Anda di halaman 1dari 2

Nama : Marcel Kris Andaru

NIM : 2310413182
Kelas : E

TUGAS TEORI POLITIK CRITICAL REVIEW


Teori Politik (Oleh: Sri Lestari Wahyuingroem, PhD, MA, SIP.)

BAB I Argumentasi Penulis


Dalam bacaan “teori Politik” mengkaji teori politik yang mana penelitian ini menganalisis, mengkaji
dan memperoleh konsep, standar dan penilaian yang berkaitan dengan permasalahan perundang-
undangan dan masyarakat. Menurut Dryzek, Honig, dan Phillips (2011), teori politik adalah
pemikiran intrik yang berpusat pada sudut pandang manusia mengenai hubungan politik, yang
berbeda dan memiliki konvensi, pendekatan, dan strategi yang berbeda.
Teori politik melihat kapan dan apa yang bisa menciptakan keadilan dalam suatu masyarakat, apa
yang melegitimasi kontrol politik, apa tujuan ekstrim dari pengaturan terbuka, dan menjamin bahwa
perlawanan dan perbedaan pada akhirnya menghasilkan nilai-nilai bersama. Teori ini menjawab
pertanyaan-pertanyaan seperti bagaimana melakukan hal ini, dan apakah perang membawa
perdamaian dan kesetaraan.
Teori politik mempunyai dua kapasitas utama. Yang satu mungkin merupakan premis yang mengatur
atau etis dalam perilaku politik, dan yang lainnya merupakan alat penjelas untuk menganalisis
keajaiban politik saat ini, dan hasil penyelidikan ini digunakan sekali lagi untuk membentuk
generalisasi modern.
Teori politik sangat penting untuk memahami dan memahami isu-isu politik, khususnya yang
berkaitan dengan kontrol. Teori politik, pusat ilmu politik, membuat perbedaan bagi para peneliti,
profesional, dan masyarakat terbuka secara luas untuk memahami dan mengungkap isu-isu politik
yang kompleks dan berbeda.
Selain itu, bacaan ini juga memisahkan teori politik dengan ilmu-ilmu lain seperti penalaran etis,
hipotesis yang sah, pengaturan masalah keuangan, dan kosmologi sosial. Teori politik bervariasi dari
penalaran etis dalam sasarannya, di mana logika etis menunjuk pada menemukan pengaturan yang
tepat dan didasarkan pada penilaian ahli teori, sedangkan teori politik sesuai dengan perbedaan
pandangan dalam menangani isu-isu politik.
Secara keseluruhan, bacaan ini memberikan gambaran yang sangat jelas dan mendalam tentang teori
politik dan bacaan ini memberikan kesan dan mengajak pembaca untuk memahami konsep dan
makna hipotesis politik dengan pembahasan yang sangat komprehensif dan mendalam. Bacaan ini
dapat menjadi acuan langsung bagi mahasiswa dan komunitas lainnya.
BAB II Argumentasi Kritis Mahasiswa
Menurut saya, teori politik semakin beragam penerapan dan fenomena politiknya. Para ahli teori di
era ini memahami bahwa topik yang dibicarakan selalu bergantung pada konteks. Teori pemahaman
berusaha untuk memahami dan menjelaskan fenomena. Munculnya berbagai gerakan sosial, seperti
gerakan lingkungan hidup, feminisme, dan perdamaian, telah menciptakan kebutuhan untuk melihat
politik secara lebih luas dari sekedar pemerintah dan tindakan, institusi, serta sistem dan mekanisme
pengambilan keputusan.
Oleh karena itu, politik dimaknai sebagai tujuan untuk mengubah ketidakadilan dan merendahkan
nilai-nilai demokrasi dan kebebasan. Pada saat premis liberalisme muncul dan membentuk teori-teori
pembangunan politik, tradisi Marxis juga dominan mengkritik dan menyampaikan berbagai teori dan
praktik dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, teori-teori tersebut juga kritis karena mengingkari positivisme yang menjadi ciri saintisme
dan empirisme sebelumnya. Teori politik saat ini mengalami perkembangan yang sangat berbeda
dibandingkan saat pertama kali diterbitkan. Teori politik tidak lagi menjadi dikotomi antara teori
normatif dan empiris, atau 'teori murni' dan 'politik', namun lebih bersifat praktis.
Kebanyakan teori politik modern bersifat liberal atau sosialis dalam praktik politiknya, baik yang
mengadopsi pendekatan budaya sistematis atau tekstual, menggunakan metode kritis, genealogis,
atau dekonstruktif, atau liberal atau sosialis dalam praktik politiknya, atau memiliki tradisi
konservatif.
Namun bacaan tersebut tidak menjelaskan perbedaan antara teori politik dan ilmu politik sebagai
suatu disiplin ilmu, padahal keduanya mempunyai cakupan spasial yang sangat berbeda walaupun
saling berkaitan. Modul ini memiliki model penjelasan yang menurut saya secara teoritis tidak ada
hubungannya dengan studi kasus nyata. Perlu adanya pembahasan singkat mengenai kasus-kasus
politik aktual yang mungkin relevan untuk menerapkan berbagai konsep teori politik dan dalam
modul ini tidak dijelaskan perbedaan masing-masing aliran teori politik.
Menurut Anda bagaimana Dryzek, Honig, dan Phillips menafsirkan teori politik sebagai studi
interdisipliner yang berfokus pada aspek kemanusiaan dalam hubungan politik? Apakah penggunaan
metode ilmiah positivistik bisa menghilangkan nilai-nilai subjektivitas peneliti dan membuat hasil
penelitian menjadi netral? Mengapa pendekatan ini mendapat kritik dari tradisi pemikiran lain?

Anda mungkin juga menyukai