Disusun oleh:
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat rahmat,
nikmat, dan karunia Nya, kami dapat menyelesaikan penulisan proposal ini. Tidak lupa saya
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan proposal
ini. Beberapa diantaranya adalah Ibu Tiurma Solowati selaku guru mata pelajaran PPKn yang
telah membimbing kami dalam penyusunan proposal ini dan Ibu Evilia Putri selaku mentor dan
guru pembimbing yang telah membantu kami dalam tata cara membuat proposal yang baik dan
benar.
Adapun proposal ini dibuat untuk membuat perincian mengenai kegiatan Pelaksanaan
Pemilu Project-Based Learning. Kegiatan ini bertujuan untuk mensimulasikan kegiatan pemilu
yang akan terwujud pada bulan April tahun 2024. Lewat ini peserta didik dapat belajar dan
mengenal pemilu sebelum mereka dapat berpartisipasi dalam pemilu. Peserta didik juga belajar
untuk menghindari pelanggaran yang terjadi pada pelaksanaan pemilu sehingga dapat
mewujudkan pemilu yang adil dan berintegritas, menjamin konsistensi pengaturan sistem
pemilu, mencegah duplikasi pengaturan dan ketidakpastian hukum pengaturan pemilu, dan
menemukan masalah-masalah pengaturan terhadap Penyelenggara dan Peserta, Sistem,
Manajemen dan Penegakan Hukum Pemilu.
Kami menyadari banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini. Oleh karena itu, kami
berharap adanya masukan dan kritikan dari para pembaca. Namun meski demikian, kami juga
berharap agar laporan ini bermanfaat dan bisa menjadi bahan rujukan dalam perbaikan laporan
berikutnya. Terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………...i
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………………....ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….iii
BAB I: PENDAHULUAN…………………………………………………………………….
….1
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………….1
B. Tujuan……………………………………………………………………………………..1
A. Pengertian…………………………………………………………………………………3
A. Jadwal Pelaksanaan………………………………………………………………………..4
B. Rencana Anggaran………………………………………………………………………...4
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………..6
B. Saran………………………………………………………………………………………6
DAFTAR PUSTAKA……………………………………..……………………………………...7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden secara langsung merupakan suatu perubahan
bentuk mekanisme serta sistem ketatanegaraan di Indonesia, sebagai akibat dari adanya
perubahan terhadap beberapa redaksi pasal yang terdapat dalam UUD NRI 1945, yang dikenal
dengan mekanisme amandemen. Pasal 6A (1) UUD NRI 1945 menyatakan, "Presiden dan Wakil
Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat." Pada tahun 2004, kebijakan
selama orde lama sampai orde reformasi tersebut mengalami perubahan. Pada tahun tersebut
pemerintah memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk lebbih bebas memilih. Mulai
tahun tersebut rakyat Indonesia bebas memilih pemimpin sesuai dengan pilihan hatinya melalui
pemilihan umum yang digelar setiap lima tahun sekali. Namun kali ini pemilihan umum yang
seharusnya memiliki asas LUBER-JURDIL (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil)
dalam kenyataannya masih menemui banyak hambatan.
Oleh karena itu, pembaharuan terhadap sistem ketatanegaraan Indonesia bertujuan untuk
mewujudkan serta memberikan porsi yang seutuhnya terhadap Demokrasi. Pembaharuan tersebut
banyak menghasilkan perdebatan dikalangan ahli hukum tata negara serta menimbulkan berbagai
macam reaksi, dan yang pastinya memberi ruang diskusi untuk para ahli hukum tata negara di
Indonesia. Seperti yang dimuat dalam buku sistem pemerintahan Indonesia tulisan Saldi Isra
yang membahas secara komprehensif tentang perubahan redaksi pasal tersebut meliputi aspek
sejarah atau historis maupun melalui aspek normatif. Perdebatan yang terjadi ialah soal adanya
indikasi pelanggaran terhadap nilai dari sila keempat Pancasila yang menyatakan, "Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan". Di lain
pihak terdapat beberapa sanggahan terhadap indikasi pelanggaran sila keempat Pancasila tersebut
dari Tim Ahli Hukum pada saat itu yaitu Suwoto Mulyosudarmo.
B. Tujuan
Peserta didik diharapkan dapat menjelaskan proses demokrasi di Indonesia setelah membuat
Project-Based Learning untuk melahirkan pemimpin yang memiliki karakter pemuda Pancasila;
yaitu kerja sama, partisipasi, bertanggung jawab bersama dengan undang-undang berikut.
Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden,
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum, dan Undang-
Undang Nomor 8 tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat,
Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
1
Dengan mengangkat tema Suara Demokrasi mengacu kepada Profil Pelajar Pancasila, Projek
“Merancang Proses Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden” ini bertujuan untuk menerapkan
dan mempraktekkan proses pengambilan suara sebagai bentuk musyawarah untuk mendapatkan
mufakat sebagai bagian dasar dari demokrasi, mulai dari tahapan pengenalan akan pentingnya
partisipasi individu dalam kelompok, melaksanakan aksi dengan uji coba, untuk membangun
model atau prototipe bidang suara demokrasi.
Melalui projek ini, peserta didik diharapkan telah mengembangkan secara spesifik empat
dimensi Profil Pelajar Pancasila yaitu: Berkebhinekaan global, Kreatif, dan Bergotong Royong,
berpikir kritis.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian
1. Pengertian Demokrasi
2. Pengertian Pemilu
3
BAB III
A. Jadwal Pelaksanaan
B. Rencana Anggaran
4
3. Tinta Hitam KPU 1 botol Rp 13.000,00 Rp 13.000,00
5
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, serta analisis
data maka kesimpulan data dari penelitian kami yang berjudul Project Based Learning Suara
Demokrasi adalah:
1. Peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang pemilu. Melalui proyek ini siswa
diberikan gambaran mengenai pemilu dan diharapkan dapat memahami dan menjelaskan
apa itu pemilu.
2. Peserta didik dapat mempraktekkan pemilu. Lewat proyek ini seluruh siswa (yang
terlibat) akan mempraktekkan pemilu supaya mendapatkan gambaran mengenai pemilu
dan pelaksanaannya.
3. Peserta didik diharapkan telah mengembangkan secara spesifik empat dimensi Profil
Pelajar Pancasila yaitu: Berkebhinekaan global, Kreatif, Bergotong Royong, dan berpikir
kritis.
4. Peserta didik diharapkan dapat melaksanakan pemilu yang sebenarnya dengan baik sesuai
dengan proyek yang telah dilaksanakan.
B. Saran
Berdasarkan proposal kami yang berjudul “Project-Based Learning Suara Demokrasi”
besar harapan kami, supaya proposal ini bisa merincikan kegiatan simulasi Pemilu dengan
baik. Kami mohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca supaya bisa menjadi
masukan bagi kami untuk penulisan proposal selanjutnya.
6
DAFTAR PUSTAKA