Kelompok 13
Dosen Pengampu:
Hafizul Furqan, SHI, MH
Disusun Oleh:
Farah Khaulah Salsabila (2210722039)
Fadillatur Rahmi (2210412025)
Septia Wulan Sari (2210412017)
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2023
KATA PENGANTAR
Dalam kesempatan yang diberikan ini, kami ucapkan puji dan syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat, petunjuk, dan berkah-Nya. Dalam
perjalanan studi kami yang penuh tantangan ini, kami berharap rahmat dan karunia-Nya
senantiasa melimpah dalam perjalanan studi kami.
Kami berharap melalui makalah ini, kami dapat memperkaya pemahaman kita
bersama tentang pentingnya demokrasi Pancasila sebagai landasan yang kuat dalam
menjalankan pemerintahan di Indonesia.
Akhir kata, kami kembali mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang
Maha Esa, Bapak Hafizul Furqan, SHI, MH., dan pihak-pihak lain atas segala dukungan,
bimbingan, dan kerjasamanya. Semoga makalah ini dapat memberikan sumbangsih
positif dalam pemahaman kita tentang demokrasi Pancasila. Kami juga menyadari
bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, maka kritik dan saran yang membangun
akan sangat kami hargai.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
2.1
2.2
2.3
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Memahami Demokrasi Pancasila sesuai rumusan masalah.
BAB II
PEMBAHASAN
Yudi Latif (2011:5), dalam bukunya yang berjudul "Negara Paripurna" membahas
mengenai nilai-nilai ideal Pancasila mulai dari lahirnya hingga penerapannya. Terdapat
lima nilai Pancasila yang dianggap ideal menurut pandangan para pendiri negara, yaitu:
Kelima nilai ini merupakan hasil gabungan dari nilai-nilai Pancasila menurut para
pendiri bangsa.
Dalam kelima nilai Pancasila tersebut, nilai demokrasi tercermin dalam sila
keempat. Bukti bahwa Pancasila memiliki cakupan yang lebih luas daripada demokrasi
itu sendiri. Sila keempat ini mencerminkan cita-cita akan kedaulatan rakyat dalam
semangat kekeluargaan, yang memberikan ruang bagi multikulturalisme dan sangat
ditekankan dalam masyarakat Indonesia, sebagai akibat dari pengalaman pahit
penindasan kolonial dan gotong royong di Indonesia (Yudi Latif, 2011:384).
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Inti dari demokrasi Pancasila terletak pada sila keempat, yaitu kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Dengan
demikian, demokrasi Pancasila merupakan demokrasi yang dijalankan dengan
mengedepankan nilai-nilai hikmat dan kebijaksanaan. Pada dasarnya, suatu negara dapat
disebut sebagai negara demokrasi jika dalam pemerintahannya rakyat memiliki
kesetaraan di hadapan hukum, memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan, dan memperoleh penghasilan yang layak melalui distribusi
pendapatan yang adil.
3.2 Saran
jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/handayani/article/view/6581.
http://ojs.transpublika.com/index.php/JHSSB/article/view/61/56.
Asshiddiqie, Jimly. (2011). Hukum Tata Negara dan Pilar-Pilar Demokrasi. Jakarta: Sinar Grafika
Agustam. (2011). “Konsepsi dan Implementasi Demokrasi Pancasila Dalam Sistem Perpolitikan di
Pamudji, S (1981). Demokrasi Pancasila dan ketahanan nasional: suatu analisa di bidang politik dan