PARTSIPATIF
Oleh:
KELOMPOK 1
Aprillianti 2010514320020
Assyifa Azmi 2010514320023
Anisa Septiarini 2010514120005
Holila Fitriana Siregar 2010514120007
Daffa Alfaza Harnanta 1910514310007
Fitria Ulfah 1910514320017
Galin Pratama 2010514210041
Najwa Ramadina 2010514320006
Noor Syifa 2010514220016
Novita Limbong 2010514120009
Muhammad Aldi 1910514310021
Raudatul Janah 2010514320004
Salma El-Khansa J.P 2010514220027
Halaman
DAFTAR ISI....................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................4
A. Kesimpulan.....................................................................................................22
B. Saran..............................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemberdayaan yaitu upaya untuk mewujudkan kemampuan dan
kemandirian masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara (Soemantri, 2010:74).
Masyarakat itu merupakan suatu kelompok orang-orang yang hidup dalam
suatu lingkungan tertentu yang mempunyai tradisi institusi, aktivitas dan
kepentingan bersama (Thoha, 2010:28).
Jadi masyarakat adalah sekumpulan orang-orang yang saling berhubungan
dalam suatu lingkungan dan mempunyai kepentingan bersama. Selanjutnya
Widjaja mendefinisikan pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat
adalah upaya peningkatan kemampuan dan potensi yang dimiliki masyarakat,
sehingga masyarakat dapat mewujudkan jati diri, harkat dan martabatnya secara
maksimal untuk bertahan dan mengembangkan diri secara baik dibidang
ekonomi, sosial, agama dan budaya (Widjaja, 2010:169).
Pemberdayaan masyarakat adalah proses pengembangan potensi dan
kemampuan masyarakat sehingga tumbuh kapasitas untuk memecahkan
masalah-masalah yang mereka hadapi. Pemberdayaan masyarakat dilakukan
melalui kegiatan belajar-mengajar dan usaha-usaha lain (misalnya membantu
penyediaan fasilitas tertentu), yang bertujuan meningkatkan kemampuan dan
kemauan mereka bertindak mengatasi masalah dan ancaman yang mereka
hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan belajar adalah usaha aktif
seseorang yang bertujuan mengembangkan wawasan, pengetahuan,
keterampilan dan sikap mental yang berdampak tumbuhnya kemampuan
bertindak cerdas memecahkan masalah.
Penyuluhan partisipatif adalah kegiatan terencana berupa pendidikan non-
formal, yang perencanaan, pelaksanaan dan evaluasinya melibatkan sasaran
didik secara aktif (pemeran utama). Pelibatan masyarakat setempat sebagai
sasaran didik dilakukan mulai perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi
seluruh kegiatan. Dalam perencanaan identifikasi masalah dan kebutuhan yang
2
B. Rumusan Masalah
Dalam paper ini, akan membahas tentang:
1) Apa yang dimaksud dengan pemberdayaan masyarakat?
2) Apa saja prinsip, model-model dan tujuan pemberdayaan?
3) Apa saja tingkatan keberdayaan masyarakat?
4) Apa saja aspek-aspek dan tahapan pemberdayaan masyarakat?
5) Apa saja tujuan menurut penulis buku pemberdayaan masyarakat?
6) Bagaimana penyusunan program dan contoh pemberdayaan masyarakat di
bidang Pertanian?
7) Apa yang dimaksud dengan penyuluhan?
8) Apa arti penting penyusunan program penyuluhan?
9) Apa saja tujuan dan peran penyuluhan?
10) Apa pengertian dan prinsip-prinsip penyuluhan partisipatif?
C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan pembahasan dari paper ini, yaitu:
1) Penulis dan pembaca dapat memahami pengertian pemberdayaan
masyarakat.
3
bertujuan untuk meningkatkan kekuasaan orang- orang yang lemah dan tidak
beruntung.
Menurut Rappaport (1987) dalam Suharto (2005) pemberdayaan adalah
suatu cara dimana rakyat, organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu
menguasai atau berkuasa atas kehidupanya. Evaluasi program merupakan
proses pengidentifikasian keberhasilan dan atau kegagalan suatu rencana,
pelaksanaan dan hasil kegiatan program. Evaluasi sangat penting dilakukan
untuk melihat sejauh mana keberhasilan telah dicapai sehingga bisa menjadi
masukan positif bagi program pemberdayaan selanjutnya.
Menurut Arikunto (1995), evaluasi program adalah upaya untuk mengetahui
tingkat keterlaksanaan suatu kebijakan secara cermat dengan cara mengetahui
efektivitas masing-masing komponennya.
Pekerjaan sebagai petani memang terbilang susah-susah gampang untuk
dilakukan. Kendati demikian pertanian yang ada tidak boleh dihentikan ataupun
terhenti. Seperti yang diutarakan oleh Syahrul Yasil Limpo selaku Menteri
Pertanian. Untuk itu dibutuhkan contoh pemberdayaan masyarakat di bidang
pertanian oleh para petani.
Agar dunia pertanian yang berada di negeri ini terus berkembang dan bisa
menghasilkan produk pertanian yang lebih berkualitas. Walaupun wabah
penyakit Covid-19 tengah menyerang sebagian besar masyarakat, para petani
tetap menjalankan tugasnya dalam merawat berbagai macam tanaman. Berikut
informasi mengenai pemberdayaan kepada para petani yang bisa dilakukan:
1) Memanfaatkan Pekarangan Menjadi Lahan Pertanian
Salah satu contoh pemberdayaan masyarakat di bidang pertanian adalah
dengan menyulap lahan yang ada di sekitar rumah sebagai lahan untuk
bercocok tanam. Pasalnya telah diketahui jika semakin kesini keberadaan
akan lahan pertanian semakin berkurang akibat maraknya pembangunan.
Baik dalam skala perseorangan maupun kelompok, ditambah dengan
populasi penduduk yang semakin meningkat serta yang terbaru ini adanya
pandemi Covid-19. Dari pihak pemerintah pun mendukung kegiatan tersebut.
Namun masih banyak warga yang kurang berminat akan kegiatan menanam
di halaman rumah.
10
G. Pengertian Penyuluhan
Penyuluhan berasal dari kata “suluh” yang dapat diartikan bisa menerangi.
Penyuluhan adalah suatu proses demokrasi, artinya suatu penyuluhan harus
mampu mengembangkan suasana bebas untuk berfikir, berdiskusi,
menyelesaikan masalahnya, merencanakan dan bertindak bersama- sama.
Penyuluhan adalah proses kontinu, artinya penyuluhan harus dimulai dari
keadaan petani pada saat itu ke arah tujuan yang mereka kehendaki,
berdasarkan kebutuhan dan kepentingan yang senantiasa berkembang (Isran,
2012).
Penyuluhan merupakan suatu usaha menyebarluaskan hal-hal yang baru
agar masyarakat mau tetarik dan berminat untuk melaksanakannya dalam
kehidupan mereka sehari hari. Penyuluhan juga merupakan suatu kegiatan
mendidik, memberikan pengetahuan, informasi-informasi, dan kemampuan-
kemampuan baru, agar mereka dapat membentuk sikap dan berprilaku hidup
menurut apa yang seharusnya.
Defenisi penyuluhan pertanian menurut UU Nomor 16 Tahun 2006 adalah
proses pembelajaran dari penyuluh kepada pelaku usaha yang bertujuan untuk
meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya,
serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup (Isran,
2012).
12
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari paper ini, yaitu:
1) Pemberdayaan adalah proses perubahan menuju kehidupan yang lebih baik
di berbagai bidang seperti pendidikan, ekonomi, sosial, politik dan budaya.
Sebagian besar pemberdayaan difokuskan pada sektor ekonomi, karena
negara berkembang seperti Indonesia memiliki tingkat kemiskinan yang
tinggi dan pemberdayaan dapat mengurangi kemiskinan di Indonesia.
2) Terdapat 3 Prinsip pemberdayaan, yaitu: mengerjakan, akibat, asosiasi.
Model dalam pemberdayaan dibagi menjadi tiga, yaitu: Model
Pemberdayaan Sentralisasi, Model Pemberdayaan Community
Development, Model Pemberdayaan Partisipatif. Tujuan pemberdayaan
adalah untuk mencapai keadilan sosial.
3) Tingkat pemberdayaan yaitu, terpenuhinya kebutuhan dasar, terjangkaunya
sistem sumber atau akses terhadap layanan publik, kesadaran akan kekutan
dan kelemahan atas diri sendiri dan juga lingkungannya, mampu untuk
berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang bermanfaat di masyarakat dan
lingkungan yang lebih luas, kemampuan untuk mengendalikan diri dan
lingkungannya.
4) Upaya untuk memberdayakan masyarakat terdiri dari tiga aspek, yaitu:
Enabling, Empowering, Protecting.
5) Tujuan menurut penulis buku pemberdayaan masyarakat yaitu, Perbaikan
kelembagaan (Better Institution): Kegiatan atau tindakan yang dilakukan
dalam pemberdayaan masyarakat diharapkan bisa memperbaiki
kelembagaan di wilayah pemberdayaan, Perbaikan Usaha (Better Business):
Dengan adanya perbaikan pendidikan atau semangat untuk belajar,
perbaikan aksesibilitas atau keterjangkauan, serta perbaikan kelembagaan
diharapkan dapat memperbaiki usaha yang dijalankan, Perbaikan
Pendapatan (Better Income): Adanya aktivitas dalam rangka perbaikan bisnis
atau usaha di area binaan maka diharapkan dapat juga meningkatkan
23
B. Saran
Penyuluhan pertanian sebagai salah satu sistem pemberdayaan
masyarakat tentunya sangat penting untuk diterapkan dan dikembangkan
terutama kepada para petani. Maka dari itu, peran seorang penyuluh sangat
perlu untuk dilatih agar mampu berimprovisasi dalam kondisi dan keadaan
setempat dalam memberdayakan masyarakat. Dengan adanya penyuluhan
partisipatif ini yang mengutamakan pengembangan masyarakat yang mana
tujuan utamanya yaitu mengembangkan kesadaran masyarakat sehingga
mereka mampu mengelola potensi sumber daya mereka dan lingkungannya.
Alangkah baiknya jika program dan penyuluhnya secara sungguh-sungguh
memperhatikan, membela, memperjuangkan, dan berpihak pada kepentingan
masyarakat khususnya masyarakat tani agar program penyuluhan partisipatif ini
berhasil. Kami sebagai penulis juga berharap agar pemberdayaan masyarakat
melalui penyuluhan partisipatif ini dapat didukung penuh agar masyarakat
khususnya masyarakat tani bisa benar-benar dikembangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Hawkins, H, dan Ban van den. 1999. Penyuluhan Pertanian. Kanisius. Yogyakarta.
Isran Noor. 2012. Buku Pintar Penyuluh Pertanian. Perhimpunan Penyuluh Pertanian
Indonesia. PERHIPTANI. Jakarta.
Thoha, Miftah. 2010. Birokrasi Politik di Indonesia, P.T Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Widjaja, Haw. 2010. Otonomi Desa. P.T Raja Grafindo Persada. Jakarta.