Anda di halaman 1dari 3

KONSEP KONSEP POLITIK

Ada lima pandangan mengenai politik, Yang pertama Adalah Politik klasik yang dutempuh
warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama, kedua, politik berkaitan dengan
penyelenggaraan negara dan pemerintah. Berikutnya, ketiga politik sebagai segala kegiatan yang
diarahkan untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam masyarakat. Keempat, politi
sebagai kegiatan yang berkaitan dengan perumusan dan pelaksanaan kebijakan umum. Kelima,
Politik sebagai konflik dalam rangka mencari dan mempertahankan sumber sumber yang
dianggap penting.

1.1 Politik Klasik


Menurut Tokoh Aristoteles, Politik Klasik Merupakan suatu sosiasi dalam warga negara
yang berfungsi untuk Membicarakan atau menyelenggarakan hal ihwal yang menyangkut
kebaikan bersama dalam masyarakat. Filosof ini mengartikan bahwa urusan urusan yang
menyangkut kebaikan bersama memiliki nilai moral yang lebih tinggi daripada urusan urusan
yang menyangkut kepentingan masyarakat ( Swasta ). Karena pada hakikatnya manusia itu hidup
dalam polis dan mempereoleh sifat moral yang paling tinggi, karena urusan urusan yang
berkenaan dengan seluruh Masyarakat akan dibicarakan untuk mewujudkan kebaikan bersama.
Beda hal dengan manusia di luar polis dipandang sebagai makhluk yang berderajat dibawah
manusia. Sebagian orang mengatakan Kepentingan Umum merupakan Tujuan Tujuan moral atau
nilai nilai ideal yang bersifat Abstrak, Seperti Keadilan, Kebajikan, Kebahagiaan, Kebenaran,.
Dalam Hal ini, Aspek Filosofis ( Idea Dan Etik ) lebih ditekankan daripada aspek Politik. Jadi,
metode kajian yang digunakan bukan metode empirisme, melainkan metode spekulatif-normatif.

Ramlan Surbakti, 1992. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia, Hal 2-3

1.2 Kelembagaan
Pandangan ini berkaitan politik dengan Penyelenggaraan Negara. Yang Mana
dikemukakan oleh Max Weber Politik adalah Persaingan untuk membagi kekuasaan atau
persaingan untuk mempengaruhi pembagiaan kekuasaan antarnegara maupun antarkelompok
didalam suatu negara. Dalam pandangan Ini, ditekankan bahwa negara sebagai inti dari politik
yang mana di definisikan Weber juga menyimpulkan Negara memiliki ciri yang pertama, adalah
bahwa negara memiliki fungsi yang berbeda mengenai Jabatan, Maupun Lembaga Lembaga.
Kedua, Negara kewenangan yang sah untuk membuat keputusan yang sah seperti menjatuhkan
hukuman dan meninggalkan hak milik. Terakhir Kewenangan untuk menggunakan paksaan fisik
hanya berlaku dalam batas batas wilayah negara. Dapat disimpulkan, bahwa negara dilihat
sebagai Lembaga yang memiliki kepentingan yang berbeda dari berbagai kepentingan yan
bersaingan atau bertentangan dalam masyarakat ( Perspektif negara ).
1.3 Kekuasaan
Menurut Pandangan Ini dijelaskan bahwa Ilmu Poltik sebagai Ilmu yang memusatkan perhatian
pada perjuangan untuk memperoleh atau memperahankan kekuasaan, melaksanakan kekuasaan.
Kekuasaan sendiri dilihat bagaimana interaksi antara pihak yang mempengaruhi dan dipengaruhi
atau yang satu mempengaruhi dan yang lain mematuhi. Tokoh Ossip K. Fletchteim
mengemukakan bahwa Ilmu Politik adalah Ilmu Sosial yang khusus mempelajari sifat dan tujuan
negara sejauh negara merupakan organisasi kekuasaan, berserta sifat dan tujuan dari gejala gejala
kekuasaan lain yang tidak resmi yang dapat mempengaruhi negara.

1.4 Pengambilan Keputusan


Pengambilan keputusan adalah konsep pokok dari politik yang menyangkut keputusan keputusan
yang diambil secara kolektif mengikat seluruh Masyarakat dan tujuan Masyarakat. Setiap proses
membentuk kebijakan umum atau kebijakan pemerintah adalah hasil dari suatu proses
mengambil keputusan, yaitu memilih beberapa alternatif yang akhirnya ditetapkan sebagai
kebijakan pemerintah. Menurut Joyce Mitchell dalam bukunya Political Analysis and public
Policily mengatakan Politik adalah pengambilan keputusan kolektif atau pembuatan kebijakan
umum untuk masyarakat seluruhnya.

Miriam Budiardjo, 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta: PT Gramedia, Hal 19-20

1.5 Konflik
Konflik terjadi karena perbedaan pendapat, perdebatan, persaingan, bahkan pertentangan dan
perebutan dalam upaya mendapatkan atau mempertahankan nilai nilai. Konflik merupakan gejala
yang melekat dalam setiap proses politik. Yang dimana, memperjuangkan upaya mengenai
perbedaan pendapat, perdebatan,p persaingan, bahkan pertentangan yang bersiat fisik diantara
berbagai pihak. Dalam pross ini, para pihak bersikeras untuk mendapatkan nilai – nilai dan
mempertahankan apa yang selama ini telah mereka dapatkan.

Anda mungkin juga menyukai