Anda di halaman 1dari 15

TURNING

TORSO

NAMA : YOSEP OMARUDIN POIN


NIM : 023200010
PROFIL BANGUNAN

Arsitek : Santiago Calatrava


Lokasi: Malmo, Swedia
Desain : 1999-2001
Kontruksi : 2001-2005
Tipologi : Residential Tower
Struktur : Core and Slabs (concret)
Exoskeleton : Steel
Tinggi : 190 meter (623 ft)
Lantai : 56 Lantai
Ketinggian : 190 meter
Tingkat lantai : 54 tingkat
Fungsi : -Apartemen
-Kantor
- Ruang Konverensi
LATAR BELAKANG

TURNING TORSO
merupakan sebuah pencakar langit di Malmö, Swedia, terletak di selat Öresund.
Menara ini dirancang oleh arsitek Spanyol, Santiago Calatrava dan secara resmi
dibuka pada 27 Agustus 2005. Menara ini mencapai tinggi 190 meter (623 kaki)
dengan 54 tingkat. Setelah selesai, menara ini menjadi bangunan tertinggi di 
Skandinavia, dan bangunan apartemen tertinggi kedua di Eropa, setelah 
Triumph-Palace setinggi 264 meter di Moskow.Turning torso merupakan
bangunan memutar paling tinggi ke 8 yang ada didunia.

ARSITEK
Santiago calatrava lahir di valencia (spanyol) pada tahun 1951, lulusan dari
institut of technologi zurich. Sebagai arsitek dan insinyur, calatrava sering
menciptakan karya-karya inovatif yang mengedepankan pemahaman baik dari
aspek kreatifitas maupun struktural. Dalam karyanya santiago calatrava banyak
mentransformasikan benda-benda nyata terhadap bangunan sepeti tubuh
manusia, mata, binatang, dll. Salah satu bangunan rancangan yang paling
terkenal adalah Turning torso.
KONSEP DESAIN TURNING TORSO

3. Untuk memperkuat struktur dibagian


1. Turning torso terinspirasi dari luar bangunan, bentuk awal yang
sebuah patung pahatan menyerupai kubus diubah menjadi
santiago calatrava yang segi lima agar ada bagian yang dapat
disebut “twisting torso”. mengikat bangunan dari lantai dasar
patung ini mengeksplorasi hingga atas. Karena bentuk yang
gerakan tubuh manusia yang meliuk maka harus mempunyai
berputar. struktur pendukung untuk menopang
semua beban vertikal maupun lateral.

2 Awalnya turning torso Terdiri 4. struktur pendukung itu


dari sembilan tumpukan kubus, yang adalah kerangka steel spine
tiap kubusnya terdiri dari 5 lantai dan yang berputar sepanjang
kubus terlihat seperti memutar struktur dan terlihat seperti
90 derajat dari dasar hingga puncak. tulang belakang manusia.
DENAH

Denah berputar sebanyak 1,66 derajat per Denah terlihat berputar 90 derajat
lantai dan berputar 90 derajat dari lantai dasar dari lantai dasar sampai lantai
hingga lantai atas. paling atas.
PERPINDAHAN BEBAN LATERAL

STEEL SPINE KANTILEVER

PONDASI CORE
KAJIAN SISTEM STRUKTUR

A. PONDASI

Pondasi dibangun langsung pada dasar site bangunan Gedung ditopang diatas pondasi tiang pancang yang terletak
menggunakan pelat baja profil. Baja profil ini dimasukkan sedalam 15 pada batuan dasar batu kapur padat pada kedalaman 49
meter dan tiang pancang sedalam 3 meter ke dalam tanah. Beton meter dibawah permukaan tanah. Untuk menghindari
dituangkan secara berkala agar lapisan baja dan tekanan pembengkokan atau goyangan.
tanah diluar tetap stabil, konstruktsi beton dituangkan ke dasar
Pondasi Turning Torso adalah silinder kotak dengan diameter
dengan diameter 30 m dan tebal 7 m.
30m dan kedalaman 15m.
KAJIAN SISTEM STRUKTUR

B. CORE

Turning torso menggunakan sisten struktur Mega


core. Mega core terdiri dari beton bertulang atau
komposit dengan penampang jauh lebih besar dari
biasanya. Mega core dapat menahan semua beban
vertikal dan lateral tanpa adanya kolom. Mega core
dapat digunakan dengan kantilever slab (Gambar a),
dan juga dapat digabungkan dengan kantilever dan
kolom perimeter (Gambar b). Turning torso
menggunakan prinsip seperti pada gambar b, dimana
setiap lima lantainya terdapat kantilever.

Sistem mega core secara efisien dan ekonomis


memberikan kekakuan yang cukup untuk menahan
angin dan gempa bumi pada bangunan yang lebih dari
40 lantai.
KAJIAN SISTEM STRUKTUR

Sistem struktur utama adalah mega core, yang pusatnya sesuai persis dengan
pusat rotasi lantai. Diameter core adalah 10,6 m. Ketebalan beton adalah 2,5 m
di bagian bawah dan secara bertahap mengecil menjadi 0,4 m di atas. Dalam
core adalah lift dan inti tangga, yang merupakan elemen struktur sekunder.
KAJIAN SISTEM STRUKTUR

C. SPINE

Bagian eksterior bangunan di topang oleh baja, lalu


dihubungkan dengan rangka yang disebut spine.
Spine ini menyerupai tulang belakang manusia
sehingga bangunan terlihat berputar dari lantai dasar
hingga lantai atas, selain sebagai arsitektural spine
juga berfungsi sebagai struktural pada bangunan
yang mengalirkan beban ke kantilever dan ke core
beton.
MATERIAL STRUKTUR

WARNA KETERANGAN DAN MATERIAL

MERAH CORE (BETON BERTULANG)

HIJAU KOLOM (BETON)

BIRU SPINE (BAJA)

OREN JENDELA (KACA)

KUNING FASAD (ALUMINIUM PANEL)


FASAD

a) Pada fasad terlihat bangunan terbagi secara vertikal


menjadi 9 bagian. Bagian-bagian tersebut
menyerupai kubus yang makin keatas mengalami
rotasi makin besar terhadap pusatnya. Rangkain
jendela kaca dengan pengelompokannya juga
membuat kubus-kubus tersebut terlihat jelas.

b). Rangkaian rangka baja menjadi aksen yang


mencolok pada fasad. Bentuknya mengikuti liukan
bangunan sehingga menyerupai tulang belakang
manusia dan percabangannya memberikan kesan
kokoh sekaligus dinamis dan jarang terdapat pada
bangunan tinggi lainnya. Rangka ini selain berfungsi
sebagai arsitektural juga dapat berfungsi sebagai
struktural pada bangunan.
FASAD

c). Pada bangunan terdapat Kaca ganda yang melengkung, 2.800 panel aluminium fasade yang juga
melengkung dan 2.250 jendela datar pada fasad. Kaca dan panel aluminium dibuat melengkung karena
mengikuti bentuk bangunan yang memutar, jendela bersandar antara 0 dan 7 derajat baik ke dalam pada
fasade (barat) atau ke arah luar pada fasade (timur).

TAMPAK JENDELA DETAIL JENDELA POTONGAN BANGUNAN


BEBAN ANGIN

Bentuk bengkok dapat sangat efektif,


mengurangi efek vortex-shedding yang
disebabkan oleh beban angin la teral
dan m e m i n im a l ka n beban angin
dari arah yang berlaku.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai