Anda di halaman 1dari 3

RESUME

BAB 4. KONSEP POLITIK

BAB 4 : KONSEP POLITIK

A. Pendahuluan
Dalam kehidupan sosial, manusia diatur oleh berbagai peraturan . Peraturan ini
menentukan tindakan manusia dan memberikan ganjaran terhadap pelanggaran
peraturan tersebut. Hal ini merupakan bentuk politik dalam kehidupan sosial
masyarakat. Selama manusia menjadi makhluk sosial (zoon politikon) selama itu pula
nilai-nilai politik akan tetap ada. Politik sendiri berasal dari bahasa Yunani ,yaitu
“Polis”, yang berarti kota. Selain itu, ada juga istilah “Poletis” yang berarti warga
negara dan “Politikos” yang berarti kewarganegaraan. Dari kata-kata inilah kata
politik di definisikan. Menurut Miriam Budiarjo, politik merupakan berbagai kegiatan
yang terjadi di suatu negara yang menyangkut proses menentukan tujuan dan
bagaimana cara mencapai tujuan tersebut. Masih ada lagi berbagai definisi politik
oleh para ahli yang menghubungkan politik dengan kebijaksanaan dan aturan dan
bagaimana keduanya dilaksanakan. Politik dapat disimpulkan atas beberapa konsep
pokok, yaitu : politik berkaitan dengan negara (state), pengambilan keputusan
(decision making), kebijaksaaan umum (public policy), pembagian (distribution), dan
alokasi (alocation).
Haroled D, Lasswel dan A. Kaaplan menyatakan bahwa ilmu politik
mempelajari pembentukan dan pembagian kekuasaan. Kekuasaan adalah kemampuan
seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi tingkah laku orang lain atau
kelompok lain sesuai dengan keinginan dari si pemilik pengaruh. Fokus utama dalam
politik sendiri adalah mencapai dan mempertahankan kekuasaan itu. Kekuasaan
mempengaruhi pengambilan keputusan dalam dunia perpolitikan. Joyce Mitchel
mengatakan politik merupakan pengambilan keputusan kolektif atau pembuatan
kebijaksanaan umum untuk masyarakat seluruhnya. Keputusan dan kebijaksanaan
diambil melalui sarana umum dan dilakukan oleh sektor publik (negara) dan
menyangkut barang-barang umum (public goods). Kebijaksanaan ini adalah suatu
kumpulan keputusan yang diambil seorang pelaku atau sekelompok elite politik dalam
usaha mencapai tujuan-tujuan dan cara-cara mencapai tujuan itu. Kebijaksanaan ini
dibuat oleh pihak berwenang dengan memperhatikan nilai-nilai yang ada dalam
masyarakat untuk menghindari konflik. Nilai-nilai ini adalah sesuatu yang diangap
benar dan baik dan diinginkan masyarakat.
Ada beberapa asumsi tentang konsep politik, yaitu : (1) setiap masyarakat
menghadapi kelangkaan sumber-sumber daya sehingga timbul konflik saat proses
penentuan distribusi, (2) kelomok dominan dalam masyarakat ikut serta dalam proses
pendistribusian dan pengalokasian sumber-sumber daya melalui keputusan politik
untuk menegakkan pelaksanaan keputusan politik, (3) pemerintah mengalokasikan
sumber-sumber daya yang langka pada beberapa kelompok dan individu, tetapi
mengurangi atau tidak mengalokasikan sumber-sumber itu sehingga tidak
menguntungkan semua pihak, (4) meluasnya tekanan membuat kelompok atau
individu yang mendapatkan keuntungan dari pola distribusi itu berupaya
mempertahankan struktur yang menguntungkan tersebut, (5) makin mampu penguasa
meyakinkan masyarakat umum bahwa sistem politik yang ada memiliki keabsahan,
maka semakin mantap kedudukan penguasa dan kelompok yang diuntungkan dalam
menghadapi kelompok yang menghendaki perubahan, (6) adanya tekanan secara
terus-menerus untuk mengalokasikan sumber-sumber yang langka, tekanan itu berupa
petisi, demonstrasi, protes, huru-hara, dan perdebatan dalam pemilihan umum dan
berasal dari golongan yang tidak puas, (7) politik merupakan the art of posible karena
pada kenyataannya dalam membuat sebuah kebijakan, para pembuat kebijakan selalu
dihadapkan dengan berbagai kendala seperti watak manusia, kekuasaan, pranata
sosial, kelangkaan teknologi yang menuntu kemampuan seni berkemungkinan dari
seorang pembuat kebijakan, (8) dalam politik tidak ada yang gratis artinya setiap
tindakan ada resikonya, dan (9) konflik untuk mendapatkan dan/atau mempertahankan
sumber-sumber yang langka menjadi konflik antara individu dan kelompok
masyarakat. Selain itu, ada juga lima pandangan tentang politi. Pertama, politik
merupakan upaya-upaya yang ditempuh warga negara untuk membicarakan dan
mewujudkan kebaikan bersama. Yang kedua, politik ialah segala hal yang berkaitan
dengan penyelenggaraan negara dan pemerintahan. Yang ketiga, politik merupakan
segala kegiatan yang diarahkan untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam
masyarakat. Keempat, politik merupakan kegiatan yang berkaitan dengan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan umum. Dan kelima, Politik merupakan konflik dalam
rangka mencari dan/atau mempertahankan sumber-sumber yang dianggap penting. 
Dari lima pandangan dan kesembilan asumsi di atas, Ramlam Surbakti
mengartikan politik sebagai interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka
proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang mengikat tentang kebaikan
bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu. Hubungan ini disebut
dengan interaksi. Interaksi ini melahirkan reaksi atau respon. Reaksi ini akan
menentukan aksi. Jadi politik yang dilakukan oleh pemerintah akan menimbulkan
reaksi masyarakat yang mendorong masyarakat untuk bersikap. Pemerintah sendiri
adalah semua lembaga yang menyelenggarakan tugas dan kewenangan negara.
Masyarakat adalah seluruh individu dan kelompok dalam masyarakat.
Politik erat hubungan dengan pengambilan keputusan dan kebijakan.
Kebijakan umum menyangkut tiga hal, yaitu : ekstratif, distributif, dan regulatif.
Ekstratif adalah penyerapan sumber-sumber materiil dan manusia dari masyarakat
berupa pajak, bea cukai, dan iuran. Distributif adalah distribusi dan alokasi sumber-
sumber dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang bersifat materiil
dan nonmateriil. Kebutahan materiil seperti pangan, sandang, dan papan, sedangkan
kebutuhan nonmateriil seperti rasa aman, keadilan, jaminan atas hak, dan lainnya.
Distribusi berarti pembagian relatif merata kepada seluruh masyarakat. Regulatif
adalah penetapan sejumlah peraturan dan kewajiban yang harus dipatuhi, tidak hanya
oleh warga masyarakat tapi juga oleh penyelenggara negara. Perauran dibuat untuk
menciptakan ketertiban dan kelancaran pelaksanaan kebijakan ekstratif dan distributif.
B. Negara
1. Arti dan Fungsi
Negara adalah sebuah organisasi keuasaan dengan suatu pemerintah pusat.
Negara dijalankan pemerintah dimana pemerintah mempunyai kewenangan
menjalankan politik secara sah. Dalam arti materiil, negara adalah kelompok
masyarakat, yaitu negara sebagai persekutuan hidup. Menurut Miriam Budiardjo,
negara merupakan integrasi dari kekuasaan politik. Negara adalah organisasi
pokok dari kekuasaan politik. Negara memiliki wewenang yang bersifat memaksa
dan yang secara sah lebih agung daripada individu atau kelompok. Negara
memiliki beberapa sifat, yaitu : (a) memaksa, (2) memonopoli, dan (3) mencakup
semua orang. Negara juga memiliki berbagai fungsi, yaitu perlindungan,
penerbitan, mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya, pertahanan,
dan menengakkan keadilan. Kelima fungsi negara ini dikelompokkan menjadi :
Essential function dan Optional Function. Fungsi dan tugas ini harus dilakukan
untuk kelangsungan hidup negara dan kesejahteraan umum. Tujuan negara yang
utama adalah memenuhi kebutuhan yang banyak yang tidak dapat dipenuhi
sendiri secara individual dan menyelenggarakan hidup yang baik bagi warga
negaranya.
2.

Anda mungkin juga menyukai