DOKUMENTASI PEMBELAJARAN
PROJECT PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5)
Portofolio ini diajukan untuk memenuhi tugas akhir Project Penguatan Profil Pelajar
Pancasila (P5) yang bertemakan “Suara Demokrasi” SMK Negeri 71 Jakarta, Tahun Ajaran
2023/2024.
Laporan portofolio ini telah di sahkan pada tanggal …… bulan September tahun 2023
Mengetahui,
Wakil Bidang Kurikulum,
i
KATA PENGANTAR
Dengan rasa syukur yang tak terhingga, kami memulai pembukaan portofolio ini. Segala
puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan rahmat-Nya
yang senantiasa melimpahkan kehidupan, pengetahuan, dan kesempatan kepada kami.
Portofolio ini disusun sebagai dokumentasi pembelajaran kami dalam upaya memahami dan
merayakan esensi suara demokrasi. Dalam perjalanan ini, kami berusaha untuk menggali
pemahaman yang lebih dalam tentang demokrasi sebagai salah satu pilar masyarakat yang
inklusif dan berkeadilan. Tujuan kami dengan portofolio ini bukan hanya untuk memenuhi
persyaratan akademik, tetapi juga untuk berbagi pengalaman kami dalam mengeksplorasi
konsep-konsep demokrasi yang begitu penting dalam kehidupan bermasyarakat.
Kami ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah
terlibat dalam perjalanan ini. Kepada para guru yang senantiasa memberikan bimbingan,
kepada teman-teman yang berbagi pemikiran dan pengalaman, serta kepada keluarga dan
sahabat-sahabat yang memberikan dukungan moral yang tak ternilai harganya, kami
mengucapkan rasa terima kasih yang mendalam.
Semoga portofolio ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi siapa pun yang
membacanya. Kami berharap bahwa melalui penulisan ini, kami dapat turut serta dalam
memajukan pemahaman dan penghargaan terhadap prinsip-prinsip demokrasi, yang
merupakan fondasi dari masyarakat yang adil dan harmonis.
Alfonsius batista
0717
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................2
1.3 Manfaat Penulisan...................................................................................3
BAB II KAJIAN TEORITIK..................................................................................5
2.1 Deskripsi Demokrasi.................................................................................5
2.2 Deskripsi Pemilih Pemula ........................................................................6
2.3 Analisis SWOT mengenai Pemilih Pemula...............................................8
BAB III PEMBAHASAN...................................................................................10
3.1 Sejarah Demokrasi di Indonesia.............................................................10
3.2 Alur Berkampanye yang Baik.................................................................12
3.3 Alur Pemilihan Ketua dan Wakil OSIS/MPK.........................................14
BAB IV DOKUMENTASI PEMBELAJARAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA (P5).............................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Demokrasi telah menjadi simbol perjuangan bagi kebebasan dan hak asasi manusia di
banyak negara di seluruh dunia. Ini adalah sistem yang memberi suara kepada rakyat
untuk memilih pemimpin mereka, membuat undang-undang, dan mempengaruhi
kebijakan yang memengaruhi kehidupan mereka sehari-hari. Oleh karena itu, pemahaman
yang mendalam tentang demokrasi sangat penting bagi setiap warga negara yang ingin
berpartisipasi secara aktif dalam proses politik dan menjaga integritas sistem demokrasi.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang apa
itu demokrasi, bagaimana demokrasi beroperasi, dan mengapa demokrasi menjadi sistem
pemerintahan yang penting dalam masyarakat modern. Selain itu, penelitian ini juga akan
menjelaskan pentingnya pendidikan demokrasi dan bagaimana peserta didik dapat terlibat
dalam memahami dan mempraktikkan nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan sehari-hari
1
mereka. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang demokrasi, peserta didik akan dapat
berkontribusi secara lebih efektif dalam pembangunan masyarakat yang inklusif,
berkeadilan, dan demokratis.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang
demokrasi kepada peserta didik. Demokrasi bukan hanya tentang pemilihan umum dan
pemerintah yang terpilih, tetapi juga tentang hak asasi manusia, partisipasi masyarakat,
dan peran individu dalam pembentukan masyarakat yang lebih baik. Melalui penelitian
ini, kami berharap peserta didik akan dapat menginternalisasi nilai-nilai demokrasi dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Pentingnya pemahaman tentang demokrasi tidak bisa diabaikan, terutama dalam dunia
yang terus berubah dan kompleks ini. Demokrasi adalah fondasi dari banyak negara
modern, dan peserta didik adalah masa depan yang akan membentuk dan mempengaruhi
arah negara ini. Dengan pemahaman yang mendalam tentang demokrasi, peserta didik
dapat menjadi warga negara yang aktif, cerdas, dan berkomitmen untuk membangun
masyarakat yang lebih baik bagi semua orang. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki
tujuan yang sangat penting dalam membantu peserta didik menjadi agen perubahan yang
positif dalam dunia demokrasi yang kompleks ini.
2
2. Pengembangan Kemampuan Menulis: Penulisan portofolio akan membantu
Anda mengembangkan keterampilan menulis, termasuk kemampuan merumuskan
ide-ide kompleks menjadi tulisan yang jelas dan persuasif. Kemampuan ini akan
bermanfaat dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, karier, dan
aktivitas sosial.
3
3. Pengembangan Keterampilan Literasi: Penulisan portofolio memperkuat
keterampilan literasi siswa, termasuk kemampuan membaca, menulis, dan berbicara.
Ini akan memberikan dampak positif pada kemampuan komunikasi mereka secara
keseluruhan.
6. Evaluasi Pendidikan: Portofolio siswa dapat digunakan sebagai alat evaluasi yang
efektif oleh sekolah untuk mengukur pemahaman dan pencapaian siswa dalam hal
pendidikan demokrasi.
4
BAB II
KAJIAN TEORITIK
2. Pendaftaran Calon: Siswa yang ingin mencalonkan diri sebagai Ketua atau Wakil
Ketua OSIS/MPK mendaftar dengan mengisi formulir pendaftaran dan memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan.
5
3. Verifikasi Calon: Pihak yang bertanggung jawab melakukan verifikasi terhadap
kelengkapan dan kevalidan pendaftaran calon.
4. Kampanye: Calon diberi kesempatan untuk memaparkan visi, misi, dan program
kerja mereka kepada seluruh siswa melalui kampanye atau presentasi.
5. Debat (jika diperlukan): Dalam beberapa kasus, calon mungkin diminta untuk
berpartisipasi dalam sebuah debat untuk memperlihatkan kemampuan komunikasi dan
pengetahuan mereka.
6. Pemungutan Suara: Siswa memilih calon yang mereka yakini dapat memimpin
OSIS/MPK dengan baik.
10. Evaluasi dan Monitoring: Kinerja Ketua dan Wakil Ketua OSIS/MPK akan
dievaluasi secara berkala, dan mereka akan bertanggung jawab atas tugas dan
program kerja yang telah dijanjikan.
Pemilih pemula adalah kelompok pemilih yang pertama kali memiliki hak pilih dalam
pemilihan umum atau politik. Mereka biasanya terdiri dari individu yang mencapai usia
pemilih sesuai dengan peraturan di negara mereka. Pemilih pemula seringkali menjadi
sorotan dalam politik dan pemilihan umum karena mereka mewakili masa depan politik
suatu negara dan potensi perubahan dalam dinamika pemilihan.
6
Berikut adalah beberapa karakteristik umum dari pemilih pemula:
1. Usia Muda: Pemilih pemula umumnya berusia relatif muda, seringkali dalam
kisaran usia 18 hingga 24 tahun. Mereka baru saja mencapai usia pemilih dan
mungkin belum memiliki pengalaman politik yang luas.
4. Diversitas: Pemilih pemula dapat memiliki latar belakang yang beragam, termasuk
suku, agama, latar belakang sosioekonomi, dan orientasi politik yang berbeda.
6. Pengaruh Media Sosial: Pemilih pemula tumbuh dalam era teknologi digital dan
media sosial. Oleh karena itu, media sosial sering menjadi sumber utama informasi
politik bagi mereka, yang dapat memengaruhi pandangan dan sikap politik mereka.
Pemilih pemula adalah kelompok yang penting dalam proses politik karena mereka
memiliki potensi untuk membentuk masa depan politik suatu negara. Oleh karena itu,
7
pendidikan politik yang baik dan upaya untuk mendorong partisipasi aktif pemilih
pemula penting dalam membangun masyarakat demokratis yang kuat.
Pemilih pemula adalah pemilih yang baru pertama kali akan menggunakan hak
pilihnya. Pemilih pemula mayoritas memiliki rentang usia 17-21 tahun kecuali karena
telah menikah. Dan mayoritas pemilih pemula adalah pelajar (SMA), mahasiswa dan
pekerja muda. Pemilih pemula merupakan pemilih yang sangat potensial dalam
perolehan suara pada Pemilu. Perilaku pemilih pemula memiliki karekteristik yang
biasanya masih labil dan apatis, pengetahuan politiknya kurang, cenderung mengikuti
kelompok sepermainan dan mereka baru belajar politik khususnya dalam pemilihan
umum.
Pemilih pemula selalu menjadi incaran partai politik dalam setiap perhelatan akbar
lima tahun terutama dalam pilgub 2017 mendatang. Kelompok ini belum mempunyai
jangkauan politik yang cukup kuat sehingga membuka peluang yang sangat besar untuk
dirayu dan dirangkul partai politik manapun. Pemilih pemula sering dimanfaatkan oleh
partai politik dan politisi untuk kepentingan politiknya misalnya penggalangan massa
dan pembentukan organisasi underbowpartai.
Di negara-negara maju dalam usia pemilih pemula disebut sebagai masa yang sudah
matang secara psikologis. Namun pada kenyataannya di negara-negara berkembang
seperti Indonesia masih banyak remaja yang belum mampu sepenuhnya mencapai
kematangan secara psikologis sehingga emosinya masih kurang stabil dan masih mudah
dipengaruhi dan goyah pendiriannya.
8
pemerintahan mereka.
2. Pemisahan Kekuasaan: Prinsip pemisahan
kekuasaan antara eksekutif, legislatif, dan
yudikatif dapat mengurangi risiko
penyalahgunaan kekuasaan oleh satu
kelompok atau individu
9
BAB III
PEMBAHASAN
1. Era Pra-Kemerdekaan
Demokrasi Indonesia memiliki akar dalam gerakan nasionalis yang berkembang di
awal abad ke-20. Para pemimpin seperti Sukarno dan Mohammad Hatta
mempromosikan prinsip-prinsip demokrasi sebagai bagian dari perjuangan
kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda.
10
Era Orde Baru di bawah Presiden Soeharto (1967-1998) menandai periode
otoritarianisme di mana demokrasi terbatas, oposisi ditekan, dan partai politik
dibatasi. Pada saat yang sama, kebijakan pembangunan ekonomi yang sukses
mengalihkan perhatian dari kebebasan politik
11
3.2 Alur Berkampanye yang Baik
Alur berkampanye yang baik adalah kunci untuk mencapai tujuan kampanye politik
atau pemasaran. Berikut adalah alur umum yang dapat Anda ikuti untuk menjalankan
kampanye yang efektif:
1. Penyusunan Rencana Kampanye
- Tentukan tujuan dan sasaran kampanye Anda dengan jelas.
- Buat rencana strategis yang mencakup target audiens, pesan utama, anggaran,
dan jadwal pelaksanaan kampanye.
- Identifikasi pesaing dan lakukan analisis SWOT (Strengths,
Weaknesses,Opportunities, Threats) untuk mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan kampanye Anda.
2. Penyelidikan dan Analisis Target Audiens
- Kenali siapa target audiens Anda. Siapa yang ingin Anda jangkau dan apa
kebutuhan serta keinginan mereka?
- Lakukan riset pasar atau survei untuk memahami lebih dalam preferensi dan
pendapat target audiens Anda.
- Buat persona target yang mencakup karakteristik demografis, psikografis, dan
perilaku.
2. Pengembangan Pesan Kampanye
- Buat pesan kampanye yang jelas, relevan, dan menarik bagi target audiens
Anda.
- Pastikan pesan Anda mencerminkan nilai-nilai, visi, atau tujuan kampanye
Anda.
- Gunakan bahasa yang mudah dipahami dan emosional untuk menghubungkan
dengan audiens Anda.
3. Perencanaan Media
- Pilih saluran media yang tepat untuk mencapai target audiens Anda. Ini dapat
mencakup media sosial, televisi, radio, cetak, atau kampanye langsung.
- Tentukan jadwal peluncuran kampanye Anda, termasuk tanggal awal dan
akhir serta waktu publikasi.
12
4. Pendanaan Kampanye
- Buat anggaran yang memadai untuk kampanye Anda. Pastikan Anda memiliki
dana yang cukup untuk mencapai tujuan Anda.
- Pertimbangkan pilihan pendanaan, termasuk sumbangan individu, dana
kampanye, dan sponsor.
5. Pelaksanaan Kampanye
- Jalankan kampanye sesuai rencana Anda, dengan memastikan pesan-pesan
Anda disampaikan dengan konsisten di berbagai saluran media.
- Jalin hubungan baik dengan tim kampanye Anda dan pastikan mereka
memahami peran masing-masing.
6. Pemantauan dan Evaluasi
- Terus pantau kinerja kampanye Anda. Gunakan metrik dan analisis data untuk
mengukur apakah Anda mencapai tujuan dan sasaran Anda.
- Berikan respons cepat terhadap perubahan dalam kondisi kampanye atau
umpan balik dari audiens.
7. Penyempurnaan Kampanye
- Jika diperlukan, sesuaikan strategi kampanye Anda berdasarkan data yang
diperoleh selama pelaksanaan.
- Lakukan evaluasi pasca-kampanye untuk mengevaluasi apa yang telah
berhasil dan apa yang perlu diperbaiki.
8. Penutupan Kampanye
- Setelah mencapai tujuan kampanye Anda atau setelah berakhirnya periode
kampanye, lakukan evaluasi final dan catat pelajaran yang dapat diambil untuk
kampanye berikutnya.
- Terimalah hasilnya, baik itu sukses atau kegagalan, dengan sikap positif dan
pandangan untuk terus berkembang.
Alur berkampanye yang baik haruslah fleksibel dan dapat disesuaikan dengan
perubahan situasi atau umpan balik yang diterima selama pelaksanaan. Selain itu,
integritas dan etika dalam kampanye juga sangat penting untuk membangun reputasi
yang baik dan mempertahankan dukungan dari publik.
13
3.3 Alur Pemilihan Ketua dan Wakil OSIS/MPK
Pelaksanaan pemilihan ketua dan wakil Organisasi Siswa Intra Sekolah
(OSIS) atau Majelis Perwakilan Kelas (MPK) adalah salah satu proses demokratis
yang sangat penting di lingkungan sekolah. Proses ini memungkinkan siswa-siswa
untuk secara aktif terlibat dalam menentukan pemimpin mereka yang akan mewakili
mereka dalam berbagai aspek kehidupan sekolah. Di bawah ini adalah penjelasan
mengenai alur pelaksanaan pemilihan ketua dan wakil OSIS/MPK yang biasanya
terdiri dari beberapa tahapan.1
1
El Syam, R. S., Lailiyah, S., Prasetya, P., & Eriyanto, E. (2023). Pendampingan Pemilihan Ketua OSIS dan Majelis
Perwakilan Kelas (MPK) Berbasis E-Voting di SMA Takhassus Al-Qur’an Sebagai Edukasi Terhadap Pemilih
Pemula. KREATIF: Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara, 3(2), 07-14.
14
6. Pengawasan dan Keamanan
Pada hari pemilihan, panitia pemilihan harus memastikan bahwa proses berjalan
dengan adil dan aman. Mereka juga memastikan bahwa hanya siswa yang
memenuhi syarat yang memiliki hak untuk memilih.
7. Pemungutan Suara
Siswa-siswa yang memenuhi syarat diberikan kesempatan untuk memilih calon
ketua dan wakil OSIS/MPK favorit mereka. Pemungutan suara bisa dilakukan
secara terbuka atau rahasia, tergantung pada aturan sekolah.
8. Perhitungan Suara dan Pengumuman
Setelah pemungutan suara selesai, panitia pemilihan menghitung suara dengan
teliti. Kemudian, hasilnya diumumkan kepada seluruh siswa dan staf sekolah.
Biasanya, pasangan calon dengan suara terbanyak akan terpilih sebagai ketua dan
wakil OSIS/MPK.
9. Pelantikan
Calon terpilih kemudian akan dilantik sebagai ketua dan wakil OSIS/MPK dalam
sebuah upacara resmi. Mereka akan memulai tugas mereka untuk mewakili siswa
dalam berbagai kegiatan sekolah.
10. Evaluasi dan Tanggung Jawab
Ketua dan wakil OSIS/MPK yang terpilih harus bekerja keras untuk memenuhi
janji-janji kampanye mereka. Mereka juga harus bersedia dievaluasi oleh siswa
lain dan harus mempertanggungjawabkan tindakan dan keputusan mereka selama
masa jabatan.
Ini adalah alur umum dari pemilihan ketua dan wakil OSIS/MPK dalam
sekolah. Proses ini adalah bagian penting dalam pendidikan demokrasi siswa dan
memberikan mereka pengalaman berharga dalam partisipasi politik di tingkat sekolah.
15
BAB IV
DOKUMENTASI PEMBELAJARAN
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5)
Sedang melanjutkan
penebalan, pewarnaan
yang dilakukan di
sekolah. Pada hari
Jum’at 22 September
2023 08.10
16
Gallery Walk Sedang melakukan
peenempelan mandala di
tembok sekolah tepatnya
di tangga lantai 3,
Jum’at 22 September
2023 09.20
Hasil penempelan
mandala yang sudah di
tempel kan di tembok
tangga 3, Pada hari rabu
27 September 2023
07.45
17
Hasil karya mandala XI
Animasi yang telah di
tempel kan tepatnya di
lantai 3, 27 September
2023 07.45
1. Teori Inklusi sosial dan Pengenalan Dengan Keragaman Individu dan Peran
Individu Dalam Demokrasi (Kelompok Marginal dan Rentan)
18
Nama Kegiatan Dokumentasi Kegiatan Deskripsi Kegiatan
19
Nama Kegiatan Dokumentasi Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Sedang menerangkan
untuk prensentasi dan
diskusi kritis pada materi
anak muda rentan
demokrasi. 27 September
2023
Sedang beradu
argumentasi dengan
materi anak muda rentan
demokrasi. 27 September
2023
20
Nama Kegiatan Dokumentasi Kegiatan Deskripsi Kegiatan
21
Nama Kegiatan Dokumentasi Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Sedang mengasih
arahan tentang
portofolio, pembuatan
Kata Pengantar Dan
lainnya. Rabu 27
September 2023 09.25
Selebihnya disuruh
melanjutkan
melengkapi pada
bagian BAB VI
dokumentasi yang
kurang lengkap Rabu
27 September 2023
22
Nama Kegiatan Dokumentasi Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Sedang melakukan
pemilihan calon Ketua
Osis/Mpk yang
dilakukan dilapanngan
sekolah. Pada hari
jum’at 22 September
2023 09.25
DAFTAR PUSTAKA
23
El Syam, R. S., Lailiyah, S., Prasetya, P., & Eriyanto, E. (2023). Pendampingan Pemilihan Ketua OSIS dan Majelis
Perwakilan Kelas (MPK) Berbasis E-Voting di SMA Takhassus Al-Qur’an Sebagai Edukasi Terhadap Pemilih
Pemula. KREATIF: Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara, 3(2), 07-14.
24
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5)
25
Kontekstual Mengekspresikan Sosial dalam Tidak Tersedia
Pendapat mengekspresikan
pendapat dan
Deskripsi Kegiatan
26