Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERAN MAHASISWA DALAM MENJAGA JATI


DIRI BANGSA DI ERA REFORMASI
Dosen Pengampu : Sussanti, S.H.,M.Si

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

DISUSUN OLEH :

NAMA : AULIA SAHIB

NIM : P211 23 104

KELAS : GIZI B

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TADULAKO
PALU, 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Makalah “Peran
Mahasiswa dalam Menjaga Jati Diri Bangsa di Era Reformasi” sebagaimana
mestinya dengan tepat waktu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan sehingga masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna
penyempurnaan penyusunan makalah berikutnya.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat memenuhi tugas mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Palu, 18 Desember 2023


Penyusun

AULIA SAHIB
P 21 123 104

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1

A. Latar belakang .........................................................................................1


B. Rumusan Masalah....................................................................................2
C. Tujuan ......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................3

A. Peran Mahasiswa dalam Menjaga Jati Diri Bangsa di Era Reformasi ....3

BAB III PENUTUP ...............................................................................................8

A. Kesimpulan ..............................................................................................8
B. Saran ........................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................9

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mahasiswa adalah generasi penerus bangsa yang diyakini mampu bersaing
dan mengharumkan nama bangsa, juga mampu menyatukan serta
menyampaikan pikiran dan hati nurani untuk memajukan bangsa.
Mahasiswa juga dianggap sebagai kaum intelektual atau kaum cendekiawan
oleh masyarakat. Gabungan antara kesadaran akan amanah dari rakyat
untuk Indonesia yang lebih baik dan kesempatan menjadi kaum
intelektuallah yang bisa menjadi kekuatan hebat untuk menjadikan
Indonesia hebat. Selain itu mahasiswa adalah aset yang sangat berharga.
Harapan tinggi suatu bangsa terhadap mahasiswa adalah menjadi generasi
penerus yang memiliki loyalitas tinggi terhadap kemajuan bangsa. terutama
dalam dunia pendidikan. Mahasiswa juga mempunyai peran penting dalam
menjaga jati diri bangsa di era reformasi. Mahasiswa memiliki peran
sebagai agen perubahan, pengontrol sosial, sumber kekuatan intelektual,
dan kekuatan moral. Sebagai agen perubahan, mahasiswa mempunyai
tanggung jawab untuk mendorong perubahan positif dalam masyarakat dan
pemerintahan. Sebagai operator sosial, mahasiswa harus berperan dalam
memastikan adanya kontrol sosial yang baik dalam masyarakat. Sebagai
sumber kekuatan intelektual, siswa mempunyai tugas untuk terus
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka, serta
menerapkannya untuk kemajuan bangsa. Terakhir, sebagai kekuatan moral,
siswa harus menjadi teladan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan
etika yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

1
B. Rumusan Masalah
- Bagaimana peran mahasiswa dalam menjaga jati diri bangsa di era
reformasi?

C. Tujuan
- Untuk mengetahui peran mahasiswa dalam menjaga jati diri bangsa di
era reformasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Peran Mahasiswa dalam Menjaga Jati Diri Bangsa di Era Reformasi

21 Mei 1998 menjadi titik awal kemerdekaan kedua bagi rakyat Indonesia.
Hari kemenangan atas perjuangan pelik rakyat demi menegakkan kembali
demokrasi, hak asasi, hingga perubahan tatanan kehidupan negeri. Tanpa
menampik peran aktor lainnya, mahasiswa merupakan motor utama yang
memegang peran signifikan dalam gerakan ini. Mahasiswa membawa
semangat intelek dalam menuntut keadilan yang telah lama hilang. Kini,
seperempat abad pergerakan itu berlalu. Meski demikian, masih banyak
ruang kosong dari janji reformasi yang belum terisi. Realisasi kehidupan
sejahtera nyatanya masih tersandung korupsi, kemiskinan, kriminalitas, dan
problem pelik multidimensi lain yang tak kunjung usai. Ruang kosong ini
seperti memanggil kembali gerakan mahasiswa.

Perkataan Bung karno “Beri aku sepuluh pemuda maka akan ku guncangkan
dunia”, yang menegaskan betapa pentingnya peran pemuda dalam kemajuan
bangsa dan negara. Baik buruknya suatu negara dilihat dari kualitas
pemudanya, karena generasi muda adalah penerus dan pewaris bangsa dan
negara. Dalam sejarah pergerakan dan perjuangan bangsa Indonesia,
pemuda selalu mempunyai peran yang sangat strategis di setiap peristiwa
penting yang terjadi. Ketika memperebutkan kemerdekaan dari penjajah
Belanda dan Jepang kala itu. Pemuda menjadi tulang punggung bagi setiap
pergerakan perubahan ketika masa tersebut tidak sesuai dengan keinginan
rakyat. Pemuda akan selalu menjadi People make history (orang yang
membuat sejarah) di setiap waktunya. Pemuda memang mempunyai posisi
strategis dan istimewa.

3
Di balik harapan, ada sekelebat tantangan yang tak mudah. Derasnya arus
globalisasi telah membawa transformasi besar dalam kehidupan kawula
muda, tak terkecuali mahasiswa. Bourjois kecil yang tercipta dari
kemanjaan zaman mulai memudarkan semangat juang yang semula bak
kobaran bola api. Lantas, masihkah bisa eksistensi mahasiswa dalam
perjuangan ini terselamatkan? Tentu bisa dan harus bisa.

Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai pedoman mahasiswa telah


merangkum setidaknya tiga pokok penting perjuangan yang dapat
digencarkan, yaitu :
1. Pertama, mahasiswa dapat berjuang lewat pendidikan dan pengajaran.
Melalui elemen ini, mahasiswa dibentuk untuk menjadi individu cerdas
dan berwawasan luas. Dengan pengetahuan yang luas, mahasiswa akan
mampu untuk memberikan kebermanfaatan yang lebih besar serta tidak
mudah untuk terjerumus ke jurang kesesatan.
2. Kedua, mahasiswa dapat berkontribusi lewat penelitian dan
pengembangan. Sebagai kaum intelek, mahasiswa sepatutnya mampu
menerapkan ilmunya untuk berinovasi sesuai bidang keilmuan yang
digeluti. Inovasi dan teknologi baru yang dikembangkan tak hanya akan
menjadi jalan pemecahan masalah yang telah lama dihadapi rakyat,
tetapi juga dapat menjadi parameter kemajuan bangsa.
3. Terakhir, apalah arti ilmu apabila tidak diterapkan untuk
kebermanfaatan rakyat. Mahasiswa sebagai pembawa napas perubahan
dapat berkontribusi lewat pengabdian masyarakat. Dengan melihat
langsung realitas yang terjadi, mahasiswa diharapkan mampu membuka
mata dan merasakan penderitaan rakyat. Kemudian, mahasiswa dapat
meramu penyelesaian masalah yang paling relevan untuk diterapkan.

Mahasiswa memiliki tempat tersendiri di lingkungan masyarakat, namun


bukan berarti memisahkan diri dari masyarakat. Oleh karena itu perlu
dirumuskan perihal peran, fungsi, dan posisi mahasiswa untuk menentukan
arah perjuangan dan kontribusi mahasiswa tersebut. Ada 4 (empat) peran
penting mahasiswa yang merupakan harapan dari masyarakan yakni peran

4
sebagai agent of change, social control, iron stock dan moral force. Peran
tersebut tentu saja untuk tidak diartikan sebagai peran berat ataupun disalah
artikan yang pada ujungnya masyarakan antipati dengan kegiatan yang
diselenggrakan oleh mahasiswa.

1. Agent of Change (Agen perubahan )


Kondisi bangsa saat ini jauh dari kondisi ideal, dimana banyak penyakit-
penyakit masyarakat yang menghinggapi tubuh bangsa ini, mulai dari
pejabat-pejabat atas hingga bawah, dan tentunya tertular pula kepada
banyak rakyatnya. Sudah seharusnya kita melakukan perubahan
terhadap hal ini. Alasan selanjutnya mengapa kita harus melakukan
perubahan adalah karena perubahan itu sendiri merupakan harga mutlak
dan pasti akan terjadi. Sudah jelas kenapa perubahan itu perlu dilakukan
dan kenapa mahasiswa harus menjadi garda terdepan dalam perubahan
tersebut, lantas dalam melakukan perubahan tersebut haruslah dibuat
metode yang tidak tergesa-gesa, dimulai dari ruang lingkup terkecil
yaitu diri sendiri, lalu menyebar terus hingga akhirnya sampai ke ruang
lingkup yang kita harapkan, yaitu bangsa ini. Sebagai agen perubahan,
mahasiswa bertindak bukan ibarat pahlawan yang datang ke sebuah
negeri lalu dengan gagahnya mengusir penjahat-penjahat dan dengan
gagah pula sang pahlawan pergi dari daerah tersebut diiringi tepuk
tangan penduduk setempat. Dalam artian kita tidak hanya menjadi
penggagas perubahan, melainkan menjadi objek atau pelaku dari
perubahan tersebut. Sadar atau tidak, telah banyak pembodohan dan
ketidakadilan yang dilakukan oleh pemimpin bangsa ini. Kita sebagai
mahasiswa seharusnya berpikir untuk mengembalikan dan mengubah
semua ini. Perubahan yang dimaksud tentu perubahan kearah yang
positif dan tidak menghilangkan jati diri kita sebagai mahasiswa dan
Bangsa Indonesia. Namun untuk mengubah sebuah system, hal utama
yang harus dirubah terlebih dahulu adalah diri sendiri.

5
2. Social Contral ( Kontol Sosial )
Mahasiswa menjadi panutan dalam masyarakat, berlandaskan dengan
pengetahuannya, dengan tingkat pendidikannya, norma-norma yang
berlaku disekitarnya, dan pola berfikirnya. Namun, kenyataan
dilapangan berbeda dari yang diharapkan, mahasiswa cenderung hanya
mndalami ilmu-ilmu teori di bangku perkuliahan dan sedikit sekali
diantaranya yang berkontak dengan masyarakat, walaupun ada sebagian
mahasiswa yang mulai melakukan pendekatan dengan masyarakat
melalui program-program pengabdian masyarakat. Sikap kritis dan pro
aktif untuk dimiliki oleh mahasiswa, jadi mahasiswa bukan hanya
sebagai pengamat dan penilai atas suatu aktifitas yang kemudian
disampaikan dengan pedas melalui orasi (demo) tapi partisipasi aktif
dengan masyarakat dan sampaikan temuan dan ide- ide perbaikan
dengan logis dan santun.

3. Iron Stock (Generasi Penerus yang Tangguh)


Mahasiswa dapat menjadi Iron Stock, yaitu mahasiswa diharapkan
menjadi manusia-manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan
akhlak mulia yang nantinya dapat menggantikan generasi-generasi
sebelumnya. Intinya mahasiswa itu merupakan aset, cadangan, harapan
bangsa untuk masa depan. Tak dapat dipungkiri bahwa seluruh
organisasi yang ada akan bersifat mengalir, yaitu ditandai dengan
pergantian kekuasaan dari golongan tua ke golongan muda, oleh karena
itu kaderisasi harus dilakukan terusmenerus. Dunia kampus dan
kemahasiswaannya merupakan momentum kaderisasi yang sangat
sayang bila tidak dimanfaatkan bagi mereka yang memiliki kesempatan.
Sejarah telah membuktikan bahwa di tangan generasi mudalah
perubahanperubahan besar terjadi, dari zaman nabi, kolonialisme,
hingga reformasi, pemudalah yang menjadi garda depan perubah
kondisi bangsa. Mahasiswa sebagai iron stock berarti mahasiswa
seorang calon pemimpin bangsa masa depan yang akan menggantikan
generasi yang telah ada, sehingga tidak cukup seorang mahasiswa hanya
belajar study saja namun pengalaman kepemimpinan juga harus dimiliki

6
sehingga ketika lulus nanti seorang mahasiswa akan memiliki
kemampuan memposisikan diri di dalam masyarakat.

4. Moral Force ( Suri Tauladan )


Mahasiswa dituntut untuk memiliki akhlak yang baik, karena
mahasiswa berperan sebagai teladan di tengah-tengah masyarakat.
Segala tingkah laku mahasiswa akan diamati dan dinilai oleh
masyarakat. Untuk itu mahasiswa harus pandai menempatkan diri dan
hidup berdampingan di tengahtengah masyarakat.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemuda merupakan suatu potensi bagi negara sebagai armada dalam
kemajuan bangsa. Peran pemuda sangat penting dalam mengisi
pembangunan dan mempertahankan kemerdekaan bangsa. Saat era
globalisasi seperti sekarang peran mahasiswa sangat berpengaruh
terhadap bangsa. Baik dalam lingkup ilmu pengetahuan, etika, para
mahasiswa yang akan merubah status suatu bangsa, karena mahasiswa
merupakan sosok insan akademis yang sedang menjalankan aktifitas
pendidikan yang terbilang tingkatannya yang paling tinggi. Generasi
muda harus mempunyai karakter yang kuat untuk membangun bangsa
dan negaranya, memiliki kepribadian tinggi, semangat nasionalisme,
berjiwa saing, mampu memahami pengetahuan dan teknologi guna
bersaing secara global. Pemuda juga perlu memperhatikan bahwa
mereka mempunyai fungsi sebagai Agent of change, social control, iron
stock, dan moral force sehingga fungsi tersebut dapat berguna bagi
masyarakat.

B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini bisa membuat para mahasiswa
paham betul perannya dalam menjaga jati diri bangsa di era reformasi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Cahyono H. (2019). Peran Mahasiswa di Masyarakat. Jurnal Pengabdian


Masyarakat Setiabudhi. 1(1). 2686-6315.

Najirah, C., Nugraha, D., & Saleh, M. (2021). Kegelisahan Mahasiswa Dengan
Kondisi Lapangan Kerja. Center of Knowledge: Jurnal Pendidikan Dan
Pengabdian Masyarakat, 41-47.

Ramadhani S H. (2023). “Eksistensi Mahasiswa dalam Menyambung Napas


Reformasi Bangsa”. Its news.
https://www.its.ac.id/news/2023/05/23/eksistensi-mahasiswa-dalam
menyambung-napas-reformasi-bangsa/
Susanti H. (2018). “Generasi Muda Masa Depan Bangsa”. Disperkimta.
https://disperkimta.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/generasi-
muda masa-depan-bangsa-38

Anda mungkin juga menyukai