JUDUL:
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MEMBANGUN DEMOKRASI
BERKEADABAN
Penulis.
Arya zulva
1
MOTO
QUOTE
“pain”
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir madrasah dengan
judul
“PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MEMBANGUN DEMOKRASI
BERKEADABAN ”.
Tugas makalah ini merupakan penelitian dari penulis yang bertujuan untuk
menjelaskan Bagaimana cara penerapan kepada generasi muda dan masyarakat melalui
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Ttd
penulis
3
Daftar Isi
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
Daftar Isi...............................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................................................3
1.5 Sistematika Penulisan................................................................................................................3
BAB II...................................................................................................................................................4
LANDASAN TEORI...........................................................................................................................4
2.1 Tinjauan Pustaka.......................................................................................................................4
2.2 Dasar Teori.................................................................................................................................5
2.2.1 Pendidikan Kewarganegaraan............................................................................................5
2.2.2 Demokrasi.............................................................................................................................6
2.2.3 Pengertian politik.................................................................................................................7
BAB III.................................................................................................................................................8
METODE PENELITIAN....................................................................................................................8
3.1 Jenis Penelitian...........................................................................................................................8
3.2 Prosedur Penelitian....................................................................................................................8
BAB IV...............................................................................................................................................10
PENUTUP..........................................................................................................................................10
4.1 Kesimpulan...............................................................................................................................10
4.2 Kritik........................................................................................................................................10
4.3 Saran.........................................................................................................................................10
Daftar pustaka...................................................................................................................................12
4
BAB I
PENDAHULUAN
berkeadaban agar tidak mewujudkan political literacy atau tidak “melek” politik sehingga
tidak mengetahui cara kerja demokrasi lembaga-lembaganya serta tidak mewujudkan
political apathisme atau bersikap masa bodoh atas proses-proses politik. Dengan begitulah
pendidikan kewarganegaraan bisa menjadi sarana penting bagi generasi muda dan
masyarakat luas dalam nilai-nilai dan melestarikan demokrasi yang berkeadaban.
Perlunya tanggung jawab dalam diri warga negara adalah hal yang wajar. Misalnya di
negara-negara maju seperti Prancis yang menerapkan Education Civique di negaranya
agar warga negaranya berkarakter “I’m Franche”. Sama halnya dengan Indonesia, dengan
di ajarkannya pendidikan kewarganegaraan agar menciptakan warga negara yang
berkewajiban dalam demokrasi yang berkeadaban. Sehingga tatanan kehidupan bangsa
Indonesia akan terjamin.
Demokrasi bukanlah mesin yang bisa berjalan dengan sendirinya, tetapi harus secara
sadar direproduksi dari satu generasi ke generasi berikutnya. Oleh karena itu pendidikan
5
demokratif, partisipatif, dan berkeadaban dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Indonesia.
demokrasi berkeadaban?
6
2. Diharapkan dijadikan masukan bagi pemerintah terutama Dinas Pendidikan dalam
3. Semoga dapat memberikan sumbang saran yang positif bagi generasi muda dan
masyarakat.
Bab I Pendahuluan, berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat
penelitian.
Bab III Metode Penelitian, berisi jenis penelitian dan prosedur penelitian
Bab IV Penutup, berisi kesimpulan, kritik dan saran.
BAB II
LANDASAN TEORI
Sekolah : Studi Kasus Di SMA Terpadu Krida Nusantara Kota Bandung. S2 thesis,
Universitas Pendidikan Indonesia. Menyimpulkan bahwa pendidikan demokrasi yang
dibangun disekolah secara konsisten dan kontinyu dapat mewujudkan pranata atau
tatanan sosial-pedagogis yang kondusif atau memberi suasana bagi tumbuh kembangnya
berbagai kualitas pribadi demokratis.
7
Penelitian Sekarang Penelitian Sebelumnya
( 1954 )
2. Civics ( 1957/1962 )
3. Ditingkat perguruan tingi pernah ada mata kuliah Manipol dan USDEK, Pancasila dan UUD
1945
( 1960-an)
8
4. Filsafat Pancasila ( 1970- sampai sekarang )
2.2.2 Demokrasi
Secara etimologis, demokrasi terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa Yunani
δημοκρατία (dēmokratía) "kekuasaan rakyat", yang terbentuk dari δῆμος (dêmos)
"rakyat" dan κράτος (kratos) "kekuatan" atau "kekuasaan" pada abad ke-5 SM untuk
menyebut sistem politik negara Yunani.1
Demokrasi adalah suatu istilah yang bersifat universal. Namun tidak ada satu sistem
demokrasi yang berlaku untuk semua bangsa atau semua negara. Demokrasi adalah
bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya untuk
mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga negara) atas negara untuk dijalankan
oleh pemerintahan negara tersebut. Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat.
Sistem politik demokrasi ditandai oleh:
kehendak rakyatnya.
c. Sebagian besar orang dewasa dapat ikut serta dalam pemilu, baik sebagai pemilih
iterjemahkan menjadi siasat dan dalam bahasaInggrisnya disebut “politics”. Politik (dari
bahasa Yunani: politikos, yang berarti dari, untuk, atau yang berkaitan dengan warga
negara), adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang
Namun jika dirasakan lama kelamaan, politik yang dulunya merealisasikan untuk
kepentingan bersama, entah itu untuk membimbing dan mengayomi rakyat kini hanya
menjadi suatu wacana yang terbukti hanya untuk kepentingna sebuah partai. Politisan
berlomba-lomba untuk meduduki kursi DPR agar mndapat jabatan tertentu di partai
politik dengan alasan tertentu yaitu kesejahteraan social bagi dirinya dan keluarganya.
Indonesia adalah negara demokrasi konstitusional. Setelah jatuhnya rezim Orde Baru
yang otoriter pada tahun 1998, berbagai perubahan konstitusional dilakukan untuk
sistem kediktatoran baru hampir mustahil. Indonesia saat ini ditandai oleh kedaulatan
rakyat termanifestasi dalam pemilihan parlemen dan presiden setiap lima tahun. Sejak
berakhirnya Orde Baru dan mulainya periode Reformasi, setiap pemilu di Indonesia
METODE PENELITIAN
B. Pengamatan
• Melakukan observasi dengan memakai alat yang sudah disiapkan yaitu dengan alat
11
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pendidikan demokrasi yang dibangun disekolah secara konsisten dan kontinyu dapat
mewujudkan pranata atau tatanan sosial-pedagogis yang kondusif atau memberi suasana
bagi tumbuh kembangnya berbagai kualitas pribadi demokratis. Dalam memanajemen
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan disekolah, upaya pembangunan karakter
(pembangunan karakter) merupakan ihtiar yang sinergis, dalam beberapa aspek, mulai
dari apresiasi guru, kultur sekolah, kepemimpinan kepala sekolah, dan rancangan
pembelajaran. Upaya pencerahan kepada semua pihak dari seluruh potensi yang ada di
sekolah mengenai pembangunan karakter perlu dilakukan secara terencana, sistematis,
dan terpadu dengan melibatkan para pakar pembangunan karakter, dengan didukung oleh
para pengambil kebijakan yaitu kepala sekolah dan dinas pendidikan setempat.
Masyarakat yang telah berupaya menegakkan demokrasi berkeadaban hendaknya
mendukung kepada generasi muda saat ini agar mengikuti langkah mereka. Demokrasi ini
sangat penting karena selain mencerminkan bangsa dan negara yang baik tetapi juga
menjadi pribadi yang baik pula untuk masa depan generasi muda. Diajarkan sopan santun
pada pelajaran pendidikan kewarganegaraan disekolah untuk kalangan sosial masyarakat.
4.2 Kritik
Indonesia yang sudah mendapat dukungan dari pemerintah ini tidaklah sepenuhnya
berjalan dengan lancar. Apalagi pemerintah itu sendiri yang melakukan tindakan yang
keluar dari jalur demokrasi berkeadaban. Seperti adanya politik uang untuk pemilihan
4.3 Saran
Pemerintah hendaknya melakukan dukungan penuh bagi generasi muda saat ini yang
tengah mendapat pendidikan kewarganegaraan disekolahnya. Mengadakan penyuluhan
kepada generasi muda serta penyuluhan bagi masyarakat sekitar tentang bagaimana
kepada masyarakat, anggota dari pemerintahan itu sendirilah yang harus dibina supaya
13
14