Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“PERAN MAHASISWA DALAM MEMBERANTAS KORUPSI”

Di Susun Oleh:

NAMA : YOSEP OMARUDIN POIN


NIM : 023200010

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NUSA NIPA

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena
keberkahan Nyalah akhirnya saya mampu menyelesaikan tugas maka yang sesuai
dengan waktu yang telah di tentukan. Saya sepenuhnya meyadari, kerena apa yang
saya sajikan paa makalah ini keberadaannya jauh dari kesempurnaan. Kerena
sumber bacaan, pengetahuan yang saya milki sangatlah terbatas

Disamping itu juga, saya sangat berharap agar bapak selaku dosen mata
kuliah Anti Korupsi Kiranya memberikan kritik, saran yang membangun demi
perbaikan.Mutu dan bobot karya tulis ini yang lebih baik.

Demikian  sepatah  kata  pengantar  yang  bisa  saya  sampaikan  dan  bila 
ada  hal-hal  yang  kurang  berkenan, saya  minta  maaf  yang  sebesar-besarnya,
atas  perhatian  Bapak  saya  ucapkan  banyak  terima  kasih.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

KATA PENGANTAR .............................................................................................ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 2

A. Mahasiswa dan Sejarah Perjuangannya.........................................................2


B. Pengertian Korupsi ........................................................................................ 3
C. Strategi Pemberantas Korupsi........................................................................4
D. Peran Mahasiswa dan Potensi yan dimilikinya.............................................. 5
E. Peran Mahasiswa dalam Memberantas Korupsi............................................ 6
F. Peran Mahasiswa dalam Masyarakat dan Penentuan Kebijakan Publik........7
BAB V PENUTUP.................................................................................................... 9

A. Kesimpulan ................................................................................................... 9
B. Saran .............................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mahasiswa merupakan suatu elemen masyarakat yang
unik.Jumlahnya tidakbanyak, namun sejarah menunjukkan bahwa
dinamika bangsa ini tidak lepas dariperan mahasiswa.Walaupun jaman
terus bergerak dan berubah, namun tetap adayang tidak berubah dari
mahasiswa, yaitu semangat dan idealisme.Semangat-semangat yang
berkobar terpatri dalam diri mahasiswa, semangat yangmendasari
perbuatan untuk melakukan perubahan-perubahan atas keadaan yang
dianggapnya tidak adil. Mimpi-mimpi besar akan bangsanya. Intuisi dan
hatikecilnya akan selalu menyerukan idealisme. Mahasiswa tahu, ia harus
berbuatsesuatu untuk masyarakat, bangsa dan negaranya.
Upaya memerangi korupsi bukanlah hal yang mudah. Dari
pengalaman Negaranegara lain yang dinilai sukses memerangi korupsi,
segenap elemen bangsa danmasyarakat harus dilibatkan dalam upaya
memerangi korupsi melalui cara-carayang simultan.
Upaya memerangi korupsi bukanlah hal yang mudah. Dari
pengalaman Negaranegara lain yang dinilai sukses memerangi korupsi,
segenap elemen bangsa danmasyarakat harus dilibatkan dalam upaya
memerangi korupsi melalui cara-carayang simultan.
Untuk dapat berperan secara optimal dalam pemberantasan korupsi
adalahpembenahan terhadap diri dan kampusnya. Dengan kata lain,
mahasiswa harusmendemonstrasikan bahwa diri dan kampusnya harus
bersih dan jauh dariperbuatan korupsi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah ini
adalah:
1. Apa saja Peran Mahasiswa dan sejarah perjuangannya
2. Jelaskan Pengertian Korupsi?
3. Bagaimana Strategi Pemberantasan Korupsi
4. Bagaimana Peran Mahasiswa dan Potensi yang dimilikinya
5. Jelaskan Peran Mahasiswa dalam Memberantas Korupsi
6. Apa saja Peran Mahasiswa dalam Masyarakat dan penentuan
kebijakan
publik
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalahdiatas, maka tujuan yang ingin
dicapai adalah:
1. Untuk mengetahui Peran Mahasiswa dan sejarah perjuangannya
2. Untuk mengetahui Pengertian Korupsi?
3. Untuk mengetahui Bagaimana Strategi Pemberantasan Korupsi
4. Untuk mengetahui Peran Mahasiswa dan Potensi yang dimilikinya
5. Untuk mengetahui Peran Mahasiswa dalam Memberantas Korupsi
6. Untuk mengetahui Peran Mahasiswa dalam Masyarakat dan
penentuan kebijakanpublik
BAB II

PEMBAHASAN

A. Mahasiswa dan sejarah perjuangannya


Mahasiswa merupakan suatu elemen masyarakat yang
unik.Jumlahnya tidakbanyak, namun sejarah menunjukkan bahwa
dinamika bangsa ini tidak lepas dariperan mahasiswa.Walaupun jaman
terus bergerak dan berubah, namun tetap adayang tidak berubah dari
mahasiswa, yaitu semangat dan idealisme.Semangat-semangat yang
berkobar terpatri dalam diri mahasiswa, semangat yangmendasari
perbuatan untuk melakukan perubahan-perubahan atas keadaan yang
dianggapnya tidak adil. Mimpi-mimpi besar akan bangsanya. Intuisi dan
hatikecilnya akan selalu menyerukan idealisme. Mahasiswa tahu, ia harus
berbuatsesuatu untuk masyarakat, bangsa dan negaranya.
Sejarah mencatat dengan tinta emas, perjuangan mahasiswa dalam
memerangiketidak adilan. Sejarah juga mencatat bahwa perjuangan bangsa
Indonesia tidakbisa lepas dari mahasiswa dan dari pergerakan mahasiswa
akan muncul tokoh danpemimpin bangsa.Apabila kita menengok ke
belakang, ke sejarah perjuangan bangsa, kebangkitan
bangsa Indonesia dalam melawan penjajahan Belanda dimotori oleh para
mahasiswakedokteran STOVIA. Demikian juga dengan Soekarno, sang
ProklamatorKemerdekaan RI merupakan tokoh pergerakan mahasiswa.
Ketika pemerintahanbung Karno labil, karena situasi politik yang
memanas pada tahun 1966, mahasiswatampil ke depan memberikan
semangat bagi pelaksanaan tritura yang akhirnyamelahirkan orde baru.
seiring dengan merebaknya penyimpanganpenyimpangan yang dilakukan
oleh orde baru, mahasiswa memelopori perubahanyang kemudian
melahirkan jaman reformasi.perjuangan mahasiswa dalam
memperjuangkan idealismenya, untukmemerangi ketidakadilan.
Demikian, perjuangan mahasiswa belumlah berakhir.Di masa
sekarang ini, mahasiswa dihadapkan pada tantangan yang tidakkalah besar
dibandingkan dengan kondisi masa lampau.Kondisi yang membuat
Bangsa Indonesia terpuruk, yaitu masalah korupsi yang merebak di
seluruh bangsaini. Mahasiswa harus berpandangan bahwa korupsi adalah
musuh utama bangsaIndonesia dan harus diperang
B. Pengertian Korupsi?
Dalam seni perang, terdapat ungkapan “untuk memenangi
peperangan harusmengenal lawan dan mengenali diri sendiri”. Untuk itu,
mahasiswa harusmengetahui apa itu korupsi. Banyak sekali definisi
mengenai korupsi, namundemikian pengertian korupsi menurut hukum
positif (UU No 31 Tahun 1999 jo UUNo.20 tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi) adalah :
perbuatansetiap orang baik pemerintahan maupun swasta
yang melanggar hukum melakukanperbuatan memperkaya diri
sendiri atau orang lain atau korporasi yang dapatmerugikan
keuangan negara.
Penyebab terjadinya korupsi bermacam-macam dan banyak ahli
mengklasifiksikanpenyebab terjadinya korupsi. Salah satunya Boni
Hargen, yang membagi penyebabterjadinya korupsi menjadi 3 wilayah
(media online 2003), yaitu:
1. Wilayah Individu, dikenal sebagai aspek manusia yang
menyangkut moralitaspersonal serta kondisi situasional seperti
peluang terjadinya korupsitermasuk di dalamnya adalah faktor
kemiskinan.
2. Wilayah Sistem, dikenal sebagai aspek institusi/administrasi.
Korupsidianggap sebagai konsekuensi dari kerja sistem yang tidak
efektif.Mekanisme kontrol yang lemah dan kerapuhan sebuah
sistem memberipeluang terjadinya korupsi.
3. Wilayah Irisan antara Individu dan Sistem, dikenal dengan aspek
sosialbudaya, yang meliputi hubungan antara politisi, unsur
pemerintah danorganisasi non pemerintah. Selain itu meliputi juga
kultur masyarakat yangcenderung permisif dan kurang perduli
dengan hal-hal yang tidak terpuji.
Adapun dampak dari korupsi bagi bangsa Indonesia sangat besar
dan komplek.Menurut Soejono Karni, beberapa dampak korupsi ialah: (a)
rusaknya sistem tatanan masyarakat, (b) ekonomi biaya tinggi dan sulit
melakukan efisiensi, (c) munculnya berbagai masalah sosial di
masyarakat, (d) penderitaan sebagian besar masyarakat di sektor ekonomi,
administrasi,politik, maupun hukum,yang pada akhirnya menimbulkan
sikap frustasi, ketidakpercayaan, apatisterhadap pemerintah yang
berdampak kontraproduktif terhadappembangunan.
C. Strategi Pemberantasan Korupsi
Upaya memerangi korupsi bukanlah hal yang mudah. Dari
pengalaman Negaranegara lain yang dinilai sukses memerangi korupsi,
segenap elemen bangsa danmasyarakat harus dilibatkan dalam upaya
memerangi korupsi melalui cara-carayang simultan.
Upaya pemberantasan korupsi meliputi beberapa prinsip, antara
lain: (a) memahami hal-hal yang menjadi penyebab korupsi, (b) upaya
pencegahan, investigasi, serta edukasi dilakukan secara bersamaan,
(c) tindakan diarahkan terhadap suatu kegiatan dari hulu sampai hilir
(mulai dariperencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan aspek kuratifnya)
dan meliputi berbagai elemen.
Sebagaimana Hong Kong dengan ICAC-nya, maka strategi yang
perludikembangkan adalah strategi memerangi korupsi dengan pendekatan
tiga pilaryaitu preventif, investigative dan edukatif.Strategi preventif
adalah strategi upayapencegahan korupsi melalui perbaikan system dan
prosedur dengan membangunbudaya organisasi yang mengedepankan
prinsip-prinsip fairness, transparency,accountability & responsibility yang
mampu mendorong setiap individu untukmelaporkan segala bentuk
korupsi yang terjadi.Strategi investigatif adalah upaya memerangi korupsi
melalui deteksi, investigasidan penegakan hukum terhadap para pelaku
korupsi.Sedangkan strategi edukatifadalah upaya pemberantasan korupsi
dengan mendorong masyarakat untuk
berperan serta memerangi korupsi dengan sesuai dengan kapasitas dan
kewenangan masing-masing.Kepada masyarakat perlu ditanamkan nilai-
nilaikejujuran (integrity) serta kebencian terhadap korupsi melalui pesan-
pesan moral.
D. Peran Mahasiswa dan Potensi yang dimilikinya
Selain mengenal karakteristik korupsi, pengenalan diri diperlukan
untukmenentukan strategi yang efektif yang akan digunakan. Dalam
kaitannya denganhal tersebut, mahasiswa harus menyadari siapa dirinya,
dan kekuatan dankemampuan apa yang dimilikinya yang dapat digunakan
untuk menghadapipeperangan melawan korupsi.
Apabila kita menilik ke dalam untuk mengetahui apa hakekat dari
mahasiswa, makakita akan mengetahui bahwa mahasiswa mempunyai
banyak sekali sisi. Disatu sisimahasiswa merupakan peserta didik, dimana
mahasiswa diproyeksikan menjadibirokrat, teknokrat, pengusaha, dan
berbagai profesi lainnya.
Dalam hal inimahasiswa dituntut untuk memiliki kecerdasan
intelektual, kecerdasan emosional,dan kecerdasan spiritual.Hal tersebut
disebabkan kecerdasan intelektual tidak dapatmencegah orang untuk
menjadi serakah, egois, dan bersikap negatif lainnya.Dengan berbekal hal-
hal tersebut, mahasiswa akan dapat menjadi agen pembaharuyang handal,
yang menggantikan peran-peran pendahulunya di masa yang akan
datang akan dapat melakukan perbaikan terhadap kondisi yang ada kearah
yanglebih baik.
Di sisi lain, mahasiswa juga dituntut berperan untuk melakukan
kontrol sosialterhadap penyimpangan yang terjadi terhadap sistem, norma,
dan nilai-nilai yangada dalam masyarakat. Selain itu, Mahasiswa juga
dapat berperan dalammempengaruhi kebijakan publik dari pemerintah.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh mahasiswa untuk mempengaruhi
keputusanpolitik adalah dengan melakukan penyebaran informasi atau
tanggapan atas kebijakan pemerintah dengan melakukan membangun opini
publik, jumpa pers, diskusiterbuka dengan pihak-pihak yang berkompeten.
Selain itu, mahasiswa jugamenyampaikan tuntutan dengan melakukan
demonstrasi dan pengerahan massadalam jumlah besar. Di samping itu,
mahasiswa mempunyai jaringan yang luas,baik antar mahasiswa maupun
dengan lembaga-lembaga swadaya masyarakat
sehingga apabila dikoordinasikan dengan baik akan menjadi kekuatan
yang sangatbesar untuk menekan pemerintah.
E. Peran Mahasiswa dalam Memberantas Korupsi
Untuk dapat berperan secara optimal dalam pemberantasan korupsi
adalahpembenahan terhadap diri dan kampusnya. Dengan kata lain,
mahasiswa harusmendemonstrasikan bahwa diri dan kampusnya harus
bersih dan jauh dariperbuatan korupsi.Untuk mewujudkan hal tersebut,
upaya pemberantasan korupsi dimulai dari awalmasuk perkuliahan.Pada
masa ini merupakan masa penerimaan mahasiswa,dimana mahasiswa
diharapkan mengkritisi kebijakan internal kampus dan sekaligus
melakukan pressure kepada pemerintah agar undang-undang yang
mengaturpendidikan tidak memberikan peluang terjadinya korupsi.Di
samping itu,mahasiswa melakukan kontrol terhadap jalannya penerimaan
mahasiswa baru danmelaporkan kepada pihak-pihak yang berwenang atas
penyelewengan yang ada.
Selain itu, mahasiswa juga melakukan upaya edukasi terhadap
rekan-rekannyaataupun calon mahasiswa untuk menghindari adanya
praktik-praktik yang tidaksehat dalam proses penerimaan mahasiswa.
Selanjutnya adalah pada proses perkuliahan. Dalam masa ini, perlu
penekananterhadap moralitas mahasiswa dalam berkompetisi untuk
memperoleh nilai yangsetinggi-tingginya, tanpa melalui cara-cara yang
curang.Upaya preventif yangdapat dilakukan adalah dengan jalan
membentengi diri dari rasa malas belajar.
Hal krusial lain dalam masa ini adalah masalah penggunaan dana
yang adadilingkungan kampus. Untuk itu diperlukan upaya investigatif
berupa melakukankajian kritis terhadap laporan-laporan
pertanggungjawaban realisasi penerimaan dan pengeluarannya. Sedangkan
upaya edukatif penumbuhan sikap anti korupsidapat dilakukan melalui
media berupa seminar, diskusi, dialog. Selain itu mediaberupa lomba-
lomba karya ilmiah pemberantasan korupsi ataupun melalui bahasa
seni baik lukisan, drama, dan lain-lain juga dapat dimanfaatkan juga.
Selanjutnya pada tahap akhir perkuliahan, dimana pada masa ini
mahasiswamemperoleh gelar kesarjanaan sebagai tanda akhir proses
belajar secara formal.
Mahasiswa harus memahami bahwa gelar kesarjanaan yang
diemban memilikikonsekuensi berupa tanggung jawab moral sehingga
perlu dihindari upaya-upayamelalui jalan pintas.
F. Peran Mahasiswa dalam Masyarakat dan penentuan kebijakan
publik.
Mahasiswa merupakan bagian dari masyarakat, mahasiswa
merupakan factorpendorong dan pemberi semangat sekaligus memberikan
contoh dalam menerapkanperilaku terpuji.Peran mahasiswa dalam
masyarakat secara garis besar dapatdigolongkan menjadi peran sebagai
kontrol sosial dan peran sebagai pembaharuyang diharapkan mampu
melakukan pembaharuan terhadap sistem yang ada.Salahsatu contoh yang
paling fenomenal adalah peristiwa turunnya orde baru dimana
sebelumnya di dahului oleh adanya aksi mahasiswa yang masif di seluruh
Indonesia.Sebagai kontrol sosial, mahasiswa dapat melakukan peran
preventif terhadapkorupsi dengan membantu masyarakat dalam
mewujudkan ketentuan dan peraturanyang adil dan berpihak pada rakyat
banyak, sekaligus mengkritisi peraturan yangtidak adil dan tidak berpihak
pada masyarakat.Kontrol terhadap kebijakan pemerintah tersebut perlu
dilakukan karena banyaksekali peraturan yang dikeluarkan oleh
pemerintah yang hanya berpihak padagolongan tertentu saja dan tidak
berpihak pada kepentingan masyarakat banyak.Kontrol tersebut bisa
berupa tekanan berupa demonstrasi ataupun dialog dengan
pemerintah maupun pihak legislatif.
Mahasiswa juga dapat melakukan peran edukatif dengan
memberikan bimbingandan penyuluhan kepada masyarakat baik pada saat
melakukan kuliah kerjalapangan atau kesempatan yang lain mengenai
masalah korupsi dan mendorongmasyarakat berani melaporkan adanya
korupsi yang ditemuinya pada pihak yangberwenang. Selain itu,
mahasiswa juga dapat melakukan strategi investigatif dengan melakukan
pendampingan kepada masyarakat dalam upaya penegakan hukum
terhadap pelakukorupsi serta melakukan tekanan kepada aparat penegak
hukum untuk bertindaktegas terhadap pelaku tindak pidana
korupsi.Tekanan tersebut bisa berupademonstrasi ataupun pembentukan
opini publik.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan kekuatan yang dimilikinya berupa semangat dalam
menyuarakan danmemperjuangkan nilai-nilai kebenaran serta keberanian
dalam menentang segalabentuk ketidak adilan, mahasiswa menempati
posisi yang penting dalam upayapemberantasan korupsi di
Indonesia.Kekuatan tersebut bagaikan pisau yangbermata dua, di satu sisi,
mahasiswa mampu mendorong dan menggerakkanmasyarakat untuk
bertindak atas ketidakadilan sistem termasuk didalamnyatindakan
penyelewengan jabatan dan korupsi. Sedangkan di sisi yang lain,
mahasiswa merupakan faktor penekan bagi penegakan hukum bagi pelaku
korupsiserta pengawal bagi terciptanya kebijakan publik yang berpihak
kepada kepentinganmasyarakat banyak.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini diharapkan lebih teliti
dalampenginputan data dan selalu menerapkan momen inersia dalam
kehidupan sehari-hari. Selain itu, dapat menambah wawasan kita

DAFTAR PUSTAKA
http://www.bpkp.go.id/public/upload/unit/investigasi/files/Gambar/PDF/
perananmahasiswa.pdf

Anda mungkin juga menyukai