Kelompok:
Yosa Setiawan
Bayu Teguh Pambudi
Deddy Husein S.
Hanjaya Dwi Prayoga
Moh. Abdulloh Jinani
SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada hakikatnya manusia hidup dalam wilayah dan kesatuan yang berbeda
beda. Kesatuan tersebut diciptakan dalam sebuah wadah yaitu Negara. Dalam
pelaksanaanya, sebagian besar Negara memiliki dasar, keyakinan, cita-cita
ataupun tujuan untuk mendirikan sebuah Negara yang maju serta terpandang.
Masyarakat mengartikan tujuan tersebut sebagai sebuah ideologi bagi
Negara. Tetapi dengan berkembangnya pola pemikiran tokoh-tokoh besar dalam
suatu Negara, ataupun dengan kemajuan suatu Negara itu sendiri, Ideologi
menjadi terbagi atas beberapa macam, diantaranya ialah ideologi Kapitalisme,
Sosialisme Komunisme, dan librarisme.
Politik tidak asing lagi bagi masyarakat, politik identik dengan
kepentingan, menguasai, mengatur, memonopoli dan membuat kebijakan. Dalam
segi apaun manusia atau kelompok- kelompok pasti membutuhkan politik. Jadi
dalam berpolitik memerlukan sebuah tuntunan sebagai arah gerak yaitu idiologi
politik, karena dalam hal berpolitik individu atau kelompok memiliki paham
pemikiran masing-masing dengan mengusung paham idiologi.
Setiap Ideologi politik memiliki cara tujuan, cara tersendiri, sehingga
dapat menjalankan Negaranya. Namun dari beberapa ideologi, masih terdapat
berbagai pendapat yang pro ataupun kontra terhadap adanya ideologi tersebut.
Oleh karena itu makalah ini disusun dengan judul PENGERTIAN IDIOLOGI
POLITIK
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas penulis dapat menyimpulkan
beberapa rumusan masalah yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.3 Tujuan
Adapun beberapa tujuan yang dapat diketahui di dalam penulisan makalah ini
antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
BAB II
IDIOLOGI POLITIK
1). Pengertian ideologi atau definisi ideologi merupakan kegiatan yang secara
serius dilakukan dalam studi-studi politik. Sebab itu, ideologi adalah sebuah
konsep penting untuk dikaji dalam Ilmu Politik.
Secara etimologis, Istilah ideologi berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari dua
kata, Secara etimologis, ideologi berasal dari kata ideo dan logos. Ideo berarti
gagasan-gagasan, sementara logos adalah ilmu. Jadi, secara etimologis (asal-usul
bahasa) ideologi berarti ilmu tentang gagasan-gagasan atau ilmu yang
mempelajari asal-usul ide. Ada pula yang menyatakan ideologi sebagai
seperangkat gagasan dasar tentang kehidupan dan masyarakat, misalnya pendapat
yang bersifat agama ataupun politik.1 Jadi, ideologi dapat diartikan hasil
penemuan dalam pikiran yang berupa pengetahuan atau teori , serta sekumpulan
konsep bersistem yang dijadikan asas, pendapat (kejadian) yang memberikan arah
tujuan untuk kelangsungan hidup.
Secara umum, ideologi dipandang sebagai seperangkat keyakinan yang
berorientasi pada tingkah laku (an action-oriented set of belief). Sistem pemikiran
yang didasarkan atas ideologi, akan menghasilkan perbuatan. Hal ini
memunculkan sebuah logika yaitu, bahwa dengan mengamati perbuatan
seseorang, maka dapat diketahui apa ideologinya. Dengan kata lain, bilamana
keyakinan-keyakinan tersebut tidak mampu memaksakan perbuatan, maka itu
bukan ideologi.2
2). Pendapat mengenai pengertian ideologi dari berbagai ahli, diantaranya:
Pengertian ideologi amat bervariasi. Berbagai penulis dari aneka disiplin
telah menuliskan pengertian mereka mengenai ideologi. Tentu saja, mereka
memiliki tingkat kebenaran sendiri sesuai dengan cakupan disiplin keilmuwannya.
Kata ideologi, pada awalnya berarti ilmu tentang ide (science of ideas),
yaitu studi tentang asal mula, serta evolusi dan sifat dasar dari ide. Dari kata ini,
diturunkan sebuah kata yaitu ideologues, yang berarti orang-orang yang berjuang
untuk melahirkan ide-ide, dalam hal ini gagasan-gagasan progresif seperti hak
asasi manusia atau negara konstitusional.3
a. Karl Marx
Franz Magnis Suseno (1999), Pemikiran Karl Marx: dari Sosialisme Utopis ke
Perselisihan Revisionisme, Jakarta: Gramedia, hal. 122-123.
Ali Syariati
Ideologi merupakan kata yang angker untuk didengar dan dipelajari saat
pemerintahan orde baru, karena saat itu tidak diperolehkan ada ideologi selain
pancasila. Tentunya hal tersebut membuat kita semakin penasaran tentang apa itu
ideologi. Pada dasarnya ideologi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari dua
kata, yaki ideo artinya pemikiran; logis artinya logika, ilmu, pengetahuan. Dapat
bahwa didefiniskan ideologi merupakan ilmu mengenai keyakinan dan cita-cita.6
d. Steger
Ciri-ciri ideologi adalah mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup
kebangsaan dan kenegaraan. 8
Untuk mewujudkan suatu asas kerohanian, pandangan dunia, pandangan hidup,
pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara diamalkan dilestarikan kepada
generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan
berkorban.
4). Unsur Ideologi
Unsur idiologi sebagai berikut:9
a. Seperangkat gagasan yang disusun secara sistematis
b. Pedoman tentang cara hidup
c. Tatanan yang hendak dituju oleh suatu kelompok
d. Dipegang teguh oleh kelompok yang menyakiniya
jadi unsur- unsur di atas sangat besar peranannya dalam menentukan terbentuknya
idiologi, sebagai pandangan hidup untuk mencapai suatu tujuan.
5). Fungsi Ideologi
Menurut Akhmad Faizie dan Hawaim Machrus fungsi idiologi sebagai berikut:10
Secara umum, Reo M. Christension dalam kata pengantar buku Ideologies and
Modern Politic (1972) berpendapat bahwa ideologi politik berfungsi sebagai:
1. Sebagai sistem keyakinan politis, ideologi yang memberikan suatu struktur
kognitif
2. Memberikan suatu formula yang bersifat menentukansuatu arahan bagi
individu dan tindakan serta pertimbangan kolektif.
3. Sebagai alat untuk mengatasi dan mengintegrasikan konflik.
4. Mengetahui identifikasi diri (self-identification) seseorang.
8
http://jaliwir.blogspot.com/2013/06/ciri-ciri-unsur-dan-fungsi-ideologi.html,
download tanggal 5 Oktober 2014, pukul 08.30 WIB.
9
http://jaliwir.blogspot.com/2013/06/ciri-ciri-unsur-dan-fungsi-ideologi.html,
download tanggal 5 Oktober 2014, pukul 08.30 WIB.
10
tersebut tergantung pada daya tahan Ideologi. Ideologi akan mampu bertahan
menghadapi perubahan zaman,apabila mempunyai tiga dimensi,yaitu:11
A. Dimensi Realita
Dimensi ini menunjuk pada kemampuan ideologi untuk mencerminkan
realita yang hidup dalam masyarakat, di mana ia muncul untuk pertama kalinya,
paling kurang realita pada saat-saat awal kelahirannya
B. Dimensi Idealisme
Dimensi Idealisme adalah kadar/kualitas idealisme yang terkandung di
dalam iseologi atau nila-nilai dasarnya. Kualitas itu menentukan kemampuan
ideologi dalam memberikan harapan kepada berbagai kelompok atau golongan
yang ada dalam masyarakat untuk mempunyai dan membina kehidupan bersama
secara lebih baik dan membangun suatu masa depan secara lebih cerah.
C. Dimensi Fleksibilitas
Dimensi Fleksibilitas yaitu kemampuan ideologi dalam memengaruhi dan
sekaligus menyesuaikan diri dengan pertumbuhan atau perkembangan
masyarakat. Memengaruhi berarti ikut mewarnai proses pengembangan,
sedangkan menyesuaikan diri berarti bahwa masyarakat berhasil menemukan
tafsiran-tafsiran terhadap nilai-nilai daasar dari ideologi sesuai dengan realitarealita baru yang muncul dan yang harus mereka hadapi.
7).Macam-macam idiologi
1). Liberalisme
Mengenai konsep liberalisme, dapat kita tarik beberapa pokok pemikiran
yang terkandung di dalamnya, sebagai berikut:12
1. inti pemikiran : kebebasan individu
2. perkembangan : berkembang sebagai respons terhadap pola kekuasaan negara
yang absolut, pada tumbuhnya negara otoriter yang disertai dengan pembatasan
ketat melalui berbagai undang-undang dan peraturan terhadap warganegara
3. landasan pemikirannya adalah bahwa menusia pada hakikatnya adalah baik dan
berbudi-pekerti, tanpa harus diadakannya pola-pola pengaturan yang ketat dan
bersifat memaksa terhadapnya.
11
http://softilmu.blogspot.com/2013/12/pengertian-dan-fungsi-ideologi.html _.
Diakses pada 5 oktober 2014, pukul 12.14 WIB.
12
13
15
3. menyangkut teori negara dan teori revolusi yang dikembangkan atas dasar
konsep perjuangan kelas. Konsep ini dipandang mampu membawa masyarakat ke
arah komunitas kelas.
Dalam teori yang dikembangkannya, Marx memang meminjam metode dialektika
Hegel. Menurut metode tersebut, perubahan-perubahan dalam pemikiran, sifat dan
bahkan perubahan masyarakat itu sendiri berlangsung melalui tiga tahap, yaitu
tesis (affirmation), antitesis (negation), dan sintesisI (unification). Dalam
hubungan ini Marx cendrung mendasarkan pemikiran kepada argumentasi Hegel
yang menandaskan bahwa kontradiksi dan konflik dari berbagai hal yang saling
berlawanan satu sama lain sebenarnya bisa membawa pergeseran kehidupan
social-politik dari tingkat yang sebelumnya ke tingkat yang lebih tinggi. Selain
dari itu, suatu tingkat kemajuan akan bisa dicapai dengan jalan menghancurkan
hal-hal yang lama dan sekaligus memunculkan hal-hal yang baru.
4). Sosialisme
Sosialisme tumbuh sebagai kritik atas Kapitalisme, khusnya Kapitalisme
Produksi. Menurut Michael Newmann, Sosialisme adalah ideologi yang minimal
ditandai oleh : (1) komitmennya untuk menciptakan masyarakat yang egalitarian
(sama); (2) Seperangkat kepercayaan bahwa orang bisa membangun sistem
egalitarian alternatif yang didasarkan pada nilai-nilai solidaritas dan kerjasama;
(3) pandangan yang optimistik yang memandang manusia dan kemampuannya
dapat bekerja sama antara satu dengan lainnya, dan (4) keyakinan bahwa adalah
mungkin untuk membuat perubahan secara nyata di dunia ini melalui agen-agen
yang terdiri atas mereka-mereka yang sadar.19
Sosialisme, sama seperti Kapitalisme, memiliki pecahan. Sosialisme
sendiri adalah konsep induk dari ideologi-ideologi yang muncul kemudian, di
mana satu sama lain kerap bertolak belakang dalam kegiatannya. Ideologiideologi tersebut adalah Sosialisme Utopia, Marxisme, Komunisme, Anarkisme,
Sosial Demokrasi, dan sejenisnya.
Hal-hal pokok yang terkandung dalam Sosialisme adalah:20
1. inti pemikiran : kolektifitas (kebersamaan) (gotong royong)
2. filsafatnya : pemerataan dan kesederajatan
19
bahwa pengaturan agar setiap orang diperlakukan sama dan ada pemerataan dalm
berbagai hal (pemerataan kesempatan kerja, pemerataan kesempatan berusaha,dll)
3. landasan pemikiran : bahwa masyarakat dan juga negara adalah suatu pola
kehidupan bersama. Manusia tidak bisa hidup sendiri-sendiri, dan manusia akan
lebih baik serta layak kehidupannya jika ada kerja sama melalui fungsi yang
dilaksakan oleh negara
4. system pemerintahan (boleh): demokrasi, otoriter
5). Kapitalisme
Kapitalisme adalah bentuk system perokonomian
1. inti pemikiran : perkonomian individu
2. fisafat : negara tidak boleh mencampuri kegiatan-kegiatan perekonomian,
khususnya menyangkut kegiatan perekonomian perseorangan
3. landasan pemikiran : kebebasan ekonomi yang bersifat perseorangan pada
instansi terakhir akan mampu mengangkat kemajuan perekonomian seluruh
masyarakat
4. system pemerintahan : demokrasi.
6). Demokrasi
Demokrasi secara etimologis berasal dari bahasa Yunani, demos berarti
rakyat, kratos berarti kekuasaan/berkuasa, demokrasi berarti rakyat berkuasa.
Sesudah perang dunia II, terlihat gejala bahwa secara formal demokrasi
merupakan dasar dari kebanyakan system Negara di dunia.21
Demokrasi terlahir dari perjuangan rakyat yang jenuh dengan
pemerintahan yang otoriter. Negara atau pemerintahan yang otoriter kerap
mengenyampingkan kebebasan dan partisipasi warga negaranya, sehingga
mengakibatkan perlawanan dari rakyatnya. 22
Jadi dapat disimpulkan bahwa demokrasi adalah dari rakyat oleh rakyat
untuk rakyat. Serta demokrasi adalah suatu konsep tata kelola bernegara dan
bermasyarakat dengan menghormati dan menjamin hak-hak social, politik dan
ekonomi serta hokum sebagai pengawal tata kelola bernegara dan bermasyarakat.
7). Pancasila
21
Rudi Salman Sinaga (2013), Pengantar Ilmu Politik (Kerangka Berfikir dalam
Dimensi Arts, Praxis & Policy),Yogyakarta: Graha Ilmu, hal. 31.
22
Ibid
Pancasila terdiri dari dua kata dari Sansekerta, panca berarti lima dan sila
berarti prinsip atau asas.23
Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia berisi:24
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, terutama bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai pedoman bangsa dan telah di akui kebenaranya dan
kesaktiannya. Pertama, sebagai pandangan hidup, yakni sebagai pedoman tingkah
laku bagi setiap warga negara Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai Pancasila, yang telah diwariskan kepada
bangsa Indonesia merupakan sari dan puncak dari sosial budaya yang senantiasa
melandasi tata kehidupan sehari-hari. Sumber nilai tersebut antara lain, adalah
keyakinan adanya Tuhan YME, asas kekeluargaan, asas musyawarah mufakat,
asas gotong royong, serta asas tenggang rasa dan tepo seliro. Dari nilai-nilai inilah
kemudian lahir adanya sikap yang mengutamakan persatuan, kerukunan, dan
kesejahteraan yang sebenarnya sudah lama dipraktekkan jauh sebelum Indonesia
merdeka. Pandangan hidup bagi suatu bangsa seperti Pancasila sangat penting
artinya karena merupakan pegangan yang mantap, agar tidak terombang-ambing
oleh keadaan apapun, bahkan dalam era globalisasi. Kedua, Pancasila sebagai
dasar negara, yang tercantum di dalam Alinea IV Pembukaan UUD 1945
merupakan landasan yuridis konstitusional dan dapat disebut sebagai ideologi
negara. Sebagai dasar negara, Pancasila mempunyai kekuatan mengikat secara
hukum sehingga semua peraturan hukum/ketatanegaraan yang bertentangan
dengan Pancasila harus dicabut.25
23
25
8).Peranan Ideologi
Peran ideologi tentunya memiliki signifikansi dengan ideolog yang
mencipta ideologi itu. Dalam kaitan ini paling tidak ideolog sebagai orang berjasa
dalam menyalurkan gagasan untuk masyarakat, bangsa dan negara tertentu.
Ideologi adalah orang yang mampu untuk melihat keadaan kemarin, sekarang dan
masa depan dengan jangkauan pemikirannya. Sebagaimana dikatakan David E.
Apter bahwa ideolog merupakan orang yang membuat intelektual dan moral
melompat ke depan, melalui pengetahuannya yang superior, pandangannya harus
berlaku.26
Ideologi mempunyai peranan untuk kemajuan bangsa, karena melalui
eksistensi ideologi, maka suatu bangsa akan memiliki motivasi tinggi dalam hidup
dan kehidupannya, sehingga mampu mewujudkan cita-cita dan tujuannya. Apabila
bangsa itu tidak mempunyai ideologi, maka bangsa tersebut dikatakan tidak
memiliki tujuan yang jelas atau meskipun bangsa itu mempunyai tujuan, tetapi
mereka tidak mau mencapainya.
Peran idiologi sebagai pemersatu bangsa dan pemecah masalah, sebagai
visi yang hendak dicapai oleh bangsa, dan nilai fundamental yang dapat mengatur
dan mengarahkan masyarakat dalam mencapai tujuan ideal bangsa. Serta mampu
menjadikan perekat yang memperkuat persatuan dan kesatuan masyarakat bangsa.
2.
Paul janet, politik adalah ilmu yang mengatur perkembangan negara
begitu juga prinsip-prinsip pemerintahan.28
3.
Robson, politik adalah usaha untuk mencari dan mempertahankan
kekuasaan dalam masyarakat. Kekuasaan adalah kemampuan mempengaruhi
orang lain untuk berperilaku sesuiai dengan kehendak yang mempengaruhi.29
4.
Miriam Budiardjo, Politik adalah usaha untuk menentukan peraturanperaturan yang dapat di terima baik oleh sebagian besar warga, untuk membawa
masyarakat kearah kehidupan bersama yang harmonis. Pada saat ini politik tidak
lagi di pengertian yang normatif lagi, karena politik yang saat ini kebanyakan di
definisikan adalah politik yang menekankan pada upaya untuk mencapai
masyarakat yang lebih baik, seperti kekuasaan, pembuatan keputusaan,kebijakan
kebijakan, alokasi nilai,dan sebagainya.30
5.
Rod Hague et al, politik adalah kegiatan yang menyangkut cara bagaiman
kelompok-kelompok mencapai keputusan-keputusan yang bersifat kolektif dan
mengikat melalui usaha untuk mendamaikan perbedaan-perbedaan di antara
anggota-anggotanya.31
6.
Andrew Heywood, politik adalah kegiatan suatu bangsa yang bertujuan
untuk membuat, mempertahankan, dan mengamandemen peraturan-peraturan
umum yang mengatur kehidupannya, yang berarti tidak dapat terlepas dari gejala
konflik dan kerja sama.32
28
Rudi Salam Sinaga (2013), Pengantar Ilmu Politik (Kerangka Berfikir dalam
Dimensi Arts, Prexis & Policy), Yogyakarta: Graha Ilmu, hal. 8.
32
Rudi Salam Sinaga (2013), Pengantar Ilmu Politik (Kerangka Berfikir dalam
Dimensi Arts, Prexis & Policy), Yogyakarta: Graha Ilmu, hal. 9.
35
36
BAB III
KESIMPULAN
Ideologi merupakan cerminan cara berfikir orang atau masyarakat yang
sekaligus membentuk orang atau masyarakat itu menuju cita-cita yang mereka
inginkan.Ideologi merupakan suatu pilihan yang jelas membawa komitmen
(keterikatan) keyakinan untuk mewujudkannya. Semakin mendalam kesadaran
ideologis seseorang, akan semakin tinggi komitmennya untuk melaksanakannya..
Ideologi berintikan serangkaian nilai (norma) yang menentukan hidup
manuusia ,kesepakatan bersama yang menentukan nilai dasar maasyarakat atau
negara,kesadaran akan bangkit dari keterpurukan yang mendalam yang dimiliki
dan dipegang oleh suatu masyarakat atau bangsa sebagai pandangan hidup
mereka. Melalui system tersebut seseorang akan lebih udah mengetahui bagaiman
cara yang tepat dalam menyelesaikan masalah,bagaimana bertintak,dan
melaksanakanya.Mempertahankan dan membangun kehidupan duniawi bersama
dengan berbagai dimensinya. Pengertian ideologi secara umum adalah
sekumpulan ide, gagasan, keyakinan, kepercayaan yang menyeluruh dan
sistematis
dalam
bidang politik,
ekonomi,
sosial,
budaya
dan
keagamaan.mencangkup segaa aspek kehidupan.
Politik adalah usaha untuk menentukan peraturan-peraturan yang dapat di
terima,untuk membawa masyarakat kearah kehidupan yang harmonis dan madani.
Pada saat ini politik tidak lagi di pengertian yang normatif lagi ,karena politik
yang saat ini kebanyakan didefinisikan adalah politik yang menekankan pada
upaya untuk mencapai masyarakat yang lebih baik,seperti kekuasaan,pembuatan
keputusaan,kebijakan kebijakan ,alokasi nilai,dan sebagainya.
Ideologi politik adalah badan dari ideal, prinsip, doktrin, mitologi atau
simbol dari gerakan sosial, institusi, kelas, atau grup besar yang memiliki tujuan
politik dan budaya yang sama. Fungsi Ideologi politik ialah membentuk identitas
politik atau ciri politik kelompok atau bangsa.idiologi politik sebagai panduan
dalam menentukan arah kemana harus di jalankan sebuah tujuan untuk menuju ke
harmonisan dan masyarakat dan pemerintahan yang madani. menyangkut sistem
ekonomi, politik, sosial dan budaya yang cita-citakan oleh individu, kelompok,
golongan atau masyarakat luas untuk menjadi landasan dalam bertindak
bertindak..
Daftar Pustaka
Budiardjo,Miriam. (2003). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Budiardjo, Miriam (2008) (edisi revisi). Dasar-dasar Ilmu Politik.
Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.
Magnis-Suseno, Franz. 1999. Pemikiran Karl Marx: dari Sosialisme Utopis ke
Perselisihan Revisionisme. Jakarta: Gramedia.
Pertanyaan:
a. Arti idiologi politik itu apa?
b. Pengaruh idiologi pancasila sebagai idiologi pilitik kita?dan penerapanya
di pemerintahan?
c. Bagaimana penerapan idiologi politik di idonesia?
d. Mengapa idiologi lain di Indonesia tidak berhasil di jalankan di Indonesia?
Jawaban:
1).Ideologi politik adalah sebuah himpunan ide dan prinsip yang menjelaskan
bagaimana seharusnya masyarakat bekerja, dan menawarkan ringkasan order
masyarakat tertentu Ideologi politik adalah badan dari ideal, prinsip, doktrin,
mitologi atau simbol dari gerakan sosial, institusi, kelas, atau grup besar yang
memiliki tujuan politik dan budaya yang sama Ideologi politik biasanya mengenai
Email:setiawanyossa@gmail.com
Nama:Hanjaya Dwi Pratama
NIM:145120100111023
No.HP:082233876376
Email:hanjayadwiprayoga@yahoo.com
Nama: Moh Abdulloh Jinani
NIM: 145120100111026
No.HP:082332080009
Email:Firdausbengbeng@gmail.com
Nama: Deddy Husein S.
NIM: 145120100111025
No.HP:089610194412
Email: deddy.surya17845@gmail.com