Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada hakikatnya manusia hidup dalam wilayah dan kesatuan yang berbeda
beda. Kesatuan tersebut diciptakan dalam sebuah wadah yaitu Negara. Dalam
pelaksanaannya, sebagian besar Negara memiliki dasar, keyakinan , cita-cita
ataupun mendirikan sebuah Negara maju serta terpandang.

Nah, kita masyarakat biasanya mengartikan tujuan tersebut sebagai sesuatu


yaitu ideology bagi Negara. Tetapi dengan prkembnagan pola pemikiran tokoh-
tokoh besar dalam Negara, ata dengan kemajuan satu Negara itu sendiri, ideologi
menjadi beberapa macam seperti ideology kapitalisme, sosialisme, komunisme,
dan liberalisme.

Politik pastinya tidak asing lagi bagi masyarakat, politik identic dengan
kepentingan, menguasai, mengatur, memonopoli dan membuat kebijakan. Dalam
segi apapun manusia atau kelomok-kelompok pasti membutuhkan politik. Jasi,
dalam berpolitik memerlukan sebuah tuntunan sebagai arah gerak yait ideologi
politik. Karena, dalam hal berpolitik individu atau kelompok memiliki paham
pemikiran masing-masing dengan mengsung paham ideologi.

Setiap ideologi politik memiliki cara tujuan tersendiri, sehingga dapat


menjalankan negaranya. Namun dari beberapa ideologi, masih terdapat beberapa
pendapat yang pro ataupun kontra terhadap adanya ideologi tersebut. Kali ini
untuk mengetahui lebih jelas tentang ideologi fungsi dan komponen ideologi
politik akan dibahas pada bab selanjutnya dalam makalah ini.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ideologi politik ?
2. Apa fungsi, komponen ideology politik ?
3. Apasaja macam ideologi politik ?
C. Tujuan
Agar dapat menjawab rumusan masalah terkait pengertian, fungsi,
komponen dan macam-macam ideologi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ideologi Politik

Istilah ideologie dicetuskan oleh filsuf Perancis, Antoine Destutt de Tracy


(1796) sebagai ilmu tentang pikiran manusia yang mampu menunjukan arah
yang benar menuju masa depan. Jadi semula ideologi adalah ilmu seperti juga
biologi, psikologi, fisika dll. Dari semacam ilmu atau kajian ideologi bergeser
menjadi paham, doktrin, atau “keimanan”. Menurut Destertt de Tracy Ideologi
adalah studi terhadap ide-ide/pemikiran tertentu sedangkan menurut Descartes
Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia. Dalam ilmu sosial,
Ideologi politik adalah sebuah himpunan ide dan prinsip yang menjelaskan
bagaimana seharusnya masyarakat bekerja, dan menawarkan ringkasan order
masyarakat tertentu. Ideologi politik biasanya mengenai dirinya dengan
bagaimana mengatur kekuasaan dan bagaimana seharusnya dilaksanakan.1

Kepopuleran ideologi berkat pengaruh dari "moral entrepreneurs", yang


kadangkala bertindak dengan tujuan mereka sendiri. Ideologi politik adalah
badan dari ideal, prinsip, doktrin, mitologi atau simbol dari gerakan
sosial, institusi, kelas, atau grup besar yang memiliki tujuan politik dan budaya
yang sama. Ideologi juga dapat didefinisikan sebagai aqidah aqliyah (akidah
yang sampai melalui proses berpikir) dan aqidah naqliyah yang melahirkan
aturan-aturan dalam kehidupan. Upaya aktualisasi ideology melalui kegiatan
pandangan hidup itu akhirnya akan mampu menciptakan jatidiri bangsa yang
berupa identitas dan kepribadian. 2

1
Budiardjo, Miriam (2008) (edisi revisi). Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta:Gramedia
Pustaka Utama.
2
Rodee Clymer, Carlton dkk. 2009. Pengantar Ilmu Politik. Jakarta: Rajawali Pers
3
Ideologi Politik merupakan himpunan nilai-nilai, ide, norma-norma,
kepercayaan dan keyakinan yang dimiliki seorang atau sekelompok orang
untuk mencapai tujuan, keputusan, kekuasaan dan mengatur untuk menuju
kearah yang lebih baik (madani dan harmonis). Ideologi menjadi dasar sikap
terhadap kejadian dan permasalahan politik yang dihadapi serta penentu
tingkah laku politik.

Dasar ideologi politik adalah keyakinan akan keberadaan pola tata tertib
sosial politik yang ideal. Ideologi tidak dapat disamakan dengan filsafat yang
hanya merenung, namun memiliki tujuan bergerak dalam kegiatan dan aksi
nyata. Pada perkembangannya, ideologi terpengaruh oleh kejadian-kejadian
atau peristiwa-peristiwa dalam masyarakat tempatnya berada.3

B. Fungsi Ideologi Politik

Ideologi politik berfungsi untuk “memolakan, mengkonsolidasi,


menciptakan tertib dalam arus tindakan manusia”. Hal ini memiliki hubungan
yang erat dengan ideologi sebagai pembentuk identitas sosial (social identity)
dan tipe kepribadian.

 Sebagai sistem keyakinan politis, ideologi yang memberikan suatu


struktur kognitif
 Memberikan suatu formula yang bersifat menentukan—suatu arahan
bagi individu dan tindakan serta pertimbangan kolektif.
 Sebagai alat untuk mengatasi dan mengintegrasikan konflik.
 Mengetahui identifikasi diri (self-identification) seseorang.
 Untuk mengetahui kekuatan dinamis dalam kehidupan individu dan
kolektif, memberikan suatu pengertian mengenai misi dan tujuan, serta
suatu komitmen hingga tindakan yang dihasilkan.

Dari sudut pandang psikologi, sebagaimana pendapat Erich Fromm, bahwa


ideologi lahir karena manusia didorong untuk mencari superioritas, kekuasaan,
stat us, dan kemenangan dalam arena politik, terutama melalui ideologi dan
3
https://www.academia.edu/22205639/PENGERTIAN_IDEOLOGI_POLITIK?auto=download
4
gerakan otoritarian. Dorongan tersebut muncul sebagai akibat dari perasaan
rendah diri, tidak aman, tidak mumpuni, kesendirian, penghinaan dan
pengkerdilan.4

C. Klasifikasi atau Macam-Macam Ideologi Politik

Dalam ilmu politik, dewasa ini berkembang banyak ideologi diantaranya


adalah, kapitalisme, liberalisme, sosialisme, dan lain sebagainya. Dengan
konflik itu melahirkan kemajuan ilmu sosial yang, terutama ilmu politik yang
makin berkembang maju dan melahirkan berbagai paradigma baru. Berikut ini
akan dipaparkan ideoogi-ideologi yang terdapat dalam ilmu politik.

1. Liberalisme

Liberalisme berasal dari kata liberalis yang mempunyai arti “bebas”.


Dalam liberalisme, kebebasan individu, persaingan pemilik modal
(kapital), serta pembatasan kekuasaan raja (pemerintah). Sebab itu,
liberalisme serta kapitalisme teradang dilihat sebagai ideologi yang sama.

Kebebasan sudah muncul sejak adanya manusia di dunia, sebab pada


hakekatnya manusia sering mencari kebebasan bagi dirinya sendiri.
Bentuk kebebasan dalam politik pada zaman dahulu merupakan sebuah
penerapan demokrasi di Athena dan Roma. Namun, adanya kemunculan
liberalisme sebagai paham pada akhir abad 17.

Liberalisme ada pada abad ke akhir abad 17, berhubungan dengan


runtuhnya feodalisme pada Eropa serta diawalinya zaman Renaissance,
lalu diikuti dengan gerakan politik masa Revolusi Prancis. Liberalisme
pada zaman ini terkait dengan Adam Smith, dikenal sebagai liberalisme
klasik. Di masa ini, kerajaan (pemerintahan) bersifat lepas tangan, yang
sesuai dengan konsep Laissez-Faire. Konsep ini menekankan bahwa
kerajaan harus memberi kebebasan berfikir pada rakyat, tidak menghalang

4
https://www.gurupendidikan.co.id/ideologi-politik/
5
pemilikan harta individu atau kumpulan, kekuasaan kerajaan yang terbatas
serta kebebasan rakyat.

Seruan kebebasan tersebut dikumandangkan sesudah sebelumnya pada


abad 16 serta awal abad 17, Reformasi Gereja serta kemajuan ilmu
pengetahuan menjadikan masyarakat yang tertekan dengan kekuasaan
gereja ingin bebas dari bermacam ikatan, baik itu pemerintahan, agama,
serta sosial. Menurut Adam Smith, liberal merupakan kebebasan dari
batasan (free from restraint), sebab liberalisme menawarkan konsep hidup
bebas dari pengawasan gereja serta raja.

2. Kapitalisme

Capitalism (Kapitalisme) berasal dari kata kapital (capital), yang


berarti modal. Modal disini adalah alat produksi, seperti tanah serta uang.
Jadi, arti kapitalime merupakan ideologi dimana kekuaasaan ada di tangan
kapital atau pemilik modal, sistem ekonomi bebas tanpa batas yang
didasarkan terhadap keuntungan, dimana masyarakat bersaing dalam
betasan-batasan ini.

Menurut pandangan kapitalisme, setiap individu bukanlah bagian dari


masyarakat, namun pihak yang harus berjuang untuk kepentingan sendiri.
Dalam perjuangan tersebut, faktor penentunya ialah produksi. Perodusen
lemah akan tersingkir serta produsen unggul akan tetap bertahan.

Thomas Hobbes menyatakan bahwa setiap orang secara alamiah akan


mencari pemenuhan kebutuhan bagi dirinya sendiri. Jhon Locke memiliki
pendapat bahwa manusia itu memiliki hak personal. Adam Smith
menganjutkan pasar bebas dengan aturannya sendiri, dengan arti, tidak ada
camput tangan pemerintah di dalam pasar. Teori-teori dari tokoh-tokoh itu
semakin berkembang dengan adanya Revolusi Industri.

6
3. Sosialisme

Sosialisme merupakan paham yang memiliki tujuan sebagai bentuk


mengubah masyarakat menjadi perangkat peroduksi menjadi milik
bersama, serta pembagian hasil secara merata disamping pembagian lahan
kerja dan bahan konsumsi secara kelesuruhan. dalam sosialisme setiap
individu harus berusaha untuk mendapatkan layanan yang layak untuk
kebahagiaan besama, sebab pada hakekatnya, manusia hidup bukan hanya
untuk bebas, namun juga saling tolong menolong.

Sosialisme yang kita kenal saat ini Sosialisme sebenarnya sudah lahir
sebelum dicetuskan oleh Karl Marx. Orang yang pertama kali menyuarkan
ide sosialisme ialah Francois Noel Baneuf, pada abad 18. Lalu muncul
tokoh lain seperti Saint Simon dan Fourier di Perancis, Robert Owen di
Inggris. Merka mencoba memperbaiki keadaan masyarakat sebab
terdorong oleh rasa perikemanusiaan namun tidak berlandaskan dengan
konsep yang jelas serta dianggap hanya angan-angan belaka, sebab itu
mereka disebut kaum sosialis utopis.

4. Ideologi politik yang lain

Anarkisme / anti otoriter, ataupun Anomie, serta nomos: aturan aatau


hukum, tanpa norma, tanpa adat, tanpa budaya, keadaan yang kacau, tanpa
peraturan. Seperti acara tanpa adanya program. Anomie adalah bentuk
penyimpangan masarakat serta penyimpangan sosial sebab ketidak
pedulian terhadap aturan yang berlaku, yang seharusnya mengikat perilaku
mereka agar meyimpang dari aturan. Misalnya:

 Crypto-anarchism
 Collectivist anarchism
 Anarcha-feminism

Feminisme

 Anarcha-feminism
7
 Psychoanalytic feminism
 Socialist feminism
 Separatist feminism

Sindikalisme

 Anarko-Sindikalisme, percaya kepada motode aksi langsung,


instant sindikalisme, candak langsung (dengan atau tanpa
negosiasi rundingan), merupakan aksi yang secara langsung
memperoleh keuntungan, sebagai lawan dari aksi tak langusng,
seperti memilih perwakilan untuk duduk dalam pemerintahan.5

5
Sinaga, Rudi Salam . Pengantar Ilmu Politik (Kerangka Berfikir dalam Dimensi Arts,
Prexis & Policy), Yogyakarta: Graha Ilmu.2013
8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Ideologi Politik merupakan himpunan nilai-nilai, ide, norma-
norma, kepercayaan dan keyakinan yang dimiliki seorang atau sekelompok
orang untuk mencapai tujuan, keputusan, kekuasaan dan mengatur untuk
menuju kearah yang lebih baik (madani dan harmonis). Ideologi menjadi
dasar sikap terhadap kejadian dan permasalahan politik yang dihadapi
serta penentu tingkah laku politik. Dasar ideologi politik adalah keyakinan
akan keberadaan pola tata tertib sosial politik yang ideal. Ideologi tidak
dapat disamakan dengan filsafat yang hanya merenung, namun memiliki
tujuan bergerak dalam kegiatan dan aksi nyata. Pada perkembangannya,
ideologi terpengaruh oleh kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa
dalam masyarakat tempatnya berada.
B. Saran
Demikian makalah ini kami buat dan kami menyadari tiada gading
yang tak retak, masih banyak kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu,
kami mengharapkan saran dan kritikan agar makalah ini menjadi lebih
baik lagi. Semoga bermanfaat bagi kita yang membaca.

Anda mungkin juga menyukai