Oleh:
CICI LESTARI
CABANG PADANG
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang implementasi 4 pilar kebangsaan dalam
pemilu.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi serta memberi dukungan baik itu dukungan moril maupun
material dalam pembuatan makalah ini sehingga makalah ini bisa tersaji.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
2. Pendidikan ...................................................................................................6
ii
C. Solusi pendidikan ......................................................................................13
BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan ................................................................................................ 15
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
UUD 1945 telah dibuat dengan sedemikian rupa, namun hanya sebatas
sebuah system yang dibuat untuk dilanggar, banyaknya pemimpin yang
seringkali menyalahgunakan kekuasaan justru akan berujung negative
terhadap pemimpn itu sendiri sehingga dapat menghilangkan rasa simpati
dan empati dari masyarakat, hal ini berkaca pada kasus-kasus yang
menimpa pemimpin-pemimpin kita seperti korupsi dan sebagainya. Oleh
karenanya dibutuhkan seorang pemimpin yang mempunyai kapasitas dan
integritas yang dapat memberikan keadilan dan kesejahteraan masyarakat
Indonesia, seperti nilai-nilai yang tertuang dalam butir pancasila yang
kelima. Seperti halnya yang dikatakan oleh ketua KPK Republik Indonesia
“ Pemimpin itu harus mempunyai kemampuan spritualitas, intelektualitas,
leadership, serta ada kemampuan mempengaruhi orang lain, kalau tidak
maka sama halnya seperti manusia biasa”, tuturnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. KEPEMIMPINAN
1. Pengertian kepemimpinan
a. Fiedler (1967)
kepemimpinan pada dasarnya merupakan pola hubungan antara
individu-individu yang menggunakan wewenang dan pengaruhnya
terhadap kelompok orang agar bekerja bersama-sama untuk
mencapai tujuan.
b. Davis (1977)
mendefinisikan kepemimpinan adalah kemampuan untuk mengajak
orang lain mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan penuh
semangat.
c. Locke et.al. (1991)
mendefinisikan kepemimpinan merupakan proses membujuk orang
lain untuk mengambil langkah menuju suatu sasaran bersama Dari
kelima definisi ini, para ahli ada yang meninjau dari sudut pandang
dari pola hubungan, kemampuan mengkoordinasi,
memotivasi, kemampuan mengajak, membujuk dan mempengaruhi
orang lain.
d. Sutrisno
mendefinisikan kepemimpinan sebagai suatu proses kegiatan
seseorang untuk menggerakan orang lain dengan memimpin,
membimbing, mempengaruhi orang lain, untuk melakukan sesuatu
agar hasil yang dicapai sesuai dengan harapan.
2. Pengertian manjemen
a. R. Terry
Manajemen merupakan suatu proses yang khas yang terdiri dari
tindakan-tindakan perencanaan , pengorganisasian ,
penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah
3
ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber-sumber lainnya.
b. John D. Millet
Manajemen adalah proses pembimbingan dan penyediaan
fasilitas kerja dari orang-orang yang terorganisasikan dalam
kelompok formal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c. Ralph C. Davis
Manajemen adalah fungsi dari setiap pimppinan eksekutif
dimanapun psisinya.
Unsur-unsur manajemen :
1. Man (sumber daya manusia)
Unsur manajemen yang paling vital adalah sumber daya
manusia. Manusia yang membuat perencanaan dan mereka
pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan
tersebut. Tanpa adanya sumber daya manusia maka tidak
ada proses kerja, sebab pada prinsip dasarnya mereka
adalah mahluk pekerja.
2. Money (uang)
Perusahaan dalam menjalankan seluruh aktifitas sehari-
harinya tidak akan bias terlepas dari biaya yang diukur
dengan satuan jumlah uang.
3. Materials (bahan baku)
Ketersediaan bahan baku atau material sangat vital dalam
proses produksi. Tanpa bahan baku perusahaan manufaktur
tidak bisa mengolah sesuatu untuk dijual.
4
4. Machines (peralatan mesin)
Untuk mengelola bahan bbaku menjadi barang jadi
dibutuhkan seperangkat mesin dan peralatan kerja.
5. Method (metode)
Dalam menerapkan manajemen untuk mengelola sejumlah
unsur-unsur diatas dibutuhkan suatu metode atau standard
opartional procedure yang baku.
6. Market (pasar)
Konsumen atau pasar merupakan elemen yang sangat
penting, tanpa permintaan maka proses produksi akan
terhenti dan segala aktivitas perusahaan akan vakum.
3. Pengertian organisasi
a. Stephen P.Robbins
Organisasi adalah kesatuan (entity) social yang dikoordinasikan
secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus
untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
b. James D. Money
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk
mewujudkan tujuan bersama.
c. Max weber
Organisasi adalah suatu kerangka hubungan terstruktur yang
didalamnya terdapat wewenang, dan tanggung jawab serta
pembagian kerja menjalankan sesuatu fungsi tertentu.
Unsur-unsur organisasi:
1. Personil (man)
Ini adalah unsur terpenting di dalam buah organisasi dimana
masing-masing personil memiliki tingkatan dan fungsi
tersendiri.
2. Kerja sama (team work)
5
Organisasi hanya bisa mencapai tujuan bersama bila para
anggotanya melakukan tugas dan tanggungjawab secara
bersama-sama.
3. Tujuan bersama
Ini adalah sasaran yang ingin dicapai oleh sebuah organisasi,
baik dari isi prosedur, program, pola, hingga hasil akhir dari
pekerjaan organisasi tersebut.
4. Peralatan (equipment)
Untuk mencapai tujuan diperlukan sarana dan prasarana berupa
kelengkapan sebuah organisasi.
5. Lingkungan (environment)
Factor lingkungan juga sangat berpengaru pada sebuah
orgaisasi.
6. Sumber daya alam
Selain lingkungan, sumber daya alam juga merupakan unsur
penting yang harus terpenuhi agar organisasi berjalan dengan
baik.
4. Kepemimpinan profetik
Profetik berasal dari kata prophet yang berarti Nabi.12 Sehingga
kepemimpinan profetik dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang
untuk mempengaruhi orang lain mencapai tujuan sebagaimana yang
dilakukan oleh para Nabi dan Rosul.13 Istilah profetik di Indonesia
pertama kali diperkenalkan oleh Kuntowijoyo (1991) melalui
gagasannya mengenai pentingnya ilmu sosial transformatif yang
selanjutnya disebut ilmu sosial profetik. Ilmu sosial profetik tidak
hanya menjelaskan dan mengubah fenomena sosial, tapi juga memberi
petunjuk ke arah mana transformasi dilakukan, untuk apa, dan oleh
siapa. Ilmu sosial profetik mencoba untuk melakukan reorientasi
terhadap epistemologi, yaitu reoreintasi terhadap mode of thought dan
mode of inquiry bahwa sumber ilmu pengetahuan tidak hanya dari
rasio dan empiri, tetapi juga dari wahyu.14 Berdasarkan pengertian
6
tersebut, kepemimpinan profetik dalam kajian ini merupakan konsep
kepemimpinan yang disusun berdasarkan sudut pandang Agama Islam,
yang diimplementasikan dalam kepemimpinan di Perpustakaan.
7
yang sombong dan angkuh menolak, serta seruan keberuntungan
bagi yang mendengar seruannya. Apabila ada yang menolak
beriman kepadanya, beliau tidak memaksanya namun tetap
memberi peringatan kepada mereka. Melalui tipe kepemimpinan
laissez faire yang diterapkan, Nabi Muhammad berusaha untuk
menumbuhkan tanggung jawab dari pribadi masing-masing.
3. Kepemimpinan Demokratis
Tipe kepemimpinan demokratis menggambarkan pemimpin
yang melibatkan bawahan dalam membuat suatu keputusan,
mendelegasikan wewenang, dan mengunakan umpan balik
untuk melatih bawahan. Kepemimpinan Rasulullah. yang
bersifat demokratis terlihat pada kecenderungan beliau
menyelenggarakan musyawarah, terutama jika menghadapi
masalah yang belum ada wahyunya dari Allah SWT. Kesediaan
beliau sebagai pemimpin untuk mendengarkan pendapat, bukan
saja dinyatakan dalam sabdanya, tetapi terlihat dalam praktik
kepemimpinannya. Musyawarah dijadikan sebagai sarana tukar
menukar pikiran dan di dalamnya masing-masing orang dapat
mengemukakan pendapatnya serta menyimak pendapat orang
lain.
8
hawa nafsunya, serta tidak mengutamakan kepentingan pribadi
di atas organisasi (Kumolohadi & Budiharto, 2012). Amanah
mempunyai arti dapat dipercaya, setia, profesional, dan penuh
tanggung jawab. Kebalikan dari amanah adalah khianat
(Budiharto & Himam, 2006). Pemimpin yang amanah senantiasa
setia kepada Tuhannya, diri sendiri, dan orang lain.
(AdzDzakiey, 2013). Ia bekerja dengan sungguh-sungguh
dengan berkomitmen kepada Allah, rekan kerja, staf, bahkan
konsumen, serta bersikap adil, karena menyadari bahwa semua
tugas akan dipertanggungjawabkan juga kepada Allah selain
kepada organisasi. (Kumolohadi & Budiharto, 2012) Tabligh
berasal dari kata balagha yang berarti sampai, menyampaikan
informasi seperti adanya. Tabligh dalam kepemimpinan juga
bermakna transparan,
9
Dzakiey (2013) mengemukakan bahwa pemimpin yang fathonah
memiliki kecerdasan dalam memfungsikan qalbu, akal pikiran,
dan pancainderanya secara optimal untuk mengatasi masalah.
10
kenegaraan dimana secara esensial demokrasi memberikan arah bagi
peranan masyarakat terhadap penyelenggaraan organisasi tertingginya.
Sebagian sarjana berpandangan bahwa demokrasi perlu didukung
karena adanya kediktatoran pemimpin negara, yang mengakibatkan
tertutupnya partisipasi publik dalam pembentukan kebijakan.
Kediktatoran (dictatorship) tersebut disebabkan karena terpusatnya
kepemimpinan di satu orang (monarki). Secara rinci terdapat sepuluh
prinsip terkait perlunya dukungan terhadap demokrasi, yaitu:
menghindari tirani (avoiding tyranny), hak hak dasar (essential rights),
kebebasan umum (general freedom), determinasi diri (self
determination), otonomi moral (moral autonomy), perkembangan
manusia (human development), perlindungan minat dasar seseorang
(protecting essential personal interests), kesamaan politik (political
equality) produk demokrasi modern (modern democracies produce),
pencarian kedamaian (peace seeking), serta kemakmuran (prosperity)
(Dahl & Shapiro, 2015).
11
sejumlah parameter untuk proses penyelenggaraan Pemilu yang
demokratik.
12