Anda di halaman 1dari 30

PORTOFOLIO

DOKUMENTASI PEMBELAJARAN
PROJECT PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5)

Tema : Suara Demokrasi

Portofolio ini diajukan untuk memenuhi tugas akhir


Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Nama : Alfonsius batista


Kelas : XI-ANM
NIS : 0717
Durasi Pelaksanaan : 04 s.d 30 September 2023

SMK NEGERI 71 JAKARTA

Jalan Radjiman Widyodiningrat, Pulo Jahe, RT12/RW14, Jatinegara,


Cakung, Jakarta Timur. DKI Jakarta
Tahun Ajaran 2023/2024
LEMBAR PENGESAHAN PORTOFOLIO
(DOKUMENTASI PEMBELAJARAN)

Nama : alfonsius batista


Kelas : XI ANM
NIS :0717

Portofolio ini diajukan untuk memenuhi tugas akhir Project Penguatan Profil Pelajar
Pancasila (P5) yang bertemakan “Suara Demokrasi” SMK Negeri 71 Jakarta, Tahun Ajaran
2023/2024.

Laporan portofolio ini telah di sahkan pada tanggal …… bulan September tahun 2023

No Jabatan Nama Lengkap Tanggal Tanda Tangan


1 Ketua Dwi Yuniastuti,S.Pd
2 Sekretaris Noer Cahyo Dirgantoro,S.Pd
3 Guru Pembimbing Nur Muhammad Sapi’ie, S.Pd
Ketua Kompetensi Miftahul Zannah, S.Pd
4
Keahlian Animasi

Mengetahui,
Wakil Bidang Kurikulum,

Jenny Vera Nursjam,M.Pd


NIP. 197206232008014012

i
KATA PENGANTAR

Dengan rasa syukur yang tak terhingga, kami memulai pembukaan portofolio ini. Segala
puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan rahmat-Nya
yang senantiasa melimpahkan kehidupan, pengetahuan, dan kesempatan kepada kami.
Portofolio ini disusun sebagai dokumentasi pembelajaran kami dalam upaya memahami dan
merayakan esensi suara demokrasi. Dalam perjalanan ini, kami berusaha untuk menggali
pemahaman yang lebih dalam tentang demokrasi sebagai salah satu pilar masyarakat yang
inklusif dan berkeadilan. Tujuan kami dengan portofolio ini bukan hanya untuk memenuhi
persyaratan akademik, tetapi juga untuk berbagi pengalaman kami dalam mengeksplorasi
konsep-konsep demokrasi yang begitu penting dalam kehidupan bermasyarakat.

Kami ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah
terlibat dalam perjalanan ini. Kepada para guru yang senantiasa memberikan bimbingan,
kepada teman-teman yang berbagi pemikiran dan pengalaman, serta kepada keluarga dan
sahabat-sahabat yang memberikan dukungan moral yang tak ternilai harganya, kami
mengucapkan rasa terima kasih yang mendalam.

Semoga portofolio ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi siapa pun yang
membacanya. Kami berharap bahwa melalui penulisan ini, kami dapat turut serta dalam
memajukan pemahaman dan penghargaan terhadap prinsip-prinsip demokrasi, yang
merupakan fondasi dari masyarakat yang adil dan harmonis.

Jakarta, 26 sep 2023

Alfonsius batista
0717

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................2
1.3 Manfaat Penulisan...................................................................................3
BAB II KAJIAN TEORITIK..................................................................................5
2.1 Deskripsi Demokrasi.................................................................................5
2.2 Deskripsi Pemilih Pemula ........................................................................6
2.3 Analisis SWOT mengenai Pemilih Pemula...............................................8
BAB III PEMBAHASAN...................................................................................10
3.1 Sejarah Demokrasi di Indonesia.............................................................10
3.2 Alur Berkampanye yang Baik.................................................................12
3.3 Alur Pemilihan Ketua dan Wakil OSIS/MPK.........................................14
BAB IV DOKUMENTASI PEMBELAJARAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA (P5).............................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Demokrasi adalah salah satu sistem pemerintahan yang paling umum di dunia saat ini.
Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, di mana "demos" berarti rakyat, dan "kratos"
berarti kekuasaan. Jadi, secara harfiah, demokrasi mengacu pada "kekuasaan rakyat." Ini
adalah sistem di mana keputusan politik dibuat oleh warga negara melalui pemilihan dan
partisipasi aktif dalam proses politik. Demokrasi memiliki sejarah panjang yang melintasi
berbagai budaya dan peradaban. Di Yunani kuno, khususnya di Athena, demokrasi
dikembangkan sebagai bentuk pemerintahan di mana warga negara dewasa memiliki hak
untuk memberikan suara dalam pengambilan keputusan. Konsep ini kemudian
berkembang menjadi prinsip-prinsip dasar demokrasi yang kita kenal saat ini, seperti hak
suara yang merata, perlindungan hak asasi manusia, dan pemilihan umum.

Demokrasi memiliki berbagai bentuk dan varian, seperti demokrasi representatif di


mana warga negara memilih perwakilan mereka untuk membuat keputusan politik, dan
demokrasi langsung di mana warga negara secara langsung terlibat dalam pengambilan
keputusan. Namun, inti dari demokrasi adalah penghargaan terhadap prinsip-prinsip
seperti keadilan, persamaan, partisipasi, dan akuntabilitas.

Demokrasi telah menjadi simbol perjuangan bagi kebebasan dan hak asasi manusia di
banyak negara di seluruh dunia. Ini adalah sistem yang memberi suara kepada rakyat
untuk memilih pemimpin mereka, membuat undang-undang, dan mempengaruhi
kebijakan yang memengaruhi kehidupan mereka sehari-hari. Oleh karena itu, pemahaman
yang mendalam tentang demokrasi sangat penting bagi setiap warga negara yang ingin
berpartisipasi secara aktif dalam proses politik dan menjaga integritas sistem demokrasi.

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang apa
itu demokrasi, bagaimana demokrasi beroperasi, dan mengapa demokrasi menjadi sistem
pemerintahan yang penting dalam masyarakat modern. Selain itu, penelitian ini juga akan
menjelaskan pentingnya pendidikan demokrasi dan bagaimana peserta didik dapat terlibat
dalam memahami dan mempraktikkan nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan sehari-hari

1
mereka. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang demokrasi, peserta didik akan dapat
berkontribusi secara lebih efektif dalam pembangunan masyarakat yang inklusif,
berkeadilan, dan demokratis.

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang
demokrasi kepada peserta didik. Demokrasi bukan hanya tentang pemilihan umum dan
pemerintah yang terpilih, tetapi juga tentang hak asasi manusia, partisipasi masyarakat,
dan peran individu dalam pembentukan masyarakat yang lebih baik. Melalui penelitian
ini, kami berharap peserta didik akan dapat menginternalisasi nilai-nilai demokrasi dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Pentingnya pemahaman tentang demokrasi tidak bisa diabaikan, terutama dalam dunia
yang terus berubah dan kompleks ini. Demokrasi adalah fondasi dari banyak negara
modern, dan peserta didik adalah masa depan yang akan membentuk dan mempengaruhi
arah negara ini. Dengan pemahaman yang mendalam tentang demokrasi, peserta didik
dapat menjadi warga negara yang aktif, cerdas, dan berkomitmen untuk membangun
masyarakat yang lebih baik bagi semua orang. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki
tujuan yang sangat penting dalam membantu peserta didik menjadi agen perubahan yang
positif dalam dunia demokrasi yang kompleks ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Sejarah demokrasi di Indonesia ?
2. Bagaimana Alur berkampanye yang baik?
3. Bagaimana Alur pemilihan Ketua dan wakil OSIS/MPK?

1.3 Manfaat Penulisan


Manfaat Bagi Diri Sendiri
1. Pemahaman yang Mendalam: Proses penulisan portofolio memerlukan penelitian
dan pemikiran yang mendalam tentang konsep dan prinsip-prinsip demokrasi. Ini
akan meningkatkan pemahaman Anda tentang sistem pemerintahan dan hak-hak
warga negara dalam konteks demokrasi.

2
2. Pengembangan Kemampuan Menulis: Penulisan portofolio akan membantu
Anda mengembangkan keterampilan menulis, termasuk kemampuan merumuskan
ide-ide kompleks menjadi tulisan yang jelas dan persuasif. Kemampuan ini akan
bermanfaat dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, karier, dan
aktivitas sosial.

3. Refleksi Pribadi: Saat Anda menulis tentang konsep-konsep demokrasi, Anda


akan merenungkan nilai-nilai dan keyakinan pribadi Anda tentang politik dan
pemerintahan. Ini dapat membantu Anda memahami pandangan politik Anda sendiri
dan mengapa Anda mendukung sistem demokrasi.

4. Pengalaman Praktis: Proses penulisan portofolio mungkin melibatkan penelitian


lapangan, wawancara, atau partisipasi dalam kegiatan yang terkait dengan demokrasi.
Ini memberikan pengalaman praktis yang berharga dalam mengaplikasikan teori ke
dalam praktik.

5. Peningkatan Keberpihakan Aktif: Melalui penulisan portofolio, Anda mungkin


mulai terlibat secara aktif dalam kegiatan sosial atau politik yang mendukung nilai-
nilai demokrasi. Ini dapat memberikan rasa keterlibatan yang lebih besar dalam
komunitas Anda.

Manfaat Bagi Sekolah

1.Penulisan portofolio: demokrasi adalah alat yang efektif untuk meningkatkan


pemahaman siswa tentang prinsip-prinsip demokrasi. Ini sesuai dengan tujuan
pendidikan demokrasi di sekolah.

2. Pemberdayaan Siswa: Proses penulisan portofolio memberikan kesempatan bagi


siswa untuk berbicara dan berpikir secara kritis tentang isu-isu politik dan sosial. Ini
mendorong pemberdayaan siswa dalam memahami dan berpartisipasi dalam proses
politik.

3
3. Pengembangan Keterampilan Literasi: Penulisan portofolio memperkuat
keterampilan literasi siswa, termasuk kemampuan membaca, menulis, dan berbicara.
Ini akan memberikan dampak positif pada kemampuan komunikasi mereka secara
keseluruhan.

4. Pembentukan Sikap Sosial: Melalui penulisan portofolio tentang demokrasi,


siswa mungkin akan mengembangkan sikap sosial yang lebih positif, seperti toleransi,
saling menghargai perbedaan, dan partisipasi aktif dalam masyarakat.

5. Konteks Pembelajaran Aktual: Penulisan portofolio membantu siswa


menghubungkan konsep-konsep akademik dengan situasi dunia nyata, yang membuat
pembelajaran lebih relevan dan menarik.

6. Evaluasi Pendidikan: Portofolio siswa dapat digunakan sebagai alat evaluasi yang
efektif oleh sekolah untuk mengukur pemahaman dan pencapaian siswa dalam hal
pendidikan demokrasi.

Maka dengan demikian, penulisan portofolio tentang demokrasi memberikan manfaat


yang signifikan, baik bagi penulisnya sendiri dalam hal pengembangan pengetahuan dan
keterampilan, maupun bagi sekolah dalam hal pendidikan dan pemberdayaan siswa
untuk menjadi warga negara yang sadar dan aktif dalam sistem demokrasi.

4
BAB II

KAJIAN TEORITIK

1.1 Deskripsi Demokrasi


Demokrasi adalah sebuah sistem pemerintahan di mana kekuasaan politik berada
dalam tangan rakyat atau warga negara. Dalam sistem demokrasi, rakyat memiliki hak
untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan politik melalui pemilihan umum,
pemungutan suara, dan partisipasi aktif dalam proses politik lainnya. Ini adalah konsep
yang mendasarkan pemerintahan pada prinsip-prinsip seperti kesetaraan, kebebasan,
akuntabilitas, dan partisipasi.

Beberapa Karakteristik Utama Dari Demokrasi Termasuk


1. Hak Suara Universal: Dalam demokrasi, setiap warga negara dewasa biasanya
memiliki hak suara yang merata dalam pemilihan umum. Ini berarti setiap orang
memiliki kesempatan yang sama untuk memilih pemimpin dan mewakili kepentingan
mereka.

2. Perlindungan Hak Asasi Manusia: Demokrasi melibatkan pengakuan dan


perlindungan hak asasi manusia dasar, seperti kebebasan berbicara, hak persamaan di
hadapan hukum, dan hak untuk mengorganisasi dan berpendapat.

3. Pemerintahan Berdasarkan Hukum: Dalam demokrasi, tidak ada yang di atas


hukum. Pemerintahan dan pejabatnya tunduk pada hukum dan aturan yang berlaku,
dan mereka harus bertanggung jawab atas tindakan mereka.

1. Pengumuman Pemilihan: Sekolah mengumumkan jadwal dan persyaratan untuk


calon serta pemilih.

2. Pendaftaran Calon: Siswa yang ingin mencalonkan diri sebagai Ketua atau Wakil
Ketua OSIS/MPK mendaftar dengan mengisi formulir pendaftaran dan memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan.

5
3. Verifikasi Calon: Pihak yang bertanggung jawab melakukan verifikasi terhadap
kelengkapan dan kevalidan pendaftaran calon.

4. Kampanye: Calon diberi kesempatan untuk memaparkan visi, misi, dan program
kerja mereka kepada seluruh siswa melalui kampanye atau presentasi.

5. Debat (jika diperlukan): Dalam beberapa kasus, calon mungkin diminta untuk
berpartisipasi dalam sebuah debat untuk memperlihatkan kemampuan komunikasi dan
pengetahuan mereka.

6. Pemungutan Suara: Siswa memilih calon yang mereka yakini dapat memimpin
OSIS/MPK dengan baik.

7. Penghitungan Suara: Suara dihitung dan hasilnya diumumkan dengan transparan.

8. Penetapan Pemenang: Calon dengan suara terbanyak akan ditetapkan sebagai


Ketua atau Wakil Ketua OSIS/MPK.

9. Pelantikan: Pemenang pemilihan resmi dilantik dan mulai menjalankan tugasnya


sebagai Ketua atau Wakil Ketua OSIS/MPK.

10. Evaluasi dan Monitoring: Kinerja Ketua dan Wakil Ketua OSIS/MPK akan
dievaluasi secara berkala, dan mereka akan bertanggung jawab atas tugas dan
program kerja yang telah dijanjikan.

1.2 Deskripsi Pemilih Pemula

Pemilih pemula adalah kelompok pemilih yang pertama kali memiliki hak pilih dalam
pemilihan umum atau politik. Mereka biasanya terdiri dari individu yang mencapai usia
pemilih sesuai dengan peraturan di negara mereka. Pemilih pemula seringkali menjadi
sorotan dalam politik dan pemilihan umum karena mereka mewakili masa depan politik
suatu negara dan potensi perubahan dalam dinamika pemilihan.

6
Berikut adalah beberapa karakteristik umum dari pemilih pemula:

1. Usia Muda: Pemilih pemula umumnya berusia relatif muda, seringkali dalam
kisaran usia 18 hingga 24 tahun. Mereka baru saja mencapai usia pemilih dan
mungkin belum memiliki pengalaman politik yang luas.

2. Keterlibatan Politik Awal: Bagian dari pemilih pemula mungkin telah


menunjukkan minat atau keterlibatan awal dalam politik, seperti berpartisipasi dalam
kampanye politik, aksi-aksi sosial, atau mendukung gerakan politik tertentu.

3. Pendidikan: Pendidikan adalah faktor penting yang memengaruhi partisipasi


pemilih pemula. Mereka yang memiliki akses ke pendidikan yang baik cenderung
lebih aktif secara politik dan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang proses
politik. Namun, tidak semua pemilih pemula memiliki tingkat pendidikan yang sama.

4. Diversitas: Pemilih pemula dapat memiliki latar belakang yang beragam, termasuk
suku, agama, latar belakang sosioekonomi, dan orientasi politik yang berbeda.

5. Tantangan Pemahaman Politik: Pemilih pemula mungkin menghadapi tantangan


dalam memahami isu-isu politik dan proses pemilihan umum. Mereka mungkin perlu
waktu untuk memahami partai politik, calon, dan perbedaan antara isu-isu politik
yang kompleks.

6. Pengaruh Media Sosial: Pemilih pemula tumbuh dalam era teknologi digital dan
media sosial. Oleh karena itu, media sosial sering menjadi sumber utama informasi
politik bagi mereka, yang dapat memengaruhi pandangan dan sikap politik mereka.

7. Tingkat Partisipasi: Tingkat partisipasi pemilih pemula dalam pemilihan umum


bervariasi di seluruh negara dan waktu. Beberapa pemilih pemula sangat antusias
dalam berpartisipasi, sementara yang lain mungkin merasa kurang termotivasi.

Pemilih pemula adalah kelompok yang penting dalam proses politik karena mereka
memiliki potensi untuk membentuk masa depan politik suatu negara. Oleh karena itu,

7
pendidikan politik yang baik dan upaya untuk mendorong partisipasi aktif pemilih
pemula penting dalam membangun masyarakat demokratis yang kuat.

2.3 Analisis SWOT mengenai Pemilih Pemula

Pemilih pemula adalah pemilih yang baru pertama kali akan menggunakan hak
pilihnya. Pemilih pemula mayoritas memiliki rentang usia 17-21 tahun kecuali karena
telah menikah. Dan mayoritas pemilih pemula adalah pelajar (SMA), mahasiswa dan
pekerja muda. Pemilih pemula merupakan pemilih yang sangat potensial dalam
perolehan suara pada Pemilu. Perilaku pemilih pemula memiliki karekteristik yang
biasanya masih labil dan apatis, pengetahuan politiknya kurang, cenderung mengikuti
kelompok sepermainan dan mereka baru belajar politik khususnya dalam pemilihan
umum.
Pemilih pemula selalu menjadi incaran partai politik dalam setiap perhelatan akbar
lima tahun terutama dalam pilgub 2017 mendatang. Kelompok ini belum mempunyai
jangkauan politik yang cukup kuat sehingga membuka peluang yang sangat besar untuk
dirayu dan dirangkul partai politik manapun. Pemilih pemula sering dimanfaatkan oleh
partai politik dan politisi untuk kepentingan politiknya misalnya penggalangan massa
dan pembentukan organisasi underbowpartai.
Di negara-negara maju dalam usia pemilih pemula disebut sebagai masa yang sudah
matang secara psikologis. Namun pada kenyataannya di negara-negara berkembang
seperti Indonesia masih banyak remaja yang belum mampu sepenuhnya mencapai
kematangan secara psikologis sehingga emosinya masih kurang stabil dan masih mudah
dipengaruhi dan goyah pendiriannya.

No Analisis SWOT Keterangan

1 Strengths (Kekuatan) 1. Partisipasi Masyarakat: Demokrasi


memberikan warga negara kesempatan untuk
berpartisipasi aktif dalam proses politik dan
pengambilan keputusan, yang menciptakan
rasa memiliki dan keterlibatan dalam

8
pemerintahan mereka.
2. Pemisahan Kekuasaan: Prinsip pemisahan
kekuasaan antara eksekutif, legislatif, dan
yudikatif dapat mengurangi risiko
penyalahgunaan kekuasaan oleh satu
kelompok atau individu

2 Weaknesses (kelemahan) 1. Ketidaksetaraan Sosial : Demokrasi tidak


selalu menjamin kesetaraan sosial, dan bisa
saja hanya menguntungkan kelompok-
kelompok yang berkuasa atau kaya.
2. Manipulasi Pemilihan: Ada risiko manipulasi
pemilihan dan kecurangan dalam sistem
demokrasi yang dapat merusak integritasnya

3 Opportunities (Peluang) 1. Keterlibatan Masyarakat : Ada potensi untuk


lebih melibatkan masyarakat dalam
pengambilan keputusan melalui mekanisme
partisipatif seperti referendum atau
konsultasi publik.
2. Pendidikan Politik: Peluang ada untuk
meningkatkan pendidikan politik sehingga
warga negara lebih memahami sistem
demokrasi dan dapat
berpartisipasi secara efektif.

4 Threats (Ancaman) 1. Krisis Ekonomi: Krisis ekonomi dapat


merusak demokrasi dengan meningkatkan
ketidakpuasan masyarakat terhadap
pemerintah.
2. Ketidakpercayaan Publik: Ketidakpercayaan
publik terhadap institusi politik dan pejabat
terpilih dapat mengikis dukungan terhadap
sistem demokrasi itu sendiri. warga negara
lebih memahami sistem demokrasi dan dapat
berpartisipasi secara efektif

9
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Sejarah Demokrasi di Indonesia

Demokrasi di Indonesia memiliki sejarah panjang yang dipengaruhi oleh


berbagai faktor historis, sosial, dan politik. Berikut adalah ringkasan sejarah
demokrasi di Indonesia dengan menggunakan catatan kaki untuk mengacu pada
sumber-sumber tertentu:

1. Era Pra-Kemerdekaan
Demokrasi Indonesia memiliki akar dalam gerakan nasionalis yang berkembang di
awal abad ke-20. Para pemimpin seperti Sukarno dan Mohammad Hatta
mempromosikan prinsip-prinsip demokrasi sebagai bagian dari perjuangan
kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda.

2. Kemerdekaan dan Konstitusi 1945


Setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Indonesia mulai
mengembangkan konsep demokrasi dalam kerangka negara yang merdeka.
Konstitusi 1945 menjadi dasar hukum bagi negara ini, dan itu mengatur prinsip-
prinsip demokrasi, termasuk hak suara dan kebebasan berbicara. (Sumber:
Konstitusi Republik Indonesia Tahun 1945)

3. Era Orde Lama


Selama masa pemerintahan Presiden Sukarno (1945-1967), Indonesia menghadapi
tantangan besar dalam mengimplementasikan demokrasi sejalan dengan visi
politik Sukarno. Pada tahun 1959, Sukarno mendirikan Konsepsi Politik Nasional
(Konsep Nasional), yang membatasi demokrasi parlementer.

4. Era Orde Baru

10
Era Orde Baru di bawah Presiden Soeharto (1967-1998) menandai periode
otoritarianisme di mana demokrasi terbatas, oposisi ditekan, dan partai politik
dibatasi. Pada saat yang sama, kebijakan pembangunan ekonomi yang sukses
mengalihkan perhatian dari kebebasan politik

5. Reformasi dan Demokrasi Pasca-Soeharto


Pada tahun 1998, kerusuhan dan tekanan dari masyarakat menyebabkan Soeharto
mengundurkan diri. Era Reformasi dimulai, membawa perubahan besar dalam
demokrasi Indonesia. Pemilihan umum yang bebas dan adil diadakan, partai
politik berkembang, dan hak asasi manusia dipromosikan.

6. Perkembangan Demokrasi Kontemporer


Sejak era Reformasi, Indonesia telah mengalami beberapa pemilihan umum,
termasuk pemilihan presiden dan legislatif, dengan proses yang transparan dan
berlangsung secara damai. Namun, tantangan seperti korupsi, ketidaksetaraan
sosial, dan intoleransi agama juga menjadi fokus dalam pembangunan demokrasi

Demikianlah, sejarah demokrasi di Indonesia mencerminkan perjalanan yang panjang


dan kompleks dari perjuangan kemerdekaan hingga era Reformasi dan perkembangan
demokrasi kontemporer. Proses ini tercermin dalam konstitusi, kebijakan, dan
dinamika sosial-politik yang telah memengaruhi negara ini selama berabad-abad.

11
3.2 Alur Berkampanye yang Baik

Alur berkampanye yang baik adalah kunci untuk mencapai tujuan kampanye politik
atau pemasaran. Berikut adalah alur umum yang dapat Anda ikuti untuk menjalankan
kampanye yang efektif:
1. Penyusunan Rencana Kampanye
- Tentukan tujuan dan sasaran kampanye Anda dengan jelas.
- Buat rencana strategis yang mencakup target audiens, pesan utama, anggaran,
dan jadwal pelaksanaan kampanye.
- Identifikasi pesaing dan lakukan analisis SWOT (Strengths,
Weaknesses,Opportunities, Threats) untuk mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan kampanye Anda.
2. Penyelidikan dan Analisis Target Audiens
- Kenali siapa target audiens Anda. Siapa yang ingin Anda jangkau dan apa
kebutuhan serta keinginan mereka?
- Lakukan riset pasar atau survei untuk memahami lebih dalam preferensi dan
pendapat target audiens Anda.
- Buat persona target yang mencakup karakteristik demografis, psikografis, dan
perilaku.
2. Pengembangan Pesan Kampanye
- Buat pesan kampanye yang jelas, relevan, dan menarik bagi target audiens
Anda.
- Pastikan pesan Anda mencerminkan nilai-nilai, visi, atau tujuan kampanye
Anda.
- Gunakan bahasa yang mudah dipahami dan emosional untuk menghubungkan
dengan audiens Anda.
3. Perencanaan Media
- Pilih saluran media yang tepat untuk mencapai target audiens Anda. Ini dapat
mencakup media sosial, televisi, radio, cetak, atau kampanye langsung.
- Tentukan jadwal peluncuran kampanye Anda, termasuk tanggal awal dan
akhir serta waktu publikasi.

12
4. Pendanaan Kampanye
- Buat anggaran yang memadai untuk kampanye Anda. Pastikan Anda memiliki
dana yang cukup untuk mencapai tujuan Anda.
- Pertimbangkan pilihan pendanaan, termasuk sumbangan individu, dana
kampanye, dan sponsor.
5. Pelaksanaan Kampanye
- Jalankan kampanye sesuai rencana Anda, dengan memastikan pesan-pesan
Anda disampaikan dengan konsisten di berbagai saluran media.
- Jalin hubungan baik dengan tim kampanye Anda dan pastikan mereka
memahami peran masing-masing.
6. Pemantauan dan Evaluasi
- Terus pantau kinerja kampanye Anda. Gunakan metrik dan analisis data untuk
mengukur apakah Anda mencapai tujuan dan sasaran Anda.
- Berikan respons cepat terhadap perubahan dalam kondisi kampanye atau
umpan balik dari audiens.
7. Penyempurnaan Kampanye
- Jika diperlukan, sesuaikan strategi kampanye Anda berdasarkan data yang
diperoleh selama pelaksanaan.
- Lakukan evaluasi pasca-kampanye untuk mengevaluasi apa yang telah
berhasil dan apa yang perlu diperbaiki.
8. Penutupan Kampanye
- Setelah mencapai tujuan kampanye Anda atau setelah berakhirnya periode
kampanye, lakukan evaluasi final dan catat pelajaran yang dapat diambil untuk
kampanye berikutnya.
- Terimalah hasilnya, baik itu sukses atau kegagalan, dengan sikap positif dan
pandangan untuk terus berkembang.

Alur berkampanye yang baik haruslah fleksibel dan dapat disesuaikan dengan
perubahan situasi atau umpan balik yang diterima selama pelaksanaan. Selain itu,
integritas dan etika dalam kampanye juga sangat penting untuk membangun reputasi
yang baik dan mempertahankan dukungan dari publik.

13
3.3 Alur Pemilihan Ketua dan Wakil OSIS/MPK
Pelaksanaan pemilihan ketua dan wakil Organisasi Siswa Intra Sekolah
(OSIS) atau Majelis Perwakilan Kelas (MPK) adalah salah satu proses demokratis
yang sangat penting di lingkungan sekolah. Proses ini memungkinkan siswa-siswa
untuk secara aktif terlibat dalam menentukan pemimpin mereka yang akan mewakili
mereka dalam berbagai aspek kehidupan sekolah. Di bawah ini adalah penjelasan
mengenai alur pelaksanaan pemilihan ketua dan wakil OSIS/MPK yang biasanya
terdiri dari beberapa tahapan.1

1. Penyusunan Panitia Pemilihan


Proses pemilihan dimulai dengan penyusunan panitia pemilihan yang terdiri dari
beberapa siswa yang ditunjuk atau yang mendaftar secara sukarela. Panitia
pemilihan bertanggung jawab untuk mengatur dan memantau seluruh proses
pemilihan.
2. Pendaftaran Calon
Calon ketua dan wakil OSIS/MPK harus mendaftar untuk memasuki pemilihan.
Mereka harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh sekolah, seperti
memiliki nilai yang memadai dan tidak memiliki catatan pelanggaran yang serius.
3. Kampanye Pemilihan
Setelah pendaftaran, calon-calon diberikan waktu untuk melakukan kampanye.
Mereka dapat membuat poster, berbicara di depan siswa lain, dan menggambarkan
visi, misi, dan program kerja mereka.
4. Debat atau Forum Publik
Agar siswa dapat mengenal lebih baik calon-calonnya, seringkali diadakan debat
atau forum publik. Di sini, calon-calon dapat berbicara secara lebih rinci tentang
program kerja mereka dan menjawab pertanyaan dari siswa lain.
5. Masa Tenang
Ada juga masa tenang yang diberikan sebelum pemilihan dilaksanakan. Selama
masa ini, tidak ada kampanye atau promosi yang diperbolehkan.

1
El Syam, R. S., Lailiyah, S., Prasetya, P., & Eriyanto, E. (2023). Pendampingan Pemilihan Ketua OSIS dan Majelis
Perwakilan Kelas (MPK) Berbasis E-Voting di SMA Takhassus Al-Qur’an Sebagai Edukasi Terhadap Pemilih
Pemula. KREATIF: Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara, 3(2), 07-14.

14
6. Pengawasan dan Keamanan
Pada hari pemilihan, panitia pemilihan harus memastikan bahwa proses berjalan
dengan adil dan aman. Mereka juga memastikan bahwa hanya siswa yang
memenuhi syarat yang memiliki hak untuk memilih.
7. Pemungutan Suara
Siswa-siswa yang memenuhi syarat diberikan kesempatan untuk memilih calon
ketua dan wakil OSIS/MPK favorit mereka. Pemungutan suara bisa dilakukan
secara terbuka atau rahasia, tergantung pada aturan sekolah.
8. Perhitungan Suara dan Pengumuman
Setelah pemungutan suara selesai, panitia pemilihan menghitung suara dengan
teliti. Kemudian, hasilnya diumumkan kepada seluruh siswa dan staf sekolah.
Biasanya, pasangan calon dengan suara terbanyak akan terpilih sebagai ketua dan
wakil OSIS/MPK.
9. Pelantikan
Calon terpilih kemudian akan dilantik sebagai ketua dan wakil OSIS/MPK dalam
sebuah upacara resmi. Mereka akan memulai tugas mereka untuk mewakili siswa
dalam berbagai kegiatan sekolah.
10. Evaluasi dan Tanggung Jawab
Ketua dan wakil OSIS/MPK yang terpilih harus bekerja keras untuk memenuhi
janji-janji kampanye mereka. Mereka juga harus bersedia dievaluasi oleh siswa
lain dan harus mempertanggungjawabkan tindakan dan keputusan mereka selama
masa jabatan.
Ini adalah alur umum dari pemilihan ketua dan wakil OSIS/MPK dalam
sekolah. Proses ini adalah bagian penting dalam pendidikan demokrasi siswa dan
memberikan mereka pengalaman berharga dalam partisipasi politik di tingkat sekolah.

15
BAB IV
DOKUMENTASI PEMBELAJARAN
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5)

Diisi dengan nama kegiatan, dokumentasi kegiatan, deskripsi kegiatan

Nama Kegiatan Dokumentasi Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Membuat Mandala Perancangan pembuatan


sketsa mandala dengan
bentuk ukuran A3 dan
garis tepi 3cm
menggunakan pensil
kertas asturo, linen, yang
lakukan di rumah 21
September 2023 16.20

Sedang melanjutkan
penebalan, pewarnaan
yang dilakukan di
sekolah. Pada hari
Jum’at 22 September
2023 08.10

Hasil mandala yang


dibuat secara proses
pembuatannya yang
akan ditempel di tembok
tangga lantai 3, Jum’at
22 September 2023

16
Gallery Walk Sedang melakukan
peenempelan mandala di
tembok sekolah tepatnya
di tangga lantai 3,
Jum’at 22 September
2023 09.20

Hasil penempelan
mandala yang sudah di
tempel kan di tembok
tangga 3, Pada hari rabu
27 September 2023
07.45

17
Hasil karya mandala XI
Animasi yang telah di
tempel kan tepatnya di
lantai 3, 27 September
2023 07.45

1. Teori Inklusi sosial dan Pengenalan Dengan Keragaman Individu dan Peran
Individu Dalam Demokrasi (Kelompok Marginal dan Rentan)

18
Nama Kegiatan Dokumentasi Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Bermain Peran Mendengarkan penjelasan


“Jalan Privilese” bagaimana cara bermain peran,
dan membagikan kelompok
untuk bermain peran. yang
dilakukan di kelas. Pada hari
kamis 7 September 2023 14.30

Melakukan permainan peran


dengan kelompok yang sudah
dibuat, 1 kelompok berisi 5
anggota. 7 September 2023
14.35

Mendengarkan pertanyaan yang


diberikan oleh Bu Nurina, lalu
kita akan melakukan gerakan
maju jika setuju dengan
pertanyaan yang diberikan.
Kamis 7 September 2023 14.35

2. Presentasi dan Diskusi Kritis:Anak Muda Sebagai Kelompok Rentan


Demokrasi

19
Nama Kegiatan Dokumentasi Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Presentasi dan Diskusi Sedang menjelaskan


Kritis Demokrasi materi tentang anak muda
rentan demokrasi pada
generasi muda, yang
dilakukan di kelas. Pada
hari rabu 27 September
2023

Sedang menerangkan
untuk prensentasi dan
diskusi kritis pada materi
anak muda rentan
demokrasi. 27 September
2023

Sedang beradu
argumentasi dengan
materi anak muda rentan
demokrasi. 27 September
2023

3. Teori Bagaimana Mengekspresikan Suara Sebagai Proses Demokrasi

20
Nama Kegiatan Dokumentasi Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Gaya penggunaan Sedang memberitahu


media sosial dalam untuk penggunaan media
mengekspresikan sosial dengan baik dalam
pendapat berpendapat dengan Pak
Noer Cahyo Dirgantoro di
kelas Jum’at 22
September 2023

Sedang melakukan proses


pengeditan video yang
akan di upload di media
sosial instragram, tiktok.
Pada hari rabu 21
September 2023

Hasil video yang sudah di


upload di media sosial
instagram dan tiktok.
Pada hari rabu 21
September 2023

4. Peserta Didik Mengumpulkan Lembar Kerja, dan Berkas Pendukung Lainnya

21
Nama Kegiatan Dokumentasi Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Pengumpulan Sedang melakukan


dokumentasi bimbingan dengan
pembelajaran Pak Nur Muhammad
(portofolio) Sapi’ie, bimbingan
dilakukan di
perpustakaan, Pada
hari Rabu 27
September 2023 09.25

Sedang mengasih
arahan tentang
portofolio, pembuatan
Kata Pengantar Dan
lainnya. Rabu 27
September 2023 09.25

Selebihnya disuruh
melanjutkan
melengkapi pada
bagian BAB VI
dokumentasi yang
kurang lengkap Rabu
27 September 2023

5. Simulasi Pemilihan Ketua Osis

22
Nama Kegiatan Dokumentasi Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Pemungutan Suara Sedang melakukan


Untuk Pemilihan Ketua debat antar calon
OSIS Ketua Osis/
Mpk yang dilakukan
dilapangan, Pada hari
Selasa 19 September
2023 07.35

Sedang melakukan
pemilihan calon Ketua
Osis/Mpk yang
dilakukan dilapanngan
sekolah. Pada hari
jum’at 22 September
2023 09.25

Sedang melakukan cap


jari sebagai tanda
sudah memilih pada
kegiatan pemilihan
calon Ketua Osis/Mpk,
Jum’at 22 September
2023

DAFTAR PUSTAKA

23
El Syam, R. S., Lailiyah, S., Prasetya, P., & Eriyanto, E. (2023). Pendampingan Pemilihan Ketua OSIS dan Majelis
Perwakilan Kelas (MPK) Berbasis E-Voting di SMA Takhassus Al-Qur’an Sebagai Edukasi Terhadap Pemilih
Pemula. KREATIF: Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara, 3(2), 07-14.

DAFTAR PERIKSA DOKUMEN BUKTI PEMBELAJARAN

24
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5)

Nama : Alfonsius batista


Kelas : XI anm
NIS : 0717

Tahapan dan Nama Kegiatan Bukti Pembelajaran Daftar Periksa


Aktivitas Dokumen

Halaman Awal Cover Tersedia


Tidak Tersedia

Lembar Pengesahan Tersedia


Tidak Tersedia

Kata Pengantar Tersedia


Tidak Tersedia

Daftar Isi Tersedia


Tidak Tersedia

Tahapan 1. Membuat Mandala Foto Karya Mandala Tersedia


Pengenalan dan Deskripsi Tidak Tersedia
Kegiatan

2. Presentasi dan Diskusi Foto Presentasi, Tersedia


kritis: Anak muda Diskusi Kritis dan Tidak Tersedia
sebagai Kelompok Deskripsi Kegiatan
Rentan dalam
demokrasi

3. Bermain Peran “Jalan Foto Bermain Peran Tersedia


Privelese” “Jalan Privelese” dan Tidak Tersedia
Deskripsi Kegiatan

Tahapan 1. Gaya Penggunaan Foto Gaya Tersedia


Media Sosial Dalam Penggunaan Media

25
Kontekstual Mengekspresikan Sosial dalam Tidak Tersedia
Pendapat mengekspresikan
pendapat dan
Deskripsi Kegiatan

2. Gallery Walk Foto Hasil Gallery Tersedia


Walk dan Deskripsi Tidak Tersedia
Kegiatan

3. Pengumpulan Foto Pengumpulan Tersedia


Dokumentasi Dokumentasi Tidak Tersedia
Pembelajaran Pembelajaran
(Portfolio) (Portfolio) dan
Deskripsi Kegiatan

Tahapan Aksi 1. Pemungutan suara Foto Pemungutan Tersedia


untuk pemilihan ketua suara untuk Tidak Tersedia
OSIS pemilihan ketua
OSIS dan Deskripsi
Kegiatan

26

Anda mungkin juga menyukai