Anda di halaman 1dari 15

MEMAHAMI DEMOKRASI PANCASILA

Makalah

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pancasila

Pada Program Studi Hukum Tata Negara Fakultas

Syariah dan Hukum Islam IAIN Bone


Oleh :

AYU PARAMITA ARDIANTI


NIM. 742352022118
DELLA KARDILLA
NIM. 742352022105
MUHAMMAD TAUFIQ
NIM. 742352022120
ARRASYID RIDHA ABU BAKAR
NIM. 742352022114
ANDI SYAMSINAR
NIM. 742352022099

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BONE

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah swt kepada

Rasulullah saw atas berbagai nikmat, rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga

penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata

kuliah Pancasila. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memahami cara kerja

dari apa yang telah kami buat. Dengan ini kami berharap agar materi kami buat

dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran.

Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari

sempurna. Untuk itu, kepada dosen, kami meminta masukan demi perbaikan

pembuatan makalah kami dimasa yang akan datang dan mengharapkan kritik

dan saran dari para pembaca. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak.

Semoga hal yang telah kami sampaikan bisa bermanfaat bagi pembaca serta

memberikan inspirasi baru dan memperoleh ibrah pada makalah yang kami susun.

Watampone, 25 November 2022

Penyusun

KELOMPOK 3

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i


KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...............................................................................1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................2

C. Tujuan Penulisan ..........................................................................................2


BAB II PEMBAHASAN

A. Gambaran Demokrasi Pancasila ..................................................................3

1. Pengertian Demokrasi Pancasila .............................................................3

2. Ciri-ciri , Prinsip, Asas, dan Norma dalam Demokrasi Pancasila ..........3

B. Aktualisasi Demokrasi Pancasila dalam Sistem Ketatanegaraan Indoneisa,

Praktil Kehidupan Berbangsa dan Bernegara ..............................................6

1. Aktualisasi Demokrasi Pancasila dalam Sistem Ketatanegaraan ............6

2. Aktualisasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara ........7

BAB III PENUTUP

A. Simpulan ....................................................................................................11

B. Saran...........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Demokrasi merupakan suatu bentuk tentang cara- cara penyelenggaraan

kekuasaan pemerintah berdasarkan asas kedaulatan rakyat. Istilah “demokrasi”

berasal dari dua kata Yunani kuno yaitu demos dan cratos yang masing-masing

berarti rakyat dan kekuasaan. Jadi, demokrasi dapat diartikan sebagai sebuah sistem

pemerintahan yang berasal dari rakyat, dijalankan oleh rakyat dan tujuannya untuk
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat itu sendiri.

Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, sejak awal kemerdekaan hingga

masa sekarang, Indonesia telah mengalami beberapa kali periodisasi. Demokrasi

menempati posisi vital dalam kaitannya pembagian kekuasaan dalam suatu negara

(umumnya berdasarkan konsep dan prinsip trias politica) dengan kekuasaan negara

yang diperoleh dari rakyat juga harus digunakan untuk kesejahteraan dan

kemakmuran rakyat. Prinsip semacam trias politica ini menjadi sangat penting

untuk diperhitungkan ketika fakta-fakta sejarah mencatat kekuasaan pemerintah

(eksekutif) yang begitu besar ternyata tidak mampu untuk membentuk masyarakat

yang adil dan beradab, bahkan kekuasaan pemerintah yang absolut seringkali

menimbulkan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia. Selain itu ada beberapa

sistem- sistem politik yang pernah diterapkan di Indonesia ternyata tidak

mencerminkan sistem politik yang demokratis seperti sentralisasi politik, dan

pengambilan keputusan di Parlemen dengan sistem vooting (pungutan suara).

Berdasarkan uraian tersebut, pemakalah menganggap perlu untuk

melakukan pembahasan mengenai demokrasi yang ada di Indonesia terutama

demokrasi pancasila.

1
2

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah Gambaran Mengenai Demokrasi Pancasila ?

2. Bagaimanakah Aktualisasi Demokrasi Pancasila dalam Sistem

Ketatanegaraan Indonesia, Praktik Kehidupan Berbangsa dan Bernegara ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Gambaran Mengenai Demokrasi Pancasila.

2. Untuk Mengetahui Aktualisasi Demokrasi Pancasila dalam Sistem

Ketatanegaraan Indonesia, Praktik Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Gambaran Demokrasi Pancasila

1. Pengertian Demokrasi Pancasila

Demokrasi merupakan konsep pemerintahan yang identik dengan

kedaulatan rakyat. Dimana dalam konsep pemerintahan yang demokratis

menempatkan rakyat sebagai pemegang kekuasan tertinggi dalam melaksanakan

pemerintahan suatu negara. Istilah demokrasi sendiri secara etimologis (tinjauan

bahasa) terdiri dari dua kata berasal dari bahasa Yunani yaitu “demos” yang berarti

rakyat (penduduk suatu tempat) dan “cratein” atau “cratos” yang berarti kekuasaan

(kedaulatan).1

Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang dihayati oleh bangsa dan

Negara Indonesia yang dijiwai dan diintegrasikan oleh sila-sila Pancasila atau nilai-

nilai luhur Pancasila. Secara luas demokrasi Pancasila berarti kedaulatan rakyat

yang berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila pada bidang politik, ekonomi, dan

sosial. Secara sempit demokrasi Pancasila berarti kedaulatan rakyat yang

dilaksanakan menurut hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang berkembang di Indonesia yang


bersandar pada Pancasila yang menjadi ideologi nasional, yaitu seperangkap nilai

yang dianggap baik, sesuai, adil, dan menguntungkan bangsa.

2. Ciri-ciri , Prinsip, Asas, dan Norma dalam Demokrasi Pancasila

Pada dasarnya sistem demokrasi ini memiliki kesamaan dengan demokrasi

universal, namun terdapat perbedaan di dalamnya. Adapun ciri-ciri demokrasi

Pancasila adalah sebagai berikut:

1
Titik Triwulan Tutik, Konstruksi Hukum Tata Negara Indonesia Pasca Amandemen
UUD 1945 ( Jakarta:Prenada Media Group, 2010), h. 67.

3
4

a. Penyelenggaraan pemerintahan berjalan sesuai dengan konstitusi.

b. Dilakukan kegiatan Pemilihan Umum (PEMILU) secara

berkesinambungan.

c. Menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) dan melindungi hak

masyarakat minoritas.

d. Proses demokrasi dapat menjadi ajang kompetisi berbagai ide dan cara

menyelesaikan masalah.

e. Ide-ide yang paling baik bagi Indonesia akan diterima, dan bukan

berdasarkan suara terbanyak.

Selanjutnya, Sistem demokrasi ini sesuai dengan budaya dan karakter

bangsa Indoensia. Adapun beberapa prinsip sistem demokrasi ini adalah sebagai

berikut:

a. Memastikan adanya perlindungan HAM.

b. Keputusan diambil berdasarkan musyawarah.

c. Adanya badan peradilan independen yang bebas dari intervensi pemerintah

atau kekuasaan lainnya.

d. Adanya partai politik dan organisasi sosial politik sebagai media untuk

menyalurkan aspirasi rakyat.

e. Rakyat merupakan pemegang kedaulatan dan dilaksanakan berdasarkan


UUD 1945.

f. Berperan sebagai pelaksana dalam PEMILU.

g. Adanya keseimbangan antara kewajiban dan hak.

h. Kebebasan individu harus bertanggungjawab secara moral kepada Tuhan

Yang Maha Esa, diri sendiri, masyarakat, dan negara.

i. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.


5

j. Penyelenggaraan pemerintah berdasarkan hukum, sistem konstitusi, dimana

kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat.

Ada dua asas yang terkandung di dalam sistem demokrasi Pancasila.

Adapun asas-asas tersebut adalah sebagai berikut:

a. Asas Kerakyatan

Maksud dari asas ini adalah agar bangsa Indonesia memiliki kesadaran

dasar rasa cinta dan padu dengan rakyat, sehingga dapat mewujudkan cita-

citanya yang satu.

b. Asas Musyawarah

Maksud dari asas ini adalah agar bangsa Indonesia memperhatikan aspirasi

dan kehendak seluruh rakyat melalui permusyawaratan untuk mencapai

kesepakatan bersama.Dalam hal ini, musyawarah menjadi media untuk

mempersatukan pendapat dengan memberikan pengorbanan dan kasih

sayang untuk kebahagiaan rakyat Indonesia.

Dalam demokrasi pancasila ada beberapa norma-norma penting yang harus

diperhatikan ,yaitu:

a. Keterbukaan yang berarti adanya saling keterbukaan antara penguasa

negara dengan warga negara , antargolongan dan antar warga negara.

b. Keadilan yang berarti dalam menyelengarakan keadilan perlu


diperhitungkan adanya kesamaan dan perbedaan antar manusia. Prinsip

keadilan ini membatasi kekuasaan manusia terhadap manusia, mencegah

tindakan sewenang-wenang dan menciptakan ketertiban dan perdamaian.

c. Kebenaran yang berarti kesamaan antara gagasan dan peernyataan dalam

kata dan perbuatan, antarakepribadian dan pengakuannya. Norma keadilan

akan lebih berarti bagi manusia apabila dibarengi dengan norma kebenaran.
6

B. Aktualisasi Demokrasi Pancasila dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia,

Praktik Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.

Aktualisasi merupakan suatu bentuk kegiatan melakukan realisasi antara

pemahaman akan nilai dan norma dengan tindakan dan perbuatan yang dilakukan

dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan aktualisasi demokrasi pancasila, berarti

penjabaran demokrasi berdasarkan nilai-nilai pancasila dalam bentuk norma-

norma, serta merealisasikannya dalam sistem ketatanegaraan dan kehidupan

berbangsa dan bernegara. Dalam aktualisasi demokrasi pancasila ini, penjabaran

demokrasi dalam nilai-nilai Pancasila dapat dijumpai dalam bentuk norma hukum,

kenegaraan, dan norma-norma moral. Sedangkan realisasinya dikaitkan dengan

tingkah laku semua warga negara dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara,

serta seluruh aspek penyelenggaraan negara.2

1. Aktualisasi Demokrasi Pancasila dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia

Pada prakteknya, istilah Demokrasi Pancasila sudah dikenal menjelang

akhir tahun 1967-an terutamA sejak Indonesia memasuki Era Orde Baru (Orba) di

bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Istilah Demokrasi Pancasila tersebut

menggantikan istilah Demokrasi Terpimpin yang dijalankan pada era Orde Lama

(Orla) di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno. Secara substantif, hal itu bukan

hanya terkait dengan penggantian istilah semata-mata, tetapi juga menyangkut


hakikat, proses, mekanisme, dan pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Perubahan

tersebut menyebabkan praktik demokrasi di Indonesia juga mengalami perubahan

yang signifikan.

Demokrasi Pancasila pada hakikatnya merupakan norma yang mengatur

penyelenggaraan kedaulatan rakyat dan penyelenggaraan pemerintahan negara,

dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan, bagi

2
MPR RI, Kajian Akademik Penegasan Demokrasi Pancasila (Cet. I; Jakarta: Badan
Pengkajian MPR RI, 2018), h. 104.
7

setiap warga negara Republik Indonesia, organisasi kekuatan sosial politik,

organisasi kemasyarakatan, dan lembaga kemasyarakatan lainnya serta lembaga-

lembaga negara baik di pusat maupun di daerah.

Sistem ketatanegaraan yang dianut oleh Undang-Undang Dasar 1945 adalah

negara demokrasi konstitusional, dengan menganut asas demokrasi Pancasila.

Dalam aktualisasinya, Demokrasi Pancasila didasarkan pada Pembukaan UUD 45

alinea ke 4, yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/ perwakilan, yang mengandung semangat ketuhanan yang maha

esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan keadilan sosial

bagi seluruh rakyat Indonesia.

Demokrasi Pancasila juga diartikan sebagai demokrasi yang dihayati oleh

bangsa dan negara Indonesia yang dijiwai dan diintegrasikan oleh nilai-nilai luhur

Pancasila. Dalam menganut asas demokrasi Pancasila, sistem pengorganisasian

negara dilakukan oleh rakyat sendiri atau dengan persetujuan rakyat, dimana

keluhuran manusia sebagai makhluk Tuhan dalam bidang politik, ekonomi, sosial

budaya dan pertahanan keamanan diakui, ditaati dan dijamin atas dasar kenegaraan

Pancasila.

2. Demokrasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Demokrasi Pancasila merupakan jawaban yang memang sangat diperlukan


oleh bangsa Indonesia, terutama dalam menyatukan berbagai kepentingan yang

timbul dalam masyarakat heterogen, sehingga setiap kebijakan publik lahir dari

hasil bukan dipaksakan. Demokrasi Pancasila, tidak saja menyangkut demokrasi

politik, melainkan juga demokrasi dalam bidang ekonomi maupun sosial-budaya.3

3
Idjang Tjarsono, “Demokrasi Pancasila Dan Bhineka Tunggal Ika Solusi Heterogenitas”
Jurnal Transnasional, Vol. 4, No. 2, Februari (2013).
8

a. Bidang Ekonomi

Rakyat menjadi subyek dalam pembangunan ekonomi, artinya

pembangunan untuk rakyat, bukan rakyat untuk pembangunan, dalam hal

implementasinya merujuk pada 3 dimensi. Pertama dimensi teleologis, yakni sesuai

dengan tujuan dibentuknya negara ini, oleh karena itu pemerintah memberikan

peluang bagi terwujudnya hak-hak ekonomi rakyat dengan menjamin

prinsip keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sehingga bentuk hegemoni

kekayaan alam oleh pihak-pihak tertentu harus ditolak. Rakyat memiliki

kesempatan yang sama dalam memanfaatkan dan menikmati kekayaan negara.

Kedua dimensi etis, yakni rakyat sebagai pusat perhatian, bahwa disamping

sebagai subyek (pelaku pembangunan ekonomi) juga sebagai obyek (tujuan

pembangunan ekonomi tersebut).

Ketiga dimensi integratif, artinya rakyat disamping sebagai individu juga

sebagai bagian dari masyarakat, oleh karenanya sebagai pelaku ekonomi juga harus

memikirkan kepentingan Pihak lain (masyarakat).

b. Bidang Sosial Budaya

Istilah budaya nasional, tidak berarti menghilangkan unsur-unsur budaya

daerah, melainkan budaya daerah tetap eksis dan diberi fasilitas untuk berkembang,

disinilah kewajiban negara memberi sarana baik perangkat lunak maupun keras.
Perangkat lunak dapat berupa undang-undang, sedang perangkat keras berupa

sarana fisik, dalam rangka mendorong tumbuh kembangnya budaya lokal.

Mengingat dalam nilai budaya terkandung bentuk strategi manusia dalam

menjawab tantangan dari lingkungannya, oleh karena itu keanekaragaman budaya

bangsa mencerminkan kekayaan suatu bangsa dalam memiliki strategi

mengahadapi tantangan hidup, sehingga pada gilirannya akan melahirkan bangsa


9

yang senantiasa survive dalam menghadapai segala macam tantangan

global.

Berikut merupakan contoh perwujudan demokrasi pancasila di bidang sosial

budaya, antara lain:

1) Taat membayar pajak merupakan salah satu contoh perwujudan

demokrasi bidang sosial budaya. Dengan pajak yang dihasilkan,

pembangunan nasional dapat terlaksana dengan baik dan karena warga

negara sendiri yang akan menikmati hasilnya.

2) Rasa malu dan tanggung jawab kepada publik merupakan salah satu

karakter yang harus dimiliki terutama oleh pemimpin bangsa di segala

tindakan. Hal ini dikarenakan rasa malu dan tanggung jawab kepada

publik yang akan membuat orang selalu berlaku jujur dan penuh

integritas. Rasa malu dan tanggung jawab kepada publik, akan membuat

para pemimpin melakukan segala sesuatu sesuai dengan peraturan dan

perundang-undang yang berlaku.

3) Mendengar dan Menghargai pendapat orang lain berlaku pada semua

warga negara, terutama pemimpin. Pemimpin yang baik seharusnya

selalu mendengar dan menghargai pendapat warganya.

4) Kejujuran dan integritas seharusnya dimiliki oleh setiap warga negara


dari usia dini dan dari tingkatan paling kecil. Kejujuran dan integritas

ini diharapkan kemudian mendarah daging sampai tingkat berbangsa

dan bernegara.

5) Siap Menerima Kesalahan atau Kekalahan Secara Dewasa.

Orang yang berjiwa besar adalah orang yang menerima kekalahan

dengan lapang dada dan siap meminta maaf apabila berbuat kesalahan.

Sikap ini adalah menerima ketika mendapat kekalahan dalam pemilu.


10

c. Bidang Politik

Perwujudan demokrasi pancasila di bidang politik, pada akhirnya

menciptakan jalan menuju masyarakat adil dan makmur sesuai cita-cita negara

Indonesia. Contoh perwujudan demokrasi pancasila di bidang politik, antara lain

adalah sebagai berikut:

1) Ikut serta secara aktif maupun pasif dalam fungsi pemilu (pemilihan

umum) merupakan contoh perwujudan demokrasi di lingkungan negara

yang pertama. Ikut serta secara pasif berarti ikut memilih anggota

legislatif dengan berdasarkan asas-asas pemilu yang berlaku langsung,

umum, bebas, dan rahasia, jujur, dan adil. Sementara ikut secara aktif

berarti ikut serta memilih dan dipilih menjadi anggota dewan legislatif

yang mewakili rakyat.

2) Saling Menghormati dan Menghargai Keberagaman Keberagaman atau

pluralisme merupakan kekayaan bangsa, terutama Bangsa Indonesia.

Indonesia kaya akan keberagaman, mulai dari perbedaan suku, adat

istiadat, ras dan agama.

3) Musyawarah untuk mufakat sebagai ciri khas demokrasi pancasila,

harus dilaksanakan dimanapun kita berada dan apapun kedudukan kita.

Apapun masalah atau keputusan yang akan dibuat dilakukan


musyawarah. Voting atau pemungutan suara diambil berdasarkan suara

terbanyak, dilakukan hanya apabila musyawarah tidak dapat tercapai.

4) Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi atau

kepentingan kelompok adalah sikap utama perwujudan demokrasi

Pancasila. Bisa dibayangkan, kalau setiap orang lebih mementingkan

kepentingan pribadinya. Kepentingan-kepentingan yang ada akan saling

berbenturan dan cita-cita pembangunan nasional tidak dapat tercapai.


BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

1. Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang dihayati oleh bangsa dan

Negara Indonesia yang dijiwai dan diintegrasikan oleh sila-sila Pancasila

atau nilai-nilai luhur Pancasila. Secara luas demokrasi Pancasila berarti

kedaulatan rakyat yang berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila pada bidang

politik, ekonomi, dan sosial.

2. Aktualiasi Demokrasi Pancasila dalam negara Indonesia dapat ditinjau dari

berbagai hal, mulai dari ketatanegaraan, serta realisasi dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara baik di bidang ekonomi, sosial budaya, maupun

politik.

B. Saran

1. Perlu dilakukannya pengawasan terhadap sistem demokrasi di Indonesia

agar demokrasi Pancasila dapat teraktulisasi sebagaimana mestinya.


2. Demi kelancaran dan kelengkapan materi dari makalah, kami menghimbau
kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk pembaca agar bisa menjadi
referensi bagi saya dalam penyusunan makalah-makalah berikutnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Triwulan Tutik, Titik. Konstruksi Hukum Tata Negara Indonesia Pasca


Amandemen UUD 1945. Jakarta:Prenada Media Group, 2010.
MPR RI, Kajian Akademik Penegasan Demokrasi Pancasila. Cet. I;
Jakarta: Badan Pengkajian MPR RI, 2018.
Tjarsono, Idjang. “Demokrasi Pancasila Dan Bhineka Tunggal Ika Solusi
Heterogenitas” Jurnal Transnasional, Vol. 4, No. 2, Februari
(2013).

12

Anda mungkin juga menyukai