OLEH:
KELOMPOK 3
AGIL WISNUTOMO 06151281823017
CICI ANGGUN DIANITA 06151181823002
RISKA WULANDARI 06151281823056
VETI SUSANTI 06151281823057
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat, rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagai
salah satu tugas dari mata kuliah Metode dan Teknik Pemberdayaan Masyarakat.
Salawat dan salam tak lupa pula kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW.
Kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan tugas ini. Tak lupa pula kami ucapkan terima
kasih kepada para dosen pengampu atas pemberian tugas dan makalah mengenai
“Metode dan Teknik Pemberdayaan Masyarakat”.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan penyusunan laporan-laporan selanjutanya. Besar
harapan kami kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca pada umumnya. Sekian terima kasih.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB 1. PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................2
1.3 Tujuan ....................................................................................................3
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Salah satu dari contoh keberhasilan model pemberdayaan desa di dunia adalah
keberhasilan Korea Selatan dengan Saemaul Undong yang mampu mengubah
perekonomian dari sisi paling rendah menjadi salah satu negara maju di dunia
menarik perhatian banyak negara untuk mempelajari perubahan ini, terutama dari
negara-negara berkembang. Hal ini dikarenakan umumnya perekonomian negara
berkembang merupakan negara agraris yang juga ingin membuat transisi
perekonomian menjadi lebih maju seperti Korea Selatan. Saemaul memiliki arti
gerakan baru dan Undong berarti desa yang secara harfiah dapat dimaknai sebagai
gerakan pembangunan desa. Saemaul Undong sebagai gerakan modernisasi yang
dikampanyekan oleh Presiden Korea, Park Chung Hee pada awal 1970-an dengan
menggerakan desa-desa tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisional yang masih
relevan di kalangan masyarakat (Jwa, 2018). Adanya pelibatan masyarakat secara
langsung dan masih memegang nilai-nilai yang ada dalam masyarakat menjadikan
gerakan ini mudah diterima oleh banyak pihak. Munculnya tanggapan positif
terhadap gerakan Saemaul Undong menggerakkan Korea Selatan untuk
mempromosikan semangat Saemaul Undong ke berbagai negara yang juga
bekerjasama dengan badan PBB seperti United Nation Development Program
1
(UNDP) dengan tujuan mewujudkan Sustainable Development Goals. Sejauh ini
Saemaul Undong telah diimpelementasikan lebih dari sepuluh negara yang
tersebar di Asia dan Afrika dengan desa sebagai subjek utama pengembangan dari
program ini.
2
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Saemaul Undong.
2. Mengetahui sistem dan metode pelaksanaan Saemaul Undong.
3. Mengetahui faktor-faktor dan prestasi dibalik suksesnya Saemaul Undong.
4. Mengetahui strategi penguatan Saemaul Undong baru.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Kata “Saemaul” berasal dari kata Sae, yang berarti pembaharuan secara
progresif yang didasarkan kepada pengalaman masa lampau, kata Maul, mengacu
pada masyarakat desa, regional, dan sosial. Selanjutnya Saemaul Undong
menggambarkan usaha-usaha yang secara terus menerus kearah masyarakat yang
baru dan modern pada masa kehidupan yang akan datang. Gagasan tentang
Saemaul Undong pertama kali disampaikan oleh Presiden Park, pada acara
pertemuan gubernur se-Korea pada tanggal 22 April 1970. Presiden Park yang
berasal dari anak petaniyang miskin meminta kepada para pegawai administrasi
daerah agar menyediakan program pengembangan pedesaan baru yang dapat
menarik perhatian dan meningkatkan semangat petani desa serta nelayan agar
mereka dapat belajar tentang kebijaksanaan dan saling bantu membantu sehingga
mereka menciptakan masyarakat mandiri.
Gerakan tersebut secara praktis dimulai pada bulan Oktober 1970 untuk
menentukan tindakan yang dapat mendorong upaya kemandirian di masyarakat
pedesaan melalui gotong royong Bersama antara penduduk desa, pemimpin desa
serta organisasi masyarakat dan meluncurkan Gerakan Desa Baru (New Village
Movement) serta semangat kemerdekaan (Independence), mandiri (Self-Help)
serta saling gotong royong (Mutual Cooporation). Tujuan Saemaul Undong
adalah membantu atau memfasilitasi pembangunan dan modernisasi masyarakat.
Gagasan ini tidak saja mengarah pada peningkatan kehidupan individu saja tetapi
juga meliputi seluruh kehidupan masyarakat desa. Tujuan akhir kampanye
Saemaul Undong adalah memajukan desa, sehingga masyarakat dapat menikmati
kesejahteraan fisik maupun spiritual.
4
2.2 Sistem dan Metode Pelaksanaan Saemaul Undong
2.2.1 Sistem Pelaksanaan
A. Tahun 1970-an
1. Sektor Pemerintah
2. Sektor Swasta
5
B. Pada Tahun 1980-an
1. Sektor Pemerintah
Saemaul Undong pada tahun 1980-an dibantu oleh sector swasta. Ketika
itu peran pemerintah pusat termasuk Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah
Daerah sangat dikurangi. Pada tahun 1981 organisasi Saemaul Undong
dimasukkan dalam organisasi pemerintahan daerah, dalam organisasi ini terdiri
dari bagian perencanaan Saemaul, bagian pembinaan Saemaul dan termasuk
kelompok pimpinan Saemaul. Biro pengembangan daerah dicanangkan pada
tahun 1984 langsung dibawah kelompok pimpinan Saemaul. Pada bulan Januari
tahun 1989 pemerintahan mengadakan restrukturisasi dan memunculkan nama
bagian baru yaitu bernama Bagian Bantuan Gerakan Kewarganegaraan, dibawah
Biro Pemerintah Daerah, Departemen Dalam Negeri.
2. Sektor Swasta
6
b. Kantor cabang di kota-kota kecil, desa-desa dan pinggiran kota jumlahnya
269.
c. Ada dua lembaga pelatihan adalah di Kota Songnam Provinsi Kyonggi dan
Kabupaten Changsong Provinsi Chonnam.
7
B. Pelaksanaan Proyek Saemaul
8
kelemahan proses dan persyaratan kembali proyek tersebut. Evaluasi tahap
pelaksanaan proyek berdasarkan laporan dari desa kelurahan, melaporkan hasilnya
kepada pengawas kota/atau daerah pedesaan/ pemimpin kota-kota kecil dan
administrator pedesaan menghormati dewan Saemaul, setiap bulannya untuk
mengevaluasi kemajuan proyek, dan melaporkan hasilnya dikota yang lebih besar
atau provinsi.
9
B. Mobilisasi Tujuan Umum Publik dalam Mencapai Keseimbangan
Pengembangan
10
diatas pengusaha atau pengerajin, dan pengerajin diatas buruh. Secara kongkrit
mengubah pengalaman di Korea, pandangan hidup secara efektif memotivasi
masyarakat desa untuk meningkatkan ekonomi.
Tidak perlu semua hal tersebut memiliki sikap dan kelakuan yang inovatif
dari tahap awal kampanye Saemaul Undong. Kesuksesan kampanye memerlukan
pembaharuan yang memproklamirkan inovasi dan yang mengikuti, melaksanakan
pengajaran mereka menjadi realitas. Dengan demikian, sebagian susksesnya
Saemaul Undong dapat diperoleh dengan munculnya pemimpin yang patut
dicontoh dan banyak pendukungnya.
11
untuk memperbaiki kualitas dasar kehidupan yakni dengan promosi
kewarganegaraan yang lebih demokratis dan lebih memasyarakatkan status sosial
wanita.
12
fungsi system kesejahteraan umum yang lemah melalui pengembangan hubungan
kerja sama yang saling menguntungkan dengan pemerintah.
13
atau berzina tidak akan pernah dimaafkan; berdasarkan kesepakatan bersama, para
pelanggar, batas-batas norma sosial segera diasingkan dari kehidupan masyarakat.
Dewasa ini, masyarakat Korea sedang menyaksikan merajalelanya beraneka
ragam masalah sosial; meningkatnya budaya hiburan yang menyesatkan dan
kegiatan-kegiatan illegal, pola piker dikotomi yang ekstrim, identitas yang tak
masuk akal dengan kelompok atau wilayah tertentu, pertentangan antar kelompok
sosial dan saling tidak mempercayai, tingginya angka kecelakaan termasuk
kematian akibat kecelakaan, dan polusi menyebabkan berbagai petaka.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
15
3.2 Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
Chang-Ho, Park, dkk. 2002. Gerakan Masyarakat Baru di Korea: Filosofi dan
Aplikasi Saemaul Undong. Jakarta: Ditjen Pendidikan Luar Sekolah,
Depdiknas & KOICA.
17