Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERAN MAHASISWA DALAM MEWUJUDKAN INDONESIA MAJU


Disusun guna memehuni tuas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Neneng Juwita, M.Pd.

Disusun Oleh :
Oktrina Sutji Wulandari (050596368)

PROGRAM STUDI ILKOM, FAKULTAS HUKUM ILMU SOSIAL DAN


ILMU POLITIK, UNIVERSITAS TERBUKA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul "Peran Mahasiswa dalam Mewujudkan Indonesia Maju". Shalawat serta salam
senantiasa tercurahkan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW, sebagai tuntunan hidup
bagi umat Islam.

Makalah ini disusun sebagai bentuk apresiasi dan dedikasi saya, mahasiswa yang
merasakan tanggung jawab dan peran besar dalam pembangunan bangsa. Saya menyadari
bahwa masa depan Indonesia yang maju dan berdaya saing ditentukan oleh peran aktif
mahasiswa dalam berbagai aspek kehidupan.

Dalam menyusun makalah ini, saya berusaha menggali, menyajikan, dan menganalisis
informasi terkini seoptimal mungkin. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah
ini adalah untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang bagaimana peran
mahasiswa dapat menjadi katalisator pembangunan dalam konteks kemajuan Indonesia.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat menjadi bahan referensi yang bermanfaat dan
mampu menginspirasi peran mahasiswa sebagai agen perubahan yang signifikan dalam
mewujudkan cita-cita luhur bangsa.

Tangerang 10 November 2023

Oktrina Sutji Wulandari

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................. 1
1.2 Tujuan Penulisan Makalah.................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................2
2.1...............................................................................Pendidikan Sebagai Landasan 2
2.2....................................................................................Pengembangan Soft Skills 4
2.3.........................................................................................Inovasi dan Kreativitas 5
2.4......................................................................................................Kewirausahaan 6
2.5..............................................................................................Kritik dan Advokasi 8
2.6.....................................................................................Tantangan dan Hambatan 8
BAB III PENUTUP..........................................................................................................10
3.1 Kesimpulan......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan kekayaan sumber daya alam dan
keanekaragaman budaya yang melimpah, memiliki potensi besar untuk menjadi
negara maju. Namun, untuk mewujudkan visi tersebut, diperlukan peran aktif dari
berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa sebagai agen perubahan yang
dinamis dan kreatif. Mahasiswa merupakan kelompok sosial yang memiliki peran
strategis dalam memajukan bangsa, baik melalui kontribusi dalam bidang akademis,
pengembangan potensi diri, maupun partisipasi aktif dalam pembangunan nasional.
Sebagai agen perubahan, mahasiswa memiliki tanggung jawab untuk turut
serta dalam merumuskan solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi oleh bangsa
ini, seperti ketidaksetaraan, kemiskinan, ketidakmerataan pembangunan, dan
tantangan lingkungan. Dengan memiliki akses kepada pengetahuan dan teknologi
terkini, mahasiswa dapat berperan sebagai katalisator perubahan dalam mewujudkan
Indonesia maju.
Melalui peran aktif dalam organisasi kemahasiswaan, kegiatan
ekstrakurikuler, dan proyek-proyek kemanusiaan, mahasiswa dapat mengembangkan
keterampilan kepemimpinan, kerjasama tim, dan kepekaan sosial. Semua ini
merupakan landasan yang penting bagi mahasiswa untuk menjadi pemimpin masa
depan yang berintegritas dan bertanggung jawab.

1.2 Tujuan Penulisan Makalah


Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menggali dan menguraikan peran
mahasiswa sebagai agen perubahan yang krusial dalam mewujudkan Indonesia maju.
Makalah ini akan membahas bagaimana mahasiswa, melalui pendidikan tinggi, dapat
menjadi kekuatan penggerak pembangunan nasional dengan mengembangkan
keterampilan, inovasi, dan kreativitas mereka. Selain itu, penulisan ini bertujuan
untuk menyoroti kontribusi mahasiswa dalam pemberdayaan masyarakat, pelestarian
lingkungan, serta kritik dan advokasi terhadap isu-isu sosial dan politik.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pendidikan Sebagai Landasan


Pendidikan tinggi memainkan peran kunci dalam pengembangan sumber daya
manusia dan memiliki dampak positif yang signifikan pada berbagai aspek
pembangunan masyarakat dan negara. Berikut adalah beberapa poin yang
menjelaskan peran penting pendidikan tinggi dalam pengembangan sumber daya
manusia:
a. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia.
Pendidikan tinggi memberikan akses kepada individu untuk memperoleh
pengetahuan mendalam di berbagai disiplin ilmu. Ini mencakup penguasaan
keterampilan kritis, analitis, dan pemecahan masalah yang diperlukan untuk
mengatasi tantangan kompleks dalam dunia kerja.
b. Inovasi dan Pengembangan Teknologi.
Perguruan tinggi adalah tempat di mana riset dan pengembangan inovatif
dilakukan. Lulusan perguruan tinggi seringkali menjadi penggerak utama dalam
menghasilkan ide-ide baru, teknologi canggih, dan inovasi yang membantu
meningkatkan daya saing suatu bangsa.
c. Peningkatan Daya Saing Global.
Tingkat pendidikan yang tinggi pada tingkat perguruan tinggi membekali
masyarakat dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk bersaing
di pasar global. Lulusan perguruan tinggi yang terampil dapat memberikan
kontribusi nyata dalam menciptakan produk dan layanan yang berkualitas,
menjadikan negara lebih bersaing di tingkat internasional.
d. Penyediaan Tenaga Kerja yang Berkualitas.
Lulusan perguruan tinggi memiliki keterampilan dan keahlian yang sesuai dengan
kebutuhan pasar kerja yang semakin kompleks. Mereka dapat mengisi peran kunci
dalam berbagai sektor, termasuk industri, teknologi, pelayanan, dan lainnya,
sehingga memenuhi kebutuhan perusahaan dan organisasi.
e. Peningkatan Produktivitas dan Pertumbuhan Ekonomi.

2
Pendidikan tinggi memberikan dasar yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi suatu
negara. Dengan adanya sumber daya manusia yang terdidik, produktivitas kerja
meningkat, inovasi ditingkatkan, dan investasi dalam sektor-sektor strategis
mendukung pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
f. Pemberdayaan Individu dan Masyarakat.
Pendidikan tinggi tidak hanya meningkatkan kemampuan individu secara
profesional, tetapi juga memberdayakan mereka secara sosial dan kultural. Ini
menciptakan masyarakat yang lebih terdidik, kritis, dan berpartisipasi dalam
pembangunan negara.

Terdapat beberapa aspek yang dapat dicakup untuk memperkuat kontribusi


mahasiswa. Pertama, mahasiswa dapat meningkatkan mutu pendidikan dengan
menjadi peserta aktif dalam proses pembelajaran, melibatkan diri dalam diskusi,
proyek kelompok, dan berbagai kegiatan kelas lainnya. Selanjutnya, sebagai agen
perubahan, mahasiswa memiliki tanggung jawab memberikan kritik konstruktif
terhadap sistem pendidikan, termasuk memberikan masukan terkait perbaikan
kurikulum, metode pengajaran, dan sistem evaluasi.
Selain itu, mahasiswa dapat berperan dalam penyelenggaraan kegiatan akademis
seperti seminar, workshop, atau kegiatan lain yang dapat meningkatkan pemahaman
dan keterampilan sesama mahasiswa, dengan bekerja sama dengan dosen dan pihak
administrasi. Kontribusi mahasiswa juga dapat terlihat melalui partisipasi aktif dalam
penelitian yang fokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan melalui
pengembangan inovasi dalam metode pengajaran atau materi pembelajaran.
Dalam hal pemberdayaan sesama mahasiswa, yang memiliki pemahaman
mendalam pada suatu mata pelajaran dapat berperan sebagai mentor atau tutor,
membentuk kelompok studi, atau menyelenggarakan program bimbingan akademis.
Memberikan feedback konstruktif kepada dosen mengenai pengalaman belajar juga
merupakan peran mahasiswa yang krusial.
Pentingnya pengembangan keterampilan soft skills seperti kemampuan
komunikasi, kepemimpinan, dan kerjasama juga dapat menjadi kontribusi mahasiswa
dalam meningkatkan mutu pendidikan. Mahasiswa dapat mengajukan inisiatif atau
mengikuti program pengembangan diri di luar kurikulum akademis. Kolaborasi
dengan industri juga menjadi hal penting, di mana mahasiswa dapat berperan

3
membentuk jembatan antara dunia akademis dan industri melalui kegiatan yang
melibatkan praktisi industri sebagai pembicara atau mentor.
Dengan menggali dan menerapkan teknologi terkini, mahasiswa dapat mendukung
peningkatan pembelajaran, bahkan menciptakan solusi atau platform yang dapat
meningkatkan efektivitas pembelajaran. Terakhir, mahasiswa dapat mengusulkan atau
ikut serta dalam pengembangan program pembelajaran yang fokus pada
pengembangan keterampilan praktis yang relevan dengan dunia kerja. Dengan
mengintegrasikan peran mahasiswa dalam aspek-aspek di atas, diharapkan kontribusi
mereka akan membawa dampak positif terhadap peningkatan mutu pendidikan di
Indonesia.

2.2 Pengembangan Soft Skills


Pengembangan soft skills, terutama di kalangan mahasiswa, sangat penting
karena mereka tidak hanya menjadi calon profesional di masa depan, tetapi juga agen
perubahan dalam masyarakat. Soft skills mencakup berbagai keterampilan non-teknis
yang melibatkan aspek interpersonal, komunikasi, kepemimpinan, kolaborasi, dan
problem-solving. Berikut adalah beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam
pengembangan soft skills mahasiswa:
a. Kepemimpinan
 Bergabung dalam organisasi mahasiswa atau kelompok proyek dapat
memberikan mahasiswa kesempatan untuk mengembangkan keterampilan
kepemimpinan. Memimpin tim, mengelola proyek, dan membuat keputusan
strategis adalah pengalaman yang sangat berharga.
 Program pelatihan kepemimpinan, seperti lokakarya atau seminar, dapat
membantu mahasiswa memahami prinsip-prinsip kepemimpinan dan
menciptakan lingkungan di mana mereka dapat mengasah keterampilan ini.
b. Komunikasi
 Berpartisipasi aktif dalam diskusi kelas, presentasi, atau seminar adalah cara
efektif untuk meningkatkan keterampilan komunikasi lisan. Ini membantu
mahasiswa menjadi lebih percaya diri dalam berbicara di depan umum.
 Menulis artikel, blog, atau berkontribusi dalam penerbitan mahasiswa dapat
membantu meningkatkan keterampilan komunikasi tertulis.
c. Keterampilan Interpersonal

4
 Berpartisipasi dalam proyek tim atau tim studi memungkinkan mahasiswa
berinteraksi dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda,
mengembangkan toleransi, dan meningkatkan keterampilan kolaborasi.

 Kesadaran terhadap perasaan dan perspektif orang lain adalah elemen kunci
dari keterampilan interpersonal. Pelatihan atau kegiatan yang menekankan
empati dapat membantu mahasiswa mengembangkan pemahaman yang lebih
baik terhadap orang lain.
d. Peran Organisasi Mahasiswa
 Organisasi mahasiswa seringkali menawarkan peluang untuk mengembangkan
diri melalui pelatihan, kegiatan sosial, dan proyek-proyek kemanusiaan.
 Program mentorship di antara mahasiswa atau dengan alumni dapat
memberikan panduan dan dukungan dalam pengembangan soft skills.
e. Proyek Sosial dan Kemanusiaan
 Terlibat dalam proyek-proyek sosial atau kemanusiaan memberikan
pengalaman langsung dalam berinteraksi dengan masyarakat, mengasah
empati, dan memperkuat keterampilan pemecahan masalah.
 Mengambil bagian dalam magang atau kegiatan relawan memberikan
kesempatan untuk menggabungkan teori dengan praktik, sambil membangun
keterampilan interaksi dan kepemimpinan.

2.3 Inovasi dan Kreativitas


Inovasi dan kreativitas memainkan peran penting dalam kemajuan teknologi
dan perkembangan masyarakat. Mahasiswa memiliki peran yang sangat vital dalam
mendorong inovasi dan kreativitas, terutama di bidang penelitian dan pengembangan
teknologi. Berikut adalah beberapa aspek yang menyoroti peran mahasiswa sebagai
sumber inovasi dan kreativitas, serta kolaborasi dengan industri dan pemerintah:
Mahasiswa seringkali membawa perspektif baru dan pemikiran segar ke dunia
akademis dan industri. Mereka dapat melihat masalah dari sudut pandang yang
berbeda dan mengusulkan solusi inovatif. Selain itu, energi dan antusiasme yang
tinggi dimiliki oleh mahasiswa dapat diarahkan ke proyek-proyek inovatif,
menghasilkan ide-ide kreatif yang mendukung perkembangan teknologi.
Dalam konteks penelitian dan pengembangan teknologi, mahasiswa dapat
terlibat dalam penelitian inovatif di berbagai bidang. Mereka membantu
5
mengidentifikasi masalah, mengembangkan hipotesis, dan menemukan solusi baru.
Kontribusi mahasiswa tidak hanya terbatas pada penelitian, tetapi juga pada
pengembangan teknologi baru atau peningkatan teknologi yang sudah ada, baik
melalui proyek-proyek mandiri maupun dalam kerangka penelitian di bawah
bimbingan dosen.

Kolaborasi antara mahasiswa, industri, dan pemerintah menjadi kunci dalam


mengaktifkan potensi inovatif mahasiswa. Program magang memberikan kesempatan
bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan pengetahuan teoritis mereka dalam
lingkungan kerja nyata, sementara proyek-proyek penelitian bersama dapat
menghasilkan solusi praktis untuk masalah-masalah tertentu. Dukungan pemerintah
melalui insentif, hibah riset, dan kerangka regulasi dapat mendorong keterlibatan
mahasiswa dan industri dalam proyek-proyek inovatif.
Pentingnya ekosistem inovasi terlihat dari perlunya mahasiswa memiliki akses
ke fasilitas dan sumber daya yang mendukung kreativitas dan inovasi, seperti
laboratorium modern, perpustakaan, dan ruang kolaborasi. Bimbingan dari dosen atau
profesional industri juga menjadi faktor kunci dalam membantu mahasiswa
mengembangkan keterampilan teknis dan pemahaman tentang tantangan nyata dalam
dunia kerja.
Melibatkan mahasiswa dalam inovasi dan pengembangan teknologi bukan
hanya menghasilkan solusi baru untuk masalah yang ada, tetapi juga menciptakan
lingkungan yang merangsang pertumbuhan intelektual dan profesional mereka.
Kolaborasi yang efektif antara mahasiswa, industri, dan pemerintah dapat menjadi
pilar penting dalam membangun masyarakat yang inovatif dan berkelanjutan.

2.4 Kewirausahaan
Pemberdayaan mahasiswa sebagai pengusaha muda merupakan langkah
penting dalam meningkatkan potensi kewirausahaan di kalangan generasi muda.
Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mendukung pemberdayaan
mahasiswa sebagai pengusaha muda:
a. Pendidikan Kewirausahaan di Perguruan Tinggi
 Integrasi mata kuliah kewirausahaan dalam kurikulum perguruan tinggi untuk
memberikan pemahaman dasar tentang bisnis dan kewirausahaan.

6
 Menyelenggarakan workshop, seminar, dan pelatihan kewirausahaan untuk
memberikan keterampilan praktis kepada mahasiswa.
 Mendorong pengembangan ide bisnis melalui mata kuliah proyek atau tugas
akhir.

b. Inkubator Bisnis dan Ruang Kolaborasi


 Mendirikan inkubator bisnis di kampus yang menyediakan ruang kerja,
mentoring, dan sumber daya lainnya untuk membantu mahasiswa
mengembangkan ide bisnis mereka.
 Mendorong kolaborasi antar mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu untuk
menggabungkan keahlian dan menciptakan solusi inovatif.
c. Program Pendukung Kewirausahaan
 Menyediakan akses ke sumber daya keuangan seperti beasiswa atau dana
hibah untuk mendukung start-up mahasiswa.
 Membangun jaringan alumni yang sukses di dunia bisnis untuk memberikan
mentorship kepada mahasiswa yang berminat berwirausaha.
d. Pelatihan Keterampilan Soft dan Hard Skills
 Memberikan pelatihan keterampilan lunak seperti kepemimpinan, komunikasi,
dan manajemen waktu yang penting dalam menjalankan bisnis.
 Menyelenggarakan pelatihan keterampilan teknis yang dibutuhkan untuk
industri tertentu, seperti pemasaran digital atau manajemen keuangan.
e. Dukungan Pemerintah
 Mendorong pemerintah untuk memberikan insentif fiskal kepada start-up
mahasiswa, seperti pembebasan pajak atau subsidi untuk biaya pendirian
bisnis.
 Membuat regulasi yang mendukung ekosistem start-up dan memudahkan
proses perizinan bagi mahasiswa yang ingin memulai bisnis mereka sendiri.
f. Pengembangan Jaringan dan Acara Kewirausahaan
 Menyelenggarakan acara dan kompetisi kewirausahaan untuk memberikan
platform kepada mahasiswa untuk mempresentasikan ide bisnis mereka dan
mendapatkan umpan balik.
 Membangun jaringan dengan pelaku bisnis lokal, investor, dan mentor yang
dapat membantu mahasiswa mengembangkan bisnis mereka.

7
g. Monitoring dan Evaluasi
 Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap perkembangan start-up
mahasiswa secara berkala.
 Mengumpulkan umpan balik dari mahasiswa dan pelaku bisnis untuk terus
meningkatkan program dan dukungan kewirausahaan.

2.5 Kritik dan Advokasi


A. Mahasiswa sebagai Suara Kritis dalam Pembangunan
Beberapa kritik terhadap peran mahasiswa sebagai suara kritis dalam
pembangunan mencakup kurangnya keterlibatan nyata dalam perubahan.
Terkadang, kritik yang dilontarkan hanya bersifat destruktif tanpa memberikan
solusi konstruktif. Mahasiswa dapat memainkan peran penting dengan
memberikan kritik yang konstruktif dan solusi yang dapat diimplementasikan.
Keterlibatan dalam penelitian dan pemecahan masalah konkret dapat
meningkatkan dampak kritik mereka.

B. Peran Mahasiswa dalam Advokasi Hak-hak Masyarakat


Beberapa kritik terhadap peran mahasiswa dalam advokasi hak-hak
masyarakat melibatkan ketidakkonsistenan dalam dukungan terhadap semua isu
hak asasi manusia. Tindakan advokasi kadang-kadang hanya bersifat simbolis
tanpa dampak konkret. Mahasiswa dapat lebih efektif dengan memilih isu-isu hak
asasi manusia yang relevan dengan konteks lokal mereka. Keterlibatan dalam
kampanye pendidikan dan pemberdayaan masyarakat dapat meningkatkan
kesadaran tentang hak-hak masyarakat.

C. Peran Mahasiswa dalam Menanggapi Isu-isu Sosial dan Politik


Beberapa kritik terhadap mahasiswa dalam menanggapi isu-isu sosial dan
politik mencakup ketidakkonsistenan dan keengganan untuk terlibat dalam aksi
nyata. Terkadang, respon mahasiswa lebih bersifat reaktif daripada proaktif.
Mahasiswa dapat memainkan peran yang lebih aktif dalam merumuskan solusi
untuk isu-isu sosial dan politik dengan berkolaborasi dengan pemangku
kepentingan. Mendorong keterlibatan dalam kebijakan publik dan proses
demokratisasi adalah bagian penting dari respons mahasiswa terhadap isu-isu ini.
8
2.6 Tantangan dan Hambatan
A. Tantangan yang dihadapi mahasiswa dalam mengemban peran mereka
1. Tekanan Akademis
Mahasiswa sering kali menghadapi tekanan akademis yang tinggi, terutama
dalam bentuk tugas, ujian, dan proyek akhir. Ini dapat mempengaruhi
kemampuan mereka untuk menjalankan peran sosial dan tanggung jawab
lainnya.
2. Keterbatasan Waktu
Kebanyakan mahasiswa memiliki jadwal yang padat, termasuk kuliah,
pekerjaan paruh waktu, dan kegiatan ekstrakurikuler. Keterbatasan waktu
dapat menjadi hambatan dalam mengemban peran sosial dan tanggung jawab.
3. Kesehatan Mental dan Fisik
Kesehatan mental dan fisik yang kurang dapat memengaruhi kemampuan
mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam peran sosial dan organisasi.

B. Hambatan institusional dan struktural


1. Kurangnya Dukungan Institusional
Beberapa institusi pendidikan mungkin kurang menyediakan dukungan yang
cukup untuk mahasiswa dalam mengembangkan peran sosial mereka di luar
lingkungan akademis.
2. Ketidaksetaraan dan Diskriminasi
Mahasiswa dapat menghadapi hambatan struktural dalam bentuk
ketidaksetaraan dan diskriminasi, baik berdasarkan gender, ras, agama, atau
latar belakang sosial.
3. Kurangnya Sumber Daya
Institusi yang kurang menyediakan sumber daya yang memadai, seperti
fasilitas olahraga, pusat kesehatan, atau dukungan konseling, dapat menjadi
hambatan dalam pengembangan peran sosial mahasiswa.

9
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dalam kesimpulan, dapat diungkapkan bahwa peran mahasiswa memiliki
dampak signifikan dalam mewujudkan Indonesia maju. Melalui pendidikan yang
berkualitas, pengembangan soft skills, inovasi, dan kewirausahaan, mahasiswa dapat
menjadi agen perubahan yang berdaya saing tinggi. Pemberdayaan masyarakat,
kesadaran lingkungan, serta peran kritis dan advokasi mahasiswa menambah dimensi
positif dalam kontribusi mereka terhadap kemajuan bangsa. Meskipun terdapat
tantangan dan hambatan, seperti struktural dan institusional, kolaborasi yang kokoh
antara mahasiswa, perguruan tinggi, pemerintah, dan sektor swasta dapat menjadi
kunci untuk mengatasi kendala tersebut. Dengan demikian, melalui peran proaktif dan
konstruktif mahasiswa, Indonesia dapat meraih kemajuan yang berkelanjutan dan
berdaya saing tinggi di tingkat global.

10
DAFTAR PUSTAKA

Susilo, B., & Utomo, W. (2020). Peran Mahasiswa dalam Meningkatkan Kualitas

Pendidikan, Jurnal Nasional Pendidikan, 25(2), 45-56

Chang, M., & Lee, K. (2021). The Role of Students in Innovation and Economic

Development, International Journal of Innovation and Economic Development, 15(3),


78-92

Setiawan, R., & Purnama, A. (2019). Pembangunan Masyarakat Melalui Pengabdian

Mahasiswa, dalam "Pembangunan Berkelanjutan: Peran Mahasiswa", Penerbit Abadi

Smith, J., & Johnson, L. (2018). Youth Activism and Social Change, Springer

Pratiwi, S., & Santoso, B. (2019). Kepemimpinan Mahasiswa dalam Pengembangan

Organisasi Kemahasiswaan, Jurnal Nasional Psikologi Organisasi, 30(1), 112-125).

"Pendidikan Karakter Mahasiswa Indonesia" oleh Wijaya, A., & Setiawan, D. (2021),

Penerbit Cerdas.

Brown, L., & Jones, R. (2020). Global Collaboration in Higher Education, Routledge

"Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan" oleh Santoso, B. (Penerbit Bakti, 2018).

11

Anda mungkin juga menyukai