Anda di halaman 1dari 2

NAMA : NUR MUHAMMAD

KOMISARIAT : KOM. STIKES TANAWALI

ASAL : HMI CAB TAKALAR

“GENEALOGI IDEOLOGI DUNIA”

Pada umumnya pembahasan ini adalah upaya untuk melihat bagaimana


dialektika genealogi ideologi dunia. Jadi disini, saya tidak akan membahas
mengenai Klaim ideologi seperti sosialisme, kapitalisme, komunisme, fasisme,
anarkisme dan marxisme dan lain-lain, tetapi saya akan membahas mengenai
mengapa ideologi itu lahir (genealogi)? Nah, sebelum kita masuk pada inti
pembahasan, kita harus mengetahui apa itu ideologi?

Pada dasarnya, ideologi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari dua kata:
ideos artinya pemikiran dan logos artinya logika, ilmu, pengetahuan. Dapatlah
didefenisikan ideologi merupakan ilmu mengenai keyakinan cita-cita. Ideologi
merupakan suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam
yang dipunyai dan dipegang oleh suatu masyarakat tentang bagaimana cara yang
sebaliknya, yaitu secara moral dianggap benar dan adil, mengatur tingkah laku
mereka bersama dalam berbagai segi kehidupan duniawi berbeda mereka.
Ideologi juga memiliki arti: konsepsi manusia mengenai politik, sosial, ekonomi
dan kebudayaan untuk diterapkan dalam suatu masyarakat atau negara.

Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri


diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefenisikan
“sains tentang ide”. Secara umum (lihat ideologi dalam kehidupan sehari-hari) dan
beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan
oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan utama dibalik
ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif.
Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide)
yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti
politik.

Dalam hal ini, kemudian muncul satu pertanyaan tentang bagaimana


ideologi itu lahir? Pada dasarnya ideologi terumuskan dengan sejumlah
kemungkinan: pertama, ideologi lahir karena diinspirasikan oleh sosok tokoh yang
luar biasa, dalam sejarah bangsanya. Ia hadir membawa sekaligus mampu
memberikan inspirasi serta pengaruh kuat terhadap orang lain secara luas. Kedua,
berdasarkan alam pikiran masyarakat, ideologi itu dirumuskan oleh sejumlah
orang yang berpegaruh dan merepresentasikan kelompok masyarakat kemudian
disepakati sebagai pedoman dalam mengatur kehidupan bermasyarakat dan
bernegara, bilaperlu diciptakan mitos- mitos untuk mendapatkan pengakuan legal
dan kultural dari masyarakat bersangkutan sehingga mereka tunduk dan meyakini.
Ketiga, berdasarkan keyakinan tertentu yang bersifat universal, ideologi itu lahir
dan dibawa oleh orang yang diyakini sebagai kehendak Tuhan, dengan pesan
untuk melakukan pembebasan dan memberikan bimbingan dalam mengatur
kehidupan yang sebenarnya serta konsekuensi moral dikemudian hari yang akan
diterima bila melanggarnya.

Ali Syariati memberikan argumentasi atau pendapatnya bahwa suatu


ideologi dalam mengoperasionalisasikan nilai-nilai dalam masyarakat sebagai
suatu kebenaran untuk dapat diperjuangkan menjadi keyakinan atau pandangan
hidup dalam kolektif masyarakat memiliki tahapan-tahapan sehingga terbentuk
sebuah ideologi, ini meliputi: pertama, adalah cara kita melihat dan
mengungkapkan alam semesta, eksistensi, dan manusia. Kedua, cara khusus
dalam kita memakai dan menilai semua benda dan gagasan atau ide-ide yang
membentuk lingkungan sosial dan mental kita, Ketiga, mencakup usulan, metode
sebagai pendekatan dan keinginan yang kita manfaatkan untuk mengubah status
quo yang kita tidak puas. Pada tahap ketiga inilah ideologi mulai menjalankan
misinya dengan memberikan para pendukungnya pengarahan, tujuan dan cita-cita
serta rencana praktis sebagai dasar perubahan dan kemajuan kondisi sosial yang
diharapkan.

Dari apa yang telah dibahas diatas, maka saya mengambil kesimpulan
bahwa klaim ideologi seperti sosialisme, kapitalisme, komunisme, fasisme,
anarkisme dan marxisme, ini kemudian dipakai hanya merujuk pada adanya bias
kepentingan, orientasi dan tujuan-tujuan politis pragmatis serta keagamaan

Anda mungkin juga menyukai