Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL

PEMILIHAN KETUA DAN WAKIL KETUA


OSIS ( PILKETOS )
” MENJADI PEMILIH YANG CERDAS DAN TERHINDAR DARI
MONEY POLITIK’

KELOMPOK 1 KELAS X-B

ANGGOTA KELOMPOK:

1. Adhwa Zaky Ghaisan ( 1 )


2. Agustina Putri ( 2 )
3. Alfalidin ( 3 )
4. Alya Ika Rifki ( 4 )
5. Anggita Dwi Ramadhani ( 5 )
6. Anisa Septia Hapsari ( 6 )

SMA NEGERI 1 SAPURAN

TAHUN PELAJARAN 2023/2024

i
LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA


SUARA DEMOKRASI
“’PEMILIHAN KETUA DAN WAKIL KETUA OSIS’ ( PILKETOS )
TAHUN 2023

DARI KELOMPOK 1 KELAS X-B


TELAH DIBACA DAN DISETUJUI PADA TANGGAL......OLEH:

KOORDINATOR PROYEK FASILITATOR

BALI SUSANTO, SH
NIP:…………………………….
KEPALA SMA NEGERI 1 SAPURAN

Eko Puji Sumaryanto, S.Pd, M.Pd


NIP: 19740706 200012 2 002

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan proposal dengan judul “ Pemilihan Ketua dan
Wakil Ketua Osis”

Tujuan penulisan proposal ini adalah untuk memenuhi tugas proyek penguat P5 siswa. Selain
itu, penulisan ini juga bertujuan menambah wawasan tentang tata cara pemilihan Ketua OSIS.

Terima kasih kami ucapkan kepada bapak dan ibu guru fasilitator proyek kelas X / XI-B
yang telah mendampingi kami dalam menyelesaikan proyek yang di mulai pada tangga
11 September 2023. Tak lupa kami juga ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak lain yang turut
membantu dalam menyelesaikan proposal ini.

Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak yang
harus di perbaiki pada proposal kami. Oleh karena itu, kritik dan saran akan sangat membangun
untuk memperbaiki proposal ini.

Wonosobo , 13 September 2023

Kelompok 1

iii
DAFTAR ISI

COVER.......................................................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................ii

KATA PENGANTAR.............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1


1.2 Tujuan Proposal.......................................................................................................1
1.3 Manfaat Proposal.....................................................................................................1

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Demokrasi..................................................................................................2


2.2 Sejarah Demokrasi...................................................................................................3
2.3 Perkembangan Demokrasi di Indonesia..................................................................4
2.4 Pentingnya Demokrasi dalam Masyarakat.............................................................5
2.5 Bentuk-Bentuk Demokrasi......................................................................................6

BAB III PERUMUSAN DAN PEMBATASAN MASALAH

3.1 Rumusan Masalah....................................................................................................7


3.2 Pembatasan Masalah................................................................................................7

BAB IV METODE PELAKSANAAN

4.1 Metode Pengumpulan Data......................................................................................8


4.2 Teknik atau Cara Pelakasanaan Simulasi.............................................................10
4.3 Administrasi yang Diperlukan...............................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Untuk melahirkan seorang pemimpin berdedikasi tinggi, mengerti dan cepat tanggap terhadap semua
permasalahan yang timbul tidaklah mudah, karena mereka tidak hanya ditutut memiliki kecerdasan dan
kecakapan, tetapi juga harus memiliki jiwa kepemimpinan, rasa tanggung jawab yang besar, dapat menjadi
panutan dan mengayomi terhadap masyarakat yang dipimpinnya.

Demikian juga dengan Pengurus OSIS SMA NEGERI 1 SAPURAN yang akan diganti masa jabatannya
dan harus diganti dengan kepengurusan yang baru.

Untuk menghasilkan pemimpin yang sesuai dengan harapan kami, maka digunakanlah suatu mekanisme
pemilihan pemimpin yang demokratis sehingga dapat diterima oleh semua anggotanya. Dengan momentum ini
diharapkan akan lahir kader-kader Pengurus OSIS yang berpotensi dan mampu membawa OSIS SMA NEGERI
1 SAPURAN kearah yang lebih baik, kreatif, inovatif dan penuh kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi
anggotanya.

B. Tujuan Kegiatan

1. Melatih siswa untuk berorganisasi


2. Menyalurkan minat siswa untuk berorganisasi
3. Meningkatkan kreativitas Pengurus OSIS
4. Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan

C. Manfaat Kegiatan

1. Melatih kedisiplinan, berorganisasi, dan kepemimpinan


2. untuk mempersiapkan diri sebelum memanfaatkan haknya sebagai warga negara dalam pemilihan
umum.
3. Memberikan pendidikan demokrasi bagi siswa sebagai pemilih pemula dalam kegiatan pemilihan
umum.

1
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Definisi Demokrasi

Demokrasi berasal dari kata Demos yang berarti rakyat dan Kratos yang berarti kekuasaan / kekuatan.
Demokrasi adalah sebuah teori yang mana rakyat tahu apa yang mereka butuhkan dan pantas dapatkan
sangatlah berat.

Berikut pengertian demokrasi menurut para ahli


1. Abraham Lincoln

“Demokrasi adalah sebuah hal yang didasari oleh rakyat. Demokrasi adalah pemerintahan yang berasal dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.”

2. Harris Soche

“Demokrasi adalah bentuk pemerintahan rakyat yang didalamnya ada porsi bagi rakyat atau orang banyak untuk
mengatur, mempertahankan, serta melindungi dirinya dari paksaan orang lain atau badan yang
bertanggungjawab memerintah.

3. Aristoteles

“Demokrasi adalah kebebasan tiap warga negara. Kebebasan itu digunakan untuk berbagi kekuasaan.
Demokrasi adalah suatu kebebasan, dan prinsip demokrasi adalah kebebasan. Karena melalui kebebasan, tiap
warga negara dapat saling berbagi kekuasaan didalam negaranya sendiri.”

4. Montesquieu

“Kekuasaan negara harus dibagi dan dilaksanakan oleh tiga lembaga atau institusi yang berbeda dan
terpisah satu sama lainnya, yakni Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif.”

5. C.F.Strong

“Demokrasi adalah sistem pemerintahan dimana mayoritas rakyat rakyat berusia dewasa turut serta dalam
politik atas dasar sistem perwakian, yang kemudian menjamim pemerintahan untuk bertanggung jawab atas
setiap tindakan dan keputusannya.”

6. John L Esposito

“Dalam sistem demokrasi, semua orang berhak berpartisipasi, baik aktif maupun mengontrol kebijakan yang
dikeluarkan pemerintah. Selain itu, dalam lembaga resmi pemerintah, ada pemisahan jelas antara unsur
Eksekutif, Legislatif, maupun Yudikatif.”

7. Affan Gaffar

“Demokrasi bisa dilihat secara normatif dan empiris. Secara normatif, demokrasi secara ideal ingin diwujudkan
oleh negara. Sedangkan secara empiris, Demokrasi diwujudkan dalam dunia politik.”

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan mengenai pengertian demokrasi yaitu

Demokrasi adalah pemerintahan rakyat atau bentuk atau sistem pemerintahan yang seluruh rakyatnya
turut serta memerintah dengan perantara wakilnya. Demokrasi adalah 'pemilu pengganti' oleh pihak yang tidak
kompeten di mana banyak kesepakatan yang diselewengkan.

2
3
B. Sejarah Demokrasi

1. Demokrasi Yunani Kuno: Demokrasi pertama kali muncul di Athena, Yunani kuno, pada abad
ke-5 SM. Di sini, warga kota memiliki hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
politik melalui pertemuan umum yang disebut “Ekklesia.” Ini adalah demokrasi langsung di
mana warga bersama-sama memutuskan hukum dan kebijakan.

2. Republik Roma: Meskipun bukan demokrasi dalam arti modern, Republik Roma (509-27 SM)
melibatkan elemen-elemen partisipasi warga dalam pengambilan keputusan, termasuk
pemilihan para pejabat dan Senat yang mewakili rakyat.

3. Zaman Pencerahan: Konsep demokrasi dan hak asasi manusia diperdebatkan dalam pemikiran
para filsuf seperti John Locke dan Jean-Jacques Rousseau selama Abad Pencerahan di Eropa,
abad ke-17 dan ke-18.

4. Revolusi Amerika dan Prancis: Revolusi Amerika (1775-1783) dan Revolusi Prancis (1789-
1799) menghasilkan perkembangan besar dalam pemikiran demokrasi. Amerika Serikat
mendirikan sistem demokrasi perwakilan, sementara Prancis mengalami perubahan politik
yang signifikan.

5. Abolisi Perbudakan dan Hak Pilih Perempuan: Abad ke-19 dan awal abad ke-20 menyaksikan
perjuangan untuk hak asasi manusia, termasuk penghapusan perbudakan dan perjuangan untuk
hak pilih perempuan di berbagai negara.

6. Demokrasi Pasca-Perang Dunia II: Pasca-Perang Dunia II, demokrasi menjadi sistem
pemerintahan yang lebih diterima di banyak negara. Organisasi seperti PBB mempromosikan
nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia secara global.

7. Demokrasi Modern: Demokrasi modern berfokus pada pemilihan umum, kebebasan berbicara,
perlindungan hak individu, serta pemerintahan yang berdasarkan hukum. Banyak negara di
seluruh dunia memiliki sistem demokrasi dengan berbagai varian, termasuk demokrasi
perwakilan dan demokrasi langsung.

C. Perkembnagan Demokrasi diIndonesia

1.Demokrasi Parlementer (1945 – 1959)

Demokrasi parlementer ini dimulai ketika Indonesia resmi menjadi negara yang
merdeka hingga berakhir di tahun 1959. Demokrasi parlementer adalah sistem demokrasi yang
menempatkan parlemen sebagai bagian fundamental di pemerintahan.Akan tetapi, konsep
demokrasi ini dianggap kurang cocok untuk Indonesia. Lemahnya budaya demokrasi untuk
mempraktikkan demokrasi model barat ini telah memberi peluang sangat besar kepada partai-
partai politik mendominasi kehidupan sosial politik.

Pada masa ini pula digelar Pemilu pertama pada 1955. Pemilu 1955 mendapat pujian
dari berbagai pihak, termasuk dari negara-negara asing. Pemilu ini diikuti oleh lebih 30-an
partai politik dan lebih dari seratus daftar kumpulan dan calon perorangan.Beberapa hal yang
menarik dari Pemilu 1955 adalah tingginya kesadaran berkompetisi secara sehat. Misalnya,
meski yang menjadi calon anggota DPR adalah perdana menteri dan menteri yang sedang
memerintah, mereka tidak menggunakan fasilitas negara dan otoritasnya kepada pejabat
bawahan untuk menggiring pemilih yang menguntungkan partainya.

4
2.Demokrasi Terpimpin (1959 – 1965)

Demokrasi terpimpin adalah sistem pemerintahan, di mana segala kebijakan atau


keputusan yang diambil dan dijalankan berpusat kepada satu orang, yaitu pemimpin
pemerintahan.Demokrasi terpimpin ini dimulai pada tahun 1959 ketika Presiden Soekarno
mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Ciri yang paling khas dari konsep demokrasi
terpimpin adalah kehadiran peran dan campur tangan presiden selaku pemimpin tertinggi
demokrasi dan revolusi yakni Presiden Sukarno.Di lain sisi, demokrasi terpimpin juga terlihat
dari pengaruh komunis dan peranan tentara (ABRI) di politik Indonesia.

Pada masa demokrasi terpimpin banyak terjadi penyelewengan terhadap Pancasila dan
UUD 1945, seperti:

Pembentukan Nasionalis, Agama, dan Komunis (Nasakom)

Tap MPRS No. III/MPRS/1963 tentang Pengangkatan Soekarno sebagai presiden seumur
hidup

Pembubaran DPR hasil pemilu oleh presiden

Pengangkatan ketua DPR Gotong Royong/MPRS menjadi menteri negara oleh presiden

GBHN yang bersumber pada pidato presiden tanggal 17 Agustus 1959 yang berjudul
‘Penemuan Kembali Revolusi Kita’ ditetapkan oleh DPA bukan MPRS

3.Demokrasi Pancasila era Orde Baru (1965 – 1998)

Setelah peristiwa G30S PKI terjadi di tahun 1965, terjadi pergantian pemimpin dari
Soekarno menuju Soeharto. Era orde baru ini juga dikenal dengan istilah Demokrasi Pancasila
yang menjadikan Pancasila sebagai landasan demokrasi.

Akan tetapi, rezim yang berkuasa selama 32 tahun juga dihantui dengan beberapa
penyimpangan, seperti:

· Penyelenggaraan pemilu yang tidak jujur dan tidak adil

· Penegakan kebebasan berpolitik bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS)

· Kekuasaan kehakiman (Yudikatif) yang tidak mandiri karena para hakim adalah anggota
PNS Departemen kehakiman

· Sistem kepartaian yang otonom dan berat sebelah

· Maraknya praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN)

4. Demokrasi Reformasi (1998 – sekarang)

Berakhirnya rezim orde baru yang berkuasa selama 32 tahun melahirkan demokrasi baru
yang dikenal dengan istilah era reformasi. Era reformasi adalah fase demokrasi yang kembali
ke prinsip dasar demokrasi, seperti:

· Adanya Pemilu secara langsung

· Kebebasan Pers

5
· Desentralisasi

· Hak-hak dasar warga negara lebih terjamin

6
D. Pentingnya Demokrasi dalam Masyarakat

Demokrasi adalah penting bagi masyarakat karena menciptakan dasar bagi berbagai aspek
kehidupan yang lebih baik dan lebih adil. Berikut adalah beberapa alasan mengapa demokrasi penting
bagi masyarakat:

1. Partisipasi Rakyat: Demokrasi memberikan warga negara hak untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan politik. Ini memungkinkan masyarakat untuk mengungkapkan
pendapat mereka, memilih pemimpin, dan berkontribusi dalam perencanaan kebijakan.
Dengan kata lain, demokrasi memberdayakan rakyat untuk membentuk nasib mereka sendiri.

2. Kontrol Terhadap Kekuasaan: Demokrasi membatasi kekuasaan pemerintah dan pejabat


publik. Ini menjaga agar pemerintah tidak menyalahgunakan kekuasaannya dan
memungkinkan rakyat untuk mengawasi tindakan mereka. Prinsip pengawasan dan
akuntabilitas ini adalah salah satu penyangga utama demokrasi.

3. Perlindungan Hak Asasi Manusia: Demokrasi mendorong perlindungan hak asasi manusia
yang mendasar. Ini mencakup kebebasan berbicara, berkumpul, beragama, serta hak atas
keadilan dan perlakuan yang sama di depan hukum. Dalam demokrasi, ada landasan hukum
yang kuat untuk melindungi hak-hak individu.

4. Pembangunan Sosial dan Ekonomi: Demokrasi yang baik juga dapat menciptakan lingkungan
yang mendukung pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan partisipasi
aktif rakyat, prioritas pembangunan dapat mencerminkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

E. Bentuk-Bentuk Demokrasi

Demokrasi dapat mengambil berbagai bentuk tergantung pada cara sistem pemerintahan
diorganisir dan sejauh mana partisipasi rakyat dalam pengambilan keputusan politik. Beberapa bentuk
demokrasi yang umum ditemukan di seluruh dunia termasuk:

1. Demokrasi Perwakilan (Representative Democracy):

Ini adalah bentuk demokrasi yang paling umum di mana warga negara memilih perwakilan
mereka untuk mewakili mereka dalam pembuatan keputusan politik. Para perwakilan ini biasanya
duduk dalam lembaga legislatif, seperti parlemen atau kongres, dan mereka bertugas untuk menyusun
undang-undang dan kebijakan atas nama rakyat.

2. Demokrasi Langsung (Direct Democracy):

Dalam demokrasi langsung, warga negara secara langsung berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan politik. Mereka memutuskan hukum dan kebijakan melalui referendum, inisiatif rakyat,
atau pemungutan suara langsung. Meskipun demokrasi langsung lebih sulit diterapkan di tingkat
nasional, beberapa negara dan wilayah menggunakannya dalam isu-isu tertentu.

3. Demokrasi Parlementer (Parliamentary Democracy):

7
Dalam sistem demokrasi parlementer, eksekutif (misalnya, perdana menteri) adalah anggota
parlemen yang dipilih oleh mayoritas di dalamnya. Parlemen memiliki kontrol langsung atas
pemerintah dan dapat menggulingkan eksekutif jika mayoritas tidak lagi mendukungnya.

4. Demokrasi Presidensial (Presidential Democracy):

Dalam sistem demokrasi presidensial, presiden dipilih secara terpisah dari parlemen dan
memiliki kekuasaan eksekutif yang kuat. Presiden bertanggung jawab atas eksekusi kebijakan dan
biasanya tidak dapat dipecat oleh parlemen.

5. Demokrasi Konsensus (Consensus Democracy):

Bentuk ini mencakup proses pengambilan keputusan yang berfokus pada pencapaian konsensus
atau kesepakatan luas antara berbagai kelompok atau partai politik. Ini sering digunakan dalam
masyarakat yang sangat beragam atau dalam situasi konflik.

6. Demokrasi Sosial (Social Democracy):

Demokrasi sosial menggabungkan prinsip-prinsip demokrasi dengan kebijakan kesejahteraan


sosial yang kuat. Negara memberikan layanan dasar seperti pendidikan, perawatan kesehatan, dan
dukungan sosial kepada semua warga negara.

7. Demokrasi Elektronik (E-Democracy):

Dengan kemajuan teknologi informasi, demokrasi elektronik mencakup penggunaan teknologi


untuk memfasilitasi partisipasi warga negara dalam pengambilan keputusan politik. Ini bisa mencakup
pemilihan online, platform partisipatif, atau konsultasi online.

8. Demokrasi Teritorial (Territorial Democracy):

Bentuk ini memungkinkan otonomi politik dan pengambilan keputusan pada tingkat wilayah
atau daerah yang lebih rendah, seperti provinsi atau negara bagian. Ini memberikan masyarakat
setempat kendali lebih besar atas masalah-masalah lokal.

8
BAB III
PERUMUSAN DAN PEMBATASAN MASALAH

A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang sudah dibahas sebelumnya maka
dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas, sebagai berikut:
1. Bagaimanakah nilai-nilai demokrasi pada pelaksanaan PILKETOS ?
2. Bagaimanakah bentuk implementasi nilai-nilai demokrasi pada pemilih pemula pada
PILKETOS?
3. Bagaimana partisipasi pemilih pemula dalam implementasi nilai-nilai demokrasi pada
PILEKTOS?
4. Bagaiman cara menghasilkan pemimpin yang berdedikasi tinggi?
5. Apa yang dimaksud dengan mekanisme pemilihan yang demokratis?

B. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan masalah yang akan dikaji lebih fokus, maka rumusan masalah yang
ada di atas dibatasi, sebagai berikut:
1. Kendala yang dihadapi dalam meningkatkan demokrasi dan rasa nasionalisme
Indonesia dikalangan generasi mudah khususnya pelajar
2. Penelitian terbatas pada peserta didik SMA N 1 SAPURAN sebagai pemilh pemula
3. Kegiatan pengembangan diri hanya dibatasi pada kegiatan ekstrakurikuler OSIS

9
BAB IV
METODE
PELAKSANAAN

A. Uraian tentang metode pengumpulan data

Metode yang digunakan dalam pemilihan sistem pendukung keputusan pemilihan Ketua
OSIS ini adalah dengan menggunakan metode kuantitatif , dengan cara menghitung surat suara
yang masuk percalon dan bila ada yang rusak surat suaranya maka dianggap tidak sah, dan surat
suara yang sah akan dikumpulkan ke dalam kotak suara

Pengumpulan data juga bisa dilakukan lewat :

1. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan
tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber. Seiring perkembangan teknologi, metode
wawancara dapat pula dilakukan melalui media-media tertentu, misalnya telepon, email, atau
video call melalui Zoom atau skype. Wawancara terbagi atas dua kategori, yakni wawancara
terstruktur dan tidak terstruktur.
a. Wawancara terstruktur
Dalam wawancara terstruktur, peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa
yang hendak digali dari narasumber. Pada kondisi ini, peneliti biasanya sudah membuat
daftar pertanyaan secara sistematis. Peneliti juga bisa menggunakan berbagai instrumen
penelitian seperti alat bantu recorder, kamera untuk foto, serta instrumen-instrumen lain.
b. Wawancara tidak terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas. Peneliti tidak menggunakan
pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan spesifik, namun hanya memuat
poin-poin penting dari masalah yang ingin digali dari responden.

2. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena melibatkan berbagai
faktor dalam pelaksanaannya. Metode pengumpulan data observasi tidak hanya mengukur
sikap dari responden, namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang
terjadi. Teknik pengumpulan data observasi cocok digunakan untuk penelitian yang bertujuan
untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, dan gejala-gejala alam. Metode ini juga
tepat dilakukan pada responden yang kuantitasnya tidak terlalu besar. Metode pengumpulan
data observasi terbagi menjadi dua kategori, yakni
a. Participant observation
Dalam participant observation, peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan
sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.

10
b. Non participant observation
Berlawanan dengan participant observation, non-participant observation
merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau
proses yang sedang diamati

3. Angket (kuesioner)

Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara


memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang lebih efisien bila
peneliti telah mengetahui dengan pasti variabel yag akan diukur dan tahu apa yang
diharapkan dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah
responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.

Berdasarkan bentuk pertanyaannya, kuesioner dapat dikategorikan dalam dua


jenis, yakni kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Kuesioner terbuka adalah
kuesioner yang memberikan kebebasan kepada objek penelitian untuk menjawab.
Sementara itu, kuesioner tertutup adalah kuesioner yang telah menyediakan pilihan
jawaban untuk dipilih oleh objek penelitian. Seiring dengan perkembangan, beberapa
penelitian saat ini juga menerapkan metode kuesioner yang memiliki bentuk semi
terbuka. Dalam bentuk ini, pilihan jawaban telah diberikan oleh peneliti, namun objek
penelitian tetap diberi kesempatan untuk menjawab sesuai dengan kemauan mereka.

4. Studi Dokumen
Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang tidak ditujukan langsung
kepada subjek penelitian. Studi dokumen adalah jenis pengumpulan data yang meneliti
berbagai macam dokumen yang berguna untuk bahan analisis. Dokumen yang dapat
digunakan dalam pengumpulan data dibedakan menjadi dua, yakni:

a. Dokumen primer

Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung mengalami
suatu peristiwa, misalnya: autobiografi.

b. Dokumen sekunder

Dokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis berdasarkan oleh laporan/ cerita orang lain,
misalnya: biograf

11
B. Teknik atau Cara Persiapan dan Pelaksanaan Simulasi
1. Persiapan Simulasi
a. Mengadakan rapat untuk proses simulasi
b. Menetukan jadwal simulasi
c. Menentukan administrasi sesuai bagian kelompok
d. Sosialisasi pelaksanaan simulasi
e. Pembentukan kelompok
f. Membuat administrasi sesuai bagian kelompok
g. Menggabungkan semua administrasi dari setiap kelompok
h. Mempersiapkan tempat untuk simulasi
i. Mengevaluasi administasi setiap kelompok
j. Pelaksanaan simulasi

2. Pelaksanaan Simulasi
a. Menyusun tempat simulasi sesuai dengan denah yang dibuat
b. Siswa-siswi menempatkan diri sesuai dengan bagiannya
c. Pemilih calon Ketua OSIS masuk kedalam ruangan atau tempat simulasi
dengan mengisi daftar hadir
d. Pemilih calon Ketua OSIS menunggu di tempat yang disediakan
e. Pemilih calon Ketua OSIS mengambil surat suara
f. Pemilih calon Ketua OSIS menuju ke bilik suara untuk mencoblos salah satu
calon Ketua OSIS menggunakan paku
g. Memasukkan surat suara ke dalam kotak suara
h. Pemilih calon Ketua OSIS sebelum keluar mencapkan jarinya kedalam tinta
yang telah disediakan

C. Administrasi yang Diperlukan


1. SK Kepanitiaan Pemilihan Ketua OSIS
a. Persyaratan membuat SK kepanitiaan:
Berikut beberapa hal yang harus ada sebelum menyusunnya:
1) Kegiatan,
2) Pelaksana Kegiatan (struktur)
3) Waktu Pelaksanaan Kegiatan.
Tanpa ketiga komponen tersebut, maka tidak akan mungkin konsideran kepanitiaan bisa
kita isi. Setelah syarat terpenuhi maka beberapa cara untukmembuat SK, bisa menjadi
panduan dalam pelaksanaan kegiatan.

12
b. Cara membuat SK Kepanitiaan
Hal-hal yang menjadi perhatian dalam menyusun SK PanPel adalah terdapat 2
bagian utama yakni:
1) Konsideran
Konsideran merupakan bagian penting dalam sebuah keputusan, yang mencakup
pertimbangan, mengingat lalu keputusan, Berikut beberapa bagiannya:
a) Nomor Dan Nama Keputusan, secara administrasi setiap instansi memiliki
penomoran dan kode masing-masing dalam membuat sebuah kebijakan. Sementara
Nama adalah kalimat singkat mengenai bentuk (Nama/Kelompok).
b) Menimbang, merupakan bagian yang menjadi pemikiran mendalam sehingga
kegiatan akan dilaksanakan,
c) Mengingat, merupakan cara menyampaikan sebuah alasan kegiatan dilaksanakan
dengan seperangkat peraturan-peraturan yang berhubungan,
d) Memperhatikan, jika mengingat adalah dasar berpikir dengan melihat aturan dan
kejadian (peraturan) yang lalu. Maka memperhatikan adalah secara objektif,
kejadian berlangsung yang berhubungan dengan surat keputusan.
e) Memutuskan, adalah pernyataan tegas, berlanjut dengan kata Menetapkan, yang
berisi point-point penting mengenai pembuatan kebijakan.
2) Susunan (Struktur)

Selanjutnya, Susunan atau struktur berisi daftar nama dan jabatan dalam sebuah kepanitiaan.
Yakni Dalam SK Panitia terdapat susunan personil yang menjalankan tugas sesuai
dengan kewenangan masing-masing.

Maka Dalam hal itu (nama-nama tersebut) terekomendasi berdasarkan rapat, Yang jelas
dalam kepanitiaan, terdapat Ketua (Koordinator). Dengan beberapa perangkat
dibawahnya (anggota) atau bagian-bagian.

13
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 1 SAPURAN
PROVINSI JAWA TENGAH
SURAT KEPUTUSAN
NO................TAHUN 2023
TENTANG
PEMBAGIAN TUGAS KEPANITIAAN PELAKSANAAN PEMILIHAN KETUA
OSIS TAHUN PELAJARAN 2023-2024

Menimbang: Bahwa agar pelaksanaan pemilihina Ketua OSIS pada satuan pendidikan
SMAN 1 SAPURAN dapat terlaksanakan dengan baik, maka dipandang perlu
mengangkat panitia pemilihan ketua osis tahun pelajaran 2023-2024
1. Undang-undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang sistem
pendidikan Nasional
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 12 Tahun 2007
tentang standar pengelolaan pendidikan
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 38 Tahun 2008
tentang pembinaan kesiswaan
4. Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 2013 standar Nasional pendidikan
5. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0461/U/1984 tentang
pembinaan kesiswaan
6. Permendiknas No. 22 Tahun 2016 tentang standar proses
7. Permendiknas No. 22 Tahun 2016 tentang standar penilaian

MEMUTUSKAN
Menetapkan:
Pertama: Pembagian tugas panitia dalam kegiatan pemilihan Ketua OSIS.
Kedua: Biaya yang timbul akibat pelaksanaan kegiatan tersebut dibebankan kepada e-
RKAS anggaran BOP/BOS.
Ketiga: Apabila dikemudian hari terdapat keliruan dalam surat keputusan akan di
perbaiki sebagaimana semestinya.
Keempat: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai kegiatan berakhir pada
hari 18 September 2023
Ditetapkan di Sapuran, wonosobo
Tanggal 13 September 2023

Kepala sekolah

EKO PUJI SUMARYANTO, S.Pd.. M.Pd


NIP. 19880224 201001 1 009

14
Lampiran: Surat Keputusan Kepala SMA Neggri 1Sapuran
Nomor: Tahun 2023
Tanggal: 13 September 2023

PANITIA PELAKSANAAN PEMILIHAN KETUA OSIS SMAN 1 SAPURAN


TAHUN PELAJARAN 2023/2024
A. Penanggung Jawab: Eko Puji Sumaryanto, S.Pd. M.Pd.
B. Ketua : M. Nathan Radithya S
C. Sekertaris : 1. Anisa Septia Hapsari
2. Yusri Zaafarani
D. Koordinator Acara :
1. Calon Ketua Osis
1.1 Padi
1.2 Kapas
1.3 Singkong
2. Sie. Acara
2.1 Adhwa Zaky Ghaisan
2.2 Elang Yudha Dharma
2.3 Asa Fara Adhiba
2.4 Intan Permadani
3. Sie. Perlengkapan
3.1 Yogi Pragusti
3.2 Granenda Adi Saputra
3.3 Bintang Fajar R
3.4 Farah Fazlina
3.5 Alya Ika Rifki
3.6 Paryati
34. Sie. Pemungutan Suara
4.1 Reviana
4.2 Khusnul
4.3 Iqbal Mohandika
4.4 Sekar
5. Sie. Dokumentasi
5.1 Farah Fazlina
5.2 Arka Ragil Saputra
5.3 Hendra Kurniawan
6. Saksi
6.1 Alfalidin
6.2 Naila
6.3 Nesya
7. Kampanye

Wonosobo ,13 September 2023


Kepala Sekolah

Eko Puji Sumaryanto, S.Pd. M.Pd


NIP: 19880224 201001 1 009

15
A. Jadwal Pelaksanaan Pemilihan Ketua OSIS

NO Hari, Tanggal Kegiatan Penanggung Jawab


1. Senin, September 2023 Mulai rapat Sie. Penyelenggara
2. Selasa, September 2023 Sosialisasi Sie.Penyelenggara dan
Sie. Acara
3. Rabu, September 2023 Kampanye Sie. Kampanye
4. Kamis, September 2023 Pelaksanaan Sie. Perlengkapan
B. Pakta Integritas
Pakta integritas merupakan perjanjian yang dibuat bersama oleh pejabat di lingkungan
kementerian/lembaga dan pemerintah daerah yang berfungsi untuk menegaskan
komitmen dalam menjalankan kewenangan dengan jujur sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan kesanggupan untuk tidak melakukan korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
Contoh Pakta Integritas:

PAKTA INTERGRITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama Lengkap :
........................................
Kelas : ......................................
..
Tempat & Tanggal Lahir :
........................................
Alamat : ......................................
...

Menyatakan :
1. Secara sadar bersedia mengikuti
pemilihan calon Ketua OSIS pada periode
2023-2024 sesuai ketentuan yang berlaku

16
C. Daftar pemilih Ketua OSIS

No Nama Kelas
1. ADHWA ZAKY GHAISAN X-B
2. AGUSTINA PUTRI X-B
3. ALFALIDIN X-B
4. ALYA IKA RIFKI X-B
5. ANGGITA DWI RAMADHANI X-B
6. ANISA SEPTIA HAPSARI X-B
7. ARKA RAGIL SAPUTRA X-B
8. ASA FARA ADHIBA X-B
9. BINTANG FAJAR RAHMATULLAH X-B
10. DHIYAA JAUZAA MUZHAFFAAR X-B
11. ELANG YUDHA DHARMA X-B
12. FAJRIYATUL KHUSNI KHURYATU X-B
13. FARAH FAZLINA ROHMAH X-B
14. GALIH SYAH NOUWAF X-B
15. GRANENDA ADI SAPUTRA X-B
16. HARA SAKTIAWAN X-B
17. HENDRA KURNIAWAN X-B
18. HENIN FITRIYANI X-B
19. INTAN PERMADANI X-B
20. IQBAL MOHANDIKA PURNOMO X-B
21. KHUSNUL KURNIA PUTRI X-B
22. LIYANG SITASARI X-B
23. MAYA SOFIYANA X-B
24. MUHAMMAD NATHAN RADITHYA S X-B
25. NASYA OKTA DEANIS X-B
26. PARYATI X-B
27. RAYHAN ZULIYANDA X-B
28. REVIANA X-B
29. SAHRA PUTRI NAILA X-B
30. SEKAR TANTRI DWI PAMUNGKAS X-B
31. SYIFA YULITA SARU X-B
32. TIA ANJANI X-B
33. VERLINDA INDAH ESTININGTYAS X-B
34. YOGI PRAGUSTI X-B
35. YUSRI ZAAFARANI X-B
36. ZENNI FIB'RI ATFIYANTI X-B

D. Tata Tertib Pemilih


a) Siswa/i datang tepat waktu ke tempat pencoblosan yang telah di tentukan.
b) Siswa/i tidak boleh mencoblos lebih dari satu calon, jika lebih maka akan dianggap
tidak sah.
c) Surat suara dicoblos bukan dicentang.
d) Surat suara dianggap tidak sah apabila tidak dicoblos menggunakan paku yang telah
disediakan.
e) Surat suara dianggap tidak sah apabila terdapat tulisan atau coretan.
f) Pencoblosan dilakukan 1x bila pencoblosan lebih dari 1x dianggap tidak sah.
g) Pencoblosan tidak boleh melewati kotak, apabila melewati kotak maka surat suara
dianggap tidak sah.

17
h) Siswa/i wajib mematuhi protokol kesehatan minimal menggunakan masker dan jaga
jarak.
E. Daftar Hadir Pemilih

No Nama Tanda Tangan


1. ………………………. 1.
2. ………………………. 2.
3. ………………………. 3.
4. ………………………. 4.
5. ………………………. 5.
6. ………………………. 6.
7. ………………………. 7.
8. ………………………. 8.
9. ………………………. 9.
10. ………………………. 10.
11. ………………………. 11.
12. ………………………. 12.
13. ………………………. 13.
14. ………………………. 14.
15. ………………………. 15.
16. ………………………. 16.
17. ………………………. 17.
18. ………………………. 18.
19. ………………………. 19.
20. ………………………. 20.
21. ………………………. 21.
22. ………………………. 22.
23. ………………………. 23.
24. ………………………. 24.
25. ………………………. 25.
26. ………………………. 26.
27. ………………………. 27.
28. ………………………. 28.
29. ………………………. 29.
30. ………………………. 30.
31. ………………………. 31.
32. ………………………. 32.
33. ………………………. 33.
34. ………………………. 34.
35. ………………………. 35.
36. ………………………. 36.

18
F. Desain Kartu Suara

G. Kotak Suara
Kotak Suara adalah Kotak yang digunakan untuk mengumpulkan surat suara disuatu pemilu
atau yang lainnya.
Contoh gambar Kotak Suara:

H. Bilik Suara
Bilik Suara adalah tempat tertutup yang digunakan untuk memilih calon pemimpin atau
wakil pemimpin disuatu pemilu atau yang lainnya.
Contoh gambar Bilik Suara:

19
I. Denah Lokasi Pemilihan dan Meja Daftar Hadir, Letak Bilik, Kotak Suara, Kursi Tunggu
Pemilih DLL.

Pendaftaran
Ruamg Tunggu
Bilik
pintu suara 1
Pengam Bilik suara 2
bilan kartu suara
Bilik suara 3
Tinta Kotak
Suara

J. Daftar Rekap Penghitungan Suara yang Mudah Diakses oleh Semua Pemilih

Padi Kapas Singkon

00,00% (…. Suara) 00,00 % (….Suara) 00,00 % …. Suara)

Jumlah Hak Pilih ….. Suara


Suara Sah 000,00 % (…. Suara)
Suara Tidak Digunakan 00,00% (….Suara)

K. Form Berita Acara Hasil Pemilihan Ketua OSIS

BERITA ACARA PEMILIHAN


KETUA DAN WAKIL KETUA OSIS
TAHUN AJARAN 2023-2024
SMA NEGERI 1 SAPURAN

Pada hari Kamis, September 2023 telah dilaksanakan Pemilihan Ketua OSIS
SMAN 1 SAPURAN Tahun ajaran 2023-2024 dengan jumlah daftar pemilih 36 siswa
dan rincian hasil sebagai berikut:

JABATAN JUMLAH
NO URUT NAMA CALON
CALON SUARA
1. Padi KETUA OSIS 10
2. Kapas KETUA OSIS 10
3. Singkong KETUA OSIS 12
JUMLAH SUARA YANG TIDAK SAH 0

20
Dengan demikian No Urut 3 atas Nama Singkong berhak menjadi Ketua OSIS
Periode 2023-2024.
Sapuran, September 2023

Ketua OSIS Periode 2023-2024

21
DAFTAR PUSTAKA

Bakai.(2022).Apa Itu PaktaIntergritas?.online@https://bakai.uma.ac.id(Diakses 13 September 2022).

Disposita,Statuto.(2022).SK Panitia Pelaksana 3 Cara Buat dan


ContohSusunan.online@https://organisasi .co.id(Diakses 13 September 2022).

Fajri,Dwi Latifatul.(2021).Pengertian Demokrasi Menurut Para Ahli dan


Sejarahnya.online@https://katadata.co.id(Diakses 13 September 2022).

Harian,Kabar Tim.(2021).Pentingnya Kehidupan Demokrasi


DalamMasyarakat.online@https://kumparan.com(Diakses 13 September 2022)

Nafisah,Sarah.(2021).Perkembangan Demokrasi Di Indonesia.online@https://bobo.grid.id(Di akses


13 September 2022)

Uceo.(2022).Metode PengumpulanData.online@https://informatika.uc.ac.id(Diakses 13 September


2022)

Wikipedia.(2005).Demokrasi.online@https://id.m.wikipedia.org(Diakses13 September 2022)

Anda mungkin juga menyukai