Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

KAJIAN DAN PEMAHAMAN KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH


HIKMAH KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN
PERWAKILAN

Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pancasila
Dosen pengampu :
Koharudin, M.Si.

Disusun oleh :
NANDANG NURHIDAYAT D321911012
RAMDHAN HASAN ARIF D321911013
RIZKI PERDANA D321911014
SALMAN ALFARIZY D321911015

PROGRAM STUDI MEKANIK INDUSTRI DAN DESAIN


POLITEKNIK TEDC BANDUNG
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia serta izin kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
mini riset dengan judul “Kajian Dan Pemahaman Kerakyatan Yang Dipimpin
Oleh Hikmah Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan”. makalah ini
memaparkan secara ringkas pemahaman tentang sila ke 4 yaitu kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Adapun pembuatan makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Pancasila di politeknik TEDC bandung. Terima kasih juga penulis
ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi sehingga makalah ini bisa
disusun dengan baik dan rapi.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun sebagai
masukan dari pembaca yang dapat bermanfaat bagi penulis untuk penyempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberi ilmu yang bermanfaat dan
dapat menambah wawasan kepada pembaca.

Cimahi, Januari 2018

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................I

DAFTAR ISI..........................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

1.1. Tugas Penulisan atau Makalah..............................................................1

1.2. Unsur kehidupan dalam menjalankan Kerakyatan.............................2

1.3. Wilayah atau daerah pembahasan Kabupaten Indramayu................4

BAB II Dasar Ketentuan Wilayah Atau daerah Kajian...................................6

2.1. Dasar Ketentuan Memilih Wilayah Kabupaten Indramayu..............6

2.2. Pengembangan Pelaksanaan Kerakyatan.............................................7

BAB III Aplikasi Kerakyatan Pada Wilayah atau Daetah Tersebut...............9

3.1. Teori Atau Gambaran Pemahaman Sila Ke Empat Dalam


Kehidupan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan di Kabupaten indramayu..............................9

3.2. Wilayah Atau Daerah Pengembangan Yang Dominan Di Kabupaten


Atau Kabupaten Tersebut...............................................................................12

BAB IV Kesimpulan dan Saran.........................................................................14

II
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Tugas Penulisan atau Makalah


Pancasila merupakan dasar falsafah Negara Republik Indonesia
secara resmi tercantum di dalam alenia ke empat pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945, yang ditetapkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945.
Pancasila yang disahkan sebagai dasar yang dipahami sebagai filsafah
bangsa yang bersumber dari nilai-nilai budaya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Seluruh sila yang terdapat di dalam pancasila merupakan satu
kesatuan sistem yang tak tepisahkan serta saling mendasari dan menjiwai
secara utuh, sehingga dapat diartikan bahwa bilamana salah satu sila sila
tdak terlaksana maka akan berefek pada kemunduran pada sila-sila
lainnya.
Selain itu, secara filosofis nilai yang terkandung dalam pancasila
adalah pandangan hidup. Dengan demikian pancasila dijadikan sebagai
pedoman dalam bertingkah laku dan berbuat dalam segala bidang
kehidupan, meliputi bidang ekonomi, politik, social budaya, serta
pertahanan dan keamanan. Maka dari itu, pancasila wajib ditanamkan atau
diwariskan pada generasi muda bangsa Indonesia.
Namun pada realitanya, penerapan dari nilai yang terkandung
dalam sila pancasila di masyarakat masih sangat kurang, Banyak
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, yang mana penyimpangan
tersebut tidak sejalan dan sangat bertolak belakang dengan nilai yang
terkandung dalam sila pancasila.
Salah satu masalah penyimpangan nilai-nilai Pancasila yang tidak
sesuai dengan pandangan hidup yang terdapat dalam pancasila dan
penyimpangan ini sedang marak terjadi yaitu melarang orang menduduki
jabatan tertentu karena Suku, Ras, dan Agama dan melarang orang

1
berpendapat, dua sikap ini sangat berlawanan dengan nilai pancasila yaitu
sila keempat kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

2
3

permusyawaratan perwakilan, padahal makna dari sila keempat itu sendiri


Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama. Setiap warga negara
harus selalu mengutamakan musyawarah untuk mufakat dalam
menyelesaikan suatu persoalan bersama. Sudah seharusnya kita
mengetahui bahwasannya seluruh warga negara memiliki kedudukan yang
sama tanpa harus membeda-bedakan karena suku, ras, dan agama warga
negara.
Oleh karena itu butuh adanya pemahaman masyarakat terhadap
sila-sila pancasila agar dapat terealisasi dan terlaksana dengan semestinya
dan penerapan sila keempat tidak lepas dari adanya keseimbangan antara
hak dan kewajiban pada seseorang. Setiap orang memliki hak sejak lahir
yaitu, sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya
tergantung kepada diri kita sendiri dan hak yang kita miliki pun sangat
luas perannya dalam kehidupan. Namun hak yang kita miliki mempunyai
batasan
1.2. Unsur kehidupan dalam menjalankan Kerakyatan
Nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila pancasila sangat dijunjung
tinggi oleh rakyat Indonesia karena merupakan jati diri bangsa Indonesia.
Dalam sila keempat mengajarkan agar bangsa Indonesia dapat mengerti
apa makna dari sila tersebut yaitu :
a. Hakikat sila ini adalah demokrasi, yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat.
b. Pemusyawaratan, yaitu membuat putusan secara bulat, dengan
dilakukan secara bersama melalui jalan kebikjasanaan.
c. Melaksanakan keputusan berdasarkan kejujuran. Keputusan secara bulat
sehingga membawa konsekuensi kejujuran bersama. Nilai identitas
adalah permusyawaratan.
d. Terkandung asas kerakyatan, yaitu rasa kecintaan terhadap rakyat,
memperjuangkan cita-cita rakyat, dan memiliki jiwa kerakyatan. Asas
musyawarah untuk mufakat, yaitu yang memperhatikan dan
menghargai aspirasi seluruh rakyat melalui forum permusyawaratan,
4

menghargai perbedaan, mengedepankan kepentingan rakyat, bangsa dan


negara.

Pernyataan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan adalah pemimpin


yang berakal sehat, rasional, cerdas, terampil, berhati-nurani, arif,
bijaksana, jujur, adil, dan seterusnya.
Jadi, pemimpin yang hikmat-kebijaksanaan itu mengarah pada
pemimpin yang profesional (hikmat) melalui tatanan dan tuntunan
permusyawaratan/perwakilan. Tegasnya, sila keempat merupakan sistem
demokrasi-perwakilan yang dipimpin oleh orang-orang yang professional
berintergritas melalui sistem musyawarah.[CITATION MAK16 \l 1033 ]
Namun sebelum memahami makna dari nilai yang terkandung dalam
sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Dan Perwakilan harus dipahami dulu apa itu arti
kerakyatan dan arti kepemimpinan. “Kerakyatan” atau “kedaulatan rakyat”
adalah paham demokrasi Indonesia yang dibangun berdasarkan tiga
prinsip sebagai berikut:

Pertama, rapat, yaitu tempat rakyat melakukan musyawarah dan mufakat


tentang segala urusan yang berkaitan dengan persekutuan hidup dan
keperluan bersama

Kedua, massa-protes, yaitu hak rakyat untuk berserikat, berkumpul, dan


menyatakan pendapat mengenai segala peraturan perundang-undangan
yang tidak adil.

Ketiga, tolong menolong atau kolektivitas, yaitu penyusunan


perekonomian nasional sebagai usaha bersama yang terdesentralisasi.
Dari ketiga prinsip tersebut bisa dikatan bahwa kerakyatan itu tidak
bisa lepas dari kekuasaan rakyat untuk segala sesuatu yang terjadi di dalam
Negara, karena kekuasaan tertinggi Negara di pegang oleh rakyat.
[ CITATION Ker20 \l 1033 ]
5

Dan arti “Kepemimpinan” adalah sebuah kemampuan atau


kekuatan dalam diri seseorang untuk mempengaruhi orang lain dalam hal
bekerja, dimana tujuannya adalah untuk mencapai target (goal) organisasi
yang telah ditentukan. Umumnya kita cenderung menginginkan seorang
leader yang karismatik. Apabila pemimpin tidak mampu memimpin rakyat
atau anggotanya maka pemimpin tersebut telah gagal.[ CITATION Pen20 \l
1033 ]

1.3. Wilayah atau daerah pembahasan Kabupaten Indramayu


Menurut Tim Panitia Peneliti Sejarah Kabupaten Indramayu bahwa
hari jadi Indramayu jatuh pada tangga l7 Oktober 1527 M yang telah
disahka pada sidang Pleno DPRD Kabupaten Daerah tingkat II Indramayu
pada tanggal 24 Juni 1977 dan ditetapkan dalam Peraturan Daerah
Kabupaten Daerah tingkat II Indramayu
Nomor 02 Tahun 1977 tentang Penetapan Hari Jadi Indramayu,
dimana dalam Peraturan Daerah tersebut disebutkan bahwa hari jadi
Indramayu ditetapkan jatuh pada tanggal 7 (tujuh) Oktober 1527 M hari
Jumat Kliwon tanggal 1 Muharam 934 H.Dalam menentukan hari jadi
tersebut tim panitia peneliti sejarah Indramayu berpegang pada sebuah
patokan peninggalan jaman dulu dan atas dasar beberapa fakta sejarah
yang ada, yaitu prasasti, penulisan-penulisan masa lalu, benda-benda
purbakala/benda pusaka, legenda rakyat serta tradisi yang hidup ditengah-
tengah masyarakat.
Secara geografis, Kabupaten Indramayu berada pada 107"51'-
108"36' Bujur Timur dan 6"15' - 6"40' Lintang Selatan. Wilayahnya
terletak di bagian utara provinsi Jawa Barat yang berbatasan langsung
dengan Laut Jawa. Kabupaten Indramayu berjarak sekitar 52 Km barat
laut Kabupaten Cirebon, 144 Km dari Kabupaten
Bandung melalui Sumedang serta 205 Km dari Jakarta ke arah timur.
Seluruh wilayahnya merupakan dataran rendah hingga pesisir.
6

Cakupan wilayah administrasi pemerintah Kabupaten Indramayu


saat ini terdiri dari 31 Kecamatan,309 desa dan 8 kelurahan, dengan luas
wilayah 204,011 ha atau 2.040.110 Km dengan panjang garis pantai 147
km yang membentang sepanjang pantai utara antara Cirebon-Subang,
dengan banyaknya desa pantai 36 desa dari 11 kecamatan.
Pola penggunaan lahan menurut data GIS (Geographic Information
System) Bapeda Kabupaten Indramayu , wilayah seluas 204.011 Ha
tersebut terdiri dari Tanah Sawah Irigasi 116.675 Ha; Tanah Kering
87.336 Ha; dan Tanah Sawah Non Irigasi 92.795 Ha;
Pada tahun 2010 berdasarkan hasil registrasi penduduk jumlah
penduduk Kabupaten Indramayu tercatat sebanyak 1.769.423 jiwa terdiri
dari laki-laki 885.345 jiwa dan perempuan 884.078 jiwa dan pada tahun
2011 tercatat sebanyak 1.675.790 jiwa yang terdiri dari laki-laki 862.846
jiwa dan perempuan 812.944 jiwa dan pada tahun 2015 tercatat sebanyak
1.823.757 jiwa yang terdiri dari laki-laki 924.375 jiwa dan perempuan
899.382 jiwa.[ CITATION ind \l 1033 ]
BAB II
DASAR KETENTUAN WILAYAH ATAU DAERAH INDRAMAYU

2.1. Dasar Ketentuan Memilih Wilayah Kabupaten Indramayu


Berdasarkan hasil diskusi kami mengenai kajian dan pemahaman
sila keempat yang berbunyi kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawartan perwakilan, kami memutuskan bahwa
hal yang menyebabkan tidak terlaksananya sila kerakyatan di masyarakat
kurangnya kesadaran diri sendiri dalam melaksanakanya, maraknya kasus
dimana musyarah seperti diabaikan oleh para petinggi di indramayu
sehingga menyebabkan para petinggi di indramayu lebih memilih
memutuskan keputusan sendiri tanpa memetingkan keputusan bersama.
Sikap ini dapat menimbulkan perpecaham di dalam pemerintahan itu sendiri
hingga perpecahan di lingkungan masyarakat.
Sementara itu seharusnya kita semua harus sangat mengutamakan
musyawarah agar tidak terjadi perpecahan dengan adanya perbedaan
pendapat, karena dengan dilaksanakannya musyawarah seluruh lapisan
pemerintah dan juga masyarakat dapat menyuarakn pendapat ataupun
ketidaksetujuannya terhadap kejibakan yang ada.
Padahal Hak untuk mendapat perlakuan yang sama serta hak untuk
menyampaikan pendapat tidak bisa dipisahkan jika kita melihat kasus-kasus
yang terjadi. Mereka melakukan hal secara semena-mena oleh oknum tertentu
karena mereka menganggap diri mereka adalah petinggi sehingga dapat
melakukan hal sesuka mereka, yang pada hakikatnya berkedudukan sama
dengan mereka yang statusnya bukan petinggi (masyarakat). Tindakan
tersebut merupakan bukti nyata dari bentuk penyimpangan dari pelaksanaan
nilai Sila Pancasila keempat.
Selain itu, kita tidak boleh menganggap bahwa diri kita lebih lebih
tinggi dari siapapun, karena setiap orang memiliki derajat yang sama, pastilah

7
mereka memiliki kekurangannya masing-masing. Akan lebih baik adanya
jika kita

8
9

saling melengkapi dengan adanya kelamahan-kelemahan yang ada pada diri


kita sehingga kita dapat menjalani kehidupan yang beradab, sejahtera dan
makmur.
Oleh karena itu perlu diketahui bahwa paham yang mementingkan
golongan diatas kepentingan bersama merupakan paham yang salah dan tidak
boleh untuk diterapkan di NKRI, karena NKRI merupakan Negara yang kaya
akan perbedaan. Sudah sepatutmya bila kita bisa menggangap bahwa
perbedaan itu indah, karena dengan anggapan tersebut kita akan bisa untuk
saling menghormati satu sama lain tanpa memandang segala perbedaan.
Dengan adanya sikap saling menghormati, maka sesama manusia akan saling
menghargai dan menyayangi serta akan bersatu dalam keharmonisan yang
terjaga.
Oleh karena itu kelompok kami melakukan pencarian terhadap
daerah mana yang memiliki tingkat musyawarah yang cukup tinggi di
Indonesia selama beberapa tahun ini dan akhirnya kelompok kami
memutuskan memilih Kabupaten indramayu

2.2. Pengembangan Pelaksanaan Kerakyatan


Makna yang paling diutamakan dalam sila kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
adalah bahwa kita sesame manuasia harus mengutamakan musyawarah
yaitu mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi agar
terlaksananya kerukunan di antara masyarakat sehingga tidak terjadi
perpecahan dalammasyarakat karena perbedaan pendapat
Untuk mewujudkan tatanan sosial yang kondusif bagi kehidupan
berbangsa dan bernegara, pembangunan harus menempatkan rakyat
sebagai subyek (pemeran pembangunan) bukan hanya sebagai obyek yang
tak ternilai. Pembangunan harus ditumbuhkan dari bawah (bottom up) dan
rakyat harus dipercaya bahwa mereka mampu untuk mendefinisikan
kebutuhan dan harapan-harapannya. Melalui kecenderungan ini,
pembangunan bukan hanya sekedar mengejar target, sehingga tidak
10

mengindahkan proses. Akan tetapi pembangunan harus lebih menekankan


pada proses supaya tidak terjadi kontradiksi dengan tujuannya. [ CITATION
Sur14 \l 1033 ]
Dalam pada itu, konsep community based development
(pembangunan berbasis masyarakat) harus secepatnya direalisasikan,
bukan hanya sekedar slogan kalau tidak menginginkan pembangunan
justru menjadi beban. Teori-teori dan konsep empowerment, participatory
dan upaya-upaya yang mendorong berjalannya mekanisme check and
balances sudah sangat mendesak untuk diderivasikan secara praksis
didalam setiap program pembangunan. Menempatkan participatory
masyaraklat sejak dari perumusan konsep pembangunan inilah akan lahir
keberdayaan, dan kemandirian atau apa yang kita pahami sebagai proses
perubahan.[ CITATION Sur14 \l 1033 ]
Begitu pentingnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan,
maka sering kali kita jumpai kegagalan pembangunan disebabkan justru
tidak adanya partisipasi. Mangkraknya proyek pemereintah daerah yang
didanai APBD maupun APBN dibeberapa daerah adalah sederet contoh
yang dapat kita saksiskan betapa lemahnya keterlibatan rakyat dalam
pembangunan. Meskipun ungkapan-ungkapan “partisipasi adalah kunci
utama yang menentukan keberhasilan proses pembangunan”, lebih sering
diucapkan dalam bentuk retorika dan pidato para pejabat , caleg dan
cabub/cawabub yang mencari simpati dukungan ketimbang dipraktekkan. [
CITATION Sur14 \l 1033 ]
BAB III
APLIKASI KERAKYATAN PADA WILAYAH ATAU DAERAH
INDRAMAYU

3.1. Teori Atau Gambaran Pemahaman Sila Ke Empat Dalam Kehidupan


Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan di Kabupaten indramayu
Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia sudah mulai tergeser fungsi
dan kedudukannya pada zaman modern ini. Sebuah sila dari Pancasila yang
hampir tidak diterapkan lagi dalam demokratisasi di Indonesia yaitu Sila ke-
4 Pancasila berbunyi ”kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksnaan
dalam perwusyawaratan perwkilan.
Sila ke-empat merupakan penjelmaan dalam dasar politik Negara, ialah
Negara berkedaulatan rakyat menjadi landasan mutlak daripada sifat
demokrasi Negara Indonesia. Disebabkan mempunyai dua dasar mutlak,
maka sifat demokrasi Negara Indonesia adalah mutlak pula, yaitu tidak
dapat dirubah atau ditiadakan.
Ada 10 butir pedoman pengamalan sila ke-4 yang terdapat dalam 45
butir Pedoman Penghayatan dan pengamalan Pancasila.
1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia
mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai
hasil musyawarah.
6. Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan
hasil keputusan musyawarah.

11
12

7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan


pribadi dan golongan.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani
yang luhur.
9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral
kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan
kesatuan demi kepentingan bersama.
10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan pemusyawaratan.
DiKabupaten Indramayu pemahaman sila keempat masih banyak
kekurangan. Hal ini ditandai dengan banyaknya kasus yang jauh dari nilai
kerakyatan yang bijaksana dalam permusyawaratan.
Contoh Kasus – Kasus yang melanggar nilai kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan indonesia di
Kabupaten Indramayu, Sebagai Berikut:

1. Anggota DPRd kecewa dengan Bupati indramayu mengundurkan diri


Pada Tahun 2018 Badan Musyawarah DPRD Kabupaten Indramayu,
Alam Sukmajaya mengatakan, surat pengajuan pengunduran diri Anna
Shopanah itu masuk ke Sekretariat DPRD. Dalam surat pengunduran diri
itu, Anna beralasan ingin mengurus keluarga terutama kedua orang tuanya
yang saat ini sedang sakit. “Alasannya itu, ingin mengurus keluarga dan
suaminya, serta orang tuanya yang tengah sakit-sakitan. Sehingga takut
tidak fokus dalam menjalankan tugas sebagai bupati,” Anggota Bamus
Fraksi PDIP, Abdul Rohman mengaku kecewa dan menyayangkan langkah
bupati yang memilih mengundurkan diri. Sebab, Anna yang baru menjabat
selama 32 bulan (dua tahun delapan bulan) Anna belum menunjukan
prestasi kepada masyarakat. “Selain itu, janji kampanye dirinya akan
mensejahterakan masyarakat Indramayu hingga kini belum terlaksana,”
13

2. Bupati Indramayu Nonaktif Supendi Diduga Terima Suap Rp3,6 M


Supendi diduga menerima aliran suap sebesar Rp3,6 miliar dari
Carsa agar memuluskan proyek di Pemerintah Kabupaten Indramayu.
Dalam persidangan terungkap bahwa Carsa telah memberikan uang
tersebut kepada Supendi melalui 27 tahap. Pemberian itu dilakukan dalam
rentang waktu 6 Desember 2018 hingga 14 Oktober 2019.
Carsa diketahui menjabat sebagai pimpinan Perusahaan CV Agung
Resik Pratama yang berdiri sejak 2011. Dia diduga telah memberikan uang
kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
Kabupaten Indramayu, Omarsyah dan Kabid Jalan  Dinas PUPR
Indramayu, Wempi Triyoso.
Dalam dakwaan jaksa disebutkan Omarsyah diberi uang Rp2,4
miliar, sedangkan Wempi diberi uang senilai Rp480 juta. Pemberian ini
juga dilakukan dengan tujuan agar Omarsyad dan Wempi bisa membantu
memuluskan proyek Carsa.
Sebagai pemberi suap, Carsa disangkakan melanggar pasal 5 ayat 1
huruf a atau b atau pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Sedangkan penerima suap yakni Supendi, Omarsyah, dan Wempy
disangkakan melanggar pasal 12 huruf a atau b atau pasal 11 dan pasal 12
B Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi juncto pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
1. Percepat Pembangunan
tahun 2019, Pemerintah Desa (Pemdes) Lamarantarung Kecamatan
Cantigi Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, berhasil mewujudkan
pembangunan fisik dan non fisik sesuai harapan masyarakat. Pemdes
Lamarantarung terus berupaya jemput bola untuk mendapatkan program
pembangunan diluar sumber Dana Desa (DD) sebagai upaya untuk
mempercepat pembangunan desanya. Merubah wajah Desa Lamarantarung
14

untuk menjadi lebih baik. Kuwu Desa Lamarantarung Darjono mengatakan,


realisasi DD tahap 3 tahun 2019 dialokasikan untuk pembangunan Tembok
Penahan Tanah (TPT) dan pekerjaan lanjutan peningkatan jalan. Untuk
mempercepat pembangunan desanya,demi kemajuan masyarakat Desa
Lamarantarung. Pihaknya terus berupaya jemput bola dengan mendapatkan
program pembangunan desa diluar sumber Dana Desa.

2. Musyawarah Mufakat Pemilihan Wakil Bupati Indramayu, Merujuk kepada


nama H. Taufik Hidayat, SH., M.Si.
Pada Tahun 2019 Dalam rangka mengisi kekosongan Jabatan Wakil
Bupati sisa masa bakti tahun 2016 – 2021, DPRD Kabupaten Indramayu
mengadakan Rapat Paripurna dengan agenda Laporan Panitia Pemilihan
Calon Wakil Bupati bertempat di ruang sidang DPRD Kabupaten
Indramayu, Usulan dari partai koalisi partai Gerindra, Demokrat dan PKS
merekomendasikan H. Taufik Hidayat, SH dan Agung Mardianto untuk
mengisi kekosongan jabatan wakil bupati. Mekanisme pemilihan jabatan
wabub disetujui oleh para anggota dewan dengan 2 opsi secara pemungutan
suara (voting) atau musyawarah mufakat. Atas kesepakatan fraksi-fraksi
pemilihan Wakil Bupati Indramayu menggunakan cara musyawarah
mufakat, dari fraksi Golkar, fraksi Gerindra, fraksi Nasdem, fraksi Hanura
dan fraksi PKB memutuskan untuk memilih H. Taufik Hidayat, SH
sedangkan Agung Mardianto hanya di dukung oleh fraksi PKS yang secara
otomatis H. Taufik Hidayat terpilih untuk menjadi Wakil Bupati sisa masa
jabatan 2016-2021.

3.2. Wilayah Atau Daerah Pengembangan Yang Dominan Di Kabupaten


Atau Kabupaten Indramayu
Kabupaten indramayu terdiri dari 31 kecamatan, 317 Kelurahan dan
317 desa . Cukup sulit untuk mewujudkan nilai kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan indonesia di
Kabupaten Indramayu, Namun tidak mustahil juga Kabupaten indramayu
15

menjalin kerakyatan yang bijak dalam permusyawaratan . Hal ini juga harus
ada dorongan dari masyarakat dan pemerintah untuk mewujudkannya.
Di Kabupaten indramayu merupakan wilayah yang memiliki
pengembangan yang lumayan pesat dalam kerakyatan kebijaksanaan dalam
permusyawaratan, Disamping pesatnya pengembangan dibandingkan wilayah
wilayah sekitar yang lain yang ada di Kabupaten Indramayu sendiri masih
kurang dalam segi kerakyatan, seperti kurangnya sikap egois dan bijaksana
dalam memilih hak.
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Dari pemaparan di atas dapat kami simpulkan bahwasannya
penerapan nilai sila pancasila di Kabupaten indramayu masih sangat
kurang bahkan seorang yang terdidikpun tidak memahami isi dari nilai-
nilai sila pancasila tersebut sungguh disayangkan yang seharusnya nilai
sila tersebut bisa diterapkan kepada orang terdidik malah sebaliknya.

Diperlukannya masyarakat yang turut andil jika ingin tercapainya


pemrataan pemahaman Sila kerakyatan di lingkungan masyarakat atau
bahkan dilingkungan petinggi pemerintah yang menjujung tinggi asas
kerakyatan. Sehingga bisa tercapai lingkungan masyarakat yang saling
peduli dan meningkatkan kerukunan antar masyarakat.

4.2. Saran
Agar terlaksananya penerapan nilai sila pancasila dan agar tidak
terjadi lagi kasus-kasus seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, butuh
adanya pembelajaran dan pemahaman bagi seluruh rakyat Indonesia tak
terkecuali pemegang kekuasaan agar penerapan dan perealisasiannya bisa
terlaksana dengan baik dan sesuai dengan nilai pancasila.

Perlunya peran setiap orang, sekecil apapun peran itu di


lingkungan masyarakat sangat penting demi berjalanya musyawarah
karena pendapat dari setiap orang sangat berpengaruh di dalam
musyawarah dan juga mempererat silahturahmi antar masyarakat atau pun
petinggi pemerintahan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Indonesia, C. (2019, Desember 31). Bupati Indramayu Nonaktif Supendi Diduga


Terima Suap Rp3,6 M. Retrieved from cnnindonesia.com:
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20191230212845-12-
461165/bupati-indramayu-nonaktif-supendi-diduga-terima-suap-rp36-m

Kerakyatan. (n.d.). Retrieved Januari 11, 2020, from id.wikipedia.org:


https://id.wikipedia.org/wiki/Kerakyatan

KONDISI WILAYAH. (n.d.). Retrieved januari 11, 2020, from


indramayukab.go.id: https://indramayukab.go.id/kondisi-wilayah/

Pengertian Kepemimpinan Dalam Organisasi, Tujuan, Fungsi, dan Contohnya.


(n.d.). Retrieved Januari 11, 2020, from www.maxmanroe.com:
https://www.maxmanroe.com/vid/organisasi/pengertian-
kepemimpinan.html

Rasita. (2019, Desember 22). Percepat Pembangunan, Pemdes Lamarantarung


Jemput Bola Program Pemerintah. Retrieved from m.portalindonesia.net/:
http://m.portalindonesia.net/read/8808/20191222/131147/percepat-
pembangunan-pemdes-lamarantarung-jemput-bola-program-pemerintah/

Redaksi. (2019, Agustus 7). Musyawarah Mufakat Pemilihan Wakil Bupati


Indramayu, Merujuk kepada nama H. Taufik Hidayat, SH., M.Si.
Retrieved from min.co.id:
https://min.co.id/07/08/2019/politik/musyawarah-mufakat-pemilihan-
wakil-bupati-indramayu-merujuk-kepada-nama-h-taufik-hidayat-sh-m-si/

Suripto. (2014, Februari 12). Pembangunan Berbasis Kerakyatan. Retrieved


Januari 11, 2020, from lppmpama.blogspot.com:
https://lppmpama.blogspot.com/2014/10/pembangunan-berbasis-
kerakyatan.html

17
Toiskandar. (2018, November 6 ). Anggota DPRD Kecewa Bupati Indramayu
Anna Shopanah Mengundurkan Diri. Retrieved from jabar.inews.id:
https://jabar.inews.id/berita/anggota-dprd-kecewa-bupati-indramayu-anna-
shopanah-mengundurkan-diri

Yusdiyanto. (2016, April 2). MAKNA FILOSOFIS NILAI-NILAI SILA KE-


EMPAT PANCASILA DALAM SISTEM DEMOKRASI DI INDONESIA.
Retrieved Januari 11, 2020, from jurnal.fh.unila.ac.id:
http://jurnal.fh.unila.ac.id/index.php/fiat

18

Anda mungkin juga menyukai