Disusun Oleh :
NAMA
NPM
: 1424090239
KONSENTRASI
MATA KULIAH
DOSEN
Politik berasal dari bahasa Yunani yaitu polis yang berarti Negara Kota.
Secara etimologi kata politik masih berhubungan erat dengan kata politis yang
bearti hal-hal yang berhubungan dengan politik. Kata politisi berarti orang-orang
yang menekuni hal-hal yang berkaitan dengan politik. Para tokoh memiliki sudut
pandang yang beragam mengenai pengertian, teori Politik berasal dari dua suku
kata, Teori dan Politik. Teori dapat diartikan sebagai cara, model kerangka pikiran
ataupun pedapat yang dikemukakan oleh seseorang sebagai keterangan mengenai
suatu peristiwa. Sedangkan politik berarti negara (berasal dari kata polis). Politik
juga memiliki arti sebagai proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam
masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya
dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai
definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu
politik. Politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:
1. Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan
kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles);
2. Politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan
negara;
3. Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan
mempertahankan kekuasaan di masyarakat;
4. Politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan
kebijakan publik.
Teori politik adalah bahasan dan generalisasi dari fenomena yang bersifat
politik. Dengan kata lain teori politik adalah bahasan dan renungan atas :
1. Tujuan dari kegiatan politik;
2. Cara-cara mencapai tujuan;
3. Kemungkinan-kemungkinan dan kebutuhan-kebutuhan yang ditimbulkan oleh
situasi politik yang tertentu;
4. Kewajiban-kewajiban yang di akibatkan oleh tujuan politik itu.
Konsep politik lahir dalam pikiran (mind) manusia dan bersifat abstrak.
Konsep digunakan dalam menyusun generalisasi abstrak mengenai beberapa
phenomena, yang disebut sebagai teori. Berdasarkan pengertiannya, teori politik
bisa diakatakan sebagai bahasan dan generalisasi dari phenomena yang bersifat
politik.
dinamakan
nonvaluational.
Ia
biasanya
bersifat
deskriptif
dan
disimpulkan
dalam
generalisasi-generalisasi.
(Budiarjo1972: 49)
Di dalam teori politik terdapat konsep penentuan tujuan politik,
bagaimana cara untuk mencapai tujuan itu dengan segala konsekuensinya. Teoriteori politik yang mempunyai dasar moral memiliki fungsi utama sebagai
pedoman mengatur hubungan-hubungan antar anggota masyarakat agar berjalan
stabil dan dinamis.
Ada tiga golongan yang termasuk dalam teori valuational, diantaranya adalah :
1. Filsafat Politik, menjelaskan hubungan antara sifat dari alam semesta dengan
sifatdari kehidupan politik, dimana dalam menyelesaikan persoalan politik
menggunakan pandangan yang terpusat pada alam
Menurut filsuf
Yunani, Plato, keadilan merupakan hakekat dari alam semesta yang sekaligus
merupakan pedoman untuk mencapai kehidupanyang baik yang dicita-citakan
olehnya.
2. Politik Sistematis, teori ini merealisasikan filsafat politik, menerapkan
norma-normadalam kegiatan politik.
3. Ideologi Politik, merupakan suatu keyakinan atau ide yang muncul dalam
pikiran seseorang berdasarkan pemikiran-pemikiran yang logis (masuk akal)
yang kemudian menjadikan ideini sebagai pedoman dalam kehidupannya
sesuai
dengan
tujuan
pemikirnya.
Jadi
ideologi politik
merupakanb
suatu pedoman
sesuai
menyangkut soal kekuasaan. Secara umum ilmu politik ialah ilmu yang
mengkaji tentang hubungan kekuasaan, baik sesama warga Negara, antar
warga Negara dan Negara, maupun hubungan sesama Negara. Yang menjadi
pusat
kajiannya
adalah
upaya
untuk
memperoleh
kekuasaan,usaha
manusia di dunia terdiri dari tiga bagian yaitu, Pikiran atau akal,
Semangat/keberanian dan Nafsu/keinginan berkuasa.Plato memiliki
idealisme yang secara operasional meliputi : Pengertian budi yang
akan
menentukan
tujuan
dan
nilai
dari
pada
penghidupan
konflik
kepentingan
yang
dominan,
rakus
kekuasaan,
manusia yang satu menjadi lawan terhadap manusia lain. Keadaan ini
disebut In Abstracto yang memiliki sifat; a) bersaing, b) membela diri,
c)
ingin
dihormati.
Untuk
menghindari
kematian,
Hobbes
10
11
rakyat
yaitu
penguasaan
rakyat
atas
lembaga
pada
kekuasaan
sebagai
suatu
tandingan
atau
12
13
(power);
menurut
Miriam
Budiarjo
kekuasan
adalah
14
15