Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN P5 SUARA DEMOKRASI

PILKASIS SEBAGAI CERMIN DEMOKRASI

GENERASI MILENIAL

Disusun Oleh:

KELAS X-1 KELOMPOK D-1


Enggar Yastra Pangestu

SMAN 1 GENTENG

Jl. KH. Wahid Hasyim No.20, Dusun Kopen, Genteng Kulon, Kec.
Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur

Tahun Ajaran 2022 – 2023


LEMBAR PENGESAHAN

Judul: “Pilkasis Sebagai Cermin Demokrasi di Indonesia”

Penyusun: Kelompok D1

1. Adesta Dwitya Hilmawan.


2. Africha Sekar Wangi.
3. Ameilea Intishara Amirath
4. Brandes Yudha Pratama.
5. Chairunnisa Tsabitah.
6. Damar Restu Wicaksono.
7. Dliyaul Haq Muhammad.
8. Elsa Laluna Syafi’i.
9. Enggar Yastra Pangestu.

Disetujui Oleh:
Wali Kelas X1 Fasilitator

( Sri Juli Indriastuti, S.Pd.) ( Kwarti Sri Rejeki Siwi, S.Pd.)


NIP: 196407021987032019 NIP:197012052005012003

Mengetahui:
Kepala SMAN 1 Genteng

( Suprijanto, S.Pd.)
NIP: 196402291993031005
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya, kami selaku penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pilkasis
Sebagai Cermin Demokrasi di Indonesia” dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas pada Proyek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila dengan tema Suara Demokrasi di SMAN 1 Genteng. Selain itu,
kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca dan
masyarakat pada umumnya tentang demokrasi pada lingkup sekolah.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Kwarti Sri


Rejeki Siwi selaku guru fasilitator, serta bapak ibu guru lain termasuk kepala
sekolah, bapak Suprijanto yang telah memfasilitasi kami. Kami juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, bak pepatah
“Tiada Gading yang Tak Retak”. setiap perkara pasti memiliki kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan harapkan terima demi
kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.

Penyusun, Kelompok D1
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................5
A. Latar Belakang........................................................................................................5
B. Rumusan Masalah..................................................................................................6
C. Tujuan....................................................................................................................6
D. Manfaat..................................................................................................................7
E. Ruang Lingkup........................................................................................................7
F. Definisi Istilah.........................................................................................................8
BAB II KAJIAN TEORI...........................................................................................................9
A. Pengertian PILKASIS...............................................................................................9
B. Pengertian Demokrasi..........................................................................................14
C. Cermin Demokrasi Pada Generasi Millenial.........................................................17
BAB III METODOLOGI.......................................................................................................19
A. Jenis Penelitian.....................................................................................................19
B. Teknik Pengambilan Data.....................................................................................20
BAB III METODOLOGI.......................................................................................................22
BAB IV PELAKSANAAN......................................................................................................25
BAB V KESIMPULAN.........................................................................................................35
LAMPIRAN........................................................................................................................37
Biodata penulis................................................................................................................39
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegiatan penelitian ini di latar belakangi adanya Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila yang berorientasi pada tema Suara Demokrasi. Tema ini di
dasari oleh sila ke-4 Pancasila yang terkait oleh demokrasi.

Pada aspek profil pelajar Pancasila pula, Suara Demokrasi mencerminkan


beberapa aspek profil pelajar Pancasila. Seperti aspek kebinekaan global,
bernalar kritis, dan kreatif. Selain itu penelitian kami juga di dasari oleh
pandangan kami yang menilai adanya pemudaran semangat demokrasi di
kalangan generasi muda. Hal ini tentu menyebabkan generasi muda yang sulit
menyampaikan pendapat dalam banyak kesempatan di kehidupan sehari-
sehari.

Dampak berkelanjutannya adalah generasi muda tidak mampu


menyuarakan pilihan berdasarkan hati dan akal sehat sehingga akan sulit
bersaing di masa depan. Tentu hal ini akan menyulitkan generasi muda itu
sendiri karena tidak terbiasa bernalar kritis. Contoh mudah yang bisa
menjelaskan adanya permasalahan tersebut adalah pemilu atau pesta
demokrasi di bawahnya. Sering kali ditemukan adanya kertas suara yang tidak
sah atau golput karena berbagai pelanggaran ketentuan dalam pemilihan.
Kurangnya jumlah suara jika dibandingkan dengan populasi di suatu area pun
juga sering terjadi.

Hal-hal di atas mengindikasikan kurangnya semangat demokrasi di


kalangan remaja maupun orang dewasa. Tentu tak ada yang menginginkan
permasalahan ini menjadi masalah yang berkepanjangan dan turun temurun
dari generasi ke generasi. Maka dari itu diperlukan adanya aksi pembentukan

I
semangat dan asas demokrasi dalam diri setiap pemuda bangsa, baik dari
pihak luar maupun tiap individu itu sendiri.

Dari uraian di atas, alasan kami memilih “PILKASIS Sebagai Cermin


Demokrasi Generasi Milenial” adalah adanya keterkaitan di antara ketiga
aspek penting yang menjadi objek utama dalam penelitian kami. PILKASIS
kami pilih sebagai objek penelitian karena dilaksanakan dalam lingkup
sekolah yang mengajak para siswa untuk bisa menyuarakan pendapat masing-
masing lewat perspektif individu dan penilaian hati nurani.

Keberadaan elemen Demokrasi dan Generasi Milenial juga berdiri


sebagai aspek penting dalam kesuksesan fenomena PILKASIS. Generasi
milenial hadir sebagai mereka yang memiliki hak dan kewajiban dalam
menyuarakan pendapat pribadi lewat metode musyawarah voting yang sedari
awal sudah melekat dalam prinsip pemungutan suara setiap bentuk pesta
demokrasi di Indonesia.

Di sisi lain, adanya elemen demokrasi juga menjadi penanda adanya


kebebasan bersuara yang dijunjung tinggi dalam kacamata demokrasi yang
juga terlampir pada sila ke-4 Pancasila sekaligus tema utama program P5
pertama, yaitu “Suara Demokrasi”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang diartikan sebagai PILKASIS?
2. Apakah makna cermin demokrasi?
3. Bagaimana wujud demokrasi pada generasi milenial?

C. Tujuan
Kami berharap dapat mengamati secara langsung bagaimana sebuah
pesta demokrasi berjalan dan bagaimana para siswa berperan sebagai pemilik
hak demokrasi pada suatu pemilihan. Tak lupa juga membuktikan teori yang
kami miliki dan berkembang sejauh ini.
Lewat penelitian ini kami berharap dapat memantau jalan acara
PILKASIS 2022 di SMAN 1 Genteng dengan menilai segala bentuk
persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi yang ada dan berjalan sesuai prosedur
yang sudah ada sehingga dapat menjawab pertanyaan yang kami miliki
sekaligus membantah atau mengonfirmasi teori yang telah dikembangkan.

D. Manfaat

a. Bagi Penulis

Sebagai penulis, kami tentu berharap adanya manfaat dari projek ini.
Sebagai penulis pula, kami berharap mendapatkan pengalaman pribadi
bagaimana rasanya terjun ke dalam sebuah pesta demokrasi secara
langsung sekaligus menambah ilmu pengetahuan kami sendiri dalam
bidang penerapan demokrasi di lingkup sekolah.

b. Bagi Pembaca

Kepada pembaca, kami berharap pembaca mampu memahami alur suatu


pelaksanaan pesta demokrasi, terutama di dalam lingkup sekolah. Tak lupa
kami juga berharap dapat memotivasi sesama pelajar agar sama-sama
memiliki semangat demokrasi dalam rangka menerapkan sila ke-4
Pancasila. mengisi kemerdekaan, dan melatih nalar kritis dalam kehidupan
sehari-hari guna mencapai standar baru kurikulum merdeka yaitu 6 aspek
profil pelajar Pancasila yang mempersiapkan generasi muda agar mampu
bersaing di masa yang akan datang.

E. Ruang Lingkup
Pada permasalahan ini, topik akan terfokus pada:

 Prosedur tahap persiapan PILKASIS SMAN 1 Genteng.


 Prosedur pelaksanaan PILKASIS SMAN 1 Genteng.
F. Definisi Istilah
Untuk menghindari kesalahpahaman, kami akan memberikan pengertian
terkait istilah yang dipakai dalam makalah ini.

 Demokrasi

Ialah bentuk pemerintahan di mana masyarakat memiliki hak yang sama


untuk bersuara sekaligus menentukan keputusan dalam bernegara dengan
tidak adanya unsur keterpaksaan.

 PILKASIS

Adalah istilah akronim untuk Pemilihan Ketua Osis yang dilakukan setiap
sekolah tingkat menengah yang mengoperasikan OSIS.

 OSIS

OSIS adalah akronim dari Organisasi Intra Sekolah yang merupakan


organisasi utama dari mayoritas sekolah menengah di Indonesia yang
bergerak di berbagai bidang yang terkait dalam kegiatan-kegiatan sekolah
dalam berbagai bidang dan latar belakang tertentu.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian PILKASIS
PILKASIS adalah suatu pesta demokrasi yang diadakan dalam lingkup
sekolah dengan tingkatan tertentu yang tentunya juga diikuti oleh warga
sekolah yang terdiri dari siswa, guru, staf, dan lain-lain. Selain itu peran
seluruh warga sekolah akan sangat dibutuhkan demi kesuksesan acara. Karena
tanpa adanya warga sekolah sebagai pemberi suara, suatu pesta demokrasi
akan dicap gagal secara menyeluruh karena tidak mendapat partisipan suara
dari mereka yang memiliki hak suara.

PILKASIS diadakan untuk memilih ketua OSIS yang akan menjabat


selama 1 periode atau 1 tahun kalender. Tentunya PILKASIS tidak terbatas
pada jenjang SMA, melainkan juga tersedia di jenjang sekolah menengah lain
yang mengoperasikan OSIS dalam internal sekolah. Belakangan ini pula,
fenomena PILKASIS kian berkembang. Mulai dari prosedur pelaksanaan yang
semakin mirip dengan pesta demokrasi pada umumnya, dan tentunya
partisipan dari kalangan siswa yang kian antusias. Meski begitu, masih saja
ditemukan adanya unsur pelanggaran pemakaian hak suara demokrasi dari
kalangan siswa itu sendiri.

Perkembangan PILKASIS sendiri tentu tak lepas dari campur tangan para
anggota OSIS yang semakin melek akan globalisasi dan semakin cakap dalam
mempersiapkan segala keperluan PILKASIS yang menjadi momen penting
bagi setiap OSIS di mana pun.

Dengan berkembangnya era globalisasi tentu membuat pihak sekolah


sadar akan keperluan pengoperasian anggota OSIS secara sistematis yang
sesuai dengan minat dan bakat anggotanya. Tak terkecuali di SMAN 1
genteng yang mengoperasikan anggota OSIS yang dibagi ke beberapa Seksi
Bidang yang bekerja sesuai kemampuan dan sasaran yang tepat.

Seksi bidang OSIS SMAN 1 Genteng meliputi:

 Pengurus harian

Seksi Pengurus Harian adalah bagian penanggung jawab organisasi yang


diisi oleh jabatan tinggi OSIS seperti Ketua umum, ketua II, Bendahara,
dan Sekretaris yang secara langsung membawahi seluruh seksi bidang
yang ada di dalam OSIS sekaligus setiap kegiatan yang melibatkan OSIS.

- Ketua Umum

Ketua umum adalah jabatan tertinggi sekaligus anggota yang


mengemban tanggung jawab terbesar dalam tubuh OSIS. Ketua
umum secara independen maju dan dipilih oleh seluruh warga
sekolah lewat pemilihan yang disebut PILKASIS. Ketua umum juga
pada dasarnya berhak dan harus tahu kegiatan resmi atau pun non-
resmi dalam tubuh OSIS maupun sekolah.

- Ketua II

Ketua II adalah jabatan tertinggi kedua dalam OSIS yang langsung


ada di bawah ketua umum. Ketua II ikut dipilih bersama ketua umum
di saat PILKASIS. Ketua II berperan sebagai pendamping sekaligus
penasihat ketua umum dalam mengambil keputusan. Selain itu juga
mewakili ketua umum jika berhalangan hadir dalam beberapa
kesempatan.

- Sekretaris

Selayaknya sekretaris dalam tubuh instansi lain, sekretaris OSIS


berperan sebagai notulen dalam beberapa kesempatan. Selain itu
sekretaris juga berperan sebagai pihak yang mempersiapkan jadwal
kegiatan OSIS, mencatat dan mengolah hasil rapat, serta mencatat
evaluasi kinerja OSIS.
- Bendahara

Tugas bendahara, pada dasarnya selalu sama, yaitu bagaimana cara


mereka mengelola perekonomian suatu instansi agar tetap stabil dan
mencukupi sementara ada banyak agenda yang membutuhkan
anggaran. Bendahara hadir sebagai mereka yang memegang tanggung
jawab penuh atas jalan masuk dan keluarnya anggaran dalam rangka
mempertahankan eksistensi instansi yang menaungi mereka.

 Sastra Bahasa

Bagian OSIS yang mengontrol kegiatan dalam bidang kebahasaan atau


sastra dalam lingkup sekolah seperti kegiatan bulan bahasa, dan lain-lain.
Seksi sastra bahasa juga secara langsung memberikan apresiasi pada
karya-karya sastra yang memiliki nilai saing dalam era globalisasi.
Dengan adanya seksi bidang sastra, diharapkan jiwa kesastraan akan
tumbuh dan menjaga eksistensi seni sastra tradisional di lingkungan
sekolah.

 TIK

Seksi Teknologi Informasi Komunikasi bertugas melaksanakan


pelayanan teknologi informasi dan komunikasi, pengumpulan dan
pengolahan data, serta penyajian informasi keamanan dan ketertiban
masyarakat sekolah. Selain itu Seksi TIK berperan dalam pengoperasian
alat teknologi tertentu dalam banyak kesempatan guna membantu
menyukseskan suatu acara.

 Budi Pekerti

Seksi bidang budi pekerti bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan


sekolah yang berkaitan dengan budi pekerti dan akhlak siswa guna
menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan tenteram di bawah sikap
budi pekerti yang luhur bersama siswa-siswi yang berakhlak mulia yang
akan menjadi penerus bangsa sekaligus mereka yang akan menjadi
masyarakat yang mampu berguna dan mengajarkan kebaikan bagi
masyarakat lainnya.

 Ketakwaan

Seksi bidang ketakwaan bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan


persembahyangan di sekolah baik itu persembahyangan sehari-hari
maupun hari-hari besar keagamaan sekaligus menjaga secara utuh sikap
ketakwaan dalam konteks beragama baik dalam tubuh organisasi
maupun sekolah. Dengan mengedepankan sikap beragama di setiap
agenda, diharapkan dapat memacu jiwa beragama dalam hati tiap pelajar
di Indonesia.

 Bela Negara

Seksi bidang bela negara bertanggung jawab dalam kegiatan-kegiatan


yang bertujuan melatih dan mengembangkan kepribadian dan wawasan
kebangsaan siswa serta menumbuhkan sikap bela negara dengan
mengedepankan kepentingan bersama dan negara di atas kepentingan
pribadi, sekaligus cinta tanah air sehingga ikut menumbuhkan rasa
bangga dalam berbangsa dan bernegara bagi setiap individu pelajar di
Indonesia yang akan menjadi titik tumpu bangsa dan negara di masa yang
akan datang.

 Apresiasi Seni

Bergerak pada kegiatan sekolah yang terkait dengan kesenian dalam


berbagai bentuk sekaligus memberikan apresiasi pada karya-karya seni
yang dinilai bersaing dalam berbagai aspek. Apresiasi seni bertujuan
untuk menumbuhkan semangat seniman bagi siswa-siswi sekolah agar
tetap menjaga kultur kesenian baik era globalisasi atau tradisional.
 Perlombaan

Sie perlombaan bertanggung jawab dan mewadahi setiap kegiatan


kompetisi resmi berbagai bidang yang diadakan oleh pihak sekolah
terkait secara menyeluruh dan sistematis dengan bantuan dari beberapa
pihak. Seksi bidang ini dibuat agar agenda perlombaan yang diadakan
menjadi kondusif dan memenuhi target yang telah ditetapkan.

 Politik

Seksi ini bertanggung jawab pada hal seperti kedisiplinan siswa dan
menegakkan norma yang ada sekaligus mengembangkan dan menjaga
nilai politik pada organisasi sekaligus melatih nilai politik siswa-siswi di
sekolahnya. Program yang seksi bidang politik susun seperti kegiatan
MPLS, VSS, dan pameran pendidikan.

 Kewirausahaan

Seksi kewirausahaan mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan,


pengolahan dan penyiapan bahan rumusan, penjabaran kebijakan teknis
di bidang peningkatan kualitas kewirausahaan guna menciptakan
kesiapan nilai kewirausahaan dalam diri siswa sehingga mampu bersaing
di era yang akan datang. Seksi bidang kewirausahaan dibentuk atas
kesadaran akan pentingnya ilmu kewirausahaan yang matang di tengah
dunia persaingan yang dinamis dan jauh dari kata mudah.

 Pendidikan jasmani

Seksi bidang pendidikan jasmani bertanggung jawab mengadakan


kegiatan-kegiatan pelatihan dan pengembangan kemampuan siswa dalam
bidang olahraga guna untuk meningkatkan kualitas jasmani dan
kesehatan. Selain itu juga memberikan fasilitas dan apresiasi pada setiap
individu atau regu siswa yang dinilai mampu dan bakat dalam mendalami
suatu bidang olahraga pilihan. Diharapkan apresiasi tersebut akan
dimanfaatkan oleh para siswa sehingga mampu membawa nama baik
sekolah hingga negara dalam berbagai ajang kompetisi eksternal yang
diadakan oleh berbagai pihak.
Kegiatan PILKASIS ini akan dibagi menjadi beberapa acara di antaranya yaitu
hari pendaftaran anggota OSIS, seleksi, kampanye, dan hari pemilihan. Pada acara
ini pula OSIS akan melakukan kolaborasi antar seksi bidang tertentu yang akan
menjalankan peran masing-masing.

Tentunya selain OSIS akan ada pihak lain yang terlibat seperti dewan
guru, MPK dan perwakilan siswa-siswi kelas 10 untuk membantu menyukseskan
acara PILKASIS 2022 yang beriringan dengan program P5 di SMAN 1 Genteng.

B. Pengertian Demokrasi
Secara umum, Demokrasi ialah bentuk pemerintahan di mana semua
warga negaranya memiliki hak yang sama untuk pengambilan keputusan yang
dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara ikut
serta—baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam perumusan,
pengembangan, dan pembuatan hukum.

Adapun pendapat dari para cendekiawan di masa lampau terkait makna


demokrasi. Di antaranya yaitu:

1. C.F. Strong

Demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana mayoritas rakyat


berusia dewasa turut serta dalam politik atas dasar sistem
perwakilan, /yang kemudian menjamin pemerintahan
mempertanggungjawabkan setiap tindakan dan keputusannya.

2. Haris Soche

Demokrasi sebagai bentuk pemerintahan rakyat, karenanya dalam


kekuasaan pemerintahan terdapat porsi bagi rakyat atau orang
banyak untuk mengatur, mempertahankan dan melindungi dirinya
dari paksaan orang lain atau badan yang bertanggung jawab
memerintah.

3. Aristoteles
Prinsip demokrasi adalah kebebasan, karena hanya melalui
kebebasanlah setiap warga negara bisa saling berbagi kekuasaan di
dalam negaranya.

4. John L Esposito

Pada Sistem Demokrasi semua orang berhak berpartisipasi, baik


terlibat aktif maupun mengontrol kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah. Selain itu, tentu saja dalam lembaga resmi pemerintah
terdapat pemisahan yang jelas antara unsur eksekutif, legislatif,
maupun yudikatif.

5. Abraham Lincoln

Demokrasi menurut Abraham Lincoln adalah sebuah hal yang


didasarioleh rakyat. Abraham Lincoln menjelaskan bahwa demokrasi
adalah sebuah pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat.

6. Joseph A. Schemer

Menurut Joseph A. Schemer, demokrasi adalah suatu perencanaan


institusional. Perencanaan tersebut dilakukan untuk mencapai sebuah
keputusan politik. Dimana setiap individu akan memperoleh
kekuasaan untuk memutuskan cara perjuangan kompetitif. Hal itu
dilakukan atas dasar suara rakyat.

7. Aristoteles

Demokrasi menurut Aristoteles adalah sebuah kebebasan setiap


warga negara. Kebebasan tersebut digunakan untuk saling berbagi
kekuasaan. Menurut Aristoteles, demokrasi adalah suatu kebebasan,
prinsip demokrasi adalah kebebasan. Hal itu karena hanya melalui
kebebasanlah, setiap warga negara dapat saling berbagi sebuah
kekuasaan di dalam negaranya sendiri.

Kesimpulannya, demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan yang


memberikan kebebasan bersuara bagi tiap individu dari tiap lapisan. Selain
itu demokrasi juga berarti adanya peran masyarakat yang diberi wewenang
untuk ikut membangun negara di atas asas demokrasi itu sendiri yang
tidak adanya unsur keterpaksaan bagi pesertanya.

Dalam perspektif negara, demokrasi digambarkan sebagai kesempatan


yang diberikan oleh pemangku kekuasaan kepada masyarakat suatu negara
yang dipercaya sebagai pemangku kekuasaan tertinggi.

Pada perspektif Pancasila pun, demokrasi tercantum dalam sila ke-4


yang berbunyi “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan Perwakilan’ yang juga dilambangkan dengan
kepala banteng. Hal tersebut menjadi bukti nyata adanya penekanan penuh
mengenai demokrasi di Indonesia. Secara langsung Pancasila pun
menegaskan untuk menjunjung tinggi demokrasi dalam berbagai lingkup.
Sama halnya seperti sekawanan banteng yang senang berkumpul
selayaknya manusia yang tengah bermusyawarah.

Poin lain yang perlu dicermati adalah pembagian tugas lembaga yang
jelas dalam sistem demokrasi. Di Indonesia sendiri kita mengenal 3
jenis lembaga yang dibedakan berdasarkan tugas dan peruntukannya,
yaitu lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

 Legislatif
Secara garis besar, lembaga legislatif adalah lembaga yang ditunjuk dan
dipercaya untuk menjadi lembaga yang memiliki wewenang mengubah
dan membuat sistem perundang-undangan di suatu negara. Bahkan dalam
beberapa sistem negara lain, jenis lembaga ini berwenang menunjuk
lembaga eksekutif. Contoh lembaga legislatif di Indonesia adalah DPR,
DPD, dan MPR.
 Eksekutif
Lembaga eksekutif adalah lembaga yang ditugaskan untuk menjalankan
sistem perundang-undangan yang dibuat oleh lembaga legislatif. Selain
itu, lembaga eksekutif juga dipercaya untuk menjalankan roda
pemerintahan suatu negara sekaligus menjadi simbol suatu negara dalam
beberapa kesempatan. Lembaga eksekutif pun juga bisa berkolaborasi
dengan lembaga legislatif dalam membentuk kebijakan baru di
negaranya. Contoh lembaga eksekutif yaitu presiden, wakil, presiden,
dan lembaga kementerian.
 Yudikatif
Lembaga ini bertugas untuk mengawasi jalannya sistem perundang-
undangan yang berlaku di suatu negara. Selain itu, lembaga yudikatif
juga berhak bertindak dengan mengadili adanya suatu penyelewengan
hukum yang berlaku di negaranya. Lembaga ini juga bersifat independen.
Contoh lembaga yudikatif di Indonesia seperti MA, MK, dan Komisi
Yudisial.

C. Cermin Demokrasi Pada Generasi Millenial


Tak hanya orang dewasa, kini demokrasi tentu bisa dilakukan oleh semua
kalangan baik dari usia dini hingga orang dewasa. Meski belum bisa ikut
ambil dalam pesta demokrasi lingkup masyarakat, tapi semangat demokrasi di
usia dini perlu diapresiasi demi masa depan bangsa.

Penerapan nilai demokrasi di kelas sekolah dasar dapat berupa


pembelajaran mengenai nilai-nilai demokrasi seperti adanya toleransi,
keberanian untuk mengeluarkan pendapat di kelas, adanya rasa saling
menghargai jika ada pendapat yang berbeda, nilai demokrasi ini akan tumbuh
dalam diri siswa jika siswa memiliki sifat positif terhadap nilai dan siswa akan
terbiasa dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Perspektif demokrasi bagi seluruh generasi penerus bangsa juga


dibutuhkan demi kelangsungan bangsa. Lewat penyampaian suara dan aspirasi
secara tepat, mendalam, dan sistematis akan menciptakan kondisi yang
kondusif dalam berjalannya alur pemerintahan yang dibentuk atas dasar
bersama dengan masyarakat yang menjadi tumpuan alur pemerintahan bangsa
Indonesia hingga saat ini.

Dalam usia dini, pengalaman untuk ikut ambil dalam suatu pesta
demokrasi yang sesungguhnya bisa dirasakan para siswa dalam lingkup
sekolah. Contohnya pemilihan ketua kelas, ketua OSIS, dan lain-lain. Di mana
suara para siswa pada akhirnya akan berguna dan menentukan masa depan
suatu kelompok atau instansi yang menaungi jabatan dari pihak yang diajukan
sebelumnya.

Selain dari pesta demokrasi, sejatinya nilai demokrasi dapat dinilai dan
dilatih oleh setiap generasi millenial dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya
adalah dengan mengikuti musyawarah bersama orang di sekitar kita dengan
tujuan menyelesaikan problematika secara sistematis, efisien, dan
kekeluargaan dengan menghargai pendapat orang lain dan mengedepankan
sikap mempertahankan hubungan antar sesama manusia.

Contoh lain aksi yang bisa melatih nilai dan semangat demokrasi pada
diri setiap generasi millenial adalah dengan aktif pada organisasi internal
sekolah yang menjunjung tinggi demokrasi seperti OSIS dan MPK.
Diharapkan para anggota organisasi tersebut akan mampu menumbuhkan nilai
Pancasila dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-harinya.
BAB III
METODOLOGI

A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian kali ini, kami berfokus untuk membuktikan adanya
unsur demokrasi yang sesuai sila ke-4 Pancasila. Maka dari itu kami memakai
teknik kualitatif dalam penelitian kali ini. Selain itu, kami juga berharap
mendapatkan jawaban sekaligus mendalami fenomena yang menjadi objek
penelitian. Teknik kualitatif kami pakai atas dasar kepentingan dan keperluan
data yang kami butuh kan mengacu pada bagaimana pelaksanaan pesta
demokrasi di SMAN 1 Genteng.

Lewat pengamatan yang konsisten dan objektif, diharapkan tim pengamat


dapat secara gamblang mengerti dan merasakan atmosfer yang terjadi di pesta
demokrasi secara langsung. Dengan demikian, keaslian data yang
dikumpulkan akan terjamin sepenuhnya.

Berikut uraian penelitian kami.

 Tempat Penelitian

Lokasi penelitian ini akan dilakukan di lingkungan SMAN 1 Genteng,


lebih tepatnya pada lokasi yang menjadi tempat acara kegiatan OSIS
dalam rangka persiapan sekaligus pelaksanaan hari pemilihan yang
dibagi menjadi 3 agenda utama yaitu sesi kampanye, debat, dan hari
pemilihan ketua OSIS.

 Sumber Data

Data penelitian akan didasarkan pada hasil pengamatan peneliti pada


pelaksanaan prosedur hari pemilihan ketua OSIS yang mencakup
aspek kesiapan dan pelaksanaan rangkaian acara. Selain itu akan
diadakan juga wawancara pada narasumber yang dinilai paham dan
mampu menjawab pertanyaan yang dilontarkan terkait kesiapan dan
pelaksanaan rangkaian kegiatan PILKASIS.

 Instrumen Penelitian

Dalam melakukan pengamatan secara kualitatif tentu akan


memerlukan tenaga dan persiapan lain. Data yang telah terkumpul
nantinya akan ditampung dan dianalisis berdasarkan teori dan fakta
yang ada di lapangan secara faktual. Pihak peneliti sebagai human
instrumen berfungsi sebagai pihak yang mengamati sekaligus menilai
segala bentuk aksi yang dilakukan oleh objek penelitian sekaligus
mengolah data yang telah terkumpul sebelumnya. Selain peneliti,
keperluan penunjang kegiatan penelitian lainnya meliputi bolpoin,
buku, alat pendokumentasian, dan lain-lain yang akan sangat berguna
dalam mempermudah pihak peneliti dalam mengamati dan mengolah
data yang menjadi fokus masalah.

B. Teknik Pengambilan Data


Pada penelitian kali ini pula kami memilih teknik pengambilan data
secara observasi dan wawancara yang mendalam. Penelitian juga akan
terfokus pada kegiatan sekaligus pelaku yang terlibat pada kegiatan tersebut
yang dalam kasus ini adalah dewan guru, pengurus OSIS dan pengurus MPK.

Diharapkan observasi akan membantu kami dalam memperoleh data


secara objektif dan faktual. Kami juga akan terjun secara langsung untuk
memastikan kefaktualan data dan teori yang telah berkembang sebelumnya
terkait kesiapan fenomena PILKASIS. Lewat situ diharapkan kami akan dapat
merasakan pengalaman mengikuti suatu pesta demokrasi yang rutin diadakan
setiap satu tahun sekali di SMAN 1 Genteng.

Teknik wawancara juga kami tetapkan dengan harapan agar dapat


menggali informasi dari pelaku yang memiliki wawasan yang lebih luas
terkait permasalahan yang kami temukan. Selain itu juga kami akan meminta
pendapat para siswa lain terkait kelangsungan fenomena PILKASIS guna
mendapatkan perspektif dari berbagai individu yang berbeda-beda.

Adapun hal-hal yang perlu dinilai dan kami amati selama mengobservasi
data sebagai berikut

 Seberapa baik ruang demokrasi yang dibuka oleh pihak pelaku.


 Seberapa kuat antusias siswa dalam menyuarakan pendapat mereka.
 Seberapa kondusif situasi setiap kegiatan.
 Seberapa banyak kendala yang pelaku alami.

Dalam fase wawancara kami pun memakai teknik wawancara secara tidak
terstruktur dalam artian kami tidak menetapkan unsur pertanyaan yang terpaku
pada catatan tertentu. Pertanyaan akan kami susun secara fleksibel mengikuti
situasi lapangan yang ada. Sesi wawancara akan menyasar pada seluruh elemen
dan lapisan yang terlibat dalam pesta demokrasi PILKASIS seperti dewan guru,
para calon, anggota OSIS dan MPK, serta siswa-siswi SMAN 1 Genteng yang
akan berperan sebagai pemilik hak suara terbesar.
BAB III
METODOLOGI

A. Jenis Penelitian.

Dalam penelitian kali ini, kami berfokus untuk membuktikan adanya


unsur demokrasi yang sesuai sila ke-4 Pancasila. Maka dari itu kami memakai
teknik kualitatif dalam penelitian kali ini. Selain itu, kami juga berharap
mendapatkan jawaban sekaligus mendalami fenomena yang menjadi objek
penelitian. Teknik kualitatif kami pakai atas dasar kepentingan dan keperluan
data yang kami butuh kan mengacu pada bagaimana pelaksanaan pesta
demokrasi di SMAN 1 Genteng.

Lewat pengamatan yang konsisten dan objektif, diharapkan tim pengamat


dapat secara gamblang mengerti dan merasakan atmosfer yang terjadi di pesta
demokrasi secara langsung. Dengan demikian, keaslian data yang
dikumpulkan akan terjamin sepenuhnya.

Berikut uraian penelitian kami.

 Tempat Penelitian

Lokasi penelitian ini akan dilakukan di lingkungan SMAN 1 Genteng,


lebih tepatnya pada lokasi yang menjadi tempat acara kegiatan OSIS
dalam rangka persiapan sekaligus pelaksanaan hari pemilihan yang dibagi
menjadi 3 agenda utama yaitu sesi kampanye, debat, dan hari pemilihan
ketua OSIS.

 Sumber Data

Data penelitian akan didasarkan pada hasil pengamatan peneliti pada


pelaksanaan prosedur hari pemilihan ketua OSIS yang mencakup aspek
kesiapan dan pelaksanaan rangkaian acara. Selain itu akan diadakan juga
wawancara pada narasumber yang dinilai paham dan mampu menjawab
pertanyaan yang dilontarkan terkait kesiapan dan pelaksanaan rangkaian
kegiatan PILKASIS.

 Instrumen Penelitian

Dalam melakukan pengamatan secara kualitatif tentu akan memerlukan


tenaga dan persiapan lain. Data yang telah terkumpul nantinya akan
ditampung dan dianalisis berdasarkan teori dan fakta yang ada di lapangan
secara faktual. Pihak peneliti sebagai human instrumen berfungsi sebagai
pihak yang mengamati sekaligus menilai segala bentuk aksi yang
dilakukan oleh objek penelitian sekaligus mengolah data yang telah
terkumpul sebelumnya. Selain peneliti, keperluan penunjang kegiatan
penelitian lainnya meliputi bolpoin, buku, alat pendokumentasian, dan
lain-lain yang akan sangat berguna dalam mempermudah pihak peneliti
dalam mengamati dan mengolah data yang menjadi fokus masalah.

B. Teknik Pengambilan Data

Pada penelitian kali ini pula kami memilih teknik pengambilan data
secara observasi dan wawancara yang mendalam. Penelitian juga akan
terfokus pada kegiatan sekaligus pelaku yang terlibat pada kegiatan tersebut
yang dalam kasus ini adalah dewan guru, pengurus OSIS dan pengurus MPK.

Diharapkan observasi akan membantu kami dalam memperoleh data


secara objektif dan faktual. Kami juga akan terjun secara langsung untuk
memastikan kefaktualan data dan teori yang telah berkembang sebelumnya
terkait kesiapan fenomena PILKASIS. Lewat situ diharapkan kami akan dapat
merasakan pengalaman mengikuti suatu pesta demokrasi yang rutin diadakan
setiap satu tahun sekali di SMAN 1 Genteng.

Teknik wawancara juga kami tetapkan dengan harapan agar dapat


menggali informasi dari pelaku yang memiliki wawasan yang lebih luas
terkait permasalahan yang kami temukan. Selain itu juga kami akan meminta
pendapat para siswa lain terkait kelangsungan fenomena PILKASIS guna
mendapatkan perspektif dari berbagai individu yang berbeda-beda.
Adapun hal-hal yang perlu dinilai dan kami amati selama mengobservasi
data sebagai berikut

 Seberapa baik ruang demokrasi yang dibuka oleh pihak pelaku.


 Seberapa kuat antusias siswa dalam menyuarakan pendapat mereka.
 Seberapa kondusif situasi setiap kegiatan.
 Seberapa banyak kendala yang pelaku alami.

Dalam fase wawancara kami pun memakai teknik wawancara secara tidak
terstruktur dalam artian kami tidak menetapkan unsur pertanyaan yang terpaku
pada catatan tertentu. Pertanyaan akan kami susun secara fleksibel mengikuti
situasi lapangan yang ada. Sesi wawancara akan menyasar pada seluruh elemen
dan lapisan yang terlibat dalam pesta demokrasi PILKASIS seperti dewan guru,
para calon, anggota OSIS dan MPK, serta siswa-siswi SMAN 1 Genteng yang
akan berperan sebagai pemilik hak suara terbesar.
BAB IV
PELAKSANAAN

A. Orasi

Senin, 22 Agustus 2022, OSIS SMAN 1 Genteng melaksanakan tahapan


pelaksanaan PILKASIS yang direncanakan pada tanggal 3 september 2022.
Rangkaian pertama tersebut ditandai dengan orasi sebagai bentuk pengenalan
para kandidat ketua umum dan ketua II kepada khalayak luas dalam konteks
sekolah sebagai para siswa-siswi kelas X, XI, dan XII SMAN 1 Genteng.

Lewat tahapan orasi ini pula, para kandidat yang akan bertarung
memperebutkan suara di PILKASIS 3 september 2022 kompak
menyampaikan visi dan misi masing-masing. Tujuannya, tentu untuk menarik
perhatian para siswa sebagai pihak pemilik hak suara. Kegiatan dilakukan
pada pagi hari yang dibuka dengan apel pagi.

Total, terdapat 3 calon ketua umum OSIS dari kelas XI dan 3 calon ketua
II dari kelas X yang sama-sama memperebutkan posisi yang mereka
perjuangkan. Berikut daftar nama dan visi misi para calon.
CALON KETUA UMUM NO. URUT 1

Brilliant Ayu

Kelas XI MIPA 1

VISI

Mewujudkan OSIS Satwika yang lebih inovatif, aspiratif, memiliki kinerja


unggul dan berkontribusi aktif untuk SMANSA.

MISI

- Berhubungan baik dan menjalin kerja sama dengan organisasi kesiswaan


agar program kerja OSIS dapat berjalan sesuai dengan aspirasi siswa.
- Membuat forum terbuka untuk mewadahi evaluasi, kritik dan saran dari
siswa siswi SMANSA demi kesuksesan program kerja OSIS selanjutnya.
- Menjadi wadah bagi siswa siswi SMANSA untuk menuangkan bakat
mereka melalui program kerja yang digelar OSIS.
- Membuat program kerja baru dan menginovasi program kerja yang sudah
ada menjadi lebih asyik dan menarik program kerja baru yang bermanfaat.

-
CALON KETUA UMUM NO. URUT 2

Puthut Bagus

Kelas XI MIPA 1

VISI

Menjadikan OSIS SATWIKA menjadi sebagai organisasi yang


berintegritas, disiplin, dan inovatif sebagai sarana untuk mengambangkan
diri .

MISI

- membangun komunikasi dan kerja sama yang baik antar anggota


berdasarkan asas kekeluargaan.
- Menanamkan kedisiplinan dan tanggung jawab antar anggota.
- Membuka forum sebagai sarana untuk berdiskusi dan berkreasi .
- Mengambangkan program kerja sebelumnya serta mengadakan program
kerja yang bermanfaat.
CALON KETUA UMUM NO. URUT 3

Rio Septianda
Kelas XI MIPA 5

VISI

Meningkatkan prestasi siswa siswi SMANSA dalam bidang akademik


maupun non akademik serta mengembangkan minat dan bakat siswa

MISI

- Menjadikan organisasi OSIS menjadi organisasi yang SIGAP


(sehat, inovatif, giat, aktif dan prestasi)
CALON KETUA II NO. URUT 1

Moh. Azmi
Kelas X-10

VISI

Terwujudnya OSIS SATWIKA yang unggul dalam imtak dan iptek


dengan 4 dasar yaitu jujur, amanah, adil, dan cerdas serta sebagai wadah
inspirasi dan aspirasi siswa

MISI

- Menciptakan organisasi SMART (sigap, menarik, antusias, rajin, dan teliti.


- Memperkuat nilai keagamaan siswa dengan dasar Ketuhanan YME dan
imtak yang kuat.
- Menjadikan OSIS SATWIKA sebagai fasilitator dalam menampung
aspirasi dan inspirasi siswa. Mewujudkan program kerja yang baru dan
menarik di SATWIKA.
CALON KETUA II NO. URUT 2

Luis Antonio
Kelas X-5

VISI

Mengembangkan dan memaksimalkan OSIS SMAN 1 Genteng sebagai


organisasi terbuka yang memiliki peran untuk mendukung potensi,
kreativitas, sikap dan karakter siswa.

MISI

- Lebih meningkatkan kinerja anggota OSIS dan membina persatuan dan


kesatuan serta solidaritas agar dapat menjadi teladan bagi para siswa.
- Menjadi wadah bagi siswa untuk mengembangkan potensi siswa baik
secara akademik maupun non akademik.
- Mengadakan event event yang lebih seru dan menarik untuk
mengembangkan minat, bakat, dan kreativitas siswa.
CALON KETUA II NO. URUT 3

Fresha Anastasya
Kelas X-7

VISI

Menjadikan OSIS SMAN 1 Genteng organisasi terbuka sebagai wadah


pengembangan bakat, inspirasi dan aspirasi siswa

MISI

- Mengoptimalkan kinerja anggota OSIS di sekbidnya masing-masing.


- Memotivasi siswa untuk meningkatkan rasa kekeluargaan, imtak, peduli
disiplin, dan berbudi pekerti luhur serta menerapkan 4S.
- Melaksanakan program yang dapat mengembangkan potensi siswa baik di
bidang akademik maupun non akademik
- Melaksanakan kegiatan yang memuat aspek profil pelajar Pancasila.
- Menggunakan media sosial sebagai sarana menyampaikan informasi dan
apresiasi bagi warga SATWIKA.

Dari semua poin visi dan misi yang disampaikan tiap kader, dapat
disimpulkan bahwa setiap calon memiliki visi dan misi dengan tatapan
masa depan yang sama. Masa depan untuk membentuk lingkungan OSIS
Satwika yang lebih baik dari berbagai aspek.
Di akhir setiap orasi, para calon juga tak lupa menyampaikan seruan
mereka masing-masing yang mengajak para siswa untuk memakai hak
suara pada mereka. Terlihat semangat persaingan sportif yang menggelegar
demi satu posisi.

B. Debat
Selesai dengan perkenalan singkat para calon pada sesi orasi, kini acara
pra PILKASIS 2022 SMAN 1 Genteng berlanjut pada sesi debat. Sesi debat
akan dilaksanakan di aula SMAN 1 Genteng di 3 hari yang berbeda. Rabu, 31
Agustus 2022, sesi debat dibuka untuk siswa kelas 12 dan dewan guru. Kamis,
1 September 2022, sesi debat dibuka untuk kelas 11. Sementara Jumat, 2
September 2022, sesi debat dibuka untuk siswa kelas 10.
Sesi debat diperuntukan bagi warga SMAN 1 Genteng yang ingin
mengenal lebih jauh tiap-tiap calon yang akan mereka pilih nantinya lewat
penyampaian argumen tiap calon yang akan saling beradu. Sama seperti sesi
debat pada umumnya, sesi debat PILKASIS SMAN 1 Genteng disiapkan
untuk menjadi wadah argumentasi bagi tiap-tiap calon yang ingin
menunjukkan eksistensi dan daya saing masing-masing.
Sesi debat juga disiapkan sebagai sarana sugesti bagi warga sekolah yang
masih ragu akan pilihan pribadi dalam acara PILKASIS nanti. Karena sesi
debat akan menunjukkan argumen tiap calon yang pastinya memiliki
pandangan yang beraneka ragam. Maka dari itu, diharapkan siswa dan warga
sekolah lain akan dapat memantapkan pilihan mereka atas dasar kecocokan
dan hati nurani pribadi masing-masing.
I. Prosedur Persiapan Acara.

Sesi debat dibuka dalam 3 tahap dengan peruntukan siswa yang


berbeda di tiap harinya. Tapi pada makalah ini, kami akan fokus pada
sesi pada hari ketiga yang dilaksanakan pada Jumat, 2 September 2022
yang dihadiri oleh sepuluh kelas X.

Awal persiapan sesi debat sudah dilaksanakan sedari Rabu, 31


Agustus 2022 pagi. Persiapan diawali dengan penyiapan segala bentuk
peralatan yang diperlukan selama sesi debat akan berlangsung. Segala
persiapan tersebut dipegang oleh sie perlengkapan yang dibantu oleh sie
humas. Atmosfer persiapan tersebut dirasakan oleh salah satu
perwakilan kelompok kami yaitu Damar Restu Wicaksono yang
berperan aktif dalam sie perlengkapan.

Keperluan-keperluan yang disiapkan meliputi kursi plastik bagi


siswa, meja dan kursi khusus bagi tempat duduk para calon, sistem
pengeras suara yang mencakup speaker dan microphone, pemasangan
banner, dan detail kecil lainnya. Semua keperluan tersebut disiapkan
sedini dan sebaik mungkin demi kelancaran acara.

Pekerjaan sie perlengkapan dimulai dari penurunan dan peletakan


kursi plastik bagi siswa yang kurang lebih berjumlah 432 unit. Terdapat
beberapa kendala yang terjadi, seperti miss kalkulasi denah kursi dan
kurangnya jumlah kursi yang tersedia saat itu. Tetapi kendala-kendala
tersebut dapat teratasi. Kesalahan denah bisa dihindari dengan
perencanaan ulang yang tepat dan cepat oleh koordinator sie
perlengkapan. Sementara kekurangan kursi di aula bisa ditutupi oleh
stok kursi plastik yang sama di ruang pertemuan.

Persiapan dilanjutkan dengan pemasangan sistem pengeras suara di


ruang aula. Tak lupa, sie perlengkapan lainnya mempersiapkan meja
dan kursi khusus yang akan ditempati oleh para calon dan tim sukses
masing-masing. Total diperlukan 3 meja, dan 9 kursi khusus.
Untungnya tidak ada kendala selama proses persiapan kali ini.
II. Prosedur Pelaksanaan Acara

Jumat, 2 September 2022, hari ketiga sesi debat calon Ketum dan
Ketua II dimulai pada pukul 12.30 WIB. Acara diawali dengan
pengumpulan siswa-siswi kelas X di aula setelah melaksanakan
kegiatan salat Jumat dan salat dzuhur. Selama proses ini pula, para
panitia yang bertugas juga berkeliling area kelas X untuk memastikan
tidak ada siswa yang tertinggal.

III. Evaluasi Acara

Sesi debat berakhir pada hari ketiga dengan meninggalkan kesan


pendirian yang kukuh bagi para peserta PILKASIS.
BAB V
KESIMPULAN

Dalam rangka memberikan pendidikan demokrasi melalui


pengalaman praktis, maka untuk pemilihan ketua OSIS SMAN 1
GENTENG periode 2022/2023 dilakukan dengan sistem pemungutan
suara oleh seluruh warga sekolah

Pemilihan Ketua OSIS SMAN 1 GENTENG dilaksanan pada Sabtu, 3


September 2022. Setelah berakhirnya masa jabatan pengurus OSIS periode
2021/2022.

Tahapan-tahapan pemilihan Ketua OSIS dimulai dari pemilihan calon


ketua OSIS yang dipilih dari peserta didik kelas X dan XI yang
mempunyai kecakapan dan jiwa kepemimpinan. Setelah melewati suasana
yang menegangkan maka terpilih salah satu calon atas nama Puthut Bagus
& Luis Antonio sebagai Ketua dan ketua 2 OSIS SMAN 1 GENTENG
masa bakti 2022/2023. Semoga Puthut & Luis bisa menjadi ketua dan
ketua 2 OSIS yang bertanggung jawab dan bisa bekerja sama dengan
pengurus OSIS lainnya untuk mewujudkan dan menjalankan program
OSIS dengan lebih baik lagi, dan dapat menjadi teladan atau contoh yang
baik bagi siswa-siswi SMAN 1 GENTENG.
DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia, 2022, Demokrasi


https://orang.m.wikipedia.org/wiki/Demokrasi#:~:text=Demokrasi%20ialah
%20bentuk%20pemerintahan%20di,%2C%20pengembangan%2C%20dan
%20pembuatan%20hukum

Gramedia, 2021, Pengertian Demokrasi.https://www-gramedia-


com.cdn.ampproject.org/v/s/www.gramedia.com/literasi/demokrasi/amp/?
amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#amp_tf=Dxcnmmoogle.com&ampshare=https%3A%2F
%2Fwww.gramedia.com%2Fliterasi%2Fdemokrasi%2F.

Jurnal Ponsel, 2022, Pengertian Lembaga.


https://www.jurnalponsel.com/pengertian-lembaga-eksekutif-legislatif-yudikatif/
LAMPIRAN
Biodata penulis

Perkenalkan, penulis karya tulis ini adalah Enggar


Yastra Pangestu. Penulis lahir pada tanggal 9
Agustus 2006 di Kabupaten Banyuwangi. Penulis saat ini sedang menempuh
pendidikan di SMAN 1 GENTENG. Penulis bercita-cita untuk menjadi pebisnis.
Penulis memiliki keinginan untuk masuk kelas Ipa.

Bila ingin bertanya-tanya atau sekedar komunikasi melalui media sosial silahkan
ikuti instagramnya@3n994r

Anda mungkin juga menyukai