Anda di halaman 1dari 16

ENERGI MANAJEMEN BERBASIS MADRASAH

KE AREA KEWENANGAN

Dosen Pengampu : Dr. Mansyur M. Pd


Di susun oleh :
Kelompok VI

Rusdi Awan : 2021010108021


Alfina Stevani Rahman : 2021010108024
Nining Rauf : 2021010108025
Annisa Nur Wahyu : 2021010108026
Nurhalisa : 2021010108022
Ratna Juita : 2021010108032

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Dengan menyebut nama Allah swt yang maha pengasih lagi maha

penyayang,kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya,yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah pada mata kuliah Manajemen Madrasah/ Sekolah tentang

Energi Manajemen Berasis Madrasah ke Area Kewenangan. Makalah ini telah

kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak

sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami

menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi

dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada

kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena

itu dengan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya

dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat

maupun inspirasi terhadap pembaca. Atas perhatiannya kami ucapkan banyak

terimaksih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Kendari, 06 Juni 2023

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Energi manajemen berbasis madrasah ke arah kewenangan

mengacu pada pergeseran tanggung jawab dan otoritas dalam pengelolaan

energi di lingkungan madrasah. Ini berarti memberikan lebih banyak

kewenangan kepada madrasah dalam mengelola sumber daya energi

mereka sendiri.

Pertama-tama, hal ini dapat mencakup pemberian kewenangan

kepada madrasah untuk mengambil keputusan terkait dengan sumber daya

energi yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Misalnya, madrasah

dapat memutuskan jenis dan sumber energi yang mereka gunakan, seperti

listrik, air, dan pemanas, dengan mempertimbangkan efisiensi energi dan

dampak lingkungan.

Selain itu, madrasah yang memiliki kewenangan dalam manajemen

energi dapat merencanakan dan melaksanakan proyek-proyek efisiensi

energi. Mereka dapat memasang peralatan hemat energi, seperti lampu

LED, peralatan elektronik yang efisien, dan sistem manajemen energi

cerdas. Madrasah juga dapat mengembangkan kebijakan internal untuk

mengurangi konsumsi energi yang tidak perlu, seperti penggunaan listrik

yang hemat di ruangan yang tidak terpakai.

Selanjutnya, dengan kewenangan yang diberikan, madrasah dapat

mengelola anggaran mereka sendiri untuk investasi dalam infrastruktur

yang mendukung efisiensi energi. Mereka dapat mengalokasikan dana


untuk meningkatkan isolasi bangunan, memperbaiki sistem pemanas dan

pendingin, atau bahkan memasang panel surya untuk menghasilkan energi

terbarukan sendiri.

Selain manfaat lingkungan, energi manajemen berbasis madrasah

ke arah kewenangan juga dapat membantu menghemat biaya operasional.

Dengan mengadopsi praktik efisiensi energi, madrasah dapat mengurangi

pengeluaran mereka untuk tagihan energi dan menggunakan dana tersebut

untuk tujuan pendidikan yang lebih penting.

Pemerintah dan lembaga pendidikan dapat mendukung langkah ini

dengan memberikan panduan, pelatihan, dan sumber daya kepada

madrasah untuk membantu mereka mengelola energi dengan efisien. Ini

dapat mencakup penyediaan informasi tentang teknologi energi

terbarukan, program insentif keuangan untuk investasi dalam efisiensi

energi, atau dukungan teknis dalam merencanakan dan melaksanakan

proyek efisiensi energi.

Secara keseluruhan, energi manajemen berbasis madrasah ke arah

kewenangan memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi energi,

mengurangi dampak lingkungan, menghemat biaya, dan memberdayakan

madrasah dalam pengelolaan sumber daya energi mereka.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan manajeman energi di madrasah?

2. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi dalam pengelolaan energi di

madrasah?
3. Bagaimana peran madrasah dalam mengelola energi secara efisien dan

berkelanjutan?

4. Apa saja potensi dan manfaat pengelolaan energi yang dapat diperoleh

oleh madrasah?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan manajeman energi di

madrasah

2. Untuk mengetahui apa saja kendala-kendala yang dihadapi dalam

pengelolaan energi di madrasah?

3. Untuk mengetahui bagaimana peran madrasah dalam mengelola energi

secara efisien dan berkelanjutan?

4. Untuk mengetahui apa saja potensi dan manfaat pengelolaan energi

yang dapat diperoleh oleh madrasah?


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajeman Energi di Madrasah

Manajemen energi madrasah merujuk pada upaya yang dilakukan

oleh madrasah untuk efisien dalam penggunaan energi dan pengelolaan

sumber daya energi yang ada. Ini melibatkan pengaturan dan pengawasan

yang baik terhadap konsumsi energi serta pelaksanaan langkah-langkah

untuk mengurangi penggunaan energi yang tidak perlu, meningkatkan

efisiensi energi, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya energi

yang ada.

Tujuan dari manajemen energi madrasah adalah untuk mengurangi

dampak lingkungan dari konsumsi energi yang berlebihan dan mengurangi

biaya operasional madrasah. Dalam konteks madrasah, energi dapat

digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pencahayaan, pemanasan atau

pendinginan ruangan, pengoperasian peralatan elektronik, dan kebutuhan

administrasi lainnya.

Beberapa langkah yang dapat diambil dalam manajemen energi

madrasah meliputi:

1. Audit Energi: Melakukan audit energi untuk menilai dan menganalisis

penggunaan energi saat ini, mengidentifikasi area yang membutuhkan

perbaikan, dan mengukur efisiensi energi.

2. Kesadaran dan Pelatihan: Mengadakan program kesadaran energi

untuk melibatkan staf dan siswa dalam upaya menghemat energi.


Pelatihan dapat diberikan untuk memperkenalkan praktik hemat energi

kepada semua anggota madrasah.

3. Pemantauan dan Pengawasan: Memantau penggunaan energi secara

teratur dan melakukan pemantauan yang cermat terhadap peralatan dan

sistem energi yang ada untuk memastikan bahwa mereka berfungsi

dengan baik dan tidak ada pemborosan energi yang tidak perlu.

4. Penggunaan Peralatan Efisien Energi: Memilih dan menggunakan

peralatan listrik yang efisien energi, seperti lampu hemat energi,

peralatan elektronik dengan mode hemat daya, dan peralatan pengatur

suhu yang efisien.

5. Peningkatan Sistem Energi: Melakukan perbaikan atau peningkatan

pada sistem energi madrasah, seperti meningkatkan isolasi bangunan

untuk mengurangi kebocoran energi, memasang panel surya untuk

memanfaatkan sumber energi terbarukan, atau menginstal sensor

otomatis untuk mengatur pencahayaan dan pendinginan ruangan sesuai

kebutuhan.

6. Pengelolaan Limbah: Mengelola limbah energi, seperti mengurangi

emisi gas rumah kaca dan mendaur ulang bahan energi jika

memungkinkan.

Melalui praktik-praktik manajemen energi yang efektif, madrasah

dapat mengurangi konsumsi energi yang berlebihan, mengurangi biaya

operasional, dan berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.


B. Kendala-Kendala Yang Dihadapi Dalam Pengelolaan Energi Di
Madrasah

Pengelolaan energi di madrasah juga dapat menghadapi beberapa

kendala yang umumnya terjadi dalam pengelolaan energi pada institusi

pendidikan atau bangunan komersial lainnya. Beberapa kendala yang

mungkin dihadapi dalam pengelolaan energi di madrasah antara lain:

1. Keterbatasan Dana

Madrasah seringkali menghadapi keterbatasan dana untuk

melakukan investasi dalam sistem energi yang efisien. Pemasangan

peralatan hemat energi seperti lampu LED, sistem pendingin ruangan

efisien, atau panel surya membutuhkan biaya awal yang tinggi.

Kurangnya dana dapat menjadi hambatan untuk mengadopsi teknologi

energi terbarukan atau memperbarui infrastruktur energi yang ada.

2. Kurangnya kesadaran akan efisiensi energi

Pihak pengelola madrasah, guru, dan siswa mungkin tidak

sepenuhnya menyadari pentingnya penghematan energi dan praktik-

praktik yang dapat dilakukan untuk mengurangi konsumsi energi.

Kurangnya kesadaran ini dapat mengarah pada pemborosan energi

yang tidak perlu.

3. Kurangnya pengetahuan teknis

Para pengelola madrasah mungkin tidak memiliki pengetahuan

teknis yang memadai dalam hal pengelolaan energi dan teknologi yang

efisien. Hal ini dapat membuat sulit bagi mereka untuk

mengidentifikasi dan menerapkan solusi energi yang tepat untuk

mengurangi konsumsi energi.


4. Infrastruktur yang sudah ada

Madrasah yang telah berdiri dalam waktu yang lama mungkin

memiliki infrastruktur yang sudah ada, termasuk sistem penerangan,

sistem pendingin, dan sistem pengatur suhu. Infrastruktur ini mungkin

tidak efisien dan sulit untuk diupgrade. Penggantian infrastruktur yang

ada dengan yang lebih efisien dapat menjadi tantangan karena biaya

dan kompleksitas implementasinya.

5. Perubahan perilaku

Mengubah perilaku pengguna energi, seperti guru dan siswa, juga

dapat menjadi kendala. Meskipun madrasah memiliki sistem dan

peralatan yang efisien secara energi, jika tidak ada kesadaran atau

motivasi untuk menggunakan energi dengan bijak, penghematan energi

tidak akan tercapai. Mengubah kebiasaan dan menciptakan kesadaran

akan pentingnya penghematan energi merupakan tantangan yang harus

dihadapi.

Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, penting bagi madrasah

untuk melakukan edukasi tentang penghematan energi,

mengembangkan kebijakan energi yang efisien, dan melakukan

investasi strategis dalam teknologi yang hemat energi. Dukungan dari

pemerintah, organisasi nirlaba, atau program insentif energi juga dapat

membantu dalam mengatasi kendala finansial yang terkait dengan

pengelolaan energi di madrasah.

C. Peran Madrasah Dalam Mengelola Energi Secara Efisien


Berikut adalah beberapa peran yang dapat dimainkan oleh

madrasah dalam mengelola energi secara efisien:

1. Pendidikan dan Kesadaran

Madrasah dapat memainkan peran utama dalam mengedukasi

siswa tentang pentingnya pengelolaan energi yang efisien dan

berkelanjutan. Mereka dapat memasukkan topik ini dalam kurikulum

mereka dan mengadakan program pendidikan yang fokus pada energi

terbarukan, konservasi energi, dan praktik ramah lingkungan lainnya.

2. Penggunaan Teknologi Efisien

Madrasah dapat mengadopsi teknologi energi efisien seperti lampu

hemat energi, pengaturan suhu otomatis, dan sistem pemanas dan

pendingin yang hemat energi. Selain itu, penggunaan peralatan

elektronik yang efisien, seperti komputer dengan rating energi rendah,

juga dapat membantu mengurangi konsumsi energi.

3. Sistem Penerangan Alami dan Ventilasi

Madrasah dapat merancang bangunan mereka dengan

mempertimbangkan penerangan alami dan ventilasi yang baik.

Penggunaan jendela besar, penempatan yang tepat dari ruang kelas,

dan penggunaan tirai atau gorden yang dapat dikendalikan untuk

mengatur suhu dan cahaya dapat membantu mengurangi

ketergantungan pada sumber energi eksternal.

4. Penggunaan Energi Terbarukan

Madrasah dapat memasang panel surya atau sistem lain yang

memanfaatkan sumber energi terbarukan. Ini dapat membantu dalam


menghasilkan energi sendiri dan mengurangi ketergantungan pada

sumber energi fosil yang terbatas dan berpolusi.

5. Pengumpulan dan Daur Ulang Sampah

Madrasah dapat mendidik siswa tentang pentingnya pengelolaan

sampah yang tepat dan pengurangan limbah. Mereka dapat memasang

fasilitas pengumpulan dan daur ulang sampah di lingkungan madrasah,

serta melibatkan siswa dalam kegiatan pengumpulan dan pengolahan

sampah.

6. Kampanye dan Program Lingkungan

Madrasah dapat mengadakan kampanye dan program lingkungan

untuk meningkatkan kesadaran siswa dan staf tentang pentingnya

energi yang efisien dan berkelanjutan. Ini bisa termasuk kegiatan

seperti pertemuan, seminar, lokakarya, dan kompetisi yang berfokus

pada penghematan energi.

7. Pengaturan Taman dan Kebun

Madrasah dapat menerapkan praktik perawatan lingkungan di

taman dan kebun mereka. Misalnya, penggunaan air hujan untuk

penyiraman tanaman, pemilihan tanaman yang tahan terhadap iklim

setempat, dan penggunaan pupuk organik alami dapat membantu

mengurangi penggunaan air dan bahan kimia berbahaya.

Melalui pendidikan, kesadaran, dan implementasi praktik-praktik

ramah lingkungan, madrasah dapat berperan sebagai model yang baik

dalam mengelola energi.


D. Potensi dan Manfaat Pengelolaan Energi yang Dapat di Peroleh
Madrasah

Berikut adalah beberapa potensi dan manfaat pengelolaan energi

yang dapat diperoleh oleh madrasah:

1. Efisiensi energi

Dengan melakukan pengelolaan energi yang baik, madrasah dapat

mengoptimalkan penggunaan energi di dalam bangunan mereka. Ini

melibatkan penggunaan peralatan listrik yang efisien, penyesuaian

suhu ruangan, pengaturan pencahayaan yang tepat, dan tindakan

penghematan energi lainnya. Dengan mengurangi konsumsi energi,

madrasah dapat mengurangi biaya listrik mereka dan menghemat uang.

2. Pengurangan emisi gas rumah kaca

Dengan mengadopsi praktik pengelolaan energi yang

berkelanjutan, madrasah dapat membantu mengurangi emisi gas rumah

kaca. Misalnya, dengan menggunakan lampu hemat energi atau lampu

LED, madrasah dapat mengurangi konsumsi energi dan mengurangi

emisi CO2 yang dihasilkan dari pembangkit listrik. Langkah-langkah

seperti isolasi bangunan, penggunaan bahan bangunan yang ramah

lingkungan, dan pemanfaatan energi terbarukan juga dapat membantu

mengurangi jejak karbon madrasah.

3. Peningkatan kenyamanan dan produktivitas

Dengan pengelolaan energi yang baik, madrasah dapat

menciptakan lingkungan yang lebih nyaman bagi siswa dan staf.

Misalnya, pengaturan suhu ruangan yang optimal dapat meningkatkan

kenyamanan siswa selama proses belajar-mengajar. Pencahayaan yang


baik juga dapat meningkatkan konsentrasi dan produktivitas siswa.

Dengan menciptakan lingkungan yang nyaman, madrasah dapat

meningkatkan kualitas pendidikan yang diberikan.

4. Pendidikan lingkungan

Pengelolaan energi yang berkelanjutan dapat menjadi contoh yang

baik bagi siswa dan anggota staf madrasah. Dengan melibatkan siswa

dalam program pengelolaan energi, madrasah dapat meningkatkan

kesadaran mereka tentang pentingnya perlindungan lingkungan dan

memberikan pendidikan yang berkelanjutan. Mereka dapat belajar

tentang praktik hemat energi, pentingnya energi terbarukan, dan cara-

cara untuk mengurangi dampak negatif pada lingkungan.

5. Pengembalian investasi jangka panjang

Meskipun pengelolaan energi yang efisien dan berkelanjutan

memerlukan investasi awal, dalam jangka panjang, madrasah dapat

menghemat biaya energi dan mendapatkan pengembalian investasi.

Misalnya, dengan memasang panel surya, madrasah dapat

menghasilkan energi listrik sendiri dan bahkan dapat menjual

kelebihan energi ke jaringan listrik. Selain itu, penggantian peralatan

lama dengan peralatan hemat energi juga dapat mengurangi biaya

pemeliharaan dan penggantian peralatan dalam jangka panjang.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Manajemen energi madrasah merujuk pada upaya yang dilakukan oleh

madrasah untuk efisien dalam penggunaan energi dan pengelolaan

sumber daya energi yang ada. Ini melibatkan pengaturan dan

pengawasan yang baik terhadap konsumsi energi serta pelaksanaan

langkah-langkah untuk mengurangi penggunaan energi yang tidak

perlu, meningkatkan efisiensi energi, dan mengoptimalkan penggunaan

sumber daya energi yang ada.

2. Beberapa kendala yang mungkin dihadapi dalam pengelolaan energi di

madrasah antara lain:

a. Keterbatasan dana

b. Kurangnya kesadaran akan efisiensi energi

c. Kurangnya pengetahuan teknis

d. Infrastruktur yang sudah ada

e. Perubahan perilaku

3. Berikut adalah beberapa peran yang dapat dimainkan oleh madrasah

dalam mengelola energi secara efisien:

a. Pendidikan dan Kesadaran

b. Penggunaan Teknologi Efisien

c. Sistem Penerangan Alami dan Ventilasi

d. Penggunaan Energi Terbarukan

e. Pengumpulan dan Daur Ulang Sampah


f. Kampanye dan Program Lingkungan

g. Pengaturan Taman dan Kebun

4. Berikut adalah beberapa potensi dan manfaat pengelolaan energi yang

dapat diperoleh oleh madrasah:

a. Efisiensi energi

b. Pengurangan emisi gas rumah kaca

c. Peningkatan kenyamanan dan produktivitas

d. Pendidikan lingkungan

e. Pengembalian investasi jangka panjang

B. Saran

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah masih jauh dari

kata sempurna, maka kritik dan saran yang bersifat membangun kami

nantikan demi kesempurnaan makalah ini.


DAFTAR PUSTAKA

Asmiyati.(2018). Model Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Mutu


Sumber Daya di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Giriliyo I Wukirsari Imogiri
Bantul. Jurnal Pendidikan Madrasah. Vol 3, No 1

Saputra Indra, Firman, dan Ahmad Riska. (2022).Penerapan Desentralisasi Pendidikan


pada Manajemen Berbasis Sekolah dari Pola Lama (Sebelum Desentralisasi
Pendidikan) ke Pola Baru (Era Desentralisasi). Jurnal penelitian, pemikiran dan
pengabdian. Vol.10, No.2

Wahyuningrum. (2006). Penerapan Manajemen Berbasis Sekolahdan Desentralisasi


Pendidikan Pada Era Otonomi Daerah. Jurnal manajemen pendidikan. No.2

Anda mungkin juga menyukai