macam system
politik yang mikro maupun yang makro. David Easton melihat
kehidupasn[politik sebagai a” system of behavior operating within and
responding to its social environment as it makes binding alokation of
values” ( sebagai suatu system tingkah laku yang beroperasi di dalam dan
mereaksi terhadap lingkungan sosialnya seraya menyajikan alokasi nilai-
nilai yang mengikat).
2. Pendekatan dengan analisa cybernetic dan dari teori komunikasi.
Mengenai politik Deutsh berkata: “ politics and government appear in
essence as processes of steering and coordinating human effort towrd the
attainment of some set of goals” ( politik dan pemerintah itu pada
esensinya tampil sebagai proses proses pengendalian dan
pengkoordinasian usaha-usaha insani dalam mencapai beberapa perangkat
tujuan).
3. Teori kelompok melihat manusia sebagai satu kesatuan yang sangat
dinamis ada dinamika kelompok yang dijadikan kesatuan analisa yang
fundamental dalam dunia politik. Sebab kelompok itu merupakan kesatuan
basis dalam masyarakat. Satu kelompok akan muncul apabila berlangsung
relasi yang berulang ulang atau terus menerus di antara individu dengan
individu lain, kemudian di organisir cukup baik untuk mendorong
terjadinya aktivitas-aktivitas yang bertujuan Khusunya tujuan-tujuan
politik . Dan membentuk koalisi-koalisi serta susunan-susunan kekuatan
dalam arus perubahan tanpa henti-hentinya). Dengan pendekatan jenis ini
latham menjelaskan terbentuknya macam-macam prubahan sosial, di
sebabkan oleh munculnya kelompok-kelompok sosial baru yang
memperjuangkan kepentingan-kepentingan tertentu lewat jalur politik.
C. Pendekatan jenis ini mempelajari dan menganalisa nilai-nilai penting
dalam satu system politik, dan bagaimana cara pembagian atau
pendistribusiannya, yaitu apakah sudah benar caranya, atas dasar kriteria
2
apa dilakukannya, untuk kepentingan dan kesejahteraan kelompok-
kelompok yang mana? Harold laswwel berkata: “ who gets, what, when,
how” ( siapa yang mendapat, apa yang diperoleh, kapan memperolehnya,
dan bagaimana cara mendapatkannya?. Karena pendekatan ini
menekankan martabat person maka yang diutamakan ialah usaha-usaha
individual dalam mengejar nilai-nilai tertentu. Nilai-nilai penting dalam
politik antara lain ialah: keamanan, kebebasan, kesejahteraan,
keadilan,kesamaan kesempatan (untuk berkembang), dan
kebersamaan/kolektivitas.
D. Definisi dan pengertian tentang politik
Dilihat dari struktur dan kelembagaanya, politik dapat di artikan sebagai
berikut:
1. Segala sesuatu yang ada relasinya dengan pemerintahan
( peraturan,tindakan, pemerintah, undang-undang, hukum,
kebijakan/policy, beleid, kekuasaan dll).
2. Peraturan dan penguasaan oleh pemerintah atau Negara
3. Cara memerintah suatu teritorium tertentu
4. Organisasi, pengaturan, taktik, strategi, tindakan, Negara /pemerintah
dalam mengendalikan Negara dan wilayahnya secara yuridis dan
konstitusional.
5. Ilmu pengetahuan mengenai kekuasaan.
Oleh sangat beragamnya fendepinisian mengenai politik dan
politikologi, tidak heran kita kalau tidak terdapat consensus mengenai
pendefinisian dan pembatasan obyek pengetahuan yang di sebut
“politi” dalam bahasa harian terutama, ternyata kita banyak jumpai
banyak sekali pendefinisian mengenai “politik”, yaitu sebanyak
politikolog dan politisi itu sendiri. Maka pendekatan terhadap politik
dan politikologi yang begitu bermacam-macam tadi tampaknya
mengakibatkan kekusutan dan kebingungan di kalngan orang awam.
Pada akhirnya, untuk memudahnya orang kemudian memilih dua titik-
pandangan,yaitu titik pandangan yang “luas” dan yang “sempit”.
3
Pandangan yang” luas “ mengalahkan studi nya pada system-sistem
dan fungsi-fungsi politik sebagai proses yang dinamis, terus menerus
“menjadi” dan berubah, aktivitas dan aksi-aksi politik, aspek-aspek
politik di lihat dari tingkah laku manusia di suatu wilayah Negara.
Pandangan yang “sempit” mengarahkan muinatnya pada struktur-
struktur, lembaga/badan-badan yang harus ada secara ekspilisip pada
sub-sub sitem politik atau sub system pemerintah kepamograjaan pada
suatu masyarakat.
4
a. Politikologi merupakan study mengenai bentu-bentuk dan pembagian
kekuasaan.jadi, politik merupakan perjuangan untuk mencapai
kekuasaan ( Harold lasswell dan abhrav Kaplan, 1950).
b. Politik bisa di depinisikan sebagai tujuan yang ( ingin ) di capai
dengan menggunakan kekuasaan. Tujuan tsbt di wujudkan dengan
jalan memberikan bentuk-bentuk tertentu kepada masyarakat, dan
selalu di landasi satu pilsapat sosialisi atau pilsapat Negara tertentu.
3. Mengandung pengertian Negara
Pengetahuan politik adalah pengetahuan yang mempelajari keberadaan dan
kehidupan Negara.
4. Mengandung pengertian konflik dan kerjasama
a. Ada upaya perbedaan dalam politik, sehingga terjabarkan perbuatan
politk dan motip politik: yaitu perbedaan kawan dari lawan (carl
schmit, 1932).
b. Politik adalah perbuatan kemasraktan yang terarah secara internasional
keusaha mempengaruhi tingkah laku orang lain: dan biasa bertujuan
kepengadaan perturan secara mengikat terhadap konflik-konflik
mengenai nilai-nilai matrial
( Gerhard leh mbruch, 1967).
c. Aktivitas politik yang murni ialah mencipatakan, memperkuat,
mempertahankan bentuk-bentuk kerjasama manusia ( Betrand de
jowenel 1955).
5. Mengandung pengertian distribusi
a. Politik ialah siapa mendapatkan sesuatu, bila mana, dan bagaimana
cara mendapatkanya ( Harold D. Laswell).
b. System politik merupakan segenap interaksi yang dipakai untuk
membagi dan mendistribusikan nilai-nilai matrial serta immaterial
pada saat itu, dan bisa berlangsung di dalam dan untuk masyarakat
(David Easton, 1965).