Anda di halaman 1dari 6

PROYEK PROFIL PELAJAR PANCASILA

“ Anak muda sebagai kelompok rentan dalam


demokrasi & diskusi kritis ”

Nama Kelompok : Cut Nyak Dien


Kelas: X.2
Nama anggota:
1. Alyssa Amelia (5)
2. Cindy Armelia (8)
3. Elda Febriani S (10)
4. Febryan Syah V (14)
5. Putri Ajeng K (25)
6. Ullwan Abil E (33)
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul "Anak Muda sebagai Kelompok Rentan dalam
Demokrasi dan Diskusi Kritis" tepat waktu.
Makalah ini membahas bagaimana para anak muda Indonesia yang telah mengenal
demokrasi dan diskusi kritis bahkan telah mengalaminya sendiri. Namun, di zaman sekarang
anak muda telah lebih berani menginjakkan kaki ikut serta lebih dalam. Dalam hal ini anak-
anak muda telah berpikir kritis dalam mengatasi masalah mereka. Oleh karena itu, tetap
dibutuhkan batasan-batasan sehingga mereka tetap melakukan hal positif.
Adapun ditulisnya makalah ini seraya memenuhi tugas Proyek Penguatan Profil Pancasila.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung serta membantu
penyelesaian makalah. Harapannya, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca sekaligus menumbuhkan rasa cinta tanah air.
Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila ada ketidaksesuaian kalimat dan
kesalahan. Meskipun demikian, penulis terbuka pada kritik dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan makalah.

Wassalamualaikum wr.wb
Kamis, 25 Agustus 2022

Kelompok 2
Daftar Isi

JUDUL................................................................................................1
KATA PENGANTAR ............................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................4
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................5
• Latar Belakang Masalah..........................................................5
• Rumusan Masalah...................................................................6
• Tujuan......................................................................................7
BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................8
BAB 3 PENUTUP................................................................................10
• Kesimpulan.............................................................................10
• Saran.......................................................................................11

BAB 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang
Demokrasi ialah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak
yang sama untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi
mengizinkan warga negara ikut serta—baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam
perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.
Demokrasi penting diajarkan kepada para kaum milenial atau remaja untuk  ditumbuhkan
rasa kepedulian dan rasa memiliki kepada generasi milenial saat ini, mengingat pentingnya
peran mereka dalam menjamin kemajuan negara dan bangsa di masa yang akan datang.
Pikiran kritis di masa milenial menunjukkan bahwa para remaja telah paham dan berperan
sedikit demi sedikit untuk mencapai cita-cita bangsa. Namun, hal ini tidak boleh lepas dari
dampingan mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, hingga masyarakat. Karena, para
remaja rentan terprovokasi hal-hal bohong atau hoax yang mengakibatkan terjadinya
tawuran dan isu-isu tidak jelas.
Kebijakan pemerintah mempengaruhi kualitas para remaja di masa milenial ini. Dimulai
dari para guru-guru yang berupaya membentuk karakter siswa yang bertanggung jawab,
disiplin, dan berpikir kritis. Diharapkan pula demokrasi membawa dampak baik bagi masa
depan bangsa.

B. Rumusan Permasalahan
1. Apakah para remaja perlu mempelajari demokrasi dan berpikir kritis?
2. Mengapa anak muda dikatakan sebagai kelompok rentan dalam demokrasi dan
berpikir kritis?

C. Tujuan
> Mempelajari dan memaparkan pentingnya demokrasi dan berpikir kritis bagi
remaja.
> Memaparkan alasan mengapa anak muda dikatakan sebagai kelompok rentan
dalam demokrasi dan berpikir kritis.

BAB 2 Pembahasan
Di tengah polemik Pemilihan Umum (Pemilu) baik di Indonesia maupun di lingkungan kampus,
banyak terjadi kecurangan dalam pelaksanaannya. Hal tersebut menyebabkan demokrasi tidak
terlaksana dengan baik sesuai definisi demokrasi itu sendiri. Demokrasi ialah bentuk pemerintahan
yang setiap individu memiliki kesetaraan hak dalam mengambil keputusan, dan dapat memengaruhi
kehidupan individu tersebut. Demokrasi yang sehat kini mulai luntur di berbagai lingkup sosial,
termasuk lingkungan mahasiswa kampus. Lalu bagaimana peran mahasiswa dalam membangun
serta mempertahankan demokrasi yang sehat di kampus?

Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Kesejahteraan Sosial (Kessos), Hasamuddin Fadhil
mengatakan, pandemi mengakibatkan demokrasi dalam pemilu saat ini memiliki euforia yang
berbeda serta antusiasme dari masyarakat yang berbeda, terkhusus demokrasi yang ada di kampus
UIN Jakarta. Dirinya menambahkan, dengan sistem online banyak sekali perbedaan mulai dari teknis
pemilihan, euforia, serta kegiatannya menjadi sulit untuk menyeluruh.

“Dalam menciptakan demokrasi yang sehat dilihat dari calon penerus organisasi lingkungan kampus,
untuk dapat membawa gagasan dan tujuan yang baik, visi misi yang jelas, mempunyai orientasi yang
baik serta visioner,” ujarnya.

Dirinya menegaskan, mahasiswa harus sadar dan bisa menanamkan bahwa politik tidak selalu buruk.
Politik adalah mekanisme dari sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya untuk mewujudkan
kedaulatan rakyat. Dengan begitu, mahasiswa dapat berperan dalam membangun demokrasi yang
sehat.

“Urgensi untuk demokrasi sendiri yaitu kebebasan. Antara lain ialah kebebasan masyarakat dalam
berpendapat, kebebasan media-media, kebebasan penentuan sikap dari masyarakat dalam
menentukan haknya. Kemudian, demokrasi juga bebas dalam berekspresi, namun harus sesuai
dengan culture bangsa, dan Pancasila serta UUD 1945,” tambahnya.

Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Pengembangan Masyarakat
Islam (PMI), semester tujuh, Nia Rhamadayanti mengatakan, demokrasi di Indonesia termasuk
golongan yang menarik untuk ditelisik, karena menurutnya perebutan kekuasaan di Indonesia
terpusat pada satu kekuasaan yang punya tujuan dan maksud tersendiri. Sehingga dianggap
demokrasi di Indonesia saat ini masih kurang merealisasikan kepentingan rakyat atau belum sesuai
dengan definisi demokrasi itu sendiri.

“Demokrasi yang sehat yaitu dapat menampung aspirasi dan kepentingan rakyat, serta dapat
bersaing dengan sehat dan bersih. Sehingga bisa menyeimbangkan antara petinggi dengan
rakyatnya,” ucapnya.

Mahasiswa yang juga menjabat sebagai Formatur Terpilih Permai Ayu 2020/2021 tersebut
menyampaikan, bagi masyarakat sipil diharapkan memiliki prinsip sendiri saat masa sebelum
pemilihan. Prinsip ini berfungsi saat waktu kampanye datang, masyarakat tidak mudah tersuap oleh
pihak yang bermain kotor. Sehingga, prinsip ini menjadi salah satu pembangun demokrasi yang
sehat.

“Indonesia merupakan negara demokrasi, maka yang menjalankan suatu negara itu tidak hanya
kepemimpinan pemerintah saja, tetapi rakyat juga ikut andil dalam menggerakkan suatu negara.
Sehingga, rakyat juga harus memilik power dalam menggerakkan demokrasi itu sendiri,” tutupnya.
BAB 3

A. Kesimpulan
Para anak muda mulai belajar dengan baik dalam menyaring hal-hal baik maupun hoax.
Pembentukan karakter politik dan berpikir kritis adalah hal penting. Maka dari itu, peran
lingkungan sekitar begitu penting. Demokrasi dan berpikir kritis juga berperan besar dalam
kemajuan bangsa.

B. Saran
Dibuatnya makalah ini semata-mata supaya para pembaca tahu bagaimana pentingnya
peran remaja dalam ikut serta terhadap demokrasi politik. Oleh karena itu, diharapkan para
pembaca paham dan mulai mengamalkan sikap demokrasi. Penulisan makalah ini tidak
sempurna, maka dari itu penulis memerlukan saran terhadap penulisan makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai