DISUSUN OLEH:
NAMA : AKMALLUDDIN
NIM :042917362
i
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pancasila sebagai
azas demokrasi diIndonesia ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Bapak/Ibu Dosen pada bidang studi manajemen mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang apa saja azas demokrasi diIndonesia bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu dosen, selaku dosen mata
kuliah pendidikan kewarganegaraan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya
menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tinginya kami sampaikan
kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian naskah akademik ini,
semoga menjadi amal ibadah serta bakti kita pada ibu pertiwi. Akhir kata semoga Tuhan
Yang Maha Esa senantiasa menjaga dan melindungi Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang kita cintai dan menjadikannya negara yang adil dan makmur serta
diberi rahmat dan ampunan.
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar...................................................................................................................................ii
Daftar Isi.............................................................................................................................................iii
BAB I.....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1
2.1 Rumusan Masalah..............................................................................................................4
3.1 Tujuan Penulisan...............................................................................................................4
4.1 Manfaat................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................5
2.1 Pengertian Demokrasi Pancasila....................................................................................5
2.2 Prinsip Pokok Demokrasi Pancasila..............................................................................7
2.3 Ciri-ciri Demokrasi Pancasila..........................................................................................8
2.4 Sistem Pemerintahan Demokrasi Pancasila.................................................................9
2.5 Fungsi Demokrasi Pancasila..........................................................................................11
BAB III................................................................................................................................................12
PRNUTUP...........................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................12
3.2 Saran..................................................................................................................................12
Daftar Pustaka..................................................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang segenap rakyat turut
serta memerintah dengan perantaraan wakil-wakilnya atau pemerintahan rakyat.
Demokrasi juga dapat diartikan sebagai gagasan atau pandangan hidup yang
mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua
warga negara. Inti dari demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan
untuk rakyat. Salah satu tonggak utama untukmendukung sistem politik yang
demokratis adalah melalui Pemilu. Pemilu diselenggarakan dengan tujuan untuk
memilih wakil rakyat baik di tingkat pemerintahan pusat maupun pemerintahan
daerah, serta untuk membentuk pemerintahan yang demokratis, kuat, dan memperoleh
dukungan rakyat dalam rangka mewujudkan tujuan nasional sebagaimana yang
diamanatkan oleh pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945. Pemilihan umum dilaksanakan oleh negara Indonesia dalam rangka mewujudkan
kedaulatan rakyat sekaligus penerapan prinsip-prinsip atau nilai-nilai demokrasi,
meningkatkan kesadaran politik rakyat untuk berpartisipasi aktif dalam pemilihan
umum demi terwujudnya cita-cita masyarakat Indonesia yang demokratis.
Pancasila sebagai dasar Negara mempunyai sifat imperatif dan memaksa, artinya
setiap warga Negara Indonesia harus tunduk dan taat kepadanya. Siapa saja yang
melanggar Pancasila sebagai dasar Negara, harus ditindak menurut hukum yakni
hukum yang berlaku diIndonesia. Dengan kata lain pengamalan Pancasila sebagai dasar
Negara disertai sanksi -sanksi hukum. Sedangkan pengamalan Pancasila sebagai
weltanschuung, yaitu pelaksanaan Pancasila dalam hidup sehari-hari tidak disertai
sanksi-sanksi hukum tetapi mempunyai sifat mengikat, artinya setiap manusia
Indonesia terikat dengan cita-cita yang terkandung didalamnya untuk mewujudkan
dalam hidup dan kehidupanya, sepanjang tidak melanggar peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia.
Jadi, jelaslah bagi kita bahwaengamalkan dan mengamankan Pancasila sebagai
dasar Negara Republik Indonesia mnyai sifat imperatif memaksa. Sedangkan
1
pengamalan atau pelaksanaan Pancasilasebagai pandangan hidup dalam hidup sehari-
hari tidak disertai sanksi-sanksi hukum tetapi mempunyai sifat mengikat. Pancasila
sebagai filsafat bangsa dan Negara dihubungkan fungsinya sebagai dasar Negara, yang
merupakan landasan idiil bangsa Indonesia dan Negara Republik Indonesia dapatlah
disebut pula sebagai ideology nasional atau ideology Negara. Artinya Pancasila
merupakan satu ideology yang dianut oleh Negara atau pemerintah dan rakyat
Indonesia secara keseluruhan, bukan milik atau monopoli seseorang ataupun sesuatu
golongan tertentu.Sebagai filsafat atau dasar kerohanian Negara, yang merupakan cita-
cita bangsa,Pancasila harus dilaksanakan atau diamalkan, yang mewujudkan kenyataan
dalam penyelenggaraan hidup kenegaraan kebangsaan dan kemasyarakatan kita. Bila
terjadi kesenjangan dalam kehidupan kenegaraan dan kemasyarakatan, kita harus
kembali kepada filsafat Negara Republik Indonesia untuk mencari jalan keluarnya atau
untuk meluruskan kembali. 1 Istilah demokrasi itu sendiri, tidak termasuk dalam
Pembukaan Undang-undang dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, yang
memuat Pancasila.
Namun esensi demokrasi terdapat dalam Sila keempat Pancasila, Kedaulatan
Rakyat yang dipimpinoleh hikmah kebijaksnaan berdasar
Permusyawaratan/Perwakilan. Sejauh apa demokrasi kitamerupakan perwujudan Sila
keempat itu ? Pancasila yang mempunyai hierarki dalam setiap sila-sila dalam pancasila
yangmempunyai wujud kepedulian terhadap bangsa Indonesia.Sila pertama yaitu
“Ketuhanan Yang Maha Esa”, yang mempunyai arti bahwa negara dan bangsa Indonesia
mengakui adanya Tuhan dan Mempercayai agama dan melaksanakan ajaran-ajaran
agama yang dianut oleh bangsa Indonesia. Sila yang kedua sampai sila kelima
merupakan sebuah akisoma dari sisi humanisme bangsa Indonesia itu sendiri. Dengan
masyarakat Indonesia yang dikatakan heterogen, yang mempunyai kebudayaan, bahasa,
suku yang berbeda-beda, maka pancasila inilah yang menjadi sebuah kekuatan untuk
mempersatukan masyarakat yang heterogen ini (bhineka tunggal ika).
Pancasila tidak memandang stereoty pesuatu suku, suatu adat, atau budaya.
Integrasi masyarakat yang heterogen menjadi masyarakat yang homogen dapat
terwujud bila adanya rasanya persatuan dan kesatuan. Demokrasi merupakan nilai dari
pancasila, dimana nilai tersebut memiliki makna danhubungan yang erat. Adapun
makna yang terkandung dalam pancasilasila ke -4 (“Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”) adalah sebagai berikut :1.
2
Setiap warga negara Indonesia memiliki kedudukan, hak dan kewajiban yang sama, 2.
Tidak Boleh memaksakan kehendak kepada orang lain, 3. Mengutamakan musyawarah
dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama, 4. Menghormati dan
menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasilmusyawarah,5. Didalam
musyawarah diutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi
ataugolongan, dan 6. Memberikan kepercayaan kepada wakil-Wakil yang dipercayai
untuk melaksanakan permusyawaratan. Mengenai sila keempat dari pada Pancasila,
dasar filsafat negara Indonesia, yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyarawatan/perwakilan dapat diketahui dengan empat hal
sebagai berikut:1. Sila kerakyatan sebagai bawaan dari persatuan dan kesatuan semua
sila, mewujudkan penjelmaan dari tiga sila yang mendahuluinya dan merupakan dasar
daripadasila yang kelima.2. Di dalam Pembukaan Undang-undang Dasar, sila kerakyatan
ditentukan penggunaannya yaitu dijelmakan sebagai dasar politik Negara, bahwa
negaraIndonesia adalah Negara berkedaulatan rakyat.3. Pembukaan Undang-undang
Dasar merupakan pokok kaidah Negara yangfundamentil sehingga dengan jalan hukum
selama-lamanya tidak dapat diubah lagi, maka dasar politik Negara berkedaulatan
rakyat merupakan dasar mutlak daripada NegaraIndonesia. 4. Dasar berkedaulatan
rakyat dikatakan bahwa,”Berdasarkan kerakyatan dan
dalam permusyarawatan/perwakilan, oleh karena itu sistem negara yang nanti
akanterbentuk dalam Undang-undang dasar harus berdasar juga, atas kedaulatan
rakyat dan atas dasar permusyarawatan/perwakilan”. Sehingga Negara Indonesia
adalah mutlak suatu negara demokrasi, jadi untuk selama-lamanya.Sila ke-empat
merupakan penjelmaan dalam dasar politik Negara, ialah Negara berkedaulatan rakyat
menjadi landasan mutlak daripada sifat demokrasi Negara Indonesia. Disebabkan
mempunyai dua dasar mutlak, maka sifat demokrasi Negara Indonesia adalah mutlak
pula, yaitu tidak dapat dirubah atau ditiadakan. Negara Indonesia adalah negara hukum
yang menganut sistem demokrasi,yang artinya pemegang kekuasaan atau kedaulatan
tertinggi ada di tangan rakyatnamun tetap dalam koridor hukum.Hal ini tertuang pada
pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang
menyatakan bahwa “Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut
Undang-Undang Dasar”.
Dalam pasal ini kita dapat melihat bahwa demokrasi itu sendiri dapat diartikan
sebagai pemerintahandari, oleh, dan untuk rakyat dalam tertib perundang -
3
undangan.Oleh karena itu, dalam Negara demokrasi seperti Indonesia menghendaki
atau menuntut pertanggung jawaban dariyang memerintah.Sehingga dalam
pelaksanaannya, pemerintah yang berjalan secarademokratis tidak boleh melanggar
hak-hak asasi perorangan atau kelompok atau melainkanharus melindungi hak asasi
tersebut.
2.1Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dan untuk memberikan batasan dalam proses
penelitian maka penulis memilih beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian demokrasi pancasila?
2. Apa saja azas demokrasi pancasila?
3. Apa ciri-ciri demokrasi pancasila?
4. Apa saja sistem pemerintah dermokrasi pancasila?
5. Apakah fungsi demokrasi pancasila?
3.1Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas yang di berikan Bapak / Ibu dosen
dan memberikan wawasan kepada para pembacatentang bela negara dikalangan
mahasiswa. Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penulisan
makalah ini sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian demokrasi pancasila
2. Mengetahui azas atau prinsip demokrasi pancasila
3. Menjelaskan ciri-ciri demokrasi pancasila
4. Menjelaskan sistem demokrasi pancasila
5. Mengetahui fungsi demokrasi pancasila
4.1Manfaat
Agar kita mengetahui cara berdemokrasi yang sehat tanpa ada kerusuhan, dan
sampaimemakan korban, saling menjelekkan satu sama lain untuk kepentingan diri
sendiri dengantujuan yang tidak benar, jadilah masyarakat yang benar tanpa harus
saling menyalahkan satu sama lain.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
pemerintah negaratersebut.Demokrasi yang dianut di Indonesia yaitu demokrasi
berdasarkan Pancasila, masih dalamtaraf perkembangan dan mengenai sifat-sifat dan
ciri-cirinya terdapat berbagai tafsiran serta pandangan. Tetapi yang tidak dapat
disangkal ialah bahwa beberapa nilai pokok daridemokrasi konstitusionil cukup jelas
tersirat di dalam Undang Undang Dasar 1945. Selaindari itu Undang-Undang Dasar kita
menyebut secara eksplisit dua prinsip yang menjiwainaskah itu dan yang dicantumkan
dalam penjelasan mengenai Sistem Pemerintahan Negara,yaitu:
1. Indonesia ialah negara yang berdasarkan atas hukum (Rechstaat).
Negara Indonesia berdasarkan atas hukum (Rechstaat), tidak berdasarkan
kekuasaan belaka (Machstaat).
2. Sistem Konstitusionil
Pemerintahan berdasarkan atas Sistem Konstitusi (Hukum Dasar), tidak
bersifatAbsolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas).Berdasarkan dua istilah Rechstaat
dan sistem konstitusi, maka jelaslah bahwa demokrasi yangmenjadi dasar dari Undang-
Undang Dasar 1945, ialah demokrasi konstitusionil. Di samping itu corak khas
demokrasi Indonesia, yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmatkebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan, dimuat dalam Pembukaan UUD. Dengandemikian
demokrasi Indonesia mengandung arti di samping nilai umum, dituntut nilai-
nilaikhusus seperti nilai-nilai yang memberikan pedoman tingkah laku manusia
Indonesia dalamhubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, sesama manusia, tanah air
dan NegaraKesatuan Republik Indonesia, pemerintah dan masyarakat, usaha dan krida
manusia dalammengolah lingkungan hidup. Pengertian lain dari demokrasi Indonesia
adalah kerakyatanyang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan, yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab, PersatuanIndonesia dan bertujuan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyatIndonesia (demokrasi pancasila). Pengertian tersebut pada dasarnya
merujuk kepada ucapanAbraham Lincoln, mantan presiden Amerika Serikat yang
menyatakan bahwa demokrasisuatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat.
Menurut konsep demokrasi, kekuasaan menyiratkan arti politik dan
pemerintahan,sedangkan rakyat beserta warga masyarakat didefinisikan sebagai warga
negara.Kenyataannya, baik dari segi konsep maupun praktik, demos menyiratkan
maknadiskriminatif. Demos bukan untuk rakyat keseluruhan, tetapi populus tertentu,
6
yaitu merekayang berdasarkan tradisi atau kesepakatan formal memiliki hak preogratif
forarytif dalam proses pengambilan/pembuatan keputusan menyangkut urusan publik
atau menjadi wakilterpilih, wakil terpilih juga tidak mampu mewakili aspirasi yang
memilihnya.
(Idris Israil,2005:51)
Secara ringkas, demokrasi Pancasila memiliki beberapa pengertian sebagai berikut:
1. Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang berdasarkan kekeluargaan dan gotong-
royongyang ditujukan kepada kesejahteraan rakyat, yang mengandung unsur-unsur
berkesadaranreligius, berdasarkan kebenaran, kecintaan dan budi pekerti luhur,
berkepribadian Indonesiadan berkesinambungan.
2. Dalam demokrasi Pancasila, sistem pengorganisasian negara dilakukan oleh rakyat
sendiriatau dengan persetujuan rakyat.
3. Dalam demokrasi Pancasila kebebasan individu tidak bersifat mutlak, tetapi
harusdiselaraskan dengan tanggung jawab sosial.
4. Dalam demokrasi Pancasila, keuniversalan cita-cita demokrasi dipadukan dengan
cita-citahidup bangsa Indonesia yang dijiwai oleh semangat kekeluargaan, sehingga
tidak adadominasi mayoritas atau minoritas.
7
1. Pemerintahan berdasarkan hukum: dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan:
a. Indonesia ialah negara berdasarkan hukum (rechtstaat) dan tidak berdasarkan
kekuasaan belaka (machtstaat)
b. Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat
absolutisme(kekuasaan tidak terbatas),
c. Kekuasaan yang tertinggi berada di tangan MPR.
2. Perlindungan terhadap hak asasi manusia,
3. Pengambilan keputusan atas dasar musyawarah,
4. Peradilan yang merdeka berarti badan peradilan (kehakiman) merupakan badan
yangmerdeka, artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan kekuasaan
lain contohPresiden, BPK, DPR, DPA atau lainnya.
5. Adanya partai politik dan organisasi sosial politik karena berfungsi untuk
menyalurkanaspirasi rakyat.
6. Pelaksanaan Pemilihan Umum.
7. Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR (pasal 1 ayat
2UUD 1945), yang berbunyai Kedaulatan adalah di tangan rakyat, dan dilakukan
sepenuhnyaoleh Majelis Permusyawaratan Rakyat
8. Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
9. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan YME,
dirisendiri, masyarakat, dan negara ataupun orang lain.
10. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita Nasional.
8
7. Ketidaksetujuan terhadap kebijaksanaan pemerintah dinyatakan dan disalurkan
melaluiwakil-wakil rakyat. Tidak menghendaki adanya demonstrasi dan pemogokan
karenamerugikan semua pihak.
8. Tidak menganut sistem monopartai.
9. Pemilu dilaksanakan secara luber.
10. Mengandung sistem mengambang.
11. Tidak kenal adanya diktator mayoritas dan tirani minoritas.
12. Mendahulukan kepentingan rakyat atau kepentingan umum.
Landasan formil dari periode Republik Indonesia III ialah Pancasila, UUD 45
sertaKetetapan-ketetapan MPR. Sedangkan sistem pemerintahan demokrasi Pancasila
menurut prinsip-prinsip yang terkandung di dalam Batang Tubuh UUD 1945
berdasarkan tujuh sendi pokok, yaitu sebagai berikut:
1. Indonesia Ialah Negara yang Berdasarkan Hukum
Negara Indonesia berdasarkan hukum(Rechsstaat), tidak berdasarkan atas keku
asaan belaka(Machsstaat).Hal ini mengandung arti bahwa baik pemerintah maupun lem
baga-lembaga negara lainnya dalam melaksanakan tindakan apapun harus dilandasi
oleh hukumdan tindakannya bagi rakyat harus ada landasan hukumnya. Persamaan
kedudukan dalamhukum bagi semua warga negara harus tercermin di dalamnya.
2. Indonesia Menganut Sistem Konstitusional
Pemerintah berdasarkan sistem konstitusional (hukum dasar) dan tidak bersifat
absolutisme (kekuasaan yang mutlak tidak terbatas)
sistem konstitusional ini lebihmenegaskan bahwa pemerintah dalam melaksanakan
tugasnya dikendalikan atau dibatasi oleh ketentuan konstitusi, di samping oleh
ketentuan-ketentuan hukum lainnya yangmerupakan pokok konstitusional, seperti TAP
MPR dan Undang-undang.
3. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
MPR sebagai pemegang kekuasaan negara yang tertinggi seperti telah
disebutkan dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945 pada halaman terdahulu, bahwa (kekuasaan
negara tertinggi) ada ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR. Dengan
9
demikian, MPR adalah lembaganegara tertinggi sebagai penjelmaan seluruh rakyat
Indonesia. Sebagai pemegang kekuasaannegara yang tertinggi, MPR mempunyai:
Tugas pokok, yaitu:
a. Menetapkan UUD
b. Menetapkan GBHN
c. Memilih dan mengangkat presiden dan wakil presiden
Wewenang MPR, yaitu:
a. Membuat putusan-putusan yang tidak dapat dibatalkan oleh lembaga negara lain,
seperti penetapan GBHN yang pelaksanaannya ditugaskan kepada Presiden
b. Meminta pertanggungjawaban presiden/mandataris mengenai pelaksanaan GBHN
c. Melaksanakan pemilihan dan selanjutnya mengangkat Presiden dan Wakil Presiden
d. Mencabut mandat dan memberhentikan presiden dalam masa jabatannya
apabila presiden/mandataris sungguh-sungguh melanggar haluan negara dan UUD
1945
e. Mengubah undang-undang.
4. Presiden
Presiden adalah penyelenggaraan pemerintah yang tertinggi di bawah
MajelisPermusyawaratan Rakyat (MPR). Di bawah MPR, presiden ialah penyelenggara
pemerintahnegara tertinggi. Presiden selain diangkat oleh majelis juga harus tunduk
dan
bertanggung jawab kepada majelis. Presiden adalah Mandataris MPR yang wajib menjal
ankan putusan- putusan MPR.
5. Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi DPR mengawasi
pelaksanaanmandat (kekuasaan pemerintah) yang dipegang oleh presiden dan DPR
harus saling bekerjasama dalam pembentukan undang-undang termasuk APBN. Untuk
mengesahkan undang-undang, presiden harus mendapat persetujuan dari DPR. Hak
DPR di bidang legislative ialahhak inisiatif, hak amandemen, dan hak budget.
Hak DPR di bidang pengawasan meliputi:
a. Hak tanya/bertanya kepada pemerintah
b. Hak interpelasi, yaitu meminta penjelasan atau keterangan kepada pemerintah
c. Hak Mosi (percaya/tidak percaya) kepada pemerintah
d. Hak Angket, yaitu hak untuk menyelidiki sesuatu hal
10
e. Hak Petisi, yaitu hak mengajukan usul/saran kepada pemerintah.
6. Menteri Negara
Menteri Negara adalah pembantu presiden, Menteri Negara tidak bertanggung
jawab kepadaDPR. Presiden memiliki wewenang untuk mengangkat dan
memberhentikan menteri negara.Menteri ini tidak bertanggung jawab kepada DPR,
tetapi kepada presiden. Berdasarkan haltersebut, berarti sistem kabinet kita adalah
kabinet kepresidenan/presidensil. KedudukanMenteri Negara bertanggung jawab
kepada presiden, tetapi mereka bukan pegawai
tinggi biasa, menteri ini menjalankan kekuasaan pemerintah dalam prakteknya berada
di bawahkoordinasi presiden.
11
BAB III
PRNUTUP
3.1Kesimpulan
Saran yang dapat kami ajukan melalui makalah ini adalah bagi para teman
mahasiswaagar diskusi mengenai materi-materi pancasila ini terus berlanjut diluar
forum diskusi dalamkelas, supaya nantinya kita dapat mengerti dan dapat
menjelaskannya kepada orang laintentang materi kuliah ini.
12
Daftar Pustaka
13