LEMBAGA TATANIAGA
Pengertian :
Badan-badan atau aktivitas yang terlibat dalam
usaha pemasaran suatu barang atau jasa mulai
dari produsen, perantara dan konsumen.
LEMBAGA TATANIAGA
Fungsi :
Untuk memperlancar pergerakan barang dan
atau jasa yang diproduksi dari titik produksi ke
titik konsumsi, melalui proses jual.
Sebagai penghubung informasi mengenai suatu
barang dan atau jasa.
Berusaha meningkatkan nilai guna dari suatu
barang atau jasa (bentuk, tempat, waktu dan
pemilikan)
LEMBAGA TATANIAGA
Perantara/middleman/intermediary :
Badan atau lembaga yang berusaha dalam
bidang pemasaran yang menggerakkan
barang dari produsen sampai konsumen
melalui jual.
Terbagi :
Menurut fungsi yang dilakukan
Penguasaan terhadap barang
LEMBAGA TATANIAGA
Menurut Fungsi yang dilakukan
Terbagi atas :
• Lembaga Fisik
• Lembaga Perantara
• Lembaga Fasilitas
LEMBAGA TATANIAGA
Menurut Pengusaan Terhadap Barang
Terbagi atas :
• Lembaga yang tidak memiliki tetapi menguasai
barang (makelar/broker, komisioner)
• Lembaga yang memiliki dan menguasai barang
(pengumpul, pengecer, eksportir/importir)
• Lembaga yang tidak memiliki dan tidak menguasai
(fasilitas pengangkutan, pergudangan, asuransi )
LEMBAGA TATANIAGA
Macam koordinasi pelaksanaan fungsi-fungsi :
1. Integrasi Vertikal
2. Integrasi Horizontal
TATA NIAGA AGROPRODUK
Tujuan Pembelajaran:
Dalam bab 1 telah dijelaskan secara umum apa tataniaga agroproduk, ruang
lingkup kajian disiplin ilmunya, karakteristik produk dan masalah-masalah
utama yang dipelajari, keterkaitan tata niaga produk pertanian dengan sistem
agribisnis dan pembangunan pertanian, peran fungsional dan alasan-alasan
pentingnya materi pembelajaran. Selanjutnya bagaimana tataniaga pertanian
atau tata agroniaga dipelajari dan pendekatan teoritis empiris apa saja yang
dapat digunakan, telah tuntas diuraikan pada bab 2. Pada bab 3 berikut ini
akan dijelaskan siapa aktor-aktor penting dalam sistem tata agroniaga,
bagaimana mereka berkoordinasi satu sama lain membentuk jejaring dan
saluran pemasaran serta fungsi-fungsi tata niaga apa saja yang mereka
lakukan.
Saluran pemasaran adalah rute yang dilalui oleh produk pertanian ketika
produk bergerak dari farm gate yaitu petani produsen ke pengguna atau
pemakai terakhir. Produk pertanian yang berbeda akan mengikuti saluran
pemasaran yang berbeda pula. Umumnya saluran pemasaran terdiri atas
sejumlah lembaga pemasaran dan pelaku pendukung. Mereka secara
bersama-sama megirimkan dan memindahkan hak kepemilikan atas produk
dari tempat produksi hingga ke penjual terakhir (Musselman dan Jackson,
1992). C. Glenn Walters dalam Bayuswastha (1982) mendefinisikan
saluaran pemasaran sebagai sekelompok pedagang dan agen perusahaan
yang mengkombinasikan antara pemindahan fisik dan nama dari suatu
produk untuk menciptakan kegunaan bagi pasar tertentu.
Dalam proses tata niaga produk pertanian dari produsen hingga konsumen
akhir, terjadi peningkatan nilai tambah baik berupa nilai guna, tempat
maupun waktu. Hal ini disebabkan oleh pelaksanaan fungsi produksi
sebelum produk pertanian sampai ke konsumen. Fungsi-fungsi pemasaran
yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pertanian sebagaimana telah
dijelaskan terdahulu antara lain mencakup fungsi pertukaran, fungsi fisik dan
fungsi fasilitasi
Dalam tata niaga produk pertanian fungsi ini mencakup kegiatan pengalihan
hak pemilikan atas produk. Fungsi pertukaran terdiri dari fungsi penjualan
dan pembelian. Dalam melakukan fungsi penjualan, produsen harus
memperhatikan kualitas, kuantitas, bentuk dan waktu yang diinginkan
konsumen atau partisipan pasar dari rantai pemasaran berikutnya. Selain itu
fungsi pertukaran juga menjadi titik penentuan harga pasar. Sesuai dengan
karakteristik konsentrasi distributif pada sistem tataniaga produk pertanian,
fungsi pembelian umumnya diawali dengan aktivitas mencari produk,
mengumpulkan dan menegosiasikan harga.
Pada umumnya penyimpanan menjadi hal yang sangat penting dilakukan jika
komoditas pertanian yang ditransaksikan dipanen dan dipasarkan dalam
jangka waktu pendek. Penyimpanan menjadi kurang penting untuk produk
pertanian yang dipasarkan sepanjang tahun dan melimpah pada saat panen
raya. Storage function hampir tak pernah dilakukan untuk produk-produk
yang dipasarkan dalam kuantitas yang relatif sama sepanjang tahun.
Meskipun demikian dalam skala kecil pengguna produk pertanian khususnya
LEMBAGA, SALURAN DAN FUNGSI PEMASARAN DALAM TATANIAGA AGROPRODUK 33
TATA NIAGA AGROPRODUK
Tujuan utama transportasi adalah untuk memberikan nilai guna tempat pada
suatu produk dengan memindahkannya dari sentra produksi ke sentra
konsumsi. Beberapa faktor yang mempengaruhi fungsi transportasi antara
lain: jarak dan waktu tempuh transportasi ke lokasi produksi, daerah pasar
yang dilayani, kualitas dan ukuran produk yang dikemas, bentuk komoditi
ketika dipasarkan, jenis dan tipe layanan transportasi yang digunakan.
Biaya transportasi telah memainkan peran yang luar biasa dalam tataniaga
produk pertanian. Biaya transportasi terendah dari lokasi produksi akan
menentukan keunggulan komparatif suatu produk pertanian. Untuk jenis
komoditi tertentu, truk mungkin menjadi alat transportasi dengan tarif
termurah, namun untuk komoditi lain bisa jadi kereta apilah yang termurah.
Dengan demikian bila dalam tata niaga mungkin saja terjadi disparitas harga
produk pertanian yang sama, sebagai akibat perbedaan jarak antara sentra
produksi dan lokasi penjualan (pasar). Disparitas harga tersebut besarnya
adalah harga pasar dikurangi biaya transport.
Dari uraian di atas diperoleh informasi bahwa biaya transportasi tidak hanya
dipengaruhi oleh perbedaan lokasi produksi, tetapi juga lokasi agroindustri di
mana produk pertanian diolah lebih lanjut. Selain itu fungsi transportasi
berhubungan timbal balik dengan fungsi pengolahan dalam hal ukuran dan
kualitas produk yang ditransaksikan.
Pada dasarnya fungsi fasilitasi adalah segala hal yang bertujuan untuk
memperlancar fungsi pertukaran dan fungsi fisik. Dimaksudkan fungsi ini
dapat menjadi upaya perbaikan sistem tata niaga sehingga efisiensi
operasional dan penetapan harga jual dapat tercapai. Termasuk dalam
fungsi fasilitasi adalah standarisasi dan grading, fungsi pembiayaan, fungsi
penanggungan resiko, fungsi informasi pasar, riset pemasaran dan
penciptaan permintaan.
a. pedagang pengepul atau pengumpul, penebas, tengkulak atau contract buyer, whole seller:
mereka umumnya menaksir total nilai produk pertanian dengan cara menaksir jumlah hasil
panen dikalikan dengan harga yang diharapkan pada saat panen (expectation price).
Dalam praktek on farm bila contract buyer adalah penebas atau ijon maka setelah ada
kesepakatan harga, mereka akan bertanggung jawab memelihara tanaman sampai panen
selesai dilakukan. Biaya panen dibayar oleh penebas.
b. Grain millers : pedagang atau lembaga pemasaran yang memiliki gudang penyimpan
produk pertanian. Mereka membeli aneka produk pertanian utamanya padi dan palawija
dan sekaligus menangani pasca panen
01 02 03 04
pemasaran suatu produk. Informasi pasar mengenai produk apa dan produk yang bagaimana yang
diinginkan oleh kelompok konsumen yang ingin dilayani serta berapa besar jumlahnya akan sangat
menentukan keberhasilan pemasaran produk yang dihasilkan. Untuk dapat menentukan produk
yang akan dihasilkan dengan tepat maka dibutuhkan informasi, baik dari konsumen maupun
informasi tentang perusahaan pesaing. Informasi pasar yang dikumpulkan berupa data–data yang
harus dinilai atau dianalisis dan diimplementasikan untuk dapat melihat situasi dan kondisi yang
dihadapi dalam pemasaran produk. Baik tidaknya hasil penganalisaan informasi pasar ditentukan
oleh kelengkapan dan ketepatan data serta metode analisa yang digunakan. Keahlian tenaga
penjual diuji dengan melihat kemampuan dalam menganalisa data dan informasi pasar (Assauri,
1987).
TERIMA KASIH
Pemasaran :
keragaan aktivitas bisnis yang mengarahkan
aliran barang dan jasa dari produsen ke
konsumen.
Jadi,
pemasaran produk-produk pertanian seperti
beras dimulai dari lahan usahatani ketika
petani merencanakan produksinya untuk
memenuhi permintaan pasar yang spesifik
dan prospek pasar.
Stanton (1995) dalam Umar
(2002)
ATAU
Satu
Produsen Pengecer Konsumen
tingkat
Dua Konsumen
Produsen Grosir Pengecer
tingkat
Tiga
Prdsn Grosir Jobber Pengecer Konsumen
tingkat
produk (product)
harga (price)
distribusi (place)
promosi (promotion).
Fungsi saluran pemasaran
Riset
Promosi
Hubungan
Pemadanan
Perundingan
Distribusi fisik
Pembiayaan
Pengambilan resiko
TUGAS :
Terkait dengan boomingnya menasionalkan
pangan lokal Indonesia, buat artikel/ulasan
ilmiah, tentang bagaimana strategi pemasaran
yang sebaiknya dilakukan , agar produk tersebut
benar-benar menjadi produk yang nasional,
bahkan mungkin internasional. (terkait dengan
arketing mix).
Perorang, membuat ulasan 1 produk. Produk bisa
berupa produk mentah, semi, ataupun olahan.
Dibuat dalam makalah, arial 11, spasi 1.5, dibawa
dan dikumpul saat UAS
MEMILIH DAN MENGLOLA SALURAN
PEMASARAN/DISTRIBUSI
1. Saluran pemasaran/distribusi
Terdiri dari seperangkat lembaga yang melakukan
semua kegiatan untuk menyalurkan produk dan status
pemiliknya dari produsen ke konsumen
2. Fungsi saluran distribusi
Informasi
Promosi
Pemesanan
Negosiasi
Distribusi fisik
Kepentingan
Pengambilan resiko
3. Pola saluran distribusi
(a). Saluran distribusi barang Konsumen
(b). Saluran distribusi barang industri
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam
penyaluran
Pertimbangan pasar
Pertimbangan produk
Pertimbangan perantara
Pertimbangan perusahaan
Pertimbangan lingkungan
5. Yang perlu diperhatikan dalam mengidentifikasi
alternatif saluran
Jenis perantara
Jumlah perantara
Syarat dan tanggung jawab anggota saluran
6. Konflik dalam saluran
Ketidaksesuaian sasaran
Peran dan hak yang tidak jelas
Perbedaan persepsi
Ketergantungan perantara terhadap produsen
8. Mengelola konflik saluran pemasaran
Kooptasi
Diplomasi
Mediasi
Arbitrasi
BAB XX
MERANCANG DAN MENGELOLA KOMUNIKASI
PEMASARAN
Direct Communications
Direct Marketing With Individuals to Obtain
an Immediate Response.
2. Langkah-langkah komunikasi effektif:
a. Mengidentifikasi target audeience
- Analisis citra
b. Menentukan tujuan komunikasi
- Model AIDA
c. Merancang pesan
- Isi pesan
- Struktur pesan
- Format pesan
d. Menyeleksi saluran komunikasi
- Saluran komunikasi personal
- Saluran komunikasi non personal
e. Menentukan anggaran promosi
- metode semampunya
- metode persentase penjualan
- metode penjualan dengan pesaing
- metode tugas dan sasaran
f. Menentukan bauran promosi
g. Mengukur hasil promosi
h. Mengelola dan mengkoordinasi proses komunikasi
pemasaran
Steps in Developing
Effective
Communication
Menentukan Bauran Promosi:
Advertising
Sales
Promotion
Personal
Selling
Publicity
Barang Industri
Personal
Selling
Sales
Promotion
Advertising
Publicity
b. Berdasarkan tahapan produk dalam daur hidupnya
Sales
Promotion
Advertising
And Publicity
Personal
Selling
Lembaga Tataniaga
Badan-badan yang menyelenggarakan kegiatan atau
fungsi tataniaga antar alain :
- Produsen, agen penyalur, distributor, pedagang
besar, pengecer, perwakilan dagang
Jenis-jenis Distribusi
1.Distribusi Intensif
Distribusi dimana barang yang dipasarkan & diusahakan
dapat tersebar seluas mungkin
Misal : barang kebutuhan sehari-hari
2. Distribusi Selektif
Distribusi dimana barang-barang hanya disalurkan oleh
beberapa penyalur saja yang terpilih atau selektif
Misal : Komputer
3. Distribusi Ekslusif
Distribusi yg hanya menggunakan penyalur yang sangat
terbatas jumlahnya.
Misal : Mobil, alat-alat berat (barang mewah)
SALURAN DISTRIBUSI
2. Agen Pengusaha
Para agen broker komisioner, salesman dll yang
mencari konsumen atas nama produsen untuk
barang / jasa yang disalurkannya
3. Lembaga Pelayanan
Lembaga yang bebas yang membantu penyaluran
barang. Misal : biro iklan, pergudangan dll
TINGAKATAN MATA RANTAI DISTRIBUSI
Produsen Konsumen
3. Arus Pembayaran
Pelanggan Bank dealer Bank produsen
Bank Pensuplai
4. Arus Informasi
Pensuplai Pengangkut, gudang, bank produsen
Pengangkut, gudang, bank dealer dan sebaliknya
5. Arus Promosi
Pensuplai Biro iklan Produsen Biro iklan
Dealer Produsen
PEDAGANG ECERAN
Pengendalian Toko
• Toko eceran independen (dimiliki 1 orang)
• Rantai gabungan (toko berantai)
• Koperasi konsumen (toko milik konsumen)
• Organisasi fransais (Franchise Organization)
• Konglomerat perdagangan
Keputusan-keputusan Pemasaran Pengecer
• Keputusan tentang batas sasaran
• Keputusan tentang ragam produk
• Keputusan tentang harga
• Keputusan tentang promosi
• Keputusan tentang tempat / lokasi
Perdagangan Grosir
Adalah perdagangan yang menjual barang &
jasa kepada mereka yang membeli dengan
tujuan untuk dijual kembali / digunakan
dalam bisnis
Jenis-jenis Grosir
• Grosir pedagang
• Pialang (makelar)
• Agen
Distribusi Fisik (Logistik)
Adalah Rangkaian tugas-tugas perencanaan
implementasi serta pengawasan terhadap arus
fisik barang dari suatu tempat lain untuk
memenuhi kebutuhan konsumen agar
memperoleh keuntungan
Aspek-aspeknya :
1.Pengiriman / pengangkutan
2.Pergudangan / penyimpanan
3.Penerimaan barang
4.Pengemasan
5.Pengelolaan pesanan
Konsep Ruang dan Ongkos Transfer
B
Ongkos
A
C
Dimana :
Pf : Harga di tingkat petani
Pm : Harga di pusat pasar
T : Ongkos transfer
F (D) : Fungsi Jarak
The Law of Market Area (LOMA)
Kalau petani berhasil memilih pasar dan
petani memilih harga yang lebih tinggi maka
batas antara dua pasar yang bersaing akan
berada pada suatu titik batas, dimana
harga dikurangi ongkos transfer akan sama
pada dua pasar yang bersaing tersebut.
Pa – Ta = Pb – Tb atau
Pa – Pb = Ta – Tb
Dimana :
Pa : Harga pada pusat pasar A
Pb : Harga pada pusat pasar B
Ta : Ongkos transfer per unit ke pasar A
TB : Ongkos transfer per unit ke pasar B
Biaya Transfer Untuk Macam-macam Alat Angkut
Truk
KA
Lembaga
Produsen Konsumen akhir
Pemasaran
• Kompleksitas Sistem Pemasaran
Kompleksitas sistem pemasaran pertanian karena
melibatkan lebih dari 70% penduduk Indonesia sebagai
produsen dan 100% penduduk Indonesia sebagai
konsumen akhir. Hal ini juga disebabkan oleh beberapa
hal antara lain sifat produk pertanian, sistem produksi,
serta struktur dan karakteristik pasar produk pertanian.
1. Sifat produk pertanian; rawan terhadap kerusakan
(perishible), memiliki ukuran yang besar per tumpukan
(volumnious), dan beraneka ragam (variation)
2. Sifat Produksi pertanian; bersifat musiman, bervariasi
dalam jumlah dan nilai, wilayah produksi yang tersebar,
perbedaan biaya produksi di setiap wilayah produksi.
• Pemasaran sebagai Suatu Kegiatan Produktif
Munculnya perdebatan di kalangan petani yang
menyatakan bahwa lembaga pemasaran hanya sebagai
parasit yang hanya mengeruk keuntungan besar dari
jumlah pengeluaran konsumen akhir produk pertanian,
sedangkan petani hanya mendapatkan keuntungan yang
sedikit.
Konsep produksi tidak hanya dilihat dari kegiatan
produksi yang menghasilkan produksi fisik secara nyata,
akan tetapi juga meliputi semua kegiatan yang
menambah nilai barang atau jasa yang juga merupakan
kegiatan produktif.
Dalam konsep produksi, kegiatan produksi merupakan
upaya penciptaan kegunaan yang meliputi kegunaan
bentuk, kegunaan waktu, tempat dan kepemilikan.
• Peranan Sistem Pemasaran
1. Memaksimumkan tingkat konsumsi; tujuan sistem pemasaran
adalah untuk memaksimumkan tingkat konsumsi masyarakat
terhadap berbagai jenis produk yang dipasarkan. Memaksimumkan
tingkat konsumsi akan berpengaruh terhadap peningkatan
produksi, kesempatan kerja, berusaha, kesejahteraan dan mutu
hidup masyarakat.
2. Memaksimumkan kepuasan konsumen; kepuasan konsumen
tercapai apabila seseorang mengkonsumsi atau menggunakan
barang dengan tingkat kepuasan marjinal yang lebih tinggi atau
sama dengan biaya marjinal yang dikeluarkan untuk memperoleh
barang tersebut.
3. Memaksimumkan pilihan; memberikan alternatif pilihan dari produk
yang beraneka ragam dan terkait dengan biaya yang besar, baik
dari sisi konsumen, produsen, maupun lembaga pemasarannya.
4. Memaksimumkan mutu hidup; meliputi mutu, kuantitas, tingkat
ketersediaan produk, dan jumlah biaya yang dikeluarkan oleh
konsumen untuk mendapatkan produk tersebut
ABDULLAH DJA’FAR S.
MARJIN PEMASARAN (MARKETING MARGIN) adalah semua
dana yang dikeluarkan dalam pelaksanaan penyaluran barang dari
tangan penjual sampai kepada pembeli. Dana yang diperlukan
dimaksud ternasuk upah, jasa, dan laba yang diterima para
pelaksana pemasaran
Kalau dipandang dari segi per satuan unit barang yang dipasarkan
Marjin Pemasaran adalah selisih atau perbedaan harga yang
diterima ditingkat penjual dengan harga yang diterima ditingkat
pembeli. Dalam tataniaga pertanian bila petani dipandang sebagai
penjual barang maka Marjin Pemasaran adalah selisih antara harga
ditingkat petani dengan harga ditingkat konsumen
MM = Marjin pemasaran
Retail price = Harga ditingkat konsumen kahir
Farm gate price = Harga ditingkat petani
Karena konsumen hasil pertanian terdiri dari berbagai level mata
rantai pedagang masing-masing juga sebagai pembeli (tengkulak
kebun, pedagang pengumpul desa, pedagang pengumpul kecamatan
dst) maka marjin pemasaran dibagi atas 2 (dua) pengertian : yaitu
Partial margin dan Total margin.
Partial Margin (marjin bagian) adalah marjin antara 2 mata rantai
pedagang yang berdekatan, misalnya marjin pedagang pengumpul
desa adalah selisih harga tengkulak kebun dengan harga jual
pedagang pengumpul desa atau harga beli pedagang pengumpul
desa dengan harga jualnya.
Pendekatan perhitungan partial margin sangat berguna untuk
membandingkan besarnya marjin masing-masing yang diterima oleh semua
lembaga/ pedagang yang terlibat dalam pemasaran, sehingga dapat
diketahui pedagang mana yang lebih besar mengambil bagian marjinnya
Total Margin (marjin total) adalah jumlah marjin dari tingkat produsen
sampai dengan tingkat konsumen akhir. Untuk pemasaran pertanian
total marjin adalah selisih harga antara harga ditingkat petani (Farm
gate price) dengan harga ditingkat konsumen akhir (Retail price).
Total Margin dapat pula dihitung dengan menambahkan/ penjumlahan
semua Partial Marjin
Selain perhitungan marjin pemasaran dengan pendekatan nilai nominal
diatas yang disebut Absolute marketing margin, marjin juga dapat
dihitung menurut persentasi (%) yaitu persentasi dari harga tingkat
konsumen yqng disebut dengan Persentage marketing margin
M = σ𝑚 𝑛 𝑛
𝑖=1 σ𝑗=1 𝐶𝑖𝑗 + σ𝑗=1 ∏𝑗
Catatan : Harga gabah Rp 1.400,- per kg, Faktor konversi ke beras 0,54
Tabel Harga Jual Sheet Angin, Harga beli Lateks, Biaya,
Margin dan Keuntungan Tatniaga pada pedagang pengumpul,
Wil KUD Kayu Tangi Martapura. 2007
EFISIENSI PEMASARAN
EFISIENSI TEKNIS : hanya menunjukkan bahwa kegiatan
pemasaran dengan menggunakan segala sarana yang ada secara
teknis (fisik) efektif dari segi ketepatan bentuk, waktu, dan
tempat. Efisiensi teknis belum tentu memberikan nilai ekonomis
yang baik
EFISIENSI EKONOMI : sejauhmana efektivitas pemasaran sehingga
harga dapat digunakan untuk menilai hasil kerja proses pemasaran
dari produsen/ petani ke konsumen memberikan keuntungan bagi
pedagang dan harga dapat terbeli oleh konsumen
Efisiensi Pemasaran
Ada 3 (tiga) syarat efisiensi pemasaran (Sudiyono, 2002):
Terjaminnya banyak alternatif pilihan bagi konsumen; tidak
berhadapan dengan pasar pasar tidak bersaing sempurna
(inperfect competition)
Perbedaan harga produsen dan harga konsumen harus
cukup mencerminkan biaya-biaya pelaksanaan fungsi-fungsi
pemasaran
Adanya kebebasan bagi lembaga pemasaran untuk masuk
dan keluar pasar
Pengukuran Efisiensi Teknis
Input Output Ratio
1. Kegiatan pemasaran yang tepat waktu :
𝐿𝑎𝑚𝑎 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑘𝑒𝑡𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑟 (𝑗𝑎𝑚)
a. Sarana angkutan :
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 (𝑅𝑝)
𝐿𝑎𝑚𝑎 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 (𝐽𝑎𝑚)
b. Sarana Penyimpanan :
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 (𝑅𝑝)
2. Jumlah kapasitas kegiatan banyak, namun bisa terjadi banyak kerusakan barang,
penerimaan turun, Nilai E menurun.
3. Distribusi (Rantai Pemasaran) dapat mencapai jarak yang jauh : Namun bisa
terjadi banyak kerusakan barang, penerimaan turun, Nilai E menurun.
2
Macam Fungsi Tataniaga
Fungsi Tat aniaga dikelompokkan atas tiga fungsi:
1. Fungsi Pertukaran (Function of Exchange)
a. Fungsi Penjualan (dari sisi produsen)
b. Fungsi Pembelian (dari sisi konsumen)
2. Fungsi Fisik (Function of Physical Supply)
a. Fungsi Penyimpanan
b. Fungsi Pengangkutan
c. Fungsi Pengolahan
3. Fungsi Fasilitas (Facilitating Function)
a. Fungsi Standarisasi & Grading
b. Fungsi Pembiayaan
c. Fungsi Penanggungan Risiko
d. Fungsi Informasi Pasar
3
Fungsi Pertukaran adalah tindakan untuk memperlancar
pemindahan hak milik atas barang/komoditas pertanian
dari penjual kepada pembeli. Fungsi ini terdiri dari:
1) Selling Function: tindakan untuk mencari tempat dan
waktu yang tepat untuk melakukan penjualan,
sehingga sesuai dengan keinginan konsumen, baik
dilihat dari sisi kuantitas, jenis dan kualitasnya.
2) Buying Function: tindakan untuk menentukan jenis,
jumlah & kualitas barang/komoditas pertanian yang
akan dibeli yang sesuai dengan kebutuhannya, terma-
suk cara pembeliannya
4
Fungsi Fisik adalah semua tindakan yang langsung
berhubungan dengan fisik barang/komoditas pertanian
untuk menambah nilai/guna barang tsb., baik guna tempat
(place utility), guna bentuk (form utility) dan guna waktu
(time utility). Fungsi ini terdiri dari:
1) Storaging Function: tindakan untuk menyimpan
barang pertanian selama belum dijual kekonsumen,
atau belum dibawa ke daerah pemasaran, atau belum
diproses/diolah. Fungsi penyimpanan ini sangat
penting bagi produk2 pertanian yg biasanya
diproduksi secara musiman, tetapi dikonsumsi sepan-
jang tahun. Dengan adanya tindakan penyimpanan
ini maka fluktuasi harga antar musim dapat ditekan &
keseimbangan suplai sepanjang tahun dpt diatur.
Kegunaan yang ditimbulkan adalah Kegunaan Waktu
(Time Utility)
5
2) Transportation Function: tindakan untuk membawa
barang pertanian dari daerah produksi ke daerah
konsumsi, sehingga barang tersedia sesuai dengan
kebutuhan konsumen (jenis, kuantitas & kualitas).
Fungsi ini sangat penting bagi produk2 pertanian yg
sifatnya mudah rusak dan bervolume besar serta
diproduksi di tempat2 yang cukup jauh letaknya dari
sentra konsumsi. Dengan adanya tindakan ini maka
ketersediaan produk pertanian sepanjang tahun dpt
dijamin. Kegunaan yang ditimbulkan adalah
Kegunaan Tempat (Place Utility) dan Kegunaan
Waktu (Time Utility). Besarnya biaya angkut sangat
dipengaruhi oleh jenis produk, jenis alat angkut,
kondisi jalan & risiko yg dihadapi selama proses
pengangkutan.
6
3) Processing Function: tindakan untuk mengolah hasil
atau barang pertanian dgn tujuan utk merubah
bentuknya, meningkatkan dayatahan dan kualitasnya.
Fungsi ini sangat penting bagi produk2 pertanian yg
sifatnya mudah rusak atau tidak tahan lama.
Kegunaan yang ditimbulkan adalah Kegunaan Bentuk
(Form Utility). Besarnya biaya pengolahan sangat
dipengaruhi oleh jenis produk dan bahan pembantu
yang digunakan dalam proses pengolahan.
7
Fungsi Fasilitas adalah semua tindakan yang
berhubungan dengan upaya memperlancar jalannya
proses penyampaian barang/komoditas pertanian dari
tangan produsen ke tangan konsumen. Fungsi ini terdiri
dari:
1) Standarizing and Grading Function: tindakan untuk
mengelompokkan barang pertanian menurut standard
dan grade tertentu. Fungsi ini sangat membantu
produsen dlm menetapkan harga produk dan
memudahkan konsumen dlm memilih produk2
pertanian yg diinginkannya.
2) Financing Function: tindakan untuk memberikan
pinjaman pendanaan bagi lembaga2 tataniaga,
sehingga kegiatan tataniaga tidak mengalami
hambatan dan berjalan lancar.
8
3) Market Information Function: tindakan untuk
memberikan/menyediakan informasi pasar yang
berhubungan dengan barang pertanian yang
dipasarkan, sehingga pihak produsen dan konsumen
sama2 memiliki pengetahuan yang baik tentang
produk pertanian tsb.
4) Risk Burden Function: tindakan untuk memberikan
jaminan atas risiko fisik yang mungkin terjadi dalam
proses tataniaga suatu produk pertanian. Risiko dlm
tataniaga ada 2, yaitu risiko fisik (kebakaran
kehilangan, susut, dll), dan risiko ekonomi (harga
turun akibat adanya perubahan harga, dll)