Modul 1
Kegiatan belajar 1
PERKEMBANGAN ILMU POLITIK
Di yunani kuno pemikiran politik ttg negara dan pemerintahan dimulai sekitar 450. SM.
Tercermin dalam filsafat Plato dan Aristoteles Seperti tercermin dlm karya filsafat plato dan
ariestoteles, mengemukakan gagasan bahwa dengan menerapkan asas-asas penalaran thd
masalah kemanusiaan. di cina dan india juga mewariskan tulisan ttg negara dan pemerintahan
dalam bentuk filsafat dan kesusastraan spt dharmasastra dan arthasastra di india, maupun
karya confucius dan mencius di cina
Di indonesia kita dapat menemukan pemikiran mengenai negara dan pemerintahan dlm
kitab Pararaton, Nagarakertagama, dan babad tanah jawi
Ilmu politik dilihat dari kerangka yg lebih luas - sebagai pembahasan mengenai berbagai
aspek kehidupan termasuk , kepercayaan, pemerintahan, kenegaraan/kemasyarakatan sering
disebut sering disebut sbg ilmu tertua diantara ilmu sosial lainya.
Ilmu politik dilihat sbg bagian dari ilmu sosial yg memiliki dasar ,kerangka, pusat perhatian
dan cakupan yg terinci lahir pada abad ke – 19
Perkembangan ilmu plitik dipengaruhi oleh ilmu hukum : pusat kajian adalah negara yg
dikenal dgn tradisi yuridis formal berkemabang di jerman,austria dan prancis. Sedangkan di
inggris banyak dipengaruhi oleh filsafat moral. Inggris dan prancis kemudian menjadi ujung
tombak dlm perkembangan ilmu politik sebagai disiplin tersendiri setelah dibentuk Ecole
Libere des sciences...(1870) diprancis dan london school of economics and....(1895) di inggris
Tradisi yuridis formal yg dipengaruhi oleh ilmu hukum juga mempengaruhi kajian ilmu
politik diindonesia
Perkembangan ilmu plitik di amerika berpijak pada : ide rasionalitas, yunani ; ide yuridis
Romawi ; ide kenegaraan jerman : ide-ide persamaan, kebebasan dan kekuasaan yg berasal
dari inggris dan prancis.
Ketidakpuasan sarjana-sarjana amerika terhadap pendekatan yuridis menyebabkan
mereka berpaling pada pengumpulan fakta-fakta empirik.kemudian didukung oleh
perkembangan ilmu-ilmu sosial spt; psikologi dan sosiologi. APSA (asosiasi ilmu politik amerika
) didirikan th 1904 sbg wadah untuk mengumpulkan fakta empirik.
Bersamaan berdirinya APSA dua filsuf ; wiliam james dan john dewey memberikan
sumbangan psikologi ilmu politik dan dikenal sebagai pendekatan perilaku.
Dalam Contemporary political science yg diterbitkan UNESCO ; ilmu politik dibagi 4 bidang
kajian utama :
- Teori politik meliputi kajian undang undang dasar, konstitusionalisme dan sejarah
perkembangan pemikiran politik
- Lembaga politik meliputi studi undang-undang dasar, pemerintahan nasional, fungsi
sosial ekonomi dari pemerintah, perbandingan perkembangan ilmu politik
- Partai, golongan dan pendapat umum meliputi kajian atas partai politik, golongan dan
asosiasi, partisipasi warga, pendapat warga
- Hubungan international meliputi studi bidang politik international, organisasi dan
administrasi international serta hukum international
Jika kita bandingkan kedua rumusan ruang lingkup politik diatas dapat disimpulkan
1. Bidang pertama...teori politik merupakan bahasan sistematika dan generalisasi-2 dari
gejala politik ...kajiannya bersifat spekulatif ( merenung – renung ), deskriptif/
menggambarkan, dan komparatif / membandingkan
2. Bidang kedua ...lembaga – lembaga politik, mempelajari kinerja pemerintah... bidang
ini erat kaitanya dgn teori politik
3. Bidang ketiga ..lebih banyak mengunakan konsep –konsep sosiologi dan psikologi dan
sering menampilkan aspek dinamika dan sering menonjolkan aspek dinamika politik
massa.
Perkembangan lain dari politik ialah : munculnya studi tentang pemabangunan politik
(political development ).....> mengakaji dampak pembangunan sosial ekonomi terhadap
susunan masyarakat khususnya bagaimana pengaruh lembaga politik terhadap perubahan yg
terjadi dalam masyarakat
a. Negara/ state
Merupakan suatu organisasi dlm suatu wilayah yg memiliki kekuasaan tertinggi yg sah
dan di taati oleh rakyatnyaRoger F Soultau ; dlm bukunya introduction to politics
mengatakan Bahwa ; ilmu politik mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan
lembaga yg akan melaksankan tujuan itu.
b. Kekuasaan
Adalah : kemampuan seseorang/ kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku
seseorang/kelompok lain sesuai keinginan pelaku
*Harold D . laswell dan A. Kaplan : ilmu politik mempelajari pembentukan dan
pembagian kekuasaan
*W.A Robson : ilmu politik mempelajari kekuasaan dalam masyarakat...yaitu bersifat
hakiki, dasar, proses-proses ruang lingkup dam hasil- hasil.
*Ossip K. Flectheiem : ilmu politik adalah ilmu sosial yg mempelajarii sifat dan tujuan
dari negara sejauh negara mrp organisasi kekuasaan
c. Pengambil keputusan dan kebijakan publik
Sebagai konsep ilmu politik, melibatkan keputusan yg diambil scr kolektif dan mengikat
warga masyarakat
* Harold D . laswell : who gets what, when and how ( siapa mengambil keputusan dan
untuk siapa keputusan itu dibuat )
*Joice Mitchell >>politik adalah pengambilan keputusan kolektif/pembuat kebijakan
umum untuk masyarakat seutuhnya
*Hoogerweff : kebijakan umum ditafsirkan sebagai kebijakan untuk membangun
masyarakat scr terarah melalui pemakaian kekuasaan
*Easton : kehidupan politik mencakup bermacam macam kegiatan yg mempengaruhi
cara untuk melaksanakan kebijakan itu
Kegiatan belajar 2
Konsep adalah : unsur penelitian yang terpenting dan merupakan sesuatau yg digunakan
para peneliti untuk lebih mengert dunia sekelilingnya.
Dalam ilmu politik kita juga mengenal beberapa konsep, yang dinamakan konsep politik.
Para filsuf politik misalnya mencaribesensi dari konsep politik seperti kebenaran,
hukum/keadilan. Sedangkan para sarjana politik modern lebih cenderung ke konsep-konsep
seperti : masyarakat, negara/sistem politik, pemerintah, legitimasi.
A. Masyarakat
Pengertian masyarakat
*Robert Mc iver : masyarakat adalah suatu sistem hubungan-hubungan yg ditata.
*Harold J Laski : masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup bersama dan bekerja
sama untuk mencapai terkabulnya keinginan-keinginan mereka bersama.
B. Negara
*Robert Mc, Iver negara : asosiasi yg menyelenggarakan penertiban di dalam suatu
masyarakat dlm suatu wilayah, dengan berdasarkan pd sistem hukum yg diselengarakan
oleh suatu pemerintah yg untuk maksud tersebut diberikan kekuasaan untuk memaksa
*Max Weber negara merupakan masyarakat yg mempunyai monopoli untuk menggunakan
kekerasan fisik scr sah dalam suatu wilayah tertentu
*Robert H. Soltau : negaralah yg mengatur/mengendalikan persoalan bersama atas nama
masyarakat
*Andrew Heywood : 5 ciri negara
1. memiliki kedaulatan
2. Pengakuan sbg institusi publik
3. memiliki kekuasaan yg sah
4. dominasi yg didukung oleh penggunaan kohensif
5. mrp suatu asosiasi teritorial dgn batas-batas geografis yg scr yuridis diakui
domestik/global
C. Wilayah
Merupakan batas geografis di dalam mana negara masih dapat memaksa kekuasaanya
baik mengunakan kekerasan yg sah, monopoli, maupun memberlakukan ketentuan
perundang-undangan yg berlaku
* menurut hukum international 1982 batas wilayah laut indonesia 12 mil dari pantai dan
200 mil merupakan zona ekonomi eksklusif
D. Penduduk
Merupakan seseorang/sekelompok org yg karena keberadaanya dlm wilayah tertentu,
diwajibkan mematuhi segenap ketentuan perundangan yg berlaku dlm wilayah tsb.
E. Pemerintah
Merupakan organisasi yg berwenang untuk memutuskan dan melaksanakan
keputusan-keputusan yg mengikat bagi seluruh penduduknya.
Perbedaan konsep negara dan pemerintahan menurut Heywood:
MODUL 2
DEMOKRASI
Kegiatan belajar 1
A. Pengertian demokrasi
o Berasal dari kata yunani kuno demos : rakyat dan kratos atau Kratein : kekuasaan
o Menurut asal katanya demokrasi : rakyat berkuasa
o Demokrasi dikelompokkan dalam 2 aliran
a. Demokrasi konstitusional : mencita citakan suatu pemerintahan yg terbatas
kekuasaanya.
b. Komunisme : mencita-citakan pemerintahn yg cenderung totaliter demi
menuju kesejahteraan yg merata untuk seluruh masyarakatnya.
o Kedua kelompok aliran ini berkembang bermula di eropa yg kemudian
menyebar ke beberapa negara di asia, amerika latin dan afrika selatan setelah
PD II.
o Kelompok demokrasi konstitutional : india, filipina, indonesia
o Kelompok pendukung komunisme : eropa timur, korea utara, RRC, vietnam
o Indonesia dianggap sbg contoh negara pendukung konstitutional karena :
1. Indonesia ialah negara berdasarkan hukum tdk berdasarkan kekuasaan
semata
2. Pemerintah berdasarkan atas sistem konstitusi tdk bersifat absolut
o Ciri khas demokrasi konstitutional :
a. Gagasan pemerintah yg demokratis
b. Pemerintah kekuasaanya terbatas dan tdk boleh sewenang wenang thd
warganya
c. Pembatasan kekuasaan pemerintah tercantum dlm konstitusi
Gagasan vanguard democracy merupakan istilah dari perkembangan
demokrasi di negara totaliter, artinya Partisipasi politik ditandai dengan
mobilisasi massa
o John Locke ( 1632 – 1704 ) : hak politik mencakup atas hidup, kebebasan, dan
kepemilikan ( life, liberty and property )
Badan legislatif (badan pembuat undang undang)
Badan Eksekutif (badan pelaksana)
Badan Federatif ( yang berhubungan dengan masalah perang dan damai, pembuatan
perjanjian dan persekutuan)
o Montesquieeu dari prancis ( 1689 – 1755 ) : mencoba memperbaiki pemikiran Locke dgn
menyusun suatu sistem yg disebut trias political . sistem ini memisahkan kekuasaan
menjadi kekuasaan legislatif/ pembentuk undang-undang. Excekutif : pelaksana
undang-undang. Yudikatif : kekuasaan mengadili.
o Jean Jacques Rousseau : sistem ini didasarkan atas check and balance sehingga setiap
lembaga memiliki posisi yang saling mengimbangi ( mengilhami revolusi prancis 1789 )
Kegiatan belajar 2
Demokrasi dalam wujud konkret sbg program dan sistem politik pada akhir abad 19
merupakan perwujudab dari pemikiran keberadaan hak –hak politik rakyat. Melalui konstitusi
baik tertulis/ written constitution maupun unwritten constitution, gagasan ini disebut
konstitualisme sedangkan negara yg menganut dinamakan negara
konstitusional/constituonal/rechstaat
Pada abad ke 19 dan permulaan abad ke 20 . gagasan mengenai perlunya pembatasan
mendapatkan perumusan yuridis
o Ahli hukum eropa barat kontinental immanuel kant ( 1742 – 1804 ) dan friendrich julius
stahl mengunakan istilah rechsstaat ada 4 unsur klasik yaitu :
1. Hak – hak manusia
2. Pemisahan/pembagian kekuasaan untuk menjamin hak tsb.
3. Pemerintah berdasarkan hukum
4. Peradilan administrasi
o Ahli anglo saxon : A.V dicey memakai istilah rule of law unsur unsurnya :
1. Kedudukan yg sama dihadapan hukum.
2. Terjamin hak-hak manusia oleh undang-undang serta keputusan keputusan
pengadilan.
Dari perumusan diatas tampak bahwa perumusan hanya bersifat yuridis dan hanya
menyakut bidang-bidang hukum saja. Hal ini menyebabkan perumusan yg dibuat sangat
dipengaruhi oleh gagasan bahwa negara dan pemerintah hendaknya tidak turut campur
tangan dlm kepentingan negaranya kecuali : bencana alam , hubungan luar negri dan pertahan
negara
Aliran pemikiran ini disebut liberalisme dgn Dalil ( the least govermen is the best
goverment artinya pemerintahan yang paling sedikit campur tangan adalah yg paling baik )
atau dgn bahasa belanda staatsonthouding. Negara dalam pandangan ini dianggap hanya sbg
negara penjaga malam/nachtwachtrestaat.
Laissez aller berarti kalau manusia dibiarkan mengurus kepentingan ekonominya
masing masing maka dengan sendirinya ekonomi negara akan sehat. (negara hukum klasik)
Dampak praktik demokrasi konstitusional abad 19 merubah pemikiran para ahli politik
untuk memberikan peranan yg lebih besar pada pemerintah yg menandai wajah baru dari
demokrasi konstitusional abad ke 20 , terjadi perubahan besar besaran dlm bidang sosial
ekonomi
Pada masa ini peranan pemerintah diprluas tidak lagi sekedar menjadi negara penjaga
malam tetapi ikut berperan aktif untuk mengatur perekonomian masyarakat. Dan disebut
sebagai negara welfare state/ negara kesejahteraan.
Pemikiran abad 20 diikuti oleh peninjauan kembali mengenai negara klasik yg diajukan
oleh A.V Dicey dan Imanuel kant pada abad 19 yg disesuaikan dgn tuntutan abad 20 ,
perubahan ini telah dicoba rumuskan oleh international commision of jurisst. Badan ilmu
hukum international ,,dlam konferensi di bangkok 1965 badan ini merumuskan Rule of law (
disamping hak hak politik hak ekonomi harus diperhatikan )
begitu populernya demokrasi konsep ini banyak diadopsi oleh rezim negara yg
sebenarnya tidak demokratis untuk mendapatkan dukungan massa. Hal ini terjadi pada
pemerintahan Bolshevik th 1917. Dan memunculkan konsep vanguards democracy (sejenis
demokrasi terpimpin yg dilaksanakan partai komunis.) Dan pada abad ke 18 saat pemerintahan
Napoleon Bonaparte saat itu menggunakan plebisit/referendum untuk menggalang
dukungan massa atas pemerintahan diktatorial militernya dan mengangkatnya sbg seorang
kaisar
contoh paling mengena dari bentuk diktatorial partai politik ini adalah peran partai
komunis uni soviet ( PKUS ) . penyebaran pemerintahan memuncak pada tahun 1960-1970 tidak
hanya di afrika tetapi juga di asia dan amerika latin , baru pada th 1980-1900-an demokrasi
berhasil mencapai puncaknya.
*study tentang pemerintahan no demokratis dimulai oleh karya Hannah Arent dalam
bukunya The original of totalitarianism (1951)
* Arent berpendapat : bahwa rezim totaliter dapat muncul dari sebuah gerakan totaliter
sekumpulan besar org yg terorganisasi yaitu mereka yg mengalamo atomasi sosial dan
individualisme secara extrim. Rezm totaliter bisa berada dibawah dominasi pemerintahan
sebuah partai tunggal ataupun militer
*arent berpendapat : mengangap penting peran ideologi khas totaliter dalam
menyuburkan fondasi pemerintahan totaliter bertujuan : untuk membetuk dan mengubah
tujuan hidup masyarakat untuk mengabdi sepenuhnya.
* 6 karakteristik pemerintahan totaliter menurut Friedrich dan Brzezinski :
1. adanya sebuah ideologi totaliter yg mencakup teori tentang perkembangan sejarah,
ekonomi, sosial dan masa depan negara menurut pandangan rezim berkuasa yg
berguna sbg dasar pengambilan keputusan.
2. Sebuah partai tunggal yang membentuk kultus individu untuk mendukung
kepemimpinannya
3. Kesatuan polisi teroistik baik dgn metode fisik maupun psikologis untuk menjamin
kepatuhan total masyarakat
4. Monopoli komunikasi oleh rezim sbg sarana indoktrinasi ideologi resmi negara
5. Monopoli senjata oleh rezim untuk menghapus perlawanan bersenjata
6. Pengaturan ekonomi sentralistik
Kegiatan belajar 4
Demokrasi di indonesia
Pemilu orde baru : 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997.
9 parpol + 1 golkar pada pemilu 1971
2 parpol + 1 golkar pada pemilu 1977, 1982, 1989, 1992, 1997
Demokrasi yang dipakai adalah demokrasi parlementer atau demokrasi liberal. Demokrasi pada masa itu telah
dinilai gagal dalam menjamin stabilitas politik. Ketegangan politik demokrasi liberal atau parlementer disebabkan
hal-hal sebagai berikut:
1. Dominanya politik aliran maksudnya partai politik yang sangat mementingkan kelompok atau alirannya
sendiri dari pada mengutamakan kepentingan bangsa
2. Landasan sosial ekonomi rakyat yang masih rendah
3. Tidka mampunya para anggota konstituante bersidang dalam mennetukan dasar negara.
Pada masa ini, pemerintahan dominan lebih bisa mengatur rakyat karena adanya sentralisasi, namun rakyat tak
bisa berbuat apa-apa karena semua keputusan ada di tangan presiden. Tidak adanya kebebasan pers dan juga
anggota partai yang dipenjara menunjukkan pada masa ini jaminan HAM lemah. Terbatasnya peran partai politik
dan berkembangnya pengaruh PKI semakin membuat demokrasi ini runtuh.
Demokrasi yang dikembangkan pada masa reformasi pada dasarnya adalah demokrasi dengan mendasarkan
pada Pancasila dan UUD 1945 dengan penyempurnaan. Meningkatkan peran lembaga-lembaga tinggi dan
tertinggi Negara dengan menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu pada prinsip
pemisahan kekuasaan dan tata hubungan yang jelas antara lembaga-lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif.
Pada era reformasi ini, rakyat akhirnya bsia aktif dalam mengutarakan aspirasinya. Demokrasi yang sesungguhnya
pun akhirnya terjadi di Indonesia. Rakyat mulai menggunakan reformasi total di semua sektor kehidupan.
Berantas KKN pun mulai dicanangkan. Artinya, era inilah era yang “benar-benar demokrasi”
MODUL 3
HAK ASASI MANUSIA
Kegiatan belajar 1
Sejarah hak asasi manusia
Banyak orang mengacu pada pengalaman inggris th 1215 sbg tonggak sejarah hak asasi
manusia. Pada th 1215 bangsawan inggris telah berhasil membuahkan magna charta ( piagam
agung) yang membatasi kekuasaan raja JOHN atas hak-hak bangsawan. Melalui pergolakan
dan perlindungan yang lama akhirnya bill of rights ( undang-undang hak ) diterima parlemen
inggris th 1689. Bill of rights (undang undang hak) mrp suatu naskah perundangan yg
dihasilkan melalui revolusi tak berdarah ( the glorious revolution of 1688 ) terhadap raja JAMES
Di prancis terjadi pada dinasti bourbon ( louis XVI ) dikenal dgn revolusi prancis 1789 yang
menghasilkan declaration des droits de l’homme et du citoyen
Tahun 1789 perjuangan rakyat amerika yg terinsiprasi dari revolusi prancis mengasilkan
biil of right yg mencakup 10 rumusan hak asasi manusia. Pd th 1791 biil of right menjadi bagian
dari undang-undang dasar amerika serikat
Timbulnya gagasan hak ini dasarnya merupakan akibat dari berkembangnya pendekatan
rasionalisme yg tercermin dalam karya karya thomas hobbes ( 1588-1679), john locke ( 1632-
1704) dari inggris dan montesquieu (1689-1755), Jean-jacques rousseau ( 1712-1778) dari prancis
Locke yang menjadi penganjur utama konsep pemerintahan terbatas, perlindungan hak
atas hidup, kebebasan dan kepemilikan.
Pada abad 20 mulai menapilkan dimensi baru yakni hak di bidang sosial, ekonomi dan
budaya .
*tahun 1941 presiden Roosevelt merumuskan the four freedoms 4 kebebasan yang terdiri
dari
kebebasan untuk berbicara/ freedom of speech
kebebasan beragama/religion
kebebasan dari ketakutan/from fear
kebebasan dari kemlaratan/from want
tahun 1966 sidang PBB menyetujui 2 perjanjian :
1. covent on economic social and cultur right /bidang ekonomi,sosial dan budaya
2. covenant on civil and political rights/ bidang politik dan hak sipil
o pada th 1950 beberapa negara eropa barat membentuk council of europe dan telah
menandatangani convention of the protection of human right and fundamental freedom
di roma, sbg tindak lanjut perjanjian tsb , uastria, belgia, denmark,irlandia, islandia,
luxembrug, belanda, norwegia dan jerman barat .berhasil membentuk makamah eropa
untuk hak asasi manusai yg mulai aktih tahun 1959
o perpaduan antara kesepakatan dan lembaga yg mendukung kesepakatan itulah yang
membuahkan beberapa tonggak lain misalnya : perjanjian genocide/1948, kerja
paksa/1957, dikriminasi berdasakan kelamin/1951 dan 1962, diskriminasi berdasarkan
ras 1965.
o Tahun 1981 negara- negara berkembang menelurkan African Charter on human and
people’s right di banjul ( dikenal dgn banjul charter )
o Di asia 1993 terbentuknya bangkok declaration
o Deklarasi wina juni 1993 menjadi sebuah hasil kompromi atas perbedaan visi tentang
universilitas HAM . indonesia memberikan sumbangan yg berharga dlm deklarasi wina
dengan menekankan perlunya hak asasi dlm konteks kerjasama internatinal yg didasari
oleh penghormatan kedaulatan yg sederajat dari semua negara .....( tertuang dlm pasal
5)
o Diakhir abad 20 telah terjadi 2 peristiwa pelanggaran hak asasi manusia. Kasus genocide
selama perang saudara di rwanda dan negara bekas yugoslavia menorekan tinta gelap
pada perkembangan hak asasi. Untuk menangani pelanggaran hak asasi manusia yg
sistem matis PBB membentuk badan ad hoc di rwanda dan yugoslavia ...yg disebut
international criminal tribunal ditanzania dan den hag
o Abad 21 PBB berdasarkan statuta roma 1998 membentuk badan international criminal
court (ICC) yang kewenangannya melampaui batas batas nasional negaranya, ironis nya
america dan indonesia belum meratifikasi pembentukan ICC yg resmi berdiri th 2002
A. Perjanjian hak sipil dan politik B. Perjanjian hak ekonomi, sosial dan
budaya
Pasal 6: hak atas hidup, kebebasan dan Pasal 6 : hak atas pekerjaan
keamanan pribadi
Pasal 9 : hak atas kebebasan dan keamanan Pasal 8 : hak untuk membentuk serikat
diri sekerja
Pasal 14 : hak atas persamaan hak dimuka Pasal 9 : hak atas pensiun
badan peradilan
Pasal 18 : hak atas kebebasan berpikir, Pasal 11 : hak atas tingkat kehidupan yg
mempunyai suara hati dan agama layak
Pasal 19 : hak untuk menyatakan pendapat Pasal 13 : hak atas pendidikan
tanpa mengalami gangguan
Pasal 21 : hak atas kebebasan berkumpul scr
damai
Pasal 22 : hak untuk berserikat
Kegiatan belajar 2
Hak asasi manusia di indonesia
Prof Soepomo mendukung gagasan negara integral, sistem pemerintahan yang paling sesuai
bagi Indonesia adalah sistem demokrasi yang telah hidup di pedesaan. Soepomo tidak
mengakui dualisme negara dengan individu.
Soekarno : jika betul betul hendak mendasarkan negara kita kepada faham kekeluargaan,
faham tolong menolong, enyahkan pikiran liberalisme.
Dr. Mohammad Hatta :Hak hak warga negara perlu dimasukan dalam UUD 1945 meskipun
negara yang akan dibentuk adalah negara kekeluargaan
Muhammad Yamin : Dengan gigih memperjuangkan jaminan atas hak hak warga negara “
segala konstitusi lama dan baru di dunia ini berisi perlindungan dasar. Aturan dasar tidaklah
harus berhubungan dengan liberalisme”
o Dalam UUD 45 belum tertuang scr rinci jaminan terhadap hak asasi manusia
o Dari 37 pasal batang tubuh UUD 45 hanya 4 pasal yang scr langsung berkaitan dgn hak
asasi manusia yaitu pasal 27 : kedudukan dimuka hukum, 28 : kebebasan berserikat, 29
: kebebasan beragama dan 31 : memperoleh pendidikan
o Alasan mengapa UUD 45 hanya relatif sedikit mencantumkan hak asasi manusia :
1. UUD 45 disusun dlm waktu yg sangat mendesak menjelang akhir pendudukan
jepang
2. UUD 45 dibuat sebelum pernyataan hak asasi manusia diterima PBB th 1948, oleh
karena konstitusi RIS 1949 dan UUDS 1950 semakin banyak pasal yg mengatur ttg
hak asasi manusi. Menurut Mr. Muh yamin : UUDS 1950 lah satu-satunya konstitusi
yg banyak memasukkanhak asasi seperti yg telah diputuskan oleh PBB
3. Menurut kelompok kebangsaan UUD 45 dibuat berdasarkan pada rasa gotong-
royong dan kekeluargaan tidak mengakui adanya individualisme dan liberalisme
Hak berkeluarga
UUD 45 bab XA hak asasi manusia pasal 28C
Ayat 1 : setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yg sah
Ayat 2 : setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak
atas perlindungan dari kekerasan......
MODUL 4
BUDAYA POLITIK, SOSIALISASI POLITIK DAN KOMUNIKASI POLITIK
Kb 1
Budaya politik
o Tahun 1871 E.B. Taylor telah memperkenalkan konsep budaya dalam studi antropologi
yang menurutnya : Keseluruhan yang kompleks termasuk pengetahuan, kepercayaan,
seni, moral, hukum, adat dan lain-lain kemampuan dan kebiasaan yg diperoleh
seseorang sbg anggota masyarakat.
o Ralph Linton : mengartikan kebudayaan dgn memberi tekanan pada ciri-ciri kesejarahan
sebagai “pewaris sosial atau tradisi sosial”
o CS ford : memaknai kebudayaan scr psikologis sebagai cara-cara untuk memuaskan
kebutuhan dan pemecahan masalah
o Talcott Parsons bersama kroeber : memberikan penafsiran sosiologis mengenai
kebudayaan yaitu : “isi dan pola-pola nilai, gagasan dan sisitem-sistem simbol yg
bermakna yg membentuk tingkah laku atau benda-benda yg diproduksi lewat tingkah
laku manusia yg ditransmisikan dan diciptakan
Ada 3 macam tipe politik berkaitan dgn proses politik menurut Almond dan Powell :
a. parochial : warga negara masih kecil tingkat kesadaran tentang sistem politik.
Individu tidak melihat bahwa dirinya atau partisipasinya berpengaruh terhadap
sistem politik. Persepsi seperti ini sangat umum bagi masyarakat tradisional
b. subjek adalah bila warga negara yang menjadi bagian dari sebuah sistem politik
nasional memandang ada pengaruh atau potensi pengaruh dari sistem tersebut
pada kehidupan mereka.
c. Partisipan : budaya politik yg ideal dlm negara demokrasi). Warga negara dalam
kelompok ini mempunyai kesadaran bahwa mereka dapat mempengaruhi
sistem politik.
Kegiatan Belajar 2
Kewarganegaraan dan penyelenggaraan pemerintah yg baik
A. Kewarganegaraan
Meningkatnya perhatian ttg kewarganegaraan disebabkan :
1. Fenomena perubahan dlm politik international yg berdampak pd negara nasional
Misal : runtuhnya kontrol komunis di eropa timur, pembentukan kembali batas
wilayah nasional disejumlah negara yg mengalami perpecahan
2. Meningkatnya dominasi ideologi kanan baru sehingga menimbulkan ancaman
terhadap hak sosial warga negara
3. Peningkatan migrasi antarnegara dan pengungsi yg mencari perlindungan
Definisi kewarganegaraan :
*menurut MARSHALL : status yg diperoleh mreka yg merupakan anggota penuh sebuah
komunitas. Semua yg memiliki status tersebut memiliki hak dan kewajiban yg sama yg melekat
pada status yg diperolehnya tsb.
Ada 2 dimensi yang terkandung dalam definisi marshall
1. Seperangkat aturan hukum yg mengatur hubungan sosial diantara individu , serta hak
dan kewajiban negara maupun warga negara
2. Seperangkat hubungan sosial di antara individu dan negara dan antar individu
*menurut OLOF PETERSSON : kesempatan yg sama untuk berpartisipasi dlm peraturan
masyarakat
*THOMAS JANOWSKI : keanggota pasif dan aktif dlm sebuah negara nasiona dgn hak-hak
universal
*JONATHAN FRIEDMAN : keanggotaan dalam wilayah tertentu atau dalam masyarakat yg
diatur sebuah pemerintah
JONATHAN FRIEDMAN : keanggotaan dalam wilayah tertentu atau dalam masyarakat yang
diatur oleh sebuah pemerintahan
B. Tradisi kewarganegaraan
Ada 2 tradisi :
1. Tradisi liberal/tradisi marshal : menekankan pada hak-hak individu
o Gagasan kewarganegaraan yg dikembangkan T.H marshal bermula dari ide Alfred
marshall
o Ketidakadilan scr ekonomi tdk dapat dihapus tetapi kondisi ketidaksamaan kelas
sosial akan lebih dapat diterima jika persamaan kewarganegaraan di akui
o Marshal mengembangkan analisis konsepsi kewarga negaraan TRIPARITITE yg
terdiri atas hak sipil, sosial, ekonomi
o Kewajiban utama adalah membayar pajak sbg imbalan untuk proteksi yg diterima
dari negara
o Warga harus diberi kebebasan seluas-luasnya untuk melakukan kegiatan mengejar
kebahagianya sendiri
2. Tradisi republikan/komunitarian : lebih menekankan kewajiban-kewajiban sbg
bagian dr kehidupan masyarakat
o Tidak mempunyai tokoh penggagas sentral
o Scr historis tradisi ini lebih tua yaitu pada masa yunani kuno dan romawi hingga
rousseau pada zaman modern
o Aristoteles ( zaman yunani ) : menyumbang pemikiran ttg pelayanan publik : warga
negara tdk menginginkan kekayaan dan kekuasaan untuk dirinya sendiri,
bertingkah laku sesuai dgn nilai dan norma
o Cicero ( masa Romawi ) menyumbang gagasan ttg kebijakan warga negara
o Machiavelli ( 1459-1517) memberikan ide ttg patriotisme dan kewarganegaraan
o Rousseau ( 1712-1778 ) memberikan sumbangan pikiran untuk menjawab
pertanyaan ttg bagaimana caranya membuat org bersedia tunduk pada negaranya
tetapi dpt mempertahankan kebebasan kemampuan manusia
o Tujuan kewarganegaraan dapat disederhanakan ke dalam 2 hal
1. Dapat diciptakan dan dipertahankannya polity yg adil dan stabil
2. Individu dapat menikmati kebebasannya
C. Penyelenggaraan yang baik ( good governance )
Good governance scr umum adalah : proses pengambilan keputusan dan proses
pelaksanaan keputusan-keputusan yg telah diambil/
o Dapat diartikan : sebuah proses pengambilan keputusan dgn cara pelaksanaan
keputusan yg dilakukan dgn baik
o Dilihat dari artinya yg penting dlm good governance : bagaimana proses
pengambilan/pelaksanaan keputusan tsb berlangsung
o Dalam analisis sistem politik konsep good governance dipakai untuk melihat
keterlibatan berbagai pihak dalam pembuatan dan pelaksanaan keputusan
o Ada 8 karateristik good governance :
1. Partisipasi/participation
2. Peraturan hukum/rule of law
3. Transparansi/transparancy
4. Tanggap/responsiveveness
5. Berorientasi konsensus/consensus oriented
6. Berkeadilan dan inklusif
7. Efektif dan efisien
8. Akuntabel
Kegiatan belajar 3
Sosialisasi dan komunikasi politik
A. Sosialisasi politik
Ada 2 Yang dipelajari
1. Sistem politik
2. Struktur yang melakukan sosialisasi politik/agen sosialisasi
*sosialisasi politik menurut ALMOND dan POWELL : sebuah proses lewat mana budaya politik
diinformasikan, dipertahankan dan diubah.
*sosialisasi politik adalah : proses dimana nilai, norma, kepercayaan,sikap, perilaku yg
diinformasikan, dipertahankan dan diubah.
B. Agen dan gaya sosialisasi
*Agen-agen sosialisasi Menurut Jenning dan Niemi : keluarga, kelompok peer, komunitas,
lingkungan tetangga, sistem sekolah, organisasi formal
C. Komunikasi politik
Merupakan fungsi sosialisasi dan budaya politik
Dibedakan menjadi 5 struktur
1. Tatap muka/face to face yg bersifat informal
2. Struktur non politis ...seperti : keluarga, kelopok ekonomi dan agama
3. Struktur input politik...seperti : partai politik, organisasi kepentingan atau
masyarakat sipil
4. Struktur output politik seperti : lembaga eksekutif, legeslatif, birokrasi,
5. Media massa ...: surat kabar
Modul 5
Partisipasi dan partai politik
Kegiatan belajar 1
Partisipasi politik
A. Definisi dan alasan berpartisipasi
Menurut :
1. Herbert Mcclosky : kegiatan sukarela dari warga masyarakat melalui mana mereka
mengambil bagian dlm proses pemilihan kekuasaan dan scr langsung dan tidak
langsung, dlm proses pembentukan kebijakan umum
2. Norman H. Nie dan sidney verba : kegiatan pribadi warga yg legal yg sedikit
banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi pejabat negara........
3. Samuel P.Huntington dan joan M : kegiatan warga yg bertindak sebagai pribadi-
pribadi, yg dimaksut untuk mempengaruhi pembuatan keputusan oleh
pemerintah, pertisipasi bisa bersifat individu atau kolektif , terorganisasi atau
spontan, mantap atau sporadis, secara damai atau kekerasan, legal atau ilegal,
efektif atau tidak efektif.
B. Jenis-jenis partisipasi
Dibedakan menurut intensitas dan frekuensinya
o david F. Roth dan Frank L. Wilson mengambarkan dlm piramida partisipasi : 1.
Pengamat 2. Partisipan 3. Aktivis.
o Gabriel A. Almond mengaitkan partisipasi politik dgn latar belakang sosial ekonomi
yaitu :
1. 22 % org amerika tdk aktif dlm politik .....ekonomi rendah dari kalangan kulit
hitam
2. 21 % hanya aktif memberikan suara ....ekonomi rendah daerah perkotaan (
specialis pemilih )
3. 15 % aktif memilih dan kegiatan politik ...ekonomi kuat gol atas (aktivis kampanye
)
4. 11 % aktivis penuh , pemimpin partai
o Joan nelson membedakan partisipasi menjadi : bersifat otonom dan yg dimobilisasi
o Kegiatan partisipasi dibedakan atas 2 macam :
1. Partisipasi yg melembaga ( routine political participation ) : partisipasi yg
dianjurkan/ legal
2. Partisipasi yg tdk melembaga : kegiatan yg tdk diperbolehkan oleh penguasa mis ;
pemogokan kerja buruh di pabrik, demonstrasi yg nerusak
C. Politik kelompok dan hak-hak kelompok ( group rights )
o Politik kelompok merupakan bagian dari gerakan politik pengakuan yg bermula dari
kemunculan politik identitas
o Keanekaragaman identitas dan budaya dapat disebabkan beberapa faktor :
1. Proses pembentukan negara baru pasca PD II yg tdk mengikuti garis pembelahan
scr alamiah
2. Konflik politik berdarah telah memaksa berpindahnya penduduk dari negara asal
3. Meningkatnya globalisasi yg menyebabkan banyak orang mencari kerja ke negara
lain
4. Pengelompokan identitas dan budaya yg tdk ditimbulkan oleh perbedaab etnis,
ras, ataupun nasionalitas
o Menurut kymlicka ada beberapa macam hak minoritas yg mungkin akan dituntut
oleh kelompok etnis atau nasionalis :
1. Hak untuk memerintah sendiri
2. Hak-hak polyetnis , bisa diberikan dlm bentuk dukungan finansial
3. Hak perwakilan khusus
D. Gerakan sosial baru
Faktor yg menyebabkan kemunculan gerakan ini seperti perubahan ekonomi, sosial,
dan politik
o Gerakan sosial baru adalah : bentuk aksi dan tingkah laku kolektif yg merefleksikan
kritik fundamental terhadap moderenitas dan rasionalitas
o Gerakan disebut “baru” karena :
1. Isu utamanya ttg inklusif ke dalam hak-hak dasar
2. Format pengorganisasian dari gerakan-gerakan ini tdk merefleksi gerakan massa
dari partai politik serikat buruh/birokrasi yg berusaha mendapat kekuasaan lewat
mobilisasi.
o Ciri-ciri GSB menurut hank jonston, enrique larana dan joseph gusfield :
1. Latar belakang status sosial partisipasi dari gerakan sangat bervariasi
2. Tidak merepresentasikan ideologi tertentu
3. Tidak menggunakan isu ekonomi tetapi lebih pada isu-isu simbolik dan budaya
4. Keterkaitan diantara individu dan kolektivitas tdk jelas lebih menekankan
identifikasi yg bersifat individual
5. Melibatkan aspek-aspek personal dan yg intim dari kehidupan manusia dan
bergerak ke wilayah kehidupan sehari-hari
6. Menggunakan taktik mobilisasi tanpa kekerasan
7. Pengorganisasian dan penyebaran organisasi2 gerakan sosial baru berkaitan dgn
krisis kredibilitas saluran partisipasi traditional
8. Organisasi gerakan sosial baru biasanya terdesentralisir, segmented, dan diffused
dan bersifat otonom lokal
E. Civil society
o Mulai ramai diperbincangkan sejak terjadinya transformasi politik dibekas negara uni
soviet dan negara-negara eropa timur.
o Konsep ini digunakan untuk mengambarkan pusat perpolitikan diluar negra yg bebas
menentukan
o Definisi menurut Cohen dan arato : wilayah interaksi sosial diantara wilayah ekonomi
dan negara yg didalamnya mencakup semua kelompok sosial yg paling intim, asosiasi
yg bersifat sukarela, gerakan sosial dan berbagai wadah komunikasi publik, yg
diciptakan melalui bentuk –bentuk pengaturan mobilisasi diri sendiri yg independen
dlm kelembagaan maupun kegiatan.
o Menurut Cohen dan Arato ada dua hal utama yang mempengaruhi perkembangan
kajian civil society, diantaranya adalah fokus utama partisipasi politik dilakukan tidak
oleh negara tetapi oleh masyarakat
o Civil society merupakan istilah yg dipergunakan bagi kelompok atau unsur otonom yg
bergerak di wilayah publik diluar masyarakat politik dan ekonomi.
o Ada 2 keuntungan civil society menurut Ryaas rasyid :
1. Dapat menghindari munculnya kekuasaan yg otoritarian akibat terlalu lemahnya
masyarakat
2. Mencegah kemungkinan meledaknya revolusi sosial akibat terlalu kuatnya
masyarakat
Kegiatan belajar 2
Latar belakang kaitan dengan masalah perwakilan dan partisipasi politik
o Studi tentang partai politik dimulai awal abad ke 20 yang dipelopori moisei
ostrogrorksy/1902, robert michels/1911, maurice duverger/1951 dan sigmund
neumann/1956
A. Latar belakang sejarah
o Partai politik pertama lahir di eropa barat dgn gagasan bahwa rakyat mrp faktor yg
menentukan dalam proses politik
o Permulaan abad ke 18 peranan partai politik di negara barat bersifat elitis dan
arsitokrasi ( mempertahankan kepentingan golongan bangsawan terhadap tuntutan
raja)
o Cikal bakal partai politik berawal dari dalam parlemen inggris yaitu kelompok the
tories ( tuan tanah dan bangsawan ) dan the wings ( pengusaha dan pedagang )
B. Kaitan dengan perwakilan politik
Ada 2 macam perwakilan :
1. Perwakilan politik/political representation......diwakili partai politik dan organisasi
politik
o Dasar perwakilan politik : partai politik bertujuan merebut/mempertahankan
kekuasaan politik
o Sebagai penyalur aspirasi politik
2. Perwakilan fungsional/function representation/non politik.....lebih menekankan
pada perwakilan golongan / profesi
C. Kaitan dengan partisipasi politik
Ada 2 macam partisipasi politik :
1. Partisipasi politik yg melembaga/rountine political participation
Adalah : partisipasi yg dianjurkan dan scr formal diperbolehkan oleh penguasa
C/: ikut dalam pemilu, kegiatan seminar, diskusi serta kegiatan yg diperbolehkan
oleh penguasa
2. Partisipasi politik yg tidak melembaga /nonroutine political participaion
Adalah : kegiatan yg tidak dianjurkan / dilarang oleh penguasa
C/: demonstrasi, mogok, protes
o Partisipasi politik juga bisa dibedakan menurut penerimaan dari masyarakat
o Nelson membedakan partisipasi politik menjadi :
a. Partisipasi yg bersifat otonom ...... partisipasi bersifat sukarela dan atas inisiatif
masyarakat
b. Partisipasi yg dimobilisasi..... diarahkan oleh pemerintah
Kegiatan belajar 3
Pengertian, definisi, dan fungsi partai politik
Modul 6
Undang-undang dasar dan pembagian kekuasaan
Kegiatan belajar 1
Undang-undang dasar
Kegiatan belajar 2
Pembagian kekuasaan menurut tingkat (otonomi) dan
Fungsi (chek and balance)
Kegiatan belajar 3
UUD di indonesia
A. Pelaksanaan UUD 45 di indonesia
1. UUD 45 : 18 agustus 1945 s/d 1949
2. UUD RIS : 1949 – 1950
3. UUD sementara : 1950 – 1959
4. UUD 45 (yang belum diamandemen) 1959 – 1999
5. UUD 45 yang diammandemen : yang dlm proses perubahan pertama – ke empat
1999-2002
Membandingkan antara aturan-autran konstitusional dengan praktek-praktek
penyelenggaraan pemeintah :
1. UUD 45 yg belaku 18/8/45
o sistem pemerintahan presidensial, pembantu presiden adalah para mentri,
o para mentri tidak bertanggung jawab kepada legislatif,
o presiden disebut eksekutif tetap
o pengumuman badan pekerja 11/11/45 dan maklumat pemerintah 14/11/45
tangung jawab politik ditangan mentri keadaan ini dipertahankan hingga
digantinya UUD 45 dgn UUD RIS
2. terhadap kejadian diatas , beberapa pakar berpendapat sbg penyimpangan pertama
atas UUD 45
3. UUD 45 tidak memuat ketentuan khusus yg mengatur partai politik. November 1945
diberi kebebasan partai politik untuk berdiri dan berkembang
4. Meskipun demikian di dalam menghadapi keadaan darurat kekuasaan pemerintah
telah 3 kali diserahkan kepd presiden :
1. Melalui maklumat presiden untuk mengatasi penculikan beberapa anggota
kabinet oleh persatuan perjuangan, pengambilan kekuasaan presiden dari tgl 22/6
s/d 2/10/1946
2. 27/6/ s/d 3/7/1947 mengatasi keadaan darurat sebagai akibat penandatanganan
persetujuan linggarjati
3. 15/9/1948 selama 3 bulan mengatasi peristiwa pembrontakan PKI madiun
5. UUD RIS 49 dan UUDS 1950 menganut sistem parlementer
6. Pada masa penyelenggaraan pemerintahan sejak dekrit presiden sampai th 1965. Orde
lama sering terjadi penyimpangan terhadap uud 45. Pemilu belum berhasil
dilaksanakan
Penyimpangan yang lain diantaranya
1. Presiden menggunakan kekuasaan eksekutif dan legislatif scr berlebihan
2. Keputusan MPRS untuk mengangkat presiden seumur hidup
3. Tidak diajukannya RAPBN untuk memperoleh persetujuan DPR
4. Presiden pernah membubarkan DPR (1960) karena tdk menyetujui RAPBN yg
diajukan pemerintah
7. Praktik penyelenggaraan pemerintah setelah th 1966, orde baru.
Kegiatan belajar 4
Pembagian kekuasaan di indonesia (checks and balances dan otonomi daerah)
Sebelum dilakukan amandemen uud 45 , scr eksplisit mengatakan bahwa doktrin
pemisahan kekuasaan dianut, namun menganut sistem pembagian kekuasaan.
o Bab III ttg kekuasaan pemerintah negara
o Bab Vii ttg DPR
o Bab IX ttg kekuasaan kehakiman
o Kekuasaan legislatif dijalankan presiden dan Dpr
o Kekuasaan eksekutif oleh presiden dibantu para mentri
o Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh MA dan badan kehakiman lainya
o Kesimpulan : Pembagian kekuasaan terlihat dlam sistem ketatanegaraan indonesia
Masa demokrasi terpimpin :
o Usaha meninggalkan pembagian kekuasaan tsb antara lain :
o Upacara pelantikan menteri kehakiman 12/12/63 yang menyatakan bahwa setelah kita
kembali ke uud 45 , trias political kita tinggalkan sebab asalnya dari sumber-sumber
liberalisme
o Uu no 19 th 1964 ttg ketentuan pokok kekuasaan kehakiman : penjelasan umum nya
berbunyi “ trias politica tidak mempunyai tempat sama sekali dalam hukum nasional
indonesia. Presiden/pemimpin besar revolusi harus dapat melakukan campur tangan
dlm pengadilan yaitu dalam hal-hal tertentu. Ini bertentangan dgn uud 45 pasal 24
dan 25
Masa orde baru :
o Meluruskan kepincangan-kepincangan diantaranya :
Uu no 19 th 64 diganti dgn uu no 14 th 1970 ; prinsip kebebasan kehakiman telah
diupayakan dihidupkan kembali
o Masa orde baru checks and balance telah dijalankan
o Terjadi dominannya lembaga eksekutif atas lembaga lain.
o DPR periode 1987-1992 tercatat dari 500 anggota DPR, 100 diantaranya menduduki
kursi legislatif lewat pengangkatan presiden
o Dominasi kekuasaan presiden akibat tidak adanya pembatasan scr tegas dlm uud 45
mengenai pembatasan masa jabatan presiden
B. Otonom
Modul 7
Bentuk eksekutif dan bentuk-bentuk pemerintahan
Kegiatan belajar 1
Badan eksekutif dan birokrasi
A. Badan eksekutif
Adalah badan yg melaksanakan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh badan
legislatif
o Sistem presidensial badan eksekutif : presiden dibantu para mentri
o Sistem parlementer : perdana mentri dibantu para mentri
B. Birokrasi
Adalah : seluruh aparat pemerintahan yang membantu tugas pemerintah mengenai
dan menerima gaji dari negara karena statusnya.
o Birokrasi merupakan agen pelaksana kebijakan eksekutif
o Almond dan powell birokrasi pemerintah adalah : sekumpulan jabatan tugas yg
terorganisasi scr formal yg berkaitan dgn jenjang yg lebih komplek yang tunduk pada
pembuat peran........
o Max weber : organisasi yg luas dan kompleks dgn wilayah kerja yg tetap ,memliki
sistem yg heirarkis serta otoritas sentralitis.......
o Rumusan ideal tipe organisasi menurut weber :
1. Mengarahkan tenaga scr teratur dan terus menerus untuk mencapai tujuan
2. Organsasi birokrasi menganut sistem heirarki
3. Keseragaman setiap pekerjaan tanpa memandang jumlah org yg ikut serta
4. Harus mengabdi pada jabatanya, tdk didasarkan pertimbangan individu,
5. Didasarkan pada kualifikasi teknis
6. Berusaha memelihara organisasi administrasi yg mampu mencapai tingkat efisiensi
tertinggi
o Rumusan weber birokrasi merupakan suatu organisasi, rasional, profesional, modern
dan impersonal
o Secara administrasi birokrasi memiliki 2 fungsi :
a. Fungsi pelayanan : ditunjukan sbg lembaga memberi pelayanan langsung ke
masyarakat
b. Fungsi regulasi : birokrasi diarahkan pada fungsi pengaturan operasionalisasi
kegiatan yg ada dalam masyarakat.
o 4 sumber kekuasaan penting menurut Guy peters :
1. Penguasaan informasi dan keahlian
2. Kewenangan yg berkaitan dgn pengambilan kebijakan
3. Adanya dukungan politik
4. Sifatnya yang permanen dan stabil
o Fenomena besarnya peranan birokrasi dlm kehidupan politik dikemukakan oleh fred
riggs sebagai bureaucratic polity ( masyrakat politik birokratik) : merupakan suatu
bentuk sistem politik dimana kekuasaan dan partisipasi politik dlm membuat
keputusan terbatas sepenuhnya pada para penguasa negara.
o Ciri-ciri masyarakat politik birokratik :
1. Lembaga politik yang dominan adalah birokrasi
2. Lembaga politik lainya , spt : parlemen, partai politik dan semua kelompok
kepentingan semua lemah tdk mampu melakukan kontrol terhadap birokrasi.
3. Masyarakat luas diluar birokrasi scr politik dan ekonomi pasif
Kegiatan belajar 2
Bentuk pemerintahan
A. Sistem parlementer
o Sistem pemerintahan dimana badan eksekutif atau kabinet yg ada diharapkan mampu
mencerminkan kekuatan-kekuatan sosial dan politik yg ada dlm parlemen.
o Contoh republik perancis dan kerajaan inggris
o Prancis th 1958 saat republik prancis V, sistem pemerintahanya parlementer ,
menghadirkan seorang presiden dan perdana metri yg bertindak sbg pimpinan badan
eksekutif
o Inggris , badan eksekutif dipimpin perdana mentri , bentuk negara kerajaan, yg
mempunyai ratu yg kedudukannya sbg kepala negara yang simbolik.
B. Bentuk presidensial
o Badan eksekutif terlepas dari badan legislatif
o Badan ekselutif dipimpin presiden dan dibantu beberapa mentri
Contoh : amerika
o Kebanyakan RUU berasal dari eksekutif
o Kekuasaan legislatif terutama terlhat dari wewenangnya untuk memutuskan RUU
yang menyangkut anggaran belanja
o Preiden berhak memveto yg telah diterima oleh kongres, tetapi tahap pengesahan
tetap harus tunduk pada keputusan kongres
o Presiden dapat memilih mentrinya tanpa memikirkan konstelasi kekuatan politik di
badan legislatif
o Untuk jabatan penting spt : mentri , hakim agung, duta besar harus mendapat
persetujuan dari senat.
C. Bentuk semi presidensial
o Menurut Maurice duverger : suatu negara dianggap menerapkan sistem semi
presidensial jika konstitusinya diatur 3 hal berikut :
1. Presiden dipilih melalui hak pilih universal/umum
2. Presiden memiliki kekuasaan yg cukup besar
3. Presiden memiliki lawan politik , namun seorang perdana mentri yg memegang
kekuasaan eksekutif dan pemerintah dpt tetap memegang jabatanya seandainya
parlemen tdk menunjukkan oposisi kepada mereka.
o Terdapat 3 macam praktik negara-negara yg menerapkan sistem semi preidensial :
1. Tiga negara dgn presiden sebagai boneka ; austria, irlandia, islandia
2. Perancis dimana kedudukan presiden sangat kuat, berbagai keputusan tanpa
ditandatangani perdana mentri/ tanpa persetujuan pemerintah mayoritas
parlemen
3. Kekuasaan presiden dan pemerintah seimbang seperti di : republik weimar,
finlandia dan portugal, ketiga negara ini terdapat dualisme dimana ada seorang
presiden yg dipilih melalui pemilu dan diberi kekuasaan pribadi bersam dgn
perdana mentri serta pemerintah yg bersandar pd parlemen dan diberi kekuasaan
eksekutif
Dalam penerapan sistem pemerintahan semi presidensial, maka tujuan utamanya
adalah meminimalkan kelemahan sistem presidensial dan parlementer
D. Badan eksekutif di negara eks komunis
Perbedaan badan eksekutif dgn negara demokratis :
1. DPR tidak dilihat sbg legislatif saja, tetapi sbg badan dimana semua kekuasaan
(eksekutif, legislatif, yudikatif) dipusatkan , sistem ini disebut juga sistem assembly
goverment (pemerintahan majelis)
2. Peranan yg dominan dari partai komunis yg menyelami semua aparatur
kenegaraan
o Dinegara eks uni soviet fungsi eksekutif dibagi 2 badan yaitu : pimpinan DPR yakni
presidium soviet tertinggi, dan Kabinet
o Presidium terdiri + 30 org anggota soviet tertinggi bertindak sbg steering committee
dan menyelenggaakan tugas-tugasnya selama badan iu tdk bersidang, spt : menunjuk
dan memberhentikan menteri, membubarkan soviet tertinggi
o Kedudukan Presidium soviet tertinggi boleh dikatakan unik sebab selain
menyelenggarakan kekuasaan tertentu juga merupakan kepala negara kolektif
(collegium president )
o Wewenang prisidium :
- Bidang eksekutif : mengeluarkan dekrit-dekrit
- Yudikatif : membatalkan keputusan-keputusan dan aturan-aturan kabinet
o Anggota kabinet berkisar antara 25 dan 50 orang secara formal para mentri diangkat
oleh soviet tertinggi
o Kekuasaan kabinet meliputi bidang legislatif :
- Menyusun UU dan mengajukan ke soviet tertinggi
- Mengeluarkan aturan-aturan dan keputusan (decision and order ) yg
bersifat mengikat diseluruh wilayah uni soviet
A. Badan eksekutif
o Mulai bulan nov 1945 sampai 1959 sistem pemerintahan indonesia adalah parlementer
o Presiden sbg kepala negara
o Kekuasaan eksekutif dijalankan oleh seorang perdana mentri dibantu sejumlah mentri
o Dari th 1945 s/d 59 terdapat 18 kabinet
o Jumlah metri dalam suatu kabinet tidak menentu “
- Kabinet syahrir I : 16 orang
- Amir syarifudin : 37 orang
- Ali sastro amidjojo II ( hasil koalisi pemilu 1955 ) : 25 org
- Ali sastro amidjojo II : 6 org, dari parkindo, PSII dan partai katolik masing masing 2
orang, sementara IPKI dan non partai masing-masing 1 orang
B. Birokrasi diindonesia
Modul 8
Badan legislatif dan Pemilihan Umum
Kb.1
Jean Jacques Rousseau seorang pemikir Perancis (1712-1778) adalah pelopor dari gagasan
kedaulatan rakyat, ia tidak menyetujui adanya badan perwakilan, akan tetapi mencita-citakan
suatu bentuk demokrasi langsung dimana rakyat secara langsung merundingkan dan
memutuskan soal soal kenegaraan dan politik.
Demokrasi langsung yang masih dipertahankan dalam bentuk khusus adalah referendum
atau plebisit
C.F Strong : demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan dimana mayoritas anggota dewasa
dan masyarakat politik ikut serta atas dasar sistem perwakilan yang menjamin bahwa
pemerintah akhirnya mempertanggungjawabkan kepada mayoritas itu”
Perwakilan (representation) adalah konsep bahwa seseorang atau suatu kelompok
mempunyai kemampuan atau kewajiban untuk bicara dan bertindak atas nama kelompok
yang lebih besar.
Ada dua macam perwakilan yang kita kenal:
- Perwakilan politik (politic representation) adalah perwakilan yang didasarkan
suatu kepartaian, anggota DPR dipilih melalui pemilu melalui partai politik
- Perwakilan fungsional adalah perwakilan yang didasarkan pada golongan
fungsional
Keanggotaan majelis tinggi secara turun temurun contoh di Inggris (House of lords)
Di Kanada majelis tinggi ditentukan atas jasa seseorang terhadap masyarakat, disebut senat
Di India majelis tinggi disebut Rajya Sabba (council of state)
Di Amerika disebut senat.
Keanggotaan majelis rendah dipilih melalui pemilu, wewenang majelis rendah lebih besar
dibanding majelis tinggi
Di Inggris majelis rendah disebut house of commons dalam masa jabatan 5 tahun
Di India majelis rendah disebut lok sabba dalam masa jabatan 5 tahun
Di Amerika Serikat majelis rendah disebut house of representatives dalam masa jabatan 2
tahun
Di Filipina majelis rendah disebut national assembly dalam masa jabatan 2 tahun
Badan legislatif adalah badan perwakilan rakyat adalah suatu lembaga yang dibangun oleh
para wakil rakyat
Fungsi badan legislatif:
- Menentukan kebijakan dan membuat undang undang
- Mengontrol badan eksekutif sebagai pelaksana pemerintahan
Hak bertanya adalah hak anggota badan legistlatif untuk mengajukan pertanyaan kepada
pemerintah mengenai suatu hal.
Hak interpelasi adalah hak untuk meminta keterangan kepada pemerintah mengenai
kebijakan di suatu bidang.
Hak Angket adalah hak badan legislatif untuk mengadakan penyelidikan sendiri.
Hak mosi yaitu apabila badan memberikan mosi tidak percaya, maka kabinet harus
mengundurkan diri.
Kb2
Badan Legislatif di Indonesia
Dengan Penpres No. 3 tahun 1960, presiden membubarkan DPR karena DPR hanya
menyetujui 36 milyar rupiah APBN dari 44 milyar yang diajukan. Setelah
membubarkan DPR, presiden mengeluarkan Penpres No. 4 tahun 1960 yang mengatur
Susunan DPR-Gotong Royong (DPR-GR).
DPR-GR beranggotakan 283 orang yang semuanya diangkat oleh presiden dengan
Keppres No. 156 tahun 1960. Adapun salah satu kewajiban pimpinan DPR-GR adalah
memberikan laporan kepada presiden pada waktu-waktu tertentu. Kewajiban ini
merupakan penyimpangan dari Pasal 5, 20, dan 21 UUD 1945. Selama 1960-1965, DPR-
GR menghasilkan 117 UU dan 26 usul pernyataan pendapat.
Dalam masa ini, DPR berada di bawah kontrol eksekutif. Kekuasaan presiden yang
terlalu besar dianggap telah mematikan proses demokratisasi dalam bernegara. DPR
sebagai lembaga legislatif yang diharapkan mampu menjalankan fungsi penyeimbang
(checks and balances) dalam prakteknya hanya sebagai pelengkap dan penghias
struktur ketatanegaraan yang ditujukan hanya untuk memperkuat posisi presiden
yang saat itu dipegang oleh Soeharto.
Pada 7 Juni 1999, atau 13 bulan masa kekuasaan Habibie, Pemilu untuk memilih
anggota legislatif kemudian dilaksanakan. Pemilu ini dilaksanakan dengan terlebih
dulu mengubah UU tentang Partai Politik (Parpol), UU Pemilihan Umum, dan UU
tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, dan DPRD (UU Susduk), dengan tujuan
mengganti sistem Pemilu ke arah yang lebih demokratis. Hasilnya, terpilih anggota
DPR baru.
Meski UU Pemilu, Parpol, dan Susduk sudah diganti, sistem dan susunan
pemerintahan yang digunakan masih sama sesuai dengan UUD yang berlaku yaitu
UUD 1945. MPR kemudian memilih Abdurrahman Wahid sebagai presiden dan
Megawati Soekarnoputri sebagai wakil presiden. Ada banyak kontroversi dan sejarah
baru yang mengiringi kerja DPR hasil Pemilu 1999 ini.
Pertama, untuk pertama kalinya proses pemberhentian kepala negara dilakukan oleh
DPR. Dengan dasar dugaan kasus korupsi di Badan Urusan Logistik (oleh media massa
populer sebagai “Buloggate”), presiden yang menjabat ketika itu, Abdurrahman
Wahid, diberhentikan oleh MPR atas permintaan DPR. Dasarnya adalah Ketatapan
MPR No. III Tahun 1978. Abdurrahman Wahid kemudian digantikan oleh wakil
presiden yang menjabat saat itu, Megawati Soekarnoputri.
Kedua, DPR hasil Pemilu 1999, sebagai bagian dari MPR, telah berhasil melakukan
amandemen terhadap UUD 1945 sebanyak empat kali yaitu pada tahun 1999,
(pertama), 2000 (kedua), 2001 (ketiga), dan 2002 (keempat). Meskipun hasil dari
amandemen tersebut masih dirasa belum ideal, namun ada beberapa perubahan
penting yang terjadi. Dalam soal lembaga-lembaga negara, perubahan-perubahan
penting tersebut di antaranya: lahirnya Dewan Perwakilan Daerah (DPD), lahirnya
sistem pemilihan presiden langsung, dan lahirnya Mahkamah Konstitusi.
Ketiga, dari sisi jumlah UU yang dihasilkan, DPR periode 1999-2004 paling produktif
sepanjang sejarah DPR di Indonesia dengan mengesahkan 175 RUU menjadi UU.
Meski perlu dicatat pula bahwa berdasarkan penelitian yang dilakukan PSHK tingginya
kualitas ternyata tidak sebanding dengan kualitas (Susanti, dkk, 2004).
Amandemen terhadap UUD 1945 yang dilakukan pada tahun 1999-2002 membawa
banyak implikasi ketatanegaraan yang kemudian diterapkan pada Pemilu tahun 2004.
Beberapa perubahan tersebut yaitu perubahan sistem pemilihan lembaga legislatif
(DPR dan DPD) dan adanya presiden yang dilakukan secara langsung oleh rakyat.
Dalam Pemilu tahun 2004 ini, mulai dikenal secara resmi lembaga perwakilan rakyat
baru yang bernama Dewan Perwakilan Daerah (DPD). DPR merupakan representasi
dari jumlah penduduk sedangkan DPD merupakan representasi dari wilayah. Implikasi
lanjutannya adalah terjadi perubahan dalam proses legislasi di negara ini.
Idealnya, DPR dan DPD mampu bekerja bersama-sama dalam merumuskan sebuah
UU. Hanya saja karena cacatnya amandemen yang dilakukan terhadap UUD 1945,
relasi yang muncul menjadi timpang. DPR memegang kekuasaan legislatif yang lebih
besar dan DPD hanya sebagai badan yang memberi pertimbangan kepada DPR dalam
soal-soal tertentu.
Sistem Pemilihan Umum merupakan metode yang mengatur serta memungkinkan warga
negara memilih/mencoblos para wakil rakyat diantara mereka sendiri. Metode berhubungan
erat dengan aturan dan prosedur merubah atau mentransformasi suara ke kursi di parlemen.
Mereka sendiri maksudnya adalah yang memilih ataupun yang hendak dipilih juga
merupakan bagian dari sebuah entitas yang sama.
Sistem pemilihan
Sistem pencalonan.
Bidang ilmu politik mengenal beberapa sistem pemilihan umum yang berbeda-beda dan
memiliki cirikhas masing-masing akan tetapi, pada umumnya berpegang pada dua prinsip
pokok, yaitu:
Pada sistem ini, rakyat dianggap sebagai suatu massa individu-individu yang sama. Individu-
individu inilah sebagai pengendali hak pilih masing-masing dalam mengeluarkan satu suara
di tiap pemilihan umum untuk satu lembaga perwakilan.
Pada sistem ini, rakyat dianggap sebagai sekelompok individu yang hidup bersama-sama
dalam beraneka ragam persekutuan hidup. Jadi persekuuan-persekutuan inilah yang
diutamakan menjadi pengendali hak pilih.
Pada masa ini pemilu diselenggarakan oleh kabinet BH-Baharuddin Harahap (tahun 1955).
Pada pemilu ini pemungutan suara dilaksanakan 2 kali yaitu yang pertama untuk memilih
anggota Dewan Perwakilan Rakyat pada bulan September dan yang kedua untuk memilih
anggota Konstituante pada bulan Desember. Sistem yang diterapkan pada pemilu ini
adalahsistem pemilu proporsional. Sistem Pemilu
Pelaksanaan pemilu pertama ini berlangsung dengan demokratis dan khidmat, Tidak ada
pembatasan partai politik dan tidak ada upaya dari pemerintah mengadakan intervensi atau
campur tangan terhadap partai politik dan kampanye berjalan menarik. Pemilu ini diikuti 27
partai dan satu perorangan.
Akan tetapi stabilitas politik yang begitu diharapkan dari pemilu tidak tercapai. Kabinet Ali (I
dan II) yang terdiri atas koalisi tiga besar: NU, PNI dan Masyumi terbukti tidak sejalan dalam
menghadapi beberapa masalah terutama yang berkaitan dengan konsepsi Presiden Soekarno
zaman Demokrasi Parlementer berakhir.
Setelah pencabutan Maklumat Pemerintah pada November 1945 tentang keleluasaan untuk
mendirikan partai politik, Presiden Soekarno mengurangi jumlah partai politik menjadi 10
parpol. Pada periode Demokrasi Terpimpin tidak diselanggarakan pemilihan umum.
Setelah turunnya era Demokrasi Terpimpin yang semi-otoriter, rakyat berharap bisa
merasakan sebuah sistem politik yang demokratis & stabil. Upaya yang ditempuh untuk
mencapai keinginan tersebut diantaranya melakukan berbagai forum diskusi yang
membicarakan tentang sistem distrik yang terdengan baru di telinga bangsa Indonesia.
Pendapat yang dihasilkan dari forum diskusi ini menyatakan bahwa sistem distrik
dapat menekan jumlah partai politik secara alamiah tanpa paksaan, dengan tujuan partai-
partai kecil akan merasa berkepentingan untuk bekerjasama dalam upaya meraih kursi dalam
sebuah distrik. Berkurangnya jumlah partai politik diharapkan akan menciptakan stabilitas
politik dan pemerintah akan lebih kuat dalam melaksanakan program-programnya, terutama
di bidang ekonomi.
Karena gagal menyederhanakan jumlah partai politik lewat sistem pemilihan umum,
Presiden Soeharto melakukan beberapa tindakan untuk menguasai kehidupan kepartaian.
Tindakan pertama yang dijalankan adalah mengadakan fusi atau penggabungan diantara
partai politik, mengelompokkan partai-partai menjadi tiga golongan yakni Golongan Karya
(Golkar), Golongan Nasional (PDI), dan Golongan Spiritual (PPP). Pemilu tahun1977 diadakan
dengan menyertakan tiga partai, dan hasilnya perolehan suara terbanyak selalu diraih Golkar
Pada masa Reformasi 1998, terjadilah liberasasi di segala aspek kehidupan berbangsa
dan bernegara. Politik Indonesia merasakan dampak serupa dengan diberikannya ruang bagi
masyarakat untuk merepresentasikan politik mereka dengan memiliki hak mendirikan partai
politik. Banyak sekali parpol yang berdiri di era awal reformasi. Pada pemilu 1999 partai
politik yang lolos verifikasi dan berhak mengikuti pemilu ada 48 partai. Jumlah ini tentu
sangat jauh berbeda dengan era orba.
Pada tahun 2004 peserta pemilu berkurang dari 48 menjadi 24 parpol saja. Ini disebabkan
telah diberlakukannya ambang batas(Electroral Threshold) sesuai UU no 3/1999 tentang
PEMILU yang mengatur bahwa partai politik yang berhak mengikuti pemilu selanjtnya adalah
parpol yang meraih sekurang-kurangnya 2% dari jumlah kursi DPR. Partai politikyang tidak
mencapai ambang batas boleh mengikuti pemilu selanjutnya dengan cara bergabung dengan
partai lainnya dan mendirikan parpol baru.
tuk partai politik baru. Persentase threshold dapat dinaikkan jika dirasa perlu seperti
persentasi Electroral Threshold 2009 menjadi 3% setelah sebelumnya pemilu 2004 hanya 2%.
Begitu juga selanjutnya pemilu 2014 ambang batas bisa juga dinaikan lagi atau diturunkan.
Pentingnya Pemilu
Pemilu dianggap sebagai bentuk paling riil dari demokrasi serta wujud paling konkret
keiktsertaan(partisipasi) rakyat dalam penyelenggaraan negara. Oleh sebab itu, sistem &
penyelenggaraan pemilu hampir selalu menjadi pusat perhatian utama karena melalui
penataan, sistem & kualitas penyelenggaraan pemilu diharapkan dapat benar-benar
mewujudkan pemerintahan demokratis.
Pemilu merupakan sarana bagi rakyat untuk berpartisipasi dalam proses politik.
Pemilu merupakan sarana untuk melakukan penggantian pemimpin
secara konstitusional.
Berikut penjabaran mengenai kelebihan dan kekurangan sistem distrik dan proporsional yang
keduanya termasuk sistem pemilu mekanis seperti yang dijelaskan di atas.
Di dalam sistem distrik sebuah daerah kecil menentukan satu wakil tunggal berdasarkan
suara terbanyak, sistem distrik memiliki karakteristik, antara lain :
first past the post : sistem yang menerapkan single memberdistrict dan pemilihan
yang berpusat pada calon, pemenangnya adalah calon yang mendapatkan suara
terbanyak.
the two round system : sistem ini menggunakan putaran kedua sebagai dasar untuk
menentukan pemenang pemilu. ini dijalankan untuk memperoleh pemenang yang
mendapatkan suara mayoritas.
the alternative vote : sama dengan first past the post bedanya adalah para pemilih
diberikan otoritas untuk menentukan preverensinya melalui penentuan ranking
terhadap calon-calon yang ada.
block vote : para pemilih memiliki kebebasan untuk memilih calon-calon yang
terdapat dalam daftar calon tanpa melihat afiliasi partai dari calon-calon yang ada.
Sistem ini mendorong terjadinya integrasi antar partai, karena kursi kekuasaan yang
diperebutkan hanya satu.
Perpecahan partai dan pembentukan partai baru dapat dihambat, bahkan dapat
mendorong penyederhanaan partai secara alami.
Distrik merupakan daerah kecil, karena itu wakil terpilih dapat dikenali dengan baik
oleh komunitasnya, dan hubungan dengan pemilihnya menjadi lebih akrab.
Ada kesenjangan persentase suara yang diperoleh dengan jumlah kursi di partai, hal
ini menyebabkan partai besar lebih berkuasa.
Partai kecil dan minoritas merugi karena sistem ini membuat banyak suara terbuang.
Sistem Pemilu
Sistem yang melihat pada jumlah penduduk yang merupakan peserta pemilih. Berbeda
dengan sistem distrik, wakil dengan pemilih kurang dekat karena wakil dipilih melalui tanda
gambar kertas suara saja. Sistem proporsional banyak diterapkan oleh negara multipartai,
seperti Italia, Indonesia, Swedia, dan Belanda.
Sistem ini juga dinamakan perwakilan berimbang ataupun multi member constituenty. ada
dua jenis sistem di dalam sistem proporsional, yaitu ;
the single transferable vote : para pemilih di beri otoritas untuk menentukan
preferensinya. pemenangnya didasarkan atas penggunaan kota.
Dipandang lebih mewakili suara rakyat sebab perolehan suara partai sama dengan
persentase kursinya di parlemen.
Setiap suara dihitung & tidak ada yang terbuang, hingga partai kecil & minoritas
memiliki kesempatan untuk mengirimkan wakilnya di parlemen. Hal ini sangat
mewakili masyarakat majemuk(pluralis).
Wakil rakyat kurang dekat dengan pemilihnya, tapi lebih dekat dengan partainya. Hal
ini memberikan kedudukan kuat pada pimpinan partai untuk menentukan wakilnya di
parlemen.
Banyaknya partai yang bersaing menyebabkan kesulitan bagi suatu partai untuk
menjadi partai mayoritas.
Perbedaan utama antara sistem proporsional & distrik adalah bahwa cara penghitungan
suara dapat memunculkan perbedaan dalam komposisi perwakilan dalam parlemen bagi
masing-masing partai politik.
Dieter Nohlen mendefinisikan sistem pemilihan umum dalam 2 pengertian, dalam arti luas
dan dalam arti sempit. Dalam arti luas, sistem pemilihan umum adalah “….segala proses yang
berhubungan dengan hak pilih, administrasi pemilihan dan perilaku pemilih." Lebih lanjut
Nohlen menyebutkan pengertian sempit sistem pemilihan umum adalah “…cara dengan
mana pemilih dapat mengekspresikan pilihan politiknya melalui pemberian suara, di mana
suara tersebut ditransformasikan menjadi kursi di parlemen atau pejabat publik."
MODUL 9
BADAN YUDIKATIF
Judical review adalah wewenang untuk menilai apakah undang undang sesuai dengan
undang undang dasar, apabila tidak sesuai maka undang undang tersebut batal
Badan Yudikatif Indonesia berfungsi menyelenggarakan kekuasaan kehakiman dengan tujuan
menegakkan hukum dan keadilan. Kekuasaan kehakiman di Indonesia, menurut konstitusi,
berada di tangan Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya
(peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer, peradilan tatausaha negara) serta
sebuah Mahkamah Konstitusi.
Mahkamah Agung
Mahkamah Agung – sesuai Pasal 24A UUD 1945 – memiliki kewenangan mengadili kasus
hukum pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-
undang terhadap undang-undang, dan mempunyai wewenang lain yang diberikan oleh
undang-undang. Sebagai sebuah lembaga yudikatif, Mahkamah Agung memiliki beberapa
fungsi. Fungsi-fungsi tersebut adalah: Potret Indonesia
Fungsi Peradilan. Pertama, membina keseragaman dalam penerapan hukum melalui putusan
kasasi dan peninjauan kembali. Kedua, memeriksa dan memutuskan perkara tingkat pertama
dan terakhir semua sengketa tentang kewenangan mengadili, permohonan peninjauan
kembali putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, sengketa akibat perampasan
kapal asing dan muatannya oleh kapal perang RI. Ketiga, memegang hak uji materiil, yaitu
menguji ataupun menilai peraturan perundangan di bawah undang-undang apakah
bertentangan dengan peraturan dari tingkat yang lebih tinggi.
Fungsi Mengatur. Dalam fungsi ini, Mahkamah Agung mengatur lebih lanjut hal-hal yang
diperlukan bagi kelancaran penyelenggaraan peradilan apabila terdapat hal-hal yang belum
diatur dalam Undang-undang tentang Mahkamah Agung.
Saat ini, Mahkamah Agung memiliki sebuah sekretariat yang membawahi Direktorat Jenderal
Badan Peradilan Umum, Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama, Direktorat Jenderal
Badan Peradilan Tata Usaha Negara, Badan Pengawasan, Badan Penelitian dan Pelatihan dan
Pendidikan, serta Badan Urusan Administrasi. Badan Peradilan Militer kini berada di bawah
pengaturan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Tata Usaha Negara.
Mahkamah Agung memiliki sebelas orang pimpinan yang masing-masing memegang tugas
tertentu. Daftar tugas pimpinan tersebut tergambar melalui jabatan yang diembannya yaitu:
(1) Ketua; (2) wakil ketua bidang yudisial; (3) wakil ketua bidang non yudisial; (4) ketua muda
urusan lingkungan peradilan militer/TNI; (5) ketua muda urusan lingkungan peradilan tata
usaha negara; (6) ketua muda pidana mahkamah agung RI; (7) ketua muda pembinaan
mahkamah agung RI; (8) ketua muda perdata niaga mahkamah agung RI; (9) ketua muda
pidana khusus mahkamah agung RI, dan; (10) ketua muda perdata mahkamah agung RI.
Selain para pimpinan, kini Mahkamah Agung memiliki 37 orang Hakim Agung sementara
menurut Undang-undang Nomor 5 tahun 2004 Mahkamah Agung diperkenankan untuk
memiliki Hakim Agung sebanyak-banyaknya enam puluh (60) orang.
Mahkamah Konstitusi
Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir (sifatnya
final) atas pengujian undang-undang terhadap UUD 1945, memutus sengketa kewenangan
lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945, memutus pembubaran
partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum. Mahkamah
Konstitusi juga wajib memberikan putusan atas pendapat DPR bahwa Presiden/Wapres
diduga telah melakukan pelanggaran hukum berupa penkhianatan terhadap negara, korupsi,
tindak penyuapan, tindak pidana berat atau perbuatan tercela. Atau, seputar
Presiden/Wapres tidak lagi memenuhi syarat untuk melanjutkan jabatannya. Mahkamah
Konstitusi hanya dapat memproses permintaan DPR untuk memecat Presiden dan atau Wakil
Presiden jika terdapat dukungan sekurang-kuranya dua per tiga dari jumlah anggota DPR
yang hadir dalam sidang paripurna yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya dua per tiga dari
jumlah anggota DPR.
Susunan Mahkamah Konstitusi terdiri atas 9 orang anggota hakim konstitusi yang ditetapkan
dengan Keputusan Presiden. Dari 9 orang tersebut, 1 orang menjabat Ketua sekaligus
anggota, dan 1 orang menjabat wakil ketua merangkap anggota. Ketua dan Wakil Ketua
Mahkamah Konstitusi masing-masing menjabat selama 3 tahun. Selama menjabat sebagai
anggota Mahkamah Konstitusi, para hakim tidak diperkenankan merangkap profesi sebagai
pejabat negara, anggota partai politik, pengusaha, advokat, ataupun pegawai negeri. Hakim
Konstitusi diajukan 3 oleh Mahkamah Agung, 3 oleh DPR, dan 3 oleh Presiden. Seorang
hakim konstitusi menjabat selama 5 tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 kali masa
jabatan lagi.
Hingga kini, beberapa perkara telah diperiksa oleh Mahkamah Konstitusi. Perkara-perkara
tersebut misalnya Pengujian Undang-undang Nomor 11 tahun 2008 tetang Informasi dan
Transaksi Elektronik dengan Pemohon Edy Cahyono, et.al. Perkara lainnya misalnya Pengujian
Undang-undang Nomor 36 tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas Undang-undang
nomor 8 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan. Atau, yang bersangkutan dengan hasil
pemilu seperti Permohonan Keberatan terhadap Penetapan Perhitungan Suara Hasil
Pemilukada Kabupaten Belu Putaran II tahun 2008.
Komisi Yudisial
Komisi Yudisial tidak memiliki kekuasaan yudikatif. Kendati Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945 menempatkan pembahasan mengenai Komisi Yudisial pada
Bab IX tentang Kekuasaan Kehakiman, tetapi komisi ini tidak memiliki kekuasaan kehakiman,
dalam arti menegakkan hukum dan keadilan serta memutus perkara. Komisi Yudisial, sesuai
pasal 24B UUD 1945, bersifat mandiri dan berwenang mengusulkan personalia hakim berupa
pengajuan calon hakim agung kepada DPR sehubungan dengan pengangkatan hakim agung.
Komisi ini juga mempunyai wewenang dalam menjaga serta menegakkan kehormatan,
keluhuran martabat, serta perilaku hakim. Dengan demikian, Komisi Yudisial lebih tepat
dikategorikan sebagai Independent Body yang tugasnya mandiri dan hanya berkait dengan
kekuasaan Yudikatif dalam penentuan personalia bukan fungsi yudikasi langsung. Peraturan
mengenai Komisi Yudisial terdapat di dalam Undang-undang nomor 22 tahun 2004 tentang
Komisi Yudisial.
Komisi Yudisial memiliki wewenang mengusulkan pengangkatan Hakim Agung kepada DPR
dan menegakkan kehormatan dan keluhuran martabat serta menjaga perilaku hakim. Dalam
melakukan tugasnya, Komisi Yudisial bekerja dengan cara: (1) melakukan pendaftaran calon
Hakim Agung; (2) melakukan seleksi terhadap calon Hakim Agung; (3) menetapkan calon
Hakim Agung, dan; (4) mengajukan calon Hakim Agung ke DPR. Pada pihak lain, Mahkamah
Agung, Pemerintah, dan masyarakat juga mengajukan calon Hakim Agung, tetapi harus
melalui Komisi Yudisial.
Dalam melakukan pengawasan terhadap Hakim Agung, Komisi Yudisial dapat menerima
laporan masyarakat tentang perilaku hakim, meminta laporan berkala kepada badan
peradilan berkaitan dengan perilaku hakim, melakukan pemeriksaan terhadap dugaan
pelanggaran perilaku hakim, memanggil dan meminta keterangan dari hakim yang diduga
melanggar kode etik perilaku hakim, dan membuat laporan hasil pemeriksaan yang berupa
rekomendasi dan disampaikan kepada Mahkamah Agung dan atau Mahkamah Konstitusi
serta tindasannya disampaikan kepada Presiden dan DPR.
Anggota Komisi Yudisial diangkat oleh Presiden dengan persetujuan DPR. Sebelum
mengangkat, Presiden membentuk Panitia Seleksi Pemilihan Anggota Komisi Yudisial yang
terdiri atas unsur pemerintah, praktisi hukum, akademisi hukum, dan anggota masyarakat.
Seorang anggota Komisi Yudisial yang terpilih, bertugas selama 5 tahun dan dapat dipilih
kembali untuk 1 periode. Selama melaksanakan tugasnya, anggota Komisi Yudisial tidak
boleh merangkap pekerjaan sebagai pejabat negara lain, hakim, advokat, notaris/PPAT,
pengusaha/pengurus/karyawan BUMN atau BUMS, pegawai negeri, ataupun pengurus partai
politik.
Berbagai upaya untuk menegakkan supremasi hukum dan modernisasi hukum, salah satunya
adalah dengan dibentuknya lembaga-lembaga baru:
Sistem yang dianut oleh negara-negara Eropa Kontinental yang didasarkan atas hukum
Romawi disebut sebagai sistem Civil law. Sistem Civil Law mempunyai tiga karakteristik, yaitu
adanya kodifikasi, hakim tidak terikat kepada preseden sehingga undang-undang menjadi
sumber hukum yang terutama, dan sistem peradilan bersifat inkuisitorial. Inkuisitorial
maksudnya, bahwa dalam sistem itu, hakim mempunyai peranan besar dalam mengarahkan
dan memutuskan perkara. Hakim aktif dalam menemukan fakta dan cermat dalam menilai
alat bukti. Hakim dalam civil law berusaha mendapatkan gambaran lengkap dari peristiwa
yang dihadapinya sejak awal.
Bentuk-bentuk sumber hukum dalam arti formal dalam sistem hukum Civil Law berupa
peraturan perundang-undangan, hukum kebiasaan-kebiasaan, dan yurisprudensi. Negara
penganut Civil Law menempatkan konsitusi tertulis pada urutan tertinggi dalam hirarki
peraturan perundangan dan diikuti UU dan peraturan lain di bawahnya.
Sedangkan kebiasaan-kebiasaan dijadikan sumber hukum kedua untuk memecahkan
berbagai persoalan. Pada kenyataanya undang-undang tidak pernah lengkap karena
kompleksnya kehidupan manusia. Dalam hal ini diperlukan hukum kebiasaan. Patut dicermati
yang menjadi sumber hukum bukanlah kebiasaan, melainkan hukum kebiasaan. kebiasaan
tidak mengikat, agar suatu kebiasaan dapat menjadi hukum kebiasaan diperlukan 2 hal :
1. Tindakan itu dilakukan secara berulang-ulang.
2. Adanya unsur psikologis mengenai pengakuan bahwa apa yang dilakukan secara terus
menerus dan berulang-ulang itu hukum. Unsur psikologis dalam bahasa latin adalah opinion
necessitates yang berarti pendapat mengenai keharusan orang bertindak sesuai dengan
norma yang berlaku akibat adanya kewajiban hukum.
*Asas Stare decesis/The binding force of Precedent : azas ini hakim terikat kepada keputusan-
keputusan yang lebih dahulu dari hakim-hakim yang sederajat atau oleh hakim yang lebih
tinggi. Azas ini dianut oleh Negara anglo saxon seperti Inggris, Amerika Serikat. zas ini
berlaku berdasarkan 4 faktor yaitu :
a.Bahwa penerapan pada peraturan-peraturan yang sama pada kasus-kasus yang sama
menghasilkan perlakuan yang sama bagi siapa saja yang datang ke Pengadilan
b.Bahwa mengikuti preceden secara konsisten dapat menyumbangkan pendapat untuk
masalah-masalah di kemudian hari.
c.Bahwa penggunaan kriteria yang mantap untuk menempatkan masalah-masalah baru dapat
menghemat tenaga dan waktu
d.Bahwa pemakaian putusan-putusan yang terdahulu menunjukkan adanya kewajiban untuk
menghormati kebijaksanaan dan pengalaman Pengadilan generasi sebelumnya.
**Asas bebas yaitu kebalikan dari azas precedent yaitu hakim tidak terikat kepada keputusan-
keputusan Hakim sebelumnya pada tingkat sejajar atau kepada Hakim yang lebih tinggi. Azas
ini dianut dinegara Belanda dan Perancis. Dalam praktek seperti dinegeri Belanda azas ini
tidak dilakukan secara konsekwen, banyak hakim-hakim masih menggunakan keputusan-
keputusan hakim yang lebih tinggi dengan beberapa alasan antara lain :
a.Mencegah terjadinya kesimpang siuran keputusan hakim sehingga mengaburkan atau tidak
tercapainya tujuan kepastian hukum
b.Mencegah terjadinya pengeluaran biaya yang tidak perlu karena pihak yang tidak puas
akan naik banding.
c.Mencegah pandangan yang kurang baik dari atasan.
Negara Indonesia menggunakan ke 2 azas tersebut yaitu azas precedent untuk Peradilan
Adat/kebiasaan dan azas bebas untuk Peradilan Barat.
Pada konsep negara penjaga malam, negara tugasnya hanya menjaga keamanan. Negara tidak boleh
mengurusi urusan pribadi/privaat rakyatnya, melainkan negara hanya boleh bertindak apabila ada
serangan dari luar. Pada intinya negara hanya bersifat statis dalam wilayah kekuasaannya yakni hanya
sebatas bagaimana menciptakan dan menjaga keamanan negara. Konkritnya contoh kecil yang dapat
dikemukakan adalah siskamling, disini negara fungsinya sama dengan siskamling yakni menjaga
keamanan lingkungannya dalam konteks negara yang dijaga adalah keamanan negara. Sampai
kemudian terjadi revolusi inggris dan ditambah lagi konsep negara penjaga malam ini semakin banyak
ditinggalkan yang kemudian memunculkan konsep welfarestate.
Teori negara hukum dalam arti sempit adalah negara berkewajiban menjaga ketertiban umum dan
pelindung kebebasan warga negara, dan negara diibaratkan sebagai “penjaga malam” atau sering
disebut nachtwachterstaat (Satjipto Rahardjo, 2009: 18) . Hal ini merujuk pada tugas penjaga
malam
yang menjamin ketertiban dan keamanan warga dalam suatu wilayah (Diana Halim
Koentjoro, 2004: 37). Emanuel Kant (1724 -1804) juga membatasi negara hanya
sebatas penegak aturan hukum, dan tidak sama sekali berbicara mengenai
kesejahteraan rakyat.
A. PENGANTAR
Sosiologi merupakan suatu ilmu yang masih muda, walau telah mengalami
perkembangan yang cukup lama. Sejak manusia mengenal kebudayaan dan peradaban,
masyarakat manusia sebagai pergaulan hidup telah menarik perhatian. Awal mulanya, orang-
orang yang meninjau masyarakat hanya tertarik pada masalah-masalah yang menarik, seperti
kejahatan, perang, kekuasaan golongan yang berkuasa, keagamaan dan lain sebagainya. Dari
pemikiran serta penilaan yang demikian itu, orang kemudian meningkat pada filsafat
kemasyarakatan, dimana orang menguraikan harapan-harapan tentang susunan serta
kehidupan masyarakat yang diingini atau yang ideal. Dengan demikian timbulah perumusan
nilai-nilai dan kaidah-kaidah yang seharusnya ditaati oleh setiap manusia dalam
hubungannya dengan manusia lain dalam suatu masyarakat.
Pemikiran terhadap masyarakat lambat laun mandapat bentuk sebagai ilmu pengetahuan
yang kemudian dinamakan sosiologi, pertama kali terjadi di benua Eropa. Beberapa faktor
yang menjadi pendorong utama adalah meningkatnya perhatian terhadap kesejahteraan
masyarakat dan perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat. Berbeda di Eropa,
sosiologi di Amerika Serikat dihubungkan dengan usaha-usaha untuk meningkatkan
keadaan-keadaan sosial manusia dan sebagai pendorong untuk menyelesaikan persoalan yang
timbul oleh kejahatan, pelacuran, pangangguran, kemiskinan, konflik, peperangan, dan
masalah-masalah sosial lainnya.
Menurut Auguste Comte seorang ahli filsafat Perancis, sosiologi merupakan ilmu
pengetahuan kemasyarakatan umum yang merupakan hasil terakhir daripada perkembangan
ilmu pengetahuan. Nama-nama seperti Auguste Comte (Perancis), Herbert Spencer (Inggris),
Karl Marx (Jerman), Max Weber (Jerman), Lester F. Ward (Amerika Serikat) dan beberapa
nama lainnya yang terkemuka dalam perkembangan sosiologi di benua Eropa dan Amerika.
Dari Eropa, ilmu sosiologi kemudian menyebar ke benua dan negara-negara lainnya seperti
Indonesia.
B. ILMU PENGETAHUAN DAN SOSIOLOGI
1. Ilmu-ilmu Sosial dan Sosiologi
Sosiologi jelas merupakan ilmu sosial yang objeknya adalah masyarakat.
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri karena telah memenuhi
segenap unsur-unsur ilmu pengetahuan, yang ciri-ciri utamanya adalah:
a. Sosiologi bersifat empiris
b. Sosiologi bersifat teoritis
c. Sosiologi bersifat komulatif
d. Sosiologi bersifat non etnis
Manfaat ilmu-ilmu sosial dan hubungan antara ilmu-ilmu sosial dengan sosiologi,
yaitu:
a. Adanya suatu terminologi umum yang menyeragamkan berbagai disiplin perilaku.
b. Suatu teknik penelitian terhadap organisasi-organisasi yang besar dan kompleks.
c. Suatu pendekatan sintetis yang meniadakan analisis fragmentaris dalam rangka
hubungan internal antara bagian-bagian yang tidak dapat diteliti di luar konteks yang
menyeluruh.
d. Suatu sudut pandang yang memungkinkan analisis terhadap masalah-masalah sosiologi
dasar.
e. Penelitian yang lebih banyak tertuju pada hubungan dari bagian-bagian, dengan
tekanan pada proses dan kemungkinan terjadinya perubahan.
A. KEBUDAYAAN
Masalah kebudayaan juga diperhatikan dalam sosiologi, karena kebudayaan dan
masyarakat manusia merupakan dwitunggal yang tidak terpisahkan. Istilah kebudayaan
berasal dari kata Sansekerta buddhayah, merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang
berarti budi atau akal. Culture berasal dari bahasa latin colere yang berarti mengolah atau
mengerjakan. Kebudayaan adalah semua hasil dari karya, rasa dan cita-cita masyarakat.
Kebudayaan berguna bagi manusia yaitu untuk melindungi diri terhadap alam, mengatur
hubungan antar manusia dan sebagai wadah dari segenap perasaan manusia.
B. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Melville J. Herskovits mengajukan 4 unsur pokok kebudayaa, yaitu:
a. Alat-alat teknologi
b. Sistem ekonomi
c. Keluarga
d. Kekuasaan politik
Bronislaw Malinowski, menyebutkan unsur-unsur kebudayaan sebagai berikut:
a. Sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat di dalam
upaya menguasai alam sekelilingnya.
b. Organisasi ekonomi.
c. Alat-alat dan lembaga atau petugas pendidikan.
d. Organisasi kekuatan.
Pendapat para sarjana menunjukan pada adanya tujuh unsur kebudayaan yang dianggap
sebagai cultural universals, yaitu:
a. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia.
b. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi.
c. Sistem kemasyarakatan.
d. Bahasa.
e. Kesenian.
f. Sistem pengetahuan.
D. GERAK KEBUDAYAAN
Akulturasi merupakan proses di mana suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan
tertentu, dihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda sedemikian
rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu dengan lambat laun diterima dan diolah ke
dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu
sendiri. Akulturasi merupakan salah satu contoh gerak kebudayaan.
LEMBAGA KEMASYARAKATAN
A. PENGANTAR
Lembaga kemasyarakatan adalah himpunan norma-norma dari segala tindakan yang
berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat. Lembaga
kemasyarakatan pada dasarnya mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
1. Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat.
2. Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan.
3. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial.
A. PENGANTAR
Selama dalam satu masyarakat ada sesuatu yang dihargai, dan setiap masyarakat pasti
mempunyai sesuatu yang dihargainya, maka barang sesuatu itu akan menjadi bibit yang
dapat menumbuhkan adanya sistem lapisan dalam masyarakat itu. Barang sesuatu yang
dihargai di dalam masyarakat mungkin berupa uang atau benda-benda yang bernilai
ekonomis, mungkin juga berupa tanah, kekuasaan, ilmu pengetahuan, kesalehan dalam
agama atau mungkin juga keturunan yang terhormat.
Sistem lapisan dalam masyarakat dalam sosiologi dikenal dengan istilah social
stratification yang merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas
secara bertingkat.
A. PENGANTAR
Kekuasaan mempunyai peranan yang dapat menentukan nasib berjuta-juta manusia.
Sosiologi tidak memandang kekuasaan sebagai sesuatu yang baik atau yang buruk. Sosiologi
mengakui kekuasaan sebagai unsur yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat.
Karena kekuasaan bersifat netral, maka menilai baik atau buruknya harus dilihat dari
penggunaannya bagi keperluan masyarakat.
Apabila kekuasaan dijelmakan pada diri seseorang, maka biasanya orang itu dinamakan
pemimpin, dan mereka yang menerima pengaruhnya adalah pengikutnya. Bedanya antara
kekuasaan dan wewenang ialah bahwa setiap kemampuan untuk memengaruhi pihak lain
dapat dinamakan kekuasaan, sedangkan wewenang adalah kekuasaan yang pada seseeorang
atau sekelompok orang, yang dapat pengakuan masyarakat.
F. WEWENANG
Menurut Max Weber, wewenang adalah suatu hak yang telah ditetapkan dalam suatu tata
tertib sosial untuk menetapkan kebijaksanaan, menentukan keputusan mengenai persoalan
yang penting, dan untuk menyelesaikan pertentangan. Wewenang ada tiga macam, yaitu:
1. Wewenang kharismatis (charismatic authority),
2. Wewenang tradisional (traditional authority),
3. Wewenang rasional/legal (rational/legal authority).
G. KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
1. Umum
Kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi
orang lain. Sehingga orang lain tersebut bertingkah laku sebagaimana dikehendaki oleh
pimpinan tersebut. Kepemimpinan ada yang bersifat resmi (formal leadership) yaitu
kepemimpinan yang tersimpul di dalam suatu jabatan. Suatu perbedaan yang mencolok
antara kepemimpinan yang resmi dengan yang tidak resmi (informal leadership) adalah
kepemimpinan yang resmi di dalam pelaksanaannya selalu harus berada di atas landasan-
landasan atau peraturan-peraturan resmi. Kepemimpinan tidak resmi, mempunyai ruang
lingkup tanpa batas-batas resmi, karena kepemimpinan demikian didasarkan pada
pengakuan dan kepercayaan masyarakat.
2. Perkembangan Kepemimpinan dan Sifat-sifat Seseorang Pemimpin
Menurut mitologi Indonesia, kepemimpinan yang baik tersimpul dalam Asta Brata
yang pada pokoknya menggambarkan sifat-sifat dan kepribadian dari delapan dewa.
Menurut Asta Brata tersebut, kepemimpinan yang akan berhasil, harus memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut:
a. Indra-brata, yang memberi kesenangan dalam jasmani.
b. Yama-brata, yang menunjuk pada keahlian dan kepastian hukum.
c. Surya-brata, yang menggerakkan bawahan dengan mengajak mereka untuk bekerja
persuasion.
d. Caci-brata, yang memberi kesenangan rohaniah.
e. Bayu-brata, yang menunjukan keteguhan pendidikan dan ras tidak segan-segan untuk
turut merasakan kesukaran-kesukaran pengikut-pengikutnya.
f. Dhana-brata, menunjukan pada suatu sikap yang patut dihormati.
g. Paca-brata, yang menunjukan kelebihan di dalam ilmu pengetahuan, kepandaian dan
ketrampilan
h. Agni-brata, yaitu sifat memberikan semangat kepada anak buah.
3. Kepemimpinan Menurut Ajaran Tradisional
Ajaran-ajaran tradisional, misalnya di Jawa menggambarkan tugas pemimpin melalui
pepatah yang apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berbunyi sebagai berikut:
Di muka member tauladan
Di tengah-tengah mambangun semangat
Dari belakang member pengaruh
Seorang pemimpin diharapkan dapat menempati ketiga kedudukan tersebut, yaitu
sebagai pemimpin di muka I (front leader), pemimpin di tengah-tengah (social leader)
dan sebagai pemimpin di belakang (rear leader).
4. Sandaran-sandaran Kepemimpinan dan Kepemimpinan yang Dianggap Efektif
Kepemimpinan seseorang harus mempunyai sandaran-sandaran kemasyarakatan atau
social basis yaitu kepemimpinan yang erat hubungannya dengan susunan masyarakat.
Kekuatan kepemimpinan juga ditentukan oleh suatu lapangan kehidupan masyarakat
yang pada suatu saat mandapat perhatian khusus dari masyarakat yang disebut cultural
focus.
5. Tugas dan Metode
Secara sosiologi, tugas-tugas pokok pemimpin adalah:
a. Memberikan suatu kerangka pokok yang jelas yang dapat dijadikan pemegang bagi
para pengikut-pengikutnya.
b. Mengawasi, mengendalikan serta menyalurkan perilaku warga masyarakat yang
dipimpinnya.
c. Bertindak sebagai wakil kelompok kepada dunia di luar kelompok yang dipimpin.
Suatu pemimpin (leadership) dapat dilaksanakan atau diterapkan dengan berbagai
cara (metode). Cara-cara tersebut lazimnya dikelompokkan ke dalam kategori-kategori
sebagai berikut:
a. Cara otoriter,
b. Cara demokratis,
c. Cara bebas.
A. PENGANTAR
Setiap masyarakat selama hidupnya, pasti mengalami perubahan. Perubahan bagi
masyarakat yang bersangkutan meupun bagi orang luar yang menelaahnya, dapat berupa
perubahan-perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Adapula perubahan-
perubahan yang pengaruhnya terbetas maupun luas, serta adapula perubahan-perubahan yang
pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta adapula perubahan-perubahan yang lambat
sekali, akan tetapi ada juga yang berjalan cepat. Perubahan-perubahan di dalam masyarakat
dapat mengenai nilai-nilai sosial, pola-pola perilaku, organisasi susunan lembaga-lembaga
kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi
sosial dan selanjutnya.
Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di
dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalam nilai-nilai,
sikap dan pola perilaku diantara kelompok masyarakat.
B. PEMBATASAN PENGERTIAN
1. Definisi
a. William F. Ogbum, mengemukakan ruang lingkup perubahan-perubahan sosial
meliputi unsur kebudayaan baik yang material maupun yang immaterial, yang
ditekankan adalah pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-
unsur immaterial.
b. Kingsley Davis, mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang
terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
c. Mac Iver, perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan dalam hubungan sosial atau
sebagai perubahan terhadap keseimbangan hubungan sosial.
d. Gillin dan Gillin, mengatakan perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara
hidup yang telah diterima, karena adanya difusi maupun penemuan –penemuan baru
dalam masyarakat.
e. Samuel Koening, mengatakan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi yang
terjadi pada pola-pola kehidupan manusia.
f. Selo Soemardjan, rumusannya adalah segala perubahan dalam lembaga-lembaga
kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya,
termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok
dalam masyarakat.
2. Teori-teori Perubahan Sosial
Para sosiolog maupun ahli-ahli lainnya, banyak yang pernah mengemukakan tentang
teori-teori perubahan sosial dan kebudayaan. Pitirim A. Sorokin berpendapat bahwa
segenap usaha untuk mengemukakan bahwa ada suatu kecenderungan tertentu dan tetap
dalam perubahan-perubahan sosial, tidak akan berhasil baik. William F. Ogburn,
berpendapat bahwa adanya kondisi-kondisi sosial primer yang menyebabkan terjadinya
perubahan.
I. MODERNISASI
1. Pengertian
Proses modernisasi mencakup proses yang sangat luas. Pada dasarnya pengertian
modernisasi mencakup suatu transformasi total kehidupan bersama yang tradisional atau
pra modern dalam arti teknologi serta organisasi sosial, ke arah pola-pola ekonomis dan
politis yang menjadi ciri negara-negara barat yang stabil. Karakteristik umum
modernisasi yang menyangkut aspek-aspek sosio-demografis masyarakat dan aspek-
aspek sosio-demografis digambarkan dengan istilah gerak sosial. Modernisasi adalah
suatu bentuk perubahan sosial. Biasanya merupakan perubahan sosial yang terarah
(directed change) yang didasarkan pada perencanaan (planning change) yang biasa
dinamakan social planning.
2. Disorganisasi, Transformasi dan Proses Dalam Modernisasi
Disorganisasi adalah proses berpudarnya atau melemahnya norma-norma serta nilai-
nilai dalam masyarakat karena adanya perubahan. Perwujudan disorganisasi yang nyata
adalah timbulnya masalah-masalah sosial. Dalam proses modernisasi juga dapat
menimbulkan persoalan-persoalan demikian.
Di samping itu tentu dijumpai perlawanan terhadap transformasi sebagai akibat
adanya modernisasi. Keyakinan yang kuat terhadap kebenaran tradisi, sikap yang tidak
toleran terhadap penyimpangan-penyimpangan, pendidikan dan perkembangan ilmiah
yang tertinggal, merupakan beberapa faktor yang menghambat proses modernisasi.
3. Beberapa Syarat Modernisasi
Syarat-syarat modernisasi, antara lain:
a. Cara berfikir yang ilmiah.
b. Sistem administrasi negara yang baik.
c. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur.
d. Penciptaan iklim yang favourable dari masyarakat.
e. Tingkat organisasi yang tinggi.
f. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan social planning.
A. PENGANTAR
Tidak semua di dalam kehidupan masyarakat berlangsung secara normal, artinya
sebagaimana dikehendaki oleh masyarakat yang bersangkutan. Gejala-gejala tersebut
merupakan gejala-gejala abnormal atau gejala-gejala patologis, hal itu disebabkan karena
unsur-unsur masyarakat tertentu tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga
menyebabkan kekecewaan dan bahkan penderitaan bagi para warga masyarakat. Gejala-
gejala abnormal itu dinamakan masalah-masalah sosial. Masalah sosial berbeda dengan
problem yang ada di masyarakat, karena masalah sosial tersebut berhubungan erat dengan
nilai-nilai sosial dan lembaga kemasyarakatan. Masalah tersebut bersifat sosial karena
bersangkut-paut dengan hubungan antar manusia dan di dalam kerangka bagian-bagian
budaya yang normatif.
9. Birokrasi
Pengertian birokrasi menunjuk pada suatu organisasi yang dimaksud untuk
mengerahkan tenaga dengan teratur dan terus menerus, untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Birokrasi adalah organisasi yang bersifat hirarkis, yang ditetapkan secara
rasional untuk mengkoordinasi pekerjaan orang-orang untuk kepentingan pelaksanaan
tugas-tugas admisistratif. Makna pokok pengertian birokrasi terletak pada kenyataan
bahwa organisasi tersebut menghimpun tenaga-tenaga demi jalannya organisasi tanpa
terlalu menekankan pada tujuan-tujuan pokok yang hendak dicapai.
PENUTUP
A. PENGANTAR
Beberapa sosiologi tertentu lebih banyak menaruh perhatian pada sumber-sumber dasar
keutuhan masyarakat. Mereka berasumsi bahwa dasar keutuhan masyarakat adalah adanya
kesatuan cita-cita dan pendapat mengenai nilai dan norma yang berlaku. Perubahan-
perubahan juga pasti akan terjadi, walaupun cenderung perlahan-lahan karena senantiasa
tergantung pada perubahan sikap dan kepercayaan. Pola pendekatan ini biasanya dinamakan
pola consensus atau model consensus yang kadang-kadang dianggap agak konservatif.
Anggapannya tentang perubahannya, dikatakan tidak realistis sebab tidak menyentuh dasar-
dasar nilai dan norma yang merupakan faktor pengikat atau faktor integrasi masyarakat. Pola
pendekatan konflik yang diberi nama model konflik, tidak menyangkal bahwa konsensus
merupakan faktor yang sangat penting. Suatu pola pendekatan lain yang biasa disebut
interaksionisme-simbolis, lebih menekankan pada proses, akan tetapi dengan menempatkan
individu sebagai pusat perhatian pokok.