Anda di halaman 1dari 25

PENGANTAR ILMU POLITIK

PENGERTIAN IDIOLOGI POLITIK

Kelompok:
Yosa Setiawan
Bayu Teguh Pambudi
Deddy Husein S.
Hanjaya Dwi Prayoga
Moh. Abdulloh Jinani

SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2014

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada hakikatnya manusia hidup dalam wilayah dan kesatuan yang berbeda
beda. Kesatuan tersebut diciptakan dalam sebuah wadah yaitu Negara. Dalam
pelaksanaanya, sebagian besar Negara memiliki dasar, keyakinan, cita-cita
ataupun tujuan untuk mendirikan sebuah Negara yang maju serta terpandang.
Masyarakat mengartikan tujuan tersebut sebagai sebuah ideologi bagi
Negara. Tetapi dengan berkembangnya pola pemikiran tokoh-tokoh besar dalam
suatu Negara, ataupun dengan kemajuan suatu Negara itu sendiri, Ideologi
menjadi terbagi atas beberapa macam, diantaranya ialah ideologi Kapitalisme,
Sosialisme Komunisme, dan librarisme.
Politik tidak asing lagi bagi masyarakat, politik identik dengan
kepentingan, menguasai, mengatur, memonopoli dan membuat kebijakan. Dalam
segi apaun manusia atau kelompok- kelompok pasti membutuhkan politik. Jadi
dalam berpolitik memerlukan sebuah tuntunan sebagai arah gerak yaitu idiologi
politik, karena dalam hal berpolitik individu atau kelompok memiliki paham
pemikiran masing-masing dengan mengusung paham idiologi.
Setiap Ideologi politik memiliki cara tujuan, cara tersendiri, sehingga
dapat menjalankan Negaranya. Namun dari beberapa ideologi, masih terdapat
berbagai pendapat yang pro ataupun kontra terhadap adanya ideologi tersebut.
Oleh karena itu makalah ini disusun dengan judul PENGERTIAN IDIOLOGI
POLITIK
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas penulis dapat menyimpulkan
beberapa rumusan masalah yaitu:
1.

Apakah yang dimaksud dengan ideologi?

2.

Apakah yang dimaksud dengan idiologi Liberalisme, Komunisme,


Marxisme, Sosialisme, Kapitalisme, Demokrasi, dan Pancasila?

3.

Apa saja unsur-unsur idiologi, peran idiologi, fungsi idiologi ?

4.

Apa saja ciri-ciri dan dimensi idiologi ?

5.

apa yang dimaksud politik ?

6.

apa yang dimaksud Idiologi Politik ?

1.3 Tujuan
Adapun beberapa tujuan yang dapat diketahui di dalam penulisan makalah ini
antara lain:
1.

Untuk mengetahui serta memahami pengertian ideologi.

2.

Untuk mengetahui serta memahami pengertian ideologi Liberalisme,


Komunisme, Marxisme, Sosialisme, Kapitalisme, Demokrasi, dan
Pancasila.

3.

Untuk mengetahui serta memahami unsur-unsur idiologi, peran idiologi,


fungsi idiologi.

4.

Untuk mengetahui serta memahami ciri-ciri dan dimensi idiologi.

5.

Untuk mengetahui serta memahami pengertian politik.

6.

Untuk mengetahui serta memahami Idiologi Politik.

BAB II

IDIOLOGI POLITIK
1). Pengertian ideologi atau definisi ideologi merupakan kegiatan yang secara
serius dilakukan dalam studi-studi politik. Sebab itu, ideologi adalah sebuah
konsep penting untuk dikaji dalam Ilmu Politik.
Secara etimologis, Istilah ideologi berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari dua
kata, Secara etimologis, ideologi berasal dari kata ideo dan logos. Ideo berarti
gagasan-gagasan, sementara logos adalah ilmu. Jadi, secara etimologis (asal-usul
bahasa) ideologi berarti ilmu tentang gagasan-gagasan atau ilmu yang
mempelajari asal-usul ide. Ada pula yang menyatakan ideologi sebagai
seperangkat gagasan dasar tentang kehidupan dan masyarakat, misalnya pendapat
yang bersifat agama ataupun politik.1 Jadi, ideologi dapat diartikan hasil
penemuan dalam pikiran yang berupa pengetahuan atau teori , serta sekumpulan
konsep bersistem yang dijadikan asas, pendapat (kejadian) yang memberikan arah
tujuan untuk kelangsungan hidup.
Secara umum, ideologi dipandang sebagai seperangkat keyakinan yang
berorientasi pada tingkah laku (an action-oriented set of belief). Sistem pemikiran
yang didasarkan atas ideologi, akan menghasilkan perbuatan. Hal ini
memunculkan sebuah logika yaitu, bahwa dengan mengamati perbuatan
seseorang, maka dapat diketahui apa ideologinya. Dengan kata lain, bilamana
keyakinan-keyakinan tersebut tidak mampu memaksakan perbuatan, maka itu
bukan ideologi.2
2). Pendapat mengenai pengertian ideologi dari berbagai ahli, diantaranya:
Pengertian ideologi amat bervariasi. Berbagai penulis dari aneka disiplin
telah menuliskan pengertian mereka mengenai ideologi. Tentu saja, mereka
memiliki tingkat kebenaran sendiri sesuai dengan cakupan disiplin keilmuwannya.

Destut De Traacy (menurut Suseno (1992))

Seta Bisri (2009), Pengantar Ilmu Politik, file:///E:/politik/Pengertian


%20Ideologi%20dan%20Jenis-jenis%20Ideologi%20Politik%20di%20Dunia
%20%20%20Seta%20Basri%20Menulis%20Terus.htm. Download pada tanggal
3 Oktober 2014.
2

Akhmad Faizie dan Hawaim Machrus (2010), Kepribadian otoritarian dan


ideologi politik (studi kualitatif terhadap fungsionaris dan simpatisan empat
partai politik di surabaya), Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.
Hal. 7.

Kata ideologi, pada awalnya berarti ilmu tentang ide (science of ideas),
yaitu studi tentang asal mula, serta evolusi dan sifat dasar dari ide. Dari kata ini,
diturunkan sebuah kata yaitu ideologues, yang berarti orang-orang yang berjuang
untuk melahirkan ide-ide, dalam hal ini gagasan-gagasan progresif seperti hak
asasi manusia atau negara konstitusional.3
a. Karl Marx

Ideologi adalah semua sistem besar yang memberikan orientasi kepada


manusia. Ideologi merupakan ajaran yang menjelaskan suatu keadaan, terutama
struktur kekuasaan, sehingga orang menganggapnya sah. Ideologi merupakan ilusi
atau kesadaran palsu yang tidak menggambarkan situasi nyata manusia
sebagaimana adanya. Ideologi menggambarkan realitas secara terbalik. Bukan
berarti bahwa ideologi keliru dalam menggambarkan realitas, melainkan ideologi
menggambarkaan realitas serta penafsiran yang dibalik. Apa yang tidak baik dan
tidak wajar dinyatakan sedemikian rupa sehingga tampak baik dan wajar. Ideologi
melayani kepentingan kelas yang berkuasa karena memberi legitimasi kepada
suatu keadaan yang sebenarnya tak memiliki legitimasi. Dengan kritik ideologi,
Marx mempertanyakan fungsi ideologi, kenyataan tersembunyi apa yang berada
di belakang ideologi.4
b. Lane
Ideologi dicirikan oleh; pertama, ideologi politik berkaitan dengan
pertanyaan siapa yang akan menjadi pemimpin? Bagaimana mereka dipilih, dan
dengan prinsip-prinsip apa mereka memimpin? Hal ini akan berkaitan dengan
seperti apa pemimpin yang layak untuk memimpin masyarakat banyak, apakah
yang dipertimbangkan masalah religiusitasnya, jiwa sosialnya, kekayaanya,
kemampuan akademiknya, fisik atau penampilnya, suku atau etnisnya, laki-laki
atau perempuan, selain itu bagaimana untuk medapatkan pemimpin dengan
kriteria tersebut? Apakah berdasarkan keturunan (stratifikasi tertutup) ataukah
tidak mempersoalkan keturunan asalkan ada beberapa kriteria seperti yang telah
dijelaskan diatas. Kedua, ideologi mengandung banyak sekali argumen untuk
persuasi atau melawan (counter) ide-ide berlawanan. Ketiga, ideologi sangat
mempengaruhi banyak sekali aspek kehidupan manusia, mulai aspek ekonomi,
pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, dan sebagainya. Dalam gagasan yang ada
dalam ideologi tersebut tentunya akan berawal dari ide/gagasan tentang
masyarakat seperti apa yang ingin diwujudkan. Dari sudut ekonomi, hal akan
berkaitan dengan persoalan kekayaan, kemudian bagaimana distribusi kekayaan
3

Akhmad Faizie dan Hawaim Machrus (2010), Kepribadian otoritarian dan


ideologi politik (studi kualitatif terhadap fungsionaris dan simpatisan empat
partai politik di surabaya), Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.
Hal. 7.
4

Franz Magnis Suseno (1999), Pemikiran Karl Marx: dari Sosialisme Utopis ke
Perselisihan Revisionisme, Jakarta: Gramedia, hal. 122-123.

yang ada, apakah masyarakat diberikan ruang sebebas-bebasnya dalam mengejar


kekayaan. Keempat, ideologi sangat terkait dengan hal-hal penting dalam
kehidupan sosial, baik mengajukan program ataupun menentangnya.Dalam
ideologi tersebut terdapat ide-ide ataupun gagasan bagaimana masyarakat hidup
dan diatur oleh norma-norma yang diyakini maka hal ini dijadikan landasan dalam
menyusun rencana berupa kebijakan ataupun program yang tepat dan sesuai
kepentingan untuk masyarakat tersebut. Dilain pihak dengan ide-ide tersebut
dapat juga dijadikan dasar untuk merespon dan bahkan menentang tatkala muncul
kebijakan-kebijakan yang dirasa membahayakan atau merugikan dari tatanan
masyarakat yang dicita-citakan. Kelima, ideologi mencoba merasionalisasikan
kepentingan kelompok sehingga kepentingan tersebut sangat beralasan dan layak
diperjuangkan. Hal ini berkaitan dengan ciri yang keempat, dengan adanya
ide/gagasan atau cita-cita tatanan masyarakat yang diinginkan yang didalam
menyangkut masalah ekonomi atau kesejahteraan masyakat banyak maka hal
tersebut dijadikan landasan yang mantap untuk melindungi atau mempertahankan
masyarakat yang memang manjadi basis. Keenam, ideologi berisikan hal-hal yang
bersifat normatif, etis, dan moral.5
c.

Ali Syariati

Ideologi merupakan kata yang angker untuk didengar dan dipelajari saat
pemerintahan orde baru, karena saat itu tidak diperolehkan ada ideologi selain
pancasila. Tentunya hal tersebut membuat kita semakin penasaran tentang apa itu
ideologi. Pada dasarnya ideologi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari dua
kata, yaki ideo artinya pemikiran; logis artinya logika, ilmu, pengetahuan. Dapat
bahwa didefiniskan ideologi merupakan ilmu mengenai keyakinan dan cita-cita.6
d. Steger

Mendefiniskan ideologi sebagai suatu sistem sebaran ide, kepercayaan


yang membentuk sistem nilai dan norma serta peraturan ideal yang diterima
sebagai fakta dan kebenaran oleh kelompok tertentu.7

3). Ciri-ciri Ideologi

Firmansyah (2011), Mengelola partai politik, Komunikasi dan positioning


idelogi politik di era demokrasi. Jakarta, Yayasan pustaka obor Indonesia, hal.
97
6

Firdaus Syam (2007), Pemikiran Politik Barat, Jakarta: Bumi Aksara,


hal. 238.
7

Firmansyah (2011). Ibid, hal. 96.

Ciri-ciri ideologi adalah mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup
kebangsaan dan kenegaraan. 8
Untuk mewujudkan suatu asas kerohanian, pandangan dunia, pandangan hidup,
pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara diamalkan dilestarikan kepada
generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan
berkorban.
4). Unsur Ideologi
Unsur idiologi sebagai berikut:9
a. Seperangkat gagasan yang disusun secara sistematis
b. Pedoman tentang cara hidup
c. Tatanan yang hendak dituju oleh suatu kelompok
d. Dipegang teguh oleh kelompok yang menyakiniya
jadi unsur- unsur di atas sangat besar peranannya dalam menentukan terbentuknya
idiologi, sebagai pandangan hidup untuk mencapai suatu tujuan.
5). Fungsi Ideologi
Menurut Akhmad Faizie dan Hawaim Machrus fungsi idiologi sebagai berikut:10
Secara umum, Reo M. Christension dalam kata pengantar buku Ideologies and
Modern Politic (1972) berpendapat bahwa ideologi politik berfungsi sebagai:
1. Sebagai sistem keyakinan politis, ideologi yang memberikan suatu struktur
kognitif
2. Memberikan suatu formula yang bersifat menentukansuatu arahan bagi
individu dan tindakan serta pertimbangan kolektif.
3. Sebagai alat untuk mengatasi dan mengintegrasikan konflik.
4. Mengetahui identifikasi diri (self-identification) seseorang.
8

http://jaliwir.blogspot.com/2013/06/ciri-ciri-unsur-dan-fungsi-ideologi.html,
download tanggal 5 Oktober 2014, pukul 08.30 WIB.
9

http://jaliwir.blogspot.com/2013/06/ciri-ciri-unsur-dan-fungsi-ideologi.html,
download tanggal 5 Oktober 2014, pukul 08.30 WIB.
10

Akhmad Faizie dan Hawaim Machrus (2010), Kepribadian otoritarian dan


ideologi politik (studi kualitatif terhadap fungsionaris dan simpatisan empat
partai politik di surabaya), Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.
Hal. 8.

5. Untuk mengetahui kekuatan dinamis dalam kehidupan individu dan kolektif,


memberikan suatu pengertian mengenai misi dan tujuan, serta suatu komitmen
hingga tindakan yang dihasilkan.
Pendapat lain tentang fungsi ideologi politik dikemukakan oleh Roy C. Macridis
dalam bukunya Contemporary Political Ideologies, Movement and Regime (1989)
yaitu:
1. Ideologi politik sebagai alat legitimasi
2. Ideologi politik sebagai alat solidaritas dan mobilisasi
3. Ideologi politik sebagai alat ekspresi
4. Ideologi politik sebagai alat kritik dan utopia
5. Ideologi politik sebagai ideologi dan tindakan politik
Jadi dapat disimpulkan bahwa idiologi berfungsi sebagai brikut:
a. Struktur kognitif adalah keseluruhan pengetahuan yang merupakan landasan
untuk memahami dan meafsirkan dunia dan kejadian-kejadian di alam sekitar
b. Orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta
menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia
c. Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang untuk
melangkah dan bertindak
d. Sebagai bekal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya
e. Sebagai kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk
menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan
f. Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati, serta
menolakkan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang
terkandung di dalamnya.
g. Sebagai landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadiankejadian di alam sekitarnya
h.Sebagai pandangan hidup dan petunjuk dalam melakukan sesuatu.
6).DIMENSI IDEOLOGI
Sebuah ideologi yang telah menjdai keyakinan dalam kehidupan
masyarakat dapat menjadi luntur atau pudar seiring perkembangan zaman. Hal

tersebut tergantung pada daya tahan Ideologi. Ideologi akan mampu bertahan
menghadapi perubahan zaman,apabila mempunyai tiga dimensi,yaitu:11
A. Dimensi Realita
Dimensi ini menunjuk pada kemampuan ideologi untuk mencerminkan
realita yang hidup dalam masyarakat, di mana ia muncul untuk pertama kalinya,
paling kurang realita pada saat-saat awal kelahirannya
B. Dimensi Idealisme
Dimensi Idealisme adalah kadar/kualitas idealisme yang terkandung di
dalam iseologi atau nila-nilai dasarnya. Kualitas itu menentukan kemampuan
ideologi dalam memberikan harapan kepada berbagai kelompok atau golongan
yang ada dalam masyarakat untuk mempunyai dan membina kehidupan bersama
secara lebih baik dan membangun suatu masa depan secara lebih cerah.
C. Dimensi Fleksibilitas
Dimensi Fleksibilitas yaitu kemampuan ideologi dalam memengaruhi dan
sekaligus menyesuaikan diri dengan pertumbuhan atau perkembangan
masyarakat. Memengaruhi berarti ikut mewarnai proses pengembangan,
sedangkan menyesuaikan diri berarti bahwa masyarakat berhasil menemukan
tafsiran-tafsiran terhadap nilai-nilai daasar dari ideologi sesuai dengan realitarealita baru yang muncul dan yang harus mereka hadapi.
7).Macam-macam idiologi
1). Liberalisme
Mengenai konsep liberalisme, dapat kita tarik beberapa pokok pemikiran
yang terkandung di dalamnya, sebagai berikut:12
1. inti pemikiran : kebebasan individu
2. perkembangan : berkembang sebagai respons terhadap pola kekuasaan negara
yang absolut, pada tumbuhnya negara otoriter yang disertai dengan pembatasan
ketat melalui berbagai undang-undang dan peraturan terhadap warganegara
3. landasan pemikirannya adalah bahwa menusia pada hakikatnya adalah baik dan
berbudi-pekerti, tanpa harus diadakannya pola-pola pengaturan yang ketat dan
bersifat memaksa terhadapnya.
11

http://softilmu.blogspot.com/2013/12/pengertian-dan-fungsi-ideologi.html _.
Diakses pada 5 oktober 2014, pukul 12.14 WIB.
12

(http://po-box2000.blogspot.com/2013/09/macam-macamjeniscontohideologi-di-dunia.html. Diakses pada 5 oktober 2014, pukul 13.24 WIB.

4. system pemerintahan (harus): demokrasi


Liberalisme berkembang sejalan dengan Kapitalisme. Perbedaannya,
Kapitalisme berdasarkan determinisme Ekonomi, sementara Liberalisme tidak
semata didasarkan pada ekonomi melainkan juga filsafat, agama, dan
kemanusiaan. J. Salwyn Schapiro menyatakan bahwa Liberalisme adalah
perilaku berpikir terhadap masalah hidup dan kehidupan yang menekankan pada
nilai-nilai kemerdekaan individu, minoritas, dan bangsa. 13
Librarisme adalah konsep tata kelola bermasyarakat dan bernegara tanpa harus
ada peraturan yang ketat dan memaksa, karena pada hakikatnya manusia memiliki
budi pekerti dan baik. Kemerdekaan individu sangat di junjung tinggi dalam
librarisme.
2). Komunisme
Gelombang komunisme abad kedua puluh ini, tidak bisa dilepaskan dari
kehadiran Partai Bolshevik di Rusia. Gerakan-gerakan komunisme international
yang tumbuh sampai sekarang boleh dikatakan merupakan perkembangan dari
Partai Bolshevik yang didirikan oleh Lenin.14
1. inti pemikiran: perjuangan kelas dan penghapusan kelas-kelas dimasyarakat,
sehingga negara hanya sasaran antara.
2. landasan pemikiran : a. penolakan situasi dan kondisi masa lampau, baik secara
tegas ataupun tidak, b. analisa yang cendrung negatif terhadap situasi dan kondisi
yang ada, c. berisi resep perbaikan untuk masa depan dan, d. rencana-rencana
tindakan jangka pendek yang memungkinkan terwujudnya tujuan-tujuan yang
berbeda-beda.
3. system pemerintahan (hanya): otoriter/totaliter/dictator
Dalam komunisme bertujuan menghapus segala sistem sosial, ekonomi,
dan politik lama seperti menghapuskan organisasi keluarga, waris, kelas pemilik
modal, penyitaan hak milik pribadi, dan sejenisnya. Muara dari ini adalah,

13

Seta Bisri (2009), Pengantar Ilmu Politik, file:///E:/politik/Pengertian


%20Ideologi%20dan%20Jenis-jenis%20Ideologi%20Politik%20di%20Dunia
%20%20%20Seta%20Basri%20Menulis%20Terus.htm. Download pada tanggal
3 Oktober 2014, pukul 14.54 WIB.
14

http://po-box2000.blogspot.com/2013/09/macam-macamjeniscontohideologi-di-dunia.html. Download pada tanggal 3 Oktober 2014, pukul 14.34


WIB.

terciptanya classless society. Juga, menurut para ideolognya, terjadi whittering


away of the state (berangsur menghilangnya negara).15
3). Marxisme
Marxisme, dalam batas-batas tertentu bisa dipandang sebagai jembatan
antara revolusi Prancis dan revolusi Proletar Rusia tahun 1917. Untuk memahami
Marxisme sebagai satu ajaran filsafat dan doktrin revolusioner, serta kaitannya
dengan gerakan komunisme di Uni Soviet maupun di bagian dunia lainnya,
barangkali perlu mengetahui terlebih dahulu kerangka histories Marxisme itu
sendiri.16
Berbicara masalah Marxisme, memang tidak bisa lepas dari nama-nama
tokoh seperti Karl Marx (1818-1883) dan Friedrich Engels (1820-1895). Kedua
tokoh inilah yang mulai mengembangkan akar-akar komunisme dalam
pengertiannya yang sekarang ini. Transisi dari kondisi masyarakat agraris ke arah
industrialisasi menjadi landasan kedua tokoh diatas dalam mengembangkan
pemikirannya. Dimana eropa barat telah menjdai pusat ekonomi dunia, dan
adanya kenyataan di mana Inggris Raya berhasil menciptakan model
perkembangan ekonomi dan demokrasi politik.17
Tiga hal yang merupakan komponen dasar dari Marxisme adalah:18
1. filsafat dialectical and historical materialism
2. sikap terhadap masyarakat kapitalis yang bertumpu pada teori nilai tenaga kerja
dari David Ricardo (1772) dan Adam Smith (1723-1790)

15

Seta Bisri (2009), Pengantar Ilmu Politik, file:///E:/politik/Pengertian


%20Ideologi%20dan%20Jenis-jenis%20Ideologi%20Politik%20di%20Dunia
%20%20%20Seta%20Basri%20Menulis%20Terus.htm. Download pada tanggal
3 Oktober 2014, pukul 15.20 WIB.
16

http://po-box2000.blogspot.com/2013/09/macam-macamjeniscontohideologi-di-dunia.html. Download pada tanggal 3 Oktober 2014, pukul 14.34


WIB.
17

Neni Fitri (2013), Ideologi Yang Berkembang Di Belahan Dunia, Riau:


Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik. Universitas Riau, hal.9.
file:///E:/politik/NEFI%20FITRIANA%20%20MAKALAH%20IDEOLOGI%20YANG
%20BERKEMBANG%20DI%20BELAHAN%20DUNIA.htm. Didownload tanggal 6
oktober 2014, pukul 13.15 WIB.
18

http://po-box2000.blogspot.com/2013/09/macam-macamjeniscontohideologi-di-dunia.html. Download pada tanggal 3 Oktober 2014, pukul 15.14


WIB.

3. menyangkut teori negara dan teori revolusi yang dikembangkan atas dasar
konsep perjuangan kelas. Konsep ini dipandang mampu membawa masyarakat ke
arah komunitas kelas.
Dalam teori yang dikembangkannya, Marx memang meminjam metode dialektika
Hegel. Menurut metode tersebut, perubahan-perubahan dalam pemikiran, sifat dan
bahkan perubahan masyarakat itu sendiri berlangsung melalui tiga tahap, yaitu
tesis (affirmation), antitesis (negation), dan sintesisI (unification). Dalam
hubungan ini Marx cendrung mendasarkan pemikiran kepada argumentasi Hegel
yang menandaskan bahwa kontradiksi dan konflik dari berbagai hal yang saling
berlawanan satu sama lain sebenarnya bisa membawa pergeseran kehidupan
social-politik dari tingkat yang sebelumnya ke tingkat yang lebih tinggi. Selain
dari itu, suatu tingkat kemajuan akan bisa dicapai dengan jalan menghancurkan
hal-hal yang lama dan sekaligus memunculkan hal-hal yang baru.
4). Sosialisme
Sosialisme tumbuh sebagai kritik atas Kapitalisme, khusnya Kapitalisme
Produksi. Menurut Michael Newmann, Sosialisme adalah ideologi yang minimal
ditandai oleh : (1) komitmennya untuk menciptakan masyarakat yang egalitarian
(sama); (2) Seperangkat kepercayaan bahwa orang bisa membangun sistem
egalitarian alternatif yang didasarkan pada nilai-nilai solidaritas dan kerjasama;
(3) pandangan yang optimistik yang memandang manusia dan kemampuannya
dapat bekerja sama antara satu dengan lainnya, dan (4) keyakinan bahwa adalah
mungkin untuk membuat perubahan secara nyata di dunia ini melalui agen-agen
yang terdiri atas mereka-mereka yang sadar.19
Sosialisme, sama seperti Kapitalisme, memiliki pecahan. Sosialisme
sendiri adalah konsep induk dari ideologi-ideologi yang muncul kemudian, di
mana satu sama lain kerap bertolak belakang dalam kegiatannya. Ideologiideologi tersebut adalah Sosialisme Utopia, Marxisme, Komunisme, Anarkisme,
Sosial Demokrasi, dan sejenisnya.
Hal-hal pokok yang terkandung dalam Sosialisme adalah:20
1. inti pemikiran : kolektifitas (kebersamaan) (gotong royong)
2. filsafatnya : pemerataan dan kesederajatan
19

Seta Bisri (2009), Pengantar Ilmu Politik, file:///E:/politik/Pengertian


%20Ideologi%20dan%20Jenis-jenis%20Ideologi%20Politik%20di%20Dunia
%20%20%20Seta%20Basri%20Menulis%20Terus.htm. Download pada tanggal
3 Oktober 2014, pukul 16.24 WIB.
20

http://po-box2000.blogspot.com/2013/09/macam-macamjeniscontohideologi-di-dunia.html. Download pada tanggal 3 Oktober 2014, pukul 16.17


WIB.

bahwa pengaturan agar setiap orang diperlakukan sama dan ada pemerataan dalm
berbagai hal (pemerataan kesempatan kerja, pemerataan kesempatan berusaha,dll)
3. landasan pemikiran : bahwa masyarakat dan juga negara adalah suatu pola
kehidupan bersama. Manusia tidak bisa hidup sendiri-sendiri, dan manusia akan
lebih baik serta layak kehidupannya jika ada kerja sama melalui fungsi yang
dilaksakan oleh negara
4. system pemerintahan (boleh): demokrasi, otoriter
5). Kapitalisme
Kapitalisme adalah bentuk system perokonomian
1. inti pemikiran : perkonomian individu
2. fisafat : negara tidak boleh mencampuri kegiatan-kegiatan perekonomian,
khususnya menyangkut kegiatan perekonomian perseorangan
3. landasan pemikiran : kebebasan ekonomi yang bersifat perseorangan pada
instansi terakhir akan mampu mengangkat kemajuan perekonomian seluruh
masyarakat
4. system pemerintahan : demokrasi.
6). Demokrasi
Demokrasi secara etimologis berasal dari bahasa Yunani, demos berarti
rakyat, kratos berarti kekuasaan/berkuasa, demokrasi berarti rakyat berkuasa.
Sesudah perang dunia II, terlihat gejala bahwa secara formal demokrasi
merupakan dasar dari kebanyakan system Negara di dunia.21
Demokrasi terlahir dari perjuangan rakyat yang jenuh dengan
pemerintahan yang otoriter. Negara atau pemerintahan yang otoriter kerap
mengenyampingkan kebebasan dan partisipasi warga negaranya, sehingga
mengakibatkan perlawanan dari rakyatnya. 22
Jadi dapat disimpulkan bahwa demokrasi adalah dari rakyat oleh rakyat
untuk rakyat. Serta demokrasi adalah suatu konsep tata kelola bernegara dan
bermasyarakat dengan menghormati dan menjamin hak-hak social, politik dan
ekonomi serta hokum sebagai pengawal tata kelola bernegara dan bermasyarakat.
7). Pancasila
21

Rudi Salman Sinaga (2013), Pengantar Ilmu Politik (Kerangka Berfikir dalam
Dimensi Arts, Praxis & Policy),Yogyakarta: Graha Ilmu, hal. 31.
22

Ibid

Pancasila terdiri dari dua kata dari Sansekerta, panca berarti lima dan sila
berarti prinsip atau asas.23
Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia berisi:24
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, terutama bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai pedoman bangsa dan telah di akui kebenaranya dan
kesaktiannya. Pertama, sebagai pandangan hidup, yakni sebagai pedoman tingkah
laku bagi setiap warga negara Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai Pancasila, yang telah diwariskan kepada
bangsa Indonesia merupakan sari dan puncak dari sosial budaya yang senantiasa
melandasi tata kehidupan sehari-hari. Sumber nilai tersebut antara lain, adalah
keyakinan adanya Tuhan YME, asas kekeluargaan, asas musyawarah mufakat,
asas gotong royong, serta asas tenggang rasa dan tepo seliro. Dari nilai-nilai inilah
kemudian lahir adanya sikap yang mengutamakan persatuan, kerukunan, dan
kesejahteraan yang sebenarnya sudah lama dipraktekkan jauh sebelum Indonesia
merdeka. Pandangan hidup bagi suatu bangsa seperti Pancasila sangat penting
artinya karena merupakan pegangan yang mantap, agar tidak terombang-ambing
oleh keadaan apapun, bahkan dalam era globalisasi. Kedua, Pancasila sebagai
dasar negara, yang tercantum di dalam Alinea IV Pembukaan UUD 1945
merupakan landasan yuridis konstitusional dan dapat disebut sebagai ideologi
negara. Sebagai dasar negara, Pancasila mempunyai kekuatan mengikat secara
hukum sehingga semua peraturan hukum/ketatanegaraan yang bertentangan
dengan Pancasila harus dicabut.25

23

http://revolusi-politik.blogspot.com/2013/03/macam-macam-ideologibeserta-negara.html. Diakses pada 06 oktober 2014, pukul 17.20 WIB.


24

25

UUD 1945 (2012), Surabaya: Anugrah, hal. 38.

Neni Fitri (2013), Ideologi Yang Berkembang Di Belahan Dunia, Riau:


Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik. Universitas Riau, hal.9.
file:///E:/politik/NEFI%20FITRIANA%20%20MAKALAH%20IDEOLOGI%20YANG
%20BERKEMBANG%20DI%20BELAHAN%20DUNIA.htm. Didownload tanggal 6
oktober 2014, pukul 13.15 WIB.

8).Peranan Ideologi
Peran ideologi tentunya memiliki signifikansi dengan ideolog yang
mencipta ideologi itu. Dalam kaitan ini paling tidak ideolog sebagai orang berjasa
dalam menyalurkan gagasan untuk masyarakat, bangsa dan negara tertentu.
Ideologi adalah orang yang mampu untuk melihat keadaan kemarin, sekarang dan
masa depan dengan jangkauan pemikirannya. Sebagaimana dikatakan David E.
Apter bahwa ideolog merupakan orang yang membuat intelektual dan moral
melompat ke depan, melalui pengetahuannya yang superior, pandangannya harus
berlaku.26
Ideologi mempunyai peranan untuk kemajuan bangsa, karena melalui
eksistensi ideologi, maka suatu bangsa akan memiliki motivasi tinggi dalam hidup
dan kehidupannya, sehingga mampu mewujudkan cita-cita dan tujuannya. Apabila
bangsa itu tidak mempunyai ideologi, maka bangsa tersebut dikatakan tidak
memiliki tujuan yang jelas atau meskipun bangsa itu mempunyai tujuan, tetapi
mereka tidak mau mencapainya.
Peran idiologi sebagai pemersatu bangsa dan pemecah masalah, sebagai
visi yang hendak dicapai oleh bangsa, dan nilai fundamental yang dapat mengatur
dan mengarahkan masyarakat dalam mencapai tujuan ideal bangsa. Serta mampu
menjadikan perekat yang memperkuat persatuan dan kesatuan masyarakat bangsa.

9). IDEOLOGI POLITIK


Pengertian politik menurut beberapa ahli,antara lain sebagai berikut:
1.
Ramlan subakti, politik adalah proses interaksi antara pemerintah dan
masyarakat untuk menentukan kebaikan bersama bagi masyarakat yang tinggal
dalam suatu wilayah tertentu.27
Potter, J., & Wetherrel, M. (1987), Discourse and Social Psychology
Beyond Attitude and Behavior, London: Sage Publication, hal.327328.
26

2.
Paul janet, politik adalah ilmu yang mengatur perkembangan negara
begitu juga prinsip-prinsip pemerintahan.28
3.
Robson, politik adalah usaha untuk mencari dan mempertahankan
kekuasaan dalam masyarakat. Kekuasaan adalah kemampuan mempengaruhi
orang lain untuk berperilaku sesuiai dengan kehendak yang mempengaruhi.29
4.
Miriam Budiardjo, Politik adalah usaha untuk menentukan peraturanperaturan yang dapat di terima baik oleh sebagian besar warga, untuk membawa
masyarakat kearah kehidupan bersama yang harmonis. Pada saat ini politik tidak
lagi di pengertian yang normatif lagi, karena politik yang saat ini kebanyakan di
definisikan adalah politik yang menekankan pada upaya untuk mencapai
masyarakat yang lebih baik, seperti kekuasaan, pembuatan keputusaan,kebijakan
kebijakan, alokasi nilai,dan sebagainya.30
5.
Rod Hague et al, politik adalah kegiatan yang menyangkut cara bagaiman
kelompok-kelompok mencapai keputusan-keputusan yang bersifat kolektif dan
mengikat melalui usaha untuk mendamaikan perbedaan-perbedaan di antara
anggota-anggotanya.31
6.
Andrew Heywood, politik adalah kegiatan suatu bangsa yang bertujuan
untuk membuat, mempertahankan, dan mengamandemen peraturan-peraturan
umum yang mengatur kehidupannya, yang berarti tidak dapat terlepas dari gejala
konflik dan kerja sama.32

Surbakti Ramlan (1999), Memahami ilmu politik, Jakarta: Gramedia Widia


sarana Indonesia. Hal. 39.
27

28

Neni Fitri (2013), Ideologi Yang Berkembang Di Belahan Dunia, Riau:


Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik. Universitas Riau, hal. 15.
file:///E:/politik/NEFI%20FITRIANA%20%20MAKALAH%20IDEOLOGI%20YANG
%20BERKEMBANG%20DI%20BELAHAN%20DUNIA.htm. Didownload tanggal 6
oktober 2014, pukul 13.56 WIB.
29

Uwes Fatoni, M.Ag (2006), Pengantar Ilmu Politik, file:///E:/politik/Pengantar


%20Ilmu%20Politik.htm, didownload tanggal 7 oktober 2014, pukul 07.30 WIB
30

Miriam Budiardjo (2008), Dasar-dasar Ilmu Politik, Jakarta: Gramedia


Pustaka Utama, hal. 8.
31

Rudi Salam Sinaga (2013), Pengantar Ilmu Politik (Kerangka Berfikir dalam
Dimensi Arts, Prexis & Policy), Yogyakarta: Graha Ilmu, hal. 8.
32

Rudi Salam Sinaga (2013), Pengantar Ilmu Politik (Kerangka Berfikir dalam
Dimensi Arts, Prexis & Policy), Yogyakarta: Graha Ilmu, hal. 9.

Politik adalah kegiatan seseorang atau kelompok untuk mengatur,


menguasai, pengambilan keputusan, dan kepentingan untuk menuju kearah yang
lebih baik dari yang sebelumnya yaitu harmonis dan madani.
Idiologi politik merupakan himpunan nilai-nilai, ide, norma-norma,
kepercayaan dan keyakinan yang dimiliki seorang atau sekelompok orang untuk
mencapai tujuan, keputusan, kekuasaan dan mengatur untuk menuju kearah yang
lebih baik (madani dan harmonis). Ideologi menjadi dasar sikap terhadap kejadian
dan permasalahan politik yang dihadapi serta penentu tingkah laku politik. Dasar
ideologi politik adalah keyakinan akan keberadaan pola tata tertib sosial politik
yang ideal. Ideologi tidak dapat disamakan dengan filsafat yang hanya merenung,
namun memiliki tujuan bergerak dalam kegiatan dan aksi nyata. Pada
perkembangannya, ideologi terpengaruh oleh kejadian-kejadian atau peristiwaperistiwa dalam masyarakat tempatnya berada.
ideologi politik berfungsi untuk memolakan, mengkonsolidasi,
menciptakan tertib dalam arus tindakan manusia. Hal ini memiliki hubungan
yang erat dengan ideologi sebagai pembentuk identitas sosial (social identity) dan
tipe kepribadian.33
Secara sosial, fungsi dari ideologi politik mendapat berbagai tafsiran.
Fungsi dari ideologi politik sendiri telah menjadi salah satu tema kajian utama
dalam psikologi politik. McGuire (1993), seperti yang dikutip oleh Maritza
Montero (1997, dalam Fox dan Prileltensky, 1997) menyatakan bahwa, di
Amerika Serikat, ideologi lebih diartikan sebagai sistem keyakinan. Di bagian
dunia lain (Amerika Latin dan Eropa), ideologi dipahami sebagai hegemoni atau
dominansi dari gagasan-gagasan tertentu terhadap gagasan lain. Sedang dalam
wilayah yang telah dipengaruhi oleh pemikiran Marx, ideologi dipahami sebagai
kesadaran palsu (false consciousness).34
Secara umum, Reo M. Christension dalam kata pengantar bukunya
Ideologies and Modern Politic (1972) berpendapat bahwa ideologi politik
berfungsi sebagai:35
1. Sebagai sistem keyakinan politis, ideologi yang memberikan suatu struktur
kognitif
33

Akhmad Faizie dan Hawaim Machrus (2010), Kepribadian otoritarian dan


ideologi politik (studi kualitatif terhadap fungsionaris dan simpatisan empat
partai politik di surabaya), Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.
Hal. 8.
34

Akhmad Faizie dan Hawaim Machrus (2010, ibid, hal. 8.

35

Akhmad Faizie dan Hawaim Machrus (2010), ibid, hal. 8.

2. Memberikan suatu formula yang bersifat menentukansuatu arahan bagi


individu dan tindakan serta pertimbangan kolektif.
3. Sebagai alat untuk mengatasi dan mengintegrasikan konflik.
4. Mengetahui identifikasi diri (self-identification) seseorang.
5. Untuk mengetahui kekuatan dinamis dalam kehidupan individu dan
kolektif, memberikan suatu pengertian mengenai misi dan tujuan, serta suatu
komitmen hingga tindakan yang dihasilkan.
Pendapat lain tentang fungsi ideologi politik dikemukakan oleh Roy C.
Macridis dalam bukunya Contemporary Political Ideologies, Movement and
Regime (1989) yaitu:36
1. Ideologi politik sebagai alat legitimasi
2. Ideologi politik sebagai alat solidaritas dan mobilisasi
3. Ideologi politik sebagai alat ekspresi
4. Ideologi politik sebagai alat kritik dan utopia
5. Ideologi politik sebagai ideologi dan tindakan politik
Dari sudut pandang psikologi, sebagaimana pendapat Erich Fromm, bahwa
ideologi lahir karena manusia didorong untuk mencari superioritas, kekuasaan,
status, dan kemenangan dalam arena politik, terutama melalui ideologi dan
gerakan otoritarian. Dorongan tersebut muncul sebagai akibat dari perasaan
rendah diri, tidak aman, tidak mumpuni, kesendirian, penghinaan dan
pengkerdilan.37

36

Akhmad Faizie dan Hawaim Machrus (2010), Kepribadian otoritarian dan


ideologi politik (studi kualitatif terhadap fungsionaris dan simpatisan empat
partai politik di surabaya), Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.
Hal. 8.
37

Akhmad Faizie dan Hawaim Machrus (2010), Kepribadian otoritarian dan


ideologi politik (studi kualitatif terhadap fungsionaris dan simpatisan empat
partai politik di surabaya), Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.
Hal. 9.

BAB III
KESIMPULAN
Ideologi merupakan cerminan cara berfikir orang atau masyarakat yang
sekaligus membentuk orang atau masyarakat itu menuju cita-cita yang mereka
inginkan.Ideologi merupakan suatu pilihan yang jelas membawa komitmen
(keterikatan) keyakinan untuk mewujudkannya. Semakin mendalam kesadaran
ideologis seseorang, akan semakin tinggi komitmennya untuk melaksanakannya..
Ideologi berintikan serangkaian nilai (norma) yang menentukan hidup
manuusia ,kesepakatan bersama yang menentukan nilai dasar maasyarakat atau
negara,kesadaran akan bangkit dari keterpurukan yang mendalam yang dimiliki
dan dipegang oleh suatu masyarakat atau bangsa sebagai pandangan hidup

mereka. Melalui system tersebut seseorang akan lebih udah mengetahui bagaiman
cara yang tepat dalam menyelesaikan masalah,bagaimana bertintak,dan
melaksanakanya.Mempertahankan dan membangun kehidupan duniawi bersama
dengan berbagai dimensinya. Pengertian ideologi secara umum adalah
sekumpulan ide, gagasan, keyakinan, kepercayaan yang menyeluruh dan
sistematis
dalam
bidang politik,
ekonomi,
sosial,
budaya
dan
keagamaan.mencangkup segaa aspek kehidupan.
Politik adalah usaha untuk menentukan peraturan-peraturan yang dapat di
terima,untuk membawa masyarakat kearah kehidupan yang harmonis dan madani.
Pada saat ini politik tidak lagi di pengertian yang normatif lagi ,karena politik
yang saat ini kebanyakan didefinisikan adalah politik yang menekankan pada
upaya untuk mencapai masyarakat yang lebih baik,seperti kekuasaan,pembuatan
keputusaan,kebijakan kebijakan ,alokasi nilai,dan sebagainya.
Ideologi politik adalah badan dari ideal, prinsip, doktrin, mitologi atau
simbol dari gerakan sosial, institusi, kelas, atau grup besar yang memiliki tujuan
politik dan budaya yang sama. Fungsi Ideologi politik ialah membentuk identitas
politik atau ciri politik kelompok atau bangsa.idiologi politik sebagai panduan
dalam menentukan arah kemana harus di jalankan sebuah tujuan untuk menuju ke
harmonisan dan masyarakat dan pemerintahan yang madani. menyangkut sistem
ekonomi, politik, sosial dan budaya yang cita-citakan oleh individu, kelompok,
golongan atau masyarakat luas untuk menjadi landasan dalam bertindak
bertindak..

Daftar Pustaka
Budiardjo,Miriam. (2003). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Budiardjo, Miriam (2008) (edisi revisi). Dasar-dasar Ilmu Politik.
Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.
Magnis-Suseno, Franz. 1999. Pemikiran Karl Marx: dari Sosialisme Utopis ke
Perselisihan Revisionisme. Jakarta: Gramedia.

Surbakti Ramlan.1999.Memahami ilmu politik. , Jakarta :Gramedia Widia sarana


Indonesia
Rodee Clymer, Carlton dkk. 2009. Pengantar Ilmu Politik. Jakarta: Rajawali Pers
Firmansyah. 2011, Mengelola partai politik, Komunikasi dan positioning idelogi
politik di era demokrasi. Jakarta, Yayasan pustaka obor Indonesia.
Syam, Firdaus, 2007. Pemikiran Politik Barat. Jakarta. Bumi Aksara
Faizie,Akhmad dan Hawaim Machrus.2010. Kepribadian otoritarian dan
ideologi politik (studi kualitatif terhadap fungsionaris dan simpatisan empat
partai politik di surabaya). Surabaya. Fakultas Psikologi Universitas Airlangga
Feith, H., & Castle, L. (ed). (1988). Pemikiran Politik Indonesia 1945-1965.
Jakarta: LP3ES.
Sinaga, Rudi Salam . 2013. Pengantar Ilmu Politik (Kerangka Berfikir dalam
Dimensi Arts, Prexis & Policy), Yogyakarta: Graha Ilmu.
UUD 1945 (2012), Surabaya: Anugrah
Website:
1. Bisri, Seta . 2009, Pengantar Ilmu Politik, file:///E:/politik/Pengertian
%20Ideologi%20dan%20Jenis-jenis%20Ideologi%20Politik%20di%20Dunia
%20%20%20Seta%20Basri%20Menulis%20Terus.htm. Download pada tanggal 3
Oktober 2014.
2. http://jaliwir.blogspot.com/2013/06/ciri-ciri-unsur-dan-fungsi-ideologi.html,
download tanggal 5 Oktober 2014, pukul 08.30 WIB.
3. http://softilmu.blogspot.com/2013/12/pengertian-dan-fungsi-ideologi.html_.
Diakses pada 5 oktober 2014, pukul 12.14 WIB.
4. http://po-box2000.blogspot.com/2013/09/macam-macamjeniscontoh-ideologidi-dunia.html. Diakses pada 5 oktober 2014, pukul 13.24 WIB.
5. Fitri, Neni. 2013. Ideologi Yang Berkembang Di Belahan Dunia. Riau: Fakultas
Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Riau. file:///E:/politik/NEFI
%20FITRIANA%20%20MAKALAH%20IDEOLOGI%20YANG
%20BERKEMBANG%20DI%20BELAHAN%20DUNIA.htm. Didownload
tanggal 6 oktober 2014, pukul 13.15 WIB.
6. http://revolusi-politik.blogspot.com/2013/03/macam-macam-ideologi-besertanegara.html. Diakses pada 06 oktober 2014, pukul 17.20 WIB.
7. Fatoni, Uwes. 2006. Pengantar Ilmu Politik. file:///E:/politik/Pengantar
%20Ilmu%20Politik.htm, didownload tanggal 7 oktober 2014, pukul 07.30 WIB

Pertanyaan:
a. Arti idiologi politik itu apa?
b. Pengaruh idiologi pancasila sebagai idiologi pilitik kita?dan penerapanya
di pemerintahan?
c. Bagaimana penerapan idiologi politik di idonesia?
d. Mengapa idiologi lain di Indonesia tidak berhasil di jalankan di Indonesia?
Jawaban:
1).Ideologi politik adalah sebuah himpunan ide dan prinsip yang menjelaskan
bagaimana seharusnya masyarakat bekerja, dan menawarkan ringkasan order
masyarakat tertentu Ideologi politik adalah badan dari ideal, prinsip, doktrin,
mitologi atau simbol dari gerakan sosial, institusi, kelas, atau grup besar yang
memiliki tujuan politik dan budaya yang sama Ideologi politik biasanya mengenai

dirinya dengan bagaimana mengatur kekuasaan dan bagaimana seharusnya


dilaksanakan dan membentuk identitas politik atau ciri politik kelompok atau
bangsa.idiolgi politik merupakan dasar dari pemikiran politik yang
menggambarkan suatu partai politik dan kebijakannya.
2).a).Berpengaruh sanggat besar karena idiologi kita adalah idiolgi pancasila yang
merupakan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa,terutama bangsa
Indonesia.Pancasila sebagai pedoman bangsa dan telah di akui kebenaranya dan
kesaktiannya. Sebagai pandangan hidup, yakni sebagai pedoman tingkah laku
bagi setiap warga negara Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Nilai-nilai Pancasila, yang telah diwariskan kepada bangsa
Indonesia merupakan sari dan puncak dari sosial budaya yang senantiasa
melandasi tata kehidupan sehari-hari. Pancasila sangat penting artinya karena
merupakan pegangan yang mantap, agar tidak terombang-ambing oleh keadaan
apapun, bahkan dalam era globalisasi.
Pancasila termasuk dalam idiologi terbuka yang merupakan kekayaan
moral,rohani,dan budaya masyarakat.Isinya tidak langsung operasional melainkan
individu baru dapat dan perlu menggali kembali falsafah dalam situasi kekinian
mereka,dalam arti bersifat fleksibel sesuai tuntutan zaman.Menghargai
pluralitas ,dapat diterima dimana saja ,atas latar belakang apa,suku ,ras
,agama,budaya.dsb.
b).Penerapan idiologi pilitik pancasila jika di pemerintahan adalah musyawarah
mufakat ,voting dalam siding pembuatan kebijakan pemerintah,sesuai sila ke-4.
3).penerapan idiologi politik di Indonesia ini sudah lumayan bagus,karena dalam
aspek-aspek pemerintahan, penerapan pancasila terpenuhi misal sila ke 4
terpenuhi karena di parlememen dan pemerintahan dalam pengambilan keputusan
melalui musyawarah mufakat,dan di parlemen kita punya wakil rakyat.
4).karena idiologi lain tersebut tidak sesuai dengan moral ,budaya ,norma, dan
rohani bangsa Indonesia yang merupakan ceermin dari bangsa Indonesia sendir.

Kelompok 1 pengertian idiologi


Nama:Bayu Teguh Pambudi
NIM:145120100111018
No.HP:087756391555
Email:bayu.teguh97@yahoo.com
Nama:Yosa Setiawan
NIM:145120100111027
No.HP:081336108211

Email:setiawanyossa@gmail.com
Nama:Hanjaya Dwi Pratama
NIM:145120100111023
No.HP:082233876376
Email:hanjayadwiprayoga@yahoo.com
Nama: Moh Abdulloh Jinani
NIM: 145120100111026
No.HP:082332080009
Email:Firdausbengbeng@gmail.com
Nama: Deddy Husein S.
NIM: 145120100111025
No.HP:089610194412
Email: deddy.surya17845@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai