Anda di halaman 1dari 20

KONSEP

POLITIK
Dr. Teguh Anggoro, M.Sc
Tinjauan Awal
 Politikada karena masyarakat berselisih pendapat.
Mereka berselisih dalam bagaimana mereka dapat
menjalankan kehidupan. Siapa harus mendapat
apa? Bagaimana sumber daya didistribusikan,
mereka berselisih bgm masalah tsb dapat
dipecahkan. Dan siapa saja yg terlibat
 Politik : segala aktifitas di mana manusia berusaha
utk meningkatkan kehidupan mereka dan
menciptakan masyarakat yg baik. (Aristoteles).
 Dalam makna yang luas politik diartikan sebagai
aktifitas yang melalui masyarakat membuat,
memelihara dan memperbaiki aturan umum yg
diselenggarakan utk mengatur kehidupan mereka.
(Andrew Heywood)
 Politik= Polis negara kota atau kota praja.
 Di Yunani awalnya terdiri dari negara –negara
kota, dan yang paling terkenal adalah Athena.
 Mempelajari politik pada hakekatnya mempelajari
pemerintahan, atau lebih luas lagi mempelajari
penyelenggaraan kekuasaan (David Easton 1979).
KONSEP-KONSEP POLITIK
Terdapat lima pandangan mengenai politik (Surbakti,
1992)

1. Politik adalah usaha-usaha yang ditempuh warga


untuk membicarakan dan mewujudkan kebaikan
bersama.
(Aristoteles) (Pandangan Klasik)

Kebaikan bersama = kepentingan umum


Apakah kebaikan bersama itu ?
Kepentingan
Kepentingan
umum/kebaikan
pemerintah
bersama

Menurut pandangan Huntington bahwa kepentingan


umum secara singkat sebagai kepentingan pemerintah
karena lembaga pemerintah dibentuk untuk
menyelenggarakan kebaikan bersama.
2. Pandangan Kelembagaan (Max Weber, 1864-
1920)
Pandangan ini melihat politik sebagai hal yang
berkaitan dengan penyelenggaraan negara dan
pemerintahan.

Pandangan ini dikritik, kerena politik merupakan


gejala yang serba hadir dalam masyarakat .

Tahun 1980an sejumlah ilmuwan Politik


Amerika kembali menjadikan negara sebagai
kajian
3. Pandangan yang melihat politik sebagai kegiatan
mencari, menjalankan dan mempertahankan kekuasaan
dalam masyarakat.

Ilmu politik sebagai ilmu yang mempelajari hakikat,


kedudukan dan penggunaan kekuasaan di manapun
kekuasaan itu ditemukan.

Konsep ini dikritik karena terlalu luas dan tidak bisa


membedakan antara kekuasaan politik dan kekuasaan non
politik. (misalnya kiai, pendeta yang memimpin jamaah)
Konsep ini mengesampingkan konsep lain dalam politik
seperti legitimasi, kewenangan, konflik, konsensus,
kebijakan umum, integrasi politik dan ideologi.

Tetapi konsep kekuasaan ini tetap bagian dari ilmu politik


4. Konsep fungsionalisme (David Easton & Harold
Laswell)

Politik sebagai kegiatan merumuskan dan


melaksanakan kebijakan umum

Easton merumuskan politik sebagai alokasi nilai secara


otoritatif, berdasarkan kewenangan, oleh karena itu mengikat
suatu masyarakat.

Nilai yang dimaksud di sini adalah hal yang dikejar oleh


manusia seperti keadilan, keamanan, kebebasan, persamaan,
kemanusiaan, kehormatan, nasionalisme, dll.
Laswell merumuskan politik sebagai Who gets what, when,
how, atau siapa mendapat apa, kapan dan bagaimana ?

Kelemahan pandangan ini adalah melihat nilai-nilai secara


instrumental bukan sebagai tujuan seperti pada pandangan
klasik tentang kebaikan bersama.
5. Pandangan konflik
Menurut pandangan ini, kegiatan untuk mempengaruhi
proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan umum tiada
lain sebagi upaya untuk mendapatkan dan /atau
mempertahankan nilai-nilai.

Perbedaan pendapat, perdebatan, persaingan, bahkan


pertentangan dan perebutan dalam upaya
mendapatkan/mempertahankan nilai-nilai disebut konflik.
Jika konflik terjadi pada tataran lembaga maka akan
memunculkan konsep kompromi dan konsensus, dalam
menyelesaikan konflik (contoh di legislatif).

Konsep ini dikritik karena tidak semua konflik berdimensi


politik sebab selain konflik politik ada juga konflik pribadi,
ekonomi, agama yangtidak selalu diselesaikan melalui
proses politik.
KESIMPULAN
Dari lima konsep dapat dikelompokan menjadi 2
katagori umum :
1. Tradisional yaitu memandang politik dari segi
normatif (yang seharusnya)
2. Behavioralisme yaitu memandang politik dari
segi apa adanya, kelompok ini memandang
politik sebagai perilaku.
Dalam mendefinisikan politik maka terbagi dua
1. Politik sebagai sebuah arena
a. Politik sebagai seni pemerintahan
b. Politik sebagai urusan publik
2. Politik sebagai proses
a. Politik sebagai kompromi dan konsensus
b. Politik sebagai kekuasaan.
ASUMSI POLITIK (Monte Palmer, 1978)
1. Setiap masyarakat menghadapi kelangkaan dan
keterbatasan sumber-sumber sehingga konflik timbul dalam
proses penentuan distribusi.
2. Kelompok yang dominan dalam masyarakat ikut serta
dalam proses pendistribusian dan pengalokasian sumber-
sumber melalui keputusan politik sebaagi upaya menegakan
pelaksanaan keputusan politik.
3. Pemerintah mengalokasikan sumber-sumber yang langka
pada beberapa kelompok dan individu tetapi mengurangi atau
tidak mengalokasikan sumber-sumber pada kelompok atau
individu yang lain.
4. Ada tekanan secara terus menerus dalam mengalokasikan
sumber-sumber yang langka, berupa petisi, demonstrasi, protes,
huru-hara dan perdebatan.
5. Meluasnya tekanan-tekanan, maka kelompok atau individu
yang mendapat tekanan dari pola distribusi sumber yang ada
berupaya keras untuk mempertahankan struktur yang
menguntungkan.
6. Makin mampu penguasa meyakinkan masyarakat bahwa
sistem politik yang ada memiliki keabsyahan (legitimasi) maka
makin mantap kedudukan penguasa dan kelompok yang
diuntungkan dalam perjuangan mereka dalam menghadapi
golongan yang menghandaki perubahan
7. Politik itu merupakan the art of the possible, banyak
kebijakan ideal yang dimaksud untuk memecahkan
permasalahan ternyata semu sebab sulit dilaksanakan daalm
kenyataan.

8. Dalam politik tidak ada yang serba gratis. Artinya akan


selalu ada ongkos yang dibayar dan resiko yang ditanggung.

9. Konflik untuk mendapatkan/mempertahankan sumber-


sumber yang langka menjadi konflik antar manusia sebagai
individu maupun kelompok
Dari kelima konsep tentang politik dan kesembilan asumsi di
atas, dirumuskan suatu konsep politik yang lebih konfrehensif.

POLITIK ADALAH INTERAKSI ANTARA PEMERINTAH DAN


MASYARAKAT, DALAM RANGKA PROSES PEMBUATAN DAN
PELAKSANAAN KEPUTUSAN YANG MENGIKAT TENTANG
KEBAIKAN BERSAMA MASYARAKAT YANG TINGGAL DALAM
SUATU WILAYAH TERTENTU

Definisi di atas mengandung tujuh istilah yaitu interaksi,


pemerintah, masyarakat, proses pembuatan dan pelaksanaan
keputusan, mengikat, kebaikan bersama, dan wilayah
tertentu.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai