DERADIKALISME
Disusun Oleh :
Kelompok 5
Dila Permatasari/19010108052
Wa Ode Rezky Amalya/19010108046
Helda Afriani/2021010108017
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan karunia, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulisan makalah tentang
Pendidikan Anti Korupsi dan Narkoba dan Deradikalisme yang berjudul “Peran
Mahasiswa Dalam pencegahan Korupsi” ini dapat diselesaikan. Makalah ini
disusun sebagai tugas semester VI oleh setiap kelompok mahasiswa yang telah
diberikan oleh dosen. Penulisan dan penyusunan makalah ini merupakan
serangkaian aktivitas terpadu dan komprehensif dalam mencapai sasaran
pembelajaran agar tercapai secara maksimal dan optimal.
Penulisan Makalah Pendidikan Anti Korupsi dan Narkoba dan
Deradikalisme “Peran Mahasiswa Dalam pencegahan Korupsi” ini tentu saja
masih ditemukan beberapa kekurangan dan kelemahan. Semoga bermanfaat dan
saya ucapkan terima kasih.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Gerakan Antikorupsi Di Indonesia.................................................................3
2.2 Peran Mahasiswa Dalam Gerakan Pemberantasan Antikorupsi....................5
2.3 Keterlibatan Mahasiswa Dalam Gerakan Antikorupsi...................................6
BAB III....................................................................................................................9
PENUTUP................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
Demikian juga dengan Soekarno, sang Proklamator Kemerdekaan RI merupakan
tokoh pergerakan mahasiswa. Ketika pemerintahan bung Karno labil, karena situasi
politik yang memanas pada tahun 1966, mahasiswa tampil ke depan memberikan
semangat bagi pelaksanaan tritura yang akhirnya melahirkan orde baru. Demikian pula,
seiring dengan merebaknya penyimpanganpenyimpangan yang dilakukan oleh orde baru,
mahasiswa memelopori perubahan yang kemudian melahirkan jaman reformasi.
Demikianlah perjuangan mahasiswa dalam memperjuangkan idealismenya, untuk
memerangi ketidakadilan. Namun demikian, perjuangan mahasiswa belumlah berakhir.
Di masa sekarang ini, mahasiswa dihadapkan pada tantangan yang tidak kalah besar
dibandingkan dengan kondisi masa lampau. Kondisi yang membuat Bangsa Indonesia
terpuruk, yaitu masalah korupsi yang merebak di seluruh bangsa ini. Mahasiswa harus
berpandangan bahwa korupsi adalah musuh utama bangsa Indonesia dan harus diperangi.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui gerakan antikorupsi di Indonesia
2. Untuk mengetahui peran mahasiswa dalam gerakan pemberantasan anti korupsi
3. Untuk mengetahui keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi
v
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sula Penindakan
Sula Penindakan adalah strategi represif KPK dalam menyeret koruptor ke
meja hijau, membacakan tuntutan, serta menghadirkan saksi-saksi dan alat bukti
yang menguatkan. Strategi ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu penanganan
laporan aduan masyarakat, penyelidikan, penyidikan, penuntutan, hingga
eksekusi. Pengaduan masyarakat merupakan sumber informasi yang sangat
penting bagi upaya pemberantasan korupsi. Karena itulah, KPK memperkuat
whistleblowing system yang mendorong masyarakat mengadukan tindak pidana
korupsi. Pengaduan masyarakat atas dugaan tindak pidana korupsi bisa dilakukan
vi
di situs KPK. KPK akan melakukan proses verifikasi dan penelaahan untuk
memastikan apakah sebuah aduan bisa ditindaklanjuti ke tahap penyelidikan. Di
tahap penyelidikan, KPK akan mencari sekurang-kurangnya dua alat bukti untuk
melanjutkan kasus ke proses penyidikan. Pada tahap ini, salah satunya ditandai
dengan ditetapkannya seseorang menjadi tersangka. Selanjutnya adalah tahap
penuntutan dan pelimpahan ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Tahapan
berikutnya adalah pelaksanaan putusan pengadilan. Eksekusi yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap, dilakukan oleh jaksa.
2. Sula Pencegahan
Harus diakui masih banyak sistem di Indonesia yang membuka peluang
terjadinya korupsi. Misalnya, rumitnya prosedur pelayanan publik atau
berbelitnya proses perizinan sehingga memicu terjadinya penyuapan dan
penyalahgunaan kekuasaan. Sistem dengan celah korupsi juga kerap terjadi pada
proses pengadaan barang dan jasa yang sarat konflik kepentingan. Sula
Pencegahan mencakup perbaikan pada sistem sehingga meminimalisasi terjadinya
tindak pidana korupsi. Pada strategi ini, KPK akan melakukan berbagai kajian
untuk kemudian memberikan rekomendasi kepada kementerian atau lembaga
terkait untuk melakukan langkah perbaikan. Di antara perbaikan yang bisa
dilakukan misalnya, pelayanan publik yang dibuat transparan melalui sistem
berbasis online atau sistem pengawasan terintegrasi. KPK juga mendorong
penataan layanan publik melalui koordinasi dan supervisi pencegahan
(korsupgah), serta transparansi penyelenggara negara (PN). Untuk transparansi
PN, KPK menerima laporan atas Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara
(LHKPN) dan gratifikasi. Penyerahan LHKPN wajib dilakukan semua
penyelenggara negara. Sedangkan untuk gratifikasi, penerima wajib melaporkan
kepada KPK dalam jangka waktu 30 hari sejak menerimanya. Jika tidak
melaporkannya, maka pegawai negeri tersebut dianggap menerima suap.
3. Sula Pendidikan
Sula Pendidikan digalakkan dengan kampanye dan edukasi untuk
menyamakan pemahaman dan persepsi masyarakat tentang tindak pidana korupsi,
bahwa korupsi berdampak buruk dan harus diperangi bersama. Harus diakui,
vii
masyarakat tidak memiliki pemahaman yang sama mengenai korupsi. Contoh
paling mudah adalah soal memberi "uang terima kasih" kepada aparat pelayan
publik yang masih dianggap hal lumrah. Padahal uang terima kasih adalah
gratifikasi yang dapat mengarah kepada korupsi. Melalui Sula Pendidikan, KPK
ingin membangkitkan kesadaran masyarakat mengenai dampak korupsi, mengajak
masyarakat terlibat dalam gerakan pemberantasan korupsi, serta membangun
perilaku dan budaya antikorupsi. Salah satu bentuk konkret edukasi anti korupsi
adalah diterbitkannya Permenristekdikti Nomor 33 Tahun 2019 tentang
Kewajiban Penyelenggaraan Pendidikan Anti Korupsi (PAK) di Perguruan
Tinggi. Melalui Peraturan Menteri ini, perguruan tinggi negeri atau swasta wajib
mengadakan mata kuliah pendidikan antikorupsi untuk para mahasiswanya.Tidak
hanya bagi mahasiswa dan masyarakat umum, pendidikan antikorupsi juga
disampaikan kepada anak-anak usia dini, sekolah dasar hingga sekolah menengah
atas. Salah satu bentuknya dengan berbagai permainan dan tontonan anak yang
bertemakan integritas. Dengan sasaran usia yang luas tersebut, KPK berharap,
pada saatnya nanti di negeri ini akan dikelola oleh generasi antikorupsi.
viii
yang tidak sehat dalam proses penerimaan mahasiswa. Selanjutnya adalah pada
proses perkuliahan. Dalam masa ini, perlu penekanan terhadap moralitas
mahasiswa dalam berkompetisi untuk memperoleh nilai yang setinggi-tingginya
tanpa melalui cara-cara yang curang. Upaya preventif yang dapat dilakukan
adalah dengan jalan membentengi diri dari rasa malas belajar. Hal krusial lain
dalam masa ini adalah masalah penggunaan dana yang ada dilingkungan kampus.
Untuk itu diperlukan upaya investigatif berupa melakukan kajian kritis terhadap
laporan-laporan pertanggungjawaban realisasi penerimaan dan pengeluarannya.
Sedangkan upaya edukatif penumbuhan sikap anti korupsi dapat dilakukan
melalui media berupa seminar, diskusi, dialog. Selain itu media berupa lomba-
lomba karya ilmiah pemberantasan korupsi ataupun melalui bahasa seni baik
lukisan, drama, dan lain-lain juga dapat dimanfaatkan juga. Selanjutnya pada
tahap akhir perkuliahan, dimana pada masa ini mahasiswa memperoleh gelar
kesarjanaan sebagai tanda akhir proses belajar secara formal. Mahasiswa harus
memahami bahwa gelar kesarjanaan yang diemban memiliki konsekuensi berupa
tanggung jawab moral sehingga perlu dihindari upaya-upaya melalui jalan pintas.
ix
sudah dianggap sebagai hal yang biasa. Jika kondisi ini tetap kita biarkan
berlangsung maka cepat atau lambat korupsi akan menghancurkan negeri ini.
x
terjadi. Keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi di lingkungan kampus
tidak bisa dilepaskan dari status mahasiswa sebagai peserta didik yang
mempunyai kewajiban ikut menjalankan visi dan misi kampusnya. Sedangkan
keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi di masyarakat dan di tingkat
lokal/nasional terkait dengan status mahasiswa sebagai seorang warga negara
yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan masyarakat lainnya.
xi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Gerakan Antikorupsi Di Indonesia
Gerakan antikorupsi berdasarkan undang-undang No.30 tahun
2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menjadi
pencetus lahirnya KPK di masa Kepresidenan Megawati Soekarno Putri.
Ketika itu, Kejaksaan dan Kepolisian dianggap tidak efektif memberantas
tindak pidana korupsi sehingga dianggap pelu adanya lembaga khusus
untuk melakukannya. Sesuai amanat UU tersebut, KPK dibentuk dengan
tujuan meningkatkan daya guna dan hasil guna terhadap upaya
pemberantasan tindak pidana korupsi.
2. Peran Mahasiswa Dalam Gerakan Pemberantasan Antikorupsi
Untuk dapat berperan secara optimal dalam pemberantasan korupsi
adalah dimulai dari pembenahan terhadap diri sendiri dan kampusnya.
Dengan kata lain, mahasiswa harus mendemonstrasikan bahwa dirinya dan
kampusnya harus bersih dan jauh dari perbuatan korupsi. Untuk
mewujudkan hal tersebut, upaya pemberantasan korupsi dimulai dari awal
masuk perkuliahan. Pada masa ini merupakan masa penerimaan
mahasiswa, dimana mahasiswa diharapkan mengkritisi kebijakan internal
kampus dan sekaligus melakukan pressure kepada pemerintah agar
undang-undang yang mengatur pendidikan tidak memberikan peluang
terjadinya korupsi.
3. Keterlibatan Mahasiswa Dalam Gerakan Antikorupsi
Keterlibatan seorang mahasiswa dalam upaya pemberantasan
korupsi tentu tidak seperti yang dilakukan para institusi penegak hukum.
Peran yang perlu dilakukan mahasiswa cukup dengan ikut membangun
budaya anti korupsi di masyarakat. Dengan adanya mahasiswa, diharapkan
dapat memakai perannya sebagai agen menuju perubahan sekaligus
sebagai motor penggerak gerakan anti korupsi di masyarakat.
xii
DAFTAR PUSTAKA
Gani Wahyudi Andika dan Jamil Resa, Peran Mahasiswadalam Upaya Mencegah
Tindak Pidana Korupsi, Prosiding Seminar Nasional Lembaga Penelitian
Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Negeri Makassar,
ISBN:978-623-7496-01-4.
https://www.bpkp.go.id/public/upload/unit/investigasi/files/Gambar/PDF/
peranan_mahasiswa.pdf
https://www.okenusra.com/opini/pr-4765471992/peran-mahasiswa-dalam-
pemberantasan-korupsi-di-lingkungan-kampus
https://aclc.kpk.go.id/aksi-informasi/Eksplorasi/20220511-trisula-strategi-
pemberantasan-korupsi-kpk-untuk-visi-indonesia-bebas-dari-korupsi
https://aclc.kpk.go.id/aksi-informasi/Eksplorasi/20220510-kenali-dasar-hukum-
pemberantasan-tindak-pidana-korupsi-di-indonesia
https://www.kompasiana.com/indiraseptiani9515/637a11bcc76ba05dcf4ab7b2/
keterlibatan-siswa-dalam-gerakan-anti-korupsi#:~:text=Keterlibatan
%20siswa%20dalam%20gerakan%20anti%20korupsi%20pada%20dasarnya
%20dapat%20dibedakan,di%20tingkat%20lokal%20atau%20nasional
https://www.kompasiana.com/lutfiadi/61af321575ead648f352df42/keterlibatan-
mahasiswa-dalam-pendidikan-anti-korupsi-di-masyarakat
xiii