Identitas
Kultural dan
Identitas
Nasional
A. BANGSA DAN IDENTITAS
Kata identitas berasal dari bahasa inggris identity yang secara harafiah berarti jati
diri, ciri-ciri, atau tanda-tanda yang melekat pada seseorang atau sesuatu sehingga
mampu membedakannya dengan yang lain. Dalam terminologi antropologi, identitas
adalah sifat khas yang menerangkan dan sesuai dengan kesadaran diri pribadi , golongan,
kelompok, atau komunitas sendiri-sendiri.
1. Pengertian Bangsa
Bangsa menunjuk pada persekutuan hidup dari orang-orang atau kelompok
manusia yang memiliki kesamaan keturunan. Bangsa memiliki dua (2)
pengertian(Badri Yatim, 1999) Yaitu :
a. Bangsa Menurut Arti Sosiologis Antropologis
Bangsa dalam pengertian sosiologis antropologis adalah persekutuan hidup
masyarakat yang berdiri sendiri dan masing-masing anggota persekutuan hidup
tersebut merasa satu kesatuan ras, bahasa, agama, dan adat istiadat. Ikatan demikian
disebut ikatan primordial.
b. Bangsa Menurut Arti Politis
Bangsa dalam pengertian politik adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang
sama dan mereka tunduk kepada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan
tertinggi ke luar dan ke dalam. Mereka diikat oleh suatu kekuasaan politik, yakni
negara.
D. INTEGRASI NASIONAL
1. Pengertian Integrasi
Integrasi berasal dari bahasa Inggris «integration» yang berarti kesempurnaan atau
keseluruhan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia , kata integrasi mempunyai arti
pembauran atau penyatuan sehingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Kata
«mengintegrasikan» berarti membuat untuk atau menyempurnakan dengan jalan
menyatukan unsur-unsur yang semula terpisah pisah. Safroedin Bahar menyatakan
bahwa integrasi nasional adalah upaya menyatukan seluruh unsur suatu bangsa dengan
pemerintah dan wilayahnya. .Istilah integrasi nasional mempunyai dua macam
pengertian, yaitu:
a. Secara politis, integrasi nasional adalah proses penyatuan berbagai kelompok
budaya dan sosial ke dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu
identitas nasional, dan
b. Secara antropologis, integrasi nasional adalah proses penyesuaian di antara unsur-
unsu kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam
kehidupan bermasyarakat dan bangsa.
2. Jenis Integrasi
Myron Weiner dalam Yahya Muhaimin & Colin Mc Andrews (1982)
membedakan 5 (lima) tipe atau jenis integrasi, yaitu integrasi bangsa, integrasi
wilayah, integrasi nilai,
integrasi elit-massa, dan integrasi tingkah laku (tindakan integratif).
a. Integrasi bangsa, yakni proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial ke
dalam satu kesatuan wilayah dan pada pembentukan identitas nasional. Yang mana
membangun rasa kebangsaan dalam suatu wilayah.
b. Integrasi wilayah, yakni pembentukan wewenang kekuasaan nasional pusat di atas
unit-unit atau wilayah-wilayah yang lebih kecil yang mungkin beranggotakan suatu
kelompok budaya atau sosial tertentu.
c. Integrasi nilai, yakni adanya konsensus atau persetujuan terhadap nilai-nilai
bersama yang diperlukan untuk memelihara tertib sosial.
d. Integrasi elit-massa, yakni kemampuan menghubungkan antara yang memerintah
dengan yang diperintah, antara penguasa dengan rakyat atau antara elit dengan
massa.
e. Integrasi tingkah laku (tindakan integratif), yakni kemampuan orang-orang di dalam
masyarakat untuk berorganisasi, bekerja sama demi mencapai tujuan bersama dan
yang bermanfaat.