Teori Politik (Oleh: Sri Lestari Wahyuingroem, PhD, MA, SIP.)
BAB I Argumentasi Penulis
Dalam bacaan “teori Politik” mengkaji teori politik yang mana penelitian ini menganalisis, mengkaji dan memperoleh konsep, standar dan penilaian yang berkaitan dengan permasalahan perundang- undangan dan masyarakat. Menurut Dryzek, Honig, dan Phillips (2011), teori politik adalah pemikiran intrik yang berpusat pada sudut pandang manusia mengenai hubungan politik, yang berbeda dan memiliki konvensi, pendekatan, dan strategi yang berbeda. Teori politik melihat kapan dan apa yang bisa menciptakan keadilan dalam suatu masyarakat, apa yang melegitimasi kontrol politik, apa tujuan ekstrim dari pengaturan terbuka, dan menjamin bahwa perlawanan dan perbedaan pada akhirnya menghasilkan nilai-nilai bersama. Teori ini menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti bagaimana melakukan hal ini, dan apakah perang membawa perdamaian dan kesetaraan. Teori politik mempunyai dua kapasitas utama. Yang satu mungkin merupakan premis yang mengatur atau etis dalam perilaku politik, dan yang lainnya merupakan alat penjelas untuk menganalisis keajaiban politik saat ini, dan hasil penyelidikan ini digunakan sekali lagi untuk membentuk generalisasi modern. Teori politik sangat penting untuk memahami dan memahami isu-isu politik, khususnya yang berkaitan dengan kontrol. Teori politik, pusat ilmu politik, membuat perbedaan bagi para peneliti, profesional, dan masyarakat terbuka secara luas untuk memahami dan mengungkap isu-isu politik yang kompleks dan berbeda. Selain itu, bacaan ini juga memisahkan teori politik dengan ilmu-ilmu lain seperti penalaran etis, hipotesis yang sah, pengaturan masalah keuangan, dan kosmologi sosial. Teori politik bervariasi dari penalaran etis dalam sasarannya, di mana logika etis menunjuk pada menemukan pengaturan yang tepat dan didasarkan pada penilaian ahli teori, sedangkan teori politik sesuai dengan perbedaan pandangan dalam menangani isu-isu politik. Secara keseluruhan, bacaan ini memberikan gambaran yang sangat jelas dan mendalam tentang teori politik dan bacaan ini memberikan kesan dan mengajak pembaca untuk memahami konsep dan makna hipotesis politik dengan pembahasan yang sangat komprehensif dan mendalam. Bacaan ini dapat menjadi acuan langsung bagi mahasiswa dan komunitas lainnya. BAB II Argumentasi Kritis Mahasiswa Menurut saya, teori politik semakin beragam penerapan dan fenomena politiknya. Para ahli teori di era ini memahami bahwa topik yang dibicarakan selalu bergantung pada konteks. Teori pemahaman berusaha untuk memahami dan menjelaskan fenomena. Munculnya berbagai gerakan sosial, seperti gerakan lingkungan hidup, feminisme, dan perdamaian, telah menciptakan kebutuhan untuk melihat politik secara lebih luas dari sekedar pemerintah dan tindakan, institusi, serta sistem dan mekanisme pengambilan keputusan. Oleh karena itu, politik dimaknai sebagai tujuan untuk mengubah ketidakadilan dan merendahkan nilai-nilai demokrasi dan kebebasan. Pada saat premis liberalisme muncul dan membentuk teori-teori pembangunan politik, tradisi Marxis juga dominan mengkritik dan menyampaikan berbagai teori dan praktik dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, teori-teori tersebut juga kritis karena mengingkari positivisme yang menjadi ciri saintisme dan empirisme sebelumnya. Teori politik saat ini mengalami perkembangan yang sangat berbeda dibandingkan saat pertama kali diterbitkan. Teori politik tidak lagi menjadi dikotomi antara teori normatif dan empiris, atau 'teori murni' dan 'politik', namun lebih bersifat praktis. Kebanyakan teori politik modern bersifat liberal atau sosialis dalam praktik politiknya, baik yang mengadopsi pendekatan budaya sistematis atau tekstual, menggunakan metode kritis, genealogis, atau dekonstruktif, atau liberal atau sosialis dalam praktik politiknya, atau memiliki tradisi konservatif. Namun bacaan tersebut tidak menjelaskan perbedaan antara teori politik dan ilmu politik sebagai suatu disiplin ilmu, padahal keduanya mempunyai cakupan spasial yang sangat berbeda walaupun saling berkaitan. Modul ini memiliki model penjelasan yang menurut saya secara teoritis tidak ada hubungannya dengan studi kasus nyata. Perlu adanya pembahasan singkat mengenai kasus-kasus politik aktual yang mungkin relevan untuk menerapkan berbagai konsep teori politik dan dalam modul ini tidak dijelaskan perbedaan masing-masing aliran teori politik. Menurut Anda bagaimana Dryzek, Honig, dan Phillips menafsirkan teori politik sebagai studi interdisipliner yang berfokus pada aspek kemanusiaan dalam hubungan politik? Apakah penggunaan metode ilmiah positivistik bisa menghilangkan nilai-nilai subjektivitas peneliti dan membuat hasil penelitian menjadi netral? Mengapa pendekatan ini mendapat kritik dari tradisi pemikiran lain?
Abraham Maslow, dari hierarki kebutuhan hingga pemenuhan diri: Sebuah perjalanan dalam psikologi humanistik melalui hierarki kebutuhan, motivasi, dan pencapaian potensi manusia sepenuhnya
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita
Manajemen konflik dalam 4 langkah: Metode, strategi, teknik-teknik penting, dan pendekatan operasional untuk mengelola dan menyelesaikan situasi konflik