Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGERTIAN FILSAFAT DAN FILOSOSI


Dosen Pengampu :

Nisa Arianti, M.Pd

Disusun oleh :

Kelompok 4

1. Muhamad Solihin (2340604006)


2. Raynaldy Alfarizel (2340604041)
3. Gituen Anggenita (2340604045)
4. Triayunisa (2340604020)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN ILMU DAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

TAHUN 2023/2024
.KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadiran Allah Swt yang maha menguasai dan yang
maha mengatur segala kehidupan dimuka bumi ini, dengan rahmat dan ridhonya
Allah Swt hamparan ilmu dimuka bumi yang begitu luas untuk menjadi petunjuk
bagi hamba-hambanya yang selalu bersyukur.
Shalawat dan beriringkan salam saya hanturkan kehadiran manusia
mulia,tauladan sepanjang masa dan suri tauladan yang penuh dengan
rahmatanlil’alamin yakni Nabi Muhammad Saw.
Dengan mengucapkan terimakasih kepada segala pihak yang turut berperan
atas selesai nya makalah kami dalam tanggung jawab kami untuk memenuhi tugas
MKWU pancasila dengan dosen pengampu Ibu Nisa Ariantini, M. Pd. kami sadar
atas banyaknya kekurangan pada makalah kami, oleh karena itu kritik dan saran
dari segala pihak yang bersifat membangun sangat kami harapkan guna lebih
baiknya kinerja kami untuk kedepannya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……...…………………….……………………………….i

DAFTAR ISI ……………...…………………………………………………...…ii

BAB I PENDAHULUAN ……...……………………………………..


………….1

A. Latar Belakang Masalah


………………………………………………...1
B. Rumusan Masalah……………..……………………………....................1
C. Tujuan Penulisan..…….……...…………………………………………..2

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………...……


3

A. Pengertian Pancasila……………..….…………………………………...3
B. Makna Sila Ke-4…………………...………..……………………………4
C. Nilai-Nilai Islam Pada Sila Ke-4
D. ………………………………………...5

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………


8

A. Kesimpulan.……………………………………………...……………….8
B. Saran………………………………………………….…………………...8

DAFTAR PUSTAKA ……………………………….………………...…………


iii
ii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Sebagai filsafat negara, tentu saja Pancasila ada yang merancangnya.


Pancasila memang merupakan karunia terbesar dari Allah SWT dan ternyata
merupakan pedoman bagi segenap bangsa Indonesia di masa-masa selanjutnya,
baik sebagai pedoman dalam berjuang kemerdekaan, juga sebagai alat
pemersatu dalam hidup kerukunan berbangsa, serta sebagai pandangan hidup
untuk kehidupan manusia Indonesia sehari-hari, serta menjadi dasar sekaligus
filsafat negara Republik Indonesia.

Pancasila telah ada dalam semuanya bentuk kehidupan rakyat Indonesia.


Pancasila lahir 1 Juni 1945, ditetapkan pada 18 Agustus 1945 bersama-sama
dengan UUD 1945. Bunyi dan ucapan Pancasila yang benar berdasarkan Inpres
Nomor 12 tahun 1968 adalah satu, Ketuhanan Yang Maha Esa. Dua,
Kemanusiaan yang adil dan beradab. Tiga, Persatuan Indonesia. Empat,
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan. Dan yang kelima, Keadilan sosial bagi
keseluruhan rakyat Indonesia

Dengan demikian bahwa filsafat Pancasila sebagai dasar filsafat negara


Indonesia yang harus diketahui oleh keseluruhan warga negara Indonesia agar-
agar menghormati, menghargai, menjaga dan menjalankan apa-apa yang telah
dilakukan oleh para pahlawan khususnya pahlawan proklamasi yang telah
berjuang untuk kemerdekaan negara Indonesia ini.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari filsafat dan filosofi?


2. Apakah fungsi dari filsafat Pancasila tersebut bagi bangsa dan negara Indone
sia?
3. . Apa semboyan bhineka tunggal Ika?
1
4. Apakah arti dari burung garuda?

C. Tujuan Penulisan

1. Sebagai bahan kajian bagi para pembaca mengenai Pancasila sebagai dasar
filsafat bangsa dan Negara Indonesia.

2. Sebagai kajian untuk mengetahui fungsi dan peran filsafat Pancasila dalam
kehidupan bangsa Indonesia

3. Untuk mengetahui apa arti semboyan bhineka tunggal ika

4. Untuk mengetahui apa arti dari simbol burung garuda


2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila

Pancasila merupakan dasar ideologi negara bagi Indonesia. Secara harfiah,


“Pancasila” berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari kata “panca” yang
berarti lima, dan “sila” yang berarti prinsip atau dasar. Oleh karena itu,
“Pancasila” dapat diterjemahkan sebagai “Lima Prinsip” atau “Lima Dasar”.

Bagi Bangsa Indonesia, pancasila memiliki makna yang sangat penting dan
mendalam. Pancasila memiliki fungsi sebagai panduan dalam pembentukan nilai-
nilai dan norma-norma yang mendasari kehidupan berbangsa dan bernegara.

Isi dari Pancasila diantaranya adalah:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa,


2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,
3. Persatuan Indonesia,
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan,
5. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

B. Makna Sila Ke-4

Sila ke-4 Pancasila menyebutkan “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat


kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”. Berarti, yang dikedapankan
prinsip bermusyawarah untuk mufakat melalui wakil wakilnya dan badan-badan
perwakilan dalam memperjuangkan mandat rakyat. Bila dicermati, sila ke 4
Pancasila memiliki makna sebagai berikut:
1. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat

Dalam konteks ini, negara dan masyarakat memiliki peran yang sangat penting

dalam membangun kehidupan bermasyarakat yang harmonis dan sejahtera. Oleh


karena itu, setiap keputusan yang diambil harus memperhatikan kepentingan
bersama, tanpa mengorbankan hak-hak individu dan harus berdasarkan prinsip
musyawarah dan mufakat.

2. Tidak memaksa kehendak kepada orang lain

Prinsip tidak memaksa kehendak kepada orang lain mengacu pada


penghormatan terhadap kebebasan individu dalam berpendapat dan bertindak.
Setiap orang memiliki hak untuk memiliki pendapat dan keyakinan masing-
masing, dan tidak boleh dipaksa atau didikte oleh orang lain dan berdasarkan
prinsip musyawarah dan mufakat.

Hal ini juga menunjukkan bahwa negara dan masyarakat harus menghormati
hak individu untuk memilih dan menentukan jalan hidupnya sendiri, selama tidak
merugikan kepentingan negara dan masyarakat.

3. Memprioritaskan budaya bermusyawarah dalam pengambilan keputusan


bersama

Prinsip bermusyawarah dalam pengambilan keputusan bersama menunjukkan


bahwa keputusan yang diambil harus didasarkan pada kesepakatan bersama.
Dalam hal ini, budaya musyawarah menjadi sangat penting sebagai metode
pengambilan keputusan yang efektif.

Dalam budaya musyawarah, semua pihak memiliki kesempatan untuk


menyampaikan pandangan dan pendapatnya, sehingga dapat mencapai
kesepakatan bersama yang diambil melalui diskusi yang terbuka dan adil.

4. Melakukan musyawarah sampai mencapai konsensus atau kesepakatan, yang


ditegaskan oleh semangat kekeluargaan
Melaksanakan musyawarah sampai mencapai konsensus atau kesepakatan,
ditegaskan oleh semangat kekeluargaan. Prinsip ini menunjukkan bahwa dalam
mencapai kesepakatan bersama, semua pihak harus menjunjung tinggi semangat
kekeluargaan, saling menghargai, dan saling memaham

Dengan demikian, keputusan yang diambil akan didasarkan pada kesepakatan


bersama yang kuat dan mengikat, sehingga dapat mencapai tujuan bersama secara
optimal.

Sila ke 4 dari Pancasila, yang ditandai dengan simbol “Kepala Banteng”,


menyatakan bahwa kekuasaan dalam negara harus dilakukan oleh rakyat dengan
bijaksana melalui musyawarah dan perwakilan Simbol banteng sendiri berarti
permusyawaratan. Filosofinya, banteng merupakan hewan sosial yang gemar
berkumpul. Jadi banteng diibaratkan sebagai kegiatan musyawarah dalam
mengambil keputusan.

C. Nilai-Nilai Islam Pada Sila Ke-4

Bagi umat Islam, agama merupakan dasar utama dalam mendidik peserta
didik. karena dengan menanamkan nilai-nilai agama Islam akan sangat membantu
terbentuknya sifat dan kepribadian. Dengan demikian, dapat dikatakan
pendidikan Islam adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian
peserta didik yang sesuai dengan ajaran Islam, dan dengan sesuai ajaran Islam
peserta didik dapat memikirkan, memutuskan, dan berbuat berdasarkan nilai-nilai
Islam serta bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai pendidikan Islam

Dalam islam segala sesuatu yang diciptakan Allah SWT mempunyai nilai yang
baik atau mulia dan bermanfaat bagi umat manusia. Tidak ada satupun ciptaan
Allah SWT yang di dunia ini yang tidak ada nilainya atau nilai yang tidak baik,
semua itu bergantung kepada manusianya sendiri sebagai “immarah fil ard", sama
halnya dengan Pancasila termasuk di sila ke-4 . Sebagaimana dipirmankan Allah
SWT berpirman dalam Q.s Ali-Imran ayat 191 yang artinya: “(yaitu) orang-orang
yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring
dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata):
"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci
Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (Q.s Ali-Imranayat 191)

Maksud dari ayat di atas adalah kita sebagai hamba Allah harus selalu
bersyukur kepada Allah dan selalu menjauhi larangan-larangannya, dan
mempercayai bahwasanya segala yang diciptakan Allah tidak ada yang sia-sia
semuanya ada manfaat dan tujuannya untuk para hambanya yang selalu beribadah
kepada Allah SWT, dan untuk mempermudah segala aktivitas hambanya selama di
dunia yang tujuannya tiadalain untuk beribadah.

Dalam pengamalan sila ke-4 Pancasila, terdapat 10 nilai yang dijelaskan untuk
dipahami dan diimplementasikan oleh masyarakat Indonesia.

1. Setiap warga negara dan masyarakat Indonesia memiliki kedudukan, hak, dan
kewajiban yang sama.
2. Menekankan bahwa tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Memprioritaskan musyawarah dalam pengambilan keputusan untuk
kepentingan bersama.
4. Menegaskan bahwa musyawarah harus diliputi oleh semangat kekeluargaan.
6. Mengajarkan untuk menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan
yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
7. Menekankan pentingnya itikad baik dan rasa tanggung jawab dalam
menerima dan melaksanakan hasil keputusan yang dicapai.
8. Di dalam musyawarah harus diutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
9. Mengajarkan untuk melakukan musyawarah dengan akal sehat dan sesuai
dengan hati nurani yang luhur.
10. Menekankan bahwa keputusan yang diambil harus dapat
dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, serta nilai-nilai
kebenaran dan keadilan.
11. Pentingnya memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai
untuk melaksanakan permusyawaratan.

Sila ke-4 Pancasila menekankan pentingnya kehidupan yang dilandasi oleh mu


syawarah memang selaras dengan nilai luhur dalam ajaran agama islam. Konsep I
slam mengenai musyawarah dalam menyelesaikan sebuah permasalahan dikenal d
engan syuura, yang mana telah dijelaskan dalam Al- Qur'an mengenai penjelasan t
atacara penyelesaian suatu masalah dengan bermusyawarah, salah satunya dalam
Q. S Al Imran ayat 159 yaitu:

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap m
ereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjau
hkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun
bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian
apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesun
gguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-nya. (surat Ali Im
ran, ayat 159).
7

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pancasila adalah dasar negara Indonesia. Pancasila memang bukan syariat, tapi
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya senapas dengan syariat. Sila-sila yang
terkandung di dalamnya, adalah senapas dengan syariat. Karena keberadaannya
yang senapas ini, maka Pancasila termasuk nota kesepahaman yang Islami

Mekanisme permusyawaratan yang disampaikan dalam sila ke-4 Pancasila juga


disebutkan sebagai musyawarah/perwakilan. Dalam UUD 1945 disebutkan bahwa
mekanisme ini dilakukan dengan jalan dua pertiga anggota musyawarah hadir
(kuorum). Dari dua pertiga ini, keputusan musyawarah apabila tidak bisa
disepakati oleh peserta musyawarah, maka tata cara pengambilan keputusan
dilakukan dengan jalan voting, dan keputusan diambil dengan persetujuan separuh
dari anggota yang hadir. Apakah ini bertentangan dengan syariat? Sudah pasti
tidak.

Dari penjelasan mengenai sila ke-4 dalam pancasila ini dapat disimpulkan
kehidupan yang dilandasi oleh musyawarah memang selaras dengan nilai luhur
dalam ajaran islam. Sikap bijak dalam menyelesaikan suatu masalah adalah
dengan bermusyawarah. Musyawarah merupakan jalan terbaik dalam mencari
solusi dimana-mana masing pihak berdiri sama tinggi tanpa ada
perbedaanWallahu a'lam bi al-shawab.

B. Saran

Dalam pandangan Islam harta itu harus dijaga dengan baik sehingga
bermanfaat bukan hanya untuk dirinya dan keluarganya tapi juga untuk semua
rakyat Indonesia serta menjaga Pancasila dengan memahami dan
mengamalkannya secara konsisten. “Mari kita semua bersama Pancasila
membawa bangsa ini menuju cita-cita para pendiri bangsa menuju negara yang
adil, beradab dan sejahtera,” pungkasnya.

Daftar Pustaka

Muttaqien, Saibilul. Keselarasan Nilai-nilai Pancasila Dengan Ajaran Islam.http://blog.ui


nmalang.ac.id/dargombes/indonesia/Keselarasan-nilainilai-pancasila-dengan-aja
ran-islam/index.html 18-12-2019

Lili Nurlaili, Nilai-Nilai Pancasila. Jakarta: Azka Press 2008


iii

Anda mungkin juga menyukai