DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
1. AZKA NUR AZIFAH 101220016
2. RAHMA PUTRI HANDAYANI 101220078
3. RANTY MARYA 101220048
4. HETI SANJAYA 104020015
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan rahmat-
Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa diselesaikan
tepat waktu. Dengan dibuatnya makalah ini kami berharap dapat menambah
wawasan dan pengetahuan bagi rekan-rekan mahasiswa sekalian.
Adapun maksud dan tujuan kami menyusun makalah ini, yaitu dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah “Pendidikan Kewarganegaraan”. Tidak lupa,
penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ira Miyarni Sutianingsih
S.pd.M.Hum yang dengan sabar membantu kami. Serta kepada semua pihak yang
mendukung dalam proses terciptanya makalah ini.
Penyusun
Kelompok 7
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
D. Manfaatnya
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.............................
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka masalah-masalah
yang akan dikaji dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Menelusuri Konsep dan Urgensi Demokrasi yang Bersumber dari
Pancasila
2. Menanya Alasan Mengapa Diperlukan Demokrasi yang Bersumber dari
Pancasila
3. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politik tentang Demokrasi yang
Bersumber dari Pancasila
4. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Demokrasi yang
Bersumber dari Pancasila
5. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Demokrasi Pancasila
C. Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah di atas, penulis dapat menjelaskan
mengenai tujuan dari pembuatan makalah ini sebagai berikut:
1. Mengetahui Konsep dan Urgensi Demokrasi yang Bersumber dari
Pancasila
2. Mengetahui Alasan Mengapa Diperlukan Demokrasi yang Bersumber dari
Pancasila
3. Mengetahui Sumber Historis, Sosiologis, Politik tentang Demokrasi yang
Bersumber dari Pancasila
4. Mengetahui Cara Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan
Demokrasi yang Bersumber dari Pancasila
5. Mengetahui Esensi dan Urgensi Demokrasi Pancasila
D. Manfaatnya
Makalah ini memiliki beberapa manfaat bagi penulis secara pribadi
maupun bagi para pembaca antara lain:
1. Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai Demokrasi Indonesia;
2. Menjadikan makalah tentang Demokrasi Indonesia ini sebagai literatur-
literatur untuk pembuatan makalah selanjutnya bagi penulis maupun
pembaca;
3. Sebagai rangkuman materi-materi dari sumber internet, buku, maupun
jurnal dalam bentuk tulisan;
4. Dijadikan sebagai bahan pembelajaran dalam pembuatan makalah
selanjutnya; dan
5. Dijadikan sebagai cermin diri bagi para pembaca, pemerintah, maupun
masyarakat luas setelah membaca dan memahami penjelasan
tentang Demokrasi Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
4. Bermoral
Moral adalah ajaran tentang baik buruk yang diterima umum
mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya. Istilah lain
untuk moral adalah akhlak, budi pekerti, susila. Bermoral berarti
mempunyai pertimbangan baik buruk. Pemimpin yang bermoral berarti
pemimpin yang berakhlak baik. Bagi kita yang terpenting adalah
mampu mengambil hikmah dari sejumlah kejadian yang menimpa para
pemimpin yang lalim dan tidak bermoral. Sejarah mencatat semua
pemimpin yang zalim dan tidak bermoral tidak mendatangkan
kesejahteraan bagi rakyatnya. Sedang ia sendiri di akhir hayatnya
memperoleh kehinaan dan derita. Amangkurat I, misalnya meninggal
di tempat pelarian dengan amat mengenaskan. Raja Louis XVI raja
yang amat “tiran” dari Prancis, mati digouletin (pisau pemotong
hewan) oleh massa, Adolf Hitler seorang diktator dari Jerman
meninggal dengan cara meminum racun. Oleh karena itu, tidak ada
guna dan manfaatnya sama sekali dari seorang pemimpin yang
demikian itu. Jadilah pemimpin yang bermoral, berakhlak, dan berbudi
pekerti luhur yang dapat memberi kemaslahatan bagi rakyat. Syarat
lain bagi seorang pemimpin adalah berilmu, terampil, dan demokratis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demokrasi berasal dari dua kata “demos” yang berarti rakyat dan
“cratein” atau “cratos” yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. “Demos
cratos” atau “demos cratein” dalam bahasa Yunani yang berarti demokrasi
dalam bahasa Indonesia adalah kedaulatan rakyat atau kekuasaan berada di
tangan rakyat.
Sistem demokrasi dilaksanakan dengan cara yang berbeda-beda
antara negara satu dengan negara lainnya. Hal ini disebabkan oleh sejarah
suatu negara tersebut, pandangan hidup negara tersebut, dan cita-cita dari
negara tersebut. Begitu halnya dengan negara Indonesia, negara Indonesia
menggunakan sistem demokrasi yang bersumber dari Pancasila dan UUD
1945. Demokrasi di negara Indonesia melalui beberapa perkembangan
yang dapat dibagi menjadi empat periode yaitu: periode 1945-1959,
periode 1959-1965, periode 1966-1998, dan periode 1999-sekarang.
Demokrasi di Indonesia selulu mengalami perkembangan dan
perubahan. Di samping perkembangan dan perubahan, perlu juga
diperhatikan bahwa demokrasi di Indonesia memiliki banyak tantangan.
Tantangan-tantangan ini dapat dihindari ketika seluruh rakyat Indonesia
memiliki kemauan yang tinggi untuk berusaha menanamkan jiwa
demokratis, salah satunya dengan pendidikan demokrasi yang
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Demokrasi mempunyai arti penting bagi masyarakat yang
menggunakannya, sebab dengan demokrasi hak masyarakat untuk
menentukan sendiri jalannya organisasi negara dijamin. Oleh sebab itu,
hampir semua pengertian yang diberikan untuk istilah demokrasi ini selalu
memberikan posisi penting bagi rakyat kendati secara operasional
implikasinya di berbagai negara tidak selalu sama.
B. Saran
Negara Indonesia telah menunjukkan bahwa sistem pemerintahan
yang dianut adalah sistem demokrasi yang berlandaskan Pancasila. Tidak
ada yang salah dengan kata demokrasi, bahkan negara-negara di dunia
begitu mendambakan demokrasi. Hanya saja ketika demokrasi ini
diterapkan, masih belum menggambarkan adanya suatu usaha yang sinkron
dan maksimal dari berbagai pihak. Sebagai warga negara yang baik, ketika
telah mengetahui bahwa sistem demokrasi diterapkan di negaranya, sudah
seharusnya tindakan dan perilaku warga negara mencerminkan demokrasi
yang penuh tanggung jawab. Sistem demokrasi yang dilaksanakan di
Indonesia melalui lembaga-lembaga perwakilan. Lembaga-lembaga
perwakilan tersebut dipilih secara langsung oleh rakyat, sehingga sudah
sepatutnya bahwa anggota dari lembaga-lembaga perwakilan bercermin
bahwa jabatan yang mereka emban merupakan amanah dari rakyat untuk
dijalankan sebaik mungkin dengan tujuan kesejahteraan.
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Jember. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Edisi Ketiga. Jember:
Jember University Press.
Kementrian Riset, Tekonologi, dan Pendidikan Tinggi. 2014. PKn MKWU 2014 PDF
Jurnal. Jakarta: Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Budimansyah, D. & Sudirwo, D. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan pada Perguruan
Tinggi. Bandung: C.V. Randu Alas.
Rahayu, A. S. 2013. Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan (PPKn). Jakarta: Bumi
Aksara.
Srijanti, Rahman, A., dan Purwanto. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan
Tinggi. Jakarta: Salemba Empat.
Syarbaini, S. 2014. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Bogor:
Penerbit Ghalia Indonesia.