Anda di halaman 1dari 48

Dasar-dasar Ilmu Politik

(Kuliah 1)
Oleh: Dr. Arry Bainus, M.A. Wawan Budi Darmawan, M.Si.

Jurusan Hubungan Internasional


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Padjadjaran
2009

Deskripsi Singkat
Mata kuliah ini merupakan pengantar bagi mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional yang akan membahas beberapa isu dan fenomena politik sebagai bahan kajiannya, serta beberapa alat kajinya berupa konsep, teori dan perspektif yang berkembang dalam Ilmu Politik. Selain itu, akan disajikan pula beberapa bidang utama (core subjects) dari Ilmu Politik beserta keterkaitannya satu sama lain dan sejarah perkembangannya yang membangun studi ini.

Tujuan Umum Mata Kuliah


Untuk mempelajari isu-isu fundamental dari ilmu politik Untuk mempelajari peran dan fungsi ilmu politik sebagai suatu ilmu sosial dengan semua sub-disiplinnya Untuk mempelajari dan memahami evolusi dan perkembangan dari fenomena politik Untuk memberikan dan memahami konsepkonsep politik

Strategi Perkuliahan
Perkuliahan dilakukan dengan mencakup: 1. Kegiatan Tatap Muka:
1. 2. 3. Ceramah; Diskusi; Tanya Jawab/Quiz;

kegiatan

belajar

yang

2. Kegiatan Terstruktur: Tutorial dan Pemberian Tugas: Pembuatan Makalah Kelompok dan Perorangan. Kewajiban hadir 80% dalam Kegiatan Terstruktur (Tutorial) ini sangat menentukan keikutsertaan dalam UAS; 3. Kegiatan Mandiri yang diarahkan untuk perluasan dan pendalaman materi

Penilaian
1. 2. 3. 4. 5. Ujian Akhir Semester (UAS) Ujian Tengah Semester (UTS) Tutorial/Responsi Tugas Perorangan Tugas Kelompok Total : 30% : 20% : 20% : 20% : 10% : 100%

Tujuan Instruksional Khusus (Kuliah 1)


Mendeskripsikan tentang arti, sifat, lingkup dan perkembangan dari Ilmu Politik maupun Politik sebagai suatu fenomena sosial Pokok Bahasan dalam Mata Pelajaran: Arti, Sifat, Lingkup, dan Perkembangan Politik dan Ilmu Politik Sub Pokok Bahasan: Politik sebagai Ilmu Pengetahuan (science) dan kiat (art) beserta sejarah perkembangannya di Eropa Kontinental, Anglo Saxon dan Indonesia; Kedudukan dan Hubungan Ilmu Politik dalam dan dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya; Permasalahan Pendefinisian Politik dalam Ilmu Politik; Klasifikasi dan Subidang Utama Ilmu Politik.

Pendahuluan
Politik adalah suatu fenomena yang sangat luas dan kompleks. Studi perpolitikan selalu merupakan suatu subjek yang tidak menentu di mana perspektif dari para pengamat membuat suatu perbedaan pada hasil-hasil yang didapat. Pencerahan terhadapnya muncul, tidak dari pengabaian pada perbedaan-perbedaan dalam pendekatan politis tetapi justru dari pengonfrontasian mereka dan membuatnya secara eksplisit. Heywood (2007:3) mengatakan bahwa politics is exciting because people disagree.

What is politics? (Aristoteles)


Man is by nature a political animal (zoon politicon) (Aristotle, Politics 1 in Heywood 1997:3). Menurut Aristoteles, esensi dari keberadaan sosial adalah politik dan bahwa dua atau lebih manusia berinteraksi satu sama lain terlibat secara bervariasi dalam suatu hubungan politik. Politik mempengaruhi kehidupan semua orang, oleh karena itu Aristoteles menyebut politik sebagai master of science. Selain itu politik dipahami sebagai organisasi sebuah polis baik menyangkut badan-badannya secara umum maupun secara khusus menyangkut badan tertentu yang berdaulat atas segala hal. Politik diderivasi dari kata polis secara harfiah berarti city-state (negara-kota).

Definisi Politik (Weber & Laswell)


Max Weber (1864-1920) dalam bukunya Wirtschaft und Geselschaft (Economy and Society) menyatakan bahwa sebuah perhimpunan dapat disebut politik jika dan sejauh penegakan hukumnya dilaksanakan secara berkesinambungan dalam suatu wilayah tertentu melalui penerapan dan ancaman kekerasan fisik oleh para staf pemerintahan. Sedangkan Harold Laswell mendefinisikan politik melalui pembentukan dan pembagian kekuasaan, yang: menentukan who is to get what, when and how (Harold Laswell dalam bukunya Politics: Who Gets What, When, How, 1936).

Pengertian Politik (Dahl)


Untuk lebih mengerti definisi politik, Robert Dahl dalam bukunya Modern Political Analysis mencoba menggambarkan bidang-bidang yang disepakati dan tidak disepakati pada posisi ketiga ilmuwan
A Hubungan Melibatkan Kekuasaan, Penguasaan, dan Wilayah (Laswell) AB (Weber) ABC (Aristoteles) AC BC B Hubungan Melibatkan Wilayah

C Hubungan dalam Perhimpunan

Pengertian Politik (Hague et al.)


Dalam pandangan Rod Hague, Martin Harrop, dan Shaun Breslin, politics is the process by which groups make collective decisions. Ukuran dari kelompok dapat bervariasi dari suatu keluarga tunggal pada satu ekstrim ke masyarakat internasional (international community) pada ekstrim yang lain. Keputusan-keputusan dicapai juga dalam berbagai cara: violence, discussion, bargaining, bahkan dengan kesempatan voting. Meskipun apa yang membuat mereka menjadi politis adalah karakter kolektifnya, mempengaruhi dan menjadikan para anggota yang merupakan bagian dari kelompok tsb committed terhadapnya.

Pengertian Politik (Easton)


Isi dari politik melibatkan pen-setting-an tujuan dan pengambilan keputusan bagi suatu kelompok, dan juga pemutusan bagaimana sumber-sumber harus didistribusikan di dalamnya. Bagi David Easton (Ilmuwan Politik A.S.), dalam The Political System: An Inquiry Into the State of Political Science (1971), politik as the authoritative allocation of values, berarti bahwa hal ini memerlukan berbagai proses melalui mana pemerintah merespons pada kebutuhan-kebutuhan masyarakat -authoritative values, di mana values berarti kondisi dan komoditas yang diinginkan, diterima dan diperhatikan mengikat oleh mayoritas warganegara, serta authoritative menunjukkan beberapa bentuk dari proses yang legitimate (acceptable, official, mampu dikelola, governmental ) yang mengatur interrelationships berkenaan dengan who gets what, when, and how.

Pengertian Politik (Easton)


Dalam hal ini, berarti politik diasosiasikan dengan kebijakan (policy), dengan keputusan-keputusan (decision) yang formal dan otoritatif yang mengembangkan suatu rencana tindakan (a plan of action) bagi masyarakat kebijakan publik (public policy). Sehingga politik seringkali merupakan proses oleh kelompok-kelompok membuat keputusan-keputusan (decisions). Meskipun term ini umumnya diaplikasikan pada perilaku pada pemerintahan, namun politik dapat diobservasi pada semua interaksi kelompok manusia, termasuk lembaga-lembaga perusahaan, akademik, dan keagamaan.

Pengertian Politik (lanjutan)


Definisi lain: politics is a means of organizing collective human activity. The city-state, the empire, the nationstate and the United Nations are four complex forms of that kind of organization (Lawson:1993:11). Definisi-definisi yang lain adalah lebih evaluatif. Misalnya dalam pembicaraan masyarakat politik sering digunakan dalam suatu pengertian yang bersifat mengkritik, untuk menandai pengejaran keuntungan pribadi yang tidak mengindahkan moral (Machevallian). Politik menurut Ryan J. Barilleaux berhubungan dengan perjuanganperjuangan atas kekuasaan (struggles over power) dan tuntutan-tuntutan atas kewenangan dalam

masyarakat (claims to authority).

Pengertian Politik (Feminisme)


Para penulis feminisme berargumen lebih lanjut. Politik tak dapat dibatasi pada suatu jelajah yang didefinisikan secara sempit dari isyu-isyu publik seperti masalah ekonomi dan luar negeri. Masalah privat pun dapat menjadi masalah publik. Seperti Heller (1991, 340-341) berargumen, Politik menjadi politik secara nyata, jika pria dan wanita berhasrat hal itu dpt didiskusikan, dipertarungkan, diputuskan dalam domain publik . Tak satupun dan tiada pada prinsipnya mau diabaikan. Di kebanyakan demokrasi Barat, pengalaman negatif dari beberapa wanita dalam hubungannya dgn kekerasan pria di rumah dilihat tak lama lagi sbg suatu isyu privat, tetapi sbg suatu masalah untuk diskusi dan tindakan politik dalam arena publik.

Pengertian Politik (Kontemporer)


Akhirnya, Ilmu politik pada tahun 1990an melihat politik dalam suatu cara yang lebih luas. The political has come to be defined to embrace other areas of social life such as gender, race and class. Politics has come to be understood as an aspect of all social relations, rather than an activity centered on the institutions of government (Gamble, 1990: 412) atau Politics is not a separate realm of public life and activity. On the contrary, politics comprises all the activities of co-operation and conflict, within and between societies, whereby the human species goes about organizing the use, production and distribution of human, natural and other resources in the course of the production and reproduction of its biological and social life. (Leftwich, 1984: 64-65)

Pengertian Politik (Kontemporer)


Politik terjadi di masyarakat: dari kelompok keluarga ke negara, dari asosiasi-asosiasi ke perusahaan multinasional. Politik melibatkan konflik dan kerjasama serta mencerminkan dan tentunya mempengaruhi struktur masyarakat. Leftwitch (1984: 83-84) berkesimpulan bahwa perluasan definisi dari politik menuntut suatu pergeseran dari identifikasi ilmu politik dengan studi pemerintah dan masalah publik ke suatu fokus dalam politik kehidupan sehari-hari (the politics of everyday life). Dengan pencarian untuk memperluas studi dan pemahaman politik dalam masyarakat manusia. Tujuan Leftwich adalah untuk membantu menjaga disiplin politik dari penghancuran, stagnan atau menjadi tidak relevan.

Politik dengan Konsep Utama


Dari uraian di atas terdapat penentuan istilah dari Politik dengan konsep utama sebagai berikut: Negara (states), seperti Roger F. Soltau, J. Barents; Kekuasaan (power), seperti W. A. Robson, dan O. K. Flechtheim; Pengambilan Keputusan (decision making), seperti Harold Laswell, Karl W. Deutsh (Politics is the making decisions by publics means); Kebijakan Publik (public policy), seperti David Easton; Pembagian (distribution), seperti Harold Laswell dan David Easton.

Politik dengan Konsep Utama


Selain itu dapat juga ditambahkan pengertian Politik dengan konsep utama sebagai berikut: Kepemimpinan (leadership), seperti Arnold Bergstraesser, Hirarki, seperti G. Burdeau, Ketertiban (order), seperti O. Suhr, Perdamaian (peace), seperti D. Sternberger, Kebebasan (freedom), seperti Franz L. Neumann Demokrasi, seperti J. Kammler, Konflik, seperti G. Lehmbruch Perjuangan Klas, seperti kaum Marxis

Cabang Ilmu Politik (UNESCO)


UNESCO telah membagi cabang-cabang ilmu politik sebagai berikut: Teori Politik Teori Politik (political theory) Sejarah Perkembangan Ide-ide Politik (history of political ideas) Lembaga Politik Undang-undang Dasar (constitution) Pemerintahan Nasional (national government) Pemerintahan Daerah (local government) Administrasi Publik (public administration) Perbandingan Lembaga Politik (comparative political institution)

Cabang Ilmu Politik (UNESCO)


Kepartaian, Golongan dan Pendapat Umum Partai-partai politik (political parties) Golongan-golongan dan organisasi-organisasi (groups and associations) Partisipasi Warganegara dalam pemerintahan (participation of the citizen in the government) Hubungan Internasional Politik Internasional (international politics) Organisasi dan Administrasi Internasional (International organization and administration) Hukum Internasional (international law)

Bidang Kaji Ilmu Politik


Pada masa kini, Ilmu Politik di Eropa dan Amerika Serikat menekankan bidang-bidang kaji sbb: Teori Politik (Political Theory), Pemerintahan dan (Sistem) Politik (Government and Politics or Political System), Administrasi Publik (Public Administration), Kebijakan Publik (Public Policy), Ekonomi Politik (Political-Economy) Politik Perbandingan (Comparative Politics), Hubungan Internasional atau Politik Dunia (International Relations or World Politics).

Klasifikasi Ilmu Politik


ILMU POLITIK (Political Science)

TEORI POLITIK (Political Theory)

POLITIK PERBANDINGAN (Comparative Politics)

PEMERINTAH DAN POLITIK INDONESIA (Government and Politics)

ADMINISTRASI PUBLIK (Public Administration) DAN KEBIJAKAN PUBLIK (Public Policy)

EKONOMI POLITIK (Political Economy)

HUBUNGAN INTERNASIONAL (International Relations) atau POLITIK DUNIA (World Politics)

(Political Theory)
Suatu penjelajahan dari kontribusi-kontribusi utama pada pemikiran politik mulai dari teoritisi-teoritisi Yunani klasik ke kontemporer. Para teoretisi ini memunculkan pertanyaanpertanyaan fundamental mengenai keberadaan individu dan hubungannya pada masyarakat politik. Bidang ini berkenaan pula dengan konsep-konsep, ideologiideologi, dan nilai-nilai utama. Melewati zaman-zaman, para filosof utama telah mempertanyakan masalah-masalah: Apa yang membentuk suatu pemerintahan yang baik dan bagaimana hal ini dapat dikembangkan? Teori Politik juga melibatkan pertimbangan filosofi dan spekulatif dari dunia politik. Filosofi politik berspekulasi mengenai apa yang seharusnya --Dasolen atau what ought to be ketimbang Dasein atau what is

Teori Politik

(Political Theory)
Para penstudi di bidang ini memperhatikan dengan pertanyaan-pertanyaan tentang nilai (penilaian) serta sejarah dan perkembangan ide-ide dari para pemikir politik besar. Filsafat politik kadangkala disebut teori normatif karena memperhatikan terutama nilai-nilai, norma-norma, dan moralitas. Hal ini berupaya untuk menguji hubungan-hubungan di antara fakta-fakta, nilai-nilai, dan judgement. Teori adalah suatu bagian penting dari semua bidang ilmu politik, karena digunakan dalam penjelasan dan prediksi fenomena politik. Para filosof politik juga memperhatikan epistemology --asal-usul, sifat, dan batas-batas pengetahuan.

Teori Politik

(Political Theory)
1.1 Ideologi
1.1.1 Liberalisme 1.1.2 Konservatisme

Teori Politik

1.1.3 Marxisme/Sosialisme
1.1.4 Fasisme 1.1.5 Nasionalisme 1.1.6 Ideologi Negara

(Political Theory)
1.2 Filsafat Politik/Pemikiran Politik 1.2.1 Barat 1.2.1.1 Modern 1.2.1.2 Klasik/Tradisional 1.2.2 Timur 1.2.2.1 Modern 1.2.2.2 Klasik/Tradisional 1.2.3 Islam 1.2.3.1 Modern 1.2.3.2 Klasik/Tradisional 1.3 Teori Politik 1.3.1 Normatif 1.3.1.1 Klasik/Tradisional 1.3.1.1.1 Institusionalisme

Teori Politik

(Political Theory)
1.3.1.2 Kontemporer 1.3.1.2.1 Teori Kritis (Critical Theory) 1.3.1.2.2 Anarkisme/Radikalisme 1.3.1.2.3 Feminisme/Gender 1.3.1.2.4 Pascakolonialisme 1.3.1.2.5 Gerakan Sosial Baru 1.3.1.2.6 Komunitarianisme dan Libertarianisme (Neo-liberalisme) 1.3.1.2.7 Pascamodernisme 1.3.1.2.8 Enviromentalism 1.3.1.2.9 Pascastrukturalisme 1.3.1.2.10 Neo-institusionalisme 1.3.1.2.11 Kewarganegaraan 1.3.1.2.12 Multikulturalisme 1.3.1.2.13 Konstruktivisme

Teori Politik

(Political Theory)
1.3.2 Empiris 1.3.2.1 Klasik 1.3.2.1.1 Behavioralisme

Teori Politik

1.3.2.2 Kontemporer
1.3.2.2.1 Teori Pilihan Rasional 1.3.2.2.2 Teori Permainan 1.3.2.2.3 Aksi/Tindakan Kolektif

(Government and Politics or Political System)


Suatu survey asal mula dan perkembangan dari suatu sistem politik sampai pada masa kini dengan suatu penekanan pada struktur dan fungsi sistem politik, membahas juga masalah konstitusi, berbagai struktur politik seperti cabang-cabang legislatif, eksekutif, yudikatif; bentuk negara kesatuan, konfederasi dan federasi; sistem pemerintahan presidensial dan parlementer; bentuk pemerintahan republik dan kerajaan (monarki); pemerintahan pusat atau lokal, terutama dalam konteks suatu negara tunggal. Selain itu, mempelajari lembaga-lembaga negara dan pemerintahan, serta menganalisis perilaku politik dari jelajah yang luas dari para partisipan dalam dinamika proses-proses politik, seperti kelompok-kelompok kepentingan, partai-partai politik, opini publik, dan proses pemilu, dan juga perilaku pemberi suara.

Pemerintahan dan (Sistem) Politik

Pemerintahan dan Politik Indonesia


8.1 Politik 8.1.1 Sejarah Konstitusi 8.1.2 Pemikiran Politik Indonesia 8.1.3 Gerakan Politik Indonesia

8.1.3.1 Prakemerdekaan
8.1.3.2 Revolusi

8.1.3.3 Kontemporer
8.1.4 Partai-partai Politik 8.1.5 Pemilu dan Demokratisasi

Pemerintahan dan Politik Indonesia


8.2 Pemerintahan 8.2.1 Sejarah Pemerintahan di Indonesia 8.2.1.1 Struktur dan Kekuasaan Pemerintah Pusat 8.2.1.2 Struktur dan Kekuasaan Pemerintah Daerah 8.2.1.2.1 Otonomi Umum 8.2.1.2.2 Otonomi Khusus

Pemerintahan dan Politik Indonesia


8.2.2 Devolusi di Indonesia 8.2.2.1 Desentralisasi 8.2.2.2 Dekonsentrasi (Kanwil, Kandep) 8.2.2.3 Pembantuan 8.2.3 Perimbangan Keuangan 8.2.3.1 Pusat-Daerah 8.2.3.1.1 Perpajakan dan Retribusi 8.2.3.1.1.1 Penyetoran Kapasitas Fiskal 8.2.3.1.1.2 Mekanisme Subsidi Silang

Pemerintahan dan Politik Indonesia


8.2.3.1.2 Pendapatan Asli Daerah 8.2.3.1.3 DBH (Dana Bagi Hasil) 8.2.3.1.4 DAU (Dana Alokasi Umum 8.2.3.1.5 DAK (Dana Alokasi Khusus) 8.2.3.2 Antardaerah 8.2.3.2.1 Perpajakan dan Retribusi 8.2.3.1.2.1 Penyetoran Kapasitas Fiskal 8.2.3.1.2.2 Mekanisme Subsidi Silang

Pemerintahan dan Politik Indonesia


8.2.4 Institusi Pemerintahan 8.2.4.1 Negara 8.2.4.1.1 Badan Negara Independen 8.2.4.1.2 Nasional 8.2.4.1.2.1 Birokrasi (Orla, Orba, Reformasi, PP 12/99) 8.2.4.1.3 Lokal (Gubernur, Bupati/Walikota, DPRD) 8.2.4.2 Non-negara 8.2.4.2.1 Nasional 8.2.4.2.2 Lokal

Pemerintahan dan Politik Indonesia


8.2.5 Isu Politik Nasional 8.2.5.1 Islam dan Politik 8.2.5.2 Militer dan Politik (Hubungan SipilMiliter) 8.2.5.3 Gender, Mahasiswa dan Pemuda 8.2.5.4 Birokrasi 8.2.5.5 Separatisme/Regionalisme 8.2.5.6 Bentuk Negara 8.2.5.7 Budaya Politik 8.2.5.8 Civil Society dan NGO (LSM) 8.2.5.9 Ekonomi Politik 8.2.5.9.1 Ekonomi Kerakyatan/Koperasi 8.2.5.9.2 Konglomerasi

(Public Administration)
Mempelajari hal yang berkenaan dengan bagaimana kebijakan-kebijakan publik pada semua tingkat pemerintahan diformulasikan dan diimplementasikan oleh infrastruktur birokrasi, dengan suatu penekanan yang kuat pada hukum administrasi, organisasi dan pegawainya. Penekanannya pada pemerintahan nasional, tetapi juga memberi perhatian pada pemerintahan lokal (daerah) dan hubungan-hubungan pusat dan daerah. Selain itu dibahas juga bagaimana birokrasi berfungsi.

Administrasi Publik

(Public Administration)
5.1 Teori dan Perilaku Organisasi 5.2 Manajemen Sumber Daya Manusia 5.3 Administrasi Keuangan 5.3.1 Pusat 5.3.2 Daerah 5.4 Evaluasi/Penilaian Program/Projek 5.5 Birokrasi 5.6 Administrasi Pemerintahan Lokal

Administrasi Publik

Kebijakan Publik (Public Policy)


Kebijakan publik menganalisis dan mengevaluasi kebijakan-kebijakan dalam suatu area tertentu seperti pertahanan, kesehatan, pendidikan, dan pengembangan sumber daya. Menjelajahi semua hukum, regulasi dan aturan yang dibuat oleh agen-agen (legislator, eksekutif, dan peradilan) dari suatu kebijakan. Hal ini menguji keluaran total dari suatu sistem politik.

Kebijakan Publik (Public Policy)


6.1 Kebijakan Pembangunan Sosial 6.1.1 Pendidikan 6.1.2 Kesehatan 6.1.3 Ketenagakerjaan 6.1.4 Keluarga 6.1.5 Perempuan/Wanita 6.1.6 Remaja 6.2 Kebijakan Kualitas Hidup 6.2.1 Hak Asasi Manusia 6.2.2 Tindakan Afirmatif 6.2.3 Lingkungan Hidup 6.3 Kebijakan Pembangunan Ekonomi 6.3.1 Kebijakan Makroekonomi 6.3.2 Kebijakan Mikroekonomi 6.3.3 Kebijakan Industri dan Perdagangan

Kebijakan Publik (Public Policy)


6.4 Politik Perkotaan dan Pedesaan 6.4.1 Isu/Masalah 6.4.1.1 Konflik 6.4.1.2 Demokrasi Lokal 6.4.1.3 Penzonaan 6.4.1.4 Kemiskinan 6.4.1.5 Perumahan dan Pemukiman 6.4.1.6 Global City 6.4.2 Proses 6.4.2.1 Urbanisasi 6.4.2.2 Industrialisasi 6.4.2.3 Urban Renewal 6.4.2.4 Konsolidasi Kota 6.4.2.5 Pertumbuhan Kota/Wilayah 6.4.2.6 Perencanaan Kota/Wilayah

(Comparative Politics)
Suatu studi sistematis dari struktur dari dua atau lebih sistem politik (seperti Inggris dan Amerika Serikat) untuk mencapai suatu pemahaman dari bagaimana masyarakat-masyarakat yang berbeda mengelola realitas-relaitas berpemerintahan. Juga membahas proses-proses dan perilaku politik serta fondasi ideologis dari berbagai sistem politik. Hal ini terutama berkenaan dengan pembandingan politik dan pemerintahan dari negara-negara atau beberapa sistem politik yang berbeda. Di bidang ini banyak ahli/spesialis wilayah yang memokuskan pada wilayah/region tertentu seperti Timur Tengah, Asia, Eropa, Amerika Latin, Afrika, negara-negara berkembang, negara-negara maju, negaranegara demokratis, dan juga spesialis yang menempatkan studi mereka pada perspektif struktur dan praktis politik yang berbeda-beda.

Politik Perbandingan

(Comparative Politics)
2.1 Metodologi Perbandingan 2.2 Pembangunan Politik 2.2.1 Sistem Politik di Negara Berkembang 2.2.2 Sistem Politik di Negara Maju 2.2.3 Partisipasi Politik 2.2.4 Sosialisasi dan Pendidikan Politik 2.2.5 Komunikasi Politik 2.3 Sistem Pemilu 2.4 Kepartaian/Partai Politik 2.5 Demokrasi dan Demokratisasi 2.6 Budaya Politik

Politik Perbandingan

(Comparative Politics)
2.7 Institusi Politik 2.7.1 Lembaga Negara 2.7.1.1 Konstitusi 2.7.1.2 Legislatif 2.7.1.3 Eksekutif 2.7.1.4 Yudikatif 2.7.2 Badan Negara Independen 2.7.3 Lembaga Non-negara 2.7.3.1 Organisasi Non-pemerintah 2.7.3.2 Kelompok Penekan 2.7.3.3 Kelompok Kepentingan 2.7.3.4 Civil Society 2.8 Politik Etnisitas

Politik Perbandingan

Hubungan Internasional (International Relations) atau Politik Dunia (World Politics)


Suatu studi tentang bagaimana negara-negara beserta aktoraktor lain selain negara (individu dan organisasi transnasional baik formal maupun informal) berinteraksi satu sama lain dengan kerangka ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, dan militer, baik bilateral maupun multilateral. Memokuskan pada politik internasional (studi hubungan di antara negara-negara), politik/kebijakan luar negeri, organisasi internasional/regional, dan hukum internasional dalam rangka untuk mempelajari lebih tentang interaksi di antara negaranegara. Para penstudi bidang ini terutama berkenaan dengan manajemen konflik di antara negara-negara. Pentingnya penekanan pada ekonomi pun dipelajari dalam ekonomi politik global sebagai bidang kajinya, serta globalisasi.

Hubungan Internasional (International Relations) atau Politik Dunia (World Politics)


3.1 Teori Hubungan Internasional 3.2 Aktor-aktor Internasional 3.3 Sejarah Diplomatik dan Internasional 3.4 Hukum Internasional 3.5 Organisasi Internasional 3.6 Politik Internasional atau Politik Dunia 3.7 Ekonomi Politik Internasional/Global 3.8 Analisis Politik Luar Negeri dan Diplomasi 3.9 Keamanan Global (Internasional)/Studi Strategis 3.10 Hubungan Internasional Kawasan 3.11 Komunikasi Internasional/Global 3.12 Isu-isu Global Kontemporer 3.13 Globalisasi

Ilmu Politik Interdisipliner


Biopolitik (Biopolitics); Psikologi Politik (Political Psychology); Antropologi Politik (Political Anthropology); Sosiologi Politik (Political Sociology); Geopolitik (Geopolitics) dan Geografi Politik (Political Geography); Ekopolitik (Ecopolitics) dan atau Ekologi Politik (Political Ecology); Komunikasi Politik (Political Communication); Ekonomi Politik (Political Economy).

(Political Economy)
4.1 Pendekatan Negara/Peranan Pemerintah 4.2 Pendekatan Pasar/Peranan Pasar dan Modal 4.3 Pendekatan Keadilan 4.4 Pendekatan Ketergantungan

Ekonomi Politik

4.5 Institusi Ekonomi Politik


4.5.1 Buruh dan Pengusaha 4.5.2 Kelas 4.6 Pembangunan Ekonomi 4.7 Globalisasi dan Dampaknya

Anda mungkin juga menyukai