Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN HASIL OBSERVASI PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

SUARA DEMIOKRASI PEMILIHAN KETUA, WAKIL KETUA

OSIS DAN ROHIS TEMPAT OBSERVASI

SMA NEGERI 3 KERINCI

DISUSUN OLEH:

ANGGOTA KELOMPOK 2

1. NAJLA ARLITA
2. DECA DWI AMANDA
3. SEYNA JUNITA
4. NUR AIN
5. AIFHA AURIA PUTRI
6. YUSRI HIDAYAT
7. RAYAN ARSY ADHA

KELAS X B

GURU PENDAMPING:

` SRI WAHYUNI SAFITRI


VUTRI MENTARI

SMA NEGERI 3 KERINCI


TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikanmakalah tentang Demokrasi.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Demokrasi ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Kerinci, 13 september 2023

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang
B. Tujuan
C. Metode observasi: Wawancara, pengamatan dan pustaka
D. Waktu dan lokasi pelaksanaan

BAB II PELAKSANAAN OBSERVASI

A. Pengertian observasi……………………………………………………….
B. Sistem Demokrasi Di Indonesia…………………………………………...
C. Perkembangan Demokrasi Di Indonesia…………………………………
D. Demokrasi Di Sekolah……………………………………………………..

BAB III PUNUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

Lampiran-lampiran

Dokumentasi/foto
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang semua warga


negaranya memiliki haksetara dalam pengambilan keputusan yang dapat
mengubah hidup mereka. Demokrasidipraktekan di seluruh dunia secara
berbeda-beda dari satu negara ke negara lain. Dan Negara Indonesia
merupakan salah satu negara berkembang yang berusaha
untukmembangun sistem politik demokrasi sejak menyatakan
kemerdekaan dankedaulatannya pada tahun 1945. Demokrasi harus
berdasarkan pada suatu kedaulatan rakyat, artinya kekuasaan negaraitu
dikelola oleh rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat. Setiap warga negara
samakedudukannya dalam pemerintahan, dimana mereka diberi
kebebasan untuk memilihataupun dipilih.
.Demokrasi kadangkala di sebut juga sebagai ekpresi kebebasan
berpendapat dan sangaterat kaitannya dengan kegiatan politik. Hal ini
seringkali terwujud dengan adanya aksidemonstrasi dimana rakyat turun
ke jalan untuk menyampaikan beberapa aspirasinyakepada pemerintah.
Dewasa ini, sudah banyak aksi-aksi demonstrasi
yangmengatasnamakan demokrasi dan beberapa diantaranya banyak
menyita perhatianumum, baik dalam negeri maupun luar negeri.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian Demokrasi
2. Untuk mengetahui bagaimana sistem Demokrasi Di Indonesia
3. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan Demokrasi Di
Indonesia
4. Untuk mengetahui bagaimana Demokrasi di sekolah
C. Metode observasi

D. Waktu dan lokasi pelaksanaan


Waktu: 08.00 s/d selesai
Tanggal: 11 september s/d 14 september 2023
Lokasi pelaksanaan: Ruang kelas dan lapangan upacara

BAB II
PEMBAHASAN OBSERVASI

A. Pengertian demokrasi

Demokrasi memiliki arti secara etimologis adalah sebuah pengertian


yaitu demokrasi yang berasal bahasa yunani yaitu yang berarti demos dan
kratos atau rakyat dan kekuasaan. Jika diartikan secara keseluruhan
demokrasi memiliki akar konsep rakyat berkuasa.

Dalam istilah di indonesia demokrasi sering dikenal dengan makna


untuk rakyat dari rakyat dan oleh rakyat. Namun perlu diketahui bahwa
demokrasi dalam tiap tiap warganegara memiliki ciri dan khas tertentu
tergantung kondisi dan wilayah tertentu. Namun hampir semua pengertian
dan orientasi pengertian demokrasi selalu di dedikasikan pada rakyat.

Dari pengertian diatas demokrasi seolah memberikan pengertian


bahwa kekuasaan dalam sebuah negara dan pemerintahan itu tergantung
kepada rakyatnya. Dengan demokrasi masyarakat berhak menentukan
arah dan pilhannya dalam hal kekuasaan. Artinya rakyat memiliki
kekuasaan penuh dalam menentukan arah pemerintahan.

Jadi rakyat memiliki hak dalam menilai dan mengkritisi kebijakan dan
kepemerintahan. Sistem demokrasi adalah sebuah dasar hidup dalam
bernegara yang menunjukkan bahwa rakyat adalah tingkatan tertinggi.
Segala sesuatu yang diatur haru bermuara kepada kepentingan dan
kesejahteraan rakyat. Ada beberapa sistem demokrasi dalam tiap tiap
bangsa ada yang menggunakan sistem presidensial dan ada juga yang
menggunakan sistem parlementer.

Presidensial yaitu sistem yang berorientasi langsung kepada presiden.


Presiden adalah pemimpin yang mendapatkan mandat rakyat untuk
mengatur sistem pemerintahan. Sehingga secara sistematis untuk
kekuasaan eksekutif berada di bawah kekuasaan presiden.

Dan untuk sistem parlementer adalah sistem dengan perpaduan


antara kekuasaan legislatif dan eksekutif. Eksekutif di pegang dan
dikendalikan oleh perdana menteri dan legislatif di pegang oleh ratu.
Kekuasaan rakyat ini dapat mencakup sektor social, politik, ekonomi, dan
budaya. demokrasi merupakan hak bagi seluruh warga Negara. Didalam
demokrasi juga terdapat prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Kedaulatan Rakyat
2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah
3. Kekuasaan Mayoritas
4. Hak-hak Minoritas
5. Jaminan Hak Asasi Manusia
6. Pemilihan yang Bebas, Adil, dan Jujur
7. Persamaan di Depan Hukum
8. Proses Hukum yang Wajar
9. Pembatasan Pemerintah Secara Konstitusional
10. Pluralisme Sosial, Ekonomi, dan Politik
11. Nilai-nilai Toleransi, Pragmatisme, Kerjasama dan Mufakat.

B. Sistem demokrasi di Indonesia

Perkembangan Demokrasi Masa Revolusi Kemerdekaan (1945-1950)

Pada saat itu demokrasi di Indonesia belum berjalan dengan baik karena
masih adanya permasalahan perjuangan bangsa indonesia dengan
bangsa belanda yang ingin kembali pada masa ini, segala kekuasaan
pemerintah Indonesia dipegang oleh presiden. Pada masa ini lembaga
legislative banyak mengalami perubahan. Kemudian adanya
pembentukan partai politik, dan mengubah sistem presiden menjadi
parlementer.

b. Perkembangan Demokrasi Perlementer (1950-1959)

Landasan konstitusional pada masa pemerintahan ini menggunakan


UUDS (undang-undang dasar sementara). Proses politik yang berjalan
berjalan dengan baik dikarenakan adanya peran lembaga perwakilan
rakyat atau parlemen. Meski demikian, demokrasi parlementer dinilai
gagal karena tidak mampunya konstituante untuk mengubah sidang
Undang- Undang Dasar 1945. Selain itu adanya persamaan kepentingan
presiden Soekarno dengan kalangan angkatan darat yang tidak suka
dengan politik yang sedang berjalan pada saat itu. Atas dasar inilah
presiden membubarkan konstituante dan membentuk MPRS.

c. Perkembangan Demokrasi Terpimpin (1959-1965)

Pada masa ini banyak terjadinya penyimpangan demokrasi karena


banyaknya partai politik yang hanya mengedepankan kepentingan
ideology tersendiri, sehingga tidak memerhatikan kepentingan nasional
serta tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yang menjiwai
pancasila.

Karena masalah inilah banyak pemimpin partai politik yang dipenjarakan


disebabkan mengaburnya system pemerintahan. Jaminan HAM lemah
karena adanya pemberontakan G30SPKI yang juga menyebabkan
berhentinya masa pemerintahan orde lama.
d. Perkembangan Demokrasi Orde Baru

Demokrasi pada masa ini ditandai dengan adanya pergantian presiden


soeharto untuk menggantikan presiden sebelumnya yaitu Soekarno.
Diterapkannya demokrasi pancasila dianggap sesuai dengan ideologi
pancasila dan memberikan harapan baru kepada rakyat dalam
pembangunan di segala bidang.

Krisis ekonomi dan kritis politik menjadi sebab gagal nya demokrasi orde
baru ini. Selain itu faktor lain dalam berakhirnya demokrasi orde baru
ialah, tidak adanya semangat demokratis dalam melaksanakan pemilu,
serta membludaknya demonstrasi yang dilakukan untuk menuntun
turunnya soeharto sebagai presiden.

e. Perkembangan Demokrasi Pada Masa Reformasi (1998-sekarang)

Penyerahan kekuasaan pemerintahan dari presiden soeharto kepada


wakil presidennya yaitu BJ. Habibie menandai berakhirnya pemerintahan
masa orde baru. Pada masa ini tidak sama dengan pemerintahan
sebelumnya meskipun adanya persamaan diterapkannya demokrasi
pancasila. Yang membedakan adalah karena adanya ketetapan-ketetapan
yang dibuat MPR dan adanya amandemen UUD (I,II,III,IV).Pemilu yang
dilaksanakan juga jauh lebih demokratis dibandingkan sebelumnya.
Kebebasan menyatakan pendapat juga merupakan hak dasar yg bisa
terjamin.

f. Contoh kasus pelaksanaan demokrasi di Indonesia

Penembakan ini terjadi pada saat mahasiswa Tri Sakti yang


berdemonstran untuk menuntut turunnya presiden soeharto dari jabatan
presiden. Kejadian ini menewaskan 4 mahasiswa universitas Tri Sakti,
Jakarta, serta mengakibatkan luka-luka puluhan mahasiswa lainnya.
Mereka sempat melakukan aksi damai, namun dihambat oleh pasukan
polri dan militer yang datang. mahasiswa bergerak mundur bersamaan
dengan majunya aparat keamanan. Disaat itu juga aparat kepolisian mulai
menembak para demonstran sehingga mereka bercerai berai berlarian
dan berlindung ke dalam universitas. tidak sedikit korban dalam peristiwa
ini yang kini patut dikenang di negara indonesia ini.

C. Perkembangan Demokrasi di Indonesia


Perkembangan demokrasi di Indonesia dapat dilihat dari Pelaksanaan
Demokrasi yang pernahada di Indonesiai ini. Pelaksanaan demokrasi di
indonesia dapat dibagi menjadi beberapa periodesasiantara lain :

1. Pelaksanaan demokrasi pada masa revolusi ( 1945 – 1950 ).

Tahun 1945 – 1950, Indonesia masih berjuang menghadapi Belanda


yang ingin kembali keIndonesia. Pada saat itu pelaksanaan demokrasi
belum berjalan dengan baik. Hal itudisebabkan oleh masih adanya
revolusi fisik. Pada awal kemerdekaan masih terdapatsentralisasi
kekuasaan hal itu terlihat Pasal 4 Aturan Peralihan UUD 1945 yang
berbnyisebelum MPR, DPR dan DPA dibentuk menurut UUD ini segala
kekuasaan dijalankan olehPresiden denan dibantu oleh KNIP. Untuk
menghindari kesan bahwa negara Indonesia adalahnegara yang absolut
pemerintah mengeluarkan :Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16
Oktober 1945, KNIP berubah menjadi lembagalegislatif.Maklumat
Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945 tentang Pembentukan Partai
Politik.Maklumat Pemerintah tanggal 14 Nopember 1945 tentang
perubahan sistem pemerintahn presidensil menjadi parlementer.

2. Pelaksanaan demokrasi pada masa Orde Lamaa.

a. Masa Demokrasi Liberal 1950 1959 Masa demokrasi liberal yang


parlementer presiden sebagai lambang atau berkedudukansebagai
Kepala Negara bukan sebagai kepala eksekutif. Masa demokrasi ini
peranan parlemen, akuntabilitas politik sangat tinggi dan berkembangnya
partai-partai politik. Namun demikian praktik demokrasi pada masa ini
dinilai gagal disebabkan :Dominannya partai politikLandasan sosial
ekonomi yang masih lemahTidak mampunya konstituante bersidang untuk
mengganti UUDS 1950Atas dasar kegagalan itu maka Presiden
mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 :Bubarkan konstituanteKembali
ke UUD 1945 tidak berlaku UUD S 1950Pembentukan MPRS dan DPAS

b. Masa Demokrasi Terpimpin 1959 – 1966 Pengertian demokrasi


terpimpin menurut Tap MPRS No. VII/MPRS/1965 adalah kerakyatanyang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
yang berintikan musyawarah untuk mufakat secara gotong royong
diantara semua kekuatannasional yang progresif revolusioner dengan
berporoskan nasakom dengan ciri:Dominasi PresidenTerbatasnya peran
partai politikBerkembangnya pengaruh PKIPenyimpangan masa
demokrasi terpimpin antara lain:Mengaburnya sistem kepartaian,
pemimpin partai banyak yang dipenjarakanPeranan Parlemen lembah
bahkan akhirnya dibubarkan oleh presiden dan presidenmembentuk
DPRGRJaminan HAM lemahTerjadi sentralisasi kekuasaanTerbatasnya
peranan persKebijakan politik luar negeri sudah memihak ke RRC (Blok
Timur)Akhirnya terjadi peristiwa pemberontakan G 30 September 1965
oleh PKI yang menjaditanda akhir dari pemerintahan Orde Lama.

3. Pelaksanaan demokrasi Orde Baru 1966 – 1998

Dinamakan juga demokrasi pancasila. Pelaksanaan demokrasi orde


baru ditandai dengankeluarnya Surat Perintah 11 Maret 1966, Orde Baru
bertekad akan melaksanakan Pancasiladan UUD 1945 secara murni dan
konsekwen. Awal Orde baru memberi harapan baru padarakyat
pembangunan disegala bidang melalui Pelita I, II, III, IV, V dan pada masa
orde baru berhasil menyelenggarakan Pemilihan Umum tahun 1971,
1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. Namun demikian perjalanan
demokrasi pada masa orde baru ini dianggap gagal sebab:Rotasi
kekuasaan eksekutif hampir dikatakan tidak adaRekrutmen politik yang
tertutupPemilu yang jauh dari semangat demokratisPengakuan HAM yang
terbatasTumbuhnya KKN yang merajalelaSebab jatuhnya Orde
Baru:Hancurnya ekonomi nasional ( krisis ekonomi )Terjadinya krisis
politikTNI juga tidak bersedia menjadi alat kekuasaan orbaGelombang
demonstrasi yang menghebat menuntut Presiden Soeharto untuk turun
jadi Presiden.

4. Pelaksanaan Demokrasi Reformasi {1998 Sekarang).Berakhirnya


masa orde baru ditandai dengan penyerahan kekuasaan dari Presiden
Soehartoke Wakil Presiden BJ Habibie pada tanggal 21 Mei 1998.Masa
reformasi berusaha membangun kembali kehidupan yang demokratis
antara lain:Keluarnya Ketetapan MPR RI No. X/MPR/1998 tentang pokok-
pokok reformasiKetetapan No. VII/MPR/1998 tentang pencabutan tap
MPR tentang ReferandumTap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang
penyelenggaraan Negara yang bebas dari KKNTap MPR RI No.
XIII/MPR/1998 tentang pembatasan Masa Jabatan Presiden dan
WakilPresiden RIAmandemen UUD 1945 sudah sampai amandemen I, II,
III, IVPada Masa Reformasi berhasil menyelenggarakan pemiluhan umum
sudah dua kali yaitutahun 1999 dan tahun 2004.

D.demokrasi disekolah

Demokrasi di sekolah adalah sistem atau prinsip yang mempromosikan


partisipasi aktif, keterlibatan, keadilan, dan keputusan bersama antara
siswa, guru, dan staf sekolah dalam pengelolaan dan pengambilan
keputusan di lingkungan sekolah. Konsep ini didasarkan pada prinsip-
prinsip demokrasi yang melibatkan kebebasan berbicara, penghormatan
terhadap hak asasi manusia, keterbukaan terhadap pendapat yang
berbeda, dan keadilan dalam perlakuan.
Demokrasi di sekolah bertujuan untuk memberikan kesempatan yang
setara bagi siswa untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang
mempengaruhi kehidupan mereka di sekolah. Hal ini juga melibatkan
pengakuan bahwa siswa memiliki hak dan suara dalam masalah yang
berkaitan dengan kurikulum, aturan sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, dan
lingkungan belajar.
Penerapan demokrasi di sekolah melibatkan beberapa aspek, antara lain:
1. Partisipasi siswa.
Siswa diberikan kesempatan untuk aktif berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan melalui forum siswa, organisasi siswa, pemilihan wakil siswa,
atau melalui kelompok diskusi dan konsultasi dengan staf sekolah.
Mereka dapat menyampaikan pendapat, memberikan masukan, dan
terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan di sekolah.
2. Keterbukaan dan transparansi.
Keputusan dan proses pengambilan keputusan di sekolah harus
transparan dan terbuka bagi siswa. Mereka memiliki hak untuk
mengetahui dasar dan alasan di balik keputusan yang diambil oleh pihak
sekolah. Informasi dan laporan berkaitan dengan kegiatan dan kebijakan
sekolah harus tersedia dan dapat diakses oleh siswa.
3. Keadilan dan persamaan hak.
Setiap siswa memiliki hak yang sama dan dihormati dalam konteks
demokrasi di sekolah. Tidak ada diskriminasi atau perlakuan tidak adil
berdasarkan suku, agama, jenis kelamin, atau latar belakang lainnya.
Prinsip keadilan dan kesetaraan harus diterapkan dalam semua aspek
kehidupan sekolah.
4. Menghargai pendapat dan keragaman.
Demokrasi di sekolah mendorong penghargaan terhadap pendapat dan
keragaman siswa. Siswa diberikan ruang untuk mengemukakan pendapat
mereka, berbagi ide, dan terlibat dalam diskusi yang konstruktif.
Perbedaan pendapat dihargai dan dianggap sebagai sumber kekayaan
untuk memperkaya pembelajaran dan pengambilan keputusan.
5. Pembelajaran aktif dan partisipatif.
Demokrasi di sekolah mendorong pembelajaran aktif dan partisipatif, di
mana siswa tidak hanya menjadi penerima informasi, tetapi juga aktor
yang berperan dalam pembelajaran mereka. Mereka didorong untuk
berpikir kritis, menganalisis masalah, dan berpartisipasi dalam
pembahasan kelompok.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Demokrasi adalah gagasan atau pandangan hidup yang


mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang
sama bagi semua warga Negara-negara. Prinsip demokrasi dibedakan
menjadi dua yaitu prinsip demokrasi sebagai sistem politik dan prinsip non
demokrasi ( Kediktatoran ). Demokrasi memiliki banyak jenisnya, yaitu
demokrasi menurut cara aspirasi rakyat ( Demokrasi langsung, demokrasi
tidak langsung ) dan demokrasi ( Berdasarkan prinsip demokrasi ideologi,
demokrasi liberal, demokrasi rakyat, demokrasi pancasila )

B. Saran

Demokrasi di Indonesia harus dipahami karena agar semua


masyarakat bisa menggunakan demokrasi masing-masing dengan sebaik-
baiknya.

Dokumentasi/foto

Anda mungkin juga menyukai