Disusun Oleh:
Yuliani ( 301220056)
Nurmialia ( 301220072)
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur senantiasa kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan taufiq, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Sila Keempat dari Pancasila”
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan di dalamnya. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari bapak dan teman-teman. Semoga makalah ini
dapat memberikan banyak manfaat untuk kita semua.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………1
DAFTAR ISI……………………………………………………………………2
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………3
A. Latar Belakang…………………………………………………………..5
B. Tujuan Masalah………………………………………………………….6
C. Manfaat Masalah…………………………………………………………7
BAB 2 PEMBAHASAN…………………………………………………………8
BAB 3 PENUTUP……………………………………………………………..12
A. Kesimpulan………………………………………………………………..13
B. Saran……………………………………………………………………….14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila merupakan landasan filosofis negara Indonesia. Pancasila juga
merupakan definisi dan aturan tentang keberadaan negara dan negara bagi setiap
individu Indonesia. Awal mula nama Pancasila yang diambil dari bahasa
Sansekerta adalah kata Panca yang berarti lima (5) dan kata Sila yang berarti
standar atau aturan. Maka dengan pemahaman di atas, cenderung disimpulkan
bahwa ada lima undang-undang sebagai premis negara Indonesia dalam aktivitas
publik. Sehingga memiliki pilihan untuk memilah kualitas kehidupan
bermasyarakat dan bernegara yang bergantung pada Pancasila.
Ada lima pilar utama pembentuk Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang
Didorong oleh Hikmah dalam Musyawarah Perwakilan, dan Keadilan Sosial Bagi
Seluruh Rakyat Indonesia yang tertuang dalam pendahuluan (kata pengantar)
Pancasila. Konstitusi. 1945 pada bagian keempat Selain itu, Pancasila juga
merupakan gambaran karakter bangsa dan negara Indonesia yang beraneka
ragam. Keadaan saat ini dapat ditemukan dalam kapasitas dan situasi negara
sebagai semangat, karakter, gaya hidup, gaya hidup, dan cara hidup untuk negara.
Kemudian lagi, mungkin sangat sedikit yang mengetahui latar belakang sejarah
pengenalan Pancasila. Sebagai nalar bernegara dan alat pengikat negara, jelas
Pancasila memiliki seperangkat pengalaman.1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Latar Belakang dibentuknya Pancasila sila keempat?
2. Apa Makna Pancasila sila ke empat?
3. Apa itu Implementasi Pancasila sila keempat?
C. Tujuan Makalah
1
Yusdiyanto, “ Makna filosofis nilai-nlai sila ke empat Pancasila dalam system demokrasi di
indonesia”,Jurnal, 2015-2016, hal.260-261.
1.Untuk mengetahui latar belakang terbentuknya Pancasila sila ke empat.
2.Untuk mengetaui Implementasi Pancasila sila ke empat.
3.Untuk mengetahui Makna Pancasila sila ketiga.
BAB II
PEMBAHASAN
2
Wendy anugrah octaviani,” Urgensi memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari sebagai sebuah bangsa”, Jurnal,2018, hal 125.
B. Makna Sila ke-4 Pancasila
Sila ke 4 pancasila menyebutkan “Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”. Berarti, yang
dikedapankan prinsip bermusyawarah untuk mufakat melalui wakil-
wakilnya dan badan-badan perwakilan dalam memperjuangkan mandat
rakyat. Bila dicermati, arti dan makna Sila ke-4 sebagai berikut:
a. Hakikat sila ini adalah demokrasi, yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat.
b. Pemusyawaratan, yaitu membuat putusan secara bulat, dengan
dilakukan secara bersama melalui jalan kebikjasanaan.
c. Melaksanakan keputusan berdasarkan kejujuran. Keputusan secara
bulat sehingga membawa konsekuensi kejujuran bersama. Nilai identitas
adalah permusyawaratan.
d. Terkandung asas kerakyatan, yaitu rasa kecintaan terhadap rakyat,
memperjuangkan cita-cita rakyat, dan memiliki jiwa kerakyatan. Asas
musyawarah untuk mufakat, yaitu yang memperhatikan dan menghargai
aspirasi seluruh rakyat melalui forum permusyawaratan, menghargai
perbedaan, mengedepankan kepentingan rakyat, bangsa dan negara.
Pernyataan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan adalah pemimpin
yang berakal sehat, rasional, cerdas, terampil, berhati-nurani, arif, bijaksana,
jujur, adil, dan seterusnya.
Jadi, pemimpin yang hikmat-kebijaksanaan itu mengarah pada
pemimpin yang profesional (hikmat) melalui tatanan dan tuntunan
permusyawaratan/perwakilan. Tegasnya, sila keempat merupakan sistem
demokrasi-perwakilan yang dipimpin oleh orang-orang yang professional
berintergritas melalui sistem musyawarah (government by discussion).)
c. Implementasi Sila ke-4 Pancasila
Sila Keempat "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan yang
adil dan beradab" Didorong oleh Hikmat Hikmah dalam Permusyawaratan dan
Perwakilan. Hal ini mengandung pengertian bahwa setiap penduduk Indonesia
secara kolektif dari perseorangan, negara dan negara Indonesia memiliki hak,
kewajiban, dan kedudukan yang setara dalam pemerintahan. Statuta ini juga
menjelaskan tentang pemerintahan rakyat, adanya persekutuan dalam membuat
slangkah dan berurusan dengan mereka, dan keaslian bersama. Statuta ini
diwakili oleh gambar kepala banteng.
Wujud implementasi Sila Ke Empat Berlandaskan Pancasila Pada siswa sekolah
dasar. Butir-butir sila ke-4 Pancasila menurut TAP MPR Nomor. I/MPR/2003 yaitu:
1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia
mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentinganbersama.
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai
hasil musyawarah.
6) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakanhasil keputusanmusyawarah.
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan.
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang
luhur.
9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral
kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia,
nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi
kepentingan bersama.
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan pemusyawaratan. 3
3
Mutia ade syafitri dan dinie anggraeni dewi,”Implementasi nilai Pancasila sila keempat pada
anak siswa sekolah dasar”, Jurnal Pendidikan tambusai ,2021,hal 7687-7689
Perwujudan nilai sila ke empat Pancasila adalah musyawarah untuk mencapai
mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan, sebagai warga negara Indonesia
setiap manusia mempunyai kedudukan dan kewajiban yang sama, musyawarah
dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati Nurani yang luhur, tidak
boleh memaksakan kehendak kepada orang lain, menghormati dan menjunjung
tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah, mengutamakan
musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama, di dalam
musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan, dan melaksanakan hasil keputusan msyawarah dengan penuh
ketulusan dan tanggung jawab.4
permusyawaratan pada sila ke empat ini terdapat nilai khas yang terkait
4
Muhammad Anwar Rube’i,”Implementasi sila kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan pada mahasiswa program studi ppkn ikip pgri
Pontianak”, Jurnal,2018,hal 64.
5
Dewanti Andriana putri ‘’ impelementasi nilai nilai Pancasila mengenai kebebasan berpendapat
pada kegiatan karang taruna”,Jurnal,2016,hal 3
6
Herlambang, Perwujudan Sila ke empat Pancasila setelah perubahan undang-undang dasar
1945, Jurnal2017, hal 56.
dengan kepimpinan, kebijaksanaan, permusyawaratan dan perwakilan.
Secara umum, dari apa yang dijelaskan Suko Wiyono, terdapat beberapa
nilai yang tertanam dalam sila ke empat ini. Nilai-nilai tersebut antara lain:
2. Hikmat kebijaksanaan
3. Musyawarah mufakat.7
7
Alip Rahman, “ nilai Pancasila dan implementasinya dalam masyarakat global”,Jurnal,2018,hal
41
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mutia Ade Syafitri & Anggreani Dewi (2021), Implementasi Nilai Sila ke empat
pada anak siswa sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5 (3),7688