Anda di halaman 1dari 13

PERBANDINGAN SISTEM PEMERINTAHAN

NEGARA INDONESIA DENGAN NEGARA


MALAYSIA

Disusun oleh :
Nama : Siti Mahmudah
Kelas : XII IPA 5
No. Absen : 29

SMA NEGERI 1 JAKENAN


TAHUN AJARAN 2013/2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur terhadap kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehangga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam proses pengerjaannya yang mengahasilkan sebuah karya ilmiah dengan harapan hasil
yang memuaskan.
Tidak lupa saya ucapkan terima kash kepada guru pembibing saya yang telah
menberikan kepercayakan kepada saya untuk menyelesaikan karaya ilmiah. Saya juga
berterima kasih kepada teman-teman saya yang membantu dalam pengerjaan karya ilmiah ini.
Harapan saya semoga karya ilmiah ini dapat membantu semua pembacanya agar dapat
menmbah wawasan pengetahuan yang cukup luas. Pengetahuan yang terkadang-kadang
diremehkan oleh sebagian orang. Dan kita semua dapat mengambil manfaat dari hasil tulisan
saya.
Karya ilmiah ini dri penilaian saya sendiri masih banyak kekerungan sehingga sangat
dibutukan msukan-masukan yang bersifat membangun, sehingga saya dapat memeperbaiki
kraya ilmiah ini. Saya akan berusaha untuk menyempurnakan karya ilmiah ini dengan
menerima saran yang mendukung.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II METODE PENELITIAN
BAB III LANDASAN TEORI
BAB IV PEMBAHASAN
A. Sistem Pemerintahan Indonesia
B. Sistem Pemerintahan Malaysia
C. Perbandingan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Indonesia Dengan Negara Malaysia
D. Perbandingan Sistem Pemerintahan Indonesia Dengan Negara Malaysia
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

ABSTRAK
Penelitian tentang Perbandingan Sistem Pemerintahan Negara Indonesia Dengan
Negara Malaysia bertujuan untuk memberi informasi dan pembelajaran pada semua
kalangan tentang pemerintahan di negara masing-masing dan dibanding dengan negara lain.
Penelitian ini dilakukan dengan cara membaca dan mencari informasi diberbagai media yang
ada. Pencarian informasi tentang penelitian ini dilakukan karena penasaran terhadap sistem
kerja pemerintah yang selalu berbeda dengan negara lain. Dengan hasil yang baik maupun
tidak lebih baik dnegan negara yang lainnya.
Masing-masing negara memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Banyak
masyarakat yang tidak mengetahui lebih dalam jalanya sistem pemerintahan yang
direnanakan semtang mungkin. Masyarakat sering membandingkan dengan negara lain yang
sebelumnya mereka belum mengetahui hasil dari sistem pemerintahan yang sebenarnya.
Masyarakat kebanyakan tidak perduli dengan sistem pemerintahan tetapi menginginkan hasil
yang nyata terjadi kepadanya.
Sitem pemerintahan masing-masing negara berbeda. Disini menjelaskan sistem
pemerintahan Indonesia dengan Negara Malaysia. Yang diliht dari pandangan umum oleh
masyarakat adalah negara tetangga tetapi kekayaan dan kesejahteraan yang cukup berbeda.
Dan memang sistem negara Indonesia dan Malaysia jauh berbeda, walaupun negra kedua ini
slaing berdekatan.

Perbandingan Sistem Pemerintahan Negara Indonesia dengan Negara


Malaysia
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Setiap negara mempunyai identitas masing-masing yang telah disepakati bersama.
Adanya sebuah negara pasti ada suatu tujuan yang akan dicapai bersama dan dinikmati
semuanya. Setiap negara pasti ada sebuah sistem pemerintah yang beda dengan negara lain,
jika ada yang dipastikan jalannya pemerintahan pasti berbeda antara negara satu negara yang
lainnya. Sistem pemerintahan dibuat demi terselenggaranya pemerintahan negara yang
mampu mewujudkan tujuan sebuah negaranya, yaitu masyarakat yang makmur, sejahtera,
dan tentram. Untuk itulah sebuah negara harus ada pemerintahan yang bertugas mengatur
dan mengarahkan sebua jalannya negara dengan cara menegakkan hukum yang harus dijalani
dengan baik. Serta upaya-upaya lain demi terwujudnya kesejahateraan rakyat.
Setiap negara sudah mempunyai rencana sistem pemerintahan yang akan dijalani.
Namun, kenyataannya tidak semua sistem pemerintahan berjalan sesuai dengan harapan.
Dapat diketahui istilah secara umum dari sistem pemerintahan adalah berasal dua kata yaitu
sistem dan pemerintahan. Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan
terorganisasi, suatu himpunana atau perpaduan hal-hal atau bagian yang membentuk suatu
kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau utuh. Sedangkan pemerintahan adalah
perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif disuatu
negara dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara.
Setiap negara memiliki bentuk negara yang berbeda-beda. Bentuk negara yaitu suatu
istilah yang digunakan untuk merujuk pada rangkaian institusi politik yang digunakan untuk
mengoordinasi suatu negara. Kesejahteraan rakyat tergantung sistem dan pemerintahan
negara itu sendiri. Perbedaan prinsip suatu negara menjadikan sebuah ngara akan kelihatan
dimana negar yagn sukses dan negara yang gagal membuat rakyatnya sejahtera. Tapi, semua
tidak boleh semua disalahkan keada pemerintah, karena semua tergantung dengan dirinya
masing-masing.
Dalam pemandangan perbedaan sistem pemerintahan dalam suatu negara ini, penusun
tertarik untuk membahas dan menajdikansuatu karya tulis. Penyusun mengambil dua negara
untuk menjadikan pokok bahasan di karya tulis ini. Negara yang dipilih oleh penyusun yaitu,
negara Indonesia dengan negara Malaysia. Sehingga penyusun menarik kesimpulan berupa
judul karya ilmiah yaitu Perbandingan Sistem Pemerintahan Negara Indonesia dengan Negara
Malaysia. Penyusun berharap agar pembaca dapat berpartisisapasi terhadap karya ilmiah
yang telah disusun oleh saya agar penegetahuan manjadi luas.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang telah dikemukakan oleh penyusun dapat diambil
rumusan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana sistem pemerintahan negara indonesia?
2. Bagaimana sistem pemerintahan negara Malaysia?
3. Bagaimana perbandingan pelaksanaan sistem pemerintaham negara Indonesia dengan negara
lain?
4. Bagaimana perbandingan sistem pemerintahan negara Indonesia dengan negara Malaysia?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan dari rumusan masalah dapat diambil tujuan masalah yang sebagai
berikut.
1. Mengetahui sistem pemerintahan negara indonesia.
2. Mengetahui sistem pemerintahan negara Malaysia.
3. Mengetahui perbandingan pelaksanaan sistem pemerintahan negara Indonesia dengan negara
lain.
4. Mengetahui perbandingan sistem pemerintahan negara Indonesia dengan negara Malaysia.
D. Manfaat
Penulis mengharapkan karya tulis ini bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya. Agar pembaca tahu bahwa maing negara mempunyai sistem pemerintahan
yang berbeda.

BAB II
METODE PENELITIAN

A. Wawancara
Pecakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber
dan pewawancara itulah pengertian wawancara. Tapi disini penelitian tidak melakukan
wawancara secara langsung. Dengan cara mencari atau mengutip pendapat-pendapat
seseorang yang telah diungkapkan di media masa. Sehingga kegiatan pembuatan karya tulis
ini lebih mudah dan dapt ditunjukkan buktinya.
B. Observasi
Pengertian dari observasi dalam KBBI (kamus besar bahasa Indonesia) ialah
pengamatan atau peninjauan secara cermat terhadap suatu hal. Observasi yang dilakukan
pada karya tulis ini adalah memperhatikan kondisi kesejahteraan rakyat disekitar tempat
tinggal. Dan membadingkan negara lain dengan cara mencari keadaan kondisi negara yang
akan dibandingkan dalam surat kabar atau media massa yang ada dan berita-berita dari
negara perbandingan.
C. Studi Kepustakaan
Menurut M. Nazir dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian mengemukakan
bahwa yang dimaksud dengan studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan
mengadakan studi penelahan terhadap buku-buku, litertur-litertur, catatan-catatan, dan
laporan-laporan yang ada hubungannya masalah yang dipecahkan.
D. Dokumentasi
Menurut KBBI dokumentasi diartikan pengumpulan, pemilihan, pengolahan, dan
penyimpanan informasi dalam bidang pengetahuan. Pemberian atau pengumpulan bukti dan
keterangan seperti gambar, kutipan, guntingan koran, dan bahn referensi lainnya.
E. Studi Lapangan
Studi lapangan menurut situs wikipedia memiliki pengertian atau ulasan yang
menyangkut penelitian yaitu salah satu meetode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif
yang tidak memerlukan pengetahuan mendalam akan literatur yang digunakan dan
kemampuan tertentu dari pihak peneliti. Di sini peneliti memandang gejala dan akibat dari
masalah yang akan dibahas.

BAB III

LANDASAN TEORI

A. Perbandingan
Perbandingan menurut KBBI adalah pertimbangan, perbedaan (selisih) kesamaan.
Perbandingan adalah kata kunci dalam karya tulis ini.
B. Sistem
Pengertian sistem menurut ahli Sumantri adalah sekeompok bagian-bagian yang
bekerja bersama-sama untuk melakukan sesuatu maksud. Apabila bagian dari salah satu rusak
atau tidak dapat menjalankan tugasnya, maka masud yang hendak dicapai tidak akan
terpenuhi, atau setidak-tidaknya sistem yang telah terwujud akan mendapat gangguan.
C. Pemerintahan
Pemerintah dalam arti luas adalah perbautan memerintah yang dilakukan oleh badan
legislatif, eksekutif, yudikatif di suatu negara dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan
negara. Sedangkan dalam arti sempit pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang
dilakukan oleh badan eksektif beserta jajarannya dalam rangka mencapai tujuan
penyelenggaraan.
D. Negara
Negara menurut situs Wikipedia yaitu suatu wilayah di permukaan bumi yang
kekuasaanya baik politik, militer,ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh
pemerintahan yang berada di wilayah tersebut.
E. Sistem pemerintahan
Menurut situs Wikipedia sistem pemerintahan adalah sistem yang dimiliki oleh suatu
negara dalam mengatur pemerintahannya.
Menurut doktrin hukum tata negara, pengertian sistem pemerintahan negara dapat
dibagi kedalam tiga pengertian, yaitu sebagai berikut.
a. Sistem pemerintahan negarr dari suatu negara dalam arti paling luas
Tatanan yang berupa struktur dari suatu negara dengan menitikberatkan pada hubungan
antara negara dan rakyat. Pengertian seperti ini akan menimbulkan model pemerintahan
monarki, aristokrasi, dan demokrasi.
b. Sistem pemerintahan negara dalam arti luas
Suatu tatanan atau struktur pemerintahan negara yang bertindak tolak dari hubungan antar
semua organ negara, termasuk hubungan antara pemerintahan pusat (central goverment) dan
bagian-bagian yang tedapat di dalam negara di tingkat lokal (local goverment).
c. Sistem pemrintahan negara dalam arti sempit
Suatu tatanan aytau struktur pemerintahan yang bertitik dari hubungan sebagian organ negara
di tingkat pusat, khususnya antara eksekutif dan legislatif.

BAB IV
PEMBAHASAN
Sistem pemerintahan ada 4 yaitu sistem pemerintahan parlementer, sistem pemerintahan
presidensial, sistem pemerintahan refenderum,dan sistem parlemen satu kamar dan dua
kamar.

A. Sistem Pemerintahan Indonesia

Di dunia ini seperti presidensial dan parlementer. Setiap sistem pemerintahan


memiliki kelebihan dan kekurangan, karakteristik, dan perbedaan masing-masing. Sejak
tahun 1945 Indonesia pernah berganti sistem pemerintahan. Indonesia pernah menerapkan
kedua sistem pemerintahan ini. Selain itu terjadi juga perubahan pokok-pokok sistem
pemerintahann sejak dilakukan amandemen UUD 1945.
Berdasarkan Undang-undang Dasar 1945 Indonesia adalah negara yang menerapakan
sistem pemerintahan presidensial. Namun dalam perjalanannya, Indonesia pernah
menerapkan sistem parlementer karena kondisi dan alasan yang ada pada waktu itu. Berikut
adalah sistem pemerintahan Indonesia dari 1945-sekarang.

a. Tahun 1945-1949
Sistem pemerintahan : Presidensial
Semula sistem pemerintahan yang digunakan adalah presidensial tetapi sebab kedatangan
sekutu (agresi militer) dan berdasarkan Maklumat Presiden no X tanggal 16 November 1945
terjadi pembagian kekuasaan dimana kekuasaan eksekutif dipegang oleh Perdana Menteri
maka sistem pemerintahan Indonesia menjadi Sistem Pemerintahan Parlementer.
b. Tahun 1949-1950
Sistem pemerintahan : Quasy Parlementer
Bentuk pemerintahan Indonesia saat itu adalah serikat dengan konstitusi RIS sehingga
sistem pemerintahan yang digunakan adalah parlementer. Namun karena tidak seluruhnya
diterapkan maka Sistem pemerintahan saat itu disebut Quasy Parlementer
c. Tahun 1950-1959
Sistem pemerintahan : Parlementer

d. Tahun 1959-1966
Sistem pemerintahan : Presidensial
Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden1959 yang isinya,
1. Tidak berlakunya UUDS 1950 dan berlakunya kembali UUD1945
2. Pembubaran Badan Konstitusional
3. Membentuk DPR sementara dan DPA sementara
e. Tahun 1966-1998
Sistem pemerintahan : Presidensial
Pokok-pokok sistem pemeritahan
(sebelum dan setelah Amandemen UUD 1945)
Pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD 1945 sebelum diamandemen
tertuang dalam Penjelasan UUD 1945 tentang tujuh kunci pokok sistem pemerintahan negara
tersebut sebagai berikut.
Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rehtsstaat).
Sistem konstitusional.
Kekuasaan tertinggi di tangan pemerintahan negara yang tertinggi di bawah Majelis
Permusyawaratan Rakyat.
Presiden adalah penyelenggara pemerintah negara yang tertinggi di bawah Majelis
Permusyawaratan Rakyat.
Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
Menteri negara ialah pembantu presiden, menteri negara tidak bertanggung jawab kepada
Dewan Perwakilan Rakyat.
Kekuasaan kepala negara tidak terbatas.
Pemeritahan orde baru dengan tujuan kunci pokok diatas berjalan dengan sangat stabil
dan kuat pemeirintahan memiliki kekuasaan yang besar. Sistem pemerintahan
presidensialyang dijalankan pada era ini memiliki kelemahan pengawasan yang lemah dari
DPR namun juga memiliki kelebihan kondisi pemerintah lebih stabil.
Di akhir orde baru muncul pergerakkan untuk mereformasi sistem yang ada menuju
pemerintahan yagn lenih demokratis. Untuk mewujudkan hal itu dibutuhkan sebuah
pemerintah konstitusinonal (berdasarkan konstitusi). Pemerintahan yang konstitusional
adalah yagn didalamanya terdapat pembatasan kekuasaan dan jaminan hak asasi. Kemudian
dilakukan amandemen Undang-undang Dasar 1945 sebanyak 4 kali, tahun 1992, 2000, 2001,
2002. Berdasarkan konstitusi yang telah diamandemen ini diharapkan sebuah sistem
pemerintahan yana lebih demokratis akan terwujud.

(Pokok pokok sistem pemerintah setelah amandemen)


Bentuk negara kekuasaan dengan prinsip otonomi daerah yang luas. Wilayah negara terbagi
dalam beberapa provinsi.
Bentuk pemerintahan adalah republik konstitusional, sedangkan sistem pemerintahan
presidensial.
Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintah. Presiden dan wakil presiden
dipilih secara langsung oleh rakyat dalam satu paket.
Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada presiden.
Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan
Perwakila Daerah (DPD). Para anggota dewan merupakan anggota MPR. DPR memiliki
kekuasaan legislatif dan kekuasaan mengawasi jalannya pemerintah.
Kekuasaan yudikatif dijalankan Mahkah Agung dan badan peradilan dibawahnya.
Sistem pemerintahan ini juga mengambil unsur-unsur dari sistem pemerintahan parlementer
dan melakukan pembaharuan unutk menghilangkan kelemahan-kelemahan yang ada dalam
sistem presidensial.
Presiden sewakktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas usul DPR. Jadi, DPR tetap
memiliki kekuasaan mengawasi presiden meskipun secara tidak langsung.
Presiden dalam mengangkat pejabat negara perlu pertimbangan dan persetujuan dari DPR.
Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu pertimbangan dan persetujuan dari
DPR.
Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk undang-undang dan hak
budget (anggaran).
Dengan demikian, ada perubahan-perubahan baru dalam sistem pemerintahan
Indonesia. Hal itu diperuntukan dalam memperbaiki sistem presidensial yang
lama. Perubahan baru tersebut antara lain adanya pemlihan secara langsung, sistem
bikameral, mekanisme cheks and balance, dan pemberian kekuasaan yang lebih besar kepada
parlemen untuk melakukan pengawasan dan fungsi anggaran.
Ciri-ciri sistem pemerintahan indonesia adalah sebagai berikut.
Presiden menjabat sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara sekaligus.
Badan eksekutif diangkat berdasarkan demokrasi rakyat dan dipilih langsung oleh rakyat
atau melalui badan legislatif.
Presiden memiliki hak prerogratif untuk mengangkat dan memperhentikan pejabat-pejabat
yang mmemimpin suautu departement ataupun non departement.
Menteri-menteri hanya bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
Badan eksekutif tidak bertanggung jawab kepada badan legislatif.
Badan eksekutif tidak dapat dijatuhkan begitu saja oleh badan legislatif.

B. Sistem Pemerintahan Negara Malaysia

Malaysia merupakan Negara yang terbentuk federasi dan negara Monarki


Konstitusional. Dimana Malaysia terdiri dari tiga belas negara bagian dan tiga wilayah
persekutuan yaitu persekutuan yaitu persekutuan Kuala Lumpur, Labuan Island dan Putrajaya
sebagai wilayah administratif federal. Setiap bagian negara memiliki majelis, dan pemerintah
negara lain bagian dipimpin oleh kepala menteri (chief minister) dimana kepala menteri di
tiap Negara bagian diangkat oleh majelis Negara bagian.
` Dalam Negara federal seperti Malaysia maka ada kekuasaan federal dan asa
kekuasaan Negara bagian. Soal-soal yang menyangkut negara dalam keseleruhannya
diserahkan kepada kekuasaan federal. Dalam hal tertentu misalnya mengadakan perjanjian
internasional atau mencetak uang, pemerintah federal bebas dari Negara bagian dan dalam
bidang itu pemerintah federal mempunyai kekuasaan yang tertinggi. Tetapi, untuk soal yang
menyangkut Negara bagian belaka dan tidak termasuk kepentingan nasional, diserahkan
kepada kekuasaan Negara-negara bagian. Jadi, dalam soal-soal semacam itu pemerintahan
Negara bagian bebas pemerintah federal misalnya, soal kebudayaan, kesehatan pendidikan.
Bentuk pemerintahan Malaysia adalah monarki konstitusional, yaitu berupa Negara
kerajaan yang diatur oleh konstitusional. Dimana kepala negaranya oleh seorang raja yang
disebut dengan Yang di-Pertuan Agong (Raja Malaysia). Yang di-Pertuan Agong dipilih dari
dan oleh sembilan Sultan Negeri-Negeri Malaya, untuk menjabat selama lima tahun secara
bergiliran, empat pemimpin negeri lainnya, yang bergekar Gubernur, tidak turut serta di
dalam pemilihan.
Sistem pemerintahan yang dianut oleh Malaysia adalah Sistem parlementer yang
dipakai oleh Malaysia bermodelkan sistem parlementer Westminster, yang merupakan
warisan penguasa Kolonial Britania. Tetapi apabila melihat prateknya, kekuasaan lebi
berpusat di eksekutif daripada di legislatif, dan yudikatif diperlemah oleh tekanan
berkelanjutan dari pemerintah selama zaman Mahathir, kekuasaan yudikatif itu dibagikan
antara pemerintah persekutuan dan pemerintah negara bagian. Dalam sistem pemerintahan
Malaysia yang menjadi kepala pemerintahan adalah seseorang perdana menteri.
Sistem politik Malaysia dapat dikatakan demokrasi, hal ini dapat dilihat dari adanya
pembagian kekuasaan dan adanya pelaksanaan pemilu meskipun kalau dilihat lebih dalam
tidak begitu demokratis karena tidak jurdil. Di Malaysia, seperti kebanyakan Negara lainnya
kekuasaan Negara terdiri dari badan eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Kekuasaan eksektif dilaksanakan oleh kabinet yang dipimpin oleh perdana menteri,
konstitusi Malaysia menetapkan bahwa perdana menteri haruslah anggota dewan rendah
(Dewan Rakyat), yang direstui Yang di-Pertuan Agong dan mendapat dukungan mayoritas di
dalam parlemen. Kabinet dipilih dari para anggota Dewan Rakyat dan Dewan Negara dan
bertanggung jawab kepada badan itu. Sendangkan, kabinet merupakan anggota parlemen
yang dipilih dari Dewan Rakyat atau Dewan Negara.
Dalam kekuasaan legislatif Malaysia memiliki sistem bikameral yang terdiri dari
Senat (Dewan Negara) dan House of Representatives (Dewan Rakyat). Senat menguasai 70
kursi di parlemen sementara HoR menguasai 219 kursi. 44 anggota Senat ditunjuk oleh
pemimpin tertinggi sementara lainnya ditunjuk oleh badan pembuat UU di Negara bagian.
Anggota HoR dipilih melalui populer vote untuk masa jabatan selama 5 tahun.
Dalam hal kekuasaan Yudikatif, sistem hukum di Malaysia berdasar pada hukum
Inggris dan kebanyakan UU serta konstitusi diadaptasi dari hukum India. Di malaysia
terdapat Federal Court, Court of Appeals, High Courts, Sessions Courts, Magistrates Courts
dan Juvenile Courts. Hakim Pengadilan Federal ditunjuk oleh pemimpin tertinggi dengan
nasehat PM. Pemerintahan federal memiliki kekuasaan atas hubungan luar negeri,
pertahanan, keamanan dalam negeri, keadilan, kewarganegaraan federal, urusan keuangan,
urusan perdagangan, industri, komunikasi serta transportasi dan beberapa urusann lain.
Pemilihan umum parlemen Malaysia dilakukan oaling sedikit lima tahun sekali.
Pemilih terdaftar berusia 21 tahun ke atas dapat memberikan suaranya kepada calon anggota
Dewan Rakyat dan calon anggota dewan legislatif negara bagian juga. Di beberapa negara
bagian, Voting tidak diwajibkan. Malaysia menganut sistem multipartai. Seperti Indonesia,
banyak sekali partai di Malaysia, sekitar 33 parpol. Namun, berbeda dengan Indonesia,
pemilu hanya diikuti dua kontestan, yaitu parpol yang tergabung dalam Barisan Nasional
(BN) dan parpol yang tergabung dalam Barisan Alternatif (BA).
BA adalah koalisi partai penguasa yang ditulangpunggungi UMNO (United Malays
National Organization), MCA (Malaysian Chinese Association), dan MIC (Malaysian India
Congress), serta sebelas partai pendukung lainnya. Adapun BA adalah kumpulan partai
oposisi yang dipimpin PAS (Partai Islam se-Malaysia), PKR (Partai Keadilan Rakyat), DAP
(Democratic Action Party), dan 16 partai pendukung lainnya.
Di Malaysia, yang ,menganut sistem parlementer, pelaksanaan pemilu dalam
menentukan pilihan. Partai-partai dengan latar belakang ras dan bendera koalisi, yang dijalin
sebelum dan sesudah pemilu, serta dilakukan secara permanen. Kerangka konstitusional
sistem politik Malaysia memang bersifat demokratis. Namun, kerangka demokratis itu
disertai kontrol otoritarian yang luas untuk menyambut oposisi yang efektif. Karena itu, sulit
dibanyangkan partai pemerintah bisa kalah. Sejak awal, sistem politik Malaysia merupakan
campuran dari karakteristik responsif dan represif. Sistem pemilu Malaysia juga tidak jurdil.
Sistem dirancang untuk cenderung mengutungkan partai pemerintah sehinggah hampir
mustahil ia dapat dikalahkan.
Dalam setiap pemili, BN selalu memenangkan kursi di parlemen. Bahkan, dalam
pemilu 1990 dan 1999, ketika UMNO dilanda perpecahan serius dan BN dalam tekanan
politik yang kuat oleh gerakan reformasi, oposisi tetap kalah.
Dalam demikian, pemilu dalam prakteknya tidak bisa menggati pemerintahan, tetapi
hanya memaksa pemerintah untuk lebih responsif. Pemilu Malaysia hanyalah casting suara
dari ritual rutin empat atau lima tahun sekali untuk memperbarui UMNO memenangkan
pemili Golkar pada era Orde Baru di Indonesia.
Sistem kekuasaan legislatif di Malaysia dibagi antara legeslatur persekutuan dan
legeslatur negeri. Parlemen Bikameral sendiri terdiri dari Dewan Rendah, Dewan Rakyat-
DPR dalam sistem di Indonesia, Dewan Tinggi Senat dan Dewan Negara. Sebanyak 222
anggota Dewan selama 5 tahun. Sementara 70 senator akan memegang masa jabatan selama
2 tahun dimana 26 orang diantaranya dipilih oleh 13 majelis negeri bagian.
Sementara kekuasaan eksekutifnya dilaksanakan oleh kabinet yang dipimpin oleh
seorang perdana menteri. Dalam Konstitusi Malaysia ditetapkan bahwa perdana menteri
Malaysia haruslah angota Dewa Rakyat yang kepemimpinannya diresti oleh yang di Pertuan
Agong dan mendapatkan mayoritas di parlemen. Sedangkan kabinet dipilih dari para anggota
Dewan Rakyat dan Dewan Negara yang kemudian bertanggung jawab kepada
badan tersebut.
Ketentuan pemerintahan negara Malaysia adalah sebagai berikut.
Badan perundangan
Badan perundingan/Legislatif memiliki kewenangan mengubah undang-nudang. Parlemen
terdiri daripada Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong dan dua Dewan, yaitu Dewan
Negara dan Dewan Rakyat.
Yang di-Pertuan agong
Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong adalah Ketua Negara/Kepala Negara yang
mengambil keutamaan mengatasi semua orang dalam persekutuan dan tidak boleh dikenakan
dakwaan dalam apa-apa juga perbicaraan dalam mana-mana makamah.
Dewan Negara
Dewan Negara adalah Majelis Tertinggi yang berperan membahaskan sesuatu rangkaian
undang-undang dengan lebih detail. Ia juga bertanggung jawan membincangkan perkara-
perkara yang menjadi kepentingan publik.
Dewan Rakyat
Dewan Rakyat adalah Majelis khusus untuk rakyat membawa aspirasi rakyat melalui wakil-
wakil mereka di parlemen. Anggota Dewan Rakyat dipilih secara langsung oleh rakyat dalam
pilihan raya umum.
Badan Pemerintah
Badan pemerintah atau eksekutif adalah badan yang menjalankan atau melaksanakan roda
pemerintahan dengan sejalan konstitusi.
Jemaah Menteri
Jemaah Menteri adalah badan yang melaksanakn kuasa eksekutif yang dipegang oleh Seri
Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong.
Majlis Raja-raja
Majlis Raja-raja mengandungi semua Raja Melayu dan Yang di-Pertuan Agong.
Badan Kehakiman
Badan Kehakiman memrupakan badan ketiga dalam sistem kerajaan Malaysia. Kekuasaan
kehakiman ini dipegang oleh Mahkamah Tinggi dan Mahkamah Rendah.

C. Perbandingan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Indonesia Dengan Negara


Lain.

Sistem pemerintahan yang diterapkan setiap negara berbeda satu sama lain.
Dengan memahami sistem pemerintahan negara-negara lain, akan menambah wawasan kita
sekaligus bisa dijadikan sebagai bahan perbandingan bagi negara kita. Oleh karena itu,
setelah mengetahui persamaan dan perbedaan antara sistem pemerintahan, maka kita dapat
mengembangkan suatu sistem pemerintahan yang dianggap lebih baik.
Perbedaan penerapan sistem pemerintahan antar negara disebabkan banyak hal,
seperti kondisi sosial budaya dan politik yang berkembang di negara yang
bersangkutan. Faktor lain yang sangat berpengaruh adalah komitmen elite politik terhadap
sistem politik yang hendak diwujudkan, sistem kepartaian yang berkembang di negara yanga
bersangkutan, tradisi yang telah berkembang di negara bersangkutan, serta budaya politik
dominan di masyarakat yang bersangkutan.
Komitmen elite politik terhadap sistem politik yang hendak diwujudkan sangat
menentukan corak pelaksanaan sistem pemerintahan suatu negara. Hal ini bisa dilihat pada
perbedaan penyelenggaraan pemerintahan pada masa Orde Baru dengan masa reformasi.
Sistem kepartaian yang berkembang di suatu negara juga ikut mempengaruhi
penyelenggaraan suatu pemerintah. Sebgai contoh sistem kepartaian dengan dua partai yang
dominan, seperti di Inggris yang mencipatakan peluang bagi tercapainya sistem pemerintahan
secara optimal. Hal tersebut akan berbeda dengan sistem multipartai yang seakan-akan
membawa dampak ketidakstabilan penyelenggaraan pemerintahan.
Tradisi politik yang berkembang pada suatu negara sangat mempengaruhi
penyelenggaraan pemerintahan. Sebagai contohnya adalah tradisi politik demokrasi yang sulit
berkembang di Indonesia lurut berpengaruh pada proses penyelenggaraan pemerintahan.
Faktor yang mendukung ialah budaya politk yang berkembang dalam masyarakat.
Ada budaya politik ysng dapt mendorong terwujudnya demokrasi, namun ada pula budaya
politik yang berkembang dalam masyarakat yang menghambat proses demokrasi dan justru
mendorong ke arah pemerintahan yang diktator.

D. Perbandingan Sistem Pemerintahan Negara Indonesia Dengan Negara Malaysia

Dengan adanya faktor-faktor yang ikut menentukan sistem pemerintahan suatu


negara, maka telah jelas bahwa sistem pemerintahan suatu negara itu pasti berbeda satu sama
lain. Untuk dapat memahami lebih jaih, kita bisa membandingkan pelaksanaan sistem
pemerintahan Indonesia dengan negara Malaysia.

Tabel Perbandingan Sistem Pemerintahan Indonesian Dengan Negara Malaysia


No. Kategori Indonesia Malaysia

1 Bentuk negara Kesatuan dengan otonomi luas Federal dengan 13 negara


mempunyai 33 provinsi bagian dan wilayah
persekutuan
2 Bentuk Republik Monarki Konstitusional
pemerintahan
3 Sistem Presidensial dengan masa jabatan Parlementer dengan masa
pemerintahan 5 tahun jabatan 5 tahun
4 Eksekutif Presiden sebagai kepala negarra Kepala negara adalah oleh raja
sekaligus kepala pemerintahan yang disebut Yang di-Pertuan
dipilih langsung oleh rakyat Agong (Raja Malaysia) dan
Perdana Menteri sebagi kepala
pemerintahan.
5 Legislatif/ Bikameral, yaitu DPR dan DPD. Bikameral yang terdiri dari
parlemen Anggota DPR dan DPD menjadi Senat (Dewan Negara) dan
anggota MPR. House of Representatives
(Dewan Rakyat)

6 Yudikatif Mahkamah Agung, badan Federal Court, Court of


peradilan si bawahnya dan Appeals, High Courts,
Mahkamah Konstitusi. Sessions Courts, Magistrates
Courts dan Juvenile Courts.
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sistem pemerintahan indonesia dnegan negara malaysia berbeda. Sistem pemerintahan
negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga yang bekerja dan berjalan saling
berhubungan satu sam lain mmenuju tercapainya tujuan penyelenggaraan negara. Lembaga-
embaga negara dalam suatu sistem politik meliputi empat institusi pokok, yaitu eksekutif ,
legislatif, yudikatif dan birokratif. Selain itu, terdapat lembaga lain atau unur lain seperti
parlemen, pemilu dan dewan menteri.
Pembagian sistem pemerintahan negara secara modern terbagi menjadi dua, yaitu
presidensial dan parlementer. Pembagian sistem pemerintahan presidensial dan parlemente
didasarkan pada hubungan antara kekuasaan eksekutif dan legislatif. Dalam sistem
parlementer, badan eksekutif mendapat pengawasan langsung dari legislatif. Sebaliknya,
apabila badan eksekutif berada di luar pengawasan legislatif maka sistem pemerintahannya
adalah presidensial.
Dalam sistem pemerintahan negara republik, lembaga-lembaga negara itu berjlan
sesuai dengan mekanisme demokarsi, sedangkan dalam sistem pemerintahan negara monarki,
lembga itu bekerja sesuai dengan prinsip-prinsip yang berbeda dengan sistem pemerintahan
yang dijalankan di negara lain. Namun, terdapat juga beberapa persamaan antar sistem
pemerintahan negara itu. Misalnya, dua negara memiliki sistem pemerintahan yang sama.
Perubahan pemerintahan di negara terjadi pada masa genting, yaitu saat perpindahan
kekuasaan atau kepemimpinan dalam negara. Perubahan pemerintaha di Indonesia terjadi
antara tahun 1997 sampai 1999. Hal tiu bermula dari adanta krisis moneter dan krisis
ekonomi.

B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan tersebut, makalah ini mempunyai banyak kekurangan dan
jauhnya dari kesempurnaan, oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun
sangatlah penulis harapkan dan rekan pembaca sekalian demi kesempurnaan karya tulis ini.
Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

Tanpa nama. 2012. Siste pemerintahan


(http://id.rushidezhepa.wordpress.com/2012/08/23/sistem
pemerinthana/)
Tanpa nama. 2013. sistem pemerintahan negara malaysia
(http://id.raudhatunhafizah.blogspot.com/2013/06/sistem-
pemerintahan-negara-malaysia.)
Tanpa nama. 2012. Sistem pemeintah
(http://sistempemrintah.blogspot.com/2012/10/sistem-pemerintahan)

Diposkan oleh siti mahmudah di 06.43

Anda mungkin juga menyukai