Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmatnya-Nya dan
karunianya saya dapat menyelesaikan tugas mengenai “Peran mahasiswa dalam mewujudkan
Indonesia Maju” ini dengan sebaik mungkin. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah
kepada Nabi terakhir, penutup para Nabi sekaligus satu-satunya uswatun hasanah kita, Nabi
Muhammad SAW. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen
pengampu selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia.

Penulis menyadari, bahwa makalah yang penulis buat ini masih jauh dari kata sempurna
baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan
agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Akhir kata penulis sebagai penyusun berharap semoga dalam makalah ini para pembaca
dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan diharapkan kritik yang membangun dari para
pembaca

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tangerang Selatan, 3 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. ii


DAFTAR ISI .............................................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN.................................................................................................................. 1
BAB II..................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................... 3
1.1 Pengertian Mahasiswa ............................................................................................... 3
1.2 Peranan Mahasiswa................................................................................................... 4
1.3 Mahasiswa berperan sebagai Agent of Change ........................................................... 5
1.4 Peranan Pancasila sebagai Agent Of Change bagi Mahasiswa ..................................... 7
REFERENSI ............................................................................................................................ 9
PENUTUP ............................................................................................................................ 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap negara pasti memiliki tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai. Maka dari itu,
setiap komponen dari negara akan memaksimalkan diri dalam mewujudkan tujuan dan cita-
cita tersebut. Saat ini, Negara Indonesia memiliki tujuan dan cita-cita yakni mewujudkan
Indonesia Emas 2045. Cita-cita yang diharapkan akan tercapai saat Indonesia memperingati
kemerdekaannya yang ke-100 tahun ini memiliki ekspektasi dimana tahun tersebut menjadi
tahun negara Indonesia diakui menjadi negara yang maju, mampu bersaing dengan negara lain,
dan menyelesaikan permasalahan yang mendasar di Tanah Air, seperti korupsi, isu pendidikan,
kemiskinan, pengangguran, permasalahan remaja, dan lain sebagainya. Di tahun 2045,
Indonesia diperkirakan akan didominasi oleh generasi maju yang memiliki keahlian dalam
menguasai teknologi dan menjadi window of demography bagi Indonesia. Terwujudnya
Indonesia Emas. 2045 berpusat pada kualitas sumber daya manusianya, terutama pemuda,
remaja, dan pelajar.

Mahasiswa Indonesia sebagai pelajar tentunya dapat mengambil peran dalam


mewujudkan impian negara yakni salah satunya dengan mewujudkan inklusivitas. Iklusif
berarti "including everything or all types of people" atau melibatkan semua hal atau semua tipe
masyarakat dengan mendasarkan pada sikap positif, empati, dan toleran tanpa memandang latar
belakang, gender, maupun perbedaan lain. Sebagai generasi muda yang produktif tentunya
akan menjadi suatu modal bagi mahasiswa dalam ikut andil mewujudkan impian tersebut.
Mahasiswa dikenal sebagai Rising Generation yang identik dengan kata kreatif, inovatif, dan
aktif. Salah satu peran yang dapat diambil oleh mahasiswa dalam mewujudkan inklusivitas
(khususnya di bidang pendidikan) sebagai upaya menuju Indonesia Emas 2045 adalah melalui
peran aktif dan dukungan terhadap rencana transformasi pendidikan

Mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa, diharapkan mampu bersaing dengan


dan mengharumkan nama negara, sekaligus mampu menyatukan dan menularkan gagasan dan
kesadaran untuk membawa negara maju. Mahasiswa juga dianggap oleh masyarakat sebagai
kaum intelektual atau intelektual.

Perpaduan antara kesadaran akan tugas rakyat untuk Indonesia yang lebih baik dan
kemampuan menjadi intelektual dapat menjadi penggerak yang hebat untuk membantu
Indonesia menjadi besar. Selain itu, mahasiswa juga merupakan aset yang sangat berharga.

1
Harapan besar suatu bangsa terhadap mahasiswa adalah menjadi generasi penerus bangsa yang
loyal terhadap kemajuan negara. khususnya dalam dunia Pendidikan.

Sudah bukan saatnya lagi mahasiswa hanya sekedar menjadi aktor atau penonton yang
pasif terhadap perubahan sosial yang sedang dan akan terjadi, mahasiswa harus mewarnai
perubahan tersebut dengan warna masyarakat yang mereka tuju. Perubahan ini, khususnya,
menuju keadilan dan kemakmuran. Mahasiswa harus menjadi agen pemberdayaan pasca
perubahan, yang berperan dalam pembangunan suatu negara secara material dan immaterial,
yang kemudian ditunjang dengan fungsi mahasiswa sebagai berikut, yaitu kontrol sosial,
kontrol budaya, kontrol masyarakat, dan kontrol individu.

Maka komplekslah peran mahasiswa itu sebagai pembelajar sekaligus pemberdaya


yang ditopang dalam tiga peran: agent of change, social control, dan iron stock. Hingga suatu
saat nanti, mahasiswa memang benar-benar mampu memberikan kontribusi yang jelas kepada
masyarakat serta mampu membangun kemajuan dan kemakmuran bangsa dan negara Indonesia
tercinta. Kontribusi mahasiswa kepada bangsa pun banyak sekali bentuknya. Prestasi akademik
dan non-akademik akan lebih bermakna bagi masyarakat Indonesia. Seperti prestasi di ajang
internasional yang membanggakan bangsa, atau juga peran-peran lain yang langsung berefek
pada perbaikan masyarakat. Hanya perlu mengarahkan mahasiswa saja untuk menyalurkan
kepedulian mereka dalam jalur yang benar. Maka kemudian kita akan menyaksikan bahwa
bangsa ini melangkah nyata menuju puncak kejayaannya, dengan mahasiswa sebagai
penggeraknya.

Irman Gusman, S.E., M.B.A., Dalam paparannya terkait “Peran Mahasiswa dalam
Pembangunan Bangsa di Era Globalisasi”, ia mengungkapkan bahwa mahasiswa sebagai kaum
terdidik mempunyai tugas menjadi motor perbaikan dan kemajuan bangsa. “Mahasiswa adalah
calon pemimpin masa depan yang diharapkan dapat membawa Indonesia maju bermartabat,”
ungkapnya.

Memasuki era globalisasi, sumber daya manusia Indonesia harus terus ditingkatkan.
ASEAN Economic Community (AEC) yang mulai berlaku pada 2015 mau tidak mau membuat
Indonesia harus siap bersaing. Apabila kualitas SDM tidak ditingkatkan, Indonesia akan gagal
bersaing dengan sesama negara ASEAN. Sumber daya alam serta potensi pasar yang dimiliki
Indonesia akan dimanfaatkan oleh negara lain apabila SDM Indonesia tidak dapat bersaing.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Mahasiswa

Secara garis etimologis, mahasiswa merupakan gabungan dua kata yakni “maha” yang
artinya yang paling besar, dan “siswa” merupakan seseorang yang sedang belajar. Mahasiswa
merupakan generasi penerus bangsa dan berperan penting dalam membangun Indonesia maju.
Mahasiswa memiliki potensi dan peluang untuk berkontribusi terhadap pembangunan
Indonesia dalam berbagai aspek, seperti pendidikan, ekonomi, masyarakat dan politik.

Mahasiswa juga dianggap oleh masyarakat sebagai kaum intelektual atau intelektual.
Oleh karena itu, mahasiswa harus mempunyai semangat dan hati nurani untuk berkontribusi
pada negara. Mahasiswa juga harus menjadi agen pemberdayaan mengikuti perubahan-
perubahan yang berperan dalam pembangunan suatu bangsa secara material dan non-material,
yang kemudian ditunjang dengan prestasi akademik dan non-akademik yang akan lebih
bermakna bagi masyarakat Indonesia.

Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang Perguruan Tinggi. Pengertian mahasiswa
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mahasiswa adalah siswa yang belajar pada
Perguruan Tinggi (Depdiknas, 2012).1 Mahasiswa mempunyai peranan penting dalam
mencapai cita-cita pembangunan nasional, sedangkan perguruan tinggi merupakan lembaga
pendidikan dimana secara resmi diberi tugas dan tanggung jawab menyiapkan mahasiswa
sesuai sasaran Perguruan Tinggi. Cita-cita perguruan tinggi dapat tercapai jika Tri Dharma
perguruan tinggi dapat terwujud yaitu mampu menyelenggarakan pendidikan, melakukan
penelitian dan melakukan pengabdian kepada masyarakat,

Mahasiswa adalah seseorang yang sedang dalam proses menimba ilmu ataupun belajar
dan terdaftar sedang menjalani pendidikan pada salah satu bentuk perguruan tinggi yang terdiri
dari akademik, politeknik,sekolah tinggi, institut dan universitas (Hartaji, 2012). 2
Dalam Kamus Bahasa Indonesia (KBBI), Menurut (Siswoyo, 2013)3 mahasiswa dapat
didefinisikan sebagai individu yang sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi, baik
negeri maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi. Mahasiswa
dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam berpikir dan kerencanaan
dalam bertindak. Berpikir kritis dan bertindak dengan cepat dan tepat merupakan sifat yang

1
Depdiknas. (2012). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Penerbit: Gramedia Pustaka Utama.
2
Hartaji, D. A. (2012). Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa yang Berkuliah Dengan jurusan pilihan orang
tua. Fakultas Psikolog Universitas Gunadarma
3
Siswoyo, D. d. (2013). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press

3
cenderung melekat pada diri setiap mahasiswa, yang merupakan prinsip yang saling
melengkapi.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa pelajar
adalah orang-orang yang sedang mengikuti program pendidikan tinggi pada suatu universitas
atau perguruan tinggi.
Engle dan Tinto (2008) mengungkapkan dalam laporan mereka bahwa hampir lima juta
mahasiswa generasi pertama telah terdaftar di institusi pendidikan tinggi selama dekade
sebelumnya. Untuk mempersiapkan populasi mahasiswa agar sukses, universitas-universitas
di seluruh negeri telah memfokuskan upaya mereka untuk memberikan dukungan akademis
dan sosial melalui penerapan program-program baru. Salah satu strategi tersebut, program
jembatan, mempersiapkan individu untuk pengalaman kuliah dan efektif dalam mendaftar
(Ghazzawi & Jagannathan, 2011) dan mempertahankan siswa generasi pertama (Cabrera,
Miner, & Milem, 2013). Bermula pada tahun 1964, program TRIO berhasil memfasilitasi
pengalaman mahasiswa generasi pertama dengan menawarkan bantuan dalam menavigasi
aspek administrasi perguruan tinggi dan memberikan dukungan akademik (Graham, 2011).
Tinto (2009) mengidentifikasi empat faktor utama yang berkontribusi terhadap
keberhasilan siswa yang berhubungan dengan mengintegrasikan siswa sepenuhnya ke dalam
lingkungan perguruan tinggi: dukungan, harapan, umpan balik, dan keterlibatan. Penelitiannya
menunjukkan bahwa siswa mendapat manfaat dari akses terhadap sumber daya kampus,
pembelajaran kolaboratif, dan guru yang memiliki harapan dan metode yang jelas untuk
melacak.4
1.2 Peranan Mahasiswa

Mahasiswa sebagai agen perubahan sosial selalu dituntut untuk menunjukkan


peranannya dalam kehidupan nyata. Menurut Siallagan (2011)5, ada tiga peranan penting dan
mendasar bagi mahasiswa yaitu: intelektual, moral, sosial.

a. Peran intelektual

Mahasiswa sebagai orang yang intelek, jenius, dan jeli harus bisa menjalankan hidupnya secara
proporsional, sebagai seorang mahasiswa, anak, serta harapan masyarakat.

b. Peran moral

Mahasiswa sebagai seorang yang hidup di kampus yang dikenal bebas berekpresi, beraksi,
berdiskusi, berspekulasi dan berorasi, harus bisa menunjukkan perilaku yang bermoral dalam
setiap tindak tanduknya tanpa terkontaminasi dan terpengaruh oleh kondisi lingkungan.

4
Peralta, Karie Jo and Monica Klonowski. "Examining Conceptual and Operational Definitions of "First-
Generation College Student" in Research on Retention." Journal of College Student Development, vol. 58
no. 4, 2017, p. 630-636. Project MUSE, https://doi.org/10.1353/csd.2017.0048.
5
Siallagan, D. (2011). Fungsi dan Peranan Mahasiswa. Bengkulu: UNIB

4
c. Peran sosial

Mahasiswa sebagai seorang yang membawa perubahan harus selalu bersinergi, berpikir kritis
dan bertindak konkret yang terbingkai dengan kerelaan dan keikhlasan untuk menjadi pelopor,
penyampai aspirasi dan pelayan masyarakat.

1.3 Mahasiswa berperan sebagai Agent of Change

Mahasiswa merupakan sekelompok masyarakat berpendidikan tinggi yang memiliki


keterampilan di berbagai bidang keilmuan sehingga menjadi salah satu penggerak sosial yang
mempengaruhi perubahan. Perubahan tersebut mungkin bergantung pada masyarakat untuk
membantu menyelesaikan berbagai permasalahan yang mereka hadapi saat ini. Sebagai agen
perubahan, mahasiswa mempunyai peran penting dalam memperjuangkan peningkatan sektor
perekonomian dan kehidupan masyarakat.

Tidak dapat dipungkiri bahwa masyarakat kelas bawah umumnya masih belum tersentuh oleh
sektor pendidikan. Kemiskinan menghadapkan mereka pada banyak permasalahan sosial
lainnya seperti pemerasan, kekerasan, kurangnya perhatian orang tua terhadap anak sehingga
menyebabkan mereka terjerumus ke dalam pergaulan bebas, narkoba dan kriminalitas.
Perubahan nyata harus berkontribusi terhadap pembangunan bangsa Khususnya mahasiswa
yang mempunyai pekerjaan akademis dan penelitian serta mempunyai peranan penting dalam
pengabdian kepada masyarakat, semua perlu bersinergi agar mahasiswa dapat mengaplikasikan
ilmu yang telah dipelajarinya, seperti penelitian ke dalam lingkungan masyarakat. Tentu saja
hal ini memudahkan untuk memperbaiki permasalahan yang ada di masyarakat. Tidak hanya
penelitian serupa, mahasiswa juga dapat berpartisipasi langsung dalam permasalahan tersebut
dalam bentuk sistem magang atau program lainnya.

Masa depan Indonesia ditentukan oleh generasi muda Indonesia saat ini. Salah satunya
adalah mahasiswa, walaupun memiliki latar belakang keilmuan yang berbeda-beda, namun hal
tersebut tidak menjadi hambatan bagi kemajuan Indonesia. Dalam sejarah Indonesia,
mahasiswa memegang tonggak penting dalam perjuangan nasional. Dengan keikutsertaannya
dalam beberapa peristiwa penting di Indonesia antara lain Proklamasi, Sumpah Pemuda, Hari
Pahlawan dan masih banyak perjuangan lainnya. Dan itu semua dipimpin oleh mahasiswa
sebagai pionir.6
Mahasiswa sebagai aktor intelektual telah diamanahi dalam Undang-Undang Dasar
1945 untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Presiden
pertama Indonesia Soekarno menggaungkan "Beri aku sepuluh pemuda, maka akan aku

6
Persepsi dan Praktik Toleransi Beragama di Kalangan Mahasiswa Muslim dan Non-Muslim. (2022). (n.p.):
Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

5
guncangkan dunia" inilah founding fathers words yang menegaskan betapa pentingnya
mahasiswa ataupun pemuda dalam memajukan negara. Baik buruknya suatu negara tergantung
pada kualitas dan integritas para mahasiswa sebagai pendukung perjuangan kemajuan bangsa
Indonesia. Berdasarkan pengetahuannya di berbagai bidang, upaya dan segala inovasi pun
tercipta. Mahasisiswa diberi tiga peran: Agent of Change, Agent of Social Control, dan Iron
Stock. Sebagai agen perubahan, mahasiswa tidak boleh bertindak sembarangan atau menjadi
pahlawan. Sebaliknya, mereka berpartisipasi dalam proses sebagai pemikir/pemrakarsa
perubahan dalam masyarakat. Perubahan yang diharapkan adalah perubahan yang positif.
Agen perubahan adalah agen perubahan yang memimpin masyarakat untuk mengubah
sistem sosial. Cara mempengaruhi masyarakat melalui suatu sistem yang teratur dan terencana
disebut dengan rekayasa sosial atau sering disebut perencanaan sosial
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa mempunyai peran penting, terutama
sebagai agen perubahan atau agent of change.Peran dan partisipasi mahasiswa sebagai agen
perubahan juga penting karena mahasiswa merupakan bagian dari masyarakat dan diharapkan
mempunyai nilai-nilai luhur dan cita-cita, sehingga yang dilakukannya hanya untuk
kepentingan dirinya sendiri, sehingga peran kemampuan masyarakat. populasi siswa untuk
membawa perubahan dapat dilihat pada perubahan yang dilakukan siswa di lingkungannya.
lebih luas atau dengan kata lain kedudukan mahasiswa dalam masyarakat. Sebagai agen
perubahan, mahasiswa harus mampu mengembangkan inovasi yang bermanfaat bagi
masyarakat sekitar.
Dengan demikian, mahasiswa terlebih dahulu menjadi agen perubahan sendiri,
sehingga kemudian dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat yang lebih luas.Visi
mahasiswa sebagai agen perubahan adalah mereka merupakan suara masyarakat terhadap
pemerintah, sehingga peran mahasiswa dalam masyarakat sangat penting dalam mengontrol
jalannya pemerintahan agar keputusan dan peraturan yang diambil tidak melanggar kebijakan.
aturan. Nilai Pancasila, selain keputusan dan peraturan pemerintah, juga harus memenuhi
kebutuhan masyarakat. Suara mahasiswa juga merupakan suara masyarakat nasional yang
harus didengarkan oleh pemerintah negara bagian, karena mahasiswa adalah bagian dari
komunitas nasional terpelajar, mempunyai visi yang luas dan keterwakilan semua lapisan
masyarakat. memajukan bangsa sesuai ideologi. Sebagai agen perubahan, mahasiswa
diharapkan dapat mengembangkan inovasi kreatif yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Bagi diri sendiri, manfaat menjadi agen perubahan adalah menjadikan diri menjadi lebih baik,
terutama dengan menghargai kualitas keimanan dan hubungan sosial. Mahasiswa pada awalnya
dapat berperan sebagai agen perubahan sendiri dan kemudian memperkenalkannya ke dalam
kehidupan masyarakat secara keseluruhan.7
Oleh karena itu, kami berharap mahasiswa mampu menjalankan perannya sebagai agen
perubahan saat ini dan di masa depan Karena mahasiswa mewakili warisan penting masa
depan negara sebagai generasi terpelajar dan berpikiran kritis.

7
STUDENT PERSPECTIVE AS AGENT OF CHANGE THROUGH EDUCATION Rofia Abada1 , Soumia
Bentahar2 , Henny Ramdaniar3 1Lecturer at the Abdelhafid Boussouf Mila University Center. Laboratory
cities and health, Faculty of Architecture and Urban Planning University Boubnider, Constantine 3,
Algeria.

6
1.4 Peranan Pancasila sebagai Agent Of Change bagi Mahasiswa

Mahasiswa adalah sebutan bagi seseorang yang secara administratif terdaftar sebagai
mahasiswa pada suatu lembaga pendidikan tinggi, baik akademi, universitas, atau institut.
Mahasiswa, berasal dari kata maha yang berarti paling dan mahasiswa yang berarti mahasiswa,
yang secara luas berarti kelompok dengan tingkat pendidikan tertinggi, yang tidak hanya wajib
belajar di universitas tetapi juga mengemban tugas besar sebagai agen perubahan. atau agen
perubahan. Sebagai agen perubahan, mahasiswa mempunyai tanggung jawab untuk memimpin
masyarakat ke arah yang lebih baik melalui pendidikan, pengetahuan dan visi yang luas. Tentu
saja syarat memiliki akhlak yang baik sebagai orang terpelajar merupakan bagian dari proses
pembinaan. Berikut beberapa peran mahasiswa yang diharapkan menjadi hasil dari proses
pendidikan tinggi:

1.Mahasiswa diharapkan dapat menyampaikan pesan moral yang baik. masyarakat, menjaga
budaya luhur bangsa seperti kejujuran, keadilan, gotong royong, integritas dan kepedulian yang
tinggi

2.Mahasiswa dalam kehidupan bermasyarakat diharapkan dapat berperan dalam masyarakat,


dimana keberadaannya dapat membawa kebaikan dan manfaat bagi orang disekitarnya.

3.Mahasiswa sebagai anggota masyarakat intelektual harus menyadari sepenuhnya perannya


dalam menyumbangkan ilmu pengetahuan bagi perubahan positif di masyarakat. Dalam
menjaga peranannya tersebut mahasiswa perlu memiliki pedoman dan cara pandang yang benar
akan diri dan peranannya dalam konteks berbangsa dan bernegara.

Bagaimana tidak, derasnya arus informasi dan pengaruh dari berbagai aspek yang
menghantam dari segala arah menjadikan mahasiswa sebagai sasaran paling strategis. Jiwa
muda yang butuh tantangan, proses pencarian identitas, dan hasrat pemenuhan eksistensi diri
menjadikan mahasiswa terbentuk menjadi jiwa pencari. Apabila tidak diperkuat dengan
benteng yang kuat yaitu nilai-nilai pancasila maka sangat dimungkinkan masa pencarian
tersebut melabuhkan mahasiswa pada tempat yang salah.

Tidak kurang banyaknya paham liar dan merongrong nilai luhur pancasila dan budaya
bangsa yang berkembang pesat di sekitar kita saat ini. Disadari atau tidak, sebagian besar dari
mereka sudah tidak selaras lagi dengan nilai-nilai Pancasila. Menurunnya rasa hormat dan
toleransi terhadap ajaran agama lain, runtuhnya rasa hormat terhadap keberagaman suku dan

7
budaya bangsa hendaknya diperkaya dan tidak menjadi sumber permasalahan akibat
perbedaan, termasuk melemahnya semangat gotong royong, termasuk melemahnya semangat
gotong royong. melemahnya semangat gotong royong. tak terhitung banyaknya tindakan
hasutan yang bertujuan untuk menghancurkan bangsa kita, sehingga menurunkan harga diri
bangsa.

Mahasiswa pada khususnya memerlukan Pancasila sebagai pedoman pandang,


pedoman dan ideologi karena mereka adalah pewaris bangsa. Bangsa ini akan kuat apabila
penerusnya mewariskan dan terus mengedepankan nilai-nilai luhur bangsa dalam Pancasila.
Memahami dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari dapat menjadikan mereka
individu yang luar biasa. Generasi penerus yang dikaruniai keunggulan dan karakter yang
tinggi akan membawa negeri ini menuju kejayaan. Pancasila sebagai pemimpin gerakan
pendidikan sudah sempurna, tidak diperlukan lagi. mencari ideologi lain yang belum tentu
sesuai dengan ciri khas masyarakat kita, yang berbeda-beda namun tetap satu.

8
REFERENSI
Depdiknas. (2012). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Penerbit: Gramedia
Pustaka Utama.

Hartaji, D. A. (2012). Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa yang Berkuliah Dengan


jurusan pilihan orang tua. Fakultas Psikolog Universitas Gunadarma

Siswoyo, D. d. (2013). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press

Peralta, Karie Jo and Monica Klonowski. "Examining Conceptual and Operational


Definitions of "First-Generation College Student" in Research on Retention." Journal of
College Student Development, vol. 58 no. 4, 2017, p. 630-636. Project MUSE,
https://doi.org/10.1353/csd.2017.0048.

Siallagan, D. (2011). Fungsi dan Peranan Mahasiswa. Bengkulu: UNIB

Persepsi dan Praktik Toleransi Beragama di Kalangan Mahasiswa Muslim dan Non-
Muslim. (2022). (n.p.): Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

STUDENT PERSPECTIVE AS AGENT OF CHANGE THROUGH EDUCATION


Rofia Abada1 , Soumia Bentahar2 , Henny Ramdaniar3 1Lecturer at the Abdelhafid Boussouf
Mila University Center. Laboratory cities and health, Faculty of Architecture and Urban
Planning University Boubnider, Constantine 3, Algeria.

https://lppm.mercubuana-yogya.ac.id/wpcontent/uploads/2015/03/PROKRASTINASI-
AKADEMIK-DALAM-PENYELESAIAN-SKRIPSI.pdf (Diakses pada 3 November)

https://www.ui.ac.id/peran-mahasiswa-dalam-pembangunan-bangsa/ (Diakses pada 3


November 2023)

https://jurnal.ulb.ac.id/index.php/eduscience/article/download/4717/3529 (Diakses
pada 3 November 2023)

9
PENUTUP
Mahasiswa sebagai agen of change mempunyai artian bahwa mahasiswa mempunyai
peran penting dalam sebuah perubahan tanpa melihat lapisan masyarakat atau status ekonomi,
perubahan yang di maksud yaitu mahasiswa agen perubahan, penjaga nilai, penerus bangsa,
kekuatan moral dan sosial kontrol. Selanjutnya peran pendidikan kewarganegaraan dalam
membentuk mahasiswa sebagai agen of change melalui beberapa tahap yaitu: melalui kognitif,
afektif, dan psikomotorik yang ditanamkan melalui pendidikan kewarganegaraan.

10

Anda mungkin juga menyukai