OLEH :
KELOMPOK 2
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha
penyayang, Saya panjatkan puja dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat hidayah, dan inayah-Nya kepada saya sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini telah saya susun dengan semaksimal dan mendapatkan bantuandari
berbagai pihak sehingga dapat mempelancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
saya dapat memperbaiki makalah ini yang berjudul “Penyelenggara Pemilihan
Umum.”
Kelompok 2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
D. Manfaat .................................................................................................. 2
A. Kesimpulan .......................................................................................... 15
B. Saran .................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ditangan rakyat itu sendiri melalui sistim pergantian kekuasaan secara damai yang
(demokrasi) ditandai bahwa setiap warga negara berhak ikut serta dan aktif dalam
komunikasi massa, lobby dan lain-lain kegiatan. Meskipun agitasi dan propaganda
teknik agitasi dan teknik propaganda banyak juga dipakaioleh para kandidat atau
Pemilu langsung merupakan salah satu jalan terbaik dan dinilai paling
berdasarkan dalam Pancasila sila ke 4 yang menjelaskan bahwa untuk ikut serta
tersebut dapat dipilih melalui Pemilu baik pemilihan Presiden maupun Kepala
1
dengan harapan orang yang terpilih dapat menjadi wakil dalam system
Pemilihan Umum (KPU). KPU menjadi lembaga independent yang bertugas untuk
mengatur, mengawasi dan melaksanaan pemilu ini agar dapat terlaksana dengan
demokratis. Mulai dari seleksi bakal calon, persiapan kertas suara, hingga
B. Rumusan Masalah
Indonesia?
C. Tujuan
Indonesia.
D. Manfaat
berikut:
2
2. Manfaat Akademis Memberikan sumbangan pemikiran, pengetahuan, serta
3
BAB II
PEMBAHASAN
memilih anggota lembaga perwakilan, yaitu DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD
presiden dan wakil presiden (pilpres), yang semula dilakukan oleh MPR, disepakati
untuk dilakukan langsung oleh rakyat dan dari rakyat sehingga pilpres pun
diadakan pertama kali pada Pemilu 2004. Pada 2007, berdasarkan Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 2007, pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah (pilkada)
juga dimasukkan sebagai bagian dari rezim pemilu. Pada umumnya, istilah
"pemilu" lebih sering merujuk kepada pemilihan anggota legislatif dan presiden.
Pemilu merupakan salah satu usaha untuk memengaruhi rakyat secara persuasif
komunikasi massa, lobi dan lain-lain kegiatan. Meskipun agitasi dan propaganda di
teknik agitasi dan teknik propaganda banyak juga dipakai oleh para kandidat atau
Belt sehingga kekuasaan yang berasal dari rakyat dapat beralih menjadi kekuasaan
memerintah dan mengatur rakyat. Berikut beberapa pernyataan beberapa para ahli
mengenai pemilu Moh. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim : pemilihan umum tidak
4
lain adalah suatu cara untuk memilih wakil-wakil rakyat. Dan karenanya bagi suatu
negara yang menyebut dirinya sebagai negara demokrasi, pemilihan umum itu
yang diadakan dalam siklus lima tahun sekali merupakan saat atau momentum
Pada saat pemilihan umum itulah semua calon yang diingin duduk sebagai
yang terdiri atas Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilu, dan Dewan
Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan untuk memilih anggota
tanggal 1 Oktober 2019 oleh Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, Hatta
Ali. DPR RI periode 2019-2024 memiliki 575 anggota yang dipilih dalam 80 daerah
pemilihan. Anggota DPRD provinsi berjumlah paling sedikit 35 (tiga puluh lima)
orang dan paling banyak 100 (seratus) orang dengan masa jabatan selama 5 (lima)
5
tahun dan berakhir pada saat anggota DPRD provinsi yang baru mengucapkan
sumpah/janji.
yang memilih ataupun yang hendak dipilih juga merupakan bagian dari sebuah
entitas yang sama. Dalam pemilu, pemilih biasanya dibedakan menjadi tiga
tambahan dan pemilih khusus. Pada tahun 2019 ketiga kategori ini digunakan
1) Pemilih tetap adalah pemilih yang sudah terdata di KPU dan terdata di DPT
(daftar pemilih tetap). Pemilih kategori ini sudah di coklit dan dimutakhirkan
oleh KPU dengan tanda bukti memiliki undangan memilih atau C6.
2) Pemilih tambahan adalah kategori pemilih yang pindah memilih ke TPS lain
dari TPS yang sudah ditentukan. Menurut UU NO.7 pasal 210 Tahun 2017,
Pada saat pemungutan suara pemilih tambahan membawa surat pindah memilih
(A5), KTP dan surat identitas lain (KK, paspor atau SIM).
Pemilih Tetap) dan DPTb (Daftar Pemilih Tambahan). Pemilih khusus dapat
ikut memilih dengan membawa KTP atau identitas lain ke TPS. Kelompok
6
1. Sistem Pemilihan Umum
sistemnya:
Vote/SNTV)
7
a) Daftar terbuka (Open-list)
anggota yang berasal dari unsur KPU, Bawaslu dan tokoh masyarakat yang
diajukan oleh pemerintah dan DPR dan 201 Anggota Tim Pemeriksa Daerah
(TPD). Dalam pelaksanaan peran dan fungsi tersebut tentunya terkait banyak
aspek teknis pemilu dan manajemen pemilu yang harus dilakukan. Sistem
8
3. Tugas dan Wewenang Komisi Pemilihan Umum (KPU)
a. Tugas KPU
kepada KPU;
9
dengan tugasdan wewenang KPU provinsi kepada masyarakat;
penyelenggaraan pemilu;dan
ketentuan peraturanperundang-undangan
ketentuan peraturanperundang-undangan.
10
prinsip demokrasi: pertama, inclusiveness, artinya setiap orang yang sudah
dewasa harus diikutkan dalam pemilu; kedua, equal vote, artinya setiap suara
mempunyai hak dan nilai yang sama; ketiga, effective participation, artinya
kemampuan yang kuat untuk memutuskan pilihannya; dan kelima, final control
kesempatan untuk menerima atau menolak orang atau kelompok orang yang
terbuka;
pilihannya;
11
f) adanya penghitungan suara yang dilakukan secara jujur; g) adanya
Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik 1960, Konvensi Eropa 1950
untuk Perlindungan Hak Asasi Manusia dan Kebebasan Asasi, juga Piagam
pendaftaran pemilih dan daftar pemilih; f) akses kertas suara bagi partai politik
12
tersebut bisa bekerja independen. Independensi penyelenggara pemilu
pemilu. Oleh karena itu, lembaga tersebut harus bekerja dalam kerangka
waktu yang cukup, memiliki sumberdaya yang mumpuni, dan tersedia dana
pemilu tingkat yang lebih rendah, serta hubungan antara semua lembaga
Daerah (DPD)
Presiden
13
4. Kekuasaan Kehakiman (yudikatif) yaitu Mahkamah Agung dan Mahkaman
Konstitusi.
negara bantu (auxliary state organ) dalam ranah kekuasaan eksekutif yang secara
hierarkis merupakan organ lapis kedua lembaga negara bantu (state auxiliary
Umum di Indonesia ditegaskan delam Pasal 22E Ayat 5 UUD 1945, yang
Ketentuan Pasal 22E UUD 1945 dan UU Nomor 7 Tahun 2017 semakin
dengan tindakan kelembagaan yang kuat karena Kedudukan KPU dalam sistem
yang pada prinsipnya berperan sebagai auxiliary state organ dari kekuasaan
kewenangan akhirnya diambil alih oleh DPR, hingga saat ini KPU masih
mengikat dalam internal KPU saja. KPU tidak memiliki kewenangan di bidang
yudikatif tetapi dapat menjadi pihak termohon dalam perselisihan hasil pemilihan
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Presiden, serta Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
diberikan oleh UUD 1945. Adapun yang dimaksud dengan Badan Pengawas
Republik Indonesia.
pendataan pemilih yang akurat, juga bekerjasama dengan para pihak dalam
pemilih. Peran Bawaslu yang begitu penting dalam mencegah terjadinya praktik
15
dilarang ikut serta dalam kegiatan kampanye sebagaimana diatur dalam Undang-
perundang-undangan
B. Saran
penyelenggara Pemilu.
16
DAFTAR PUSTAKA
2007.
Yogyakarta, 2000.
Jimly Asshiddiqie, Hukum Tata Negara Dan Pilar-Pilar Demokrasi, Konstitusi Press,
Jakarta, 2005.
17